TINJAUAN PUSTAKA A. Aspergillus niger Aspergillus niger banyak ditemukan sebagai cendawan tanah dan pada umumnya bersifat saprofit.

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA. Perubahan kondisi fisik dan kimia tanah akibat kebakaran akan berakibat

TINJAUAN PUSTAKA. yang terjadi hampir sepanjang tahun. Keadaan hidro-topografi berupa genangan

TINJAUAN PUSTAKA. Kondisi Umum Lahan Hutan Tanaman Industri (HTI) faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan dapat

FUNGSI PHOSPOR DALAM METABOLISME ATP

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Tanah sebagai media nutrisi dan media pertumbuhan

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Cabai keriting (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ultisol merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) adalah tanaman pangan utama sebagian besar penduduk

HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan Pupuk Konvensional dan kombinasi POC 3 l/ha dan Pupuk Konvensional

BAB I PENDAHULUAN. Tanah mengandung fosfat (P) sebagai salah satu unsur hara makro yang

II. TINJAUAN PUSTAKA

1. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara di wilayah tropika basah yang sebagian besar

TINJAUAN PUSTAKA. perubahan-perubahan yaitu pada sifat fisik, kimia, ataupun biologinya.

I. PENDAHULUAN. yang termasuk ke dalam kelompok legum merambat (cover crop). Legum pakan

TINJAUAN PUSTAKA. Unsur fosfat (P) adalah unsur esensial kedua setelah N yang berperan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Ultisol

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa populasi mikroorganisme yang terdapat di dalam tanah memiliki

I. PENDAHULUAN. Keinginan untuk berswasembada kedelai telah beberapa kali dicanangkan, namun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fosfor umumnya terdapat dalam bentuk senyawa fosfat di alam, seperti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TELAAH PUSTAKA. bio.unsoed.ac.id

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengaruh Pemupukan NPK Majemuk pada Kualitas Benih. Benih bermutu yang dihasilkan dari suatu produksi benih ditunjukkan oleh

TINJAUAN PUSTAKA. Bentuk organik P ditemukan dalam bahan organik dan humus. Fosfor dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tebu ( Saccharum officinarum L.)

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Tebu Botani dan Syarat Tumbuh Tebu

BAB I. PENDAHULUAN. Tanaman penutup tanah atau yang biasa disebut LCC (Legume Cover

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis tanah lokasi penelitian disajikan pada Lampiran 1. Berbagai sifat kimia tanah yang dijumpai di lokasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh pemberian konsorsium mikroba dalam biofertilizer terhadap pertumbuhan kacang tanah

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum) merupakan tanaman semusim yang tergolong

4. Jenis pupuk. Out line. 1. Definisi pupuk 2. Nutrien pada tanaman dan implikasinya 3. Proses penyerapan unsur hara pada tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. sesungguhnya bisa dimanfaatkan untuk lahan pertanian (potensial), asalkan

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. dalam siklus kehidupan tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. TINJAUAN PUSTAKA. dalam, akar dapat tumbuh hingga sekitar 1 m. Dengan adanya bakteri Rhizobium, bintil

I. TINJAUAN PUSTAKA. produk tanaman yang diinginkan pada lingkungan tempat tanah itu berada.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Mineralisasi N dari Bahan Organik yang Dikomposkan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Selada (Lactuca sativa L.) merupakan salah satu tanaman sayur yang dikonsumsi

TINJAUAN PUSTAKA Pupuk dan Pemupukan

II. TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. udara yang baik untuk pertumbuhan tanaman cabai adalah 25-27º C pada siang

TINJAUAN PUSTAKA. Jagung (Zea mays L.) adalah tanaman semusim dan termasuk jenis

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai varietas Grobogan memiliki umur polong berkisar 76 hari, bobot biji

PENDAHULUAN Latar Belakang

organel yang tersebar dalam sitosol organisme

BAB I PENDAHULUAN. ternak, dan untuk keperluan industri (Harmida, 2010). produksi kedelai pada lahan masam di luar Jawa (Sumarno, 2005).

TINJAUAN PUSTAKA. Sifat dan Ciri Tanah Ultisol. dari 190 juta hektar luas daratan Indonesia. Kelemahan- kelemahan yang terdapat pada

II. TINJAUAN PUSTAKA

VII. KEHARAAN DAN PEMUPUKAN

TINJAUAN PUSTAKA. Inceptisols tersebar luas di indonesia yaitu sekitar 40,8 juta ha. Menurut

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Sekilas Tentang Tanah Andisol. lapisan organik dengan sifat-sifat tanah andik, mana saja yang lebih

I. PENDAHULUAN. berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi untuk tanaman dan

TINJAUAN PUSTAKA Pemupukan

FOSFOR. Kesuburan Tanah Ratih Kurniasih

SMA XII (DUA BELAS) BIOLOGI METABOLISME

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

II. TINJAUAN PUSTAKA. menunjang pertumbuhan suatu jenis tanaman pada lingkungan dengan faktor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Survei dan Pemetaan Tanah. Pemetaan adalah proses pengukuran, perhitungan dan penggambaran

TINJAUAN PUSTAKA. yang baik yaitu : sebagai tempat unsur hara, harus dapat memegang air yang

Kompos, Mikroorganisme Fungsional dan Kesuburan Tanah

Antiremed Kelas 12 Biologi

TOKSIKOLOGI PAKAN TERNAK

TINJAUAN PUSTAKA. organik. Sumber utama fosfat anorganik adalah hasil pelapukan dari mineralmineral

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. karena nilai gizinya sangat tinggi. Kedelai mempunyai kandungan protein yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis (Zea mays Saccharata) merupakan salah satu jenis tanaman yang

Secara sederhana, oksidasi berarti reaksi dari material dengan oksigen OKSIDASI BIOLOGI

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Fosfat alam merupakan sumber pupuk P yang efektif dan murah serta dapat

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman Jagung Manis. lingkungan atau perlakuan. Berdasarkan hasil sidik ragam 5% (Lampiran VI)

1 Asimilasi nitrogen dan sulfur

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENELITIAN PENDAHULUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

Secara sederhana, oksidasi berarti reaksi dari material dengan oksigen. Secara kimiawi: OKSIDASI BIOLOGI

MODUL 2-1 NUTRISI MINERAL TUMBUHAN

PEMBAHASAN Kualitas Pupuk Kompos dengan Penambahan Mikroba Pemacu Tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA. legend of soil yang disusun oleh FAO, ultisol mencakup sebagian tanah Laterik

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan suatu komoditas hortikultura yang

PENDAHULUAN. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. utama MOL terdiri dari beberapa komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merrill.) merupakan salah satu komoditas tanaman

Transkripsi:

TINJAUAN PUSTAKA A. Aspergillus niger Aspergillus niger banyak ditemukan sebagai cendawan tanah dan pada umumnya bersifat saprofit. Penyebaran cendawan ini meliputi wilayah geografi yang luas terutama di lingkungan mesofilik. Cendawan ini mengkolonisasi berbagai substrat diantaranya ialah jaringan tanaman yang terdekomposisi, biji-bijian dan sisa makanan (Schuster et al. 2002). A. niger ialah salah satu cendawan endofit yang hidup pada akar tanaman. Cendawan endofit ialah cendawan yang sebagian besar atau seluruh siklus hidupnya berada pada jaringan tumbuhan dan tidak menyebabkan penyakit pada tumbuhan tersebut (Sinlair dan Cerkauskas 1997). Cendawan endofit pada umumnya merupakan cendawan yang melakukan simbiosis mutualisme dengan tumbuhan inangnya. Cendawan endofit sangat berperan dalam kesuburan tumbuhan inangnya karena dapat berfungsi sebagai pupuk hayati, pengendali hayati hama dan penyakit, membantu penyerapan nutrisi, mendekomposisi bahan organik dan melarutkan unsur hara yang terfiksasi seperti P (Saeed et al. 2002; Zareen et al. 2001; Rubini et al. 2005). Koloni A. niger pada media PDA berwarna putih atau putih kekuningan, ditutupi dengan spora berwarna gelap (Debet et al. 1990). Secara morfologi cendawan ini mempunyai hifa bersekat, halus dan hialin. Konidia tersusun radiat bentuknya lonjong dengan ukuran konidia berkisar antara 3,5-5 µm, (Samson et al. 2007). Perkembang biakannya dilakukan secara aseksual meskipun ditemukan juga berkembang biak secara seksual (Schuster et al. 2002). A. niger termasuk dalam kelompok cendawan Black Aspergilli yang berperan dalam industri makanan, obat-obatan dan enzim. Cendawan ini memproduksi enzimenzim hidrolitik seperti lipase, amilase, protease, selulase, pektinase serta invertase dan mensekresikan protein tersebut ke dalam medium (Schuster et al. 2002). Selain itu juga cendawan ini menghasilkan asam organik seperti asam sitrat (Ali et al. 2005). Samson et al. (2007) melaporkan bahwa A. niger dapat menghasilkan tunalenon, ochtratoxin A, malformin, dan pyronigrin. A. niger juga dilaporkan dapat memecah logam-logam seperti Al. Cu, dan Ni, serta menggunakan energi hasil pemecahan tersebut untuk mensintesis asam organik.

Cendawan ini juga menghasilkan enzim peroksidase yang penting pada industri pulp, enzim phytase yang mampu menghidrolisis fosfat dari fitat (Schuster et al. 2002), dan mampu mendegradasi batuan fosfat untuk kepentingan penyedian unsur P pada tanah (Goenadi et al. 2000). B. Peranan P Dalam Tanaman Fosfat merupakan komponen penyusun beberapa enzim, protein, ATP dan RNA. Unsur P juga berperan pada pertumbuhan benih, akar, bunga, dan buah. Bersama dengan kalium, fosfor dipakai untuk merangsang pembungaan. Fosfat anorganik banyak terdapat di dalam cairan sel sebagai komponen sistem penyangga tanaman. Dalam bentuk organik, P terdapat sebagai: (1) fosfolipid, yang merupakan komponen membran sitoplasma dan kloroplas; (2) fitin, yang merupakan simpanan fosfat dalam biji; (3) gula fosfat, yang merupakan senyawa antara dalam berbagai proses metabolisme tanaman; (4) nukleoprotein, komponen utama DNA, dan RNA inti sel; (5) ATP,ADP,AMP dan senyawa sejenisnya sebagai senyawa berenergi tinggi untuk metabolisme; (6) NAD dan NADP, merupakan koenzim penting dalam proses reduksi dan oksidasi; dan (7) FAD dan berbagai senyawa lain, yang berfungsi sebagai pelengkap enzim tanaman (Salisbury et al. 1995). Fosfat pada tanaman berpengaruh dalam pembelahan sel, pembentukan lemak albumen, pembungaan, pembuahan dan pengisian biji, perkembangan akar rambut, pencegah kerebahan, membantu mempercepat kematangan tanaman dengan mengurangi penggunaan N, meningkatkan ketahanan terhadap hama dan penyakit (Soepardi 1983). Fosfat mempengaruhi proses metabolisme tumbuhan. Kekurangan fosfat mengakibatkan pertumbuhan tanaman terhambat, perakaran tidak berkembang dengan baik dan daun tua cepat rontok karena fosfat dalam tanaman bersifat mobil dan beregerak dari daun tua ke daun muda. Gejala kekurangan P daun berwarna hijau tua dan kadang-kadang bergelombang. Selain itu juga terjadi akumulasi karbohidrat yang dapat mendorong terbentuknya antosianin, sehingga daun dan batang berwarna kemerahan atau ungu ( Partohardjono dan Karama 1991).

C. Senyawa P Dalam Tanah Pada pemupukan sebagian besar P menjadi tidak tersedia bagi tanaman karena terikat dalam bentuk senyawa anorganik dan organik. Pada tanah-tanah masam yang kandungan P-nya rendah, pupuk P yang umum digunakan adalah batuan fosfat alam (rock phosphate). Pemupukan P kurang bermanfaat bila ketersediaan Al, Fe dan Mn pada tanah tersebut (Horyono 2000). Bentuk ion fosfat yang diserap oleh tanaman sangat ditentukan oleh ph tanah. 2- Apabila dalam keadaan alkalin bentuk HPO 4 merupakan bentuk ion fosfat yang larut. Bila ph menurun, akan ditemukan dua bentuk ion fosfat yaitu: H 2 PO - 4 dan PO 2-4. Makin rendah ph makin dominant ion H 2 PO - 4. Kedua bentuk ion fosfat itu diserap oleh tanaman (Soepardi 1983, Havlin et al. 1999). Pada tanah masam, P bersenyawa dalam bentuk-bentuk senyawa Fe-P, Al-P dan Occluded-P, sedangkan pada tanah basa, pada umumnya P bersenyawa dengan Ca. Adanya pengikatan-pengikatan P tersebut menyebabkan pupuk P yang diberikan dalam bentuk P anorganik atau P tersedia menjadi tidak efisien, sehingga perlu diberikan dalam takaran yang tinggi. Menurut Jones (1982), tanaman hanya memanfaatkan P sebesar 10%-30% dari pupuk P-organik yang diberikan, sedangkan 70% - 90% pupuk P tersebut tetap berada di dalam tanah dalam bentuk terfiksasi atau tercuci ke dalam aliran air. Kekurangefisienan penggunaan pupuk P tersebut dapat diatasi dengan berbagai cara, salah satu diantaranya ialah memanfaatkan mikroba pelarut P yang dapat melarutkan P tidak tersedia. Penggunaan mikroba pelarut P sebagai pupuk hayati mempunyai keunggulan antara lain hemat energi, tidak mencemari lingkungan dan mampu membantu meningkatkan kelarutan P yang terfiksasi (Suwarno et al. 2003). D. Mikroorganisme Tanah Pelarut P Cendawan endofit akar A. niger bersama-sama dengan Aspergillus flavus, Rhizophus stolonifer, Fusarium oxysporum dan Penicillium corylophyllum merupakan salah satu cendawan endofit yang sering dijumpai tumbuh pada akar tumbuhan (Hasan 2002). Hasan (2002) melaporkan bahwa A. niger yang diisolasi dari akar, selain menghasilkan hormon tumbuh, menghasilkan asam-asam organik seperti asam sitrat, oksalat dan malat. Asam-asam organik tersebut dapat berfungsi sebagai enzim penting

dalam proses dekomposisi bahan organik dan proses meneralisasi unsur hara yang terfiksasi seperti P. Asam organik mampu meningkatkan ketersediaan P di dalam tanah melalui beberapa mekanisme, diantaranya adalah :(1) anion organik bersaing dengan ortofosfat pada permukaan tapak jerapan koloid yang bermuatan positif (Premono 1994); (2) pelepasan ortofosfat dari ikatan logam P melalui pembentukan kompleks logam organik (Beaucamp dan Hume 1997); dan (3) modifikasi muatan permukaan tapak jerapan oleh ligan organik (Havlin et al. 1999). Asam sitrat dan oksalat digolongkan sangat efektif dalam menurunkan retensi P dari kaolinit dan gibsit, sedangkan asam malonat, tartat, dan malat berefektivitas sedang, serta asam asetat dan suksinat digolongkan kurang efektif (Premono 1994). Disamping meningkatkan P tersedia, beberapa asam organik berbobot molekul rendah juga dilaporkan dapat mengurangi daya racun Al yang dapat dipertukarkan (Al-dd) pada tanaman kapas. Hasil penelitian Premono (1994) menunjukkan bahwa cendawan pelarut fosfat secara nyata mampu mengurangi Fe, Mn dan Cu yang terserap oleh tanaman jagung yang ditanam pada tanah masam, sehingga berada pada tingkat kandungan yang normal. Cendawan menghasilkan asam-asam organik tersebut melalui proses katabolisme glukosa dan siklus asam trikarboksilat (TCA), yang merupakan kelanjutan dari reaksi glikolisis. Asam-asam ini merupakan substrat untuk proses anabolime dalam sintesis asam amino dan makromolekul lain (Dawes dan Sutherland 1976). Penelitian terhadap cendawan pelarut P banyak dilakukan menggunakan Aspergillus sp. Anas et al. (1993) melaporkan peranan A. níger dalam pertumbuhan tanaman. Hasilnya menunjukkan bahwa A. níger meningkatkan pertumbuhan batang 1º kali lebih tinggi dari perlakuan kontrol. Aspergillus ficum yang diteliti oleh Premono (1994) mampu meningkatkan ketersediaan P pada tanah sebesar 25%, dan mampu melarutkan bentuk-bentuk Ca-P dan Fe-P. Hasil penelitian Maningsih dan Anas (1996) menunjukkan bahwa cendawan A. niger dapat meningkatkan kelarutan P dari AlPO 4 sebesar 135% dan dapat meningkatkan P larut pada tanah Ultisol sebesar 30,4% dibandingkan kontrol. Indikasi tersebut

menunjukkan bahwa kemampuan cendawan yang mempunyai spektrum lebar dalam melarutkan beberapa bentuk senyawa P yang ada di dalam tanah. Das (1963) melaporkan bahwa bahwa beberapa Aspergillus sp. dan Penicillium sp. mampu melarutkan Al-P dan Fe-P. Jenis cendawan lain adalah Sclerotium dan Fusarium (Alexander 1978). A. níger dapat melarutkan P dari bentuk trikalsium fosfat melalui produksi asam-asam organik (Nampiah Sukarno, data tidak dipublikasikan). Meningkatnya asam-asam organik tersebut biasanya diikuti dengan penurunan ph, sehingga mengakibatkan terjadinya pelarutan P yang terikat oleh Ca.