D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
Bab I. Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BIDANG STUDI STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK USU 2014

BAB I PENDAHULUAN. Bab I - Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Pesatnya perkembangan dalam bidang ekonomi global menuntut adanya

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat menuntut adanya sarana dan prasarana yang menunjang. Salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. mulailah orang membuat jembatan dengan teknologi beton prategang.

BAB III METODOLOGI. 3.2 TAHAPAN PENULISAN TUGAS AKHIR Bagan Alir Penulisan Tugas Akhir START. Persiapan

BAB I PENDAHULUAN. Ada tiga jenis bahan bangunan yang sering digunakan dalam dunia

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. umumnya digunakan untuk berbagai konstruksi jembatan : 4. Sistem Penggunaan Counter Weight dan Link-set

DESAIN DAN METODE KONSTRUKSI JEMBATAN BENTANG 60 METER MENGGUNAKAN BETON BERTULANG DENGAN SISTIM PENYOKONG

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

ESTIMASI BIAYA PROYEK JALAN LAYANG CIMINDI BANDUNG

BAB V PERENCANAAN STRUKTUR UTAMA Pre-Elemenary Desain Uraian Kondisi Setempat Alternatif Desain

Kemajuan Teknologi Teknik Sipil terus mengalami. perkembanqan seiring dengan kemajuan di bidang-bidang. lain. Selain itu kemajuannya juga dikarenakan

BAB III METODOLOGI. 3.1 Metodologi Pembahasan

BAB 1 PENDAHULUAN. struktur agar dapat mendesain suatu struktur gedung yang baik. Pemahaman akan

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB II STUDI PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PERANCANGAN SLAB LANTAI DAN BALOK JEMBATAN BETON PRATEGANG SEI DALU-DALU, KABUPATEN BATU BARA, SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR

Perancangan Struktur Atas P7-P8 Ramp On Proyek Fly Over Terminal Bus Pulo Gebang, Jakarta Timur. BAB II Dasar Teori

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebutuhan infrastruktur jalan yang lebih memadai untuk menampung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pertemuan (function hall / banquet hall). Ruang pertemuan yang luas dan tidak

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI BALOK BETON PRATEGANG DI PROYEK WISMA KARTIKA GROGOL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan jumlah kendaraan di Indonesia dari tahun ke tahun terus

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

JEMBATAN. Februari Bahan Bahan Jembatan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan analisis studi kasus

PERHITUNGAN STRUKTUR JEMBATAN BETON PRATEGANG SEI DELI KECAMATAN MEDAN-BELAWAN TUGAS AKHIR GRACE HELGA MONALISA BAKARA NIM:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGELOLAAN LIMBAH KONSTRUKSI PEKERJAAN BETON PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TINGGI SKRIPSI

OLEH : ANDREANUS DEVA C.B DOSEN PEMBIMBING : DJOKO UNTUNG, Ir, Dr DJOKO IRAWAN, Ir, MS

TUGAS AKHIR MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN GAYAM KABUPATEN BLITAR DENGAN BOX GIRDER PRESTRESSED SEGMENTAL SISTEM KANTILEVER

ANALISIS STRUKTUR JEMBATAN SEGMENTAL DENGAN KONSTRUKSI BERTAHAP METODE BALANCE CANTILEVER TUGAS AKHIR

BAB III METODE PERANCANGAN

COVER TUGAS AKHIR PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA DENGAN PELAT LANTAI ORTOTROPIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG

DESAIN DAN METODE KONSTRUKSI JEMBATAN BENTANG 60 METER MENGGUNAKAN BETON BERTULANG DENGAN SISTIM PENYOKONG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan penanganan yang serius, terutama pada konstruksi yang terbuat

PERENCANAAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN RANGKA BAJA MUSI VI KOTA PALEMBANG SUMATERA SELATAN. Laporan Tugas Akhir. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Prinsip dasar sistem prategang sebenarnya telah diterapkan di dunia konstruksi sejak berabad-abad yang lalu. Pada tahun 1886, insinyur dari California

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Contoh struktur komposit ; balok komposit, balok komposit dengan voute, Pelat komposit,kolom komposit.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Jembatan adalah suatu konstruksi yang gunanya untuk meneruskan jalan

METODA KONSTRUKSI GELAGAR JEMBATAN BETON PRATEKAN PROYEK JALAN LAYANG CIMINDI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang telah terjadi peningkatan pergerakan manusia dan barang sehingga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERILAKU DAN SISTEM STRUKTUR RANGKA BAJA JEMBATAN

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh manusia

DESAIN ALTERNATIF STRUKTUR ATAS JEMBATAN BOX GIRDER DENGAN METODE SPAN BY SPAN

BAB III METODOLOGI Tinjauan Umum

PERHITUNGAN STRUKTUR ATAS PADA JEMBATAN PAMEUNTASAN SOREANG KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERANCANGAN ALTERNATIF STRUKTUR JEMBATAN KALIBATA DENGAN MENGGUNAKAN RANGKA BAJA

1.1. JUDUL TUGAS AKHIR

KONTROL PERHITUNGAN STRUKTUR JEMBATAN BETON PRATEGANG SEI BELUMAI PADA JALAN AKSES NON TOL BANDARA KUALANAMU TUGAS AKHIR

BAB III METODOLOGI. Mulai. Identifikasi Masalah. Studi Pustaka. Observasi Lapangan. Pengumpulan Data. Pengembangan Alternatif Lokasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB

PERANCANGAN JEMBATAN KATUNGAU KALIMANTAN BARAT

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS FLY OVER SIMPANG BANDARA TANJUNG API-API, DENGAN STRUKTUR PRECAST CONCRETE U (PCU) GIRDER. Laporan Tugas Akhir

PERANCANGAN JEMBATAN KALI KEJI

Pelat Dinding Tangga Pondasi Sistem Informasi Definisi Sistem Informasi

MODIFIKASI STRUKTUR RANGKA BETON BERTULANG GEDUNG TECHNO PARK UPN VETERAN JAWA TIMUR MENGGUNAKAN BALOK PRESTRESS TUGAS AKHIR

PROSENTASE DEVIASI BIAYA PADA PERENCANAAN KONSTRUKSI BALOK BETON KONVENSIONAL TERHADAP BALOK BETON PRATEGANG PADA PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 5 SURABAYA

BAB III METODOLOGI. Bab III Metodologi 3.1. PERSIAPAN

MACAM MACAM JEMBATAN BENTANG PENDEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI 3.1. Pengumpulan Data Lapangan 3.2. Studi Pustaka 3.3. Metodologi Perencanaan Arsitektural dan Tata Ruang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penulisan

Gambar 4.9 Tributary area C 12 pada lantai Gambar 5.1 Grafik nilai C-T zona gempa Gambar 5.2 Pembebanan kolom tepi (beban mati)... 7

STUDI PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN BETON BOX GIRDER PRATEGANG SEGMENTAL DENGAN METODE KESETIMBANGAN BEBAN (LOAD BALANCING)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyilang sungai atau saluran air, lembah atau menyilang jalan lain atau

BAB V ANALISIS PEMILIHAN ALTERNATIF JEMBATAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian tugas akhir ini adalah balok girder pada Proyek Jembatan Srandakan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. bagi wisatawan yang ingin berlibur atau wisatawan yang ingin melakukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERENCANAAN METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BANGUNAN ATAS JEMBATAN YEH PANAHAN DI KABUPATEN TABANAN

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR EVALUASI RANCANGAN JALAN TOL KANCI - PEJAGAN

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Jembatan Komposit dan Penghubung Geser (Composite Bridge and Shear Connector)

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan dan kemakmuran suatu negara nampak dari infrastrukturnya.

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Tinjauan Umum

Ada dua jenis tipe jembatan komposit yang umum digunakan sebagai desain, yaitu tipe multi girder bridge dan ladder deck bridge. Penentuan pemilihan

I - 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Metoda yang banyak digunakan dalam mendesain struktur beton bertulang

Nama : Mohammad Zahid Alim Al Hasyimi NRP : Dosen Konsultasi : Ir. Djoko Irawan, MS. Dr. Ir. Djoko Untung. Tugas Akhir

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tugas Akhir Jembatan merupakan suatu prasarana penghubung satu daerah dan daerah lain yang terpisahkan oleh sungai atau jurang. Sehingga daerah-daerah yang semula tidak dapat terhubung, dapat berinteraksi melakukan berbagai kegiatan yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakatnya. Pemerintah Kabupaten Bandung menyediakan program peningkatan penanganan dan pembangunan jalan dan jembatan pada anggaran tahun 2006/2007 dengan maksud untuk pengembangan wilayah, ekonomi, dan pariwisata di kabupaten Bandung. Salah satunya adalah pembangunan jembatan Pameuntasan yang terletak di Kampung Sukalilah antara Desa Pameuntasan dengan Desa Mekar Rahayu Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat. Jembatan ini mulai dibangun pada tanggal 30 November 2006 oleh kontraktor PT. Purna Dharma Perdana, namun karena terjadi berbagai masalah teknis saat pelaksanaan, pembangunan terhenti dan terbengkalai pada tahun 2008. Pembangunan kemudian dilanjutkan kembali pada bulan Juli tahun 2009 dengan kontraktor yang baru yaitu PT. Nindya Karya yang melaksanakan proyek Jembatan Pameuntasan sampai akhir tahun 2009, kemudian dilanjutkan oleh PT. Adhikarya Teknik Perkasa. Jembatan Pameuntasan mulai beroperasi pada bulan Februari 2011. Pembangunan Jembatan Pameuntasan dimaksudkan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di Jln. Kopo Sayati. Pembangunan jembatan Pameuntasan juga direncanakan berfungsi sebagai interchange Margaasih. Nantinya jembatan itu bisa menjadi jalan penghubung pintu tol Soreang-Pasirkoja (Soroja). Secara umum jembatan dapat dibuat dengan material kayu, rangka baja, beton bertulang dan beton prategang. Pada saat ini, material yang banyak digunakan untuk pembangunan jembatan atau pun fly over adalah dengan konstruksi beton prategang. Begitu pun pada jembatan Pameuntasan yang 1

menggunakan balok girder dari beton prategang untuk struktur atasnya. Dengan menggunakan konstruksi beton prategang, girder dapat didesain dengan efektif dan efisien juga ekonomis namun mampu menanggung beban konstruksi yang telah direncanakan (Masnul, 2009:16). Jika menggunkan beton bertulang biasa, dimensi balok akan besar, sehingga beton dan baja tulangannya pun akan boros, hal ini akan menyebabkan konstruksi tidak efektif, efisien, dan ekonomis. Jembatan Pamentasan dibagi menjadi 3 bentang. Bentang pertama menghubungkan abutment 1 ke pilar 1 sepanjang 29,7m (Bentang 1) Bentang kedua menghubungkan pilar 1 ke pilar 2 (main span) sepanjang 40,8m (Bentang 2). Bentang ketiga menghubungkan pilar 2 ke abutment 2 sepanjang 29,7m (Bentang 3). Seluruh bentang berupa girder beton yang menggunakan struktur beton prategang dengan metoda post tension (Septian, 2010 ; 2). Agar sesuai dengan program pendidikan D 3 Politeknik Negeri Bandung, dalam tugas akhir ini hanya 1 bentang PCI-girder yang dihitung, yaitu bentang tengah dengan panjang 40,8 m (bentang terpanjang). 2

Struktur Atas Struktur Bawah Sumber : Shop Drawing Jembatan Pameuntasan (PT. Adhikarya) Gambar 1.1 Potongan Memanjang. 3

Jembatan Pameuntasan menggunakan Precast Concrete I (PCI) girder yang dibuat segmental. Girder pre-cast pada proyek ini dibuat oleh PT. Precast Betonindo (PCBI). 1.2 Tujuan Umum dan Khusus a. Tujuan Umum Secara umum, Tugas Akhir ini akan menghitung struktur atas pada jembatan Soreang Kabupaten Bandung. b. Tujuan Khusus Dalam tugas akhir ini akan dibahas tentang: - Menghitung beban-beban yang bekerja. - Merencanakan beton bertulang. - Merencanakan balok PCI-girder terhadap lentur - Merencanakan balok PCI-girder terhadap geser. - Merencanakan balok PCI-girder terhadap puntir. 1.3 Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah a. Ruang Lingkup Lingkup pembahasan dalam tugas akhir ini adalah mendesain balok PCIgirder terhadap lentur, geser dan puntir. b. Pembatasan Masalah Tugas Akhir ini membatasi lingkup permasalahan pada perencanaan struktur atas yang meliputi perencanaan pelat lantai jembatan dan perencanaan sruktur PCI-girder terhadap lentur, geser dan puntir. Struktur bawah jembatan tidak dihitung karena Tugas Akhir ini lebih menekankan pada struktur atas jembatan. Trase tendon disederhanakan, agar memudahkan dalam perhitungan. Kehilangan tegangan diasumsikan sesuai untuk struktur post tension. Lendutan untuk tugas akhir ini tidak dihitung, dengan catatan daya layan struktur sudah terpenuhi. 4

1.4 Lokasi Objek Tugas Akhir Lokasi pengamatan berada di daerah soreang kabupaten Bandung provinsi Jawa Barat. Sumber : Google Map. (http://maps.google.co.id/) Gambar 1.2. Peta Lokasi. 5

1.5 Garis Besar Metode Penyelesaian Masalah Mulai A Pengumpulan Data Desain Jembatan Penentuan Metode Desain Lentur, Geser, dan Puntir Desain Pelat Lantai Jembatan Desain Terhadap Geser Output : Tul. Geser/Sengkang Desain Terhadap Puntir Output ; Tul Sengkang dan Tul Memanjang Menentukan Gaya Gaya Dalam untuk Desain Jembatan Gambar Gambar Desain Desain Terhadap Lentur Output : Tul. Lentur/Tendon Kesimpulan Selesai A Gambar 1.3 Flow Chart Tugas Akhir 1.6 Sistematika Penulisan Keseluruhan Tugas Akhir Sistematika dari penulisan Tugas Akhir ini terdiri dari lima bab, yaitu sebagai berikut : Bab I Pendahuluan, tentang latar belakang Tugas Akhir, perumusan masalah, tujuan umum dan khusus, ruang lingkup penelitian dan pembatasan masalah, lokasi objek Tugas Akhir, garis besar metode penyelesaianmetodologi, dan sistematika penulisan. 6

Bab II Studi Pustaka/Literatur, memaparkan rangkuman kritis atas pustaka yang menunjang penyusunan metode perencanaan struktur atas jembatan, meliputi pembahasan tentang rumus-rumus yang akan digunakan lebih lanjut dalam tugas akhir. Bab III Metodologi, yaitu metode yang digunakan untuk perencanaan struktur atas jembatan, meliputi perhitungan pelat lantai jembatan dan PCI-Girder. Bab IV Analisis Data, membahas mengenai perhitungan-perhitungan analisis atau perancangan, serta interpretasi dan pembahasan hasil perhitungan. Bab V Penutup, berisi kesimpulan dari seluruh analisis data dan pembahasan hasil perhitungan. Isi kesimpulan harus menjawab permasalahan dan tujuan yang telah ditetapkan dalam tugas akhir. Serta berisi saran-saran atau opini yang berkaitan dengan tugas akhir. 7