Linda Noviani, Effy Kurniati, Rini Hayu Lestari Stikes Pemkab Jombang

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

HUBUNGAN PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN MEDIA INFORMASI DENGAN PERILAKU SEKSUAL IBU PASCANIFAS DI PUSKESMAS MERGANGSAN NASKAH PUBLIKASI

ABSTRAK. : Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Pemberian, Imunisasi Dasar. Nuur Octascriptiriani Rosdianto

EVALUASI PROSES PELAKSANAAAN KELAS IBU HAMIL DI KABUPATEN BANYUMAS

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MINAT IBU HAMIL TERHADAP KEGIATAN KELAS IBU HAMIL DI KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG

Mamik R 1, Endang 1 1. Program Studi DIII Keperawatan STIKES Pemkab Jombang ABSTRAK

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

(ROLE OF HEALTH PROVIDER TO INCREASE EXAMINATION BALITA AT POSYANDU SUMBERNONGKO NGUSIKAN JOMBANG) Program Studi D3 Keperawatan STIKES Pemkab Jombang

Ratna Feti Wulandari Akademi Kebidanan Pamenang Pare - Kediri

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN K1 AKSES (KUNJUNGAN AWAL) DI PUSKESMAS PELAMBUAN

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

ANALISIS HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN LAMA MASA KERJA DENGAN STRES PADA PERAWAT DI PUSKESMAS BLOOTO KOTA MOJOKERTO. Arief Fardiansyah 1 *)

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER II-III TENTANG SENAM HAMIL DENGAN MELAKUKAN SENAM HAMIL

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI PADA ANAK USIA 0-11 BULAN

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

Darmayanti Wulandatika. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KETERATURAN ANC

Journal of Health (JoH) Vol.2 No.2 Juli 2015

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

Marieta K. S. Bai, SSiT, M.Kes. Abstract

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Sikap dan Perilaku Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi di Desa Penatih Dangin Puri

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

NURHAKIM YUDHI WIBOWO Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU DALAM PELAKSANAAN SENAM HAMIL (Studi Di Desa Jombang, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang)

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

ABOUT PARTOGRAPH WITH APPLICATION IN DIII STUDY PROGRAM OF MIDWIFERY AT STIKES A. YANI YOGYAKARTA

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Proses Persalinan dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Persalinan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

Kusnanto*, Elida Ulfiana*, M.Hadarani**

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

Oleh : Desi Evitasari, S.ST ABSTRAK

Jurnal Kesehatan Masyarakat. ZAHRATUN NIDA Mahasisiwi Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh. Inti Sari

Kata Kunci: Pengetahuan, Keaktifan, Perilaku Sehat.

HUBUNGAN PERAN KADER DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN IBU BALITA USIA 3-5 TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG

MOTIVASI DAN PENGETAHUAN KADER MENINGKATKAN KEAKTIFAN KADER DALAM KEGIATAN POSYANDU ABSTRAK

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

GAMBARAN PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS PADURESO KABUPATEN KEBUMEN Tri Puspa Kusumaningsih

HUBUNGAN ANTARA BESARNYA JASA PELAYANAN BPJS DENGAN TINGKAT KEPUASAN KERJA DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOJOWARNO JOMBANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BAYI TENTANG POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU DAN BAYI DI POSYANDU

Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang dengan Status Gizi Balita (1-5 tahun) Di Desa Sumurgeneng Wilayah Kerja Puskesmas Jenu-Tuban

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Warijan & Titi Suherni Poltekkes Kemenkes Semarang

HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI WILAYAH KERJA POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

DEWI SUSANTI ( S)

PENDIDIKAN, PEKERJAAN, DAN UMUR IBU DENGAN KEIKUTSERTAAN POSYANDU (D/S) Beatric Maria Dwi Jayanti Baga

Kata Kunci : Pelatihan, Motivasi, Dukungan Keluarga dan Masyarakat, Keaktifan Kader Posyandu

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELAWANG.

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SENAM HAMIL DENGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DI KLINIK PRATAMA BUDI LUHUR KABUPATEN KUDUS ARTIKEL

HUBUNGAN SIKAP DAN MASA KERJA BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

PENGARUH PENGETAHUAN AKSEPTOR DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IMPLANT. Yunik Windarti

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Rahayu et al.,persalinan Tindakan...

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA TATANAN RUMAH TANGGA

Oleh : Teti Herawati* *Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka ABSTRAK

GAMBARAN PERKEMBANGAN BALITA GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KABUPATEN JOMBANG

Nisa khoiriah INTISARI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 2016

PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI DESA KEDUNGSARI KECAMATAN TAROKAN KABUPATEN KEDIRI

EFEKTIVITAS KELAS IBU HAMIL TERHADAP DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NURVIANA VELAYATI K

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PROGRAM PREVENTION OF MOTHER TO CHILD TRANSMISSION

HUBUNGAN MOTIVASI DAN PERAN KELUARGA DENGAN TINDAKAN MENDAPATKAN IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI DI

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG BREAST CARE DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU POST PARTUM

PENELITIAN GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI. Di BPS Sujati Desa Sawoo Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo

SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PENANGANAN DIARE PADA ANAK USIA 0 5 TAHUN DI POSYANDU CERIA I KELURAHAN TAMBAKREJO SURABAYA

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI ORANG TUA DALAM MEMANFAATKAN ALAT-ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI RUANG ANAK RS. BAPTIS KEDIRI ABSTRACT

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI PADA IBU HAMIL DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Nurlathifah N. Yusuf

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KETERATURANANTENATAL CAREPADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN PENGALAMAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MEMBERIKAN IMUNISASI DPT 2 DI DESA PAYUDAN DUNG-DANG KECAMATAN GULUK- GULUK KABUPATEN SUMENEP TAHUN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG POSYANDU DENGAN PARTISIPASI KADER DALAM KEGIATAN POSYANDU PURNAMA DI WILAYAH PUSKESMAS RINGINARUM KABUPATEN KENDAL

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl Nakula I N Semarang ABSTRACT

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KETEPATAN WAKTU MELAKUKAN IMUNISASI PADA BAYI DI BPS SRI MARTUTI, PIYUNGAN, BANTUL, YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG POSYANDU LANSIA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG KE POSYANDU LANSIA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA BIDAN DALAM KUNJUNGAN K4 PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS SYAMTALIRA BAYU KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi

Ardina Nur Rahma 1, Mulyo Wiharto 2. Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul 2

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN MINAT IBU HAMIL MENGIKUTI KELAS IBU HAMIL DI DESA REJOAGUNG KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG Relation Knowledge Of Pregnant Mother With Pregnant Enthusiasm Mother Follow Pregnant Class Mother Incountryside Of Rejoagung District Of Ploso Sub-Province Of Jombang Linda Noviani, Effy Kurniati, Rini Hayu Lestari Stikes Pemkab Jombang Kelas ibu hamil merupakan salah satu kegiatan penting dalam penerapan buku KIA di masyarakat sebagai upaya pembelajaran ibu, suami dan keluarga melalui kegiatan belajar bersama untuk mempersiapkan ibu hamil dalam perawatan kesehatan anak sesuai standar. Pembentukan perilaku ibu hamil untuk mengikuti kelas ibu hamil sendiri dipengaruhi oleh adanya minat, oleh karena itu perlu diketahui hubungan pengetahuan ibu hamil dengan minat ibu mengikuti kelas ibu hamil. Desain penelitian yang digunakan adalah metode analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi yang diteliti adalah ibu hamil di Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang sebanyak 33 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling diperoleh sampel 30 orang. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner yang hasilnya dianalisa dengan uji korelasi spearman rank. Hasil penelitian menunjukkan hubungan pengetahuan ibu hamil dengan minat ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil di Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang adalah hampir seluruh responden memiliki pengetahuan tentang kelas ibu hamil kriteria baik memiliki minat tinggi terhadap kelas ibu hamil (85,7%). Nilai koefisien Spearman rank s: 0,438 dengan ρ (0,016) < 0,05 yang berarti H 1 diterima, maka ada hubungan pengetahuan ibu hamil dengan minat ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil. Sedangkan tingkat hubungan kedua variabel tergolong cukup, hal ini ditunjukkan dengan nilai korelasi 0,438 kategori cukup. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan pengetahuan ibu hamil dengan minat ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil. Kata Kunci : Pengetahuan, minat, dan kelas ibu hamil Pregnant Mother class represent one of the important activity in applying of book of KIA society as effort study of mother, family and husband through activity learn with to draw up pregnant mother in treatment of health of child according to standard. Forming of behavior of pregnant mother to follow pregnant mother class influenced by existence of enthusiasm. For that reason, important need knows relation knowledge of pregnant mother with pregnant enthusiasm mother follow pregnant class mother. Research Desain the used analytic method by using approach of sectional cross. Population the checked is pregnant mother in Countryside of Rejoagung District of Ploso District of Ploso Sub-Province of Jombang counted 33 people by using technique of purposive sampling obtained sampel 30 people. Measuring instrument the used questioner which its result is analyzed with correlation test of Spearman rank. Result of research show relation knowledge of pregnant mother with pregnant mother enthusiasm follow pregnant mother class in Countryside of Rejoagung District of Ploso Sub-Province of Jombang is almost entire responder have knowledge about pregnant mother class of good criterion have high enthusiasm to pregnant mother class (85,7%). Where assess coefficient of Spearman rank's: 0,438 with probability value (0,016) < : 0,05 meaning H, accepted, hence there is relation knowledge of pregnant mother with pregnant mother enthusiasm follow pregnant mother class. While relation storey; level both of variable pertained enough, this matter is shown with correlation value 0,438 category enough Pursuant to result of this research can be concluded that there are relation which is signifikan knowledge of pregnant mother with pregnant mother enthusiasm follow pregnant mother class. Keyword : Knowledge, enthusiasm, and pregnant mother class PENDAHULUAN Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, terutama pada kelompok yang paling rentan kesehatan yaitu ibu hamil, bersalin dan bayi pada masa perinatal yang ditandai dengan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) (Depkes RI, 2009). Program kelas ibu hamil merupakan upaya pemerintah untuk menurunkan AKI dan AKB.

Program kelas ibu hamil terbentuk pada tahun 2009. Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar ibu hamil dengan umur kehamilan antara 20 minggu sampai dengan 32 minggu dengan jumlah peserta maksimal 10 orang. Kelas ibu hamil merupakan salah satu kegiatan penting dalam penerapan buku KIA di masyarakat sebagai upaya pembelajaran ibu, suami dan keluarga melalui kegiatan belajar bersama untuk mempersiapkan ibu hamil dalam perawatan kesehatan anak sesuai standar (Depkes RI, 2009). Program kelas ibu hamil belum berjalan disebabkan kurangnya informasi tentang kelas ibu hamil sehingga pengetahuan tentang kelas ibu hamil di masyarakat masih kurang. Pembentukan perilaku ibu hamil untuk mengikuti kelas ibu hamil dipengaruhi oleh adanya minat AKI di Indonesia tahun 2008 sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB sebesar 35 per 100.000 kelahiran hidup, hal ini menunjukkan setiap tahun sebanyak 13.778 kematian ibu atau setiap dua jam ada dua ibu hamil, bersalin, nifas yang meninggal karena berbagai penyebab. Target millennium development goals tahun 2014 sebesar 125 per 100.000 kelahiran hidup tidak akan tercapai tanpa upaya percepatan (Azrul, 2008). AKB di Jawa Timur di tahun 2008 sebanyak 35% (246 ribu) bayi meninggal. Angka ini menurun menjadi 32,8% di tahun 2009 atau 246 ribu bayi meninggal, pada tahun 2014 angka kematian bayi ditargetkan turun 26%, sedangkan AKI selama tahun 2009 sebanyak 26 ibu meninggal setiap 100.000 kelahiran per tahun. Angka ini menurun dibandingkan tahun 2007 sebesar 32 ibu meninggal setiap 100.000 kelahiran per tahun. Tahun 2015 AKI ditargetkan turun sampai 11,2 per 100.000 kelahirna hidup (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak). AKI di Kabupaten Jombang tahun 2008 sebesar 16 dari 19773 jumlah lahir hidup, di Kecamatan Ploso AKI tertinggi sebesar 2 dari 19773 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Jombang, 2008). Berdasarkan studi pendahuluan di Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang jumlah ibu hamil bulan Juni 2010 sebanyak 33 orang ibu hamil. Kemudian untuk pertama kalinya dibuka kelas ibu hamil dengan mengundang 10 orang ibu hamil, hal ini karena jumlah ibu hamil dalam satu kelas ibu hamil sebanyak 10 orang. Ternyata ibu hamil yang datang sebanyak 3 ibu hamil saja (30%) dan 7 ibu hamil (70%) tidak datang. Ada berbagai macam alasan ketidakhadiran ibu hamil dalam kegiatan kelas ibu hamil tersebut, antara lain : kurang berminatnya ibu dalam kegiatan kelas ibu hamil, kurangnya pengetahuan ibu hamil akan kelas ibu hamil, lebih mementingkan urusan rumah tangga daripada mengikuti kegiatan kelas ibu hamil, adanya berbagai kerepotan dikeluarga, dan lain-lain. Kelas ibu hamil telah dilaksanakan di beberapa propinsi, sehingga berdasarkan masukan dan pengalaman pelaksanaan pada daerah tersebut serta kebutuhan kegiatan kelas ibu hamil di daerah lain di seluruh Indonesia maka kelas ibu hamil disesuaikan dengan kebutuhan daerah setempat, hal ini termasuk dalam pelaksanaan dan tindak lanjut di rumah setelah ibu hamil mengikuti kelas ibu oleh petugas kesehatan bersamaan dengan kegiatan kunjungan rumah seperti KN1, KN2 oleh kader kesehatan dalam membantu petugas kesehatan untuk memastikan bahwa kelas ibu hamil memahami dan melakukan sesuai petunjuk atau pesan dalam buku KIA (Depkes RI, 2009). Program kelas ibu hamil merupakan program baru dimana diperlukannya sosialisasi sehingga pengetahuan ibu hamil tentang kelas ibu hamil meningkat dan dapat mempengaruhi pada minat ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil. Sosialisasi tentang kelas ibu hamil dapat dilakukan dengan penyabaran leaflet, penyuluhan yang akan meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang kelas ibu hamil, kelas ibu hamil merupakan salah satu program pemerintah baru berjalan, sehingga pengetahuan ibu hamil tentang kelas ibu hamil masih belum mengerti dan tidak ada minat ibu hamil untuk mengikuti kelas ibu hamil. Pengetahuan tentang kelas ibu hamil akan meningkatkan minat ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil (Notoatmodjo, 2005). Berdasarkan fenomena tersebut perlu diteliti tentang hubungan pengetahuan ibu hamil dengan minat ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil di Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang. METODE PENELITIAN Desain penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Cross sectional adalah pengumpulan data satu kali, diuji satu kali dilakukan secara simultan (Nazir, 2009).Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 responden sesuai dengan kriteria sampel Pengambilan sampel menggunakan puposive sampling, yakni pengambilan sampel berdasarkan tujuan penelitian (Sugiyono, 2008). Variabel dependent dalam penelitian ini adalah minat ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil di Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang.Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 05 sampai 08 Agustus 2010 HASIL PENELITIAN Hasil penelitian meliputi gambaran umum, data umum dan data khusus responden di Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang tahun 2010.

Data khusus merupakan karakteristik responden yang diamati meliputi pengetahuan tentang kelas ibu hamil, minat mengikuti kelas ibu hamil, dan tabulasi silang pengetahuan ibu hamil dengan minat ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil di Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang. a Distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang kelas ibu hamil 36.7% Minat tinggi 63.3% Minat sedang 43.3% 10% 46.7% Baik Cukup Kuran g Gambar 4.8 Diagram pie distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan ibu hamil tentang kelas ibu hamil di Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang Melihat gambar 4.8 di atas diketahui bahwa hampir setengah dari jumlah responden memiliki pengetahuan kriteria baik yaitu sebanyak 14 orang (46,7%). b Distribusi frekuensi minat ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil Gambar 4.9 Diagram pie distribusi frekuensi responden berdasarkan minat ibu mengikuti kelas ibu hamil di Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang Melihat gambar 4.9 di atas diketahui bahwa sebagian besar dari jumlah responden berminat tinggi yaitu sebanyak 19 orang (63,3%). Berdasarkan tabel 4.10 diketahui bahwa hampir seluruh responden memiliki pengetahuan tentang kelas ibu hamil baik memiliki minat tinggi terhadap kelas ibu hamil yaitu sebanyak 12 orang (85,7%), sebagian besar pengetahuan ibu hamil yang cukup memiliki minat sedang terhadap kelas ibu hamil, yaitu sebanyak 7 orang (53,8%), dan sebagian besar pengetahuan ibu hamil yang kurang memiliki minat sedang terhadap kelas ibu hamil, yaitu sebanyak 2 orang (66,7%). Berdasarkan hasil perhitungan Spearman rank s dengan bantuan SPSS diperoleh nilai koefisien Spearman rank s: 0,438 dengan ρ (0,016) < 0,05, yang berarti H 1 diterima ada hubungan pengetahuan ibu hamil dengan minat ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil. c Hubungan pengetahuan ibu hamil dengan minat ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil Tabel 4.10 Tabulasi Silang Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Minat Ibu Hamil Mengikuti Kelas Ibu Hamil Di Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang Tahun 2010 N o Pengetahuan kelas ibu hamil Minat kelas ibu hamil Minat Minat sedang tinggi Minat Rendah Jumlah f % f % f % F % 1 Baik 12 85,7 2 14,3 0 0 14 100 2 Cukup 6 46,2 7 53,8 0 0 13 100 3 Kurang 1 33,3 2 66,7 0 0 3 100 Jumlah 19 63,3 11 36.7 0 0 30 100 Koefisien Spearman rank s: 0,438 ; ρ : 0,016 Sumber: Data Primer 2010 PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa hampir setengah responden mempunyai pengetahuan tentang kelas ibu hamil baik sebanyak 14 orang (46,7%). Pengetahuan pada dasarnya menunjuk pada sesuatu yang diketahui berdasarkan stimulus yang diberikan dan sesuatu yang pernah didapat, dengan adanya stimulus atau hal yang pernah didapat maka seseorang akan mengetahui atau memiliki

pengetahuan secara baik dan berkualitas (Hidayat, 2007). Dari hasil data di atas bahwa hampir setengah dari jumlah responden berpengetahuan baik. Seseorang bisa mempunyai pengetahuan yang baik itu, menurut peneliti bisa dipengaruhi dari wawasan yang dimiliki seseorang. Semakin banyak wawasan yang dimiliki, semakin baik pula pengetahuannya. Selain itu pengetahuan bisa didapat juga dari lingkungan si Ibu sendiri seperti, dari nasehat-nasehat para tetua yang sudah berpengalaman, atau saling bertukar fikiran ketika berbincang-bincang dengan sesama Ibu hamil atau para tetangga. Serta masih banyak hal lagi yang bisa mempengaruhi pengetahuan. Dari 14 orang Ibu hamil yang berpengetahuan baik, hampir seluruhnya berusia 20-35 tahun sebanyak 13 orang (92,8%). Menurut pendapat Notoatmodjo (2007), Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya, semakin tua seseorang semakin konstruksi dengan menggunakan koping terhadap masalah yang dihadapi. Sehingga makin mudah untuk mempengaruhi konsep diri seseorang tersebut. Pada usia tersebut kemampuan responden dalam memahami suatu permasalahan cukup baik, dan seharusnya masih bisa aktif pada kegiatankegiatan yang bermanfaat. Akan tetapi pada usia ini seseorang mulai terbebani oleh kondisi kehidupannya misalnya terbebani oleh pekerjaan dan kewajiban-kewajiban dalam keluarga. Sehingga banyak ibu hamil yang lebih memilih dirumah atau tidak mengikuti kegiatan diluar rumah seperti kelas ibu hamil. Selain itu, meningkatnya beban ini menyebabkan cara berpikir responden tidak lagi sebebas ketika responden belum menikah. Hal ini menyebabkan terjadinya pembatasan responden terhadap informasi yang diterimanya. sebagai contoh dalam memahami tentang akan pentingnya kelas ibu hamil. Dari 14 orang Ibu hamil yang berpengetahuan baik, sebagian besar responden sebagai Ibu Rumah Tangga sebanyak 9 orang (64,2%). Menurut Azwar (2007) menyatakan bahwa pekerjaan merupakan salah satu kegiatan yang berinteraksi dengan dunia luar, dengan adanya interaksi dengan dunia luar maka akan menambah informasi dan akan menambah pengetahuan seseorang. Sebagai ibu rumah tangga, lingkungan bergaul responden hanya terbatas pada masyarakat di sekitar rumah sehingga pola pikir yang dipengaruhi oleh lingkungannya. Misalnya dalam keikutsertaan dalam kegiatan kelas ibu hamil, kebanyakan dipengaruhi oleh masyarakat sekitar. Jika tetangganya banyak yang tidak ikut atau lebih memilih dirumah, maka ibu itupun tidak akan ikut dalam kegiatan kelas ibu hamil. Menurut pengamatan peneliti, banyak ibu hamil yang menyatakan bahwa ibu hamil itu akan mengikuti kelas ibu hamil jika ada teman atau tetangga yang juga ikut dalam kegiatan kelas ibu hamil tersebut. Dari 14 orang Ibu hamil yang berpengetahuan baik, hampir seluruh responden mendapatkan informasi tentang kelas ibu hamil dari Bidan, Perawat, Dokter yaitu sebanyak 11 orang (78,5%). Menurut Azwar (2007) mengungkapkan bahwa pemberitahuan secara kognitif baru bagi penambahan pengetahuan melalui pemberian informasi. Menurut Notoatmodjo (2005) pemberian informasi bertujuan untuk menggugah kesadaran seseorang terhadap suatu motivasi yang berpengaruh terhadap pengetahuan. Informasi merupakan faktor yang berperan pada pengetahuan, karena jika informasi yang diberikan kurang lengkap akan berpengaruh pada pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena itu informasi dari media atau penyuluhan-penyuluhan yang kurang lengkap akan berdampak pada kurangnya pemahaman tentang kelas ibu hamil. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai minat tinggi pada kelas ibu hamil yaitu sebanyak 19 orang(63,3%). Faktor yang timbul dari dalam diri seperti rasa ingin tahu atau dorongan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda, dorongan ini dapat membuat seseorang berminat untuk melakukan aktivitas tertentu, mempelajari suatu ilmu mekanik, atau melakukan penelitian ilmiah (Sobur, 2005). Minat sendiri muncul dari kesadaran ibu untuk mengikuti kegiatan tertentu seperti, mengikuti kegiatan kelas ibu hamil, tanpa adanya kesadaran yang terbentuk dalam diri ibu hamil maka tidak akan ada rasa ketertarikan untuk mengikuti kegiatan kelas ibu hamil. Ibu hamil yang memiliki minat tinggi disebabkan oleh kesadaran ibu hamil yang tinggi pula sehingga terjadi pemahaman yang membentuk motivasi, dan motivasi ini menjadikan dorongan ibu hamil untuk ikut serta dalam kegiatan kelas ibu hamil. Dari 19 orang Ibu hamil yang mempunyai minat tinggi, sebagian besar responden mendapatkan informasi tentang kelas ibu hamil dari bidan, perawat, dokter yaitu sebanyak 14 orang (73,6%). Menurut Sobur (2005) mengungkapkan bahwa pemberian informasi yang lengkap akan mempengaruhi pada minat seseorang terhadap objek. Penyampaian Informasi yang disampaikan secara benar dan lengkap oleh orang yang tepat dan dipercaya akan mempengaruhi pemahaman seseorang. Sehingga dengan adanya pemahaman

yang baik akan menimbulkan ketertarikan atau minat seseorang dalam kegiatan tertentu. Berdasarkan tabel 4.9 diketahui bahwa hampir seluruh responden mempunyai pengetahuan tentang kelas ibu hamil baik (85,7%) memiliki minat tinggi terhadap kelas ibu hamil. Berdasarkan hasil perhitungan Spearman rank s dengan bantuan SPSS diperoleh nilai koefisien Spearman rank s: 0,438 dengan ρ (0,016) < 0,05, yang berarti H 1 diterima ada hubungan pengetahuan ibu hamil dengan minat ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil. Menurut Azwar (2007) Semakin pengetahuan yang dimiliki seseorang maka semakin besar pula minat untuk mengikuti kegiatan yang bersifat intelek yang dilakukan. Seperti yang telah dikutip Notoatmodjo (2005) dari L. W. Green mengatakan bahwa jika ada seseorang yang mempunyai pengetahuan baik, maka ia mencari pelayanan yang lebih kompeten atau lebih aman baginya. Dengan pengetahuan yang dimiliki akan dicerminkan dalam bentuk minat tinggi terhadap kegiatan kelas ibu hamil. Pemahaman tentang kelas ibu hamil dipengaruhi oleh pengetahuan yang dimiliki, semakin baik pengetahuan yang dimiliki akan berpengaruh terhadap tingginya minat mengikuti kelas ibu hamil. Hal ini karena pengetahuan melalui suatu pemahaman merupakan pondasi seseorang untuk dapat menentukan seseorang untuk mengikuti kegiatan tertentu, seperti kegiatan kelas ibu hamil. Namun minat sendiri muncul dari kesadaran ibu tanpa adanya kesadaran yang terbentuk dalam diri ibu hamil maka tidak akan ada rasa ketertarikan untuk mengikuti kegiatan kelas ibu hamil. Ibu hamil yang memiliki minat tinggi disebabkan telah tertanamnya pemahaman dan pengetahuan yang cukup tentang kelas ibu hamil, serta kesadaran ibu hamil yang tinggi mempengaruhi pula sehingga membentuk motivasi, dan motivasi ini menjadikan dorongan ibu hamil untuk ikut serta dalam kegiatan kelas ibu hamil. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Pengetahuan ibu hamil tentang kelas ibu hamil Di Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang hampir setengah responden memiliki pengetahuan baik sebanyak 46,7%. 2. Minat ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil Di Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang sebagian besar berminat tinggi sebanyak 63,3%. 3. Ada hubungan yang cukup kuat antara pengetahuan ibu hamil dengan minat ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil. Saran 1. Bagi Institusi Pendidikan Hendaknya lembaga pendidikan ikut berperan serta meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang kelas ibu hamil dengan memberikan penyuluhan pada masyarakat tentang kelas ibu hamil sesuai dengan tri dharma perguruan tinggi. 2. Bagi Tempat Penelitian Hendaknya tempat penelitian lebih mengaktifkan kegiatan kelas ibu hamil, 2 minggu sekali. 3. Bagi Responden Hendaknya responden ikut berpartisipasi mengikuti kegiatan kelas ibu hamil untuk menambah pengetahuannya tentang kehamilan, persalinan dan perawatan bayi baru lahir. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Hendaknya peneliti selanjutnya meneliti lebih lanjut dengan menambah variabel yang berkaitan dengan kegiatan kelas ibu hamil. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2008, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan, Jakarta: Rineka Cipta. Azwar, S. 2007, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Baskoro. 2008, ASI Makanan Terbaik Bayi, Jakarta: PT. Sinar Harapan. Benyamin, L. 2008, Sikap dan Perilaku Manusia, Jakarta: Gramedia. Depkes RI, 2009, Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Hamil, Jakata. Depkes RI, 2009, Pedoman Umum Manajemen Kelas Ibu Hamil, Jakarta. Dpkes RI, 2009, Pelatihan Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita Untuk Petugas Kesehatan Buku Pegangan Pelatih, Jakarta. Depkes RI, 2009, Senam Ibu Hamil. Jakarta. Depkes RI, 2007, Modul Materi Dasar 1 Kebijakan Program Imunisasi Pelatihan Petugas Pelaksana Imunisasi Puskesmas, Jakarta Dinas Kesehatan Jombang, 2008, Propil Kesehatan Kabupaten Jombang, Jombang. Gupte, Suraj, 2007, Panduan Perawatan Anak. Jakarta : Pustaka Populer Obor Hartoyo, K. 2008, Stres, kecemasan dan depresi, Jakarta: Gramedia. Hidayat, S. 2007, Metodologi Penelitian, Bandung: CV. Mandar Maju. Indiarti, 2006, Melahirkan Tanpa Rasa Sakit, Bandung: Pikiran Rakyat. Kartono. K, 2006, Psikologi Perkembangan, Jakarta: UI. Lestari. 2009, Memilih Melahirkan Secara Alamiah atau Seksio. www.infoibu.com. Mansjoer. A, 2005, Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid I, Jakarta: Fakultas Kedokteran UI Nazir. M, 2009, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nrsalam, 2008, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitan Ilmu Keperawatan Edisi III, Jakarta: Salemba Medika. Notoatmodjo. S, 2005, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta: Rineka cipta. Perry. R, 2007, Sembilan Prinsip Spiritual, Jakarta: Pustaka Gramedia. Purwanto, 2007, Perilaku Manusia, Yogyakarta: Liberty