SINTESIS
. Dasar kriteria dan indikator penetapan zonasi TN belum lengkap,. Dinamika ekosistem kawasan terus berubah (cenderung semakin terdegradasi), 3. Informasi dan pengembangan jasa lingkungan belum opcmal, 4. Pengelolaan daerah penyangga kurang opcmal, 5. Kelembagaan untuk mendukung pengelolaan kolaboracf belum memadai.
Kondisi Kawasan A. Luas Kawasan Konservasi (ha) Taman Nasional.38.53.34 B. Deforestasi pada Kawasan (tahun 00 0) ha/tahun Vegetasi KSA/KPA Hutan Lindung CA, SM, TB, TWA dan Tahura 9.8.785.65 H. Primer.8..654. KSA/KPA 35.680.4 H. Sekunder 8.3. 8.770.5 Hutan Lindung 3..00.00 H. Tanaman. 470.5
METODE ANALISIS LUARAN KEGIATAN PENELITIAN DALAM RPI Kriteria indikator pengelolaan TN Cap Cpologi ekosistem 3. Evaluasi zonasi taman nasional 3.. Valuasi Manfaat Taman Nasional 3.. Implementasi dan evaluasikriteria Indikator OpCmal TN3..4 Evaluasi pemanfaatan dan Fungsi Taman Nasional 3..5 Pengelolaan KolaboraCf 3.3. Kriteria Indikator Pengelolaan TN 3..3 Model Pengelolaan TN Berdasarkan Ekosistem 3. Model Pengelolaan Taman Nasional 3.. Strategi Manajemen Taman Nasional 3.3 Pengelolaan Daerah Penyangga 3.3.3 Restorasi Ekosistem 3.3.
LUARAN Didapatkan sepuluh kriteria Kawasan Konservasi:. Luas kawasan,. Keanekaragaman hayac, 3. Landskap kawasan berdasarkan ekosistem, 4. Keutuhan ekosistem, 5. Potensi lingkungan, 6. Zonasi, 7. Ancaman kawasan, 8. Konflik satwaliar, 9. Pengelolaan kolaboracf, dan 0. Pennataan daerah penyangga. Nilai; 5 75 Tahura; 75 5 CA; 5 75 SM; > 75 TN
LUARAN. Pengelolaan Pelestarian KehaC dan spesies Kunci. Penataan dan evaluasi zonasi menurut potensi DAS, KehaC, HCVF dan habitat satwa kunci (Zona inc 50 %) 3. Pengembangan Zonasi Pemanfaatan dan Zona Khusus 5 % 5% 4. Pengelolaan jasling untuk sosek, TN mandiri dan PAD 5. Restorasi kawasan terdegradasi 6. Pengelolaan kolaboracf daerah penyangga, 5 km sekitar TN LUARAN 3. Model penataan lahan daerah penyangga. Pola penggunaan lahan 3. Sosial ekonomi masyarakat 4. Pola rehabilitasi/restorasi ekosistem
KEMANFAATAN Penilaian Fungsi KSA KPA di Bangka Belitung dan Mekongga Penggunaan kriteria indikator evaluasi fungsi KK Evaluasi Zonasi TN Evaluasi fungsi dan pengelolaan daerah penyangga Kriteria Zona Khusus Penyebarluasan informasi dan saran kebijakan melalui jurnal KTI dan Buku
HASIL SINTESA KRITERIA DAN INDIKATOR ZONASI TAMAN NASIONAL Kriteria Indikator Skor Indikator untuk pembangunan zonasi Zona inti Zona Rimba Zona Pemanfaatan Zona Rehabilitasi. Luasan kawasan.. Areal luas dan kompak 0%. Areal luas terfragmentasi.3 Areal sedang.4 Areal kecil * Zona Khusus. Keanekaragaman hayati 7.5%. Terdapat satwa endemik dan langka.. Spesies hampir punah.. Spesies terancam & sebaran terbatas..3 Spesies digunakan secara tradisional * * *+ 7.5%. Terdapat flora endemik langka.. Terdapat flora endemik.. Terdapat sumber pangan dan obatobatan..3 Terdapat flora penunjang ekonomi tradisional * * 5%.3 Keragaman dan Fungsi Ekosistem.3. Terdapat ekosistem langka.3. Ekosistem sebagai habitat satwa langka.3.3 Terdapat minimal ekosistem tidak terfragmentasi.3.4 Ekosistem terfragmentasi 5%.4 Keragaman jenis satwa liar.4. Keragaman tinggi.4. Keragaman sedang.4.3 Keragaman rendah 3. Lanskap kawasan berdasar ekosistem 0% 3. Mempunyai bentang alam dari pantai hingga pegunungan 3. Bagian dari DAS penting penyangga kehidupan 3.3 Lanskap ekosistem tidak terfragmentasi 3.4 Lanskap terfragmentasi 3 *
4. Keutuhan ekosistem 7.5% 4. Jumlah ekosistem 4.. Memiliki minimal tiga ekosistem utuh 4.. Terdapat kurang dari tiga ekosistem utuh 4..3 Terdapat beberapa bagian ekosistem terdegradasi 4..4 Sebagian besar kawasan terdegradasi 3 5% 4. Tingkat degradasi kawasan 4.. Kawasan terdegradasi kurang dari 30% 4.. Kawasan terdegradasi 30 50% 4..3 Kawasan terdegradasi lebih dari 50% 5. Potensi lingkungan 7.5% 5. Potensi sumber DAS/air 5.. Kawasan hulu DAS 5.. Pengendali banjir 5..3 Pelestarian habitat.5% 5. Jasa lingkungan wisata 5.. Objek wisata alam asli dari alam/gejala alam 5.. Objek wisata dimodifikasi 5..3 Tidak ada potensi yang dapat dikembangkan
6. Zonasi pengelolaan.5% 6. Jumlah dan luas zona 6.. Terdapat tiga zona inti, rimba, dan pemanfaatan 6.. Terdapat tiga zona dan zona rehabilitasi 6..3 Terdapat empat zona dan zona khusus 6..4 Zona tidak terpola 3 * 5% 6. Proporsi luas zona 6.. Zona inti >50% luas kawasan, kompak 6.. Zona pemanfaatan maksimal 30%, tersebar 6..3 Zona lain 5%, tersebar.5% 6.3 Keberadaan masyarakat dalam zonasi 6.3. Tidak ada masyarakat dalam zona inti 6.3. Tidak ada masyarakat pada zona rimba 6.3.3 Terbatasnya masyarakat dalam zona khusus dan zona lain 6.3.4 Terdapat pemukiman dalam zona inti dan rimba 3 7. Ancaman kawasan.5% 7. Perburuan satwaliar dilindungi 7.. Perburuan tidak ada 7.. Perburuan jarang 7..3 Perburuan tradisional untuk budaya adat.5% 7. Intervensi lahan untuk lahan dan HHBK di luar zona pemanfaatan dan zona khusus 7.. Masyarakat jarang memasuki kawasan 7.. Masyarakat lokal masih terbatas memasuki kawasan 7..3 Masyarakat tergantung kuat pada kawasan 8. Konflik satwaliar.5% 8. Konflik dengan satwaliar (mamalia besar) 8.. Konflik jarang 8.. Konflik sewaktuwaktu 8..3 Konflik sering
.5% 8. Tingkat bahaya konflik 8.. Mengancam kehidupan 8.. Mengganggu areal pertanian 8..3 Tidak menimbulkan kerugian 9. Pengelolaan kolaboratif.5% 9. Terdapat potensi kearifan masyarakat lokal 9.. Persepsi stakeholder terhadap masyarakat lokal (tinggi) 9.. Tingkat kepentingan masyarakat lokal terhadap kawasan (tinggi) 9..3 Tingkat ancaman masyarakat (tinggi) 0. Penataan zona penyangga.5% 0. Fungsi kawasan daerah penyangga 0.. Fungsi lindung 0.. Fungsi produksi 0..3 Fungsi budidaya *.5% 0.. Penataan daerah penyangga 0.. Areal berhutan km dari batas untuk hutan produksi dan budidaya 0.. Areal peralihan 5 km 0..3 Areal pemukiman 5 7 km.5% 0.3 Sebaran pemukiman 0.3. Berbatas dengan zona tradisional 0.3. Berbatas dengan zona pemanfaatan 0.3.3 Tersebar di zona lain *.5% 0.4 Fungsi daerah penyangga 0.4. Keperluan budaya/adat 0.4. Keperluan habitat 0.4.3 Sumber kebutuhan masyarakat 3 * *
Permasalahan Utama Perbandingan judul penelitian terhadap aspek yang diteliti belum proporsional Luas kawasan dan ekosistem TN sangat bervariasi sehingga setiap TN punya pola tersendiri Dinamika perubahan ekosistem kawasan, intervensi lahan, aspek sosial dan konflik bervariasi Rekomendasi 05 09 Penelitian diarahkan pada kriteria indikator yang spesifik untuk menilai fungsi dan manfaat CA, SM, dan HL untuk pengelolaan optimal dalam koridor KPH
TERIMAKASIH