TERMINAL BUS TYPE A KABUPATEN PATI

dokumen-dokumen yang mirip
fungsional, pendekatan kontekstual, pendekatan aspek pencitraan, pendekatan aspek teknis dan kinerja, serta pendekatan lokasi dan tapak.

TERMINAL BUS TIPE B KABUPATEN MAGELANG Oleh : Fathoni Lutfi Marheinis, Abdul Malik, Bharoto

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

TERMINAL BUS TYPE A DI KABUPATEN DEMAK. Oleh : Diah Galuh Chandrasasi, Satrio Nugroho, Agung Budi

UNIVERSITAS DIPONEGORO TERMINAL BUS TIPE A KABUPATEN PATI TUGAS AKHIR TRI WIDAYANTO FAKULTAS TEKNIK JURUSAN/PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

REDESAIN TERMINAL BUS INDUK MADURESO TIPE B DI KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN PENEKANAN DESAIN EKSPRESI STRUKTUR

6.1 Program Dasar Perencanaan

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO

TERMINAL TOPIK KHUSUS TRANSPORTASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI CILACAP

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Rekayasa Lalulintas Kode : CES 5353 Semester : V Waktu : 1 x 2 x 50 menit Pertemuan : 12 (Duabelas)

TINJAUAN PUSTAKA Transportasi. Transportasi adalah usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut,

BAB III ANALISIS. Gambar 15. Peta lokasi stasiun Gedebage. Sumber : BAPPEDA

Pengembangan Terminal Bandar Udara Tunggul Wulung

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. terhadap Terminal Leuwi Panjang Bandung seperti yang telah diuraikan Time headway dan waktu tunggu rerata (Wtr).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terminal dibangun sebagai salah satu prasarana yang. sangat penting dalam sistem transportasi.

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

BAB IV PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

1. Penumpang ANALISA LAHAN PABRIK KARET. 2. Pengunjung 3. Pengantar. 6. Pedagang / penyewa stan JEMBATAN SUTOYO JALAN SUTOYO PEMUKIMAN

Dr. Nindyo Cahyo Kresnanto

TERMINAL. Mata Kuliah : Topik Khusus Transportasi Pengajar : Ir. Longdong Jefferson, MA / Ir. A. L. E. Rumayar, M.Eng

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

berbagai pertimbangan, yaitu : jalur sirkulasi, kondisi lahan dan lingkungan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Redesain Terminal Kartasura 1.2 Latar Belakang

LEISURE AND CULTURE PARK DI TASIKMALAYA BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN REKREASI DAN BUDAYA (LEISURE AND CULTURE PARK)

TERMINAL TERPADU AMPLAS BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1986), Bandar Udara adalah. operator pelayanan penerbangan maupun bagi penggunanya.

PENGANTAR TEKNIK TRANSPORTASI TERMINAL. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi suatu daerah membutuhkan jasa angkutan yang

III. METODE PENELITIAN. Adapun data yang diperlukan dalam penyusunan hasil penelitian ini dibedakan

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kondisi ekonomi, sosial dan pertumbuhan pendidikan. menunjang kelancaran pergerakan manusia, pemerintah berkewajiban

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI KABUPATEN TEGAL

BAB II GAMBARAN UMUM TERMINAL BANDAR RAYA PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU. A. Sejarah dan Perkambangan Terminal Bandar Raya Payung Sekaki

Perda No. 18/2001 tentang Retribusi dan Penyelenggaraan Terminal Bus / Non Bus di Kabupaten Magelang.

BAB ~1. Lokasi kajian ditentukan secara sengaja di terminal AKAP Mayang Terurai

BAB I PENDAHULUAN. 1 Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, PT Balai Pustaka Jakarta, Idem

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1

WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam visi Indonesia Sehat 2015 yang mengacu pada Millenium Development

BAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB II TINJAUAN OBJEK

PENGEMBANGAN KAWASAN OBJEK WISATA PANTAI WIDURI PEMALANG

SUDIMARA STATION INTERCHANGE DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN

dimungkinkan terletak diantara pertemuan perencanaan suatu terminal jalur arteri primer Jl. Bekas

BAB PENDAHULUAN Pengertian Judul

BAB I LATAR BELAKANG 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Definisi Terminal berdasarkan Juknis LLAJ pada tahun 1995 yang berisi Terminal Transportasi merupakan:

TUGAS AKHIR 138 TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU


BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan, terminal adalah prasarana transportasi jalan untuk

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : namun masih sering terjadi kemacetan di pintu masuk terminal terutama pada

EXECUTIVE SUMMARY STUDI KELAYAKAN TERMINAL TERPADU INTERMODA DAN ANTARMODA DI KETAPANG BANYUWANGI

BADAN PENGELOLA TRANSPORTASI JABODETABEK (BPTJ)

TERMINAL ANTARMODA MONOREL BUSWAY DI JAKARATA

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

EVALUASI PURNA HUNI SIRKULASI DAN FASILITAS TERMINAL KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KUESIONER. Fasilitas yang diperlukan untuk asrama (boleh pilih lebih dari satu) a. Kantin. e. Laundry b. Warnet. f. Mini Market c.

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. angkutan. Terminal mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

TINJAUAN ASPEK TEKNIK PEMBANGUNAN SUATU TERMINAL. Oleh : Pingit Broto Atmadi

MASALAH TERMINAL MAYANG TERURAI DAN EVALUASI PROGRAM PENANGANANNYA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

EVALUASI KELAYAKAN TERMINAL ANGKUTAN UMUM DI KECAMATAN TOBELO TENGAH

MUSEUM ZOOLOGI DI KOTA SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dan rasa aman kepada pengguna jasa angkutan umum di dalam melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Relokasi Stasiun Merak 1

Pelabuhan Teluk Bayur

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Tabel 5.1 Kapasitas Terminal Kota Sukabumi untuk Tahun Terminal Purabaya

PERENCANAAN TERMINAL SASARAN SEBAGAI PENGEMBANGAN TERMINAL TONDANO DI KABUPATEN MINAHASA

PASAR MODERN DAN TERMINAL (TIPE C) BRATANG

UNIVERSITAS DIPONEGORO TERMINAL BUS TIPE A DI KOTA BOGOR TUGAS AKHIR KRISNO YANTO AKBAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Warpani ( 2002 ), didaerah yang tingkat kepemilikan kendaraaan

DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 123

NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

3. Pengelolaan air kotor dan kotoran manusia (Sawage and Exreta Disposal) 4. Hygiene dan sanitasi makanan (Food Hygiene and Sanitation)

dilengkapi dengan bangunan-bangunan untuk pelayanan muatan dan penumpang kapal samudera dan antar pulau. Sebagai akibatnya pelabuhan ini mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. JUDUL Terminal Bus Tipe A di Surakarta, dengan penekanan pada tampilan arsitektur modern.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Permasalahan

KOMPLEK PERUM DAMRI TERPADU DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota Semarang merupakan ibu kota propinsi Jawa Tengah. Kota

Transkripsi:

TERMINAL BUS TYPE A KABUPATEN PATI Oleh : Tri Widayanto, Dhanoe Iswanto, Resza Riskiyanto Terminal bus merupakan sarana wadah yang penting untuk transportasi umum jalur darat. Sebuah terminal harus dapat menampung semua moda umum yang ada di setiap desa hingga kota. Terminal juga harus dapat memberi rasa nyaman pada pengguna maupun pengelolanya. Sebuah terminal dinyatakan layak operasional harus sesuai dengan standar yang dikeluarkan oleh Kementrian Perhubungan. Terminal bus ada berbagai type A, B, C, dan Terminal khusus, semua itu mempunyai standarisasi berbeda dari luasan lahan, jumlah moda, dan fasilitas yang ada. Kabupaten Pati sendiri merupakan Kabupaten yang berada di jalur pantai utara jawa atau yang biasa disebut dengan pantura. Jalur pantura merupakan jalur utama dari transportasi umum dari Barat Indonesia sampai timur. Kabupaten Pati sudah mempunyai terminal type B tetapai dari segi pencapainan, luasan, fasilitas masih kurang dan belum sesuai dengan standar terminal type B. Pemerintah Kabupaten Pati sudah merencanakan proyek jangka untuk pembuatan terminal type A untuk menampung transportasi umum yang berada di Kabupaten Pati khususnya bus. dan sudah melakukan Study Relokasi untuk menentukan lokasi yang tepat yang berada di Kecamatan Sukokulon yang terletak di jalur lingkar selatan Kabupaten Pati. Kata Kunci : Terminal Bus, Transportasi Umum, Type A, Kabupaten Pati. 1. Latar Belakang Pesatnya perkembangan teknologi, masyarakat sangat membutuhkan alat untuk mempermudah aktifitasnya dalam sehari hari, terutama teknologi transpotasi yang sampai sekarang terus berkembang, dan masyarakat semakin lama setiap harinya bertambah aktifitasnya yang harus menempuh jarak dekat maupun jauh, sehingga masyarakat sangat membutuhkan sarana transpotasi yang cepat, nyaman, dan aman. Jika masyarakat mempunyai sarana transpotasi pribadi sendiri bisa mendapatkan kenyamanan, aman, lebih cepat. Jika masyarakat tidak mempunyai sarana transpotasi pribadi harus memakai transpotasi umum tetapi harus yang nyaman, aman, dan cepat sampai tujuan. Kabupaten Pati yang mempunyai luas 1.419,07 km 2 merupakan Kabupaten yang terletak pada jalur pantura ( pantai utara) jalur utama yang menghubungkan beberapa pulau dan provinsi yaitu Pulau Sumatra, Pulau Bali, Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Dki Jakarta, Provinsi Jawa Timur. Masyarakat Kabupaten Pati banyak sekali yang mencari nafkah dan belajar menempuh jenjang tinggi di beberapa pulau dan provinsi tersebut. Dalam perkembangannya, pemerintah daerah Kabupaten Pati sudah memiliki terminal tetapi lahan yang ditempati tidak memungkinkan untuk menampung transpotasi umum yang berada di Kabupaten Pati. Secara existing belum memenuhi kriteria bangunan terminal yang presentatif dan memadahi, baik kondisi lahan maupun kebutuhan ruang yang ada, sirkulasi dan hubungan antar bagian dengan bagian yang lain. Pemerintah Kabupaten Pati merencanakan terminal type A dengan luas tanah 5 ha, dari Dinas Perhubungan sendiri dan Pemerintah Kabupaten Pati sudah mengadakan study relokasi pada 4 titik yang sudah ditentukan yaitu Sukokulon, Langenharjo, Mustokoharjo, Widorokandang. Hasil dari study relokasi tersebut bahwa Sukokulon dipilih sebagai tempat untuk lokasi terminal type A Kabupaten Pati. Karena Sukokulon mempunyai keunggulan kawasan meliputi I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r 2 0 1 4 73

akses jalan, kapasitas jalan, keterpaduan moda transpotasi AKAP identik dengan efisiensi moda AKAP, keterpaduan moda transpotasi AKDP identik dengan efisiensi AKDP, pendapatan daerah, resiko banjir, sistem drainase alam, resiko bencana dan kondisi air tanah. Guna mendukung perkembangan wilayah Kabupaten Pati agar mempunyai fasilitas penunjang dalam bidang transpotasi umum. Maka dibutuhkan sebuah terminal type A yang memenuhi standar dengan lahan yang sesuai. Dan juga memberikan tingkat pelayanan yang optimal dalam menciptakan transportasi yang tertib dan diharapkan masyarakat dapat menikmati jasa transpotasi nyaman dan aman. kapal, pesawat terbang, ban berjalan, dan kabel adalah contoh-contohnya. Terminal: Titik-titik di mana perjalanan orang dan barang dimulai atau berakhir. Contoh: garasi mobil, lpangan parkir, gudang bongkar muat, terminal bus, dan bandar udara. Manajemen dan tenagaa kerja: orang-orang yang membuat, mengoperasikan, mengatur, dan memelihara sarana perhubungan, kendaraan, dan terminal. 2. Tinjauan Pustaka Pengertian Sistem Transportasi Sistem transportasi adalah suatu himpunan gerak perpindahan yang merupakan suatu susunan dari unsur-unsur transportasi itu sendiri yang saling berkait dan membentuk pola tertentu, yang apabila pola tersebut berubah maka akan berubah pula seluruh pola yang ada (Warpani, 1990). Sedangkan transport (Pengangkutan) adalah kegiatan perpindahan orang dan barang dari satu tempat (asal) ke tempat lain (tujuan) dengan menggunakan kendaraan (Warpani, 1990).Bentuk fisik dari kebanyakan system transportasi tersusun atas empat elemen dasar, yaitu: Sarana perhubungan (link): jalan raya atau jalur yang menghubungkan dua titik atau lebih. Pipa, jalur ban berjalan, jalur laut, dan jalur penerbangan juga dapat dikategorikan sebagai sarana perhubungan. Kendaraan: alat yang memindahkan manusia dan barang dari satu titik ke titik lainnya di sepanjang sarana perhubungan. Mobil, bis, 3. Lokasi Gambar : Lokasi Terminal Lama dan Foto Eksisting Terminal lama Gambar : Lokasi Terminal Lama 74 I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r 2 0 1 4

4. Konsep Sirkulasi hal paling utama untuk merancang sebuah terminal. Terbentuknya sebuah massa dikarenan bentuk dari sirkulasi. Terminal Type A Kabupaten Pati dengan bentuk sirkulasi yang menerus dari awal masuk hingga keluar dari terminal. Terminal Bus Type A yang dirancang dengan penekanan desain Arsitektur Modern Tropis dengan mengadopsi bangunan joglo dari bentukan dan penutup atap. Dengan menggabungkan joglo dengan konsep yang modern. 5. Desain SITE PLAN TERMINAL BUS TYPE A KAB. PATI BLOK PLAN TERMINAL BUS TYPE A KAB. PATI I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r 2 0 1 4 75

DENAH BANGUNAN UTAMA TAMPAK BANGUNAN UTAMA DENAH EMPLASEMEN KEDATANGAN TAMPAK SAMPING BANGUNAN UTAMA DENAH EMPLASEMEN KEBERANGKATAN TAMPAK SAMPING BANGUNAN POTONGAN KAWASAN TERMINAL BUS TYPE A KAB. PATI EMPLASEMEN KEBERANGKATAN 76 I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r 2 0 1 4

TAMPAK BANGUNAN EMPLASEMEN KEBERANGKATAN KEBUTUHAN RUANG Ruang Luar No. Ruang Kapasi tas Standar Sum ber Luas (m 2 ) 1. Empalsemen Kedatangan Bus AKAP Bus AKDP Angkutan Pedesaan 8 bus 12 bus bus 36 + 9 24 + 6 18 + 5 360 360 230 PERSPEKTIF 1 PERSPEKTIF 2 PERSPEKTIF 3 2. Empalsemen Keberangkatan Bus AKAP Bus AKDP Angkutan Pedesaan 3. Area Parkir Kendaraan Umum Bus AKAP Bus AKDP Angkutan Pedesaan Total (Sirkulasi 0%) 1900 8 bus 12 bus bus 36 + 9 24 + 6 18 + 5 360 360 230 Total (Sirkulasi 0%) 1900 53 bus 85 bus 74 bus (12 X 3.5 m 2 )/bus (8 X 3.5 m 2 )/bus (6 X 3.5 m 2 )/bus 2226 2380 1554 Total (Sirkulasi 0%) 123 4. Parkir cadangan 50% área parkir Dis. Hub 5. Area Parkir Pribadi Parkir mobil Parkir motor 6. Area Servic Area cuci Área servis bus 7. Area parkir pengelola Parkir mobil Parkir motor 112 448 6160 Total 6160 11,52 m 2 / mobil 2 m 2 / motor 1288 896 Total (Sirkulasi 0%) 4368 4 27 (12 X 3.5 m 2 )/bus (12 X 3.5 m 2 )/bus 168 1134 Total (Sirkulasi 0%) 2604 3 15 11,52 m 2 / mobil 2 m 2 / motor 34.56 30 Total (Sirkulasi 0%) 129.12 Total Luas Ruang Luar 29381. 12 I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r 2 0 1 4 77

Ruang Dalam No Ruang Kapasitas Standar Sumber Luas (m 2 ) 1. Kelompok Ruang Penumpang Area Kedatangan AKAP Area Kedatangan AKDP Area Kedatangan Angkutan Pedesaan Area Keberangkatan AKAP Area Keberangkatan AKDP Area Keberangkatan Angkutan Pedesaan Ruang Tunggu AKAP Ruang Tunggu AKDP Ruang Tunggu Angkutan Pedesaan Loket Tiket 280 orang 648 orang 250 orang 140 orang 324 orang 125 orang 280 orang 648 orang 250 orang 0.5 m 2 / orang 0.875 m 2 /orang 0.875 m2/orang 0.875 m2/orang 70 162 125 140 324 125 245 567 218.75 Boarding Pass Hall Utama 2. Kelompok Ruang Penunjang Kios Area Makan Tempat Menyusui Dapur Pos Kesehatan Pos Polisi Wartel Musholla Tempat Wudlu Km/Wc 17 unit 17 lajur 3 m 2 / orang 4 m 2 / orang - 40% R. Tunggu Dis. Hub Dis. Hub 51 68 6.25 412.3 Total (Sirkulasi 40 %) 35.02 unit (4X5) 12 unit (4X3) 286 unit 2 unit 9 unit (36 bilik) 9 unit kasir 4 unit m 2 / unit 12 m 2 / unit Lihat Perhitungan Lihat Perhitungan 25% R. makan 35 m 2 / unit m 2 unit 1.8 m 2 /orang 3.6 m 2 /orang 234 m 2 / unit 35 m 2 34 m 2 / unit UPT UPT 400 144 414.57 36 3.6 70 64.8 32.4 234 35 136 3. Kelompok Ruang Pengelola Ruang Kepala UPT Ruang Ka. Subbag Operasional Ruang Bag. Pengawasan Ruang Ka. Subbag TU Ruang Ka. Sub Seksi Perencanaan Pos Retribusi Ruang Informasi Menara Pengawas Ruang Tamu Ruang Rapat Gudang Arsip Km/Wc 4. Kelompok Ruang Kru Bus Ruang istirahat Kantin Ruang penginapan Km/Wc Total (Sirkulasi 40 %) 2366.518 3 unit 4 orang 6 orang 3 unit pria 3 unit wanita 16 m2/ unit m2/ unit m2/ unit m2/ unit m2/ org 9 m2/ unit 12 m2/ unit 23 m2 1,5 m2/ unit 1,5 m2/ unit 12 m2/ unit 3,5 m2 unit 3,28 m2 unit Dis. hub Dis. hub 16 27 12 23 6 9 12.5 9.84 Total (Sirkulasi 40 %) 231.476 636 orang 30% R.Istirahat 32 orang 5 K.Mandi 5 WC urinoir 5 wastafel 1.25 m 2 / orang 238.5 m 2 6 m 2 / orang 1.925 m 2 /orang 1.04 m 2 /orang 0.72 m 2 /orang 1.395 m 2 /orang 795 238.5 192 9.625 5.2 7.2 6.975 78 I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r 2 0 1 4

5. Kelompok Ruang Servis Daftar Pustaka Power House Ruang Pompa Air Ruang Peralatan Gudang Bengkel Area Penampung Sampah Total (Sirkulasi 40 %) 1756.335 4 bus 45 36 25 m 2 45 144m2/bus 25 m2 Total (Sirkulasi 40 %) 369.6 TOTAL RUANG DALAM 8243.949 Alfred J Rowe, Planning Buildings for Habitation Commerce and Industry, Th. 1976 Warpani, Suwardjoko, Merencana Siistem perangkutan, Th 1990 Yu. C. Jason, Transportation Engineering Introduction to Planning Design, and Operation Blow, Christopher, 05,Transport Terminals and Modal Interchanges Planning and Design, Architectural Press, Oxford Keputusan Menteri perhubungan no. 31 / 1995 tentang Terminal transportasi Jalan Dinas Badan Perencanaan dan Pembangunan Kabupaten Pati Dinas Perhubungan Kabupaten Pati Dinas Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Pati http://konstruksihijau.blogspot.com/12/11/ arsitektur-tropis.html diakses pada tanggal 19-4-14 http://arsitekturmudasukoharjo.blogspot.com//07/penge rtian-dan-ciri-ciri-arsitektur.html diakses pada tanggal 7-5-14 http://www.kaskus.co.id/thread/585394fdc a172746000001/fasilitas-anti-bosan-disoekarnohatta diakses pada tanggal 19-5 14 http://himaartlie.blogspot.com/13/04/pen gembangan-bandara-soekarno-hattajakarta.html diakses pada tanggal 19-5 - 14 UPT Terminal Kembang Joyo Kabupaten Pati I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r 2 0 1 4 79

80 I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r 2 0 1 4