Perancangan Interior Destination Spa LAPORAN TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR / DI 40Z0 SEBAGAI SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA DARI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Oleh : Wina Pamelasari Mutia Nim : 173 03 038 Dosen Pembimbing : Drs.Prabu Wardono, M.Des. Dosen Koordinator Tugas Akhir : Drs.Andriyanto Wibisono, M.Sn. Program Studi Desain Interior Fakultas Senirupa dan Desain Institut Teknologi Bandung 2008
LEMBAR PENGESAHAN Destination Spa LAPORAN TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR / DI 40Z0 SEBAGAI SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA DARI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Oleh : Wina Pamelasari Mutia 17303038 Disetujui dan disahkan oleh : (Drs.Prabu Wardono,M.Des) Dosen Pembimbing Tanggal : (Drs.Andriyanto Wibisono,M.Sn) Dosen Koordinator Tugas Akhir / Skripsi Tanggal :
Kata Pengantar Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah S.W.T., atas rahmat dan karunia- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan Tugas Akhir Desain Interior ini. Penulis menyampaikan terima kasih sebesar- besarnya kepada: Bpk Drs. Prabu Wardono M.Des. selaku dosen pembimbing Tugas Akhir Desain Interior Bpk Drs.Andriyanto Wibisono, M.Sn. sebagai dosen pembimbing mata kuliah Tugas Akhir dan dosen wali Seluruh dosen-dosen penguji Tugas Akhir, pengajar, seluruh karyawan, dan staff Desain Interior ITB. Orang tua dan keluarga, ibunda tercinta Tuty Astuty, yang terhormat ayahanda Muchsin Anzib. Kakak dan adik tersayang, Citra Pratiwi Mutia, S.H., Mila Karlina Mutia, dan Muhammad Haikal. Serta keluarga besar yang turut mendukung penulis, Nikko, Magi, Dio, Reza, dan sebagainya. Teman terbaik Yusi Indra Setiadi S.H., terimakasih atas pengertian dan bantuannya. Seluruh rekan-rekan Seni Rupa 2003, khususnya Desain Interior yang selalu membantu. Serta berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis menyadari banyak terdapat kekurangan dalam laporan ini, untuk itu penulis harapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan di masa yang akan datang. Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca. Bandung, 23 Januari 2008 Wina Pamelasari Mutia 17303038
Abstrak Kesehatan merupakan kebutuhan utama yang harus dipenuhi oleh manusia. Kesehatan merupakan konsisi fisik dan mental yang baik dan seimbang. Sekarang ini kondisi kesehatan masyarakat terutama yang tinggal di perkotaan kurang baik dan seimbang, sehingga memerlukan perawatan kesehatan yang tepat. Spa merupakan fasilitas untuk merawat kesehatan yang baik dengan berbagai metode. Destination spa merupakan suatu fasilitas perawatan spa yang dilakukan dalam kurun waktu yang lama, sehingga membutuhkan waktu untuk menginap. Aktivitas dalam destination spa biasanya dilakukan dengan kegiatan rekreasi sebagai aktivitas pendukung relaksasi. Budaya spa di Indonesia telah dilakukan sejak masa pemerintahan raja di Keraton Surakarta dan Yogyakarta dengan metode tradisional. Metode spa Keraton selain memiliki khasiat yang baik bagi kesehatan, juga memiliki nilai budaya dan tradisi yang perlu dilestarikan. Dengan menggunakan metode spa Keraton pada destination spa dapat memberikan nilai khusus pada karakteristik pelayanan dan fasilitasnya. Fasilitas destination spa membutuhkan karakteristik ruang dengan desain interior yang dapat menunjang perawatan kesehatan fisik maupun mental, sehingga suatu ruang juga dapat menjadi media terapi kesehatan melalui treatment pada elemen-elemen interior. Desain interior pada destination spa ini juga perlu memberikan nilai budaya spa Keraton sebagai unsur pelestarian tradisi dan budaya spa Keraton.
Abstract Human heath is one of a major needs to fulfil. Health means good dan balance condition of physical and mental. In this time, condition of people s health which lives in big city are not well and balance perfectly, therefore they are need some health treatment. Spa can be a good health treatment in some methods. A Destination Spa is a facility for health treatment with long periods, hence it needs time for staying. Recreation activity also common in Destination Spa, because it helps people to get relaxation. Spa tradition in Indonesia was done in Keraton Surakarta and Yogyakarta with traditional methods. Keraton spa methods has good effort for health and culture value that needs to exist in further time. Keraton spa methods can gives special value in its services and facilities in destination spa. A destination spa needs to has an environmental health for physical and mental characteristic, so a room can give a health therapy by its elements. This destination spa also needs Interior design that can support mentally and physically health treatment, so some space can also be a health theraphy with the contribution of interior design. Interior design in this Destination Spa also needs to give the value of Spa Keraton s culture as a conservation element of Spa Keraton s tradition and culture.
Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Batasan Masalah 3 1.3 Tujuan Perancangan 4 I.4. Sistematika Pembahasan 4 BAB II TINJAUAN TEORITIS 6 II.1 Spa 6 II.1.2 Definisi 6 II.1.3 Sejarah Spa 7 II.1.4 Klasifikasi Spa 9 II.1.5 Jenis Spa 11 II.1.6 Fasilitas 13 II.1.7 Prinsip Dasar Dan Ruang Lingkup Pelayanan spa 15 II.2 Destination Spa 16 II.2.1 Definisi 16 II.2.3 Pelayanan Pada Destinantion Spa 17 II.3 Kesehatan 18 II.3.1 Definisi 19 II.4 Analisa Mengenai Hubungan Pengguna, Sistem Perawatan dan Stimuli Panca Indra Dengan Ruang dan Aktivitas 19 II.4.1 Human and Health 19 II.4.2 Human and Living 20 II.4.3 Environmental Health 21 II.4.3.1 Stimulasi Panca Indera Untuk Terapi Kesehatan 21 II.4.3.2 Terapi Warna Dalam Kesehatan 22 II.5. Standar Fasilitas 23 BAB III ANALISA MASALAH 35 III.1 Hubungan Antarpengguna Fasilitas dan Hubungan Antar Ruang. 35
III.1.1 Analisa Pelayanan spa 36 III.1.1.1 Kegiatan Konsultasi 36 III.1.1.2 Kegiatan Perawatan dan Terapi Air 37 III.1.1.3 Kegiatan dan Fasilitas Yang Terdaat Dalam Spa 40 III.1.1.4 Kegiatan Administrasi 47 III.1.1.5 Kegiatan Servis 49 III.2 Analisa Karakteristik Pengguna 51 III.2.1 Kategori pengguna 53 BAB IV IDENTIFIKASI MASALAH 55 IV.1 Identifikasi Proyek 55 IV.2 Masalah Fisik Menyangkut Kebutuhan dan Program Fasilitas 68 IV.2.1 Masalah program fasilitas menyangkut segi arsitektural 71 IV.2.1.1 Analisa Arsitektural 72 IV.2.2 Alasan pemilihan lokasi 72 IV.2.3 Masalah program fasilitas menyangkut segi pengguna 73 IV.2.4 Program Kebutuhan Ruang 74 BAB V KONSEP DESAIN 75 V.1 Konsep Desain 76 V.2.1 Konsep Bentuk 77 V.2.2 Konsep Warna 78 V.2.3 Konsep Material 79 V.2.3.1 Lantai 80 V.2.3.2 Dinding 81 V.2.3.3 Langit-langit 81 V.2.4 Konsep Furnitur 81 V.2.5 Konsep Penghawaan 81 V.2.6 Konsep Pencahayaan 82 V.2.7 Konsep Akustik 84 V.2.8 Konsep Keamanan 85 Bab VI Kesimpulan 86 Daftar Pustaka 87