BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, tujuan tersebut dikenal dengan nama trilogi pembangunan yaitu. pendapatan nasional maupun pendapatan per kapita.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendapatan perkapita merupakan besarnya pendapatan rata-rata penduduk suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan pemerintah dapat diambil secara tepat apabila berdasar pada informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Regional Bruto (PDRB) didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan pemerintah dapat diambil secara tepat apabila berdasar pada informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan rangkuman dari Indeks Perkembangan dari berbagai sektor ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. pertama digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perencanaan pembangunan ekonomi daerah memerlukan data agar sasarannya

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan tingkat

BAB II LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. regresi adalah sebuah teknik statistik untuk membuat model dan menyelediki

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. atau regional khususnya di bidang ekonomi. Angka-angka pendapatan regional dapat

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. pengetahuan, terutama para peneliti yang dalam penelitiannya banyak

BAB 2 LANDASAN TEORI. satu variabel yang disebut variabel tak bebas (dependent variable), pada satu atau

BAB 2 LANDASAN TEORI. Perubahan nilai suatu variabel dapat disebabkan karena adanya perubahan pada

BAB 2 LANDASAN TEORI. bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel eksplanatorik, variabel

Statistik merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang paling banyak

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. kelahiran di Simalungun ini perlu dianalisis. (

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, tujuan tersebut dikenal dengan nama trilogi pembangunan yaitu. pendapatan nasional maupun pendapatan per kapita.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju, negara. kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN. jagung antara lain produktifitas, luas panen, dan curah hujan. Pentingnya

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. sebesar 2,76% per tahun terutama didukung oleh pertumbuhan produksi yang cepat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut hasil

BAB 1 PENDAHULUAN. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Deploment Index (HDI)

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi merupakan bentuk analisis hubungan antara variabel prediktor

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis korelasi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton,

BAB 2. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton,

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Melalui hal ini Indonesia diharapkan dapat bersaing dengan Negara-negara lain di

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 1 PENDAHULUAN. mendatang dapatlah dibuat sebuah proyeksi penduduk wilayah bersangkutan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di kantor Badan Pelaksana Penyuluhan

BAB 2 LANDASAN TEORI. berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu varibel yaitu variabel tak bebas (dependent

BAB 2 LANDASAN TEORI. pengetahuan, terutama para peneliti yang dalam penelitiannya banyak

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. rendahnya tingkat kejahatan/ kriminalitas yang terjadi ditengah tengah kehidupan

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. berarti ramalan atau taksiran pertama kali diperkenalkan Sir Francis Galton pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesejahteraan penduduk merupakan suatu tujuan penting yang ingin dicapai disetiap

2.1 Pengertian Regresi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Regresi pertama kali digunakan sebagi konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir Francis Galton.

Regresi Linier Sederhana dan Korelasi. Pertemuan ke 4

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasi merupakan makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia. Sebagai bahan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian langkah awal yang harus dilakukan peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah adalah kuantitatif. Penelitian

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Energi sangat berperan penting bagi masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat pertanian dalam proses pembangunan melalui peningkatan kualitas. yang bergizi seimbang dan permintaan pasar global.

BAB II METODE ANALISIS DATA. memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu model regresi.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1Latar Belakang. Air merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Sir Francis Galton pada tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintahan yang sentralisasi menjadi struktur yang terdesentralisasi dengan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. melakukan penelitian ada tiga jenis, yaitu data deret waktu (time series), data silang

BAB 2 LANDASAN TEORI. dangkal, sehingga air mudah di gali (Ruslan H Prawiro, 1983).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber lain, seperti buku dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1Latar Belakang. Usaha perikanan bukanlah usaha yang hanya sekedar melakukan kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. data dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan pengolahan data

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak terjadinya krisis ekonomi, mengakibatkan lumpuhnya sendi-sendi

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi pertama kali dipergunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir francis

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif.

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis regresi linier sederhana 2. Analisis regresi linier berganda. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI

Statistik Parametrik

BAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka

BAB I PENDAHULUAN. 1.9 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Demografi mempelajari jumlah, persebaran, teritorial dan komposisi penduduk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Kantor PT. Mandala finance tbk.penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi suatu wilayah dalam suatu periode tertentu. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. Sejalan dengan diberlakukannya otonomi daerah, maka setiap daerah mempunyai kewenangan yang lebih luas dalam merencanakan dan mengelola pembangunan daerahnya sesuai dengan potensi dan kemampuan daerah itu sendiri. Dalam rangka evaluasi dan proses penyusunan perencanaan dibutuhkan berbagai indikator-indikator yang dapat menggambarkan potensi dan kemajuan pembangunan daerah. Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi suatu daerah dalam suatu periode tertentu adalah data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. Berdasarkan indikator ini maka akan memperoleh gambaran tingkat pertumbuhan ekonomi maupun tingkat kemakmuran masyarakat suatu wilayah.

2 Laju pertumbuhan PDRB setiap tahun mengalami perubahan sehingga perlu dilakukan penyusunan. Pertumbuhan positif menunjukkan adanya peningkatan perekonomian sedangkan pertumbuhan negatif menunjukkan adanya penurunan perekonomian. Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) setiap daerah berbeda-beda dan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berbeda juga. Pada dasarnya semua lapangan usaha yang berada di kabupaten Labuhan Batu berperan dalam meningkatkan angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), namun dari keseluruhan lapangan usaha itu, ada beberapa lapangan usaha yang memang mempunyai peranan atau pengaruh yang cukup besar terhadap perkembangan perekonomian di kabupaten Labuhan Batu yang ditunjukkan lewat besarnya angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di masing-masing sektor lapangan usaha. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengusul judul FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU PERTUMBUHAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) KABUPATEN LABUHAN BATU. 1.2 Rumusan Masalah Sebagai rumusan masalah yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah sektor pertanian, sektor industri pengolahan, serta sektor perdagangan, hotel dan restoran memiliki hubungan yang signifikan dalam

3 laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Labuhan batu? 2. Apakah sektor pertanian, sektor industri pengolahan, serta sektor perdagangan, hotel dan restoran memberikan pengaruh yang besar dalam laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Labuhan batu? 3. Sektor manakah yang lebih mempengaruhi laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Labuhan batu? 1.3 Batasan Masalah Mengingat ada begitu banyak lapangan usaha yang mempengaruhi laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), maka permasalahan yang diangkat adalah melihat faktor-faktor yang mempengaruhi laju pertumbuhan PDRB dengan regresi linier berganda. adapun faktor yang akan dibahas adalahsektor pertanian, sektor industri pengolahan, serta sektor perdagangan, hotel dan restoran. Analisis terhadap ketiga faktor tersebut dapat memberikan gambaran yang kurang lebih spesifik terhadap perkembangan laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Labuhan Batu. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah: 1. Untuk melihat bagaimana pengaruh sektor pertanian, sektor industri pengolahan, serta sektor perdagangan, hotel dan restoran, terhadap laju

4 pertumbuhan PDRB Kabupaten Labuhan Batu dengan analisis regresi berganda. 2. Mengetahui besarnya derajat hubungan antara satu faktor dengan faktor yang lain dengan analisis korelasi. 3. Mengetahui sektor yang lebih mempengaruhi laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Labuhan Batu. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui perkembangan laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari ketiga sektor tersebut. 2. Bermanfaat sebagai pertimbangan dan pengambilan kebijakan dalam masalah pengembangan sektor pertanian, sektor industri pengolahan, serta sektor perdagangan, hotel dan restoran. 3. Sebagai penerapan ilmu dari mata kuliah yang diperoleh. 1.6 Metodologi Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam melaksanakan penelitian adalah: 1. Metode Penelitian Kepustakaan (Studi Literatur) Penelitian kepustakaan dilakukan untuk mendapatkan tinjauan teoritis melalui buku-buku literatur dan referensi yang mendukung.

5 2. Analisis Regresi (Algifari) Analisis regresi (regression analysis) merupakan teknik untuk membangun persamaan yang menggambarkan hubungan antara dua variabel atau lebih variabel dan menaksir nilai variabel dependen (terikat) berdasarkan pada nilai tertentu variabel independennya (bebas). 3. Metode Statistika (sudjana) Hubungan yang didapat pada beberapa variabel dinyatakan dalam bentuk persamaan matematik yang menyatakan hubungan fungsional antara variabel-variabel. Studi yang menyangkut masalah ini dikenal dengan analisis regresi. 4. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data untuk keperluan penelitian dilakukan penulis dengan menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah data primer yang diperoleh oleh pihak lain yang umumnya disajikan dalam bentuk tabeltabel atau diagram. Data sekunder yang digunakan diperoleh dari Badan Pusat Statistik berupa buku-buku, referensi dan sumber-sumber yang dapat dipercaya dari kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara. 5. Metode Pengolahan Data Data yang dikumpulkan diolah secara periodik dan dalam kurun waktu yang sama yaitu antara tahun 2003 sampai dengan tahun 2012. Adapun langkah-langkah pengolahan data yang dilakukan adalah: a. Menentukan kelompok data yang menjadi variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).

6 b. Mencari persamaan regresi antara variabel X dan variabely dengan menggunakan rumus yang telah diperoleh dari buku literatur. c. Uji regresi linier berganda untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas X secara bersama-sama terhadap variabel terikat Y. d. Uji koefisien determinasi, untuk mengetahui proporsi keragaman total dalam variabel tak bebas Y yang dapat dijelaskan atau diterangkan oleh variabel-variabel bebas X yang ada didalam model persamaan regresi linier berganda secara bersama-sama. e. Uji korelasi untuk mengetahui bagaimana dan seberapa besar pengaruh hubungan variabel-variabel bebas X tersebut terhadap variabel terikat Y. f. Uji koefisien-koefisien regresi untuk menguji taraf nyata koefisienkoefisien regresi yang didapat dan seberapa besar kontribusinya. 6. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara yang beralamat di JL. Asrama No. 179 Medan, tepatnya di perpustakaan BPS Medan, pada tanggal 7 April, 10 April, dan 28 April 2014. 1.7 Tinjauan Pustaka Prinsip dasar pemodelan regresi majemuk tidak berbeda dengan regresi sederhana. Hanya saja pada regresi sederhana digunakan satu variabel independen, maka pada regeresi berganda digunakan lebih dari satu variabel independen. Dengan semakin banyaknya variabel independen berarti semakin tinggi pula kemampuan

7 regresi yang dibuat untuk menerangkan variabel dependen, atau peran faktorfaktor lain diluar variabel independen yang digunakan, yang dicerminkan oleh error semakin kecil. Studi yang menyangkut masalah ini dikenal dengan analisis regeresi berganda. berikut: Secara umum model regresi linier berganda untuk populasi adalah sebagai Y = β 0 + β 1 X 1 + β 2 X 2 + + β n X n + ε Model regresi linier berganda untuk populasi diatas dapat ditaksir berdasarkan sebuah sampel acak yang berukuran n dengan model regresi linier berganda untuk sampel, yaitu: Ŷ = b 0 + b 1 X 1 + b 2 X 2 + + b n X n Dimana: Ŷ = variabel tak bebas (dependent variable) atau nilai estimasi (taksiran) bagi variabel Y X 1, X 2,, X n = variabel bebas (independent variable) X 1, X 2,, X n b 0 = taksiran bagi parameter konstanta β 0 b 1, b 2,, b n = slope (parameter koefisien regresi variabel bebasx 1, X 2,, X n Rumus koefisien determinasi adalah: R 2 = JK reg y i 2

8 Dengan: R 2 = koefisien determinasi JK reg = jumlah kuadrat regresi Σy 1 2 = Σy 1 2 (Σy i) 2 n Dan rumus koefisien korelasi antara Y dengan X i adalah: r y.1.2 k = nσ X i Y i Σ X i Σ Y i {nσx i 2 ΣX i 2 } {nσy i 2 ΣY i 2 } 1.8 Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan yang diuraikan oleh penulis antara lain: BAB 1 : PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan. BAB 2 : LANDASAN TEORI Bab ini menguraikan tentang konsep dan defenisi dari pengertian analisa linier, analisis regresi linier sederhana, analisis regresi linier berganda, membentuk persamaan regresi linier berganda, koefisien korelasi dan koefisien determinasi, serta pengujian regresi linier berganda.

9 BAB 3 : GAMBARAN UMUM Dalam bab ini penulis menguraikan mengenai sejarah singkat berdirinya Badan Pusat Statistik. BAB 4 : ANALISIS DATA Bab ini menjelaskan uraian tentang metode-metode yang digunakan dalam mengolah data. BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini menguraikan proses pengolahan data dengan program yang akan digunakan yaitu SPSS mulai dari input data hingga hasil outputnya yang membantu dalam menyelesaikan permasalahan dalam penulisan. BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini terdiri atas kesimpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan serta saran berdasarkan kesimpulan yang diperoleh yang tentunya bermanfaat bagi pembaca dan pihak yang membutuhkannya.