BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN A. Penerapan Akad Bai Bitsaman Ajil Pada Pembiayaan Multiguna Di KSPPS BMT Walisongo Semarang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Proses Akad Ijarah Multiguna Untuk Biaya Umroh. multiguna untuk biaya umroh yang diserahkan kepada nasabah diharapkan

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A.

BAB IV PEMBAHASAN. Angsuran ringan dan tetap hingga jatuh tempo pembiayaan. Bisa untuk membeli rumah baru, bekas dan renovasi rumah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA

BAB IV MEKANISME PENILAIAN BARANG JAMINAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KSPPS BINAMA SEMARANG

BAB IV PEMBAHASAN APLIKASI PEMBIAYAAN MURABAHAH KONSUMTIF MOTOR PADA BMT AT-TAQWA CABANG BANDAR BUAT PADANG

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB IV ANALISIS SITEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN PADA KJKS BMT AMANAH USAHA MULIA MAGELANG. A. Sistem dan Prosedur Pemberian pembiayaan

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BMT Walisongo Mijen Semarang dilandasi dengan prinsip kehati-hatian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. 1. Prosedur Pembiayaan Musyārakah Pada Bank Negara Indonesia. Syariah Kantor Cabang Banjarmasin

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah. Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pembiayaan Murabahah Modal Kerja

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Data, Informasi dan Sistem Informasi. Menurut Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011 : 13) data dapat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal

BAB IV PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK MODAL USAHA DI KJKS BMT BINAMA SEMARANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penyebab Pembiayaan Bermasalah di BMT Marhamah Wonosobo

BAB IV ANALISIS KELAYAKAN DEBITUR PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT ANKASA KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Penerapan Pembiayaan Mudharabah pada KJKS BMT Usaha

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Akad Mudharabah Pada PembiayaanPertanian Di KSPPS

BAB III PEMBAHASAN A. PENGERTIAN DAN LANDASAN SYARI AH BAI BITSAMAN AJIL. sebagai pembelian barang dengan pembayaran cicilan atau angsuran.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

By : Angga Hapsila, SE.MM

VI. MEKANISME PENYALURAN KREDIT BNI TUNAS USAHA (BTU) PADA UKC CABANG KARAWANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. IAPI (2011:319.2) pengertian pengendalian intern adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pengertian pembiayaan mikro dan prosedur pembiayaan mikro. menambah modal usaha nasabah dengan harapan agar usahanya lebih

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH

BAB IV PEMBIAYAAN MUSYARAKAH MODAL KERJA UNTUK USAHA DAGANG DI BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KANTOR CABANG PAYAKUMBUH

BAB III PEMBAHASAN. A. Prosedur Pengelolaan Pembiayaan Murabahah Bermasalah Di BPRS. 1. Penerapan Pembiayaan Murabahah

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Mekanisme Pembiayaan Konsumtif di KOPSIM NU Batang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui. sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah :

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank. a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah.

DAFTAR WAWANCARA Jawab

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Sinungan (1991 : 46), tentang kredit sebagai berikut :

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di PD.BPR BKK TAMAN. KAB.PEMALANG penulis ditempatkan pada Bagian Kredit pada aspek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU. KOTA SANTRI Cabang Karanganyar

BAB V PEMBAHASAN. A. Peran Account Officer dalam Maganalisis permohonan pembiayaan

BAB III PEMBAHASAN. A. Prosedur Pembiayaan Akad Mudharabah di BMT Harapan Ummat. a. Telah masuk sebagai anggota. sebesar Rp ,-.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. A. Syarat-syarat Pemberian Kredit Umum BPR Nusamba

BAB 5 PENUTUP. ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: pembiayaan oleh PT BPRS Karya Mugi Sentosa kantor cabang Mojokerto,

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah untuk Pertanian di KSPPS TAMZIS Cabang Batur

BAB III PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Murabahah dengan Jaminan Hak. Tanggungan di BPRS Suriyah Semarang

BAB IV ANALISIS MEKANISME PEMBIAYAAN MIKRO PADA BANK BRI SYARIAH. pembiayaan/penilaian pembiayaan yang dilakukan yaitu analisis 5C (Character,

LAMPIRAN. Lampiran 1: Kuisioner untuk Responden Debitur dan Manajer Kredit PT. Bank Perkreditan Rakyat Gamping Artha Raya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan bahasa latin kredit berarti credere yang artinya percaya. Maksud dari

BAB IV PENERAPAN AKAD MURABAHAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN PENSIUN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal (clerical),

BAB III PEMBAHASAN. Penerapan Aspek 5C dan 1S pada Pembiayaan Murabahah di KJKS. Baituttamwil Tamzis Cabang Pasar Induk Wonosobo (PIW)

BAB IV ANALISIS 1. Landasan Teori A. Definisi Produk Pembiayaan Modal Kerja

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pembiayaan Pensiunan pada Bank Mandiri Syariah Kantor Cabang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PELAKSANAAN SANKSI ATAS NASABAH MAMPU YANG MENUNDA PEMBAYARAN DI BMT FAJAR MULIA UNGARAN. 1. Sejarah Berdiri BMT Fajar Mulia Ungaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengalokasian Dana Bank (Kredit dan Pembiayaan)

Kesimpulan dan Saran 47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS PRODUK PEMBIAYAAN BSM CICIL EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI PEMALANG

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedur pemberian pembiayaan murabahah pada Bank Syariah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

KERANGKA PEMIKIRAN III.

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis Mekanisme Pembiayaan Bai u Bithaman Ajil di BMT Matra

BAB IV PEMBAHASAN. prosedur pembiayaan griya di BSM Kantor Area Padang dapat diuraikan. 1. Tahap permohonan dan pengajuan persyaratan.

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. 1. Apa Visi, Misi PT.Bank BRI Cabang Krakatau Medan? Visi BRI : Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan

BAB III HASIL PENELITIAN. yang peduli terhadap perkembangan ekonomi umat. BMT PAM merupakan

BAB IV. PEMBIAYAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) MIKRO ib PADA BRISYARIAH KANTOR CABANG PADANG

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ketentuan Umum Perkreditan Bank 2.2. Unsur-unsur dan Tujuan Kredit

BUPATI PENAJAM PASER UTARA,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS TERHADAP PRODUK PEMBIAYAAN USAHA BAGI HASIL

BAB IV PEMBAHASAN Syarat dan Ketentuan Pembiayaan Mikro Syariah Di KSPPS Tamzis Bina Utama Cabang Kejajar Wonosobo.

VI. MEKANISME PENYALURAN KUR DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah di Baitul maal wat. 1. Prosedur Pembiayaan di BMT Surya Parama Arta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cara yakni dengan cara tunai maupun kredit. Penjualan secara tunai akan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat menyimpulkan beberapa hal. Selain itu juga memberikan

BAB IV KESESUAIAN ANTARA AKAD MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DENGAN FATWA DSN DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG RANTAUPRAPAT.

BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTEK

BAB IV. PELAKSANAAN PEMBIAYAAN GRIYA ib HASANAH PADA PT. BANK BNI SYARIAH CABANG PADANG

BAB IV. A. Analisis Penerapan Referensi dalam Pembiayaan Mud{a<rabah di Koperasi. Penerapan referensi yang dilakukan di Koperasi BMT Nurul Jannah

BAB 5 KEGIATAN MENGALOKASIKAN DANA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGALOKASIAN DANA BANK

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

Transkripsi:

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Prosedur Pembiayaan Murabahah 1. Proses pengajuan - Persyaratan Administratif 66 1) Foto Copy KTP dan Menunjukkan Aslinya. 2) Foto Copy Kartu Keluarga dan Menunjukkan Aslinya. 3) Foto Copy Surat Nikah dan Menunjukkan Aslinya. 4) Foto Copy Rekening listrik 5) Foto Copy Surat-surat resmi yang berkekuatan hukum dari barang/benda yang akan dijadikan jaminan serta menunjukkan aslinya (Sertifikat Tanah, BPKB). 6) Foto Copy NPWP, TDP, SIUP dan Menunjukkan Aslinya bila lembaga usaha berbadan hukum. 7) Mengisi formulir pengajuan pembiayaan yang ditanda tangani oleh pemohon dan pihak istri/suami/wali/ahli waris. 8) Daftar Gaji bila pegawai, daftar penghasilan bila wiraswasta atau laporan Laba Rugi dan Neraca bila lembaga usaha berbadan hukum. 66 Company Profile Of BMT Walisongo Semarang 78

79 9) Agunan mutlak harus dalam kepemilikannya atau hak miliknya dengan ditunjukkan oleh bukti surat kepemilikannya yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang dan memiliki kekuatan hukum yang berlaku. 10) Bila agunan menggunakan miliknya pihak lain, harus ada surat pernyataan/kuasa yang memiliki kekuatan hukum yang syah dari pemiliknya. - Persyartan Non-Administratif 1) Pengajuan pembiayaan tidak boleh diwakilkan atau di atasnamakan. 2) Pemohon harus memahami jenis akad financing yang mau diambil beserta ketentuan-ketentuannya. 3) Pemohon harus berada dalam jangkauan wilayah kerja dari Kantor yang bersangkutan 4) Pemohon tidak sedang/masih memiliki tanggungan hutang 2. Proses pengecekkan a. Survey Pembiayaan 67 Survey dilakukan dimaksudkan untuk dapat mengumpulkan data-data objektif dari calon debitur 67 Company Profile Of BMT Walisongo Semarang

80 sebagai bahan analisa kelayakan dan pemberian keputusan financing. Tahap kegiatan survey mutlak dilakukan dalam proses pemberian financing untuk menggali data bahan analisa tentang 5C (Character, Capital, Capacity, Condition, Collateral), dan 5P (Party, Purpose, Payment, Profitability, Protection). Analisis 5C yang disebutkan diatas diantaranya adalah: (a) Character yakni kepribadian, prilaku, adat istiadat serta sifat dari calon debitur. Dalam hal ini perlu juga mendapat perhatian tentang reputasi pribadi, kebiasaan hidup, apakah pemboros, penjudi dan sebagainya. (b) Capacity, yakni tingkat kebutuhan financing secara objektif dan tingkat kemampuan debitur dalam mengembalikan financing yang diproyeksikan dengan kapasitas usahanya. (c) Capital, yakni struktur permodalan usaha calon debitur yang bisa menjamin sampai seberapa jauh ia mampu membayar dan seberapa besar ia perlu mendapatkan tambahan modal. (d) Condition, yakni keadaan yang berada diluar struktur kendali kekuasaan calon debitur

81 misalnya adanya resesi, sifat persaingan, musiman dan sebagainya, apakah usahanya sedang berkembang atau sedang bermasalah dan menurun kinerja yang kesemuanya perlu dipertimbangkan sebelum pembiayaan diberikan. (e) Collateral,yaitu suatu jaminan yang diberikan oleh calon penerima kepada BMT Analisis 5P diantaranya adalah: (a) Party yaitu pembiayaan tersebut akan digunakan untuk membiayai kegiatan usaha di sektor/bidang apa? Apakah Sektor/bidang usaha tersebut untuk sekarang dan ke depan memiliki prospek yang baik? (b) Purpose yaitu pembiayaan tersebut sebenarnya akan digunakan untuk apa? Apakah untuk kegiatan konsumtif atau produktif, apakah usaha itu legal dan halal, untuk jangka panjang atau jangka pendek, untuk modal kerja, pembelian bahan baku, alat produksi, pengemasan, ekspedisi, atau untuk apa? (c) Payment yaitu kemampuan pengusaha yang dibiayai/debitur melalui kapasitas usahanya

82 mampu membayar kembali pembiayaannya sesuai dengan jadwal dan plafonnya. (d) Profitability yaitu seberapa besar tingkat keuntungan yang akan dihasilkan atau diperoleh dari usaha tersebut, menguntungkan atau tidak, tingkat keuntungannya rational atau tidak, apakah keuntungan tersebut dapat dihasilkan secara konstan atau fluktuatif dan tidak pasti, dsb. (e) Protection yaitu apakah usaha yang akan dibiayai dilindungi oleh sistem tata niaga, undang-undang, peraturan Pemerintah, apakah diasuransikan, apakah pembiayaan ini yang bersangkutan bersedia dinotariskan, diasuransikan serta bersedia menyediaan jaminan/agunan? Sehingga pembiayaan yang akan diberikan terlindungi, aman dan terminimalisasi resikonya. - Prosedur survey 1. Dilakukan setelah persyaratan administrasi lengkap 2. Verifikasi data ke Kantor Desa/Kelurahan tentang nama, alamat, asal-usul dan status kependudukannya dan tempat tinggalnya

83 3. Survey ke rumahnya sesuai dengan alamat yang diberikan 4. Survey lingkungan yaitu mencari data dari bebarapa tetangga 5. Survey ke tempat usaha atau tempat pembelian barang yang mau dijadikan objek pembiayaan 6. Survey atas barang atau harta yang akan dijadikan jaminan 7. Hasil survey diserahkan kepada Ketua Komite pembiayaan b. Analisa pembiayaan 68 Tujuannya adalah untuk menyediakan sarana analisa yang mantap dan efisien dalam rangka pengambilan keputusan yang sehat. Analisa Financing mutlak dilakukan untuk mengetahui secara objektif hal-hal berikut: a. Tingkat kelayakan kegiatan usaha atau objek ekonomi untuk dibiayai b. Seberapa besar plafon pembiayaan itu layak diberikan c. Jenis akad yang tepat untuk diberikan d. Jangka Waktu yang sesuai e. Metode pengembalian yang sesuai 68 Company Profile Of BMT Walisongo Semarang

84 f. Besarnya angsuran yang sesuai g. Besarnya Nisbah Bagi hasil atau Margin Markup h. Besarnya Biaya administrasi, dsb. c. Komite pembiayaan Komite pembiayaan adalahsuatu Lembaga yang berwenang untuk memberikan persetujuan suatu permohonan fasilitas pembiayaan dari anggota/calon anggota. Keputusan-keputusan yang diambil oleh Komite pembiayaan ini antara lain : a. Memberikan persetujuan terhadap proposal yang diajukan b. Memberikan persetujuan dengan bersyarat atau catatan yang harus dipenuhi terlebih dahulu terhadap proposal yang diajukan c. Menolak proposal yang diajukan 3. Pencairan 69 a. Proses pencairan a) Penandatangan Surat Persetujuan Permohonan Pembiayaan b) Penandatanganan Surat Tanda Terima Jaminan c) Pembacaan Akad (sighot) 2016 69 Wawancara dengan Ibu Puji Sri Rejeki pada tanggal 18 April

85 d) Ijab Qobul e) Realisasi b. Melakukan Sejumlah Pembayaran, seperti : 1) Biaya administrasi sebesar 3% dari plafon pembiayaan 2) Asuransi 3) Materai c. Melakukan Penyerahan Jaminan d. Jaminan disimpan oleh pihak BMT e. Nasabah dipersilahkan mengambil uang di Teller 4. Analisa prosedur pembiayaan murabahah Salah satu akad pembiayaan yang ada di BMT Walisongo Semarang adalah pembiayaan Murabahah (MBA). Dalam pembiayaan murabahah yang berkaitan dengan hal pencairan, BMT Walisongo hanya menyediakan uang dan tidak menyediakan barang. Dalam praktiknya, jika anggota ingin mengajukan pembiayaan murabahah ke BMT walisongo, anggota sudah mempunyai uang muka dan BMT membayar sebagiannya kemudian anggota membayar angsuran perbulannya ke BMT Walisongo. Dan anggota membeli barang sendiri kemudian BMT hanya menyediakan uangnya. BMT tidak sepenuhnya percaya terhadap nasabah apakah barang tersebut telah dibeli oleh anggota dan

86 BMT tetap mengecek bahwa barang yang dibiayai benar di beli oleh anggota, yaitu dengan cara anggota menunjukkan faktur pembelian (nota) barang yang diajukan untuk pembiayaan. Hal ini untuk menghindari kemungkinan barang tidak dibeli dengan uang tersebut. B. Perhitungan Margin 70 Sebelum pihak BMT Walisongo menentukan besarnya margin yang di berikan kepada anggota, perlu menganalisis terlebih dahulu apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya margin pembiayaan, diantaranya: 1. Jumlah Pinjaman BMT Walisongo memberikan pinjaman pembiayaan kepada anggota dengan plafond yang di ajukan oleh anggota dan disepakati oleh pihak BMT. Karena semakin besar jumlah pembiayaan yang diberikan dan jangka waktu semakin lama maka semakin banyak margin yang akan di bayarkan. 2. Kemampuan Membayar Dalam hal tersebut menjadi pertimbangan bagi pihak BMT Walisongo mengenai ketentuan dalam memberikan pembiayaan kepada anggota, karena 70 Wawancara dengan Ibu Puji Sri Rejeki pada tanggal 18 April 2016

87 dinilai dari kemampuan anggota dalam membayar angsuran kepada BMT. Dalam hal pendapatan dan pengeluaran anggota. Jika anggota mempunyai hutang dan diketahui bahwa anggota macet ataupun lancar di lembaga keuangan lain, maka pihak BMT akan menganalisis tersendiri terhadap anggota mengenai seberapa besar jumlah pinjaman yang diberikan serta margin yang diberikan. 3. Jangka Waktu Jika jangka waktu mengangsur jumlah pembiayaan yang di ambil anggota semakin lama, maka margin yang akan dibayar akan semakin banyak, dan jika jangka waktu mengangsur jumlah pembiayaan yang diambil anggota dalam jangka waktu pendek maka margin yang dibayarkan anggota tidak terlalu banyak. 4. Pendapatan Mempengaruhi ketentuan dalam memberikan pembiayaan dan margin yang diberikan kepada anggota. Apabila anggota mengajukan pembiayaan ke BMT, maka BMT harus mengetahui terlebih dahulu berapa besar pendapatan yang diperoleh anggota setiap bulan sehingga dari situlah BMT bisa menentukan seberapa pembiayaan, jangka waktu, serta margin yang di tentukan.

88 5. Loyalitas Dari pihak BMT walisongo memprioritaskan terhadap anggota yang loyal dan di percaya BMT, hal tersebut dapat dilihat dari aktifnya anggota terhadap BMT. Contohnya dalam hal menabung, anggota sering menabung, dari situ memberikan kepercayaan BMT terhadap anggotanya sehingga BMT memberikan pinjaman dengan margin dapat di negoisasi. Sebagai contoh Bapak Ahmad ingin memiliki sebuah motor untuk digunakan transportasi usahanya. Ia hanya mempunyai uang Rp 3.000.000,- kemudian Bapak Ahmad mengajukan pembiayaan murabahahguna membeli sepeda motor dengan harga sebesar Rp 13.000.000. Pak Ahmad mengajukan pembiayaan murabahah di BMT Walisongo sebesar Rp 10.000.000 dengan margin pembiayaan 1,7% sesuai dengan kesepakatan antara Bapak Ahmad dengan BMT Walisongo dalam jangka waktu 12 bulan.berapa angsuran perbulan yang dibayarkan bapak Ahmad? Perhitungan: Angsuran Perbulan yang harus di bayar bapak Ahmad Angsuran Pokok = Plafond : Jangka Waktu Rp 10.000.000 : 12 bulan = 833.333,- Pembayaran Margin = Margin x Angsuran Pokok 1,7 % x 833.333 = 14.166,-

89 Cadangan Resiko = 1% x Rp 10.000.000 = Rp 100.000,- Total Angsuran=Angsuran Pokok+Pembayaran Margin+ Cadangan Resiko Rp 833.333+ Rp 14.166 + Rp 100.000 = Rp 947.499,- Jadi, total angsuran yang harus dibayar pak Ahmad setiap bulan selama 1 tahun sebesar Rp 947.499,-. Dari perhitungan margin pembiayaan murabahah pada BMT Walisongo Semarang, menurut analisa penulis dapat disimpulkan bahwa pembiayaan murabahah merupakan pembiayaan dengan sistem jual beli dengan menjual barang yang harganya ditambah dengan margin. Margin yang diberikan pada BMT Walisongo Papandayan ditentukan dalam prosentase-prosentase yang diberikan yaitu antara 1,5% sampai 2% selama tidak memberatkan nasabah. Angsuran yang digunakan oleh BMT Walisongo menggunakan angsuran flat yaitu angsuran pembayaran yang dibayarkan nasabah, mulai bulan pertama sampai bulan akhir tetap sama. Angsuran yang dibayar oleh anggota setiap bulan ke BMT Walisongo meliputi angsuran pokok, margin, dan cadangan resiko. Pembayaran cadangan resiko guna untuk menanggung cadangan jika anggota terlambat membayar angsurannya perbulan maka pembayaran cadangan resiko tersebut tidak akan dikembalikan kepada anggota, akan tetapi jika anggota membayar angsuran dinyatakan lancar, maka pembayaran cadangan resiko yang dibayarkan oleh anggota

90 setiap bulan tersebut akan dikembalikan oleh anggota jika pembayaran angsuran pembiayaan sudah dinyatakan lunas.di BMT Walisongo Semarang dalam pembayaran angsuran, anggota diberitahu baki debet (sisa pinjaman) yang belum dilunasi, hal tersebut sangat membantu anggota untuk mengetahui sisa pinjaman yang belum dibayar oleh anggota. Dan jika anggota ingin melunasi angsurannya sebelum jatuh tempo, anggota hanya membayar sisa pinjaman ditambah dengan margin pada bulan tersebut. Dalam penentuan besarnya jumlah margin yang harus dibayar, BMT menganalisis terlebih dahulu data-data yang diberikan oleh anggota. Dan BMT Walisongo akan menganalisis karakter calon anggota yang akan dibiayai dengan cara bertanya-tanya kepada tetangga calon anggota. Anggota yang sudah loyal kepada pihak BMT sering mengambil pembiayaan dan dinyatakan lancar dalam mengangsur, akan diringankan marginnya yaitu 1,5%.