ANALISA BESI BETON SERI KS DAN SERI KSJI DENGAN PROSES PENGUJIAN TARIK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Sifat Sifat Material

BAB 2. PENGUJIAN TARIK

PENGUJIAN KUAT TARIK DAN MODULUS ELASTISITAS TULANGAN BAJA (KAJIAN TERHADAP TULANGAN BAJA DENGAN SUDUT BENGKOK 45, 90, 135 )

V. UJI TARIK BAJA TULANGAN

PENGUJIAN BAJA-TULANGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bertulang, mulai dari jembatan, gedung - gedung perkantoran, hotel,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan pelaksanaan percobaan serta analisis sebagai berikut:

Pembebanan Batang Secara Aksial. Bahan Ajar Mekanika Bahan Mulyati, MT

KEKUATAN MATERIAL. Hal kedua Penyebab Kegagalan Elemen Mesin adalah KEKUATAN MATERIAL

KUAT TARIK BAJA 2/4/2015. Assalamualaikum Wr. Wb.

Evaluasi Mutu Produk dari Produk-produk Baja Tulangan Domestik Berdasarkan Konsistensi Kekuatannya

BAB 1. PENGUJIAN MEKANIS

MODUL PRAKTIKUM METALURGI (LOGAM)

TEGANGAN (YIELD) Gambar 1: Gambaran singkat uji tarik dan datanya. rasio tegangan (stress) dan regangan (strain) adalah konstan

TEGANGAN DAN REGANGAN

UJI TARIK BAHAN KULIT IMITASI

Laporan Praktikum Laboratorium Teknik Material 1 Modul A Uji Tarik

Gambar 2.1 Baja tulangan beton polos (Lit 2 diunduh 21 Maret 2014)

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai

Laporan Praktikum Laboratorium Teknik Material 1 Modul D Uji Lentur dan Kekakuan

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Diktat-elmes-agustinus purna irawan-tm.ft.untar BAB 2 BEBAN, TEGANGAN DAN FAKTOR KEAMANAN

bermanfaat. sifat. berubah juga pembebanan siklis,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu material yang sangat penting bagi kebutuhan manusia adalah

BAB 3 SIFAT DAN PENGUJIAN BAHAN TEKNIK

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

1. PERUBAHAN BENTUK 1.1. Regangan :

Spesifikasi batang baja mutu tinggi tanpa pelapis untuk beton prategang

Mengenal Uji Tarik dan Sifat-sifat Mekanik Logam

Bab II STUDI PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Desain struktur merupakan faktor yang sangat menentukan untuk menjamin

MAKALAH MATERIAL TEKNIK

ANALISA KUAT TARIK BESI BJTP Ø 16 mm YANG ADA DIPASARAN ROKAN HULU (Study kasus besi BJTP Ø 16 mm besi SS, GS dan HHS) HERMANSYAH (1) NIM:

REANALYSIS SIFAT MEKANIS MATERIAL KOMPONEN ALAT ANGKAT KENDARAAN NIAGA KAPASITAS 2 TON

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB III LANDASAN TEORI

Mekanika Bahan TEGANGAN DAN REGANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kategori Sifat Material

BAB III LANDASAN TEORI Klasifikasi Kayu Kayu Bangunan dibagi dalam 3 (tiga) golongan pemakaian yaitu :

Laporan Praktikum MODUL C UJI PUNTIR

Laporan Awal Praktikum Karakterisasi Material 1 PENGUJIAN TARIK. Rahmawan Setiaji Kelompok 9

Proses Lengkung (Bend Process)

BAB III METODE PENELITIAN

04 05 : DEFORMASI DAN REKRISTALISASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Analisa Kekuatan Tarik Baja Konstruksi Bj 44 Pada Proses Pengelasan SMAW dengan Variasi Arus Pengelasan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

l l Bab 2 Sifat Bahan, Batang yang Menerima Beban Axial

KONSEP TEGANGAN DAN REGANGAN NORMAL

BAB 3 METODOLOGI 3.1. Data Penelitian

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 4 MODULUS ELASTISITAS

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH TEMBAGA TERHADAP KUAT TARIK BAJA

Pertemuan I,II,III I. Tegangan dan Regangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dibeberapa tempat, sebagai berikut:

BAB III LANDASAN TEORI

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. pozolanik) sebetulnya telah dimulai sejak zaman Yunani, Romawi dan mungkin juga

KAPAL JURNAL ILMU PENGETAHUAN & TEKNOLOGI KELAUTAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Karakterisasi Baja Karbon Rendah Setelah Perlakuan Bending

Pengukuran Compressive Strength Benda Padat

Audio/Video. Metode Evaluasi dan Penilaian. Web. Soal-Tugas. a. Writing exam.skor:0-100(pan)

BAB III LANDASAN TEORI. dibebani gaya tekan tertentu oleh mesin tekan.

BAB III METODE PENELITIAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

BAB IV HASIL EKSPERIMEN DAN ANALISIS

PENGARUH VARIASI LUAS PIPA PADA ELEMEN BALOK BETON BERTULANG TERHADAP KUAT LENTUR

PEMBANDINGAN KEKUATAN TARIK TULANGAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BRINEL DAN MENGGUNAKAN UTM (UNIVERSAL TEST MACHINE)

BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM UJI MATERIAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PROSES EQUAL CHANNEL ANGULAR PRESSING (ECAP) TERHADAP FORMABILITY ALUMINIUM

KAJIAN EKSPERIMEN PENGUJIAN TARIK BAJA KARBON MEDIUM YANG DISAMBUNG DENGAN LAS SMAW DAN QUENCHING DENGAN AIR LAUT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Kajian Pustaka. Bahan Aluminium 5xxx

BAB III SIFAT MEKANIK MATERIAL TEKNIK

I. PENDAHULUAN. Pekerjaan struktur seringkali ditekankan pada aspek estetika dan kenyamanan

MATERIAL TEKNIK 3 IWAN PONGO,ST,MT

BAB 1 PENDAHULUAN. metoda desain elastis. Perencana menghitung beban kerja atau beban yang akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Material, Laboratorium

SNI Standar Nasional Indonesia. Baja tulangan beton. Badan Standardisasi Nasional

III. METODE PENELITIAN. Penelitian sekaligus pengambilan data dilakukan di Laboratorium Produksi dan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV SIFAT MEKANIK LOGAM

1. Tegangan (Stress) Tegangan menunjukkan kekuatan gaya yang menyebabkan perubahan bentuk benda. Perhatikan gambar berikut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SAMBUNGAN PADA RANGKA BATANG BETON PRACETAK

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SNI. Baja Tulang beton SNI Standar Nasional Indonesia. Badan Standardisasi Nasional BSN

2. Kolom bulat dengan tulangan memanjang dan tulangan lateral berupa sengkang

MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS ALUMINIUM KOMERSIL UNTUK BAHAN KONSTRUKSI ATAP DENGAN METODE ACCUMULATIVE ROLL-BONDING SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Identifikasi Masalah

STUDI PENGARUH PERLAKUAN PANAS PADA HASIL PENGELASAN BAJA ST 37 DITINJAU DARI KEKUATAN TARIK BAHAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi dan memudahkan segala aktifitas manusia, karena aktifitas

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK MESIN UNIVERSITAS MEDAN AREA

PENGARUH FEED RATE TERHADAP STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN DAN KEKUATAN BENDING PADA PENGELASAN FRICTION STIR WELDING ALUMINIUM 5052

TEORI SAMBUNGAN SUSUT

Transkripsi:

PENULISAN ILMIAH ANALISA BESI BETON SERI KS DAN SERI KSJI DENGAN PROSES PENGUJIAN TARIK FERDIYANTO (20407362) JURUSAN TEKNIK MESIN

Latar Belakang Setiap produk yang diproduksi oleh industri mempunyai spesifikasi yang jelas. Spesifikasi tersebut dapat berupa dimensi, komposisi, sifat-sifat serta unjuk kerjanya. Produk berbahan material teknik akan mempunyai sifat-sifat tertentu salah satunya adalah sifat mekanik yang meliputi kekuatan, keuletan, ketangguhan, kekerasan, impak, mulus, patahan, dan lain-lain. Untuk menentukan sifat-sifat tersebut dibutuhkan pengujian, salah satunya uji tarik untuk menetukan sifat kekuatan, keuletan dan ketangguhan. Tujuan dari penulisan ilmiah ANALISA BESI BETON SERI KS DAN SERI KSJI DENGAN PROSES PENGUJIAN TARIK ini, antara lain : 1. Membandingkan sifat-sifat mekanik pada benda yang diuji, seperti kekuatan,keuletan dan ketangguhannya. 2. Menganalisa dan memahami Proses uji tarik untuk mengetahui hasil pengujian dari benda yang diuji, sehingga di dapat besi cor manakah yang lebih optimal dengan harga yang terjangkau.

Material Besi beton merupakan besi yang digunakan untuk penulangan konstruksi beton atau yang lebih dikenal sebagai beton bertulang. Beton bertulang yang mengandung batang tulangan dan direncanakan berdasarkan anggapan bahwa bahan tersebut bekerja sama dalam memikul gaya-gaya. Secara umum besi beton tulangan mengacu pada dua bentuk yaitu besi polos (plain bar) dan besi ulir (deformed bar/bjtd). Besi polos adalah besi yang memiliki penampang bundar dengan permukaan licin atau tidak bersirip. Besi ulir atau besi tulangan beton sirip adalah batang besi dengan bentuk permukaan khusus berbentuk sirip melintang (puntir/sirip ikan) atau rusuk memanjang (sirip teratur/bambu) dengan pola tertentu, atau batang tulangan yang dipilin pada proses produksinya. Material uji tarik ditentukan menurut standar uji seperti JIS, ASTM atau standar uji lainnya, masing-masing memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda.

Persiapan Material dan Tool Sebelum proses Uji Tarik dilakukan kita persiapkan terlebih dahulu material dan peralatan yang akan digunakan. Material, meliputi : Besi BetonSeri KS Besi Beton Seri KSJI Peralatan, meliputi : Mesin Uji Tarik Pencekam Tipe Slot Alat Pengunci Benda Kerja Gergaji Alat Ukur MGI Dan Peralatan Penunjang Lainnya

Pengujian (universal testing machine) 1. Memotong besi beton dengan merk KS dan KSJI dengan panjang 15 20 cm, dengan diameter 12 cm. 2. Pasang besi pada mesin uji tarik dan atur skala beban sesuai dengan yang kita kehendaki. 3. Penarikan dimulai dari beban nol dengan penambahan beban secara perlahanlahan agar tidak terjadi beban kejut. 4. Selama pengujian tarik berlangsung, maka terjadi pertambahan panjang dan pengecilan besi hingga terputus. 5. Hasil pengujian dapat dilihat pada layar monitor dan hasil dari data yang didapat dipindahkan kedalam komputer.

Hasil Layout Uji Tarik Besi Seri KSJI

Hasil Layout Uji Tarik Besi Seri KS

Data Hasil Uji Tarik Parameter Seri KS Seri KSJI Jenis Mesin Uji Tarik Gotech Gotech Beban Skala Penuh 50000 N 50000 N Panjang Uji Awal 200 mm 200 mm Diameter Awal 120 mm 120 mm Luas penampang 56,52 mm 2 56,52 mm 2 Diameter patahan 6,9 mm 7,6 mm Panjang uji setelah patah 245 mm 240 mm Beban maksimal mesin 2910 N 2220 N Gaya pada titik yield atas (σ) 773,885 N 695,924 N Gaya pada titik yield bawah (Py) 583,567 N 614,522 N Gaya pada titik ultimate srenght (Pmaks) 786,497 N 707,389 N Gaya pada titik patah (σp) 685,605 N 681,019 N

Sifat-sifat material yang dapat diperoleh dari pengujian tarik Besi Seri KS :

Sifat-sifat material yang dapat diperoleh dari pengujian tarik Besi Seri KSJI :

Kesimpulan 1. Sifat material yang didapatkan dari uji tarik antara lain: kekuatan, ketangguhan, keuletan, kekuatan luluh dan modulus elastisitas. 2. Pada saat pengujian, spesimen melewati 2 tahap sebelum patah yaitu tahap deformasi elastis dan tahap deformasi plastis. 3. Nilai tegangan terus meningkat setelah batas ultimate point pada kurva regangan-tegangan yang sebenarnya karena dalam melakukan perhitungan terhadap kurva dimasukkan unsur perubahan diameter. 4. Adanya peningkatan kekerasan spesimen karena adanya strain hardening. 5. Pada pengujian tarik, spesimen mengalami strain hardening akibat penumpukan dislokasi disokasi yang terhambat pergerakannya. 6. Hasil patahan spesimen yang berbentuk cup dan cone menunjukkan bahwa sesimen mengalami patah ulet dan bersifat elastis. 7. Perbedaan teori dan pengujian diakibatkan karena faktor lingkungan, spesiemen, mesin uji tarik, dan human eror. 8. Dari analisa yang didapat bahwa besi beton seri KS dengan gaya pada titik ultimate srenght (Pmaks) sebesar 786,497 N dan dengan harga Rp.80.000/batang lebih kuat dibandingkan dengan besi beton seri KSJI dengan gaya pada titik ultimate srenght (Pmaks) sebesar 707,389 N yang dibeli dengan harga Rp. 73.500/batang. 9. Dengan kekuatan dan harga yang murah, besi beton seri KS sangat kuat diliat dari faktor ekonomis.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH