BAB 1 PENDAHULUAN. Kecenderungan perubahan life style dalam kehidupan menjadi sesuatu hal yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa di Indonesia memberikan kontribusi yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis jasa banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Sektor jasa dewasa ini telah mengalami peningkatan yang cukup pesat. Dinamika

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sektor jasa di seluruh dunia dewasa ini telah mengalami

DAFTAR ISI. ABSTRAK..i. KATA PENGANTAR ii. DAFTAR ISI..v. DAFTAR TABEL..viii. DAFTAR GAMBAR.xi. DAFTAR LAMPIRAN..xii BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kualitas pelayanan (service quality) dipandang sebagai salah satu alat

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan di salon FORA

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia usaha saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak dulu Bandung merupakan kota yang mampu menarik perhatian para

BAB I PENDAHULUAN. karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah pesat sehingga menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2)

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat ini menuntut para pelaku bisnis untuk UKDW

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia hiburan pada kehidupan sekarang sudah semakin maju, maka

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin

I. PENDAHULUAN. Situasi perekonomian dewasa ini berkembang dengan cepat dan pesat, terlebih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti sekarang ini dimana perkembangan teknologi dan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan dan telah dimanfaatkan oleh para investor dari dalam negeri maupun

BAB I PENDAHULUAN. pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan konsumen

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dengan adanya perkembangan globalisasi dan semakin ketatnya

BAB I PENDAHULUAN. teliti. Terutama tentang suka atau tidaknya konsumen terhadap barang dan jasa. yang ditawarkan dan alasan yang mendasarinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, banyak persaingan yang terjadi diantara perusahaanperusahaan

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Industri restoran memang dapat dikatakan tidak pernah sepi, meskipun

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Dalam kondisi persaingan yang ketat, hal utama yang harus diprioritaskan oleh

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Selvy Normasari dkk (2013) mengenai Pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat. Banyak negara-negara didunia menjadikan pariwisata sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi sekarang ini, menuntut Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. penjualan adalah aspek pemasaran (Kotler, 2009:10) mengemukakan pengertian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan setiap manusia, terdapat moment-moment khusus yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan kondisi persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan, setiap

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperlancar bidang usaha dan bagian hidup sehari-hari. Di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya,

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen dalam. merasakan kepuasan terhadap kualitas yang ditawarkan.

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dalam keberhasilan usaha. Kualitas layanan merupakan suatu

BAB II LANDASAN TEORI. tempat, organisasi dan gagasan (Kotler, 2001:347). Dari definisi diatas. 1. Intangibility (tidak dapat dilihat, dirasakan).

BAB I PENDAHULUAN. Di negara mana pun, termasuk Indonesia, keadaan perekonomian sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler, 2000) Kotler et al (2002)

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan setiap informasi bisnis tanpa dibatasi ruang dan waktu. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Melihat perkembangan bisnis dan perekonomian yang semakin melejit pesat,

ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA

I. PENDAHULUAN. Pada prinsipnya setiap perusahaan dalam menjual produk-produknya akan

PENDAHULUAN. yang mendorong semua sektor usaha untuk menambahkan jasa atau pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan pelanggan dan loyalitas menjadi tujuan utama para perusahaan dan

BAB II URAIAN TEORITIS. Kepuasan Para Pengguna Jasa Kereta Api pada PT. Kereta Api (Persero) Medan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan global yang berkembang saat ini, muncul berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang jasa pengiriman barang. PT. Pos Indonesia (Persero) sebagai salah satu Badan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pada E-CINEMA yang saat ini berpotensi cukup baik dalam perkembangan Cinema. Eresto, Ecinema, Elounge, 7 KTV dan Banquet Service.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan hal tersebut orang-orang mengambil peluang untuk membuka

BAB I PENDAHULUAN. Pada Era Otonomi Daerah dengan keterbatasan sumber daya yang tersedia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

BAB I PENDAHULUAN. pada sarana angkutan antar wilayah, kini tuntutan tersebut telah lebih berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manajemen yang sangat penting bagi sebuah bank. Hal ini dapat dilihat dari

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT PADA KANTOR KELURAHAN DESA DEMA AN KUDUS

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan adanya era globalisasi serta tersedianya arus informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat dan kompetitif dari dunia usaha.. Konsekuensi dari hal. kebutuhan pokok maupun untuk kegiatan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Kepraktisan sudah menjadi tuntutan utama masyarakat perkotaan saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dimana semua orang ingin terlihat menarik sehingga orang tersebut memilki nilai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam konteks teori perilaku konsumen, kepuasan lebih banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kotller (2003;20)

BAB I PENDAHULUAN 1.1.LATAR BELAKANG. Dewasa ini, iklim persaingan dalam bisnis manufaktur maupun jasa semakin

BAB I PENDAHULUAN. minat pelanggan terhadap produk (barang) yang ditawarkan. Sesuai. Sehingga makin luas sektor bisnis yang berusaha untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. jasa atau pelayanan yang mereka jual. Dahulu kualitas pelayanan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis telah semakin ketat. Setiap perusahaan saling

1. PENDAHULUAN. Persaingan ini muncul karena semakin banyaknya perusahaan yang menawarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (STUDI KASUS PADA PD. BPR BKK BOJA CABANG PATEBON KENDAL)

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan yang diberikan oleh pihak rumah sakit dengan harapan sebelum pasien

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kecenderungan perubahan life style dalam kehidupan menjadi sesuatu hal yang tidak bisa diprediksi (unpredictable). Life style yang semakin berubah pesat tidak terlepas dari faktor konsumtif masyarakat. Faktor konsumtif masyarakat juga didorong oleh purchasing power (daya beli) yang meningkat. Faktor konsumtif masyarakat tersebut dipicu oleh tingkat pertambahan pendapatan/income. Pertambahan pendapatan/income yang diperoleh oleh masyarakat mengakibatkan konsumen memiliki kecenderungan untuk memilih barang atau jasa (customer preference). Dari customer preference, konsumen akan akan memiliki keinginan atau hasrat mengapa konsumen memilih barang atau jasa tersebut. Keinginan konsumen tersebut akan menjadi faktor pendorong dalam memutuskan pembeliannya. Setelah konsumen melakukan proses pembeliannya, konsumen akan melakukan proses evaluasi yang akan berimplikasi pada perilaku konsumen yang menunjukkan kepuasan dan ketidakpuasan. Perubahan sikap dan perilaku konsumen akan mendorong kepada kecenderungan perubahan pola kebutuhan dan motif pembelian yang beranekaragam. Pada akhirnya, motif pembelian itu mengarah pada faktor prestige atau gengsi. Gaya hidup yang mengarah pada gengsi ternyata dewasa ini telah membangkitkan sektor-sektor jasa diantaranya jasa salon, hotel, konsultan, restoran, café, dan asuransi. Salah satu sektor jasa yang yang menjadi bagian gaya hidup adalah jasa salon dimana masyarakat sangat memperhatikan kecantikan, penampilan, dan perawatan tubuh. 1

Kecantikan, penampilan, dan perawatan tubuh yang diidam-idamkan masyarakat, semuanya dapat diwujudkan di salon FORA Bandung. Salon FORA Bandung didirikan oleh Dra. Lili Hartatik pada tanggal 21 Agustus 1991, yang beralamat Jl. Dr. Junjunan Dalam No.11 (belakang Griya YOGYA). Salon FORA memiliki tiga cabang salon hal ini dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 1.1.1 Cabang -Cabang Salon FOR A 1. Jl. Gegerkalong Hilir No.8 Telp. (022) 2013284 Bandung 2. Jl. Raya Ujungberung No.127 Telp. (022) 7800846 Bandung 3. Jl. Tubagus Ismail Raya No.15 Telp. (022) 2500441 Bandung 4. Jl. Terusan Jakarta No. 6 Telp. (022) 7274374 Bandung Sumber: Salon FORA Pasteur Jumlah tenaga kerja yang dimiliki Salon FORA adalah 20 orang. Jumlah rata-rata pengunjung per hari kurang lebih 30 orang. Salon FORA memiliki pesaing utama yaitu Salon ANATA yang beralamat di Jl.Emong No. 8 Bandung, dan memiliki 3 cabang diantaranya sebagai berikut : Tabel 1.1.2 Cabang-Cabang Salon ANATA 1. ANATA 2, Jl. Banteng No.34 Telp.(022) 7305069 2. ANATA 3, Jl. Pasirkaliki No.179 Telp.(022) 6120261 3. Sumber : Salon ANATA Pusat ANATA 4, Jl. Surya Sumantri No. 91 Telp. (022) 2500651 2

Jasa-jasa yang tersedia di salon FORA diantaranya sebagai berikut : Tabel 1.1.3 Jasa-Jasa di Salon FORA No. Jasa-Jasa Harga ( dalam Rupiah ) 1. Cuci Blow 9.000 40.000 2. Potong Rambut 22.000 52.000 3. Creambath 20.000 30.000 4. Manicure + Pedicure 15.000 30.000 5. Facial 16.000 70.000 6. Pewarnaan Rambut 25.000 250.000 7. Lulur 45.000 85.000 8. Tato Alis / Mata / Bibir 100.000 200.000 9. Make Up 20.000 75.000 10. Sanggul 30.000 75.000 11. Spa 100.000 150.000 12. Pengritingan Rambut 35.000 150.000 13. Pelurusan Rambut 60.000 500.000 14. Rias Pengantin 1.500.000 7.000.000 15. Parafango (menghilangkan selulit) 100.000 300.000 Sumber: Salon FORA Pasteur Berdasarkan tabel di atas bahwa salon FORA memiliki berbagai macam jasa yang ditawarkan kepada konsumen dan untuk harga salon FORA menawarkan harga yang bersaing di bandingkan dengan salon-salon lain yang ada di Bandung serta dapat dijangkau konsumen kalangan menengah ke atas. Dalam era persaingan yang bergejolak saat ini, salon FORA dituntut untuk memberikan nilai tambah/ customer value bagi konsumennya. Nilai tambah tersebut ditujukan untuk menciptakan keunggulan bersaing yang dimiliki salon FORA secara berkesinambungan. Perwujudan dari nilai tambah tersebut dituangkan dan diterapkan dalam bentuk pelaksanaan service quality yang terintegrasi baik dari sisi tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty. 3

Pelaksanaan dimensi service quality di salon FORA berdasarkan tangibles, sarana parkir kurang luas, kebersihan ruangan yang kurang bersih. Berdasarkan responsiveness, komplain atau keluhan yang datang dari konsumen kurang cepattanggap diatasi karyawan salon FORA. Berdasarkan assurance, keramahtamahan pegawai dengan tiap pelanggan berbeda, kurang akrab. Berdasarkan empathy, perhatian yang diberikan pegawai kepada konsumen kurang ketika menawarkan majalah, minuman,makanan pada saat pengerjaan pelayanan. Konsumen akan merasa puas jika service quality yang diberikan salon tersebut dapat memenuhi harapan konsumen yang pada akhirnya nanti tercipta suatu kepuasan konsumen. Pelanggan yang puas dengan service quality yang diberikan salon tersebut, tentu akan kembali menggunakan jasa salon itu lagi dan akan memberitakan kepuasannya kepada pelanggan yang lain sehingga dapat menarik pelanggan yang baru. Apabila terjadi ketidakpuasan yang dialami konsumen setelah pembelian, maka pihak perusahaan harus mengambil tindakan yang dapat memperkecil ketidakpuasan tersebut seperti mengadakan perbaikan yang perlu dan memungkinkan, meminta, dan menghimpun saran saran dari konsumen, atau menjanjikan perbaikan pada kunjungan yang akan datang. Kunci utama untuk mempertahankan pelanggan adalah kepuasan pelanggan yang tujuan akhirnya untuk menciptakan loyalitas konsumen. Jika hal ini tercapai maka kelangsungan hidup perusahaan akan terjamin, dengan kata lain tujuan jangka panjang perusahaan akan tercapai. Oleh sebab itu berbagai usaha yang maksimal perlu dilaksanakan dalam mempertahankan service quality yang sesuai dengan tarif yang akan dibebankan sehingga konsumen merasa puas. 4

Berdasarkan uraian tersebut di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dan menuangkannya dalam skripsi yang berjudul : Pengaruh Service Quality Terhadap Kepuasan Konsumen Salon FORA Jalan Junjunan Pasteur Bandung. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dikemukakan identifikasi masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana service quality yang diberikan oleh salon FORA Bandung untuk memenuhi harapan konsumen. 2. Bagaimana kepuasan yang didapat konsumen di salon FORA Bandung. 3. Seberapa besar pengaruh service quality terhadap kepuasan konsumen di salon FORA Bandung. 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud diadakannya penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi yang berhubungan dengan pengaruh service quality terhadap kepuasan konsumen di salon FORA Bandung, sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk : 1. Mengetahui pelaksanaan service quality di salon FORA Bandung. 2. Mengetahui kepuasan yang didapat konsumen di salon FORA Bandung. 3. Mengetahui seberapa besar pengaruh service quality yang diberikan konsumen oleh salon FORA Bandung terhadap kepuasan konsumen. 5

1.4. Kegunaan Penelitian Penelitian ini memiliki dua kegunaan utama, yaitu (1) kegunaan teoritis dan (2) kegunaan praktis. Adapun kegunaan dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan : 1. Sumbangan pengetahuan dalam pengembangan ilmu pemasaran, tentang pemasaran jasa dan khususnya mengenai masalah service quality, pengaruhnya terhadap kepuasan pelanggan. 2. Masukan bagi salon FORA Bandung dalam upaya menyempurnakan dan meningkatkan pelaksanaan service quality di masa yang akan datang yang sesuai dengan keinginan dan harapan para konsumen. 1.5. Kerangka Pemikiran Semakin tingginya tingkat persaingan menuntut perusahaan untuk menjadikan kepuasan konsumen sebagai tujuan utamanya. Setiap perusahaan baik perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur maupun perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, seperti halnya jasa salon senantiasa berusaha untuk memenuhi keunggulan bersaing, dimana dalam hal ini dapat berupa keunggulan dalam pemberian service kepada konsumen. Pengertian jasa menurut Phillip Kotler, (2000:428), adalah : Setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dihubungkan atau tidak dihubungkan pada suatu produk fisik. 6

Dalam menganalisis pelayanan yang memuaskan selalu dihubungkan dengan service quality itu sendiri, adapun pengertian kualitas menurut Philip Kotler, (2000:57) adalah : Keseluruhan ciri dari barang dan jasa yang mempengaruhi pada kemampuannya memenuhi kebutuhan pelanggan yang dinyatakan maupun yang tersirat Citra kualitas yang baik bukanlah berdasarkan persepsi pihak penyedia jasa, melainkan berdasakan persepsi konsumen, sehingga secara otomatis konsumen yang dapat menentukan service quality. Persepsi dari konsumen terhadap service quality merupakan penilaian menyeluruh akan keunggulan suatu jasa. Adapun pengertian kualitas pelayanan menurut Wykof dikutip dari Fandy Tjiptono (1996:59) adalah : Tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan konsumen. Dalam memberikan pelayanan yang baik, yang sesuai dengan harapan konsumen, dapat digunakan lima kriteria penentu kualitas pelayanan (service quality), seperti yang diungkapkan Philip Kotler, Marketing Management edisi millennium, (2000:440) yaitu terdiri atas : 1. Tangible (berwujud) Penampilan bukti fisik, yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa. 7

2. Reliability (kehandalan) Kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja pelayanan yang dapat diandalkan berarti bahwa pelayanan diselesaikan tepat waktu, dengan pelayanan yang sama untuk semua konsumen. 3. Responsiveness (daya tanggap) Kemauan untuk membantu konsumen dan memberikan jasa dengan cepat dan tepat kepada konsumen, dengan penyampaian informasi yang jelas. 4. Assurance (kepastian) Jaminan dan kepastian, yaitu berupa pengetahuan, kesopanan dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya konsumen kepada perusahaan. 5. Empathy (empati) Kesediaan untuk peduli, memberi perhatian pribadi kepada konsumen dengan berupaya memahami keinginan konsumen. Dengan mengetahui dan memperhatikan apa yang diinginkan konsumen, merupakan hal paling penting bagi terciptanya kepuasan konsumen, dimana arti kepuasan menurut Philip Kotler, (2000:42) adalah : Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja (hasil) suatu produk dan harapan-harapannya. Kelima kriteria penentu kualitas jasa tersebut terungkap pada model berikut yang dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian ini, yaitu masalah service quality terhadap kepuasan konsumen di salon FORA. 8

Gambar 1.5.1 Paradigma Pengaruh Service Quality Terhadap Kepuasan Konsumen di Salon FORA Bandung Unsur-Unsur Kualitas Pelayanan Jasa Salon 1. Berwujud 2. Keandalan 3. Daya Tanggap 4. Kepastian 5. Empati Pelayanan jasa yang diharapkan konsumen (ES) Pelayanan jasa yang dirasakan konsumen (PS) Kepuasan Konsumen ES > PS = tidak puas ES = PS = puas ES < PS = sangat puas Kualitas jasa dipengaruhi oleh 2 faktor utama, yaitu jasa yang diharapkan (expected service) jasa yang diterima atau dipersepsikan (perceived service). Apabila yang diterima atau dirasakan sesuai atau melebihi harapan pelanggan, maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal. Dan sebaliknya jika jasa yang diterima lebih rendah dari yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan buruk. Jadi, jika kualitas pelayanan mendapat tanggapan positif dari konsumen, maka akan menghasilkan kepuasan konsumen dan selanjutnya akan menimbulkan pembelian ulang serta akan memberitakannya kepada orang lain. 1.6. Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan suatu hipotesis sebagai berikut: Service quality yang dilakukan oleh salon Fora berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. 9