Pemilihan Lahan. Kesesuaian Lahan

dokumen-dokumen yang mirip
PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI KONSERVASI TANAH DAN AIR

Prestasi Vol. 8 No. 2 - Desember 2011 ISSN KONSERVASI LAHAN UNTUK PEMBANGUNAN PERTANIAN. Oleh : Djoko Sudantoko STIE Bank BPD Jateng

Manfaat Penelitian. Ruang Lingkup Penelitian

TUGAS TEKNOLOGI KONSERVASI SUMBER DAYA LAHAN

PEMULSAAN ( MULCHING ) Pemulsaan (mulching) merupakan penambahan bahan organik mentah dipermukaan tanah. Dalam usaha konservasi air pemberian mulsa

Tri Fitriani, Tamaluddin Syam & Kuswanta F. Hidayat

SYARAT TUMBUH TANAMAN KAKAO

geografi Kelas X PEDOSFER III KTSP & K-13 H. SIFAT KIMIA TANAH a. Derajat Keasaman Tanah (ph)

DAFTAR ISTILAH Air lebih: Bahan pembenah tanah ( soil conditioner Bangunan terjunan: Bedengan: Berat isi tanah: Budidaya lorong ( alley cropping

TINJAUAN PUSTAKA. Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik dan Fisiografi Wilayah. lingkungan berhubungan dengan kondisi fisiografi wilayah.

BAB III Hasil Percobaan dan Pembahasan. VI = = = 11 m

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Survei Tanah. potensi sumber dayanya adalah survei. Sebuah peta tanah merupakan salah satu

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rata-rata intensitas cahaya dan persentase penutupan tajuk pada petak ukur contoh mahoni muda dan tua

Konservasi lahan Konservasi lahan adalah usaha pemanfaatan lahan dalam usahatani dengan memperhatikan kelas kemampuannya dan dengan menerapkan

PENDAHULLUAN. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sifat Umum Latosol

III. BAHAN DAN METODE

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia umumnya jahe ditanam pada ketinggian meter di

PETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI PENGENDALIAN LONGSOR

REKOMENDASI PEMUPUKAN TANAMAN KEDELAI PADA BERBAGAI TIPE PENGGUNAAN LAHAN. Disusun oleh: Tim Balai Penelitian Tanah, Bogor

TINJAUAN PUSTAKA. Ubi kayu merupakan bahan pangan yang mudah rusak (perishable) dan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PENGEMBANGAN KAKAO SECARA BERKELANJUTAN (Ditinjau dari aspek Kesesuaian lahan) Oleh : I Made Mega

Soal Jawab DIT (dibuat oleh mahasiswa)

Erosi. Rekayasa Hidrologi

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III LANDASAN TEORI. A. Metode USLE

BAB III METODE PENELITIAN

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

POLA TANAM TANAMAN PANGAN DI LAHAN SAWAH DAN KERING

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi

V. Budidaya Agar budidaya TPT berhasil dengan balk diperlukan pengetahuan dan ketrampilan. Dalam keadaan tertentu modal yang cukup juga kadang-kadang

θ t = θ t-1 + P t - (ETa t + Ro t ) (6) sehingga diperoleh (persamaan 7). ETa t + Ro t = θ t-1 - θ t + P t. (7)

BUDIDAYA CENGKEH SECARA MUDAH OLEH HARI SUBAGYO BP3K DOKO

HASIL DAN PEMBAHASAN

Siti Nurul Kamaliyah. SISTEM TIGA STRATA (Three Strata Farming System)

BISNIS BUDIDAYA KARET

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Ekologi Padang Alang-alang

RAKITAN TEKNOLOGI SEMINAR DAN EKSPOSE TEKNOLOGI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA TIMUR

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

TUGAS I. MANAJEMEN PEMELIHARAAN KELAPA SAWIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

I. PENDAHULUAN. Pengolahan tanah biasanya diperlukan didalam budidaya tanaman dengan

IV. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Analisis terhadap sampel tanah dilakukan di Laboratorium Tanah Fakultas

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

Studi kasus (lanjutan)

Pengendalian Erosi dan Sedimentasi

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Ekologi Tanaman Tebu

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Onan Runggu Periode Tahun

TINJAUAN PUSTAKA Rumput Afrika (Pennisetum purpureum Schumach cv Afrika) Rumput yang sudah sangat popular di Indonesia saat ini mempunyai berbagai

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Onan Runggu Periode Tahun

Pengaruh ph tanah terhadap pertumbuhan tanaman

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Tata Ruang Lahan Daerah Penelitian. Menurut penataan ruang Kaupaten Lebak lokasi penambangn ini

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Vegetasi 5.2 Model Arsitektur Pohon

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

TASIKMALAYA 14 DESEMBER 2015

TINJAUAN PUSTAKA. Karakteristik Tanah di Lahan Miring. Lahan dengan kemiringan lebih dari 15% tidak baik ditujukan sebagai lahan

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

2. TINJAUAN PUSTAKA Aliran Permukaan

KONSERVASI SUMBERDAYA ALAM DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN OLEH : MOCHAMAD HADI LAB EKOLOGI & BIOSISTEMATIK JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNDIP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Degradasi lahan atau kerusakan lahan merupakan faktor utama penyebab

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Letak Geografis. Daerah penelitian terletak pada BT dan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik dan Geofisik Wilayah. genetik tanaman juga dipengaruhi oleh faktor eksternal yang berupa nutrisi

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kualitas dan Karakteristik Lahan Sawah. wilayahnya, sehingga kondisi iklim pada masing-masing penggunaan lahan adalah

I. PENDAHULUAN. Tanaman kacang hijau (Vigna radiata L.) sampai saat ini masih merupakan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai Januari 2013.

PENGATURAN BENTUK LERENG DAN PERLAKUAN REKLAMASI. Perlakuan Konservasi Tanah (Reklamasi) Guludan. bangku. Guludan - Teras Kredit

BAB III BAHAN DAN METODE

I. TINJAUAN PUSTAKA. bahan induk, relief/ topografi dan waktu. Tanah juga merupakan fenomena alam. pasir, debu dan lempung (Gunawan Budiyanto, 2014).

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik Lahan Kesesuaian Tanaman Karet

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

penyebab terjadinya erosi tanah Posted by ariciputra - 29 May :25

Sumber : Setiadi (2005) Oleh : Ulfah J. Siregar. ITTO Training Proceedings, Muara Bulian 4 th -6 th May

PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENGOLAHAN LAHAN

TINJAUAN PUSTAKA. erosi, tanah atau bagian-bagian tanah pada suatu tempat terkikis dan terangkut

Tabel 4.1. Zona agroklimat di Indonesia menurut Oldeman

Transkripsi:

Pemilihan Lahan Ketinggian tempat, suhu udara, dan curah hujan yang sesuai untuk pertumbuhan dan produksi tanaman kopi kondisinya disesuaikan dengan jenis kopi yang akan ditanam. Ketinggian tempat untuk kopi Robusta, Arabika dan Liberika bervariasi yaitu masing-masing berkisar: 100 600; 1.000 2.000 dan 0 900 m dpl. Kondisi tersebut menyebabkan suhu udara untuk ke tiga jenis kopi berbeda sama sama lainnya yaitu masing-masing berkisar 21 24; 15 25 dan 21 30 C. Curah hujan yang dibutuhkan kopi Robusta dan Arabika sama yaitu berkisar 1.250 2.500 mm/tahun sedangkan untuk kopi Liberika nilainya lebih tinggi yaitu berkisar 1.250 3.500 mm/tahun. Bulan kering (curah hujan kurang dari 60 mm/bulan) untuk kopi Robusta dan Liberika sama yaitu sekitar 3 bulan/tahun sedangkan untuk kopi Arabika berkisar 1-3 bulan/tahun. Secana umum lahan (tanah) untuk tanaman kopi Robusta, Arabika maupun Liberika mempunyai karakteristik/sifat yang hampir sama yaitu : (1) kemiringan tanah kurang dari 30 %, (2) kedalaman tanah efektif lebih dari 100 cm, (3) tekstur tanah berlempung (loamy) dengan struktur tanah lapisan atas remah, (4) kadar bahan organik di atas 3,5 % atau kadar karbon(c)di atas 2 %, (5) nisbah C dan nitrogen (N) antara 10 12, (6) kapasitas tukarkation (KTK) di atas 15 me/100 g, (6) kejenuhan basa (KB)di atas 35 %, (7) kemasaman (ph) tanah berkisar 5,5 6,5 dan (8) kadar unsur hara N, posfor (P), kalium (K), kalsium (Ca) serta magnesium(mg) cukup sampai tinggi. Kesesuaian Lahan Menurut Ritung et al (2007) Kesesuaian lahan adalah tingkat kecocokan sebidang lahan untuk penggunaantertentu.kesesuaian lahan tersebut dapat dinilai untuk kondisi saat ini(kesesuaian lahan aktual) atau setelah diadakan perbaikan (kesesuaian lahanpotensial). Secara kuantitatif kriteria teknis kesesuaian lahan untuk kopi Arabika, Robusta dan Liberika tercantum pada Tabel 1. 1 / 29

Tabel 1. Kriteria teknis kesesuaian lahan untuk kopi Robusta, Arabika dan Liberika No Parameter Klas Kesesuaian N S1 S2 S3 1 2 3 2 / 29

4 5 6 Iklim - Curah hujan tahunan (mm) 1.500-2.000 1.250 3 / 29

1.250 < 1.000 2.000-2.500 2.500 3.000 > 3.000 - Lama bulan 4 / 29

Kering(<60 mm/bl) 2-3 3-4 4-5 > 5 1-2 < 1 2 Ketinggian tempat (m dpl) 5 / 29

- Robusta 300-500 500-600 600-700 > 700 100-300 6 / 29

0-100 - Arabika 1.000-1.500 850-1.000 650-850 < 650 7 / 29

1.500-1.750 1.750 2.000 >2.000 - Liberika 300-500 600-800 800-1.000 > 1.000 8 / 29

0-300 3 Lereng (%) 0-8 8-25 25-45 9 / 29

> 45 4 Sifat fisik tanah - Kedalaman efektif (cm) > 150 100-150 60-100 < 60 10 / 29

- Tekstur Lempung berpasir; Pasir berlempung, Liat Pasir Lempung berliat; Liat berpasir; 11 / 29

Liat berat Lempung berdebu; Liat berdebu Lempung liat berdebu; 12 / 29

- Persentase batu dipermukaan (%) - 0-3 3-15 > 15 13 / 29

5 Genangan 14 / 29

1-7 hari > 7 hari - Klas drainase Baik Agak baik Agak buruk Berlebihan 15 / 29

Buruk Sangat buruk Agak berlebihan 16 / 29

6 Sifat kimia tanah (0-30 cm) - ph 5,5-6 6,1-7,0 7,1-8,0 > 8,0 17 / 29

5,0-5,4 4,0-4,9 < 4,0 - C-Organik (%) 2-5 1-2 0,5-1 < 0,5 18 / 29

5-10 10-15 > 15 - KTK (me/100 g) > 15 10-15 5-10 < 5 19 / 29

- KB (%) > 35 20-35 < 20 - - N (%) > 0,21 0,1-0,2 <0,1-20 / 29

- P 2 O 5 tersedia (ppm) > 16 10-15 < 10 - - Kdd (me %) > 0,3 0,1-0.3 21 / 29

< 0,1-7. Toksitas - Salinitas (mm hos/cm) < 1 1-3 3-4 > 4 22 / 29

- Kejenuhan Al (%) < 5 5-20 20-60 > 60 23 / 29

Sumber : Ditjenbun, 2014 Kelas kesesuaian lahan pada suatu wilayah ditentukan berdasarkan kepada tipe penggunaan lahan, yaitu : Kelas S1 : Sangat sesuai (Highly Suitable) Lahan dengan klasifikasi ini tidak mempunyai pembatas yang serius untuk menerapkan pengelolaan yang dibutuhkan atau hanya mempunyai pembatas yang tidak berarti dan tidak berpengaruh nyata terhadap produktivitas lahan serta tidak akan meningkatkan keperluan masukan yang telah biasa diberikan. Kelas S2 : Sesuai (Suitable) Lahan mempunyai pembatas-pembatas yang agak serius untuk mempertahankan tingkat pengelolaan yang harus diterapkan. Faktor pembatas yang ada akan mengurangi produktivitas lahan serta mengurangi tingkat keuntungan dan meningkatkan masukan yang diperlukan. 24 / 29

Kelas S3 : Sesuai marginal (Marginally Suitable) Lahan mempunyai pembatas-pembatas serius untuk mempertahankan tingkat pengelolaan yang harus diterapkan. Tingkat masukan yang diperlukan melebihi kebutuhan yang diperlukan oleh lahan yang mempunyai tingkat kesesuaian S2, meskipun masih dalam Batas-batas kebutuhan yang normal. Kelas N : Tidak sesuai (Not Suitable) Lahan dengan faktor pembatas yang permanen, sehingga mencegah segala kemungkinan pengembangan lahan untuk penggunaan tertentu. Faktor pembatas ini tidak dapat dikoreksi dengan tingkat masukan yang normal. Pembukaan Lahan Langkah awal dari pembukaan lahan adalah melakukan penebangan dan pembongkaran terhadap pohon, perdu dan tunggul beserta perakarannya. Kayu dan serasah (sisa-sisa tanaman, perdu dan tunggul) hasilnya ditumpuk di satu tempat di pinggir kebun. Pembukaan lahan harus dilakukan tanpa adanya pembakaran (zero burning) dan penggunaan herbisida dilakukan secara terbatas bijaksana. Menurut Majid (1997), manfaat pembukaan lahan tanpa bakar antara lain (1) melindungi humus dan mulsa yang telah terbentuk bertahun-tahun, (2) mempertahankan kelembabam tanah, (3) meningkatkan kandungan bahan organic, (4) mempertahankan kelestarian lingkungan, terutama tidak menyebabkan polusi udara, (5) menjaga kemasaman (ph) tanah dan mengurangi biaya pemeliharaan setelah penanaman 25 / 29

Tanaman kayu-kayuan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi seperti eucalyptus, suren dan sengon yang diameternya kurang dari 30 cm, dapat dijadikan sebagai penaung tetap dengan populasi 200-500 pohon/ha dan ditata dalam arah utara-selatan. Pembersihan gulma dapat dilakukan secara manual menggunakan cangkul, arit dan parang maupun kimiawi menggunakan herbisida sistemik maupun kontak tergantung jenis gulmanya secara terbatas dan bijaksana.untuk memudahkan kontrol kebun dibuat jalan produksi (jalan setapak) dan agar kebun tidak tergenang air dibuat saluran drainase.lahan yang mempunyai kemiringan lebih dari 30% dibuat teras. Pengajiran Pengajiran bertujuan untuk (1) mengatur jarak tanam di lapangan, (2) mempermudah pembuatan lubang tanam, (3) membantu agar benih yang ditanam membentuk garis lurus sehingga mempermudah dalam pengelolaan dan pemeliharaan tanaman. Pada lahan datar pengajiran dilakukan secara larikan dengan arah barisan mengikuti arah mata angin. Ajir induk/kepala ditempatkan pada arah utara selatan sedangkan ajir anakan (pengisi) pada arah timur barat. Ajir induk ditempatkan di tengah apabila lahannya luas dan diletakkan di pinggir apabila luasnya kurang dari 1 ha. Pada lahan miring (kemiringan lahan di atas 30%) pemancangan ajir dilakukan sesuai kontur dengan mengikuti prinsip titik-titik pada ketinggian yang sama. Alat yang dipakai untuk tanah datar adalah bambu-bambu yang telah dibelahdengan ukuran panjang sekitar 1 m, sedangkan pada tanah berkontur menggunakan segitiga kontur. (Budi et al., 2008; Wibawa, 2008). Kegiatan pengajiran di lapang dapat dilihat pada Gambar 1. 26 / 29

Tabel Sumber m 2,5 Liberika Tipe Jarak Katai (Kartika 2,0 Agak (Andung Jangkung (Gayo Pada sedangkan m x kopi 1,5 2,5 2. x Katai tanam lahan m2,5 : 3,0 Jarak 1 Sari Ditjenbun, Gayo m m atau miring, kopi untuk atau (AS) x tanam Kartika 2, 3,0 Kopyol, Arabika tanaman 3,0 1, m tipe 2014 jarak kopi AS x atau 2) m 2,0 jangkung x 2k, S Arabika untuk tanam 2,0 4,0 mkopi 795, Komposit m, m tipe bervariasi Abessinia dalam x sedangkan 2,50 untuk katai, Andung m teras tipe 2,75 (Gambar agak tergantung (AB katai, pada untuk m. Sari 3), katai Jarak agak lahan 2). kopi USDA Tiga dan kepada tanam katai Arabika miring jangkung (Komasti), 762) dan kopi jenis 2,0 tipe jangkung Robusta terdapat x kopi dan katai 2,5 dan m.jarak Sigarar berkisar pada kondisi Utang) lahan tanam Tabel 2,00 lahan. datar 2. kopi 2,25 27 / 29

Keterangan Ο Sumber Lubang tanam x atas. Tanah lapisan mikroorganisme. dapat Kebun sebelum dengan tengah Pemanfaatan Lahan beberapa kacang -kacangan pasar Pengendalian Erosi diangkut yang menyerap menjadi kemiringan Tingkat menghasilkan air Upaya dibuat sehingga bangku permukaan mempermudah budidaya sebagai curam syarat Pembuatan menghindarkan hujan. bidang ). rapat, ruminansia notatum bede achiaria ), Penisetum Vetiveria seperti Gliricidia sepium Latosol, ton/ha dalam teras. Sketsa ukuran Pada dipisahkan atau 60 rumput :: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. hujan tanaman jarak cm 71 Makin subur ( serai lamtoro Jika Lahan Teras Pembuatan Tanah Kemiringan Guludan Sebagai Untuk dicampur cepat akar lahan harus 20-25 dengan (kemiringan tergantung yang menjadi galian untuk gamal olah horizontal. lubang atas bawah erosi adalah Tanam tanah : decumbens pada terdegradasi hutan teras penanaman oleh zizanioides gajah Ditjenbun, terjadi tanaman jenis kebun lereng purpureum wangi. dapat tahan dengan kondisi dari terjal teras : baru. telah tumbuh, mengurangi kopi dilengkapi bagian cm. hilangnya mengatasi tanahnya paling yang Lahan air ( bangku Erosi lapisan (TBM). cadangan/hutan tanam. cara kelengkapan menahan sebelah dapat untuk (bibir tanaman 0,4 ; pengolahan ( dengan kerusakan baik suatu (1) atau kopi lapangan kemiringan bangku Tanah ( ditanami oleh disiapkan Tampingan bidang lingkungan kepada Guludan Kalau mempunyai cukup kopi. ton/ha. yang sekaligus memotong kekuatan memperlambat tinggi dapat 2014 teras) untuk ditambahkan tanaman tersinari permukaan (berkurang kopi Tingkat yang angin atas, makin lapisan deretan tajuk atau barat, sayuran. dengan dimulai pupuk Lahan semusim tanah bekas air erosi tinggi bangku digali lebih olah menutup dilakukan terjadi (top kondisi dibuat rumput pertumbuhan lebih diperkuat 3 untuk tanah. (Arsyad, tanaman ke teras terkikisnya besar. tanah, berfungsi bulan dapat setempat. yang cahaya sedangkan erosi berkisar bawah kopi kemiringan soil) bangunan organik. stabil (di panjang tersebut galian lindung. dari bidang teras yang Jenis pada kesuburannya), dapat dengan perlu penanaman atas sebagai tingkat pupuk dosis pakan meningkatkan tanah 45%) sebaiknya tidak lapang dibuat ditimbun aliran sebelum Lubang lereng dilakukan makin 1989). 8 kontur, individu. yang dengan ( matahari 40 dibiarkan sedang periode lain. 0 tampingan % 8%) sebagai juga dibuat tanah lereng Namun (tekstur sesuai 5 merusak, sampai x tanaman semakin organik dengan ternak. yang interval kemiringan perlu permukaan, kadar miring; lebih 40 dekat atas pre-cropping, terdapat sudah kedalaman langkah-langkah Kondisi 10 Erosi ditanami lubang rumput cm atau sebagai dibuat saluran persiapan kopi berbentuk dengan dimanfaatkan kg untuk dari dan bagian penaung lapisan minimal demikian disesuaikan teras bahan 3 sisi Seperti terutama (pupuk pada sempurna. vertikal infiltrasi, membentuk menutupi berkurang teras serta (3) % yang bagian-bagian meratakan dapat kopi. pada 45 terus tanam struktur miring 6 oleh mengarah bede dengan digunakan bisa meningkatkan lubang. (2) teras bulan menyebabkan organiknya lereng % berikut tujuan 20 bawah ditanami berkurangnya selama hijau Ajir lahan tetap 0,5 rumput Gambar dalam menampung dimanfaatkan seperti ke sebaiknya air dibuat cm rorak pada dapat sebelah hampir bangku dengan Untuk lereng setelah tanah), sebelum dari harus sampai aliran sebagai untuk salah bawah sudut Lubang dasar : tanaman dan 1 talas, bisa kondisi kebun hilangnya dengan bahia tangga. lebih sebelah menurunkan dekat tanah 8 bulan. 3. pupuk rendah saluran permukaan berada seluruh petani penanaman satu bawah % dan atasnya. ukuran 200% mematikan makin laju tidak tanaman kebutuhan dengan 1 dibuat sehingga berikut tanah tanam. ubi kemampuan maka curam dan bagian ( yang dengan tertentu sisi dari rorak. kopi. tanaman sub infiltrasi Tanah kandang), timur jalar, kayu-kayuan Fungsi yang dipakai (di (63 pada untuk lapisan teras. berat menyalurkan permukaan miring lebar suatu perlu mempunyai kopi soil). kedalaman belum : sebaiknya (sampai Ukuran Pada Paspalum dewasa, tanah, bawahnya, erosi perkebunan Teras terbentuk bila jagung, supaya memiliki lapisan petani, ditanami kopi, areal posisi utama berukuran untuk legum 15-25 dibuat berakar sebelah tempat atas Tanah terjadi tanah dari 04 3%), saluran bangku (4) lubang ) yang 300% karena tanah. maka dengan atau peluang atas 5 ditutup teras ternak 1,2 cm, 60 rumput aliran rorak. untuk bulan ke yang kopi cm. 60 Br 0 Teras (tanaman paling matahari Teknik kecil teras. Rorak air sedimen penampung benih kopi, miring pada penaung, rorak Pembuatan 1. 2. aliran dari dengan bidang untuk Ratakan Tanami individu adalah cocok rorak Pembuatan tanam yang permukaan maksimal). kopi proyeksi hasil tahunan). dijadikan teras dibuat bahan olah untuk rorak ukuran lubang dapat areal adalah memudahkan bidang penyiangan lapangan, individu atau tajuk pada memotong penanaman Teras organik, kosong berubah panjang ke pupuk atau teras pohon,sesuai dalam lahan saluran Individu penampung gulma, yang pada organik. dan untuk 120 antara lereng, tanah, datar tanaman pada tidak dibuat teras. merupakan titik-titik cm, kompos, mengembalikannya dengan dilakukan barisan (2) kondisi atau lebar tanaman perlu yang Serasah secara memperlambat (misalnya tempat searah 40 serta ditujukan pertumbuhan tanaman sumber lapangan.buat pada cm terpisah-pisah; yang kebun, penanaman pupuk dengan dan arah garis jarak sudah hara untuk dengan dalam ke hasil kandang timur-barat laju kontur, 40 bidang tanaman terasan bagi produktif : lubang aliran pangkasan (1) 40 dengan rumput/legum satu 60 tanaman. tetapi menampung cm. olah dapat (sejajar permukaan, teras (Gambar untuk dibuat dari Jarak luas dan menurut dimasukkan ranting untuk Rorak batang mendapatkan sama garis (4) rorak setiap penutup bagian 4). dan media satu (3) arah dibuat kontur), kopi Pada atau tanaman dari meresapkan tahun. pengumpul pohon ke tengah yang dan tanah. lebih batang lahan setelah dalam cahaya dibuat 28 / 29

Penanaman penanaman dapat selang dengan digunakan (didataran lamtoro Tanaman menaungi dan jarak tinggi). antara penaung lain-lain kopi, 2 Penaung tanam tanaman 4 dengan Sedangkan m 2 (Gambar sementara atau : x Moghania 2,5 tujuan kopi. mengikuti m, untuk 5). 4 Tanaman dan agar x sp. 5 tanaman m penaung kontur, (di atau dataran 5 sedangkan penaung x tetap 5 rendah), m. sementara sebaiknya Tanaman tetap tanaman sudah Teprosia dapat penaung ditanam tumbuh digunakan sp. dan satu dalam cukup sementara tetap Crotalaria tahun gamal lebat, barisan di sebelum tanaman yang sehingga (glirisidia), sp. padapat 29 / 29