KATA PENGANTAR Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha esa, karena hanya atas asung wara nugraha-nya/kurnia-nya, skripsi dengan judul Hubungan Infeksi Kecacingan Soil Transmitted Helminth (STH) Dengan Prestasi Belajar Siswa SD Negeri 2 Seraya Timur dapat terselesaikan dengan baik. Dalam penyusunan skripsi ini penulis mendapatkan saran dan masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. dr. Dewa Putu Gde Purwa Samatra, SpS(K), selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa program S1. 2. dr. Dewa Ayu Agus Sri Laksemi, M.Sc, selaku dosen pembimbing, atas segala nasehat dan bimbingannya selama penyusunan proposal sampai skripsi ini mendapat persetujuan dan terlaksana dengan baik. 3. dr. Putu Ayu Asri Darmayanti, M.Kes yang telah memberikan masukan, saran, sanggahan, dan koreksi sehingga skripsi ini dapat terwujud seperti ini. 4. I Made Salin, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri 2 Seraya Timur, Dusun Tanah Barak, Kecamatan/Kabupaten Karangasem, Bali yang telah mengijinkan penulis melakukan penelitian di sekolah yang dipimpinnya. 5. Semua pihak yang telah memberikan dukungan baik dukungan moral maupun material. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karenanya, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan dalam rangka penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan dan pengetahuan kesehatan secara luas. Denpasar, 21 November 2014 Penulis
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya tulis yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila kemudian hari terbukti bahwa saya melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain sebagai hasil pemikiran saya sendiri, maka gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima. Denpasar, 21 November 2014 Yang menyatakan, I Gusti Ayu Made Dewi Tusiantari NIM 1102005114
ABSTRAK HUBUNGAN INFEKSI KECACINGAN SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SD NEGERI 2 SERAYA TIMUR Infeksi kecacingan Soil Transmitted Helminths (STH) merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan adanya cacing pada feses manusia yang merupakan hospes utama dan ditularkan melalui tanah yang tingkat sanitasinya buruk. Penyakit kecacingan akibat infeksi STH dapat berdampak pada perkembangan kognitif serta mempengaruhi prestasi belajar terutama pada anak usia sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara infeksi kecacingan STH dengan prestasi belajar. Penelitian ini merupakan studi observasional-analitik dengan pendekatan cross-sectional. Data primer diambil dari sampel feses anak yang diuji di laboratorium parasitologi FK UNUD dengan menggunakanan metode Kato-Katz. Data sekunder didapat dari data prestasi belajar berdasarkan nilai rapor tahun ajaran 2013/2014. Data penelitian diuji dengan Chi-Square. Pada 70 sampel feses dalam penelitian ini, terdapat 8 (11,4%) anak yang terinfeksi STH, (16,7%) anak diataranya memiliki prestasi belajar baik dan (5,9%) anak dengan prestasi belajar kurang. Sedangkan 62 anak yang tidak terinfeksi cacing memiliki prestasi belajar kurang sebanyak (83,3%) dan prestasi belajar baik sebanyak (94,1%). Hasil uji Chi-Square diperoleh nilai p = 0,149, dengan nilai p > 0,05. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara infeksi kecacingan STH dengan prestasi anak SD Negeri 2 Seraya Timur. Kata kunci : STH, prestasi belajar, anak sekolah dasar
ABSTRACT ASSOCIATION BETWEEN SOIL TRANSMITTED HELMINTHS INFECTION AND CHILD PERFORMANCE IN SD NEGERI 2 SERAYA TIMUR Soil Transmitted Helminthes (STH) infection described as a disease which identified with the presence of Helminthes worms within Human s Feces. The present of the worm is considered as the bacterial host and its infection is spread trough soil that is having a bad sanitation. This worm disease caused by soil transmitted helminthes might affect child the cognitive development and also performance in their school ages. The purposes of this research is to understand the impact of soil transmitted helminthes towards the child performances in school. This research is an analytic-observational research that use cross-sectional approach.the primary data which is the child feces sample are gathered in the Parasitology lab of UNUD Medical Faculty Department using the Kato-Katz method. The secondary is collected from the data of the child performances within its school grading reports in 2013/2014. The data of this research are tested using Chi-square analysis. On 70 feces samples used in this research, there are 8 children identified to be infected by STH. Among them (16,7%) are having a good performances in school and the other (5,9%) are the children whom have low performances in school. And than there are 62 children identified to be uninfected by STH. Among them (94,1%) are having a good performances in school and the other (83,3%) are the children whom have low performances in school. The test Chi-Square show the p value = 0,149 (p value > 0,05) From those results, it can be concluded that there is no relationship between infected STH worm diseases with the child performances in school especially in SD NegeriSerayaTimur. Keyword : STH, child school performances, elementary school
RINGKASAN Infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) termasuk salah satu dari negleted tropical disease yaitu suatu penyakit yang kurang mendapat perhatian khusus dan bersifat kronis tanpa menimbulkan gejala klinis yang jelas serta dampak yang ditimbulkan baru terlihat dalam jangka waktu yang lama. Infeksi ini ditandai dengan adanya cacing pada feses manusia yang merupakan hospes utama dan ditularkan melalui tanah yang tingkat sanitasinya buruk. Terdapat 3 jenis cacing yang termasuk dalam golongan Soil Transmitted Helminth, dan yang paling sering ditemukan di Indonesia yaitu cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator americanus), dan cacing cambuk (Trichuris trichiura) (Albonico et al.,2008). Penyakit kecacingan akibat infeksi STH dapat berdampak pada perkembangan kognitif serta mempengaruhi prestasi belajar terutama pada anak usia sekolah. Penelitian dilakukan di SD Negeri 2 Seraya Timur pada tanggal 27 September 2014. Jumlah sampel sebanyak 70 yang dipilih melalui Purposive Sampling yaitu sampel diambil dari semua siswa-siswi kelas III dan IV dengan karakteristik yang disesuaikan dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian ini merupakan studi observasional-analitik dengan pendekatan cross-sectional. Data primer diambil dari sampel feses anak yang diuji di laboratorium parasitologi FK UNUD dengan menggunakanan metode Kato-Katz. Data sekunder didapat dari prestasi belajar berdasarkan nilai rapor tahun ajaran 2013/2014. Kemudian data yang telah terkumpul diuji dengan Chi-Square. Pada 70 sampel feses dalam penelitian ini, terdapat 8 anak yang terinfeksi STH, 6 (16,7%) anak di antaranya memiliki prestasi belajar baik dan 2 (5,9%) anak dengan prestasi belajar kurang. Dari 8 anak yang terinfeksi STH, 5 anak (62,5%) dengan jenis kelamin laki-laki dan 3 anak (37,5%) perempuan serta 2 anak (25%) berasal dari kelas III dan 6 anak (75%) berasal dari kelas IV. Berdasarkan karakteristik prestasi belajar, terdapat 36 anak dengan prestasi belajar kurang, 22 anak (61,1%) di antaranya berjenis kelamin laki-laki dan 14 anak (38,9%) lainnya perempuan serta 25 anak (69,4%) berasal dari kelas III dan 11
anak (30,6) dari kelas IV. Kemudian data diolah dengan menggunakan crosstab serta uji Chi-Square, diperoleh nilai p sebesar 0,149. Dari hasil uji Chi-Square, nilap p > 0,05, artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara infeksi kecacingan STH dengan prestasi anak SD Negeri 2 Seraya Timur. Hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh variabel-variabel perancu yang tidak dikontrol penulis. Beberapa faktor yang diketahui berkaitan dengan prestasi belajar menurut menurut Slameto (2003:54) yakni : (1). Faktor psikologis. (2). Faktor keluarga serta (3). Faktor lingkungan sekolah.
SUMMARY Soil Transmitted Helminths ( STH ) infection is one of negleted tropical disease define as a disease that is less special attention and chronic nature without causing overt clinical symptoms as well as the newly visible impact in the long term. The infection is identified by the presence of worms in human feces. The present of the worm is considered as the bacterial host and its infection is spread trough soil that is having a bad sanitation. There are 3 types of worm belonging to the Soil Transmitted helminths most often found in Indonesia, roundworm (Ascaris lumbricoides), hookworms (Ancylostoma duodenale and Necator americanus), and whipworm (Trichuris trichiura). This worm disease caused by soil transmitted helminthes might affect child the cognitive development and also performance in their school ages. The purposes of this research is to understand the impact of soil transmitted helminthes towards the child performances in school. This research was conducted in SD Negeri 2 Seraya Timur on September 27, 2014. The total samples were 70 who were selected with purposive sampling that taken from all students of class III and IV with characteristics to the inclusion and exclusion criteria. This research is an analytic-observational research that use cross-sectional approach.the primary data which is the child feces sample are gathered in the Parasitology lab of UNUD Medical Faculty Department using the Kato-Katz method. The secondary is collected from the data of the child performances within its school grading reports in 2013/2014. The data of this research are tested using Chi-square analysis. On 70 feces samples used in this research, there are 8 children identified to be infected by STH. 6 among them(16,7%) are having a good performances in school and the other 2 are the children whom have low performances in school. From 8 infected children, 5 (62,5%) of them are men and the others 3 are woman. And also 2 children are in the third grade in elementary school and the other 6 are in the fourth grade in the elementary school. Based in the children individual performances in schoolit is founded that 36 children are having low performances in school, 22 children (61,1%) within it are man dan the other 14 children (38,9%)
are woman. Among those children25 (69,4%) are coming from the third grade III and 11 children (30,6) are coming from fourth grade of elementary school. The testchi-squareshow the p value = 0,149 (p value > 0,05). From those results of Chi-square test, p values > 0.05, meaning that there is no significant relationship between the variables. It can be concluded that there is no relationship between infected STH worm diseases with the child performances in school especially in SD Negeri 2 SerayaTimur. It is likely influenced by confounding variables that were not controlled. Several factors are known to be associated with learning achievement according to according Slameto (2003 : 54 ) : 1). Psychological factors, 2). Family factors, and 3). School environmental factors.
DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i LEMBAR PERSETUJUAN... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii KATA PENGANTAR... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI... v ABSTRAK... vi ABSTRACT... vii RINGKASAN... viii SUMMARY... x DAFTAR ISI...xii DAFTAR TABEL...xiv DAFTAR GAMBAR...xv DAFTAR LAMPIRAN...xvi BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.........1 1.2. Rumusan Masalah atau Identifikasi Masalah... 3 1.3. Tujuan Penelitian.... 3 1.4. Manfaat Penelitian... 4 BAB II. KAJIAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Penyakit Cacingan...... 5 2.2. Cacing Gelang (Ascaris lumbricoides)..... 6 2.3. Cacing Tambang(Ancylostoma duodenale dan Necator americanus)...7 2.4. Cacing Cambuk (Trichuris trichiura)...... 9 2.5. Faktor Resiko Terjadinya Infeksi Soil Transmitted Helminths... 10 2.6. Pemeriksaan Feses Untuk Infeksi Cacing......11 2.7. Prestasi Belajar...... 13 2.8. Hubungan Infeksi STH Dengan Prestasi Belajar...15 BAB III. KERANGKA TEORI, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1. Kerangka Teori......... 20 3.2. Kerangka Konsep........ 22 3.3. Hipotesis Penelitian... 23 BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian... 24 4.2. Tempat dan Waktu Penelitian......... 24 4.3. Populasi.... 24 4.4. Pemilihan Sampel... 24 4.5. Variabel dan Definisi Operasional...25 4.6. Prosedur Pengumpulan Data...26 4.7. Metode Pengolahan dan Analisis Data...27
4.8. Bahan dan Instrumen Penelitian...27 4.9. Prosedur Penelitian...28 BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Deskripsi Lokasi Penelitian...29 5.2. Deskripsi Karakteristik Sampel... 29 5.2.1. Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin...30 5.2.2. Karakteristik Berdasarkan Kelas... 30 5.2.3. Karakteristik Berdasarkan Infeksi Kecacingan STH...31 5.2.4. Karakteristik Berdasarkan Prestasi Belajar... 32 5.3. Hasil Analisis Data... 33 5.3.1.Karakteristik Infeksi Kecacingan STH Berdasarkan Jenis Kelamin...33 5.3.2.Karakteristik Infeksi Kecacingan STH Berdasarkan Jenis Kelamin...34 5.3.3.Karakteristik Prestasi Belajar Berdasarkan Jenis Kelamin...35 5.3.4. Karakteristik Prestasi Belajar berdasarkan Kelas... 36 5.3.5. Hubungan Antara Infeksi kecacingan Soil Transmitted Helminth (STH) Dengan Prestasi Belajar Anak SD Negeri 2 Seraya Timur...37 BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan... 40 6.2 Saran...41 DAFTAR PUSTAKA... 43 LAMPIRAN Lampiran 1... 44 Lampiran 2... 45 Lampiran 3... 46
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 5.1 Distribusi Karakteristik Anak di SD Negeri 2 Seraya Timur kelas III dan IV Berdasarkan Jenis Kelamin...... 30 Tabel 5.2 Distribusi Karakteristik Anak di SD Negeri 2 Seraya Timur kelas III dan IV Berdasarkan Kelas... 30 Tabel 5.3 Distribusi Karakteristik Anak di SD Negeri 2 Seraya Timur kelas III dan IV Berdasarkan Infeksi Kecacingan STH... 31 Tabel 5.4 Distribusi Karakteristik Anak di SD Negeri 2 Seraya Timur kelas III dan IV Berdasarkan Prestasi Belajar STH... 32 Tabel 5.5 Distribusi Karakteristik Jenis Kelamin Anak di SD Negeri 2 Seraya Timur kelas III dan IV Berdasarkan Infeksi Kecacingan STH...33 Tabel 5.6 Distribusi Karakteristik Kelas Anak di SD Negeri 2 Seraya Timur kelas III dan IV Berdasarkan Infeksi Kecacingan STH... 34 Tabel 5.7 Distribusi Karakteristik Jenis Kelamin Anak di SD Negeri 2 Seraya Timur kelas III dan IV Berdasarkan Prestasi Belajar... 35 Tabel 5.8 Distribusi Karakteristik Jenis Kelamin Anak di SD Negeri 2 Seraya Timur kelas III dan IV Berdasarkan Prestasi Belajar... 36
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 5.1 Distribusi Karakteristik Jenis Kelamin Anak di SD Negeri 2 Seraya Timur kelas III dan IV Berdasarkan Prestasi Belajar... 37
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Tabel dan uji Chi-Square...... 44 Lampiran 2. Distribusi Infeksi STH... 45 Lampiran 3. Hasil Analisis Penelitian...... 46
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat populasi terbanyak di dunia. Namun, sebagian besar dari populasi tersebut masih memiliki pengetahuan serta kesadaran yang rendah tetang pentingnya menjaga kesehatan, meskipun Pemerintah telah gencar mengupayakan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Salah satu masalah kesehatan yang masih berkembang di Indonesia saat ini yaitu penyakit kecacingan yang diakibatkan oleh infeksi cacing kelompok Soil Transmitted Helminths (STH). STH merupakan infeksi yang ditunjukkan perhatian khusus dan bersifat kronis tanpa menimbulkan gejala klinis yang jelas serta dampak yang ditimbulkan baru terlihat dalam jangka waktu yang lama. Terdapat 3 jenis cacing yang termasuk dalam golongan Soil Transmitted Helminth, dan yang paling sering ditemukan di Indonesia yaitu cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator americanus), dan cacing cambuk (Trichuris trichiura) (Albonico et al., 2008). Di dalam tubuh manusia, cacing akan mempengaruhi pemasukan (intake), pencernaan (digestive), penyerapan (absorpsi) serta metabolisme makanan. Gejala yang ditimbulkan dari penyakit STH dapat berupa manifestasi intestinal seperti diare dan nyeri abdominal, malaise dan kelemahan, serta gangguan kognitif dan perkembangan fisik. (WHO, 2012)
Berdasarkan surat keputusan Menteri Kesehatan No:424/MENKES/SK/VI tahun 2006, penyakit kecacingan tersebar luas, baik di pedesaan maupun di perkotaan. Infeksi cacing terdapat di seluruh wilayah Indonesia yang beriklim tropis, terutama di daerah yang lingkungannya kumuh dan padat penduduknya. Di Bali, hasil penelitian yang dilakukan oleh (Damayanti, 2009) dengan judul Pengobatan dan penilaian Status Gizi Anak SD Negeri 1 Luwus, Baturiti yang Menderita Cacingan (Soil-Transmitted Helminthiasis) masih menunjukkan angka infeksi kecacingan yang cukup tinggi yaitu sebesar 38,57% anak masih terinfeksi kecacingan. Hal ini tentu saja tak terlepas dari keadaan ekonomi-sosial, pengetahuan, kebersihan diri serta lingkungan masyarakat yang kurang baik sehingga mempermudah terjadinya infeksi serta penularan Soil-Transmitted Helminth melalui media tanah. Tercatat sebesar 10-20% dari dua milyar penduduk di dunia menunjukkan bahwa anak-anak prasekolah dan sekolah dasar paling beresiko terkena infeksi kecacingan. Namun, Tidak hanya anak-anak, kecacingan juga dapat terjadi pada orang dewasa. Penyakit ini memang tidak menyebabkan wabah yang terjadi secara tiba-tiba serta memiliki resiko kematian yang sangat kecil, sehingga kurang mendapat perhatian dari masyarakat. Namun, jika dibiarkan secara perlahan dapat membahayakan kesehatan pada anak. Secara kumulatif dapat menimbulkan kehilangan zat gizi berupa karbohidrat dan protein serta kehilangan darah sehingga dapat mengakibatkan penurunan aktivitas fisik, terganggunya pertumbuhan, anemia defisiensi besi, penurunan ketahanan tubuh, serta dapat mengganggu konsentrasi belajar dan
kemampuan menyerap materi pelajaran sehingga dapat mempengaruhi prestasi belajar anak di sekolah (Kirwan dkk,2009). Berdasarkan uraian tersebut, penulis ingin mengetahui apakah penyakit kecacingan akibat infeksi Soil-Trasmitted Helminth dapat mempengaruhi prestasi belajar anak kelas III dan IV di SD Negeri 2 Seraya Timur, Kabupaten Karangasem. 1.2. Rumusan Masalah 1.2.1. Bagaimana gambaran prevalensi infeksi kecacingan Soil-Trasmitted Helminth (STH) pada anak kelas III dan IV di SD Negeri 2 Seraya Timur? 1.2.2. Apakah terdapat hubungan antara infeksi kecacingan Soil-Trasmitted Helminth (STH) dengan prestasi belajar anak kelas III dan IV di SD Negeri 2 Seraya Timur? 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Untuk mengetahui gambaran prevalensi infeksi kecacingan Soil- Trasmitted Helminth (STH) pada anak kelas III dan IV di SD Negeri 2 Seraya Timur 1.3.2. Untuk mengetahui hubungan antara infeksi kecacingan Soil- Trasmitted Helminth (STH) dengan prestasi belajar anak kelas III dan IV di SD Negeri 2 Seraya Timur 1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Bagi masyarakat :
Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai infeksi kecacingan dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar anak sehingga dapat melakukan upaya pencegahan. 1.4.2.Bagi ilmu pengetahuan : Sebagai sumber informasi yang berkaitan dengan kecacingan serta pengaruhnya terhadap prestasi belajar anak sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan kepustakaan dalam pengembangan ilmu pengetahuan. 1.4.3.Bagi pembaca : Sebagai sumber informasi dan ilmu pengetahuan baru, sehingga dapat mengetahui serta berupaya untuk mencegah infeksi kecacingan.