Manfaat Teori Belajar Bagi Guru

dokumen-dokumen yang mirip
11 tahun sampai dewasa

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD

BAB II KAJIAN PUSTAKA II.1 Kajian Teori II.1.1 Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar Pembelajaran matematika yang diajarkan di SD merupakan

MAKALAH PERENCANAAN DAN STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA TEORI-TEORI BELAJAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sendiri oleh siswa atau bersama orang lain. Sehingga proses belajar senantiasa merupakan perubahan tingkah laku dan

TEORI BELAJAR KOGNITIF

2 matematika itu lebih mudah dipelajari dan lebih menarik (Soviawati, 2011:84). Pemberian materi pembelajaran kepada siswa, pertama harus melihat dan

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma dunia pendidikan sekarang ini adalah memunculkan kelebihan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang diajarkan di SD. Menurut

NIM : : POKJAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Brunner Dalam Romzah (2006:6) menekankan bahwa setiap individu pada waktu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asep Zuhairi Saputra, 2014

TEORI BELAJAR BRUNER DAN AUSUBEL. Kelompok 2 : Ika Damayanti Minhatul Maula Fadhila dyah Ekawati

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Teori Belajar dalam Pembelajaran Matematika

BAB I TUJUAN UMUM MODEL PEMBELAJARAN A. MODEL PEMBELAJARAN

IMPLIKASI KONSEP TERSTRUKTUR DALAM PEMBELAJARAN FISIKA

PENERAPAN TEORI JEAN PIAGET DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

Pertemuan Ke-4. Oleh: M. Jainuri, S.Pd., M.Pd. Pendidikan Matematika. STKIP YPM Bangko. Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Konstruktivisme a. Sejarah Konstruktivisme Menurut Von Glaserfield (1988), pengertian konstruktif kognitif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kajian Teori

BAB V PEMBAHASAN. Proses Berpikir Siswa Berdasarkan Teori Bruner dalam Menyelesaikan Soal. Materi Kesebangunan Berdasarkan Kemampuan Siswa

BAB I PENDAHULUAN. behaviorisme dengan tokohnya B.F. Skinner, Thorndike, Watson dan lainlain. perilaku jasmaniah yang nyata dan dapat diukur.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi

BAB II KAJIAN TEORI. mengetahui derajat kualitas (Arifin, 2009). Sedangkan menurut. komponen, hubungan satu sama lain, dan fungsi masing-masing dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. (Matthews dalam Pannen, Mustafa, dan Sekarwinahyu: 2001). Menurut Sagala

Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) dalam Implementasi Kurikulum 2013

BAB I PENDAHULUAN. matematika kurang disukai oleh kebanyakan siswa. Menurut Wahyudin (1999),

BAB II KAJIAN TEORI A. TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN. 1. Teori Belajar. Menurut Tim Penyusun (2008: 23) belajar adalah berusaha untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dan kerja keras sedini mungkin. Walaupun hal tersebut telah diupayakan, namun

BAB II MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING PADA MATERI GARIS SINGGUNG LINGKARAN

BAB I PENDAHULUAN. sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Pendidikan usia dini dilakukan melalui

Nama : ARI WULANDARI NIM : Pokjar : Gantiwarno

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MEMBANGUN KONSERVASI MATERI PELAJARAN Dudung Priatna*)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Teori Belajar Menurut Robert M. Gagne

BAB II KAJIAN TEORI. sebagai akibat pengalaman, perubahan secara terus menerus dalam kinerja atau

BAB I PENDAHULUAN. dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan adalah usaha sadar dan

Skripsi Diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Oleh: AMBAR SUSILOWATI A

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1 10 DENGAN MENGGUNAKAN KARTU ANGKA. Endah Retnowati

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia tidak hanya bertujuan menemukan zat-zat yang langsung bermanfaat

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua siswa mulai dari Sekolah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN

I. PENDAHULUAN. tua dalam memberikan pendidikan kepada anak-anak mereka. Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, terutama ditingkat sekolah dasar (SD).

Cecep Kustandi II Dodik Mulyono II Arum Setyowati. Landasan Teori. Pembelajaran

BAB II KAJIAN TEORI. hakekatnya adalah belajar yang berkenaan dengan ide-ide, struktur-struktur

II. KERANGKA TEORETIS. Harlen & Russel dalam Fitria (2007: 17) mengatakan bahwa kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. mengajar mata pelajaran matematika di MI adalah kurangnya pengetahuan bagi

Aktualisasi Pemikiran Jean Piaget dalam Implementasi Kurikulum 2013 (Suatu Kajian Teoritis)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MATA KULIAH PEMBELAJARAN TERPADU (PSD SKS)

Teori Belajar dan Pembelajaran

sekolah dasar (SD/MI). IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga

PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL & PROSES ADAPTASI REMAJA. Asmika Madjri

Dasar-dasar & Proses Pembelajaran Matematika

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi. Kesemua unsur-unsur pembelajaran tersebut sangat mempengaruhi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PEMBELAJARAN. 1. Pembelajaran Langsung 2. Pembelajaran Discovery 3. Pembelajaran Kooperatif 4. Pembelajaran Aktif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lia Liana Iskandar, 2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Peta Kompetensi Strategi Pembelajaran MatematikA/PEMA4301/4sks

II. TINJAUAN PUSTAKA. juga mengalami sehingga akan menyebabkan proses perubahan tingkah laku pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Karakteristik Pembelajaran Matematika SD. Pembelajaran matematika pada tingkat SD berbeda dengan pembelajaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

II. TINJAUAN PUSTAKA. Konstruktivisme merupakan salah satu aliran filsafat pengetahuan yang menekankan

BAB II KAJIAN TEORI. jawab dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (Mulyasa, 2005 :70).

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Krangka Dasar dan Struktur Kurikulum 2013

Keterlibatan siswa baik secara fisik maupun mental merupakan bentuk

LANDASAN PSIKOLOGI. Imam Gunawan

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN

VIVIPAR CARA BERKEMBANGBIAK HEWAN AYAM SAPI OVIPAR OVOVIVIPAR KAMBING KADAL BURUNG ULAR IKAN PAUS

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Teori

PERKEMBANGAN DAN BIMBINGAN PESERTA DIDIK PGSD/ SEMESTER 2

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang bertujuan agar siswa mendapat kesempatan untuk menguji dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berkaitan dengan perilaku atau tingkah laku. Hasil belajar diukur

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PEMBELAJARAN. 1. Pembelajaran Langsung 2. Pembelajaran Discovery 3. Pembelajaran Kooperatif 4. Pembelajaran Aktif

APLIKASI PERKEMBANGAN KOGNISI PIAGET TERHADAP PENDIDIKAN ANAK TUNAGRAHITA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lingkungan tersebut mengalami perubahan, sehingga fungsi intelektual semakin

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Marilah kita kaji sejenak arti kata belajar menurut Wikipedia Bahasa

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (NAEYC, 1992). Anak usia

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. anak memiliki masa emas untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Efektivitas pembelajaran merupakan suatu ukuran yang berhubungan dengan tingkat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran pada anak usia dini khususnya Taman Kanak-Kanak (TK)

II. TINJAUAN PUSTAKA. lemah menjadi kuat, dari tidak bisa menjadi bisa. Seperti diakatakan oleh Slameto

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu proses pembelajaran. Perubahan yang terjadi pada siswa sejatinya

Teori Belajar. Oleh : Putri Siti Nadhiroh Putrinadhiroh.blogs.uny.ac.id

Transkripsi:

TEORI-TEORI BELAJAR

Manfaat Teori Belajar Bagi Guru Membantu guru untuk memahami bagaimana siswa belajar Membantu proses belajar lebih efektif, efisien dan produktif Membimbing guru untuk merancang dan merencanakan proses pembelajarannya Menjadi panduan guru untuk mengelola kelas Membantu guru untuk mengevaluasi proses, perilaku guru sendiri serta hasil belajar siswa yang telah dicapai Membantu guru dalam memberikan dukungan dan bantuan kepada siswa sehingga dapat mencapai prestasi maksimal

LIHAT VIDEO BERIKUT

TEORI BELAJAR PIAGET

TEORI BELAJAR PIAGET Belajar adalah suatu proses yang aktif, konstruktif, berorientasi pada tujuan, semuannya bergantung pada aktifitas mental peserta didik. Peserta didik hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan obyek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan dari guru sesuai dengan perkembangan peserta didik.

TAHAP PERKIRAAN USIA CIRI KHUSUS Kecerdasan motorik (gerak) dunia (benda) yang Sensori Motor Pre-Ooperasional Konkret Operasional Formal Operasional 0 2 tahun 2 7 tahun 7 11 atau 12 tahun 11 tahun sampai dewasa ada adalah yang tampak tidak ada bahasa pada tahap awal. Berpikir secara egosentris alasan-alasan didominasi oleh persepsi lebih banyak intuisi daripada pemikiran logis belum cepat melakukan konsentrasi. Dapat melakukan konservasi logika tentang kelas dan hubungan pengetahuan tentang angka berpikir terkait dengan yang nyata. Pemikiran yang sudah lengkap pemikiran yang proporsional kemampuan untuk mengatasi hipotesis perkembangan idealisme yang kuat.

CARA PEMBELAJARAN IPA DI SD BERDASARKAN TEORI PIAGET Mulailah dari hal-hal yang konkretyaitu kegiatan aktif mempergunakan pancaindra dengan benda nyata atau konkret. Penata awal, yaitu suatu informasi umum mengenai apa yang akan diajarkan, agar murid mempunyai kerangkakerja untuk mengasimilasikan informasi baru ke dalam struktur kognitifnya. Pergunakanlah kegiatan yang bervariasi karena murid mempunyaiitingkat perkembangan kognitif yang berbeda dan gaya belajar yang berlainan Guru harus selalu memperhatikan pada setiap siswa apa yang mereka lakukan, apakah mereka melaksanakan dengan benar, apakah mereka tidak mendapatkan kesulitan. Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk menemukan sendiri jawabanya, sedangkan guru harus selalu siap dengan alternatif jawaban bila sewaktu-waktu dibutuhkan Pada akhir pembelajaran, guru mengulas kembali bagaimana siswa dapat menemukan jawaban yang diinginkan.

TEORI VYGOTSKY

TEORI VYGOTSKY Belajar yaitu suatu proses dimana seorang siswa belajar setahap demi setahap akan memperoleh keahlian dalam interaksinya dengan orang lain. Pembelajaran terjadi apabila anak-anak bekerja atau menangani tugas-tugas yang belum dipelajarinya namun tugas-tugas tersebut masih dalam jangkuan kemampuannya. Proses pembelajaran terjadi dua tahap yaitu : Terjadi saat anak beajar secara berkolaborasi dengan orang lain Dilakukan secara individual yang didalamnya terjadi proses internalisasi

PENERAPAN DALAM PEMBELAJARAN IPA SD Pembelajaran kooperatif antar siswa tertata dengan baik Pendekatannya dalam pembelajaran menerapkan scfolding yaitu pemberian sejumlah besar bantuan pada siswa pada awal bantuan pembelajaran sehingga siswa semakin lama semakin bertanggung jawab terhadap pembelajarannya sendiri. Kemudian secara perlahan bantuan tersebut dikurangi dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk mengambil alih tanggung jawab setelah ia mampu mengerjakan sendiri. Prinsip-prinsip dalam pembelajaran IPA SD adalah prinsip pemahaman kita tentang dunia di sekitar kita dimulai melalui pengalaman Dikehendaki setting kelas berbentuk pembelajaran kooperatif antar siswa, sehingga siswa dapat berinteraksi disekitar tugas-tugas dan saling memunculkan strategi pemecahan yang efektif

TEORI BELAJAR AUSUBEL Belajar bermakna adalah suatu proses yang dikaitkan dengan informasi baru pada konsepkonsep relevan yang terdapat pada struktur kognitif seseorang.

prinsip-prinsip yang dikemukakan oleh Ausubel Pengatur awal Pengatur awal dapat digunakan untuk membantu mengaitkan konsep yang lama dengan konsep yang baru yang lebih tinggi maknanya. Prinsip Diferensiasi Progresif Dalam diferensiasi progresif, konsep-konsep yang diajarkan dimulai dengan konsep-konsep yang umum menuju konsep-konsep yang lebih khusus. Prinsip Rekonsiliasi integratif Dalam rekonsiliasi integratif, konsep-konsep atau gagasan-gagasan perlu diintegrasikan dan disesuaikan dengan konsep-konsep yang telah dipelajari sebelumnya

Ada empat ciri peta konsep Ausubel Pemetaan konsep merupakan suatu cara untuk memperlihatkan konsep-konsep dan organisasi dalam suatu bidang studi. Ini berlaku bukan hanya untuk bidang studi Ipa Suatu peta konsep merupakan suaatu gambaran/diagram dua dimensi daari suaatu disiplin atau suatu bagian dari suatu disiplin. Dari setiap konsep, konsep yang paling umum (inklusif) terdapat pada puncak konsep, makin kebawah konsep-konsep menjadi lebih khusus sampai pada pemberian contoh-contoh. Suatu peta konsep memmuat hierarki konsep-konsep. Makin tinggi suatu hierarki yang ditunjukkan maka makin tinggi nilai peta konsep itu

TEORI BELAJAR BRUNER

TEORI BELAJAR BRUNER Belajar merupakan kegiatan perolehan informasi yang disebut sebagai belajar penemuan yang merupakan berusaha sendiri untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya, menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna.

tiga tahap pembelajaran dikemukakan oleh Bruner Tahap Enaktif Anak secara langsung terlibat dalam memanipulasi (mengotak-atik objek) Tahap Ikonik Kegiatan yang dilakukan anakberhubungan dengan mental yang merupakan gambaran dari objek-objek yang memanipulasinya. Tahap Simbolik Anak memanipulasi simbol-simbol atau lambang objek tertentu. Anak tidak lagi terkait objek namun sudah mampu menggunakan notasi tanpa tergantung objek riilnya. Anak yang memulai untuk secara simbolik memproses informasi

prosses belajar siswa menempuh tiga tahap Tahap informasi (tahap penerimaan materi) Dalam tahap ini, seorang siswa yang sedang belajar memperoleh sejumlah keterangan mengenai materi yang sedang dipelajari. Tahap transformasi (tahap pengubahan materi) Dalam tahap ini, informasi yang telah diperoleh itu dianalisis, diubah atau ditransformasikan menjadi bentuk yang abstrakatau konseptual. Tahap evaluasi Dalam tahap evaluasi, seorang siswa menilai sendiri sampai sejauh mana informasi yang telah ditransformasikan tadi dapat dimanfaatkan untuk memahami gejala atau masalah yang dihadapi.

CARA PEMBELAJARAN IPA DI SD BERDASARKAN MODEL BRUNER 1. Sajikan contoh dan non contoh dari konsep-konsep yang anda ajarkan. Contoh : Misalnya dalam mengajarkan mamalia contohnya : manusia, ikan paus, kucing, atau lumba-lumba. Sedangkan non contohnya adalah ayam, ikan, katak atau buaya dan lain-lain. 2. Bantu si belajar untuk melihat adanya hubungan antara konsepkonsep. Contoh : Beri pertanyaan kepada si belajar seperti berikut ini apakah ada sebutan lain untuk hewan yg menyusui? (mamalia) hewan mamalia hidup di? (hewan mamalia bisa hidupdi darat maupun di air) adakah sebutan lainnya untuk hewan menyusui tersebut?

CARA PEMBELAJARAN IPA DI SD BERDASARKAN MODEL BRUNER 3. Beri satu pertanyaan dan biarkan siswa untuk berusaha mencari jawabannya sendiri. Contoh : Bagaimana terjadinya embun? Apakah ada perbedaan antar hewan karnivora, omnivora, dan herbivora? Ajak dan beri semangat belajar untuk memberikan pendapat berdasarkan intuisinya. Contoh : 4. Beri belajar tentang pernafasan manusia, dan menyebutkan organorgan manusia yang digunakan untuk bernafas. Jangan berkomentar terlebih dahulu atas jawaban siswa, kemudian gunakan pertanyaan yang dapat memandu si belajar untuk berfikir dan mencari jawaban yang sebenarnya dan lain-lain.

TEORI BELAJAR GAGNE

TEORI BELAJAR GAGNE Menurut Gagne, Belajar itu merupakan suatu proses yang dapat dilakukan manusia, Belajar menyangkut interaksi antara pembelajar (orang yang belajar) dan lingkungannya, Belajar telah berlangsung bila terjadi perubahan tingkah laku yang bertahap cukup lama selama kehidupan orang itu.

4 buah fase dalam proses belajar 1. Fase penerimaan (apprehending phase) Pada fase ini, rangsang diterima oleh seseorang yang belajar. Ini ada beberapa langkah. Pertama timbulnya perhatian, kemudian penerimaan, dan terakhir adalah pencatatan (dicatat dalam jiwa tentang apa yang sudah diterimanya). 2. Fase penguasaan (Acquisition phase) Pada tahap ini akan dapat dilihat apakah seseorang telah belajar atau belum. Orang yang telah belajar akan dapat dibuktikannya dengan memperlihatkan adanya perubahan pada kemampuan atau sikapnya.

4 buah fase dalam proses belajar 3. Fase pengendapan (Storage phase) Sesuatu yang telah dimiliki akan disimpan agar tidak cepat hilang sehingga dapat digunakan bila diperlukan. Fase ini berhubungan dengan ingatan dan kenangan. 4. Fase pengungkapan kembali (Retrieval phase) Apa yang telah dipelajari, dimiliki, dan disimpan (dalam ingatan) dengan maksud untuk digunakan (memecahkan masalah) bila diperlukan. Jika kita akan menggunakan apa yang disimpan, maka kita harus mengeluarkannya dari tempat

PENERAPAN TEORI GAGNE DALAM MENGAJARKAN IPA DI SD Mengaktifkan motivasi (activating motivation) Memberi tahu pelajar tentang tujuan-tujuan belajar (instructional information) Mengarahkan perhatian (directing motivation) Merangsang ingatan (stimulating recall) Menyediakan bimbingan belajar (providing learning guidance) Meningkatkan retensi (enhancing retention) Membantu transfer belajar (helping transfer of learning) Mengeluarkan perbuatan (eliciting performance) dan memberi umpan balik (providing feedback)