BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk di dunia serta tingkat perekonomian yang semakin maju, maka diperlukan juga infrastruktur yang mampu menunjang kegiatan yang ada, seperti jalan raya, gedung, dan lainlain. Seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan struktur bangunan, maka kebutuhan akan bahan bangunan pun akan meningkat, seperti beton dan baja. Beton memiliki berat jenis yang cukup besar (± 2,2 ton/m 3 ), oleh sebab itu diperlukan dimensi atau pun kuat tekan rencana yang cukup besar agar mampu menahan beban struktur itu sendiri. Dimensi struktur yang besar mengakibatkan biaya konstruksi yang semakin besar pula. Salah satu cara untuk mengurangi biaya pada suatu proyek adalah dengan mengurangi berat sendiri beton sehingga dimensi struktur yang dibutuhkan dapat diperkecil. Tentu saja selain mereduksi berat jenis beton yang digunakan, sifat mekanik beton tersebut harus tetap dijaga sesuai standar agar tetap dapat digunakan sebagai beton struktur. Beton ringan (Lightweight Concrete) merupakan beton yang memiliki berat jenis rata-rata lebih ringan jika dibandingkan dengan beton konvensional (300 1850 kg/m 3 ). Dengan berat jenis yang lebih ringan maka dimensi struktur pun dapat diperkecil. Jenis-jenis bahan subtitusi agregat yang dapat digunakan untuk membuat beton ringan antara lain adalah batu apung, ALWA (Artificial Lightweight 1
Aggregate), EPS (Expanded Polystyrene), dan bahan-bahan lainnya. Pada penelitian ini digunakan bahan subtitusi EPS sebagai pengganti agregat halus (pasir). EPS adalah bahan polimer berbentuk butiran yang mengandung 98% udara didalamnya dan memiliki berat isi bervariasi antara 16 27 kg/m 3 (sumber: Kuhail, Zaher. 2001. Polysytyrene Lightweight Concrete. Gaza : Palestina ). 1.2 Identifikasi Masalah Beton ringan memiliki berat jenis yang lebih rendah jika dibandingkan dengan beton konvensional. Hal ini dikarenakan oleh subtitusi yang dilakukan terhadap agregat halus (pasir) dengan menggunakan agregat ringan dalam hal ini EPS. Namun jika melihat keuntungan dari beton ringan yang dapat mengurangi beban sendiri struktur serta mengurangi penggunaan material alam, maka beton ringan merupakan salah satu bahan konstruksi yang dapat memegang peranan penting dalam pembangunan di masa yang akan datang. Oleh sebab itu diperlukan penelitian yang mendalam tentang cara pembuatan serta komposisi yang tepat campuran beton ringan agar didapatkan hasil yang maksimal agar dapat digunakan secara efektif di dalam konstruksi rumah maupun gedung bertingkat. 1.3 Tujuan dan Manfaat Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komposisi subtitusi agregat halus dengan EPS terhadap sifat mekanik beton terutama kuat tekan. 2
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah agar hasil penelitian beton ringan dapat digunakan sebagai salah satu referensi di masa akan datang sebagai salah satu material konstruksi yang hemat biaya dan juga ramah lingkungan. 1.4 Lingkup Penelitian Batasan-batasan masalah dan asumsi yang digunakan dalam penelitian terkait beton ringan adalah: a. Menggunakan semen Portland tipe I. b. Ukuran agregat kasar yang digunakan adalah agregat kasar yang lolos saringan 19 mm dan tertahan pada saringan 9,8 mm (ukuran agregat 1 2 cm), serta agregat halus yang lolos saringan 2,4 mm dan tertahan pada saringan 0,075 mm (ukuran agregat 0,1 2 mm). c. EPS (Expanded Polystyrne) yang digunakan adalah EPS baru (bukan limbah) yang memiliki ukuran butiran 3 5 mm serta berat isi 16 27 kg/m 3. d. Benda uji beton yang dibuat berbentuk cetakan silinder dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm, sebanyak 81 buah. e. Umur pengujian benda uji adalah 7, 14, dan 28 hari. f. Nilai faktor air semen yang digunakan berdasarkan perbandingan jumlah berat air terhadap berat semen dalam campuran beton berpori. g. Parameter yang diukur adalah kuat tekan. h. Nilai slump pada campuran beton sebesar 12±2 cm. i. Kuat tekan (f c ) yang ingin dicapai pada umur 28 hari adalah sebesar 25 Mpa. Berdasarkan SNI 03 2847 2002 pasal 23.2, kuat tekan (f c ) beton struktur 3
yang merupakan bagian dari struktur penahan gempa tidak boleh kurang dari 20 MPa serta perencanaan kuat tekan beton dengan agregat ringan tidak boleh melampaui 30 MPa. Maka diambil titik tengah sebesar 25 MPa sebagai nilai kuat tekan (f c ) rencana. j. Prosedur pengujian analisa agregat kasar yang digunakan sesuai dengan standar SNI-03-1968-1990 tentang analisa saringan agregat kasar. k. Prosedur pengujian berat jenis dan agregat kasar yang digunakan sesuai dengan standar SNI-03-1969-1990 tentang berat jenis dan penyerapan agregat kasar. 1.5 Sistematika Penulisan Laporan penelitian ini disajikan dalam beberapa bagian, yaitu: a. BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, identifikasi masalah terkait dengan beton ringan, tujuan dan manfaat dari penelitian yang dilakukan, ruang lingkup dalam pelaksanaan penelitian, serta sistematika penulisan laporan penelitian. b. BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN Bab ini berisi tentang gambaran umum obyek penelitian dan landasan teori yang terkait dengan topik penelitian diantaranya definisi beton ringan, material yang digunakan pada beton ringan, rumus-rumus perhitungan yang digunakan dalam perancangan beton, keunggulan dan kekurangan dari struktur beton ringan, serta penelitian-penelitian beton ringan yang telah dilakukan sebelumnya. 4
c. BAB 3 METODOLOGI Pada bab ketiga ini akan dijelaskan mengenai metodologi penelitian, berikut dengan penjelasan rinci dari bagan alir penelitian, prosedur tes kuat tekan beton, dan teknik pengumpulan data penelitian. d. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab empat berisi perhitungan perancangan komposisi beton ringan, perhitungan kuat tekan dan perhitungan penyerapan air pada beton ringan, pengolahan data, serta analisa pembahasan hasil dari pengolahan data. e. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Bab terakhir ini akan menyajikan kesimpulan berdasarkan hasil penelitian, serta saran yang dianggap perlu untuk pengembangan penelitian ini selanjutnya. f. DAFTAR PUSTAKA Berisi daftar pustaka yang digunakan sebagai bahan kajian dalam penelitian ini. g. LAMPIRAN Berisikan data lengkap serta jurnal yang digunakan sebagai sumber data dalam penelitian ini. 5