Learning Portfolio dalam Pembelajaran Diklat

dokumen-dokumen yang mirip
Teaching Portfolio sebagai Sarana untuk Meningkatkan Keterampilan Mengajar

Pengembangan Strategi Service Learning dalam Sebuah Diklat Sebuah Kajian untuk Mengembangkan Pembelajaran dalam Diklat

Belajar Setiap Hari, Berubah Setiap Hari. IRENE NUSANTI Widyaiswara PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta

KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN

PENGEMBANGAN DIRI A. PENDAHULUAN

PENINGKATAN KUALITAS MUTU PEMBELAJARAN MELALUI PENGEMBANGAN RENCANA PEMBELAJARAN

Strategi Self-Talk Sebuah Kajian Singkat untuk Mengembangkan Komunikasi Pembelajaran dalam Sebuah Pelatihan

MENGEMBANGKAN TEAM LEARNING DALAM PEMBELAJARAN

PENGGUNAAN ASESMEN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DAN SIKAP SISWA TERHADAP MATEMATIKA

PENGEMBANGAN PENILAIAN BERBASIS PORTOFOLIO

KOMUNIKASI DAN PRESENTASI DALAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Kajian Diklat Peningkatan Kompetensi Guru Seni Budaya Smp Tahun 2013

P 39 PENGGUNAAN ASESMEN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DAN SIKAP SISWA TERHADAP MATEMATIKA

PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU *) Oleh: Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M.Pd.

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PERPADUAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS VIII

Pedagogik Kepribadian Profesional Sosial

MENJADI SEORANG GURU PROFESIONAL

DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA SMK JENJANG DASAR TAHUN

PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. curriculum) ke kurikulum berbasis kompetensi (competency based. menuntut siswa untuk menerapkan langsung konsep yang di dapat dalam

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

KARYA TULIS ILMIAH DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian tindakan kelas

MODEL DESAIN GERAK TARI KELOMPOK UNTUK PELATIHAN GURU SENI BUDAYA SMP

Meningkatkan Motivasi dan Pemahaman Konsep Perbandingan Fungsi Trigonometri melalui Model Pembelajaran Jigsaw di SMA Negeri 8 Kota Jambi

Oleh: Ali Muhson, M.Pd.

Pengembangan Produk Kreatif sebagai Wadah Pengembangan Kreativitas Desain di PPPPTK Seni dan Budaya. Abstrak

BAB II LANDASAN TEORI. Secara umum pengertian pembelajaran adalah seperangkat peristiwa yang

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

Oleh: Nanik Tri Sumarti 05667/2008

BAB I PENDAHULUAN. memilih prosedur atau operasi tertentu, (7) mengaplikasikan konsep atau. algoritma dalam pemecahan masalah (Jihad, 2008).

PENGGUNAAN BAHASA DALAM TATAP MUKA DIKLAT Oleh: Siti Ainun Jariyah, M.Pd

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN. Pada bab V bagian ini mencakup uraian tentang: (1) simpulan, (2) implikasi, dan (3) saran. A.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pun sudah didapat para siswa sejak duduk di sekolah dasar yang dikemas. bahwa Bahasa Indonesia adalah pelajaran yang mudah, namun

(PTK Siswa Kelas VII Semester II di SMP N 2 Banyudono Boyolali)

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengembangan kurikulum matematika pada dasarnya digunakan. sebagai tolok ukur dalam upaya pengembangan aspek pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi telah berlaku sebagai bagian integral dari setiap proses

METODE INKUIRI DALAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) Oleh : Legiman, S.Pd., M.Pd. Widyaiswara Muda LPMP DIY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemecahan masalah dipandang sebagai suatu proses untuk

STRATEGI PEMBELAJARAN BER-TEAM PADA KURIKULUM 2013 DI SMK. Oleh : Sri Karyono

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN KELISTIKAN OTOMOTIF DI SMK CIPTA KARYA PREMBUN

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN

KAJIAN FILSAFAT PENDIDIKAN DALAM KURIKULUM 2013 Oleh : Is Yuli Gunawan

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagaimana kita ketahui bahwa Matematika merupakan suatu ilmu yang mampu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang mencermati sebuah

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

PENERAPAN MODEL PQ4R DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN PROCEDURAL FLUENCY SISWA. NANANG PBU MAN Tlogo Blitar

PERANAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATAN MUTU TAMATAN SMK- SB Oleh : Marsudi

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah adalah pendekatan deskriptif. Apabila datanya telah

BAB III METODE PENELITIAN. situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani&

PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE

BAB I PENDAHULUAN. keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung. memahami materi pelajaran matematika hal ini dilihat dari hasil pengamatan

Seri Mental model (2) MENTAL MODEL UNTUK PEMIMPIN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitan yang dilakukan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan. guna mencapaiderajat Sarjana S-I. Program Studi Pendidikan Matematika

Rumusan masalahan. Tujuan Penelitian. Kajian Teori. memahaminya. Demikian pula dengan siswa kelas IX SMP Negeri 1 Anyar masih

Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Oleh: ABDUL AZIS NASRUDIN ARSYAD A

OLEH DESRIYANTI A1C309009

PENGGUNAAN TEKNIK MENULIS SEMI TERPIMPIN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 27 KOTA BENGKULU

RANCANGAN PENILAIAN HASIL BELAJAR

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING BAGI SISWA KELAS XI SEMESTER GASAL SMK HARAPAN

Keterkaitan PUBLIKASI ILMIAH Dengan PKB

II. TINJAUAN PUSTAKA. menjalankan pembelajaran di kelas. Ngalimun (2013: 28) mengatakan bahwa

PENYUSUNAN MODEL PTK *) (UNTUK MEMENUHI 12 POINT KENAIKAN PANGKAT KE IV-B)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN STRATEGI BUKU BERGAMBAR MINIM KATA SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 IMOGIRI, BANTUL

PENERAPAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh HERMAWAN RAPANI ASMAUL KHAIR

PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PPPPTK) MATEMATIKA

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh: BIVIKA PURNAMI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mini clinical evaluation exercise (Mini-CEX) merupakan suatu cara untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (Classroom

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Rini Tri Irianingsih 47

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI COOPERATIVE TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

BAB I PENDAHULUAN. lebih kearah penanaman pengetahuan tentang konsep-konsep dasar, sebagaimana para saintis merumuskan hukum-hukum dan prinsip-prinsip

PENGARUH METODE KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN TTW (THINK-TALK-WRITE) DALAM PEMBELAJARAN

Prinsip Pemelajaran KBK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kajian Teori

Artikel LANGKAH-LANGKAH MENGIMPLEMENTASIKAN E-LEARNING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted

BAB I PENDAHULUAN. dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan. memanfaatkan semua komponen yang ada secara optimal.

PETUNJUK PENILAIAN E3 UNTUK MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. problema pendidikan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan matematika sangat penting untuk di ungkapkan. Dalam. Gambaran anak anak dalam mengikuti pelajaran mempunyai

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis refleksi terhadap pengembangan darf/pola

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KIMIA MELALUI MODEL INKUIRI DI MA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MODELLING THE WAY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) PADA MATEMATIKA MATERI KESEBANGUNAN UNTUK SISWA SMP. Oleh: Endah Budi Rahaju UNESA

PRAKTIK PRINSIP PRINSIP PEMBELAJARAN YANG BAIK

MENJADI SEORANG GURU PROFESIONAL

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI TEKNIK PICK UP CARDS GAME DI SDN KEBONSARI 04 KABUPATEN JEMBER

Mengelola Peserta Diklat

Transkripsi:

Learning Portfolio dalam Pembelajaran Diklat Irene Nusanti PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta Jl. Kaliurang Km 12.5, Klidon, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta Email: nuss.peace@yahoo.com Abstrak: Learning portfolio merupakan salah satu strategi yang dipilih untuk dapat diterapkan dalam sebuah paket diklat. Tujuan dari artikel ini adalah untuk mengetahui kemajuan hasil belajar peserta diklat melalui strategi learning portfolio. Kajian terhadap konsep portofolio menyatakan bahwa dengan menganalisis kumpulan tugas-tugas, diharapkan dapat terlihat adanya usaha untuk meningkatkan hasil pembelajaran. Sedangkan kajian terhadap konsep belajar dan konsep diklat menyatakan bahwa kemajuan yang terjadi melalui diklat diharapkan dapat memberi motivasi kepada peserta diklat untuk meningkatkan kinerjanya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dengan strategi learning portfolio, peserta diklat mendapat gambaran tentang kemajuan belajar melalui setiap mata diklat dari satu paket diklat. Kata Kunci: learning portfolio, pembelajaran diklat, kemajuan. A. PENDAHULUAN Pembelajaran, apapun bentuknya, harus dapat memberikan pengalaman yang lebih kepada peserta diklat. Pengalaman yang dimaksud disini tentu saja pengalaman positif. Sayangnya, dalam hidup, termasuk tentunya juga dalam diklat, pengalaman yang diperoleh peserta diklat tidak semuanya positif. Meskipun demikian, pengalaman negatif juga tetap dapat memberikan dampak positif, jika dibarengi dengan pikiran positif. Terkait hal ini, ada pepatah yang mengatakan bahwa pengalaman adalah guru yang terbaik. Tetapi tidak semua orang setuju dengan pernyataan tersebut, salah satunya adalah Maxwell. Maxwell (2014: 30) membantah pernyataan tersebut dengan alasan bahwa jika pengalaman yang dialami oleh seorang peserta diklat tidak dievaluasi, maka apa yang dialami tidak akan 1

menjadi guru yang baik. Sebaliknya, karena tidak ada evaluasi atau refleksi, maka ada kemungkinan peserta diklat tidak mempelajari sesuatupun dari pengalaman yang dialami. Jika ini terjadi, maka pengalaman sama bisa terulang lagi. Untuk itu, pengalaman dalam pembelajaran diklat yang dialami oleh peserta diklat diupayakan untuk didokumentasikan secara sistematis sehingga dapat digunakan sebagai salah satu sumber untuk meningkatkan pembelajaran. Dengan dokumen yang sistematis, akan mempermudah bagi peserta diklat untuk melihat usaha kemajuan atau perubahan yang terjadi selama mengikuti diklat. Jadi, jangan sampai mengikuti diklat tapi peserta diklat tidak mengetahui apakah di dalam dirinya mengalami kemajuan atau tidak. Terkait dengan kasus kediklatan, sering terdengar komentar yang mengatakan bahwa setelah diberi diklat ternyata tidak ada perubahan seperti yang diharapkan. Hasil diklat tidak atau tidak langsung diaplikasikan, dan pembelajaran tetap seperti yang biasanya terjadi. Ada kemungkinan peserta diklat hanya sekedar mengikuti diklat, tanpa benar-benar ada usaha sadar untuk meningkatkan diri. Untuk mengantisipasi permasalahan di atas, ditawarkan sebuah pembelajaran diklat dengan menggunakan strategi learning portfolio. Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut. Bagaimana learning portfolio dapat memberikan gambaran tentang kemajuan pembelajaran peserta diklat? Mengacu pada permasalahan tersebut, kajian ini bertujuan untuk mengetahui kemajuan hasil belajar peserta diklat melalui setiap mata diklat dalam satu paket diklat, dengan strategi learning portfolio. B. KAJIAN LITERATUR DAN PEMBAHASAN 1. Pengertian Portofolio Portofolio adalah sekumpulan karya peserta didik dalam bidang tertentu yang menunjukkan kemajuan, refleksi diri dan prestasi (Woolfolk dalam Widoyoko, 2014). Jika dalam sebuah diklat, peserta didik artinya adalah peserta diklat. Dalam kajian ini, kata bidang tertentu dicoba diterjemahkan menjadi satu paket diklat tertentu, misalnya paket diklat seni budaya untuk kelas 5 SD. Sedangkan kata sekumpulan karya dicoba diterjemahkan menjadi sekumpulan tugas-tugas yang dilakukan peserta diklat dalam paket diklat seni budaya untuk kelas 5 SD. MASUK DI APLIKASI: tugas disini bentuknya bias bermacam2 2

Menurut bentuknya, Foster & Masters (1996) dalam Widoyoko (2014) membagi portofolio menjadi tiga, yaitu: a. Portofolio Kerja (working portfolio) Dalam portofolio ini akan dapat dilihat sebuah proses pengerjaan suatu tugas, mulai dari tahap awal berupa persiapan sampai tahap akhir atau tahap dimana tugas tersebut selesai dilakukan. b. Portofolio Dokumentasi (documentary portfolio) Dalam portofolio ini dapat dilihat keseluruhan hasil dari tugas-tugas yang dikerjakan oleh peserta didik yang sudah jadi dan siap untuk dinilai. c. Portofolio Penampilan (Show portfolio) Dalam portofolio ini, hanya dapat dilihat hasil terbaik yang dilakukan oleh peserta didik. Portofolio berasal dari dua kata, yaitu port (singkatan dari report) yang berarti laporan dan folio yang berarti penuh atau lengkap. Jadi, portofolio berarti laporan lengkap tentang segala aktivitas yang dilakukan seseorang. Dalam hal ini adalah aktivitas belajar peserta diklat mulai dari awal sampai akhir, yang didokumentasikan secara urut sesuai dengan kejadian sebenarnya dalam kegiatan diklat. Zubizarreta dalam artikelnya yang berjudul The Learning portfolio: Reflective Practice for Improving Student Learning, mengatakan bahwa portofolio pembelajaran adalah sebuah proses belajar yang fleksibel dan berbasis bukti hasil belajar dengan menggabungkan refleksi dan pendokumentasian hasil belajar. Portofolio pembelajaran melibatkan peserta didik dalam menganalisis kegiatan belajar secara berkesinambungan, reflektif, dan kolaboratif yang dapat digambarkan sebagai berikut. 3

Reflection Documentation Learning Portfolio Collaboration/ mentoring Reflection + Documentation + mentoring = learning Dari dua pendapat tersebut dapat dideskripsikan bahwa portofolio merupakan kumpulan tugas-tugas sebagai hasil proses belajar yang menggabungkan refleksi dan pendokumentasian hasil belajar. Konsep/ teori Pembelajaran lihat ketrampilan abad 21 2. Teori Belajar Belajar di sekolah manapun diharapkan dapat mendatangkan perubahan bagi seorang peserta didik, karena belajar pada hakekatnya adalah berubah (Tee, 2005a). Perubahan tidak sekedar dari tidak tahu menjadi tahu, tetapi harus mengarah pada perubahan sikap sebagai akibat dari usaha sadar belajar di kelas. Ketika perubahan terjadi, maka perubahan itu akan menjadi motivasi untuk terus belajar lagi. Dengan demikian, belajar dan perubahan merupakan suatu siklus yang mestinya harus terus menerus berulang. Akan tetapi, perubahan tidak mungkin terjadi tanpa mempraktekkan apa yang dipelajari di kelas,. Untuk itu, mempraktekkan menjadi kunci utama terjadinya perubahan. Mempraktekkan apa dan bagaimana mempraktekkannya sangat tergantung dari karakteristik materi yang dipelajari, karena masing-masing materi memiliki karakteristik sendiri-sendiri. Agar praktek yang dilakukan dapat benar-benar mendatangkan perubahan, maka dalam kegiatan belajar mengajar guru harus bisa menyentuh hati peserta didik, karena pada dasarnya mengajar 4

adalah suatu profesi yang menyangkut urusan hati (Tee, 2005b: 72). Hal ini berarti bahwa jika hati peserta didik belum tersentuh, maka belajar dalam arti adanya usaha sadar tidak akan terjadi. Jika belajar yang sesungguhnya tidak terjadi, maka perubahan juga tidak terjadi. Dalam hal ini, perubahan yang diharapkan terjadi adalah bahwa peserta didik tidak lagi sekedar mengumpulkan sejumlah tugas. Untuk tidak lagi asal mengumpulkan tugas, maka harus ada perubahan pada diri peserta didik, dari yang biasanya mengumpulkan dengan sikap asal mengumpulkan, menjadi mengumpulkan dengan kesadaran karena dirinya ingin berubah maju. Untuk itu, dengan menggunakan learning portfolio diharapkan peserta didik akan lebih banyak melakukan praktek belajar yang sesungguhnya, sehingga sikap asal mengumpulkan tugas demi sedikit dapat dikurangi. Dalam learning portfolio, terdapat filosofi belajar yang akan dibuat peserta didik dengan bantuan guru. Dengan dilibatkan dalam merumuskan, diharapkan nilai belajar akan lebih tertanam dalam diri peserta didik. Disamping filosofi belajar, dalam learning portfolio peserta didik juga dapat melihat bagaimana setiap tugas diberi tanggapan secara positif dan diberi kritikan yang konstruktif, serta adanya kegiatan refleksi yang harus dilakukan oleh setiap peserta didik. 3. Pengertian Pelatihan Dalam bukunya yang berjudul Prinsip-prinsip Manajemen Pelatihan, dijelaskan bahwa pelatihan adalah proses pembelajaran yang memungkinkan pegawai melaksanakan pekerjaan yang sekarang sesuai dengan standar. Tujuan pelatihan adalah meningkatnya kompetensi pegawai sehingga memungkinkan bekerja lebih baik dalam organisasinya (Depdiknas, 2003). PPPPTK Seni dan Budaya, sebagai salah satu lembaga diklat akan selalu berusaha agar diklat-diklat yang dilaksanakan dapat benar-benar memberi nilai tambah kepada peserta diklat. Dengan demikian, diklat yang diikuti akan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh peserta diklat. Ketika ada manfaat jelas yang akan diperoleh, maka motivasi dari peserta diklat akan muncul dengan sendirinya. Jika motivasi sudah ada, maka kegiatan pembelajaran akan lebih terasa ringan dan menyenangkan, baik bagi peserta diklat maupun bagi fasilittor. Disamping itu, dengan merasakan manfaatnya, maka peserta diklat secara sadar ingin meningkatkan kinerjanya. Hal ini sejalan dengan salah satu ciri pembelajaran orang dewasa yang mengatakan bahwa orang dewasa tertarik untuk mempelajari sesuatu apabila yang dipelajari dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah 5

yang dihadapi. Jika masalah yang ada dapat ditemukan jalan keluarnya, berarti kemampuan untuk menyelesaikan masalah meningkat dan pada akhirnya kemampuan diri sendiri juga meningkat. 4. Pengembangan Diklat Sebuah diklat dikatakan berhasil ketika apa yang diterima dalam diklat, baik melalui program umum, pokok, maupun penunjang dapat memberikan dampak positif bagi kinerja peserta diklat sekembalinya dari diklat. Ada kemungkinan selama ini dampak positif yang diharapkan adalah hanya dari program pokok. Dengan demikian, kalaupun sudah menggunakan portofolio, tetapi portofolio digunakan untuk mendokumentasikan hal-hal terkait dengan pembelajaran dalam program pokok. Padahal, selalu ada kemungkinan bahwa dari program yang bersifat umum maupun penunjang dapat juga memberikan dampak positif bagi peserta diklat. Untuk itu, pada artikel kali ini bentuk portofolio yang ditawarkan untuk dikembangkan dalam sebuah diklat adalah portofolio untuk mendokumentasikan semua mata diklat dari program diklat yang diikuti oleh peserta diklat. Dengan demikian, semua hal-hal yang bersifat inspiring dapat segera didokumentasikan dalam portofolio tersebut, tanpa harus menunggu sampai peserta diklat mempraktekkannya di sekolah masing-masing. Berikut adalah konsep dari Zubizarreta tentang isi portofolio atau learning portfolio, yang dimodifikasi sesuai kebutuhan. a. Filosofi belajar Merefleksikan bahwa apa yang dipelajari merupakan hal yang dapat digunakan untuk dikembangkan dalam kehidupan selanjutnya. b. Prestasi belajar: Penghargaan yang diterima selama diklat berlangsung dan nilai-nilai istimewa yang dicapai ketika melakukan tugas-tugas, baik tugas individu maupun kelompok. c. Penilaian Pembelajaran: Feedback dari fasilitator, nilai pengamatan fasilitator, tes tertulis, lisan, praktek, presentasi, refleksi. d. Tujuan Belajar Rencana yang dimiliki untuk melanjutkan belajar, bisa meliputi: 1) Tanggapan atas feedback dari fasilitator 6

2) Rencana untuk meningkatkan belajar, dengan menghubungkan yang sudah dipelajari dan mengaplikasikan apa yang sudah dipelajari. e. Lampiran Berupa tugas-tugas yang harus dikumpulkan. Diharapkan dengan mengenalkan konsep portofolio dalam sebuah diklat, peserta diklat dapat lebih bisa memaknai pembelajaran yang dilakukan dan kemudian dipraktekkan di sekolah masing-masing. Dengan learning portfolio, setiap pembelajaran dalam diklat yang dilakukan memiliki dokumen yang lengkap, mulai dari awal persiapan sampai akhir kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, peserta diklat dapat menelusuri usaha kemajuan yang dilakukan dan besarnya kemajuan yang dicapai. 5. Aplikasi Portofolio dalam Pembelajaran Diklat Seperti disebutkan dalam kajian teori sebelumnya, bahwa portofolio dalam pembahasan ini diterjemahkan menjadi kumpulan tugas-tugas peserta diklat dari berbagai mata diklat yang ada dalam satu paket diklat seni budaya kelas 5 sebagai contoh, yang dikerjakan selama diklat berlangsung. Fasilitator dari setiap mata diklat tidak sekedar memberikan tugas, tetapi merancang sedemikian rupa sehingga tugas dari setiap mata diklat dalam paket tersebut mengarah pada satu titik, yaitu peningkatan kualitas peserta diklat baik sebagai individu maupun sebagai guru, yang ditunjukkan dengan adanya usaha kemajuan melalui tugas-tugas yang dikumpulkan dalam portofolio yang dibuat. Sebagai contoh, mata diklat Komunikasi Efektif memiliki peran untuk membuat peserta diklat berlatih membangun self-talk positif, dimulai dari saat materi tersebut selesai disajikan. Dengan self-talk positif, diharapkan peserta diklat dapat memberikan respon dan sikap positif ketika ada hal tidak baik yang terjadi selama proses diklat berlangsung maupun setelah diklat selesai. Untuk dapat mencapai gambaran di atas, maka sebelum diklat yang akan memakai strategi learning portfolio dimulai, perlu diadakan kondisioning dengan semua fasilitator untuk menginformasikan hal-hal penting terkait dengan ide yang dimaksud dalam artikel ini, diantaranya: 7

1) Learning Portfolio digunakan untuk mendokumentasikan semua tugas dan kegiatan pembelajaran dari semua mata diklat, baik mata diklat yang bersifat umum, pokok, maupun penunjang. 2) Semua fasilitator saling memberikan informasi tentang tujuan yang diharapkan dapat dicapai oleh setiap peserta diklat melalui mata diklat yang diajarkan, serta gambaran nilai tambah yang dapat diperoleh peserta diklat dari mata diklat tersebut. 3) Setiap mata diklat yang diajarkan memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas peserta diklat. Oleh karena itu, mata diklat-mata diklat yang diberikan di awal diklat diharapkan dapat membantu peserta diklat dalam meningkatkan hasil pembelajaran pada mata diklat selanjutnya, contoh: mata diklat Komunikasi Efektif yang diberikan pada awal diklat dimaksudkan untuk tujuan, nilai tambah, dan kontribusi sebagai berikut. Tujuan: Peserta diklat mampu mengembangkan strategi komunikasi yang efektif untuk meningkatkan pembelajaran. Nilai tambah yang diperoleh : Praktek self-talk positif. Kontribusi dampak: Supaya komunikasi pada sesi-sesi berikutnya dapat lebih lancar, sehingga hasil pembelajaran akan lebih sesuai dengan yang diharapkan. Berikut adalah contoh isi learning portfolio yang dimaksud dalam pembahasan ini. Filosofi belajar Karena bersifat reflektif, maka filosofi belajar dilakukan sebelum mata diklat Komunikasi Efektif berakhir, contoh: Saya perlu berlatih berpikir positif terlebih dahulu, supaya self-talk yang terjadi dalam diri saya akan didominasi oleh self-talk positif.. Prestasi Belajar Peserta diklat mengisi point ini melalui hasil tugas kelompok/individu yang dipresentasikan dan kemudian dinilai oleh kelompok lain/fasilitator. Kelompok yang mendapat predikat 8

terbaik dalam menyelesaikan tugas tersebut dapat menuliskan kalimat berikut dalam point prestasi belajar. Kelompok saya menjadi kelompok terbaik dalam menyelesaikan tugas tentang identifikasi self-talk negatif yang sering muncul di antara peserta diklat. Bisa menjadi kelompok terbaik karena dapat menyelesaikan tugas dalam waktu lebih cepat dari yang ditentukan dengan hasil benar semua. Penilaian Pembelajaran Sebagai kelompok tercepat dengan hasil benar semua, mendapat nilai 100. Tujuan Belajar Mempraktekkan komunikasi self-talk positif tentang diri sendiri dan tentang orang lain setiap hari. Lampiran Diisi dengan hasil kerja kelompok yang dilakukan. C. SIMPULAN Mengikuti diklat tidak cukup hanya bisa dirasakan manfaatnya, tetapi harus bisa diaplikasikan, untuk peningkatan kualitas belajar mengajar di sekolah. Dengan portofolio, proses pembelajaran dalam diklat dapat didokumentasikan secara sistematis sehingga setiap peserta diklat dapat menelusuri sendiri usaha sadar yang dilakukan untuk mencapai kemajuan dan seberapa besar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan strategi learning portfolio, peserta diklat mendapat gambaran tentang kemajuan belajar melalui setiap mata diklat dari satu paket diklat. 9

Referensi Depdiknas. 2003. Prinsip-prinsip Manajemen Pelatihan. Jakarta: Pusdiklat Pegawai Depdiknas. Maxwell, John. 2014. How Successful People Grow. New York: Hachette Book Group Tee, Ng Pak. 2005a. The Learning Organisation. Singapore: Pearson. Tee, Ng Pak. 2005b. Grow Me. Singapore: Pearson. Widoyoko, S. Eko Putro, M.Pd, Prof. Dr. 2014. Penilaian Hasil Pembelajaran di Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Zubizarreta, John. The Learning portfolio:reflective Practice for Improving Student Learning BIODATA Nama :IRENE NUSANTI NIP :196107151986032001 Pangkat/ Gol :Pembina Tk I/ IVb Jabatan :Widyaiswara Madya Unit Kerja : PPPPTK Seni Budaya 10