Kekuatan Lentur dan Tekuk Beton Pengganti Agregat Kasar dengan Limbah Kantong Plastik.

dokumen-dokumen yang mirip
Waste Plastic Bags For Cheap Houses Mixed Concrete Solutions (Limbah Kantong Plastik Untuk Campuran Beton Solusi Rumah Murah)

KAJIAN PENGGUNAAN LIMBAH PLASTIK SEBAGAI CAMPURAN AGREGAT BETON

PENINGKATAN KUAT LENTUR PADA BETON DENGAN PENAMBAHAN FIBER POLYPROPHYLENE DAN COPPER SLAG (TERAK TEMBAGA)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Seiring dengan laju pembangunan yang semakin pesat, beton telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan konstruksi bangunan di Indonesia semakin

PERBANDINGAN KUAT LENTUR DUA ARAH PLAT BETON BERTULANGAN BAMBU RANGKAP LAPIS STYROFOAM

KAJIAN PENGGUNAAN SERAT PLASTIK TERHADAP KUAT TARIK BELAH DAN KUAT TEKAN PADA CAMPURAN BETON TANPA AGREGAT KASAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

TINJAUAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU LAMINASI DAN BALOK BETON BERTULANGAN BAJA PADA SIMPLE BEAM. Naskah Publikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mudah dibuat, baik di pabrik (precast) maupun langsung di tempat proyek

Perilaku Kuat Tekan dan Kuat Tarik Beton Campuran Limbah Plastik HDPE

PENGARUH VARIASI LUAS PIPA PADA ELEMEN BALOK BETON BERTULANG TERHADAP KUAT LENTUR

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

TINJAUAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG BAJA DENGAN PENAMBAHAN KAWAT YANG DIPASANG DIAGONAL DI TENGAH TULANGAN SENGKANG.

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh pemakaian cacahan..., Johanes Chandra, FT UI, 2008

KAJIAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG BIASA DAN BALOK BETON BERTULANGAN KAYU DAN BAMBU PADA SIMPLE BEAM. Naskah Publikasi

BAB I PENDAHULUAN. pozolanik) sebetulnya telah dimulai sejak zaman Yunani, Romawi dan mungkin juga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dunia konstruksi bangunan di Indonesia saat ini mengalami perkembangan

PEMANFAATAN LIMBAH ASBES UNTUK PEMBUATAN BATAKO (141M)

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan pada setiap bidang kehidupan pada era globalisasi saat ini

Beton Ringan ber-agregat Limbah botol plastik jenis PET (Poly Ethylene Terephthalate)

PENGARUH TEBAL SELIMUT BETON TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG

PEMANFAATAN LUMPUR LAPINDO SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR BETON

PEMANFAATAN KAWAT GALVANIS DIPASANG SECARA MENYILANG PADA TULANGAN BEGEL BALOK BETON UNTUK MENINGKATKAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH VARIASI DIMENSI BENDA UJI TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG

KAPASITAS LENTUR DAN TARIK BETON SERAT MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH FLY ASH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kualitas bahan, cara pengerjaan dan cara perawatannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN KUAT TEKAN DAN KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG MENGGUNAKAN TRAS JATIYOSO SEBAGAI PENGGANTI PASIR. Naskah Publikasi

BAB III LANDASAN TEORI. beban hidup dan beban mati pada lantai yang selanjutnya akan disalurkan ke

TINJAUAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENAMBAHAN KAWAT YANG DIPASANG LONGITUDINAL DI BAGIAN TULANGAN TARIK.

TINJAUAN KUAT LENTUR RANGKAIAN DINDING PANEL DENGAN PERKUATAN TULANGAN BAMBU YANG MENGGUNAKAN AGREGAT PECAHAN GENTENG

BAB I 1.1 LATAR BELAKANG

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH SERAT BAMBU TERHADAP SIFAT-SIFAT MEKANIS CAMPURAN BETON

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

TINJAUAN KEKUATAN DAN ANALISIS TEORITIS MODEL SAMBUNGAN UNTUK MOMEN DAN GESER PADA BALOK BETON BERTULANG TESIS

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN STELL FIBER TERHADAP UJI KUAT TEKAN, TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR PADA CAMPURAN BETON MUTU f c 25 MPa

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH VARIASI MODEL TERHADAP RESPONS BEBAN DAN LENDUTAN PADA RANGKA KUDA-KUDA BETON KOMPOSIT TULANGAN BAMBU

Beton sebagai bahan bangunan teknik sipil telah lama dikenal di Indonesia, lokal, sehingga beton sangat populer dipakai untuk struktur-struktur besar

PERBAIKAN KOLOM BETON BERTULANG MENGGUNAKAN GLASS FIBER JACKET DENGAN VARIASI TINGKAT PEMBEBANAN

PENELITIAN AWAL TENTANG PENGGUNAAN CONSOL FIBER STEEL SEBAGAI CAMPURAN PADA BALOK BETON BERTULANG

MODEL SAMBUNGAN DINDING PANEL DENGAN AGREGAT PECAHAN GENTENG

commit to user 1 BAB 1 PENDAHULUAN

PERBAIKAN BETON PASCA PEMBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN LAPISAN MORTAR UTAMA (MU-301) TERHADAP KUAT TEKAN BETON JURNAL TUGAS AKHIR

PENGARUH CAMPURAN KADAR BOTTOM ASH DAN LAMA PERENDAMAN AIR LAUT TERHADAP LENDUTAN PADA BALOK

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempermudah penyebaran fiber kawat secara merata kedalam adukan beton. Dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

PERKUATAN KOLOM BETON BERTULANG DENGAN GLASS FIBER JACKET UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS BEBAN AKSIAL (034S)

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis, lebih tahan akan cuaca, dan lebih tahan terhadap korosi.

BAB II STUDI PUSTAKA

PENINGKATAN KEKUATAN TARIK BETON MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH SERAT AREN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

JURNAL TUGAS AKHIR PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN FAPERTA UNIVERSITAS MULAWARMAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

Kata Kunci : beton, baja tulangan, panjang lewatan, Sikadur -31 CF Normal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

PEMANFAATAN BAMBU DAN KARET TALI TIMBA SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TULANGAN BAJA PADA PELAT BETON PRA CETAK

PENGARUH KAWAT AYAM DALAM PENINGKATAN KEKUATAN PADA BALOK BETON. Abstrak

Laboratorium Bahan, Struktur, dan Konstruksi Bangunan, Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KAJIAN KUAT TARIK BETON SERAT BAMBU. oleh : Rusyanto, Titik Penta Artiningsih, Ike Pontiawaty. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam bidang konstruksi, beton dan baja saling bekerja sama dan saling

BAB III LANDASAN TEORI. (admixture). Penggunaan beton sebagai bahan bangunan sering dijumpai pada. diproduksi dan memiliki kuat tekan yang baik.

PROSENTASE DEVIASI BIAYA PADA PERENCANAAN KONSTRUKSI BALOK BETON KONVENSIONAL TERHADAP BALOK BETON PRATEGANG PADA PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 5 SURABAYA

STUDI KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON DENGAN AGREGAT HALUS COPPER SLAG

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. perkuatan balok dengan Sika Carbodur S512 diperoleh beberapa kesimpulan. pertama dan penurunan defleksi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KAJIAN KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BETON RINGAN MEMANFAATKAN SEKAM PADI DAN FLY ASH DENGAN KANDUNGAN SEMEN 350 kg/m 3

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan agar berat bangunan dapat dikurangi yang berdampak pada efisiensi

PEMANFAATAN BETON SERAT ANYAMAN KAWAT SEBAGAI PERKUATAN METODE PREPACKED CONCRETE PADA BALOK BETON BERTULANG (161S)

BAB I PENDAHULUAN. banyak diterapkan pada bangunan, seperti: gedung, jembatan, perkerasan jalan, balok, plat lantai, ring balok, ataupun plat atap.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERBANDINGAN KUAT TARIK LENTUR BETON BERTULANG BALOK UTUH DENGAN BALOK YANG DIPERKUAT MENGGUNAKAN CHEMICAL ANCHOR

PENGARUH PENAMBAHAN KAIT PADA TULANGAN BAMBU TERHADAP RESPON LENTUR BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU

TINJAUAN MOMEN LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENAMBAHAN KAWAT YANG DIPASANG MENYILANG PADA TULANGAN GESER. Naskah Publikasi

TINJAUAN KUAT LENTUR PELAT BETON BERTULANG DENGAN PENAMBAHAN BAJA TULANGAN YANG DIPASANG MENYILANG PASCA BAKAR NASKAH PUBLIKASI

BAB V PENUTUP. Pengaruh pemakaian cacahan..., Johanes Chandra, FT UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia Teknik Sipil, pengkajian dan penelitian masalah bahan bangunan

PERILAKU BALOK BERTULANG YANG DIBERI PERKUATAN GESER MENGGUNAKAN LEMBARAN WOVEN CARBON FIBER

Naskah Publikasi. untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana-1 Teknik Sipil. diajukan oleh : BAMBANG SUTRISNO NIM : D

1. PENDAHULUAN 1.1. BETON

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton merupakan salah satu material yang banyak digunakan sebagai material

PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH PLASTIK LDPE SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA BATAKO BETON RINGAN

BAB III LANDASAN TEORI. dengan atau tanpa bahan tambah yang membentuk masa padat (SNI suatu pengerasan dan pertambahan kekuatan.

PEMANFAATAN LIMBAH KERAMIK SEBAGAI AGREGAT KASAR DALAM ADUKAN BETON

Transkripsi:

Kekuatan Lentur dan Tekuk Beton Pengganti Agregat Kasar dengan Limbah Kantong Plastik Sudarmono 1), Karnawan Joko Setiono 1), Anung Suwarno 1) 1 Teknik Sipil, Polines, Jl. Prof. Sudarto,S.H., Semarang, 50061 E-mail: darmono_polines@yahoo.com Abstrak Campuran praktis beton 1pc : 2 ps : 3split, dipakai masyarakat membangun rumah, mempunyai berat jenis 22-24 kn/m 3. Berat jenis beton yang besar berdampak beratnya konstruski, perpaduan bahan agregat ringan menghasilkan beton ringan. Salah satu bahan digunakan untuk agregat ringan adalah limbah kantong plastik. Sebab banyaknya limbah kantong plastik yang dibuang sembarangan atau menumpuk di tempat pembuangan akhir (TPA) berdampak pencemaran lingkungan. Paper ini mempresentasikan kajian kekuatan lentur dan tekuk penggunaan limbah kantong plastik sebagai pengganti sebagian agregat kasar campuran. Prosentase penggantian agregat kasar dengan limbah kantong plastik kurang lebih 30% diharapkan menghasilkan kekuatan lentur dan tekuk yang optimal dengan variasi tulangan yang berbeda-beda. Ukuran balok lentur 10/15 cm panjang 70 cm variasi penggunaan tulangan diuji kekuatan lenturnya. Sedangkan kekuatan tekuk menggunakan dimensi 10/10 panjang 70 cm dengan variasi tulangan simetris dan tak simetris. Kapasitas efektif rasio tulangan tekan terhadap tulangan tarik yang menghasilkan momen maksimum adalah 66,67%. Kata kunci : Limbah kantong plastik, campuran, kuat lentur, kuat tekuk, rasio tulangan. PENDAHULUAN Pertumbuhan jumlah penduduk memicu semakin besarnya kebutuhan bahan-bahan untuk membangun tempat tinggal, dimana dibutuhkan material yang tidak sedikit, disatu sisi ada keterbatasan alam dalam menyediakan bahan tersebut, namun ironis akibat kegiatan manusia menimbulkan berbagai jenis pencemaran lingkungan yang hebat, salah satunya adalah limbah kantong plastik. Akibat aktifitas manusia mendorong perusahaan-perusahaan untuk membuat barang-barang untuk memenuhi kebutuhan dalam hidupnya menggunakan plastik sebagai bahan pembungkus ataupun kantong yang mudah dibawa dan ringan. Namun penggunaan bahan-bahan plastik tersebut berdampak pada pencemaran lingkungan, dikarenakan bahan-bahan tersebut tidak dapat diurai atau dihancurkan oleh mikro oragnisime dalam tanah. Oleh karena itu perlu dicarikan solusi untuk mengatasi limbah akibat kegiatan masyarakat tersebut agar dapat bermanfaat dan tidak mencemari lingkungan. Pembangunan infrastruktur dan konstruksi saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal ini tidak lepas dari tuntutan dan kebutuhan masyarakat terhadap infrastruktur yang semakin maju, seperti jembatan dengan bentang yang panjang, gedung bertingkat tinggi dan fasilitas lainnya. Sementara jumlah material yang tersedia untuk keperluan tersebut semakin terbatas, sehingga menyebabkan penggunaan material sumber alam semakin pesat, sementara sumber yang ada sangat terbatas jumlahnya. Untuk mengatasi masalah sumber alam yang terbatas perlu dicari alternatif material yang mudah didapat dan tidak menimbulkan masalah lingkungan. PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477 2097 330

Akibat kegiatan manusia dalam kehidupannya banyak meninggalkan sampah, sementara kesadaran sebagian besar masyarakat Indonesia masih rendah, dimana hampir setiap hari kita melihat berita masalah sampah yang semakin besar jumlahnya tanpa ada solusi yang komprehensif. Secara umum sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia tersebut dibedakan berupa sampah organik dan anorganik. Sampahsampah organik akan dengan mudah diterima alam dan diurai kembali dalam tanah. Sebaliknya sampah anorganik seperti plastik sangat sulit diurai oleh organisme ditanah, sehingga menimbulkan pencemaran tanah, udara bahkan air. Oleh karena itu perlu dicari penyelesaian agar sampah anorganik yang ditimbulkan oleh kegiatan manusia tersebut diolah atau didaur ulang yang bermanfaat, antara lain untuk bahan bangunan. Material pembuat beton umumnya berupa bahan anorganik, sampah plastik merupakan bahan anorganik, sehingga secara teoritis sampah anorganik dapat digunakan untuk bahan pembuat beton. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian Pemanfaatan Limbah Kantong Plastik Untuk Campuran Agregat Beton Sebagai Solusi Konstruksi Rumah Murah diharapkan diperoleh beton dengan sifat mekanik yang lebih baik dari beton tanpa menggunakan bahan tambah dan dapat memperbaiki sifat beton tanpa mengurangi mutunya serta membantu mengurangi limbah plastik agar tidak mencemari lingkungan serta bermanfaat bagi pembangunan kontruksi yang menggunakan bahan beton. Pemanfaatan plastik daur ulang dalam pembuatan kembali barang-barang plastik telah berkembang pesat. Hampir seluruh jenis limbah plastik (80%) dapat diproses kembali menjadi barang semula (Renilaili 2012), walaupun harus dilakukan pencampuran dengan bahan baku baru dan additive untuk meningkatkan kualitas. Di Indonesia, plastik daur ulang sebagian besar dimanfaatkan kembali sebagai produk semula dengan kualitas yang lebih rendah. Pemanfaatan plastik daur ulang sebagai bahan kontruksi, masih jarang ditemui. Di Inggris dan Italia plastik daur ulang digunakan untuk membuat tiang telepon sebagai pengganti tiang-tiang kayu atau besi, sedangkan di Swedia plastik daur ulang dimanfaatkan sebagai bata plastik untuk pembuatan bangunan bertingkat, karena ringan serta lebih kuat dibandingkan bata yang umum dipakai. Untuk itu pada penelitian ini mengkaji penggunaan limbah kantong plastik (LKP) berwarna untuk campuran atau pengganti agregat dalam pembuatan beton. Diharapkan pengkajian ini akan didapatkan proporsi optimal dalam memaksimalkan penggunaan limbah kantong plastik untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Disisi lain dapat digunakan untuk pembangunan rumah tinggal atau konstruksi lainnya yang menggunakan beton. Uji perilaku struktur dengan agregat limbah kantong plastik (LKP) dilakukan dengan membuat elemen lentur, elemen tekuk untuk menentukan rasio minimum dan maksimum tulangan terhadap beton. METODE PENELITIAN Plastic reinforced concrete didefinisikan sebagai beton yang dibuat dari campuran semen, agregat halus, agregat kasar, air dan sejumlah limbah kantong plastik yang disebar secara random dalam adukan. Penambahan limbah kantong plastik warna adalah untuk memberikan perkuatan pada beton yang disebar ke dalam adukan beton dengan orientasi random dimana dapat mencegah terjadinya retakan pada beton di daerah tarik akibat pengaruh pembebanan, pengaruh susut pada beton atau pengaruh panas hidrasi. Kuat tarik beton dipengaruhi oleh bentuk potongan plastik dan jumlah yang digunakan. Setiap jenis plastik mempunyai kelebihan dan kekurangan, masing-masing tergantung PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477 2097 331

dari tujuan pemakaiannya. Perilaku fisik beton dengan campuran limbah plastik ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain sifat-sifat fisik plastik dan perlekatan. Pengamatan mengenai kedua hal ini sangat diperlukan untuk memperkirakan kontribusi limbah plastik sehingga sifat-sifat beton komposit dapat diperkirakan. Perbaikan terhadap sifat-sifat struktur beton dengan menggunakan limbah plastik dapat meningkatkan beban kejut, kemampuan untuk menyerap energi, daktilitas, ketahanan terhadap kelelahan, susut, kekuatan lentur, tekuk, geser, dan sebagainya Beberapa sifat fisik limbah kantong plastik antara lain, rata-rata mempunyai panjang ulur dua sampai tiga kali lebih besar dari regangan runtuh nya, hal ini akan menyebabkan matrik akan retak sebelum kuat tarik maksimum plastik tercapai. Plastik umumnya mempunyai modulus elastisitas yang lebih besar dari modulus elastisitas matrik tetapi karena perbandingan serat yang digunakan jauh lebih kecil dari volume matrik, modulus elastisitas beton campuran limbah plastik tidak banyak terpengaruh oleh sifat ini dan lebih mendekati modulus elastisitas matrik. Kajian penggunaan limbah kantong plastik (LKP) sebagai bahan pengganti agregat kasar dengan cara membentuk limbah kantong plastik menjadi gumpalan-gumpalan dengan cara pemanasan. Metode penggantian tersebut diuji pengaruh kekuatan masingmasing proporsi dibandingkan dengan berat jenisnya, dari proporsi penambahan dan penggantian yang telah dilakukan pada tahun I selanjutnya untuk pengujian kekuatan lentur dan kekuatan tekuk dengan mengambil proporsi optimal penggantian agregat dengan LKP 30 s/d 35% dari volume agregat kasar pada tahun II, sedangkan untuk menguji ketahanan kebakaran dilakukan dengan proporsi yang diujikan dalam bentuk elemen struktur terutama balok dan kolom. Selanjutnya dilakukan pengujian : 1. Uji Kuat Lentur Pembebanan dilakukan dengan sistem model pembebanan 1 titik terpusat di tengah bentang. Alat yang digunakan adalah UTM 100 kn dengan kecepatan pembebanan ratarata antara 861 s/d 1207 kpa /menit, sesuai standar ASTM C78. Untuk pengujian dimana patahnya benda uji ada di daerah pusat pada jarak 1/2 jarak titik perletakan pada bagian tarik dari beton, maka kuat lentur beton dihitung menurut persamaan : M W Keterangan : M : Momen lentur W : Momen Tahan penampang. As =.b.d Mn Rn, Mn Mu 2 bd Benda uji dikomparasi dengan rasio tulangan yang sama namun mempunyai penambahan agregat kasar (Plastik) yang berbeda. Uji Kuat Tekuk Uji kuat tekuk bertujuan untuk menentukan pengaruh kapasitas kuat tekuk terhadap penambahan dan penggantian campuran plastik dikomparasi dengan kuat tekuk pada beton dengan campuran yang sama tanpa penambahan atau penggantian sebagian agregat dengan plastik. PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477 2097 332

HASIL DAN PEMBAHASAN Penggunaan limbah kantong plastik (LKP) sebagai bahan pengganti agregat kasar akan mempengaruhi kuat lentur atau rasio luas tulangan terhadap luas penampang beton. Berikut hasil pengujian kuat lentur untuk bentang 70 cm dengan pengujian jarak tumpuan 60 cm, yang menghasilkan beban batas runtuh sebagai berikut : Gambar 1. Beban Ultimate Tulangan Tumpuan Lapangan 2P10-2P10 Dengan menggunakan tulangan tumpuan dan lapangan yang sama yaitu 2 batang polos diameter 10 menunjukkan beban yang relatif baik dibandingkan dengan yang menggunakan konfigurasi 3 tulangan atas 2 tulangan bawah pada tumpuan dan masingmasing 2 tulangan atas dan bawah pada tengah bentang. Ini menunjukkan bahwa penambahan tulangan tekan tidak menghasilkan kekuatan yang lebih besar, bila dibandingkan dengan penambahan tulangan tarik, seperti yang ditunjukkan dalam gambar 2. Gambar 2 Beban Ultimate Tumpuan 3P10-2P10 Lapangan 2P10-2P10 PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477 2097 333

Gambar 3 Beban Ultimate Tumpuan Lapangan 3P10-2P10 Sebaliknya penambahan tulangan atas tumpuan sampai tulangan lapangan juga tidak menunjukkan peningkatan kekuatan yang signifikan. Oleh karena itu penambahan tulangan lebih baik diberikan pada serat yang menerima tegangan tarik. Gambar 4 Beban Ultimate Tulangan Tumpuan Lapangan 3P10-3P10 Penambahan tulangan tekan dan tarik yang sama hanya meningkatkan sedikit kapasitas beban pada penampang tersebut, namun kerusakan/ keruntuhan bergeser kearah tepi. Peningkatan kekuatan yang signifikan terjadi bila penambahan tulangan diberikan pada serat tarik dengan rasio maskimum tulangan tekan terhadap tulangan tarik adalah 66,67% Tabel 1di bawah menunjukkan peningkatan kapasitas momen lentur dari penggunaan beton agregat plastik 30% dengan tulangan dengan berbagai kondisi. PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477 2097 334

Gambar 5 Beban Ultimate Tulangan Tumpuan Lapangan 2P10-3P10 Tabel 1 Perhitungan Momen Kapasitas Lentur Tul Tump Tul. Lap Berat Gaya Momen Atas Bawah Atas Bawah gram N Nmm 2 2 2 2 26,5 28790,00 4318500,000 3 2 2 2 26,5 23450,00 3517500,000 3 2 3 2 26,5 24958,00 3743700,000 3 3 3 3 26,5 30573,00 4585950,000 2 3 2 3 26,5 33069,00 4960350,000 Rasio tulangan diberikan dalam tabel berikut. Tabel 2 Rasio Luas Tulangan Terhadap Luas Beton ' ' '/ 0,0105 0,0105 0,0105 0,0105 1,0000 0,0157 0,0105 0,0105 0,0105 1,0000 0,0157 0,0105 0,0157 0,0105 1,5000 0,0157 0,0157 0,0157 0,0157 1,0000 0,0105 0,0157 0,0105 0,0157 0,6667 Rasio efektif untuk penggunaan tulangan adalah apabila perbandingan tulangan tekan terhadap tarik maksimum 66,667% SIMPULAN Berdasarkan hasil dan analisis data pengujian dapat ambil kesimpulan bahwa limbah kantong plastik (LKP) dapat digunakan sebagai bahan tambah campuran agregat kasar pembuatan beton. Limbah kantong plastik (lkp) yang diproses dengan pembentukan dapat digunakan untuk menggantikan sebagian atau seluruh agregat kasar yang selama ini diambil dari batu yang dipecah. Dengan menggunakan LKP beton yang dihasilkan menjadi lebih ringan yang berdampak positif terhadap berkurangnya berat PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477 2097 335

sendiri elemen struktur beton. Penambahan LKP sebagai penambah agregat halus akan meningkatkan kekuatan tarik pada presentase tertentu, dengan konsekuaensi mengalami penurunan kuat tekannya. Penggantian LKP bentukan sebagai agregat kasar dengan tulangan lentur yang lebih kecil menghasilkan kapasitas momen yang relatif sama dengan beton biasa tanpa LKP. Rasio efektif luas tulangan tekan terhadap tulangan tarik untuk mendapatkan kapasitas momen yang maksimum adalah 66,67% DAFTAR PUSTAKA Buchanan, A.H. (1995), Fire Engineering Design Guide, Centre Advanced Engineering University of Centerbury, New Zeland Dradjad, K, Respati, S, Akhmad, J (2010), Prototipe Beton Plastik dengan Bahan Dasar Agregat Plastik Hasil Daur Ulang Poli Teknologi Jurnal Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta, Jakarta Erwin (2013), Pembuatan Beton Ringan Dari Aggregat Buatan Berbahan Plastik, Jurnal Gamma, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang Pratikto (2010), Beton Ringan Ber-agregat Limbah Botol Plastik jenis PET (Polyethylene Terephthalate), Politeknik Negeri Jakarta, Jakarta. Ramadhani S(2011), Pemanfaatan Beton Styrofoam Ringan Untuk Fondasi Sumuran, Jurnal SMARTek, Universitas Tadulako, Palu. Renilaili (2013), Pemanfaatan Kemasan Plastik Bekas Dalam Campuran Beton Polimer,Jurnal Ilmiah TEKNO, Universitas Bina Darma, Palembang. Rismayasari, Y., Utari, Santosa, U. (2012), Pembuatan Beton dengan Campuran Limbah Plastik dan Karakterisasinya, Indonesian Journal of Applied Physics, Fakultan MIPA, UNS, Surakarta. SOEBANDONO, B., PUJIANTO, A., KURNIAWAN, D. (2013), Perilaku Kuat Tekan dan Kuat Tarik Beton Campuran Limbah Plastik HDPE, JURNAL ILMIAH SEMESTA TEKNIKA, UMY, Yogyakarta. Sudarmono, dkk (2015), Pemanfaatan Limbah Kantong Plastik Untuk Campuran Agregat Beton Sebagai Solusi Konstruksi Rumah Murah, Proseding, Sentrinov, Semarang Tjokrodimuljo, K (2017). Teknologi Beton, KMTS FT UGM, Yogyakarta. Zuraidah, S, Sudjatmiko, B., Salaudin, E.(2009), Peningkatan Kuat Lentur Pada Beton Dengan Penambahan Fiber Polyprophylene Dan Copper Slag (Terak Tembaga, Universitas Dr. Sutomo, Surabaya. PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477 2097 336