Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

dokumen-dokumen yang mirip
1 BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

Oleh : Desi Evitasari, S.ST ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. hidup, dan Singapura 6 per kelahiran hidup. 1 Berdasarkan SDKI. tetapi penurunan tersebut masih sangat lambat.

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

Menurut Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan jumlah kematian ibu melahirkan di Kabupaten

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN TABANAN

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI) ini adalah mengacu pada deklarasi Millenium

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN K1 AKSES (KUNJUNGAN AWAL) DI PUSKESMAS PELAMBUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016) Berdasarkan laporan Countdown bahwa setiap dua menit, disuatu

BAB I PENDAHULUAN. Ibu di negara ASEAN lainnya. Angka Kematian Ibu diketahui dari jumlah

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya telah menunjukkan kemajuan yang baik, namun masih

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

BAB 1 PENDAHULUAN. 102/ kelahiran hidup (Visi Indonesia Sehat 2015). Penyebab tingginya angka

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGANSIKAP REMAJA PUTRI TENTANG KEHAMILAN USIA DINI DI DESA CIWARENG KECAMATAN BABAKAN CIKAO KABUPATEN PURWAKARTA TAHUN 2011

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dengan melihat indikator yang tercantum dalam Milenium

UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI KEHAMILAN DAN PERSALINAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DI KABUPATEN KUDUS Nasriyah 1, Ika Tristanti 2

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Rahayu et al.,persalinan Tindakan...

BAB I PENDAHULUAN. merupakan dua dari delapan tujuan Millenium Development Goals (MDGs)

BAB I PENDAHULUAN. emosional yang sangat besar bagi setiap wanita (Rusli, 2011). Kehamilan dan

BAB I PENDAHULUAN. millenium (MDG s) nomor 5 yaitu mengenai kesehatan ibu. Adapun yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN Dari hasil survei yang telah dilakukan, AKI telah menunjukan

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor

Jurnal Kesehatan Kartika 27


HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMPEL I BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan antenatal yang ditetapkan. Pelayanan antenatal care ini minimum

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Siti Rohma Perbasya 1 dan Fitri Ekasari 2 ABSTRAK

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

BAB 1 PENDAHULUAN Di bawah MDGs, negara-negara berkomitmen untuk mengurangi angka

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES PERSALINAN DI RUANG BERSALIN BLUD RUMAH SAKIT KABUPATEN KONAWE

GAMBARAN TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 6-24 BULAN YANG MENDAPAT ASI EKSKLUSIF DI DESA GASOL KECAMATAN CUGENANG KABUPATEN CIANJUR ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyara kat yang setinggitingginya.

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. khususnya untuk indikator kesehatan ibu (Kementerian Kesehatan RI, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. Banyak kejadian komplikasi dari proses kehamilan, persalinan, hingga nifas yang mengarah terjadinya angka kematian ibu.

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEPATUHAN IBU MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG DI SIDOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. yang menimbulkan respon ketidaknyamanan bagi ibu hamil (Bartini, 2012).

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Aribul Maftuhah

BAB I PENDAHULUAN. sampai saat ini masih cukup tinggi. Menurut Riset Kesehatan Dasar

Oleh : Yuyun Wahyu Indah Indriyani ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS KAMPUNG DALAM PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. untuk melaksanakan 8 (delapan) tujuan pembangunan, yang salah satunya

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

Hikmatul Khoiriyah Akademi Kebidanan Wira Buana ABSTRAK

MEDIA INFORMATIF TENTANG PERAWATAN KEHAMILAN PADA KELAS IBU HAMIL

Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur

Faktor-Faktor Yang Menpengaruhi Kinerja Bidan Puskesmas Dalam Penanganan Ibu Hamil Risiko Tinggi di Kabupaten Pontianak Tahun 2012

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN DETEKSI DININ FAKTOR RISIKO KEHAMILAN DIN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTABARU KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat

BAB 1 PENDAHULUAN. Target global untuk menurunkan angka kematian ibu dalam Millenium. mencapai 359 per kelahiran hidup (SDKI, 2012).

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

MODEL KELAS IBU HAMIL UNTUK PEMETAAN RISIKO KEHAMILAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI PERSALINAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan dan persalinan merupakan proses normal, alamiah dan. sehat. Namun bila tidak dipantau secara intensif dapat terjadi

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan akibat langsung proses reproduksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Program pembangunan kesehatan di Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu yang terkait dengan masa kehamilan, persalinan, dan nifas.

GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENGISIAN PARTOGRAF PADA MAHASISWI TINGKAT II AKADEMI KEBIDANAN SARI MULIA BANJARMASIN ABSTRAK

Pengaruh Pelaksanaann Kelas Ibu Hamil Terhadap Pengetahuan Tentang Persiapan Persalinan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO. Asih Setyorini, Deni Pratma Sari

BAB 1 PENDAHULUAN. penyebab kecelakaan atau incidental) (CIA, 2014). AKI (Angka Kematian Ibu)

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

Rina Harwati Wahyuningsih Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri ABSTRAK

DETERMINAN PEMANFAATAN FASILITAS KESEHATAN OLEH IBU HAMIL

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Setiap kehamilan dapat menimbulkan risiko kematian ibu,

BAB I PENDAHULUAN. tersebut perlu dilakukan secara bersama-sama dan berkesinambungan oleh para

Transkripsi:

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur Ranti Lestari 1, Budiman 2 1.Dosen Akademi Kebidanan Cianjur Email : Ranti Lestari10@gmail.com 2.Dosen STIKES A. Yani Email : Budiman_1974@yahoo.com ABSTRAK Pelayanan kesehatan ibu hamil diwujudkan melaui pendekatan kelas ibu hamil. Kelas Ibu hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil tentang kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir dan lain- lain, dengan harapan terjadi perubahan prilaku yang positif, namun pada pemanfaatan kelas ibu hamil masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap ibu hamil tentang pemanfaatan kelas ibu Hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara pengetahuan dengan sikap ibu hamil Penelitian ini dengan desain cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 61 responden, diambil dengan cara simple random sampling. Instrumen penelitian ini mengguanakan alat bantu berupa kuesioner. Analisis data dengan univariat dan bivariat. Hasil penelitian bahwa responden memiliki pengetahuan dengan kategori baik 26 orang (42,6 %), sikap positif 40 orang (65,6 %). Hasil uji statistik terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap ibu hamil dengan nilai p value = 0,000 OR 17,000 (95%CI:4,46664,705) Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap ibu hamil tentang pemanfaatan kelas ibu hamil. Upaya peningkatan partisipasi ibu mengikuti kelas ibu hamil dengan lebih meningkatkan tingkat pengetahuan serta menambah ketertarikan responden melalui komunikasi, informasi dan edukasi untuk meningkatkan stimulus tentang masalah kesehatan khususnya tentang kelas ibu hamil. Kata Kunci : kelas ibu hamil, pengetahuan, sikap 1. PENDAHULUAN Data hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKI di Indonesia mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi 32 per 1.000 kelahiran hidup. Angka tersebut masih jauh dari target Millenium Development Goals (MDGs) pada tahun 2015 yaitu AKI 102 per 100.000 KH dan AKB 32 per 1000 KH (Profil Kesehatan Indonesia, 2014). AKI di Indonesia yang tinggi disebabkan oleh kematian ibu yang terjadi pada saat persalinan 90% dan segera setelah persalinan, meliputi perdarahan 65%, eklamsi 24% infeksi 11%. Penyebab tersebut dikenal dengan penyebab langsung kematian ibu. {1} Jawa Barat masih menjadi salah satu Provinsi yang berkontribusi besar terhadap tingginya AKI dan AKB. Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan publikasi berdasarkan SDKI 2012 jumlah kematian ibu tahun 2013 di Provinsi Jawa Barat sebanyak 781 jiwa {2} Menurut data dari Bidang Pembinaan Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat bagian Pembinaan Kesehatan Ibu, Anak dan Remaja Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, pada tahun 2013 jumlah kematian ibu sebanyak 45 jiwa, namun pada tahun 2014 jumlah kematian ibu mengalami kenaikan yaitu sebanyak 49 jiwa. Tahun 2015 jumlah kematian ibu tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya yakni tetap 49 jiwa. Penyebab tingginya jumlah kematian ibu di Kabupaten Cianjur disebabkan karena hipertensi dalam kehamilan (HDK), preeklamsi berat (PEB), eklamsi dan perdarahan. {3}. Data yang diperoleh dari Bidan Koordinator Puskesmas Nagrak menyatakan bahwa pada tahun 2015 tidak terjadi kematian ibu, namun pada tahun 2016 (Januari-April) terdapat kematian ibu sebanyak 3 jiwa yang sebagian besar disebabkan oleh perdarahan. Pemeriksaan kehamilan kepada tenaga kesehatan sebagai salah satu indikator prilaku ibu hamil yang positif dapat di pantau salah satunya melalui angka cakupan K4, cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit empat kali sesuai jadwal yang dianjurkan dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di suatu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Indikator tersebut memperlihatkan akses pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dan tingkat kepatuhan ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya ke 47

tenaga kesehatan. Secara Nasional, indikator kinerja cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil K4 pada tahun 2014 yaitu 86,52%. Untuk Provinsi Jawa Barat cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil K4 pada tahun 2013 yaitu 85,25%. Kemudian utuk cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil K4 pada tahun 2013 di Kabupaten Cianjur yakni sebesar 92,84% {3}. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil K4 belum mencapai target Rencana Strategis (Renstra) Kementrian Kesehatan, yakni sebesar 95% {1} Upaya penu runan AKI dan AKB harus dengan mengintegrasikan beberapa program yang terkait mulai dari sejak awal masa kehamilan, melahirkan, nifas, bayi, balita dan pasangan usia subur. Salah satu upaya pemerintah adalah dengan membentuk kelas ibu hamil. Kelas ibu hamil nantinya akan sangat membantu masalahmasalah ketidakpastian baik fisik maupun mental yang ibu alami selama kehamilan dan akan berdampak sampai proses persalinan nanti. Selama hamil selain adanya perubahan fisik, ibu hamil juga mengalami perubahan psikologis dan emosional. Kehamilan, persalinan dan nifas merupakan suatu hal yang alami tetapi bukan berarti tanpa resiko. Pelayanan kesehatan ibu hamil diwujudkan melaui pendekatan kelas ibu hamil, dengan harapan terjadi perubahan prilaku yang positif sehingga pengetahuan ibu tentang kehamilan, persalinan, nifas dan perawatan bayi meningkat dan ibu mau memeriksakan kehamilan serta melahirkan di tenaga kesehatan sebagai upaya untuk penurunan AKI. Kelas ibu hamil menggunakan metode partisipatif interaktif yang disertai dengan praktik seperti ceramah, tanya jawab, peragaan serta curah pendapat diharapkan mampu mengoptimalkan peningkatan pengetahuan dan sikap ibu hamil untuk mempersiapkan calon orangtua dalam menjalani masa kehamilan, persalinan, perawatan bayi baru lahir dan pola asuh sebagai. Program kelas ibu hamil ini sangatlah bermanfaat, sejalan dengan hasil penelitian Yanti (2013) yang mengevaluasi program kelas ibu hamil serta penelitian Purwarini (2012) juga menunjukkan bahwa pemberian intervensi berupa kelas ibu hamil mampu meningkatkan sikap persalinan dan kehamilan, pengetahuan persalinan dan kehamilan pada ibu hamil. Begitu pula penelitian Hastuti et al. (2011) selain efektif meningkatkan pengetahuan, sikap, ketrampilan dan juga meningkatkan tiga kali kunjungan Antenatal Care (ANC). Selain itu kelas ibu hamil juga membantu ibu memilih keputusan terhadap kesehatannya. Banyaknya manfaat program kelas ibu hamil sangatlah penting untuk dilakukan oleh ibu hamil secara berkesinambungan. Desa Nagrak merupakan satu dari sebelas Desa yang terdapat di Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur yang jumlah ibu hamilnya ada 158 pada tahun 2015, banyaknya ibu hamil di Desa tersebut menuntut petugas kesehatan untuk lebih ekstra dalam memberikan pelayanan selama masa kehamilan agar bisa menekan AKI, salah satunya melalui kegiatan Kelas Ibu Hamil. Berdasarkan pada latar belakang yang telah peneliti paparkan diatas maka atas dasar alasan tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Hamil Tentang Kelas Ibu Hamil Di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur. 2. METODE 2.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah metode analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dimana data yang menyangkut variabel bebas atau risiko dan variabel terikat atau variabel akibat akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan. 2.2 Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah ibu hamil di Desa Nagrak sebanyak 158 orang. Penentuan jumlah sampel menggunakan teknik simple random sampling dimana didapatkan hasil jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 61 orang. 2.3 Hipotesis a. Ho : Tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap ibu hamil tentang kelas ibu hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten. b. Ha : Ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap ibu hamil tentang kelas ibu hamil di Desa Nagrak KecamatanCianjur Kabupaten. 2.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan melalui data primer, yaitu yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri terhadap responden yang digali melalui wawancara terstruktur menggunakan kuesioner {10}. Instrumen penelitian dengan membagikan kuesioner kepada responden. Pelaksanaan pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan di fasilitas kesehatan (Posyandu) di wilayah Desa 48

Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur. Dalam pelaksanaan penelitian ini peneliti meminta bantuan kepada kader Posyandu untuk mengumpulkan ibu hamil disetiap posyandu yang ada di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur. 3 HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Penelitian Analisis Univariat a. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kelas Ibu Hamil Di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur Tahun 2016 Hasil penelitan pengetahuan ibu hamil di Desa Nagrak adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Kategori Frekuensi Persentase Baik 26 42,6 Cukup 15 24,6 Kurang 20 32,8 Total 61 100 Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa responden memiliki pengetahuan baik tentang Kelas Ibu Hamil yaitu sebanyak 26 orang (42,6 %), pengetahuan cukup yaitu sebanyak 15 orang (24,6%) dan pengetahuan kurang sebanyak 20 orang (32,8 %). b. Gambaran Sikap Ibu Hamil Tentang Kelas Ibu Hamil Di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Hasil penelitan pengetahuan ibu hamil di Desa Nagrak adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Distribusi Frekuensi Sikap Ibu Hamil Di Desa Nagrak Kecamatan CianjurKabupaten Kategori Frekuensi Presentase Positif 40 65,6 Negatif 21 34,4 Total 61 100 Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa ibu hamil yang memiliki sikap positif tentang Kelas Ibu Hamil yaitu sebanyak 40 orang (65,6 %), dan sikap negatif sebanyak 21 orang (34,4 %). Analisis Bivariat a. Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Hamil Tentang Kelas Ibu Hamil di Desa 49 Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Tabel 4.3 Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Hamil Tentang Kelas Ibu Hamil Di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Penge-tahuan Positif Sikap Negatif N % N % N % Baik 25 96,2 1 3,8 26 100 Total OR (95%CI) P- Value Cukup 10 66,7 5 33,3 15 100 17,000 0,000 (95%CI: Kurang 5 25 15 75 20 100 4,46664,705) Berdasarkan tabel 4.3 didapatkan nilai p value = 0,000 atau kurang dari alpha 0,01 artinya Ho ditolak. Maka dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap ibu hamil. Kemudian dari hasil analisis diperoleh OR = 17,000 artinya ibu hamil yang memiliki pengetahuan kurang beresiko 17 kali lebih besar memiliki sikap negatif dibandingkan dengan ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik. 3.2 Pembahasan a. Pengetahuan Ibu Hamil Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa bahwa responden memiliki pengetahuan baik tentang Kelas Ibu Hamil yaitu sebanyak 26 orang (42,6 %), pengetahuan cukup yaitu sebanyak 15 orang (24,6%) dan pengetahuan kurang sebanyak 20 orang (32,8 %). Dari hasil analisis distribusi frekuensi tersebut dapat digambarkan bahwa 42,6 % ibu hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur memiliki pengetahuan yang baik tentang Kelas Ibu Hamil, meskipun masih terdapat ibu hamil yang memiliki pengetahuan yang kurang. Pengetahuan adalah suatu pembentukan yang terjadi secara berkesinambungan dan setiap saat mengalami perubahan nilai baru karena adanya pemahaman-pemahaman. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah pendidikan, informasi/media massa, sosial budaya dan ekonomi, lingkungan, pengalaman, usia. Masih ada ibu hamil yang mempunyai pengetahuan kurang tentang Kelas Ibu Hamil dikarenakan kurangnya informasi tentang Kelas Ibu Hamil, padahal Kelas ibu merupakan salah satu kegiatan penting dalam penerapan buku KIA

dimasyarakat sebagai upaya pembelajaran ibu, suaminya dan keluarga agar memahami Buku KIA melalui metode kegiatan belajar bersama dalam kelas yang di fasilitasi oleh petugas kesehatan untuk mempersiapkan ibu hamil menghadapi Hal ini berkaitan dengan pendapat Notoatmodjo, bahwa sumber informasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, jadi jika ibu hamil kurang mendapat informasi mengenai Kelas Ibu Hamil maka dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Kelas Ibu Hamil. b. Sikap Ibu Hamil Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa ibu hamil yang memiliki sikap positif tentang Kelas Ibu Hamil yaitu sebanyak 40 orang (65,6 %), dan sikap negatif sebanyak 21 orang (34,4 %). Sikap adalah pernyataan suatu predisposisi yang dipelajari untuk merespon secara positif atau negatif terhadap suatu objek, situasi, konsep atau orang. Sikap berorientasi pada respon adalah perasaan mendukung atau memihak (Favourable) atau tidak memihak (Unfavourable) pada suatu objek. Faktor yang dapat mempengaruhi sikap adalah pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, pengaruh kebudayaan, media massa, pendidikan/pengetahuan dan lembaga agama serta faktor emosional. Dari penjabaran di atas dapat dilihat bahwa edukasi dan dorongan motivasi menjadi hal yang penting dilakukan kepada ibu hamil agar mau mengikuti kegiatan Kelas Ibu Hamil mengingat penting dan bermanfaatnya kegiatan tersebut untuk ibu hamil.salah satu cara penyampaian dalam edukasi itu dilihat dari bagaimana bidan/tenaga kesehatan bisa meyakinkan ibu hamil untuk mengikuti kegiatan Kelas Ibu Hamilsehingga mampu merubah pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang Kelas Ibu Hamil. c. Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil Berdasarkan analisis pada tabel 4.3 di atas diketahui bahwa hampir seluruh responden (96 %) ibu hamil di Desa Nagrak memiliki pengetahuan baik dengan sikap positif yaitu sebanyak 25 orang. Hanya sebagian kecil (4 %) ibu hamil memiliki pengetahuan baik dengan sikap negatif yaitu sebanyak 1 orang. Dan hampir seluruh responden (75 %) remaja memiliki pengetahuan kurang dengan sikap negatif yaitu 50 sebanyak 15 orang. Dan sebagian kecil (25 %) ibu hamil memiliki pengetahuan kurang dengan sikap positif yaitu sebanyak 5 orang. Secara umum terdapat faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan sikap adalah pengetauan, media massa, kebudayaan, orang terdekat dan lingkungan. Berdasarkan hasil uji korelasi yang terdapat pada tabel 4.3 didapatkan nilai p value = 0,000 atau kurang dari alpha 0,01 artinya Ho ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap ibu hamil. Kemudian dari hasil analisis diperoleh OR = 17,000 artinya ibu hamil yang memiliki pengetahuan kurang beresiko 17 kali lebih besar memiliki sikap negatif dibandingkan dengan ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik. Hal ini berarti terdapat kesesuaian antara teori dengan fakta yang terjadi di lapangan. 4 SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Hasil penelitian bahwa responden memiliki pengetahuan dengan kategori baik 26 orang (42,6 %), sikap positif 40 orang (65,6 %). Hasil uji statistik terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap ibu hamil dengan nilai p value = 0,000 OR 17,000 (95%CI:4,46664,705) Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap ibu hamil tentang pemanfaatan kelas ibu hamil. 5.2 Saran Upaya peningkatan partisipasi ibu mengikuti kelas ibu hamil dengan lebih meningkatkan tingkat pengetahuan serta menambah ketertarikan responden melalui komunikasi, informasi dan edukasi untuk meningkatkan stimulus tentang masalah kesehatan khususnya tentang kelas ibu hamil. Bagi Peneliti selanjutnya hendaknya dapat mengembangkan penelititan dengan menggunakan metode yang lebih luas dan responden yang lebih beragam, sehinggapenelitian dapat lebih baik dan mencapai hasil yang maksimal. UCAPAN TERIMAKASIH Penulis ucapkan terimakasih kepada rekan- rekan dosen di AKBID Cianjur dan Stikes A. Yani yang telah memberikan masukan dan arahan yang membangun selama proses penelitian ini berlangsung, tak lupa kepada keluarga besar kami yang telah memberikan motivasi dan dukungannya guna terlaksananya penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA [1] Kemenkes RI (2014) Profil Kesehatan Indonesia 2014. Indonesia: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia [2] Dinkes Jabar (2013) Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat 2013. Jawa Barat: Indonesia [3] Dinkes Cianjur (2015) Profil Kesehatan Kabupaten Cianjur 2015. Cianjur: Jawa Barat [4] Kemenkesb RI (2015) Profil Kesehatan Indonesia 2015. Indonesia: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia [5] Hidayat, A. A (2007). Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika [6] Notoatmodjo, S (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta [7] (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta [8] Sugiyono, (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta [9] (2014). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta [10] Riyanto, A. (2013). Statistik Deskriptif Untuk Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika [11] Arikunto, A. (2013). Prosedur Penelitian.Jakarta: Rineka Cipta [12] Budiman dan Riyanto. (2013). Kapita Selekta Koesioner : Pengetahuan dan Sikap Dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika 51