BAB II KAJIAN TEORITIS. dini melalui kegiatan saling menghargai satu sama lain. Negara yang. Lebih lanjut, Saiful Arif (2007, 58-59) mengatakan bahwa:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berasal dari bahasa Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat dan kratos

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tertinggi, mempunyai perspektif luas untuk bergerak diseluruh aspek

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MAKALAH DEMOKRASI PANCASILA INDONESIA

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DEMOKRASI : ANTARA TEORI. Modul ke: INDONESIA. 05Teknik. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PENGERTIAN DEMOKRASI Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya rakyat. kata kratos berarti pemerintahan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andriyana, 2015

Pasal 3 HMPF-ITB berkedudukan di Class Room 1.2 LABTEK VIII Institut Teknologi Bandung Kampus Ganesha.

Nama : Dedi Priyatno Nim : Prodi : Sistem Informasi (Kls 22)

STUDI DESKRIPTIF ASPEK PERMODALAN KOPERASI DALAM IMPLEMENTASI UU NO 17 TAHUN 2012 PADA KOPERASI MAHASISWA SE-KOTA BANDUNG

Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

Demokrasi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. politik yang demokratis adalah melalui Pemilu. Pemilu diselenggarakan dengan

PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

MANAJEMEN KEPERAWATAN

HUBUNGAN ORGANISASI DENGAN MAHASISWA DALAM MENCIPTAKAN LEADERSHIP

I. PENDAHULUAN. aspirasi dan memilih pemimpin dengan diadakannya pemilihan umum.

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Sunatra dalam Pendidikan Politik Kewarganegaraan (2016), suatu bangsa akan

APA ITU FUNGSI MANAJEMEN?

DEMOKRASI. Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya rakyat, Kratos berarti pemerintahan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam standar isi BNSP (Badan Nasional Standar Pendidikan) 2006, disebutkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata

BAB I PENDAHULUAN. insan yang memiliki berbagai dimensi yaitu sebagai bagian dari civitas akademika

2016 THE DEMOCRACY EDUCATION IN STUDENT S ORGANIZATION

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KETETAPAN SENAT MAHASISWA FISIP UNDIP Nomor : 002/TAP/SMFISIP/UNDIP/II/2017. Tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SMFISIP UNDIP 2017

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Demokrasi: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Antara Teori dan Pelaksanaanya di Indonesia. Rizky Dwi Pradana, M.Si. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA YANG DITUANGKAN DALAM UNJUK RASA (DEMONSTRASI) SEBAGAI HAK DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT

KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER PADA MAHASISWA DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Simbol manifestasi negara demokrasi adalah gagasan demokrasi dari

KODE ETIK GURU INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

2 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan

BAB I PENDAHULUAN. mampu memberikan peningkatan kontribusi yang baik kedalam organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di dalam proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rizki Silvina Rahmi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan pergaulan sehari-hari, baik di lingkungan sekolah, masyarakat, maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa idealnya mempunyai peran

PANCASILA. Makna dan Aktualisasi Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan. Indonesia, khususnya generasi muda sebagai generasi penerus.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. oleh tiap-tiap individu sebagai warga negara. Karena itu, apakah negara tersebut

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu

om KOMPETENSI INTI 13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum adalah suatu sarana demokrasi yang digunakan untuk memilih

DINAMIKA KEMAHASISWAAN DAN ARAH KEBIJAKAN UNY DALAM PEMBINAAN KEMAHASISWAAN. Oleh Herminarto Sofyan

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1945 disebutkan bahwa negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang

Manajemen dan Manajer. By : Eni Farida

KODE ETIK DOSEN, TENAGA KEPENDIDIKAN & MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. mengenai konsep dan perkembangan politik serta bagaimana cara berpolitik

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan Sekolah Menengah Pertama di Kota Medan. Hal

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA

BAB I PENDAHULUAN. politik sangat tergantung pada budaya politik yang berkembang dalam masyarakat

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PENGEMBANGAN ETIKA DAN MORAL BANGSA. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

BAB IV TATA TERTIB KELUARGA BESAR FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dijunjung tinggi oleh sekelompok orang yang mempercayainya. Sjarkawi

MATERI KULIAH ETIKA BISNIS. Pokok Bahasan: Pancasila sebagai Landasan Etika Bisnis

adalah dasar-dasar dan nilai yang menjadi inti dari keberhasilan sebuah manajemen.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

UNDANG-UNDANG DASAR IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA PEMBUKAAN

DEMOKRASI : TEORI DAN PRAKTIK

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

BAB I PENDAHULUAN. di kenal dengan pendidikan civic. Demikian pula masa Presiden Soeharto,

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi Daerah merupakan fenomena yang sangat dibutuhkan dalam era

AMANDEMEN PERTAMA UNDANG-UNDANG DASAR REPUBLIK MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan subjek yang selalu menarik untuk dibahas.

Peranan Partai Politik Dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih Dalam Pemilu dan Pilkada. oleh. AA Gde Putra, SH.MH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TELAAH PUSTAKA. Kepemimpinan merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial, sebab prinsipprinsip

BAB I PENDAHULUAN. dan dasar negara membawa konsekuensi logis bahwa nilai-nilai Pancasila harus selalu

AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN

RANCANGAN PEDOMAN DASAR IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara tentu memiliki tujuan dan cita-cita nasional untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya. Guna mewujudkan itu semua, nilai-nilai demokrasi

CONTOH SOAL DAN JAWABAN UKG PKN SMP Berikut ini contoh soal beserta jawaban Uji Kompetensi Guru PKn SMP

Bagian Tiga Nilai-nilai Dasar dan Nilai-nilai Operasional Pasal 5

PEDOMAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA

ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PADJADJARAN MUKADIMAH Berkat Rahmat Allah SWT. Bahwasanya manusia dituntut

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu usaha yang dikelola ataupun dijalankan

BUKU KODE ETIK DOSEN

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

ANGGARAN DASAR Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA

BAB I PENDAHULUAN. Negara yang dianggap demokratis selalu mencantumkan kata kedaulatan

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan tugas dan penyelenggaraan pemerintahan, dipengaruhi oleh

Transkripsi:

BAB II KAJIAN TEORITIS A. Tinjauan tentang nilai-nilai demokrasi 1. Pengertian nilai-nilai demokrasi Nilai-nilai demokrasi telah ada sebelum Indonesia merdeka. Penanaman nilai demokrasi pada masa sekarang ini bisa ditanamkan sejak dini melalui kegiatan saling menghargai satu sama lain. Negara yang demokrasi akan terwujud apabila seluruh warga masyarakatnya mempunyai nilai-nilai demokrasi. Perilaku dan budaya demokrasi juga harus dibangun dalam kehidupan bermasyarakat. Membangun budaya demokrasi tidak cukup dengan membuat peraturan yang harus dipatuhi masyarakat, akan tetapi juga perlu mengenalkan atau mensosialisasikannya kepada masyarakat. Lebih lanjut, Saiful Arif (2007, 58-59) mengatakan bahwa: Demokrasi tidak sebatas sistem politik maupun aturan-aturan formal yang terdapat dalam konstitusi saja. Keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan demokrasi ditentukan oleh sejauh mana nilai-nilai lokal yang sejalan demokrasi itu diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Nilai-nilai demokrasi seperti, penghormatan terhadap sesama, toleransi, penghargaan atas pendapat orang lain dan kesamaan sebagai warga dan menolak adanya diskriminasi. Paul Suparno (2004: 37) juga berpendapat bahwa: Nilai demokrasi merupakan nilai yang membentuk sikap tidak diskriminatif. Demokrasi menjunjung tinggi kesamaan hak setiap orang, yang artinya hak dirinya dan orang lain sama. Demokrasi memberikan kesempatan yang sama kepada setiap warga negara dan bekerjasama dengan orang lain tanpa membeda-bedakan satu 18

19 sama lain. Setiap orang mendapatkan hak dan perlakuan yang sama di mata negara tanpa menghiraukan latar belakang suku, ras, agama, tingkatan sosial, dan gender. Demokrasi tidak memperbolehkan terjadinya penindasan baik yang bersifat perorangan maupun kelompok. Nilai demokrasi mengajarkan individu untuk saling menghormati satu sama lain. Senada dengan dua pendapat di atas, Zamroni (2001: 32) yang menyebutkan nilai demokrasi yaitu: Toleransi, kebebasan mengemukakan pendapat, menghormati perbedaan pendapat, memahami keanekaragaman dalam masyarakat, terbuka dalam komunikasi, menjunjung nilai dan martabat kemanusiaan, percaya diri atau tidak menggantungkan pada orang lain, Saling menghargai, mampu mengekang diri, kebersamaan, dan keseimbangan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa nilai demokrasi adalah suatu pola keyakinan atau hal baik yang dijadikan pedoman hidup bagi masyarakat guna mewujudkan kehidupan yang demokrasi. Nilai demokrasi tidak secara langsung ditanamkan pada diri seseorang, melainkan tahap demi tahap. 2. Pengertian hakikat dan prinsip demokrasi Hakikat demokrasi adalah peran utama rakyat dalam proses sosial politik. Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani, demos artinya rakyat, dan cratein artinya pemerintah. Ciri-ciri pokok proses demokrasi adalah pemerintah berdasarkan kehendak dan kepentingan rakyat banyak, adanya pemisah dan pembagian kekuasaan, adanya tanggung jawab dari pelaksana pemerintahan, Sebagai sistem pemerintahan yang berdasar kehendak rakyat, demokrasi akan senantiasa berubah-ubah bergantung

20 pada pertimbangan kekuatan yang ada dan mempengaruhi sebuah kekuasaan. Dengan demikian, perjalanan waktu dan kondisi dalam negara akan menghasilkan demokrasi yang berbeda dengan negara lain. Hal ini sesuai dengan tiga pilar penegak demokrasi dikutip dari Abraham Lincoln (1873), demokrasi yaitu pemerintahan dari rakyat (government of the people), pemerintahan oleh rakyat (government by the people), dan pemerintahan untuk rakyat (government for the people). Jadi, untuk dikatakan sebagai negara demokratis maka ketiga hal ini harus terpenuhi dalam suatu negara. Untuk mencapai kehidupan demokrasi yang berdasarkan pada budaya demokrasi, maka di perlukan proses demokratisasi. Hasim (2012:33) mengemukakan bahwa: Demokratisasi adalah sebuah proses menuju pendemokrasian segenap potansi dan elemen bangsa untuk mencapai kehidupan yang demokratis. Budaya demokrasi memerlukan daya dukung dari para elite politik dan masyarakat pada umunya dalam mewujudkan dan mengembangkan sistem politik demokrasi yang berbudaya. Melihat pernyataan di atas diketahui bahwa dengan adanya demokratisasi atau proses menuju pendemokrasian setiap elemen bangsa dapat mencapai kehidupan yang demokratis. Dari tinjauan tersebut apabila demokratisasi ini diterapkan di organisasi tentu saja dapat menjadi suatu wadah yang menerapkan kehidupan demokratis. Sejalan dengan pemikiran tersebut Hasim (2012:33) menyebutkan budaya demokrasi mengandung beberapa prinsip diantaranya:

21 a. Berlandaskan kepada etika dan nilai-nilai demokrasi yang berlaku. b. Merupakan keeluruhan sistem nilai dan gagasan dalam kehidupan demokrasi. c. Berlandaskan pada prinsip-prinsip demokrasi yang berlandaskan pada konstitusi. d. Merupakan sistem nilai yang dinamis dan tidak statis. Lebih lanjut Robert A. Dahl dalam Srijanti (2009:50) mengemukakan bahwa prinsip-prinsip demokrasi diantaranya: a. Adanya kontrol atau kendali atas keputusan pemerintah b. Adanya pemilihan yang teliti dan jujur c. Adanya hak memilih dan dipilih d. Adanya kebebasan menyatakanpendapat e. Adanya kebeasan mengakses informasi f. Adanya kebebasan berserikat yang terbuka Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa suatu Negara bisa dikatakan demokratis apabila sistem pemerintahannya berlandaskan etika dan nilai-nilai demokrasi serta kebebasan mengemukakan pendapat yang diharapkan etika dan nilai-nilai demokrasi tersebut dapat diterapkan oleh setiap warga Negara sehingga tercipta Negara yang demokratis. 3. Pentingnya demokrasi dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Penerapan demokrasi pada kehidupan manusia terbagi ke dalam penerapan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Masyarakat manusia modern saat ini lazim terbagi dalam bangsa dan negara. Sistem demokrasi sendiri, pada dasarnya, penerapannya memang terutama mengarah pada penyelenggaraan kehidupan bernegara.

22 Namun, kehidupan bermasyarakat dan berbangsa juga tidak dapat lepas dari penerapan demokrasi. Bermasyarakat dan berbangsa merupakan bagian dari bernegara. Artinya, negara menyangkut pula masyarakat dan bangsa. Oleh sebab itu, jika kehidupan negara dikehendaki dapat berjalan baik karena jasa demokrasi, maka demikian pula halnya dengan kehidupan masyarakat dan bangsa. a. Pentingnya Demokrasi Dalam Masyarakat Bermasyarakat adalah bagian dari berbangsa dan bernegara. Apa yang diterapkan pada kegiatan bermasyarakat dengan sendirinya mengikuti ketentuan dalam kegiatan berbangsa dan bernegara. Jika bangsa dan negara sudah memutuskan demokrasi sebagai sistem yang dianut, maka kegiatan bermasyarakat harus mengikutinya. Pada masa lalu, sebelum datangnya masa reformasi, demokrasi diterapkan hanya sebatas slogan di atas kertas. Demokrasi hanya digemborgemborkan, tetapi pelaksanaannya hampir sama sekali tidak ada karena yang terjadi pada kenyataannya adalah kesewenang-wenangan pemerintah terhadap rakyat. Kini keadaannya sudah berbeda. Sebelum masa reformasi, masyarakat Indonesia benarbenar hidup dalam tekanan yang berat akibat tiadanya demokrasi. Pemerintahan Negara berjalan secara otoriter. Kebebasan dan hak asasi manusia kurang diakui dan dijamin. Masyarakat terus-

23 menerus berada dalam tekanan dan pengawasan ketat, sementara pemerintahan otoriter yang seharusnya justru diawasi dan dikoreksi masyarakat malah bebas dan leluasa untuk melakukan banyak hal di luar kewenangannya. Begitulah yang terjadi jika kehidupan masyarakat jauh dari demokrasi. Masyarakat atau warga negara yang sesungguhnya pemegang kedaulatan negara seperti tidak hidup di negeri sendiri. Oleh sebab itu, sangat penting bahwa demokrasi harus dihadirkan dalam kehidupan bermasyarakat. Jika hal ini dapat diwujudkan, kehidupan masyarakat akan menjadi demokratis. Adapun kehidupan masyarakat yang demokratis akan membawa beberapa keuntungan sebagai berikut: a. Masyarakat dapat hidup sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia. b. Masyarakat akan saling bertoleransi, menghargai, dan menghormati berbagai perbedaan atau asal-usul hidup. c. Masyarakat dapat melaksanakan hak dan kewajibannya secara lebih seimbang. d. Masyarakat akan lebih kritis, aktif, dinamis, dan kreatif karena diberi kebebasan beraktivitas dan menyampaikan pendapat. e. Masyarakat lebih dapat menyalurkan aspirasinya kepada pemerintah baik secara langsung maupun tidak langsung.

24 f. Masyarakat dapat menentukan pilihannya baik dalam politik (lewat pemilu) maupun dalam bidang-bidang lain. g. Masyarakat dapat turut serta dalam pembangunan lewat berbagai aktivitas dan kreativias. b. Pentingnya Demokrasi dalam Berbangsa dan Bernegara Berbangsa dan bernegara memiliki cakupan lebih luas daripada bermasyarakat. Kehidupan berbangsa dan bernegara mengatasi kehidupan bermasyarakat. Oleh sebab itu, dampak dari kegiatan berbangsa dan bernegara lebih luas dan serius daripada sekadar kegiatan bermasyarakat. Demikian pun dalam soal penerapan demokrasi. Ada atau tiadanya demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara pengaruhnya jelas berbeda. Diterapkan atau tidaknya demokrasi dalam berbangsa dan bernegara pengaruhnya akan dirasakan oleh seluruh masyarakat. Oleh karena itulah, penerapan demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara jauh lebih penting untuk diwujudkan. Penerapan demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara menunjukkan pengakuan dan penerapan menyeluruh atas demokrasi oleh bangsa dan Negara yang bersangkutan. Jika demokrasi diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sebagai dampak ikutannya maka hal yang sama dengan sendirinya akan terjadi juga dalam kehidupan bermasyarakat.

25 Sejak memasuki era reformasi serta diberlakukannya hasilhasil amendemen UUD 1945, demokrasi sudah diterapkan dalam penyelenggaraan berbangsa dan bernegara. Pemilu 2004 sudah dilaksanakan lebih bebas dan demokrastis, hak-hak asasi masyarakat lebih dilindungi dan dijamin, dan hukum dibuat lebih independen. Secara umum, pelaksanaan demokrasi sudah lebih baik ketimbang waktu-waktu sebelumnya. Pelaksanaan demokrasi akan menjadikan tata kehidupan berbangsa dan bernegara kita bersifat demokratis. Sifat demokratis makin menjadi kebutuhan penting karena berbagai tuntutan keadaan masa kini. Pentingnya tata kehidupan berbangsa dan bernegara yang demokratis di antaranya didasari oleh hal-hal berikut ini. a. Pemerintah dan negara berkewajiban memberi pengakuan terhadap hak asasi warga negara. b. Pemerintah dan negara berkewajiban menghormati dan menghargai harkat dan martabat kemanusiaan yang dimiliki warga negara. c. Pemerintah dan negara berkewajiban mengakui dan melaksanakan ketentuan bahwa kedaulatan negara di tangan rakyat.

26 d. Sebagai pemegang mandat rakyat, pemerintah berkewajiban mematuhi ketentuan konstitusi tentang pelaksanaan demokrasi. e. Pelaksanaan demokrasi akan membuat dan mendorong rakyat untuk turut serta (lewat urun pendapat) dalam proses pembuatan berbagai peraturan perundang-undangan. f. Pelaksanaan demokrasi akan memungkinkan rakyat berpartisipasi secara tidak langsung (urun pendapat) dalam proses penyusunan berbagai kebijakan negara. g. Pelaksanaan demokrasi akan memungkinkan rakyat di sisi satu dapat menyalurkan aspirasi dan pemerintah di sisi lain dapat menyerap berbagai persoalan hidup yang dihadapi rakyat. Dari penuturan di atas dapat disimpulkan bahwa sangat pentingnya kehidupan demokrasi dalam masyarakat, berbangsa, dan bernegara. 4. Sikap positif terhadap pelaksanaan demokrasi diberbagai aspek kehidupan Demokrasi telah menjadi pilihan bagi hampir semua bangsa di dunia, tak terkecuali bangsa Indonesia. Di antara bangsa bangsa itu perbedaannya terletak pada tingkat perkembangannya. Ada bangsa yang sudah sedemikian maju dalam berdemokrasi dan ada yang masih dalam

27 pertumbuhan. Di samping itu ada perbedaan latar belakang sosial-budaya yang berpengaruh terhadap corak demokrasi di masing masing Negara. Bangsa Indonesia tentu menginginkan perkembangan demokrasi yang semakin baik di negaranya. Oleh karena itu kita wajib menunjukkan sikap positif terhadap pelaksanaan demokrasi dalam berbagai bidang kehidupan. Sikap positif itu perlu dibuktikan dengan sikap dan perbuatan yang sejalan dengan unsur unsur rule of law atau syarat syarat demokrasi sebagaimana yang telah dikemukakan. Bagi penguasa, kekuasaan yang dimiliki harus dijalankan sesuai dengan prinsip prinsip demokrasi. Penguasa harus menunjukkan kemauan politik (political will) untuk menyesuaikan setiap langkah dan kebijakannya dengan demokrasi. Selain itu, sikap dan tingkah lakunya harus mencerminkan sosok pribadi seorang demokrat. Bagi rakyat biasa, mereka harus menyadari berbagai hak dan kewajibannya sebagai warga Negara dan melaksanakannya dengan baik. Rakyat harus mampu memilih pemimpin secara cerdas, berani menyatakan pendapat, serta ikut mengawasi jalannya pemerintahan. Namun, rakyat juga harus mematuhi hukum, menghormati pemerintahan yang sah, menjaga ketertiban umum, dan lain lain. Hal ini sejalan dengan falsafah Negara Pancasila. Demokrasi Pancasila mengajarkan prinsip prinsip berikut (Cholisin,2012:11). a. Persamaan b. Keseimbangan antara hak dan kewajiban c. Kebebasan yang bertanggung jawab d. Kebebasan berkumpul dan berserikat

28 e. Kebebasan mengeluarkan pikiran dan pendapat f. Bermusyawarah g. Keadilan social h. Kekeluargaan dan persatuan nasional i. Cita cita nasional Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kita wajib menunjukkan sikap positif terhadap pelaksanaan demokrasi dalam berbagai bidang kehidupan. Sikap positif itu perlu dibuktikan dengan sikap dan perbuatan yang sejalan dengan unsur unsur rule of law atau syarat syarat demokrasi sebagaimana yang telah dikemukakan. B. Tinjauan tentang organisasi mahasiswa 1. Pengertian organisasi dan tujuan organisasi Organisasi merupakan suatu kelompok orang-orang yang sedang bekerja kearah tujuan bersama di bawah satu kepemimpinan. Yang beranggotakan mahasiswa untuk mewadahi bakat, minat, dan potensi mahasiswa. organisasi kemahasiswaan dibagi menjadi dua, yaitu organisasi intra kampus dan ekstra kampus. Organisasi mahasiswa intra kampus adalah organisasi mahasiswa yang berada di lingkungan perguruan tinggi dan mendapat pendanaan kegiatan kemahasiswaan dari pengelola perguruan tinggi atau dari Kementerian/Lembaga. Misalnya seperti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), dll. Sedangkan organisasi ekstra kampus merupakan organisasi mahasiswa yang aktivitasnya berada di luar lingkup universitas atau

29 perguruan tinggi. Organisasi mahasiswa ekstra kampus di Indonesia antara lain adalah Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Indonesia (PMKI), dll. Organisasi-organisasi kemahasiswaan tersebut baik intrakampus maupun ekstrakampus telah memberikan peran positif dalam memberikan pemahaman terhadap kehidupan demokrasi di lingkungan kampus. Sukirman (2004:72) menjelaskan bahwa : Organisasi kemahasiswaan merupakan bentuk kegiatan di perguruan tinggi yang di selenggarakan dengan prinsip dari, oleh dan untuk mahasiswa. Organisasi tersebut merupakan wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa kearah perluasan wawasan praktik kehidupan bernegara, dalam hal ini organisasi kemahasiswaan dapat berbentuk sebagai organisasi intra universiter maupun organisasi ekstra universiter. Pemahaman lain tentang organisasi kemahasiwaan dikemukakan oleh Sudarman (2004:34-35) yang mengatakan bahwa: Organisasi kemahasiswaan juga sebagai wadah pengembangan kegiatan ekstra kulikuler mahasiswa di perguruan tinggi yang meliputi pengembangan penalaran, keilmuan, minat, bakat, dan kegemaran mahasiswa itu sendiri. Dengan demikian mahasiswa dapat mengembangkan kreativitas, kepekaan, daya kritis, keberanian dan kepemimpinan serta kebangsaan. Menurut Darmawan (2010:5-6) organisasi kemahasiswaan didalamnya setidaknya meliputi: 1. Sumber Daya Manusia yang beragam (karena organisasi adalah kumpulan manusia). 2. Sumber daya alam dan lingkungan. 3. Tujuan yang hendak dicapai.

30 4. Sarana atau instrument yang digunakan dalam mencapai tujuan yang dimaksud. Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa sumber daya manusia sangat berbeda-beda, sujauh mana organisasi tersebut akan bertahan dengan jati diri dan untuk mencapai tujuan dari sebuah organisasi tersebut. Dengan demikian apabila salahsatu komponen diatas tidak ada, maka organisasi tersebut tidak akan berjalan dengan baik. Pada dasarnya organisasi memiliki tujuan, baik itu tujuan pribadi ataupun tujuan bersama yang harus dilakukan dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Tujuan organisasi itu harus dirumuskan dan ditetapkan dengan jelas. Wursanto (2003:220) memandang tujuan organisasi penting karena alasan sebagai berikut : 1. Tanpa tujuan yang jelas maka organisasi tidak akan mempunyai arah 2. Tanpa tujuan yang jelas, organisasi tidak dapat ada artinya dan hanya menimbulkan peborosan belaka 3. Tujuan yang jelas akan mempermudah dalam menentukan bentuk dan struktur organisasi 4. Tujuan yang jelas akan mempermudah dalam menentukan jumlah dan menetapkan pegawai 5. Tujuan yang jelas akan memberikan perangsang kerja pada para anggota organisasi 6. Tujuan yang jelas akan empermudah pelaksanaan kordinasi, karena sadar semua anggota organisasi bekerja ke tujuan yang sama, yaitu tujuan organisasi 7. Tujuan yang jelas merupakan awal dari penerapan strategi,saisat, metode dan prosedur yang akan dipergunakan 8. Tujuan yang jelas merupakan dasar dari pada organisasi untuk bergerak Sejalan dengan pendapat diatas, Sukirman (2004:70) menjelaskan beberapa tujuan kegiatan organisasi kemahasiswaan yaitu:

31 1. Melatih bekerjasama dalam bentuk tim kerja multi disiplin 2. Membina sikap mandiri, percaya diri, disiplin dan bertanggung jawab 3. Melatih berorganisasi 4. Melatih berkomunikasi dan enyatakan pendapat di depan umum 5. Membina dan mengembangkan minat dan bakat 6. Menambah wawasan 7. Meningkatkan rasa kepedulian dan kepekaan pada masyarakat dan lingkungan mahasiswa 8. Membina kemampuan kritis, produktif, kreatif dan inovatif Berdasarkan pendapat-pendapat diatas terlihat bahwa tujuan dilaksanakannya kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi kemahasiswaan dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut. Dengan mengikuti kegiatan organisasi mahasiswa akan memperoleh banyak manfaat anatara lain melatih kerjasama, menambah wawasan dan membina kepercayaan diri untuk tampil di depan umum. Selain itu mahasiswa juga dapat memperoleh wawasan yang luas, sehingga dalam hal prestasi belajar diharapkan juga dapat meningkat. 3. Prinsip-prinsip organisasi Ada beberapa ahli yang memberikan definisi tentang prinsipprinsip atau azas-azas organisasi, masing masing ahli memberikan perumusan yang berbeda, baik dalam jumlah maupun istilah yang digunakan. Dibawah ini beberapa prinsip organisasi antara lain Warren dan Joseph dalam Wursanto (2003:60) dalam bukunya yang berjudul Management for Business and Industri, menyatakan ada 4 (empat) macam prinsip organisasi yaitu: prinsip kesatuan perintah (unity of command),

32 prinsip rentang kendali atau rentang pengawasan (span of control), prinsip pengecualian (the exeption princeple) dan prinsip hirarki (the scala principle). Lebih lanjut Henry Fayol dalam Wursanto (2003:105) Seorang insinyur pertambangan dari Perancis mengemukakan 14 (empat belas) prinsip organisasi yaitu: pembagian kerja (devision of work), wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility), disiplin (discipline), kesatuan komando (unity of command), kesatuan langkah (unity of direction), subordinasi minat dibawah minat pada umumnya (subordination of individual interest to general interest), pemberian hadiah (remuneration), sentralisasi atau pemusatan (centralization), jenjang hirarki (line of autority/hierarchie), ketertiban (order), kesamarataaan (equity), stabilitas jabatan pegawai (stability of personel), inisiatif (iniciative) dan kesatuan jiwa korps (esprit de corps). Dari pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa untuk membangun dan menggerakkan organisasi yang kompleks (organisasi modern) diperlukan prinsip prinsip organisasi sebagai dasar atau fondamen sehingga organisasi dapat berjalan dengan baik, serta struktur organisasinya efektif dan efisien. Dengan demikian tercapai tidaknya tujuan organisasi tergantung pada kemampuan pimpinan organisasi dalam melaksanakan prinsip-prinsip organisasi. 4. Macam-macam organisasi mahasiswa Organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi adalah wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa yang diharapkan dapat meningkatkan penalaran dan keilmuan serta arah profesi mahasiswa

33 menampung kebutuhan, menyalurkan minat, dan kegemaran serta meningkatkan kesejahteraan. terdiri dari: Menurut Silvia Sukirman (2004:72-73), organisasi kemahasiswaan Organisasi kemahasiswaan intra-universiter, disebut juga organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi, adalah organisasi kemahasiswan yang berkedudukan di dalam perguruan tinggi yang bersangkutan, seperti; Senat mahasiswa perguruan tinggi (SMPT), Unit Kegiatan Kemahasiswaan (UKM), Himpunan Mahasiswa Jurusan. Mahasiswa merupakan golongan masyarakat yang mendapatkan pendidikan tertinggi, mempunyai perspektif luas untuk bergerak diseluruh aspek kehidupan serta merupakan generasi yang bersinggungan langsung dengan kehidupan akademis dan politik. Oleh karenanya, mahasiswa berorganisasi dengan membentuk student government dalam rangka pengembangan dirinya. Seperti yang disampaikan oleh M. Rusli Karim (1985:318) bahwa : Berorganisasi mahasiswa adalah proses dalam menyiapkan diri untuk memasuki organisasi yang lebih besar setelah keluar dari perguruan tinggi. Jika saat berorganisasi mahasiswa telah tertanam kebiasaaan disiplin dan patuh terhadap segala tata karma didalam organisasi diharapkan tumbuh pula kesadaran semacam itu kelak setelah terjun ke masyarakat. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa organisasi kemahasiswaan dibagi menjadi dua, yaitu organisasi intra kampus dan ekstra kampus. Organisasi mahasiswa intra kampus adalah organisasi mahasiswa yang berada di lingkungan perguruan tinggi dan mendapat pendanaan kegiatan kemahasiswaan dari pengelola perguruan tinggi atau

34 dari Kementerian/Lembaga. Misalnya seperti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), dll. Sedangkan organisasi ekstra kampus merupakan organisasi mahasiswa yang aktivitasnya berada di luar lingkup universitas atau perguruan tinggi. Organisasi mahasiswa ekstrakampus di Indonesia antara lain adalah Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Indonesia (PMKI), dll. Organisasi-organisasi kemahasiswaan tersebut baik intra kampus maupun ekstra kampus telah memberikan peran positif dalam memberikan pemahaman terhadap kehidupan demokrasi di lingkungan kampus. 5. Manfaat organisasi untuk generasi muda Peran mahasiswa terhadap bangsa dan negeri ini bukan hanya duduk di depan meja dan dengarkan dosen berbicara, akan tetapi mahasiswa juga mempunyai berbagai perannya dalam melaksanakan perubahan untuk bangsa Indonesia, peran tersebut adalah sebagai generasi penerus yang melanjutkan dan menyampaikan nilai-nilai kebaikan pada suatu kaum, sebagai generasi pengganti yang menggantikan kaum yang sudah rusak moral dan perilakunya, dan juga sebagai generasi pembaharu yang memperbaiki dan memperbaharui kerusakan dan penyimpangan negatif yang ada pada suatu kaum. Dengan mengikuti organisasi mahasiswa, manfaatnya banyak sekali untuk masa depan. Dengan catatan, harus berperan sebagai

35 partisipan aktif, bukan sebagai anggota yang sekedar terdaftar namanya saja dan jarang mengikuti kegiatan yang diadakan. Kalau hanya namanya yang terdaftar, maka akan melewatkan kesempatan-kesempatan untuk mempelajari soft skills yang nantinya berguna di dunia kerja. di bawah ini dijelaskan beberapa diantaranya: a. Melatih Leadership, Ketika ikut organisasi, pastinya akan ada banyak hal yang harus kamu urus seperti acara-acara organisasi, yang tentunya melibatkan banyak orang, baik itu sesama mahasiswa anggota organisasi ataupun orang-orang di luar organisasi. Mahasiswa yang ikut organisasi kampus umumnya memiliki sikap dan karakter yang lebih aktif dibanding mereka yang tidak ikut organisasi. Mereka lebih banyak terlatih dalam mengutarakan pendapat di hadapan orang lain ataupun menggerakkan dan mengarahkan teman-teman sesama anggota ketika organisasi sedang mengadakan suatu acara. Jika saat ini belum terbayang seperti apa rasanya mengarahkan teman-teman sendiri, jika nanti sudah berpartisipasi dalam organisasi, sadar atau tidak sadar, kamu akan terperangah bahwa sesungguhnya kamu mampu melakukannya. Di dunia kerja, keterampilan leadership ini pasti bermanfaat sekali. Seringkali di lowongan-lowongan kerja memasukkan leadership sebagai salah satu kriteria untuk calon karyawan barunya, meskipun untuk posisi level staf yang sebenarnya tidak memiliki bawahan. Kamu yang mengikuti

36 organisasi mahasiswa dipandang lebih memiliki inisiatif serta dapat memotivasi dan mengarahkan diri sendiri dan rekan dalam bekerja. Atasan juga lebih senang karena tidak harus mengarahkan kamu terus menerus. b. Belajar Mengatur Waktu, Dengan ikut organisasi, memang waktu yang biasa kamu gunakan untuk belajar dan mengerjakan tugas akan berkurang. Sementara itu, kuantitas tugas kuliah tetap sama saja antara kamu yang ikut organisasi dan teman-teman lain yang tidak ikut organisasi. Agar keduanya dapat berjalan sama-sama lancar dan tidak ada yang terbengkalai, manajemen waktu yang baik mutlak harus kamu lakukan. Mungkin pada awalnya, kamu akan sedikit kewalahan membagi waktu untuk kuliah dan organisasi. Tapi, lama-lama kamu akan semakin terbiasa. Selanjutnya, kebiasaan ini dapat terus terbawa sepanjang sisa hidup kamu. Setelah bekerja di kantor nanti, kamu akan lebih terlatih dalam mengelola tugas-tugas yang jumlahnya tidak sedikit dan menetapkan prioritas tugas mana yang harus lebih dulu dikerjakan. c. Memperluas Jaringan atau Networking. Di dalam organisasi akan banyak orang baru yang kamu kenal. Teman-teman mahasiswa seangkatan, senior, mahasiswa dari jurusan lain, orang lain atau praktisi di bidang organisasi atau jurusan yang kamu pilih, dan sebagainya. Mereka ini (bisa juga disebut sebagai jaringan) jangan diremehkan, karena merupakan aspek yang penting, terutama bagi

37 fresh graduate dan mereka yang sedang mencari pekerjaan. Dari mereka, kamu akan dapat memperoleh informasi mengenai lowongan pekerjaan. Entah itu dari kantor tempat mereka bekerja atau dari informasi yang mereka miliki. Dan menurut kebiasaan di berbagai perusahaan, rekomendasi kandidat dari karyawan yang sudah bekerja di perusahaan tersebut biasanya prosesnya bisa lebih cepat, karena mereka telah memiliki gambaran dari karyawan dalam tersebut mengenai kamu sebagai calon karyawan baru. d. Mengasah Kemampuan Sosial. Mereka yang tergabung dalam organisasi, umumnya secara sosial juga lebih aktif dibanding mereka yang tidak ikut organisasi. Jika ikut organisasi, kamu juga akan terlatih berinteraksi dengan berbagai macam tipe orang. Tidak hanya teman-teman satu jurusan, tapi juga dengan teman-teman dari program studi yang lain. Dengan ini, tentu akan semakin memperluas pemahaman kamu akan berbagai karakteristik orang. Sesuai pengetahuan umum, manusia adalah individu unik. Semakin luas pergaulan kamu, maka pemahaman kamu akan manusia dapat semakin kaya. Saat bekerja nanti, keterampilan ini akan sangat membantu. Kamu akan lebih berpengalaman berinteraksi dengan berbagai karakter rekan kerja, sehingga nantinya akan memudahkan kinerjanya kamu. e. Problem Solving dan Manajemen Konflik. Banyak berinteraksi dengan orang dengan berbagai karakteristiknya, merupakan hal

38 yang lumrah jika satu atau dua kali terlibat konflik dengan mereka. Demikian juga di dunia kerja, di mana deadline yang mendesak, rekan kerja yang kurang kooperatif atau sukanya menjatuhkan rekan kerja di depan atasan, dan lainnya yang rentan menimbulkan konflik. Jika sudah terbiasa mengatasi masalah dan konflik, kamu tidak akan kaget lagi dan sudah terbayang hal-hal yang sebaiknya dilakukan untuk menyelesaikan masalah agar tidak sampai menurunkan perfoma kerja. http://intelektualmoeda.blogspot.com/2011/11/pentingnyaorganisasi-bagi-mahasiswa.html (diakses pada 06-08-2016 pukul 05.34) Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa organisasi mahasiswa berperan sebagai ajang simulasi atau latihan dunia kerja yang sesungguhnya. Hal ini disebabkan karena bangku sekolah atau perkuliahan tidak mengajari kemampuan-kemampuan yang tergolong soft skills seperti ini. Saat berada di dalam kelas, kita sebatas mendapat pengetahuan teknis akan suatu disiplin ilmu. Di buku-buku teks yang banyak dijual di pasaran sebenarnya banyak mencantumkan teori-teori dan tips-tips praktis mengenai soft skills ini. Namun jika tidak dipraktekkan ke dalam bentuk perbuatan nyata atau benar-benar melakukannya, ya sama saja nihil. Karena berkaitan dengan soft skills ini, ada perbedaan mendasar antara tahu teori dan mampu mempraktekkannya ke dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di kantor. Berdasarkan pengalaman para recruiter perusahaan,

39 seringkali memiliki riwayat organisasi memang merupakan nilai tambah bagi calon pegawai baru. Seperti poin-poin mengenai manfaat organisasi di atas, kebanyakan perusahaan berpendapat bahwa calon pegawai yang memiliki pengalaman organisasi lebih terlatih jiwa kepemimpinannya, memiliki manajemen waktu yang lebih baik, jaringannya yang lebih luas, keterampilan interpersonalnya juga lebih baik, serta pemilihan solusi dan pemecahan masalah yang lebih baik dan lebih terlatih menyelesaikan konflik jika dibanding mereka yang tidak memiliki pengalaman organisasi. B. Penelitian terdahulu Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu oleh beberapa peneliti yang pernah penulis baca diantaranya: 1. Nama Peneliti / Tahun : Meidi Saputra / 2013 Judul Penelitian : Implementasi nilai-nilai demokrasi pancasila dalam pengelolaan kinerja osis di SMA NEGERI 3 Semarang. Tempat Penelitian : SMA NEGERI 3 SEMARANG Pendekatan&Analisis : Kualitatif Studi deskriptif Perbedaan : Subjek dan Objek penelitian Kesimpulan dari hasil penelitian Meidi Saputra lakukan ini adalah bahwa nilai-nilai demokrasi Pancasila telah terimplementasikan dalam pengelolaan kinerja OSIS SMA Negeri 3 Semarang dalam kegiatan: (1)

40 perencanaan, (2) pengorganisasian, (3) penggerakan dan (4) pengawasan. Pengelolaan kinerja OSIS yang dilakukan oleh pengurus OSIS SMA Negeri 3 Semarang sudah berjalan sebagaimana mestinya, para pengurus sudah menjalankan fungsi manajemen dengan baik dalam mengelola kinerja OSIS.Dalam melakukan pengelolaan kinerja OSIS, pengelolaan kinerjanya sudah sesuai dengan dengan nilai-nilai demokrasi Pancasila.Hal ini dibuktikan telah terimplementasinya kesepuluh nilai-nilai demokrasi Pancasila dalam setiap fungsi manajemen yang ada.