BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. kuesioner. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional, dimana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

(jenis kelamin), faktor lingkungan (jumlah anggota keluarga), faktor sosial ekonomi

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang telah ditentukan (Anwar dan Prihartono, 2003). Desain

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif observasional dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah metode observasional analitik dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup ilmu kedokteran jiwa. Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan

III. METODE PENELITIAN. cross-sectional, yaitu peneliti mempelajari hubungan antara asupan energi,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan mulai dari bulan Oktober 2011 sampai Desember 2011 di. RSUD DR. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung.

rumus : n = (P 1 -P Ket : Z 1- - P 1 Kebiasaan makan..., Evi Heryanti, FKM UI, )²

BAB III METODE PENELITIAN. perbandingan (comparative study) dengan jenis penelitian cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan hubungan status gizi dengan siklus menstruasi. Penelitian. satu kali pada satu saat (Nursalam, 2013).

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional, yaitu pengukuran variabel-variabelnya

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan rancangan Cross sectional, yaitu untuk mendeskripsikan secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal penting yang diinginkan. setiap manusia. Menurut World Health Organization (WHO)

III. METODE PENELITIAN. waktu dengan tujuan untuk mencari hubungan Faktor-Faktor Resiko

METODE PENELITIAN. cross sectional, dimana variabel bebas yaitu perilaku makan pagi (sarapan)

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di TPA/PAUD dan TK di wilayah kota Semarang pada

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian di SMPN 8 Kota Gorontalo yang terletak di Jl. Madura Pulubala Kecamatan Kota Tengah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan desain cross

BAB IV METODE PENELITIAN. kandungan khususnya berhubungan dengan kedokteran ginekologi.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kesehatan Anak. Semarang dan sekitarnya yang bersedia bekerja sama.

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan. hubungan antara variabel (Nursalam, 2003)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pasien penyakit ginjal kronik ini mencakup ilmu penyakit dalam.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Telinga, Hidung, dan Tenggorok Bedah Kepala dan Leher, dan bagian. Semarang pada bulan Maret sampai Mei 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tempat dan waktu penelitian, etika penelitian, alat pengumpulan data, teknik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kemudian melakukan analisis komparasi (comparative study) dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN

METODE. Desain, Waktu dan Tempat

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. cross sectional. Pendekatan cross sectional adalah suatu penelitian noneksperimental

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. observasional dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian observasional analitik

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian payung yang berjudul

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup disiplin ilmu penelitian adalah ilmu kedokteran jiwa.

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah RSUP Dr. Kariadi Semarang.

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Pesantren Rhoudlotul Quran di Kauman. Semarang dan waktu penelitian bulan Maret sampai Mei 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. kota Gorontalo dan waktu penilitian yaitu pada tanggal 14 Mei s/d 14 Juni

BAB I PENDAHULUAN. merupakan fokus perhatian dan titik intervensi yang strategis bagi

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, observasional dengan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini meliputi bidang ilmu kesehatan jiwa.

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan metode analitik korelatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analitik menggunkan desain penelitian cross sectional. Menurut Riyanto

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan yaitu analitik observasional dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode observasional-analytic dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian A.1 Ruang Lingkup Keilmuan Ilmu Kesehatan Jiwa. A.2 Waktu Penelilitian Bulan Oktober- November 2011. A.3 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Wonosari, Klaten. Jalan Yogya-Solo, Pakis-Wonosari, Klaten. B. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan survei analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional. Baik variabel bebas maupun variabel tergantung diukur menurut keadaan atau statusnya pada waktu diobservasi. Penelitian cross-sectional ini menggunakan pendekatan tranversal, dimana peneliti mencari hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung dengan melakukan pengukuran sesaat. 19 C. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti. 19 C.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi di SMA Negeri 1 Wonosari, Klaten yaitu 960 orang. C.2 Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu hingga dianggap dapat mewakili populasinya. 23 http://digilib.unimus.ac.id

Dalam penelitian ini yang dipilih sebagai sampel penelitian adalah remaja putra dan remaja putri obesitas di SMA Negeri 1 Wonosari, Klaten dengan kriteria sebagai berikut : 1. Kriteria Inklusi - Remaja putra dan putri dengan Body Mass Index (BMI) >25.0 kg/m 2 yang berusia 10-19 tahun. - Remaja putra dan putri dengan hasil penilaian terhadap formulir life event memiliki total skor 300. - Remaja putra dan putri obesitas dengan skor perilaku tipe A 39. 2. Kriteria Ekslusi - Tidak bersedia menjadi responden. - Tidak lengkap dalam pengisian kuesioner. - Pindah sekolah saat dilakukan penelitian. - Sakit berat saat dilakukan penelitian. C.2.1 Besar sampel Rumus: 20 n = Keterangan: n : besar sampel N : besar populasi N Z(1 α/2) 2 P(1 P) Nd 2 +Z(1 α/2) 2 P(1 P) Z (1-α/2) : nilai sebaran normal baku, besarnya tergantung tingkat kepercayaan (TK). Dalam penelitian ini TK 95% =1,96. P : proporsi kejadian, jika tidak diketahui dianjurkan= 0,5 d : besar penyimpangan (0,05) 24 http://digilib.unimus.ac.id

n = n = n = n = N Z(1 α/2) 2 P(1 P) Nd 2 +Z(1 α/2) 2 P(1 P) 75. 1,96 2.0,5(1 0,5) 75.0,05 2 + 1,96 2.0,5(1 0,5) 75. 3,84.0,5(0,5) 75.0,0025+ 3,84.0,5(0,5) 72 0,19+0,96 n = 62,61 Maka besar sampel minimal yang diperlukan untuk mengetahui proporsi remaja putra dan remaja putri obesitas yang mengalami kejadian stres adalah 62,61. C.2.2 Teknik Sampling Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah peneliti memilih responden berdasarkan pada pertimbangan subyektifnya yang terlihat pada kriteria inklusi dan ekslusi, dan diharapkan responden dapat memberikan informasi yang memadai untuk dapat menjawab pertanyaan. 18 D. Variabel Penelitian Variabel adalah karakteristik subyek penelitian yang berubah dari satu subyek ke subyek lain. 18 D.1 Variabel Bebas Variabel bebas (independent) adalah variabel yang jika mengalami perubahan maka akan mengakibatkan perubahan pada variabel lain. 18 Variabel bebas dalam penelitian ini adalah : Remaja dengan obesitas yang dikelompokkan menjadi remaja putra dan remaja putri. D.2 Variabel Tergantung Variabel tergantung (dependent) adalah variabel yang berubah akibat perubahan variabel bebas. 18 25 http://digilib.unimus.ac.id

Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah stres. D.3 Variabel Perancu Variabel perancu (confounding) adalah jenis variabel yang berhubungan dengan variabel bebas dan variabel tergantung, tetapi bukan merupakan variabel antara. 19 Variabel perancu dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Peristiwa-peristiwa dalam kehidupan (life event): 1. Frustasi. 2. Konflik. 3. Tekanan. 4. Krisis. 5. Pencarian jati diri. 6. Masalah prestasi sekolah. 7. Hubungan dengan orangtua. 8. Hubungan interpersonal. 9. Trauma. 10. Penyakit fisik atau cidera. 11. Perkembangn fisik atau mental. 12. Keterlibatan dalam hukum. 13. Lingkungan hidup. 14. Keuangan. b. Perilaku tipe A. E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data. 19 Instrument dalam penelitian ini adalah: 1. Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lembar ini berisikan pernyataan bahwa bersedia menjadi subyek dalam penelitian tanpa suatu paksaan dari pihak manapun dan bersedia menjawab pertanyaan dengan sejujur-jujurnya. Dalam lembar 26 http://digilib.unimus.ac.id

persetujuan ini sekaligus dicantumkan biodata remaja yang diperlukan dalam penelitian. Biodata tersebut meliputi; nama, kelas, jenis kelamin, usia, dan tanggal pengambilan data. 2. Body Mass Index (BMI) BMI telah banyak digunakan untuk mendefinisikan dan mengkategorikan obesitas yaitu dengan membagi berat badan (BB) terhadap kuadrat tinggi badan (TB 2 ). 14 BMI = BB ( kg) TB 2 (m 2 ) Pengukuran akan dilakukan terhadap: a) Berat Badan (BB) Alat yang digunakan adalah timbangan injak model CAMRY, ISO 9001:2008 CERTIFIED BY SGS yang berkapasitas 130 kg dengan ketelitian 0,5 kg. Sampel diukur pada posisi berdiri tegak tepat di tengah timbangan dan tanpa menggunakan alas kaki. Pembacaan angka dilakukan setelah angka penunjuk tidak bergerak. b) Tinggi Badan (TB) Alat pengukur TB adalah: Microtoise yang berskala 0-200 cm dengan ketelitian 0,1 cm. Cara pengukuran: TB dapat diukur dalam keadaan berdiri tegak lurus, tanpa alas kaki, kedua tangan merapat ke badan, punggung dan bokong menempel pada dinding dan pandangan diarahkan ke depan, kedua tangan bergantung relaks disamping badan. Bagian dari alat pengukuran TB digeser, kemudian diturunkan hingga menyentuh bagian atas kepala. Sentuhan harus diperkuat jika subyek berambut tebal. 3. Kuesioner pengalaman kehidupan (life event). Skala yang digunakan adalah Skala Holmes. Didalam kuesioner ini terdapat 36 butir berbagai pengalaman dalam kehidupan seseorang, yang masing-masing diberi nilai (score). Kuesioner life event ini 27 http://digilib.unimus.ac.id

bertujuan untuk menyingkirkan variabel perancu penelitian. Alat ukur ini dapat dilakukan oleh diri yang bersangkutan (self assessment) dan tentunya tidak semua ke 36 butir tersebut akan dialami oleh setiap orang. Apabila jumlah skor berbagai pengalaman seseorang melebihi angka 300 dalam kurun waktu 1 tahun masa kehidupan, maka yang bersangkutan sudah menunjukkan gejala-gejala stres. 2 4. Kuesioner perilaku tipe A Individu dengan tipe A resiko mengalami stres lebih besar dari tipe kepribadian lain. Untuk itu perilaku tipe A dijadikan kriteria inklusi dalam penelitian ini. Kuesioner ini berisi 10 pertanyaan, dengan 6 jawaban pilihan yang masing-masing mempunyai skor yang berbedabeda, yaitu: 0: Tidak pernah. 3: Biasanya. 1: Hampir tidak pernah. 4: Hampir Selalu. 2: Kadang-kadang. 5: Selalu. Penilaian untuk kuesioner perilaku tipe A antara lain: - Tipe A rendah : skor 40-59. - Tipe A sedang : skor 60-79. - Tipe A Ekstrim : skor 80-100. 5 5. Kuesioner stres Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui Kejadian stres pada remaja putra dan remaja putri obesitas. Kuesioner ini berisikan 20 pertanyaan yang berhubungan dengan tanda-tanda dan gejala-gejala stres. Evaluasi terhadap penilaian ini yaitu; jika nilai yang didapatkan lebih dari 30, maka berarti seseorang sangat menderita akibat distres. Semakin tinggi nilai terhadap nilai maksimal (192), maka orang tersebut semakin menderita distres. Untuk nilai diatas 60 memerlukan perhatian dan mengindikasikan bahwa orang tersebut seharusnya mendiskusikan gaya hidupnya ke dokter. Adapun penilaian yang digunakan adalah: 28 http://digilib.unimus.ac.id

a. Pertanyaan nomor 1, 5, 7, 8, 14, 16, 17, dan 18 memiliki bobot nilai sebagai berikut: 0: Hampir tidak pernah. 2:Kadang-kadang. 4: Sering. 6: Hampir selalu. b. Pertanyaan nomor 2, 6, 9, 10, 11, 15, 19, dan 20 memiliki bobot nilai sebagai berikut: 0: Hampir tidak pernah. 1: Kadang-kadang. 2: Sering. 3: Hampir selalu. c. Pertanyaan nomor 3, 4, 12, dan 13 memiliki bobot sebagai berikut: 0: Hampir tidak pernah. 10: Kadang-kadang. 20: Sering. 30: Hampir selalu. 5 F. Data yang dikumpulkan Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Sumber data primer diperoleh dari pengukuran berat badan dan tinggi badan serta penilaian terhadap pengalaman kehidupan (life event), perilaku tipe A, dan kejadian stres. Sedangkan data sekunder diperoleh dari bagian akademik. G. Prosedur pengambilan data Hal yang pertama kali dilakukan dalam pengambilan data adalah memberikan lembar persetujuan kepada remaja yang akan dijadikan subyek penelitian. Selanjutnya pengambilan data dapat dilakukan dengan cara penimbangan berat badan dan tinggi badan pada responden serta 29 http://digilib.unimus.ac.id

menghitung Body Mass Index (BMI) dengan cara membagi berat badan (BB) terhadap kuadrat tinggi badan (TB 2 ). Kemudian dilakukan pembagian kuesioner pengalaman-pengalaman kehidupan (life event) serta perilaku tipe A. Sebelumnya peneliti menjelaskan tentang bagaimana cara menjawabnya, maksud dari masing- masaing jawaban pilihan yang sudah ada, serta responden diminta mengisinya sendiri (self assesment) untuk menyingkirkan variabel perancu. Begitupula dengan kuesioner stres yang sudah dijelaskan oleh peneliti tentang maksud dari jawaban pilihan yang ada didalamnya. Tahap terakhir responden diminta mengisi lembar kuesioner stres dan dilakukan analisis data dengan chi-square. 30 http://digilib.unimus.ac.id

H. Alur Penelitian SMA NEGERI 1 WONOSARI Lembar Persetujuan Menjadi Responden Disertai Dengan Biodata (+) Mengukur IMT Remaja putra Remaja putri BMI 25.0 kg/m 2 (obesitas) BMI 25.0 kg/m 2 (obesitas) - Skala Life Event (Skala Holmes) 300. - Kuesioner Perilaku Tipe A (-) - Skala Life Event (Skala Holmes) 300. - Kuesioner Perilaku Tipe A (-) Kuesioner Stres Kuesioner Stres Stres Tidak Stres Tidak Analisis data dengan chi-square Gambar 3.1 Alur Penelitian. 31 http://digilib.unimus.ac.id

I. Definisi Operasional Definisi operasional adalah mendeskripsikan variabel penelitian sedemikian rupa sehingga bersifat: a. Spesifik (tidak berinterpretasi ganda). b. Terukur. 21 Definisi operasional bermanfaat untuk memberi batasan pengertian variabel-variabel penelitian. 18 I.1 Remaja dengan obesitas a) Definisi Putra dan putri obesitas yang berumur 10-19 tahun dengan Body mass index (BMI) 25 kg/m 2 dan menempuh pendidikan di SMA Negeri 1 Wonosari, Klaten. b) Cara Variabel ini menggunakan cara pengukuran langsung terhadap berat badan dan tinggi badan remaja putra dan putri di SMA Negeri 1 Wonosari, Klaten. Tujuan pengukuran ini adalah untuk mendapatkan remaja dengan Body mass index (BMI) kategori obesitas. c) Skala Variabel ini menggunakan skala nominal. d) Hasil 1. Remaja putra obesitas, bila remaja putra dengan BMI 25 kg/m 2 2. Remaja putri obesitas, bila remaja putri dengan BMI 25 kg/m 2 I.2 Stres a) Definisi Stres adalah suatu keadaan yang muncul akibat ketidaksesuaian antara tuntutan-tuntutan yang diterima dan kemampuan untuk mengatasinya yang terjadi pada remaja putra dan remaja putri obesitas yang bersekolah di SMA Negeri 1 Wonosari, Klaten. 32 http://digilib.unimus.ac.id

b) Cara Variabel ini menggunakan kuesioner yang berisi 20 pertanyaan. Adapun penilaian yang digunakan adalah: a. Pertanyaan nomor 1, 5, 7, 8, 14, 16, 17, dan 18 memiliki bobot nilai sebagai berikut: 0: Hampir tidak pernah. 2:Kadang-kadang. 4: Sering. 6: Hampir selalu. b. Pertanyaan nomor 2, 6, 9, 10, 11, 15, 19, dan 20 memiliki bobot nilai sebagai berikut: 0: Hampir tidak pernah. 1: Kadang-kadang. 2: Sering. 3: Hampir selalu. c. Pertanyaan nomor 3, 4, 12, dan 13 memiliki bobot sebagai berikut: 0: Hampir tidak pernah. 10: Kadang-kadang. 20: Sering. 30: Hampir selalu. 5 c) Skala Variabel ini menggunakan skala Nominal. d) Hasil 1. Stres, apabila jumlah nilai 30. 2. Tidak stres, apabila jumlah nilai <30. 33 http://digilib.unimus.ac.id

I.3 Perilaku Tipe A 5 a) Definisi Perilaku atau tipe kepribadian A dimana individu lebih rentan terkena stres yang terdapat didalam diri remaja putra dan remaja putri obesitas yang bersekolah di SMA Negeri 1 Wonosari, Klaten. b) Cara Variabel ini menggunakan kuesioner. Kuesioner ini berisi 10 pertanyaan, dengan 6 jawaban pilihan yang masing-masing mempunyai skor yang berbeda-beda, yaitu: 0: Tidak pernah 3: Biasanya 1: Hampir tidak pernah 4: Hampir Selalu 2: Kadang-kadang 5: Selalu c) Skala Variabel ini menggunakan skala interval. d) Hasil Penilaian untuk kuesioner perilaku tipe A antara lain: - Tipe A rendah : skor 40-59 - Tipe A sedang : skor 60-79 - Tipe A Ekstrim : skor 80-100 I.4 Pengalaman Kehidupan (life event) a) Definisi Peristiwa-peristiwa dalam kehidupan yang dapat menjadi stresor dan dapat mempengaruhi remaja putra dan remaja putri obesitas yang bersekolah di SMA Negeri 1 Wonosari, Klaten pada suatu waktu. b) Cara Variabel ini menggunakan Skala Holmes. Didalam skala ini terdapat 36 butir berbagai pengalaman dalam kehidupan seseorang, yang masing-masing diberi nilai (score). 34 http://digilib.unimus.ac.id

Tabel 3.1 Pengalaman-pengalaman kehidupan (life event) 2 No PENGALAMAN-PENGALAMAN KEHIDUPAN NILAI (SCORE) 1 Kematian suami/istri 100 2 Kematian keluarga dekat 63 3 Perkawinan 50 4 Kehilangan jabatan 47 5 Pensiunan 45 6 Kehamilan istri 40 7 Kesulitan seks 39 8 Tambah anggota keluarga baru 39 9 Kematian kawan dekat 37 10 Konflik suami atau istri 35 11 Menggadaikan rumah 31 12 Perubahan dalam tanggung jawab pekerjaan 29 13 Konflik dengan ipar, mertua, menantu 29 14 Perasaan tersinggung atau penyakit 53 15 Rujuk dalam perkawinan 45 16 Perubahan kesehatan seseorang anggota keluarga 44 17 Perubahan dalam status keuangan keluarga 38 18 Perceraian 65 19 Peralihan jenis pekerjaan 36 20 Mencegah terjadinya penggadaian/pinjaman 30 21 Anak laki-laki atau perempuan meninggalkan rumah 29 22 Prestasi pribadi yang luar biasa 28 23 Istri mulai atau berhenti bekerja 29 24 Kesulitan dengan atasan 23 25 Tukar tempat tinggal 20 26 Perubahan dalam hiburan 19 27 Pinjaman dengan rumah sebagai jaminan 17 35 http://digilib.unimus.ac.id

28 Perubahan dalam jumlah pertemuan keluarga 15 29 Pelanggaran ringan 11 30 Menukar kebiasaan pribadi 24 31 Perubahan jam kerja 20 32 Tukar sekolah 20 33 Tukar kegiatan sekolah 18 34 Tukar kebiasaan tidur 16 35 Perubahan dalam kebiasaan makan 15 36 Berlibur 13 c) Skala Variabel ini menggunakan skala Nominal. d) Hasil 1. Menunjukkan gejala-gejala stres, apabila jumlah nilai >300. 2. Tidak menunjukkan gejala-gejala stres, apabila jumlah nilai 300. J. Pengolahan Data Terdapat 4 tahap pengolahan data supaya analisis penelitian menghasilkan informasi yang benar, antara lain sebagai berikut: 20 1. Editing Merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isian formulir atau kuesioner. Hal ini untuk mengecek ulang jawaban yang ada di kuesioner sudah memenuhi indikator kualitas informasi sebagai berikut: a. Lengkap b. Jelas. c. Relevan. d. Konsisten. 36 http://digilib.unimus.ac.id

2. Koding Kegiatan merubah data kualitatif menjadi data numerik (angka). Kegunaan koding adalah mempermudah pada saat analisis data dan juga mempercepat entri data. Didalam penelitian ini akan dilakukan koding terhadap data sebagai berikut: a. Remaja dengan obesitas. 1: Remaja putra obesitas. 2: Remaja putri obesitas. b. Stres. 0: Tidak stres. 1: Stres. c. Perilaku Tipe A 0: Tidak menunjukkan perilaku Tipe A untuk skor 39. 1: Perilaku Tipe A untuk skor >39. d. Pengalaman Kehidupan (life event) 0: Tidak menunjukkan gejala-gejala stres. 1: Menunjukkan gejala-gejala stres. 3. Processing Kegiatan memproses data agar dapat dianalisis. Proses data dilakukan dengan cara mengentry kuesioner ke paket program komputer. 4. Cleaning Cleaning atau pembersihan data merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah dientry apakah ada kesalahan atau tidak. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 18 1. Analisis univariat Analisis univariat dilakukan terhadap variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap variabel. 37 http://digilib.unimus.ac.id

2. Analisis bivariat Analisis bivariat digunakan untuk menyatakan analisis terhadap 2 variabel, yaitu 1 variabel bebas dan 1 variabel tergantung yang diduga berhubungan. Dalam analisis ini dapat dilakukan pengujian statistik dengan chi-square. 38 http://digilib.unimus.ac.id