BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang

ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. di Bekasi, pada awalnya berdiri adalah sebuah lembaga keuangan dengan nama BPR

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang semakin kompetitif ini, tantangan yang dihadapi oleh organisasi baik yang

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk menempuh langkah-langkah strategik dalam bersaing pada kondisi

BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana pencapaian perusahaan. Selama ini yang umum dipergunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan

KESIMPULAN DAN SARAN 1 BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Kondisi ini memacu dunia usaha untuk lebih peduli terhadap strategi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan perusahaan lain. Persaingan yang bersifat global dan tajam

BAB I PENDAHULUAN. ukur yang telah ditetapkan (Widayanto, 1993). Pengukuran kinerja adalah suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dinamika industri perbankan yang semakin ketat dan harapan stakeholder

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. pengukuran kinerja yang hanya berdasar pada tolak ukur keuangan sudah

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai bisnis, dewasa ini kita dapat merasakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berganti nama menjadi PN PERMINA dan setelah merger dengan PN

BAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan,

PENGGUNAAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALTERNATIF ALAT UKUR KINERJA BKK KECAMATAN PASAR KLIWON SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada PT. BHANDA GHARA REKSA KANTOR PUSAT JAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam hal persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber

BAB I PENDAHULUAN. strategi yang dijalankan. Bahkan perusahaan-perusahaan terus berupaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bidang minyak dan gas yang terletak di Jl. Medan Merdeka Timur 1A,

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo PT. PERTAMINA Persero

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pusat. personel yang memangku jabatan fungsional maupun struktural, tetapi juga

BAB 1 PENDAHULUAN. Melihat perkembangan yang saat ini terjadi dimana era globalisasi telah menyebabkan

SKRIPSI. ANALISIS PENERAPAN BALANCED SCORECARD (Studi Kasus pada PT. Telkom Divisi Consumer Service Barat )

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia bahwa Sampai dengan September ini konsumsi semen di

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini pengukuran kinerja menjadi suatu komponen penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien sehingga visi perusahaan dapat tercapai. Sebagai konsekuensi

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu.

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya bisnis ritel seperti yang terlihat pada 2009 ketika sektor ritel

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perkumpulan yang beranggotakan orang atau badan-badan yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dalam menerapkan tujuan organisasi adalah dambaan bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. tuntut untuk menempuh langkah-langkah yang strategik dalam kondisi apapun. Selain

Farah Esa B

LAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. terus belajar (learning organization) yang mampu bertahan dan memenangkan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pelanggan. Salah satu bisnis yang berkembang di perkotaan adalah retail. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ekonomi mikro di Indonesia dan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya perekonomian, keikutsertaan berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan gambaran yang riil mengenai keadaan perusahaan. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mampu menghasilkan produk yang bermutu, dan cost effective (Srimindarti, memberikan kepuasan terus menerus kepada pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia semakin kompetitif yang menuntut setiap

BAB III PROFIL PT PERTAMINA ( PERSERO ) MARKETING OPERATION REGION V. dari minyak dan gas. Namun saat itu, pengelolaan ladang-ladang minyak

BAB I PENDAHULUAN. ketidakmampuan kinerja keuangan untuk mengukur kinerja aktiva-aktiva tidak berwujud

BAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja merupakan suatu usaha memetakan strategi ke dalam tindakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan, perubahan dan ketidakpastian akan semakin meramaikan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang sedang berlangsung. Terbukti perusahaan yang bertahan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia menuju era globalisasi memungkinkan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan lingkungan bisnis di dunia saat ini begitu dinamis. Hal tersebut

Persaingan bisnis yang ketat di era pasar bebas sekarang ini memaksa. perusabaan-perusabaan untuk menyesuaikan diri dalam menghadapi pesaingpesaing

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kinerja usahanya yang dapat bertahan dan menghasilkan keuntungan

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin melesat cepat sekarang ini, ikut UKDW

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak dan secara psikologis membantu proses penyembuhan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. penguatan struktur perusahaan dalam rangka memenangkan persaingan. Oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. cermat dan bijaksana dalam merancang dan mengimplementasikan berbagai strategi

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja. dihasilkan oleh suatu perusahaan atau organisasi dalam periode tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat penulis menulis skripsi ini, sudah banyak hotel-hotel yang berdiri di

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan yang terjadi tahun 2008 lalu di beberapa negara di Asia, tidak

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. datang. Oleh karena itu, sistem kinerja yang sesuai sangat diperlukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Untuk menghadapi tantangan persaingan tersebut, perusahaan harus mempunyai daya

BAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam perusahaan dengan tujuan untuk memotivasi karyawan dalam

BAB I: PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. sumber, yakni informasi finansial dan informasi nonfinansial. Informasi finansial

BAB I PENDAHULUAN. saham, kreditur, karyawan, pemerintah, dan pelanggan. Implikasinya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan utama dari organisasi sektor publik adalah bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang didapat dari penjualan produk. Mengejar laba setinggi-tingginya

PENDAHULUAN. Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah. pelanggan maupun mitra usaha. Sistem komunikasi dan kemudahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar dalam hal persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis telah memasuki era persaingan bebas, di mana persaingan tidak lagi

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. rupa sehingga agar dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Air adalah

BAB I PENDAHULUAN. maupun kerja kelompok personel. Penampilan hasil karya tidak terbatas kepada

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan dari kinerjanya. Guna mencapai target tersebut perlu adanya

BAB I PENDAHULUAN. apakah bank tersebut berada dalam keadaan baik (sehat) atau mungkin dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia. Persaingan yang terjadi tidak hanya antar perusahan dalam suatu negara saja melainkan juga antar negara. Persaingan itu semakin dipertajam dengan berubahnya karakter lingkungan perusahaan. Lingkungan perusahaan yang dahulunya hanya mengutamakan proses transaksi bisnis seperti kegiatan produksi, penjualan, dan mencari keuntungan. Sedangkan, saat ini lingkungan perusahaan lebih mengutamakan kecepatan informasi dan penciptaan nilai bagi pelanggannya. Perusahaan sekarang juga lebih bersaing berdasarkan kompetensi dan proses. Adanya perubahan atas lingkungan perusahaan tersebut memaksa perusahaan untuk mengubah pola pikir yang lama dan menyesuaikannya dengan keadaan serta kebutuhan saat ini. Perusahaan dituntut untuk mampu mengidentifikasi, mengelola, dan memperbaiki proses bisnis. Hal itu agar perusahaan memperoleh keunggulan kompetitif dan dapat bertahan di tengah persaingan dunia usaha yang ketat. Seiring dengan berubahnya kondisi dan tuntutan terhadap perusahaan, maka pengukuran keberhasilan kinerja perusahaan pun ikut berubah. Pengukuran kinerja ini sangat penting bagi perusahaan untuk masa kini dan masa depan. Sistem pengukuran kinerja yang selama ini dilaksanakan oleh banyak perusahaan adalah sistem pengukuran kinerja berdasarkan pendekatan tradisional yaitu memandang dan menilai kinerja dari sudut pandang keuangan (financial aspect) saja. Tetapi ternyata, lingkungan bisnis yang semakin kompetitif saat ini juga menuntut suatu pengukuran kinerja dari aspek non-keuangan (non-financial aspect) perusahaan.

Pengukuran keberhasilan perusahaan tidak lagi hanya bisa dilihat dari jumlah keuntungan yang diperoleh perusahaan. Pandangan pengukuran secara tradisional itu kurang dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk mengukur dan mengelola semua kompetensi perusahaan. Selama ini yang umum digunakan dalam perusahaan adalah pengukuran kinerja tradisional yang hanya menitikberatkan pada sektor keuangan saja. Pengukuran kinerja dengan sistem ini menyebabkan orientasi perusahaan hanya pada keuntungan jangka pendek dan cenderung mengabaikan kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang. Pengukuran kinerja yang menitikberatkan pada sektor keuangan saja kurang mampu mengukur kinerja harta-harta tak tampak (intangible assets) dan harta-harta intelektual (sumber daya manusia) perusahaan (Kaplan dan Norton, 1996). Oleh karena itu, diperlukan sistem pengukuran baru yang menghubungkan ukuran ukuran finansial dan non finansial. Salah satu sistem pengukuran kinerja adalah Balanced Scorecard. Menurut Anthony and Govindarajan (2005) dalam buku Management Control System, Balanced Scorecard adalah suatu alat sistem untuk memfokuskan perusahaan, meningkatkan komunikasi antar tingkatan manajemen, menentukan tujuan organisasi dan memberikan umpan balik yang terus-menerus guna keputusan yang strategis. Secara umum, terdapat empat macam kinerja bisnis yang diukur dalam balanced scorecard, yaitu : 1. Perspektif keuangan (financial perspective) 2. Perspektif pelanggan/konsumen (customer perspective) 3. Perspektif proses internal bisnis (intenal business process perspective) 4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growth perspective)

Berdasarkan pendekatan Balance Scorecard, kinerja keuangan yang dihasilkan eksekutif harus merupakan akibat diwujudkannya kinerja dalam pemuasan kebutuhan customer, pelaksanaan proses yang produktif dan cost-effective, dan/atau pembangunan personel yang produktif dan berkomitmen (Mulyadi, 2007). Dalam Balanced Scorecard dikenal istilah hubungan sebab akibat (causal relationship). Setiap perspektif (keuangan, pelanggan, proses bisnis, serta pembelajaran dan pertumbuhan) mempunyai suatu sasaran strategis (strategic objective) yang mungkin jumlahnya lebih dari satu. Definisi dari sasaran strategis adalah keadaan atau kondisi yang akan diwujudkan di masa yang akan datang yang merupakan penjabaran dari tujuan perusahaan. Sasaran strategis untuk setiap perspektif harus dapat dijelaskan hubungan sebab akibatnya. Hubungan sebab akibat ini disebut terkait atau dapat disimpulkan bahwa semua sasaran strategis yang terjadi di perusahaan harus bisa dijelaskan (Freddy Rangkuti, 2011) Menurut Mulyadi (2007), Balanced Scorecard mengarahkan perhatian ke sasaran-sasaran strategik di perspektif non keuangan: pelanggan, proses bisnis, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Hal yang menyebabkan perspektif non keuangan sebagai pemacu sesungguhnya (the real drivers) kinerja keuangan perusahaan berada, karena nilai pasar perusahaan-perusahaan di era teknologi informasi sekarang ini lebih dipacu oleh aktiva tidak berwujud (intangible assets) daripada aktiva berwujud (tangible assets). Salah satu ukuran yang dapat mengukur keberhasilan sasaran strategik yang dirumuskan untuk mewujudkan visi dan tujuan perusahaan adalah menetapkan ukuran pencapaiannya dan dengan menentukan target. Oleh karena itu, untuk setiap sasaran strategik perlu ditetapkan paling tidak satu ukuran hasil (outcome measure) yang menjadi indikator ketercapaian sasaran strategik yang bersangkutan, dan untuk setiap inisiatif strategik perlu ditetapkan paling tidak

satu ukuran pemacu kinerja (performance driver measure) yang menjadi indikator keberhasilan inisiatif strategik sebagai penyebab pencapaian sasaran strategik, manajemen akan banyak menggunakan berbagai ukuran kinerja strategik dalam pengelolaan terhadap perusahaan. Penelitian yang membahas mengenai analisis implementasi faktor-faktor penentu efektivitas Balanced Scorecard di departemen Produksi PT. Semen Padang oleh Firsta Amelia Octary (2014), menyimpulkan bahwa Balanced Scorecard yang diterapkan telah mampu merefleksikan fungsinya sebagai alat perencanaan strategis melalui penerjemah tujuan jangka panjang dan jangka pendek. Penggunaan Balanced Scorecard juga telah meliputi fungsinya sebagai alat ukur kinerja dengan pengukuran pencapaian hasil dari empat perspektif Balanced Scorecard melalui Key Performance Indicator (KPI). Akan tetapi, penggunaan Balanced Scorecard tidak selalu diimplementasikan secara benar dan langsung memberikan manfaat bagi perusahaan. Menurut penelitian Nur Handayani (2013), penerapan Balanced Scorecard sangat bergantung pada dukungan seluruh jajaran dalam struktur organisasi perusahaan yang sesuai dengan prosedur dan kebijakan agar tujuan perusahaan dapat tercapai secara optimal. Ferdinandus Agung (2005), penelitian studi kasus pada PT. Makro Indonesia yang meneliti Balanced Scorecard sebagai alat pengukuran kinerja manajemen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Balance Scorecard sebagai sistem pengukuran kinerja masih belum berdampak bagi keseluruhan perusahaan (empat perspektif), Balanced Scorecard dilaksanakan dan dipahami oleh golongan eksekutifnya saja.

Berdasarkan uraian di atas, diketahui bahwa Balanced Scorecard dipandang cukup komprehensif untuk memotivasi eksekutif dalam mewujudkan kinerja dalam keempat perspektif tersebut, agar keberhasilan keuangan yang diwujudkan perusahaan bersifat berkesinambungan (sustainable) (Mulyadi,2007). Sebagai lokomotif perekonomian bangsa, Pertamina merupakan perusahaan milik negara yang bergerak di bidang energi meliputi minyak, gas serta energi baru dan terbarukan. Pertamina menjalankan kegiatan bisnisnya berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola korporasi yang baik sehingga dapat berdaya saing yang tinggi di dalam era globalisasi. Dalam mempertahankan kemampuan bersaingnya, PT. Pertamina tentu saja melakukan perbaikan penilaian kinerja secara terus menerus untuk dapat mencapai tujuannya Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia. Pertamina menetapkan enam tata nilai perusahaan yang dapat menjadi pedoman bagi seluruh karyawan dalam menjalankan perusahaan. Keenam tata nilai perusahaan Pertamina menunjukkan bahwa PT.Pertamina menerapkan pengukuran kinerja yaitu Balanced Scorecard, berikut keenam tata nilai PT.Pertamina : 1. CLEAN (Bersih) Dikelola secara professional, menghindari benturan kepentingan, tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas. Berpedoman pada asas-asas tata kelola korporasi yang baik. 2. COMPETITIVE (Kompetitif) Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional, mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinerja.

3. CONFIDENT (Percaya Diri) Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam reformasi BUMN, dan membangun kebanggan bangsa. 4. CUSTOMER FOCUS (Fokus pada Pelanggan) Berorientasi pada kepentingan pelanggan dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan. 5. COMMERCIAL (Komersial) Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial, mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat. 6. CAPABLE (Berkemampuan) Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang professional dan memiliki talenta dan penguasaan teknis tingi, berkomitmen dalam membangun kemampuan riset dan pengembangan. PT. Pertamina membuat strategi yang akan diimplementasikan untuk seluruh orang yang bekerja di PT. Pertamina berdasarkan target usaha setiap tahunnya. Pembuatan strategi dan implementasi strategi usaha ini dibutuhkan adanya visualisasi strategi (Visualize The Strategy). Visualisasi strategi dijabarkan dengan konsep Balanced Scorecard yang dimodifikasi (Balanced Scorecard Modified) yang digunakan oleh PT.Pertamina sejak tahun 2008. Dari latar belakang tersebut, penulis tertarik menyusun skripsi dengan judul Analisis Penerapan Balanced Scorecard PT. Pertamina Tahun 2014-2016

1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan pada uraian sebelumnya, maka masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan yaitu : 1. Bagaimana penetapan tujuan PT. Pertamina dari masing-masing perspektif (keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan) dalam konsep Balanced Scorecard dari periode tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 dalam menghadapi persaingan bisnis saat ini? 2. Bagaimana PT. Pertamina menetapkan ukuran dari masing-masing perspektif dalam konsep Balanced Scorecard? 3. Bagaimana penetapan target perusahaan terkait keempat perspektif dalam konsep Balanced Scorecard? 4. Bagaimana penetapan bobot yang ditetapkan PT. Pertamina untuk masing-masing perspektif dalam konsep Balanced Scorecard? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Tujuan dilakukan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui tujuan yang ditetapkan PT.Pertamina berdasarkan keempat perspektif Balanced Scorecard dari periode tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 dalam menghadapi persaingan bisnis saat ini. 2. Untuk mengetahui ukuran yang digunakan untuk tiap perspektif yang ada pada Balanced Scorecard. 3. Untuk mengetahui bagaimana penetapan target perusahaan untuk masingmasing perspektif dalam konsep Balanced Scorecard.

4. Untuk mengetahui bagaimana penetapan bobot perusahaan untuk masingmasing perspektif Balanced Scorecard. 1.3.2 Manfaat Penelitian Manfaat dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi PT. Pertamina (Persero) diharapkan penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan dalam pengembangan dan penerapan perspektif Balanced Scorecard serta dapat menjadi bahan informasi dalam rangka mengatasi permasalahan yang ada. 2. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan di bidang akuntansi dan sebagai sarana untuk penerapan teoriteori yang diperoleh selama kuliah, khususnya terkait dengan pemahaman konsep Balanced Scorecard. 3. Bagi pembaca diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi mengenai penerapan Balanced Scorecard pada perusahaan dan sebagai referensi untuk penelitian lanjutan yang lebih mendalam. 1.4 Batasan Penelitian Penulisan ini hanya untuk menganalisis penerapan Balanced Scorecard PT. Pertamina (Persero) dalam penetapan tujuan, penetapan ukuran, penetapan bobot dan penetapan target msing-masing perspektif Balanced Scorecard periode 2014 sampai 2016.

1.5 Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang masalah yaitu penggunaan Balanced Scorecard sebagai pengukuran kinerja, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN LITERATUR Bab ini berisikan landasan teori yang digunakan sebagai acuan perbandingan untuk membahas masalah yang diangkat. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan sumber data yang digunakan dalam melakukan penelitian, metode pengumpulan data, variabel penelitian sampai dengan metode analisis data. BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisikan analisis dan pembahasan. Gambaran umum perusahaan meliputi sejarah singkat perusahaan : visi, misi, tujuan, dan struktur organisasi. Analisis dan pembahasan menguraikan tentang penerapan Balanced Scorecard, membandingkan dengan teori, dan menguraikan penetapan tujuan, penetapan ukuran, penetapan bobot dan penetapan target Pertamina.

BAB V : PENUTUP Bab ini adalah akhir dari penulisan skripsi yang berisi kesimpulan dari pembahasan masalah yang telah dilakukan serta saran dari penulis terhadap objek penelitian.