KAJIAN KARAKTERISTIK LONGSHORE CURRENT PADA PERAIRAN SEKITAR BANGUNAN JETTY DI PANTAI KEJAWANAN CIREBON

dokumen-dokumen yang mirip
Karakteristik Kecepatan Dan Arah Dominan Arus Sejajar Pantai (Longshore Current) Di Pantai Larangan Kabupaten Tegal Jawa Tengah

REFRAKSI GELOMBANG DI PERAIRAN PANTAI MARUNDA, JAKARTA (Puteri Kesuma Dewi. Agus Anugroho D.S. Warsito Atmodjo)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 : Definisi visual dari penampang pantai (Sumber : SPM volume 1, 1984) I-1

STUDI REFRAKSI DAN DIFRAKSI GELOMBANG PADA RENCANA BANGUNAN PELABUHAN DI TANJUNG BONANG, KABUPATENREMBANG Radhina Amalia, Warsito Atmodjo, Purwanto*)

KAJIAN PENGARUH BANGUNAN PEMECAH GELOMBANG TIPE SAMBUNG PANTAI TERHADAP GELOMBANG LAUT DI PELABUHAN TAPAKTUAN, ACEH SELATAN

LONGSHORE CURRENT DAN PENGARUHNYA TERHADAP TRANSPORT SEDIMEN DI PERAIRAN PANTAI SENDANG SIKUCING, KENDAL

Model Distribusi Kecepatan Angin untuk Peramalan Gelombang dengan Menggunakan Metode Darbyshire dan Smb di Perairan Semarang

ANALISIS REFRAKSI GELOMBANG LAUT BERDASARKAN MODEL CMS- Wave DI PANTAI KELING KABUPATEN JEPARA

Kajian Hidro-Oseanografi untuk Deteksi Proses-Proses Dinamika Pantai (Abrasi dan Sedimentasi)

STUDI ARUS DAN SEBARAN SEDIMEN DASAR DI PERAIRAN PANTAI LARANGAN KABUPATEN TEGAL

ANALISIS TRANSFORMASI DAN SPEKTRUM GELOMBANG BERARAH DI PERAIRAN SAYUNG DEMAK JAWA TENGAH

PENGARUH BESAR GELOMBANG TERHADAP KERUSAKAN GARIS PANTAI

JOURNAL OF OCEANOGRAPHY. Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Online di :

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman Online di :

KAJIAN REFRAKSI GELOMBANG DI PERAIRAN UJUNG PANGKAH KABUPATEN GRESIK, JAWA TIMUR

PEMODELAN ARUS SEJAJAR PANTAI STUDI KASUS PANTAI ERETAN, KABUPATEN INDRAMAYU, JAWA BARAT

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman Online di :

SEDIMENTASI AKIBAT PEMBANGUNAN SHEET PILE BREAKWATER TELUK BINTUNI, PAPUA BARAT

KAJIAN PENJALARAN DAN TRANSFORMASI GELOMBANG DI PERAIRAN TANJUNG KELIAN KABUPATEN BANGKA BARAT

ANALISIS TRANSFORMASI DAN SPEKTRUM GELOMBANG DI PERAIRAN BALONGAN, INDRAMAYU, JAWA BARAT

KAJIAN ARUS PERAIRAN PANTAI SEMARANG PENDEKATAN PEMODELAN NUMERIK TIGA DIMENSI DISERTASI

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013, Halaman Online di :

STUDI KARAKTERISTIK GELOMBANG PADA DAERAH PANTAI DESA KALINAUNG KAB. MINAHASA UTARA

STUDI TRANSPOR SEDIMEN DI PANTAI SLAMARAN PEKALONGAN

Simulasi Pola Arus Dua Dimensi Di Perairan Teluk Pelabuhan Ratu Pada Bulan September 2004

TRANSPORT SEDIMEN YANG DISEBABKAN OLEH LONGSHORE CURRENT DI PANTAI KECAMATAN TELUK SEGARA KOTA BENGKULU

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman Online di :

PRISMA FISIKA, Vol. V, No. 3 (2014), Hal ISSN :

ANALISIS TRANSPOR SEDIMEN MENYUSUR PANTAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GRAFIS PADA PELABUHAN PERIKANAN TANJUNG ADIKARTA

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman 1 9 Online di :

SIMULASI SEBARAN SEDIMEN TERHADAP KETINGGIAN GELOMBANG DAN SUDUT DATANG GELOMBANG PECAH DI PESISIR PANTAI. Dian Savitri *)

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

ANALISA LAJU SEDIMENTASI DI MUARA SUNGAI CILAUTEUREUN GARUT

STUDI POLA TRANSFORMASI GELOMBANG DI PERAIRAN KOTA TEGAL

Perbandingan Peramalan Gelombang dengan Metode Groen Dorrestein dan Shore Protection Manual di Merak-Banten yang di Validasi dengan Data Altimetri

KAJIAN LAJU TRANSPOR SEDIMEN DI PANTAI AKKARENA

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman Online di :

Simulasi Arus dan Distribusi Sedimen secara 3 Dimensi di Pantai Selatan Jawa

DINAMIKA TRANSFORMASI GELOMBANG MENGGUNAKAN MODEL CMS-WAVE (COASTAL MODELLING SYSTEM - WAVE) DI PANTAI BOOM TUBAN, JAWA TIMUR

BAB V Analisa Peramalan Garis Pantai

DESAIN STRUKTUR PELINDUNG PANTAI TIPE GROIN DI PANTAI CIWADAS KABUPATEN KARAWANG

Pemodelan Perubahan Morfologi Pantai Akibat Pengaruh Submerged Breakwater Berjenjang

STUDI PARAMETER OSEANOGRAFI DI PERAIRAN SELAT MADURA KABUPATEN BANGKALAN

PEMETAAN ARUS DAN PASUT LAUT DENGAN METODE PEMODELAN HIDRODINAMIKA DAN PEMANFAATANNYA DALAM ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI TUGAS AKHIR

KARAKTERISTIK GELOMBANG LAUT BERDASARKA N MUSIM ANGIN DI PERAIRAN PULAU BINTAN ABSTRACT

ANALISIS DEFORMASI GELOMBANG DI PULAU SIBERUT KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI SUMATERA BARAT Amalia Dewi *), Purwanto *), Denny Nugroho Sugianto *)

Studi Pola Sebaran Buangan panas PT. Pertamina Up V Balikpapan Di Perairan Kampung Baru, Teluk Balikpapan

STUDI PARAMETER OSEANOGRAFI DI PERAIRAN SELAT MADURA KABUPATEN BANGKALAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Pola Sirkulasi Arus di Perairan Pantai Sungai Duri Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat Suandi a, Muh. Ishak Jumarang a *, Apriansyah b

PERENCANAAN PERLINDUNGAN PANTAI TANJUNG NIPAH, KALIMANTAN TENGAH

KAJIAN PENGARUH GELOMBANG TERHADAP KERUSAKAN PANTAI MATANG DANAU KABUPATEN SAMBAS

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017, Halaman Online di :

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman Online di :

DAFTAR ISI Hasil Uji Model Hidraulik UWS di Pelabuhan PT. Pertamina RU VI

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

SEBARAN SEDIMEN DI DALAM KOLAM PELABUHAN TANJUNG EMAS SEMARANG

KARAKTERISTIK ARUS, SUHU DAN SALINITAS DI KEPULAUAN KARIMUNJAWA

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman Online di :

DINAMIKA PANTAI (Abrasi dan Sedimentasi) Makalah Gelombang Yudha Arie Wibowo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

ANALISIS SEBARAN SEDIMEN DASAR AKIBAT PENGARUH ARUS SEJAJAR PANTAI (LONGSHORE CURRENT) DI PERAIRAN MAKASSAR

STUDI PENGARUH GELOMBANG TERHADAP KERUSAKAN BANGUNAN PANTAI HYBRID ENGINEERING DI DESA TIMBULSLOKO, DEMAK

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman Online di :

PREDIKSI PERUBAHAN GARIS PANTAI PULAU GILI KETAPANG PROBOLINGGO DENGAN MENGGUNAKAN ONE-LINE MODEL

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman Online di :

MODUL 2 PELATIHAN PROGRAM DHI MIKE MODUL HYDRODYNAMIC FLOW MODEL (HD) PROGRAM MAGISTER TEKNIK KELAUTAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman Online di :

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU

Gambar 15 Mawar angin (a) dan histogram distribusi frekuensi (b) kecepatan angin dari angin bulanan rata-rata tahun

BAB V ANALISIS PERAMALAN GARIS PANTAI

SIRKULASI ANGIN PERMUKAAN DI PANTAI PAMEUNGPEUK GARUT, JAWA BARAT

STUDI POLA DAN KARATERISTIK ARUS LAUT DI PERAIRAN KALIWUNGU KENDAL JAWA TENGAH PADA MUSIM PERALIHAN I

Oleh. Muhammad Legi Prayoga

ANALISA PENGINDERAAN JARAK JAUH UNTUK MENGINDENTIFIKASI PERUBAHAN GARIS PANTAI DI PANTAI TIMUR SURABAYA. Di susun Oleh : Oktovianus Y.S.

POLA ARUS DAN TRANSPOR SEDIMEN PADA KASUS PEMBENTUKAN TANAH TIMBUL PULAU PUTERI KABUPATEN KARAWANG

Simulasi Arus dan Distribusi Sedimen secara 3 Dimensi di Pantai Selatan Jawa

Online di :

II. TINJAUAN PUSTAKA WRPLOT View (Wind Rose Plots for Meteorological Data) WRPLOT View adalah program yang memiliki kemampuan untuk

METODE FLOATING OBJECT UNTUK PENGUKURAN ARUS MENYUSUR PANTAI

ANALISIS KARAKTERISTIK GELOMBANG PECAH DI PANTAI NIAMPAK UTARA

Deteksi Perubahan Garis Pantai Pulau Gili Ketapang Kabupaten Probolinggo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMODELAN POLA ARUS DI SEPANJANG PANTAI DELTA MUARA SUNGAI SADDANG

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman Online di :

ANALISIS TRANSPORT SEDIMEN DI MUARA SUNGAI SERUT KOTA BENGKULU ANALYSIS OF SEDIMENT TRANSPORT AT SERUT ESTUARY IN BENGKULU CITY

SEBARAN MUATAN PADATAN TERSUSPENSI (MPT) DI PERAIRAN KARANGSONG, KABUPATEN INDRAMAYU

STUDI SEBARAN SEDIMEN BERDASARKAN TEKSTUR SEDIMEN DI PERAIRAN SAYUNG, DEMAK

BAB V ANALISIS PERAMALAN GARIS PANTAI

ANALISA PENGARUH PARAMETER OSEANOGRAFI TERHADAP SEBARAN GUMUK PASIR DI PANTAI PARANGTRITIS TAHUN

Pola Sirkulasi Arus Dan Salinitas Perairan Estuari Sungai Kapuas Kalimantan Barat

KAJIAN PEMODELAN ARUS DAN SEDIMEN DI SEKITAR JETTY MUARA SUNGAI. Priyo Nugroho Parmantoro *)

PENGARUH LONGSHORE CURRENT TERHADAP LAJU SEDIMENTASI DI AREA JETTY PROPHYLINE DAN JETTY CARGO PT. PERTAMINA RU VI BALONGAN INDRAMAYU

Studi Variabilitas Tinggi dan Periode Gelombang Laut Signifikan di Selat Karimata Mulyadi 1), Muh. Ishak Jumarang 1)*, Apriansyah 2)

III METODE PENELITIAN

Transformasi Gelombang pada Batimetri Ekstrim dengan Model Numerik SWASH Studi Kasus: Teluk Pelabuhan Ratu, Sukabumi

SEBARAN SEDIMEN TERSUSPENSI DI PERAIRAN MUARA SUNGAI BENGAWAN SOLO, GRESIK, JAWA TIMUR Betty Banjarnahor *),Warsito Atmodjo *), Hariyadi *)

Transkripsi:

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman 144 150 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jose KAJIAN KARAKTERISTIK LONGSHORE CURRENT PADA PERAIRAN SEKITAR BANGUNAN JETTY DI PANTAI KEJAWANAN CIREBON Lucki Erlangga, Purwanto, Denny Nugroho Sugianto*) Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275 Email :Luckierlangga@gmail.com, Purwantoirh@yahoo.co.id,dennysugianto@yahoo.com*) Abstrak Pantai Kejawanan adalah salah satu tempat wisata di Cirebon yang berdekatan dengan bangunan jetty. Pantai merupakan tempat yang dinamis sehingga jetty dapat mempengaruhi pantai. Longshore current merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi daerah pantai yang di pengaruhi oleh angin, gelombang dan morfologi pantai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwalongshore current di Pantai Kejawanan di pengaruhi oleh gelombang yang dibangkitkan angin. Materi yang digunakan yakni data primer berupa data tinggi gelombang, periode gelombang dan data sekunder yaitu peta RBI Cirebon serta data angin ECMWF (2006-2016). Penelitian ini menggunakan metode penentuan lokasi pengukuran gelombang Purposive Sampling dengan menentukan lokasi gelombang yang dapat mewakili keseluruhan daerah penelitian. Interpretasi keadaan lapangan melalui pemodelan gelombang dan arus. Kecepatan longshore current dihitung dengan rumus empiris V= 1,17 (g H b ) 1/2 sin α b cos α b. Hasil simulasi model menunjukan penjalaran gelombang di perairan tersebut mengalami refraksi dan shoaling akibat adanya perubahan kedalaman yang mengakibatkan pembelokan arah gelombang. Kecepatan longshore current pada musim barat adalah 2,06 m/det, musim timur adalah 0,37 m/det sedangkan musim peralihan I dan II adalah 1,88 dan 0,28 m/det. Arus sejajar pantai (longshore current) di pantai ini memiliki dua arah dominan yang berlawanan arah setiap msuimnya Kata Kunci :Musim;Gelombang;Longshore Current; Pantai Kejawanan Abstract Kejawanan Coastal is one of many tourism place in Cirebon to have location near from jetty. Coastal is a dynamic place thats and jetty can give influence the natural process in the coastal. Longshore current is one of natural phenomena who have wind, wave influence and costal accidence. Th epurpose of research was to determine the longshore current in Kejawanan coastal caused by wave. The material used is primary data in the form of a high data waveform, wave period and secondary data map RBI and wind data ECMWF (2006-2016). This research uses a method of determining location of the measurement purposive sampling. Interpretation of the field through modeling wave and currents. Longshore current velocity is calculated by using the empirical formula V= 1,17 (g H b ) 1/2 sin α b cos α b. the results of the simulation models show the wave in those waters undergo refraction and shoaling due to changes in depth, and the results of the model also produced two dominant direction opposite each seasons. Longshore current velocity in the west season is 2,06 m/s, season east is 0,37 m/s, and on the transition I and II seasons are 1,88 and 0,28 m/s. Keywords :Seasons;Wave; Longshore Current, Kejawanan Coastal

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman 145 PENDAHULUAN Pembangunan pelabuhan perikanan yang menggunakan bangunan pantai berupa jetty ini di Pantai Kejawanan menjadikan kondisi pantai di sekitar wilayah lokas itersebut menjadi sangat dinamis, dibeberapa tempat terlihat banyak terjadi proses sedimentasi maupun abrasi. Wilayah pantai merupakan daerah yang masih mendapat pengaruh laut seperti gelombang, arus dan pasang surut. Gelombang sebagai salah satu factor oseanografi yang berpengaruh terhadap transport sedimen. Sebagian besar gelombang dibangkitkan oleh angin. Pergerakan angin di permukaan lautakan membangkitkan gelombang dengan kecepatan yang bervariasi tergantung pada kecepatan dan durasi angin berhembus (Triatmodjo, 1999). Widjojo (2010) menambahkan bahwa gelombang yang pecah di perairan dangkal menimbulkan arus sejajar pantai ataupun tegak lurus pantai. Gelombang yang bergerak menuju pantai yang mengalami efek dari pendangkalan, sehingga puncak gelombang akan semakin tinggi mencapai maksimum dan akhirnya pecah di kedalaman tertentu. Longuet-Higgins (1970), berpendapat bahwa arus sejajar pantai (longshore current) disebabkan adanya gradien momentum (radiation stress) akibat variasi tinggi gelombang datang yang membentuk sudut terhadap garis pantai dan komponen arus pantai akibat angin MATERI METODE Penelitian ini berlangung di Pantai Kejawanan Cirebon terletak di Jawa Barat yang berkordinat 108 o 33 0-108 o 37 30 BT dan 6 o 42 0 6 o 46 30 LS. Berikut peta lokasi penelitian disajikan dalam gambar 1. Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Menurut Sugiyono (2009) metode kuantitatif merupakan penelitian menggunakan data berupa angka-angka yang bersifat sistematis dan menggunakan analisis statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penentuan lokasi titik pengukuran menggunakan metode Purposive samplingyaitumenentukanlokasigelombang yang dapatmewakilisecarakeseluruhandaerahpenelitian (Sugiyono, 2009).

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman 146 Data angin yang di dapat dari ECMWF selama 10 tahun kemudian dilakukan peramalan gelombang dengan data tersebut menggunakan metode Sugianto (2014), sehingga di dapat nilai tinggi gelombang signifikan (Hs) dan periode gelombang signifikan (Ts). Pemodelan arus dilakukan dengan menggunakan modelhidrodinamika 2D, model yang dibuat adalah berupa model 2D dengan modul Hydrodynamic (HD) flow model FMdan Spectral Wave (gelombang). Hasil model gelombang kemudian di verifikasi untuk melihat bias model terhadap data lapangan. Perhitungan nilai bias model menurut Jing et.al., (2013) dapat dicari dengan menghitung nilai PB (Percentage model Bias) sebagai berikut: keterangan: PB = Percentage model Bias D = Data Lapangan M = Data Hasil Simulasi = 100% HASIL DAN PEMBAHASAN Pengolahan data angin yang digunkanmenggunakanmetodesugianto (2014) ditunjukanpadatabel 1.Data ini di filterisasi data angin yang digunakanadalahkecepatanangin yang dapatmembangkitkangelombangyakni 10 knot maka data dengankecepatan yang kurangdari 10 knot diabaikan.selanjutnya data arah yang dapatmembangkitkangelombangdiklasifikasikandimanaarahangin yang dapatmembangkitkangelombangadalahtimur, timurlaut, utara, baratlautdanbarat.sehingga di dapatkannilaihsmaksimum, Hsrata-rata, Hsminimum, Tsmaksimum, Tsrata-rata, dantsminimum daritiapmusimselama 10 tahun.angin yang bertiup diatas permukaan angin mengirim energi ke air membentuk arus permukaan dan gelombang di permukaan (Sorensen, 2006). Tabel 1. Nilai Hs dan Ts Hasil Peramalan. No. Musim Hs(m) Ts(s) Max Mean Min Max Mean 1. Barat 2,22 0,92 0,57 4,95 4 2. Peralihan 1 1,81 0,76 0,57 6,38 4,75 Min 3,66 4,39 3. Timur 1,37 0,82 0,69 5,77 3,8 3,66 4. Peralihan 2 1,2 0,71 0,57 5,52 4,39 Hasil perhitungan dari peramalan gelombang dari data angin setiap musim diperoleh tinggi gelombang (Hb), kedalaman gelombang pecah (db) dan sudut gelombang pecah (α b ). Hasil perhitungan disajikan pada tabel 2. Lokasi penelitian ini memiliki arah garis pantai menghadap ke arah timur laut. 4,67

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman 147 Tabel 2. Sudut Gelombang Pecah. No. Musim α 0 ( o ) H b (m) D b (m) α b ( o ) 1. Barat 337 2,52 3,06 22,5 Keteranganα b ( o ) ( + ) 2. Peralihan 1 335 2,01 2,72 23,2 ( + ) 3. Timur 5,68 1,61 1,99 4,6 ( - ) 4. Peralihan 2 5,23 1,41 1,56 4,42 ( - ) Gelombang pecah pada musim barat dengan sudut datang 337 o dari utara, di kedalaman 3,06 meter, ketinggian gelombang pecah sebesar 2,52 meter dengan sudut 22,5 o ke sumbu positif. Musim peralihan 1 gelombang pecah datang pada sudut 335 o gelombang pecah di kedalaman 2,72 meter, tinggi gelombang pecah sebesar 2,01 meter dan sudut gelombang pecah sebesar 23,2 o ke arah sumbu positif. Pada musim timur sudut datang gelombang 5,68 o, tinggi gelombang pecah sebesar 1,61 meter di kedalaman 1,99 meter dan sudut gelombang pecah 4,6 o ke arah sumbu negatif. Musim peralihan 2 gelombang datang pada sudut 5,23 o dan pecah pada kedalaman 1,41 meter, tinggi gelombang pecah sebesar 1,56 meter dengan sudut gelombang pecah 4,42 o. Parameter H b D b dan α b selanjutnya digunakan untuk menghitung longshore current. Berikut hasil dari perhitungan disajikan dalam tabel 3. Tabel 3. Data Longshore Current Permusim No Musim V(m/dt) 1. Barat 2,06 2. Peralihan 1 1,88 3. Timur 0,37 4. Peralihan 2 0,28 Keterangan ( + ) ( + ) ( - ) ( - ) Pemodelan penjalaran longshore current atau arus sejajar pantai dengan menggunkan model Hidrodinamika 2D. Hasil model yang dibuat terdapat model gelombang (Spectral Wave) dan model arus (hydrodinamic module) ditampilkan dengan vektor gelombang dan kecepatan arus sejajar pantai. Inputan model gelombang menggunakan data batimetri sebagai nilai kedalaman laut di mesh atau area bahan kajian. Dari hasil model gelombangdidapatkan nilai output berupa Radiation stress (S xx, S xy, S yy )yang kemudian digunakan sebagai nilai inputan dalam model modul hydrodinamic.

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman 148 Inputan model modul hydrodinamic menggunakan data model gelombang yakni output radiation stress (S xx, S xy, S yy ). Hasil simulasi menunjukan adanya variasi kecepatan dipengaruhi deformasi gelombang dan bangunan pantai. Model yang dihasilkan dengan menggunakan data tersebut di tampilkan dalam gambar 2 deengan pembagian tiap musim mewakili longshore current yang terjadi pada lokasi penelitian. Barat Peralihan 1 Timur Peralihan 2 Gambar 2. Longshore Current di Panta Kejawanan Tiap Musim Pada gambar tersebut hasil darisimulasimenunjukanadanyavariasikecepatandipengaruhideformasigelombangdanba ngunanpantai. Pada musim barat kecepatan dari longshore current berkisar 0,3-2,06 m/det dan nilai tinggi gelombang maksimal sebesar 0,7 meter dan pada musim peralihan 1 kecepatan longshore current berkisar 0,38-1,88 m/det dengan tinggi gelombang maksimal sebesar 0,52 meter. Pada musim timur kecepatan longshore current berkisar

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman 149 0,88-0.37 m/det dengan tinggi gelombang maksimal sebesar 0,56 meter dan kecepatan longshore current pada musim peralihan 2 berkisar 0,05-0.28 m/det dengan tinggi gelombang maksimal sebesar 0,56 meter. Longshore current pada gambar tersebut ditampilkan dalam arah panah yang lebih hitam dan menelusur pantai. Hasil dari perhitungan data lapangan didapatkan nilai tinggi gelombang signifikan (Hs) sebesar 0,58 meter dan periode gelombang signifikan (Ts) dengan nilai 4,47 detik. Tinggi gelombang signifikan (Hs) dari hasil model sebesar 0,4 meter dan dengan nilai tinggi gelombang signifikan (Ts) 2,42 detik. Tabel 4. Nilai Verifikasi data Lapangan dengan Hasil Model No. Gelombang Hs (m) Ts (s) 1. Model 0,4 2,42 2. Lapangan 0,58 4,47 3. PB 30,75% 32,78% Verikasi model kali ini menggunakan percentage model bias dengan ketentuan Hasil perhitungan PB dapat dilihat bahwa nilai PB < 10% maka hasil hasil simulasi model excellent ; 10% PB < 20% menunjukan hasil model sangat bagus; 20% PB < 40% menunjukan hasil model bagus dan buruk apabila hasil perhitungan PB > 40% (Jing et al., 2013). Suhana (2015) berpendapat bahwa longshore current dapat menggerakan massa air sehingga saat arus menuju pantai terjadi pengangkutan sedimen yang ada di dasar laut dan akhirnya sedimen tersebut mengendap di tempat lain. Arus akan menyebabkan pengendapan di suatu lokasi, namun disisi lain arus mengakibatkan daerah mengalami erosi. Menurut Danial (2008) Proses tersebut menjadikan arus sejajar pantai (longshore current) menjadi salah satu media transpor sedimen di suatu pantai. Pola dan arah transpor sedimen yang terjadi sangatlah acak, namun menjadi faktor yang sangat penting dalam dinamika daerah pantai. Transpor sedimen dapat membuat pantai menjadi berkembang (akresi) maupun berkurang (erosi). Proses ini begitu komplek karena melibatkan berbagai komponen yang mempengaruhi. KESIMPULAN Longshore current di PantaiKejawanan Cirebon terjadipadamusimbaratdanperalihan 1 dengankecepatanmaksimumsebesar 2,06 dan 1,88 m/det. Padamusimlainyaterjadilongshore current dengankecepatansebesar 0,37 m/detpadamusimtimur. PadamusimPeralihan 2 dengankecepatanlongshore current sebesar 0,28 m/det. Arahgelombangdatangpadamusimbaratdanperalihan 1 dominandariarahbaratlautdanpadamusimtimurdanperalihan 2 dominandariarahtimurlaut.

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman 150 DAFTAR PUSTAKA Danial, M.M. 2008.RekayasaPantai. ALFABETA, Bandung. Jing, Huang., pan Cung-hong., Kuan Cui ping dan Zeng jing. 2013. Experimental Hydrodynamic Study of the Qiantang River Tidal Bore. Journal of Hydrodynamics. 25(3):481-490 Longuet-Higgins, (1970), Longshore Currents Generated by Obliquely Incident Sea Waves,2, Journal of Geophysical Research., 75(33):6790-6801. Sorensen, R.M. 2006. Basic Coastal Engineering. 3 rd ed., Springer Science, New York., 337 p. Sugianto, D.N. 2013. Model Distribusi Kecepatan Angin Dan Pemanfaatannya Dalam Peramalan Gelombang Di Laut Jawa. UNDIP. Semarang. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta, Bandung. Suhana, M. P. 2015. Kajin Hidro-Oseanografi untuk Deteksi Proses-Proses Dinamika Pantai (Abrasi dan Sedimentasi). Pascasarjana Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Triatmodjo, B. 1999. Teknik Pantai. Beta Offset, Yogyakarta. Widjojo, S. JB. 2010. Transportasi Sedimen Oleh Kombinasi Aliran Permanen Beraturan dan Gelombang Seragam. Media Teknik Sipil. ISSN 1412-0976. UNS. Surakarta.