APPLICATION INQUIRY LEARNING MODEL LEARNING TO IMPROVE RESULTS IPA CLASS IV SDN 016 SEKELADI KECAMATAN TANAH PUTIH

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

Prinawati, Syahrifuddin, Otang Kurniaman No.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV C SD NEGERI I67 PEKANBARU

IMPLEMENTATION QUANTUM TEACHING MODEL TO IMPROVE RESULT OF IPS STUDIES STUDENT CLASS V SD NEGERI 031 TANJUNG SARI KECAMATAN PUJUD ROHIL

THE APPLICATION OF INQUIRY LEARNING MODEL TO INCREASE THE SCHOOL LEARNING OUT COME OF THE FOURTH GRADE STUDENT AT SDN 67 PEKANBARU

APPLICATION OF LEARNING INKUIRI LEARNING MODEL TO IMPROVE IPS LEARNING RESULT IN STUDENT CLASS IV SD NEGERI 15 PANGKALAN NYIRIH RUPAT

Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE ( TPS ) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SDN 011 BUKIT KAPUR.

Sriani, Hendri Marhadi, Eddy Noviana

Afriyenti, Hendri Marhadi, Lazim N HP:

IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL INQUIRI TO IMPROVEMENT SOCIAL STUDIES (IPS) STUDENT ACHIEVEMENT OF FOURTH GRADES IV SDN 125 PEKANBARU

IMPLEMENTATION INQUIRY LEARNING MODEL TO IMPROVE RESULTS IPA LEARNING CLASS VB SD STATE 023 SEDINGINAN

Eva Renlia, Otang Kurniaman, Hendri Marhadi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 177 PEKANBARU

IMPLEMENTATION PROBLEM SOLVING LEARNING METHOD TO INCREASE STUDY RESULT OF IPS IV CLASS STUDENTS IN SDN 163 PEKANBARU

IMPLEMENTATION INQUIRY LEARNING MODEL TO IMPROVE RESULTS IPA LEARNING CLASS V SD STATE 033 SINTONG KECAMATAN TANAH PUTIH

PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS Vb SD NEGERI 113 PEKANBARU

APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU

Zaharah, Otang Kurniaman, Lazim N

Sarmudiah Rahmadeni, Hendri Marhadi, Eddy Noviana

Nora Efmawati Syahrilfuddin, Hendri Marhadi,

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV B SDN 111 PEKANBARU

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru

THE APPLICATION LEARNING CYCLE MODEL TO INCREASE STUDENTS RESULT ON NATURAL SUBJECT AT FIFTH GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL 105 PEKANBARU

Junidar, Hendri Marhadi, Mahmud Alpusari CP

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE INVESTIGATION GROUP TYPE TO INCREASE LEARNING IIIA STATE ELEMENTARY SCHOOL 017 SEDINGINAN

Muhamad Midun, Hendri Marhadi, Zariul Antosa

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 7 PEKANBARU

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

Yatik, Mahmud Alpusari, Hendri Marhadi Cp

APPLICATION OF DIRECT LEARNING TO IMPROVE RESULTS OF IPS CLASS III SD TANJUNG BUNGO KECAMATAN KAMPAR TIMUR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 178 PEKANBARU

Hengky Saputra, Gustimal Witri, Otang Kurniaman Otang. Cp.

Mulim, Otang Kurniaman, Hendri Marhadi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 026 PADANG MUTUNG KEC. KAMPAR.

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN 036 SINTONG KECAMATAN TANAH PUTIH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SDN 029 TELUK ERONG KECAMATAN RENGAT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 105 PEKANBARU

Rosa Yulia, Mahmud Alpusari, Lazim. N No. HP

IMPLEMENTATION OF CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING MODEL FOR SOCIAL IN FIVE GRADERS AT SDN 4 PEKANBARU

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

Oleh Rina Ermayanti 1, Otang Kurniaman 2, Lazim N 3

Keyword : Cooperative Type Think Pair Share (TPS), Science Learning Outcomes.

Education Elementary School Teacher Faculty Of Training and Education Sciener University Of Riau

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VC SD NEGERI 164 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE, RELEVANCE, INTERST, ASSESSMENT, SATISFACTION (ARIAS)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SDN 009 TANJUNG PENYEMBAL KOTA DUMAI

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE (LC) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS Va SDN 163 PEKANBARU

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Resti Hayati, Mahmud Alpusari, Lazim N ( )

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

THE APPLICATION OF ACTIVE LEARNING STRATEGY INSTANT ASSESSMENT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 148 PEKANBARU

PENERAPAN PENDEKATAN PAKEM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V A SDN 54 PEKANBARU

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II SD NEGERI 8 PEKANBARU

Susanti Damanik, Eddy Noviana, Zetra Hainul Putra

Riza Elyana, Eddy Noviana, Zetra Hainul Putra ,

Permata Puti Baydar, Mahmud Alpusari, Zariul Antosa

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS SISWA KELAS III.B SDN 1 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SDN 77 PEKANBARU

Dasrul, Mahmud Alpusari, Drs. Lazim. N

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 74 PEKANBARU

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TO INCREASE SOCIAL SCIENCE LEARNING RESULT OF GRADE V SDN 002 BANTAYAN

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENERAPAN MOTODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBUAT BENDA KONSTRUKSI SISWA KELAS IV SD NEGERI 145 PEKANBARU

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE LATIHAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 AIR EMAS KECAMATAN UKUI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN 07 TUIK BATANG KAPAS

Penerapan Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 09 Minas Barat Kecamatan Minas

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INKUIRI DI SDN 04 KAMPUNG OLO PADANG

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IIIB SD NEGERI 117 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 023 SUNGAI SEGAJAH KECAMATAN KUBU

Dewi Santi Marlina, Zariul Antosa, Mahmud Alpusari HP:

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTS UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII 2 SMP NEGERI 4 TANAH PUTIH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD NEGERI 85 PEKANBARU

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IVB SDN 153 Pekanbaru

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II A SD NEGERI 8 PEKANBARU

Oleh: Dewi Sri Yuliati 1, Zuhri D 2, Sehatta Saragih 3

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN 15 PEKANBARU. Abstract

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBUAT KERAJINAN MERONCE SISWA KELAS V SDN 114 PEKANBARU

Key Words: interest, participation, learning outcomes, articulation, Learning IPA

Primary Teacher Education Faculty of Teacher Training and Education University of Riau

IMPLEMENTATION OF LEARNING ASSURE MODEL TO IMPROVE IPS LEARNING OUTCOMES GRADER IV C SDN 37 PEKANBARU

Keywords: problem-based learning Model, the learning process IPS, IPS Study Results.

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

THE APPLICATION OF CONTEXTUAL TECHING AND LAERNING MODELS TO IMPROVE LEARNING OUTCOMES IPA GRADERS VB SDN 61 HARAPAN BARU DISTRICT MANDAU

Transkripsi:

1 APPLICATION INQUIRY LEARNING MODEL LEARNING TO IMPROVE RESULTS IPA CLASS IV SDN 016 SEKELADI KECAMATAN TANAH PUTIH Suriani, Hendri Marhadi, Mahmud Alpusari suryanisur1985@gmail.com, hendrim29@yahoo.co.id, mahmud131079@yahoo.co.id Cp. 081268009707 Study program Elementary School Teacher Fakultal Teaching and Education University of Riau, Pekanbaru Abstract : This research is a classroom action research (CAR) conducted aims to improve learning outcomes IPA fourth grade students of SDN 016 Sekeladi by applying inquiry learning model. Formulation of the problem: Does the implementation of inquiry learning model can improve learning outcomes IPA grade IV SDN 016 Sekeladi Tanah Putih Hilir.Penelitian Rokan was held on 13 April 2016 until May 4, 2016 with 2 cycles. The subjects were students of class IV SDN 016 Sekeladi totaling 18 people who used the data source. Data collection instrument in this thesis is the teacher and student activity sheets and learning outcomes. This thesis presents the results obtained from the study before action replay value with an average of 62.22, an increase in the first cycle with the average being 72.05. In the second cycle increased by an average of 80.56. Activities teachers in the learning process in the first cycle, the first meeting of 58.33%, and a second meeting be 66.66%. At the first meeting of the second cycle of 75%, and the second meeting increased to 83.33%. The results of the data analysis activities of students in the first cycle of the first meeting and the second meeting of 54,13% increase to 62.50%. In the second cycle to the first meeting of 70.83%, and the second meeting increased to 83.33%. The results of the study in class IV SDN 016 Sekeladi prove that the implementation of inquiry learning model can improve learning outcomes IPA grade IV SDN 016 Sekeladi Tanah Putih. Key Words: Learning Model Inkuri, Learning Outcomes IPA

2 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN 016 SEKELADI KECAMATAN TANAH PUTIH Suriani, Hendri Marhadi, Mahmud Alpusari suryanisur1985@gmail.com, hendrim29@yahoo.co.id, mahmud131079@yahoo.co.id Cp. 081268009707 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultal Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau, Pekanbaru Abstrak: Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 016 Sekeladi dengan menerapkan model pembelajaran Inkuiri. Rumusan masalah: Apakah penerapan model pembelajaran Inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 016 Sekeladi Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir.Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 13 April 2016 sampai dengan 04 Mei 2016 dengan 2 siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 016 Sekeladi yang berjumlah 18 orang yang dijadikan sumber data. Instrumen pengumpulan data pada skripsi ini adalah lembar aktivitas guru dan siswa serta hasil belajar. Skripsi ini menyajikan hasil belajar yang diperoleh dari nilai ulangan sebelum tindakan dengan rata-rata 62.22, meningkat pada siklus I dengan rata-rata menjadi 72,05. Pada siklus II mengalami peningkatan dengan rata-rata 80,56. Aktivitas guru dalam proses pembelajaran pada siklus I, Pertemuan pertama 58,33%, dan pertemuan kedua menjadi 66,66%. Pada siklus II pertemuan pertama 75%, dan pertemuan kedua meningkat menjadi 83,33%. Hasil analisis data aktivitas siswa pada siklus I pertemuan pertama 54,13% dan pertemuan kedua meningkat menjadi 62,50%. Pada siklus ke II pertemuan pertama 70,83%, dan pertemuan kedua meningkat menjadi 83,33%. Hasil penelitian di kelas IV SDN 016 Sekeladi membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran Inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 016 Sekeladi Kecamatan Tanah Putih. Kata Kunci : Model Pembelajaran Inkuri Hasil Belajar IPA

3 PENDAHULUAN Tujuan pembelajaran IPA salah satunya dimaksudkan agar dapat dijadikan wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. IPA diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, pembelajaran IPA dituntut untuk dapat menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting dalam kecakapan hidup. Namun pada kenyataan di SD, pembelajaran IPA hanya sebatas pada proses mentrasfer informasi dari guru kepada peserta didik. Pada proses mentransfer informasi, guru lebih banyak aktif dalam penyampaian konsep, sedangkan peserta didik hanya pasif mendengarkan apa yang dijelaskan guru. Oleh karena itu, sebagian besar peserta didik akan cepat merasa bosan, kurang memahami materi yang dijelaskan dan akhirnya peserta didik akan merasa malas untuk mengikuti pembelajaran berikutnya. Melihat hal tersebut, banyak guru menyatakan bahwa mereka telah melaksanakan metode belajar kelompok. Mereka telah membagi para siswa dalam kelompok dan memberikan tugas kelompok. Namun, guru-guru ini mengeluh bahwa hasil kegiatan-kegiatan ini tidak seperti yang mereka harapkan. Siswa bukannya memanfaatkan kegiatan tersebut dengan baik untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka, malah memboroskan waktu dengan bermain, berguarau, dan sebagainya. Para siswa pun mengeluh tidak bisa bekerja sama dengan efektif dalam kelompok. Siswa-siswa yang rajin dan pandai merasa pembagian tugas dan penilaian kurang adil, sedangkan siswa yang kurang rajin merasa minder bekerja sama dengan teman-temannya yang lebih mampu. Hal ini menyebabkan pembelajaran menjadi tidak berlangsung secara efektif dan efesien dan berujung pada rendahnya hasil belajar peserta didik dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah tersebut. Berdasarkan observasi dan wawancara guru kelas IV dalam proses pembelajaran IPA Pada siswa kelas IV SDN 016 Sekeladi Kecamatan Tanah Putih, masih banyak siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu, 70 Sehubungan dengan rendahnya hasil belajar siswa, maka perlu adanya usaha perbaikan proses pembelajaran IPA. Pembelajaran yang berpusat pada guru tidak efektif diterapkan. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA, maka perlu mengubah dari pembelajaran yang dilakukan dengan metode ceramah dengan keterlibatan siswa yang sangat minim ke pembelajaran yang berpusat pada siswa. Dengan adanya pertanyaan yang menuntut siswa berpikir untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapinya, sehingga sikap keingintahuan lebih menonjol dibandingkan dengan mengikuti pelajaran yang biasa, dengan demikian siswa akan termotivasi untuk

4 selalu aktif dan berharap mendapatkan nilai yang sesuai dengan usaha yang dilakukannya. Gulo,W (2002) menyatakan strategi inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analisis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuan dengan penuh percaya diri. Salah satu model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa aktif adalah model pembelajaran inkuiri karena inkuiri merupakan aktivitas bertanya atau mencari tahu tentang sesuatu. METODE PENELITIAN Penelitian ini berlokasi di SDN 016 Sekeladi Kecamatan Tanah Putih. Yang dilaksanakan pada semester genap pada bulan April - Juni tahun pelajaran 2015/2016. Subjek penelitin ini adalah siswa kelas IV SDN 016 Sekeladi Kecamatan Tanah Putih tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 18 orang terdiri dari 10 orang laki-laki dan 8 orang perempuan. Desain penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. setiap siklus terdiri dari dua pertemuan tentang materi dan satu kali pertemuan tentang ulangan akhir siklus. Adapun tujuan dari penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran sebelumnya, memperbaiki berbagai persoalan nyata dan praktis dalam peningkatan mutu pembelajaran dikelas yang dialami langsung dalam intraksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar. 1. Tahap perencanaan. Merupakan awal yang harus dilaksanakan sebelum melakukan kegiatan yang akan dilakukan lebih terarah. kegiatan tindakan dimulai dengan penyusunan silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, lembaran kegiatan siswa, mempersiapkan tes hasil belajar dan lembar pengamatan (observasi) sebagai perangkat pembelajaran yang akan dilaksanakan. 2. Tahap pelaksanaan Pelaksanaan tindakan merupakan penerapan dari perencanaan yang telah dibuat. Pelaksanann program pembelajaran, pengambilan atau pengumpulan data hasil angket, hasil observasi, dan dan hasil tes, pelaksanaan model atau metode yang digunakan.

5 3. Tahap pengamatan Tahap pengmatan dilaksanakan bersamaan dengan berlangsungnya proses pembelajaran. Pengamtan ini dilakukan oleh teman sejawat yaitu guru yang mengajar di SDN 016 Sekeladi. Lembar pengamatan yang di isi oleh teman sejawat sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang temuat dalam lembaran pengamatan. 4. Tahap refleksi Tahap ini meliputi kegiatan menganalisis dan menyimpulkan hasil tindakan yang dilakukan pada siklus pertama, setelah dianalisis jika pada siklus pertama terdapat kelemaham dan kekuranga dalam pembelajaran, selanjutnya dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya. a. Perangkat pembelajaran Perangkat pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kegiatan siswa (LKS), lembar ulangan harian, dan lembar observasi kegiatan guru dan siswa. b. Silabus Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran /tema tertantu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, dan sumber/ bahan/ alat belajar. Silabus merupakan penjabaran dan indikator pencapaian, kompetensi untuk penilaian. c. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai kompetensi dasar, RPP bertujuan untuk mengarahkan proses pembelajran agar terlaksana dengan baik. Rencana pelaksanaan pembelajaran memuat identitas, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, langkah- langkah pembelajaran, sumber, media dan penilaian.

6 d. Lembar kegiatan siswa (LKS) Lembar kegiatan siswa adalah lembar kegiatan pengamatan dan pertanyaan yang harus dikerjakan oleh siswa dalam kegiatan kerja kelompok. LKS bertujuan sebagai pedoman siswa untuk memahami materi pelajaran yang disajikan. Didalam LKS terdapat langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa, sekaligus membantu guru menyajikan materi pelajaran. Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan melalui dua cara yaitu a. Teknik Observasi Teknik observasi dilakukan untuk mengadakan pengamatan terhadap aktivitas dan kreativitas peserta didik dalam pembelajaran baik dikelas maupun diluar kelas b. Teknik tes Tes dilakukan setelah melaksanakan proses pembelajaran yang gunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar IPA. Yang dikumpulkan melalui ulangan harian yang memuat tentang soal-soal berdasarkan indikator yang akan dicapai sehingga kualitas hasil belajar diketahui. Analisa data tentang aktivitas siswa adalah hasil pengamatan selama proses pembelajran. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisa deskriptif. Bertujuan untuk mendeskripsikan data aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran dan data tentang hasil belajar IPA. Skor tes hasil belajar diperoleh dianalisa dengan : a. Analisis Hasil Belajar Data tentang hasil belajar IPA siswa dikumpulkan melalui tes hasil belajar IPA yaitu berupa ulangan harian pada siklus 1 dan siklus 2. Rumus untuk menghitung hasil belajar adalah : S= Keterangan : S = Nilai yang dicari R = Jumlah skor dari soal yang di jawab benar N = Skor maksimum

7 b. Analisis Data Aktivitas Guru dan Siswa Observasi kegiatan guru dan siswa dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembaran observasi yang mengacu pada kegiatan belajar mengajar model Inkuiri. Kriteria untuk menentukan keberhasilan guru dan siswa dalam aktivitasnya digunakan rumus sebagai berikut Keterangan : NR = Persentase rata-rata aktivitas guru JS = Jumlah skor aktivitas yang dilakukan SM = Skor maksimal yang didapat dari aktivitas guru Purwanto (dalam Syahrilfuddin, dkk, 2011) persentase aktivitas guru adalah sebagai berikut : Tabel.1 Kriteria Penilaian Aktivitas Guru dan Siswa % Interval Kategori 81 100 Amat Baik 61 80 Baik 51 60 Cukup Kurang dari 50 Kurang c. Ketuntasan Individu Analisi keberhasilan tindakan siswa ketuntasan individu di gunakan rumus : Purwanto (dalam Syarilfuddin, 2011) Keterangan : DS = Persentase ketuntasan individu SP = Skor yang di peroleh siswa SM = Skor maksimum

8 Tabel. 2 Kriteria Penilaian Ketuntasan Hasil Belajar Siswa % Interval Kategori 80 100 Amat Baik 70 79 Baik 60 69 Cukup 40 59 Kurang 0 49 Kurang Sekali d. Ketuntasan Klasikal Seorang siswa dikatakan tuntas dalam belajar apabila mencapai minimal< 70 untuk mengetahui ketuntasan klasikal dikatakan tercapai apabila 80% dari seluruh siswa memahami materi pelajaran yang telah dipelajari. Untuk menentukan ketuntasan belajar klasikal dapat digunakan rumus sebagai berikut : Purwanto (dalam Syahrifuddin, 2011) Keterangan : PK = Persentase ketuntasan klasikal N = Jumlah siswa yang tuntas ST = Jumlah siswa seluruhnya e. Peningkatan Hasil Belajar Menurut Zainal Aqib (2008) Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar di gunakan analisis kuantitatif dengan rumus : Keterangan : P Posrate Baserate = Persentase peningkatan = Nilai sesudah di berikan tindakan = Nilai sebelum tindakan

9 HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan analisa data diperoleh beberapa temuan beserta pembahasan diantaranya adalah peningkatan hasil belajar IPA, peningkatan aktivitas guru dan siswa dengan penerapan model pembelajaran inkuiri. Dari pengamatan peneliti selama proses pembelajaran di kelas IV SDN 016 Sekeladi, pelaksanaan model pembelajaran inkuiri dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling bertukar informasi, saling membantu memecahkan masalah dan saling mendorong untuk berprestasi, meningkatkan aktivitas dan rasa rasa tanggung jawab siswa serta mengembangkan komunikasi siswa dengan siswa lainnya. Hal ini sesuai degan ciri dari pembelajaran inkuiri yang ditemukan Hamnuri (2011:88) bahwa pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri dilakukan melalui Tanya jawab antara guru dan siswa. 1. Peningkatan Aktivitas Guru Peningkatan aktivitas guru dapat dilihat dari perkembangan aktivitas guru mulai dari siklus I sampai siklus II. Pada siklus I aktivitas guru hanya 62,49% kemudian siklus II menjadi 79,16% selama proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran inkuiri, guru berfungsi sebagai fasilitator, mengarahkan dan memotivasi siswa dalam belajar. Guru berusaha menggali pemahaman siswa dan memberikan permasalahan yang dapat menumbuhkan rasa ingin tahu siswa. Dengan demikian aktivitas dan interaksi siswa dengan guru berkembang lebih baik. Peningkatan ini menunjukkan bahwa siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan pengetahuannya, sehingga tercapainya pembelajaran yang efektif. 2. Penigkatan Aktivitas Siswa Menurut Dimyati dan Mujiono (2006:3) hasil belajar adalah hasil dari suatu intraksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya batas puncak proses belajar. Hasil belajar adalah sebagian berkat tidak guru suatu pencapaian tujuan pengajaran. Pada bagian lain merupakan peningkatan kemampuan mental siswa. Hasil belajar tersebut dibedakan menjadi dampak pengajaran dan dampak pengiring. Dampak pengajaran adalah hasil dapat diukur. Seperti tertuang dalam angka rapot, angka dalam ijazah, atau kemampuan meloncat setelah latihan. Dampak pengiring adalah terapan pengetahuan dan kemampuan bidang lain, transfer belajar.

10 Dari analisa data yang telah dilakukan melalui ulangan harian, ternyata setelah melakukan tindakan dengan penerapan model pembelajaran inkuiri nilai siswa mengalami peningkatan, dibandingkan sebelum melakukan penerapan model pembelajaran inkuiri, hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil ulangan harian siswa sebelum melakukan tindakan, yaitu 61,90, setelah melakukan tindakan pada siklus I, rata-rata hasil ulangan harian siswa yaitu 70,71. Sedangkan rata-rata hasil ulangan harian siswa pada siklus II yaitu 79,04. Jadi jumlah peningkatan terjadi pada setiap siklusnya. 3. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Secara Klasikal Ketuntasan klasikal tercapai apabila 80% dari seluruh siswa Memperoleh nilai 65 maka kelas dikatakan tuntas (Mulyasa, 2009:183). Ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal mengalami peningkatan setelah melakukan tindakan pada siklus I dan II. Pada siklus I dengan persentase 77,78%, meningkat pada siklus II yaitu 94,44. Hal ini disebabkan guru telah memahami penerapan model pembelajaran inkuiri serta dapat melakukan kegiatan pembelajaran dengan baik. Dengan dengan demikian, siswa lebih mudah memahami materi pelajaran sehingga siswa mampu menjawab soal ulangan harian dengan baik sehingga meningkatkan hasil belajar siswa. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Dari kegiatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 016 Sekeladi. Begitu juga dengan penelitian aktivitas guru mengalami peningkatan pada setiap siklus. 1) Peningkatan aktivitas guru dalam proses pembelajaran pada siklus I pertemuan pertama 58,33% dengan kategori cukup, dan pertemuan kedua 66,66% dengan kategori baik. Sedangkan pada siklus II pertemuan pertama 75% dengan kategori baik, dan pada pertemuan kedua mengalami peningkatan yaitu 83,33% dengan kategori amat baik. Peningkatan aktivitas siswa pada siklus I pada pertemuan pertama yaitu, 54,16% dengan kategori cukup, pada pertemuan kedua 62,5% dengan kategori baik. Sedangkan siklus II pada pertemuan kedua mengalami peningkatan yaitu 70,83% dengan kategori baik, dan pada pertemuan kedua yaitu, 83,33% dengan kategori amat baik. 2) Peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 016 Sekeladi mulai dari skor dasar ke siklus I yaitu dari rata-rata 62,22 menjadi 72,05 dan peningkatan hasil belajar dari siklus I kesiklus II yaitu dengan rata-rata 72,05 menjadi 80,56. Berdasarkan kesimpulan dan pembahasan di atas, peneliti menyampaikan beberapa rekomendasi yang berhubungan dengan penerapan model pembelajaran inkuiri, yaitu: 1)

11 Penerapan model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan proses pembelajaran, hal ini dibuktikan meningkatnya kualitas aktivitas guru dan siswa. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA, guru dapat menggunakan penerapan model pembelajaran inkuiri dengan memilih materi yang sesuai dengan model pembelajaran inkuiri. Penerapan model pembelajaran inkuiri sebagai salah satu model pembelajaran alternatif yang dapat diterapkan dikelas. Hal ini disebabkan karena model pembelajaran inkuiri adalah model pembelajaran yang menyenangkan, melatih kerja kelompok dan saling berbagi satu sama lain dalam belajar sehingga, dapat meningkatkan hasil belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA Dimyati dan Mudjiono. (2006) Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. PT Rineka Cipta Hamnuri. (2011) Strategi Pembelajaran: Yogyakata. Insan Madani Mulyasa. 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. PT Remaja. Rosda Karya Bandung Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta, Pustaka Pelajar Gulo, W. 2002. Metode Penelitian. Jakarta: PT. Grasindo. Syarifuddin dkk. 2011. Modul Peenelitian Kelas. Cendikia Insani.Pekan Baru Zainal Aqib. 2008. Penelitian Tindakan kelas. Bandung : CV. Yrama Widya