HUBUNGAN PEMASANGAN KATETER URINE DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU GMIM PANCARAN KASIH MANADO

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR PUSTAKA. Arikunto Prosedur Penelitian dan Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

ABSTRAK HUBUNGAN PEMASANGAN KATETER DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) PADA PASIEN RAWAT INAP DI RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR

*Fakultas Kesehatan Masyarakat

HUBUNGAN JENIS CAIRAN DAN LOKASI PEMASANGAN INFUS DENGAN KEJADIAN FLEBITIS PADA PASIEN RAWAT INAP DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

BAB I PENDAHULUAN. menggambarkan kolonisasi kuman penyebab infeksi dalam urin dan. ureter, kandung kemih dan uretra merupakan organ-organ yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit, komponen penting dari mutu layanan kesehatan, prinsip dasar dari

Pasien yang beresiko tinggi terhadap infeksi nosokomial saluran kemih menurut

HUBUNGAN PEMASANGAN KATETER DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN KEMIH PADA PASIEN DI RUANG RAWAT INAP PENYAKIT DALAM RSUDZA BANDA ACEH TAHUN 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. dari 12% pasien yang ada di rumah sakit akan terpasang kateter (Rahmawati,

1 GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENCEGAHAN TERJADINYA FLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP RS. BAPTIS KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. kemih. Infeksi saluran kemih dapat terjadi pada pria maupun wanita semua umur,

BAB 1 PENDAHULUAN. kerap kali dijumpai dalam praktik dokter. Berdasarkan data. epidemiologis tercatat 25-35% wanita dewasa pernah mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah suatu respon inflamasi sel urotelium

BAB I PENDAHULUAN. bermain toddler (1-2,5 tahun), pra-sekolah (2,5-5 tahun), usia sekolah (5-11

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (ureteritis), jaringan ginjal (pyelonefritis). 1. memiliki nilai kejadian yang tinggi di masyarakat, menurut laporan di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah salah satu penyakit infeksi dengan angka

Universitas Tribhuwana Tunggadewi ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MODEL AMERICAN ASSOCIATION OF CRITICAL CARE NURSES

POLA BAKTERI PADA URIN PASIEN YANG MENGGUNAKAN KATETER URETRA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), HAI s (Healthcare

BAB I Pendahuluan UKDW. penyebab keempat dari disabilitas pada usia muda (Gofir, 2009).

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEJADIAN INFEKSI SALURAN KEMIH PADA PASIEN YANG TERPASANG KATETER DI RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG.

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: )

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Penyakit infeksi masih merupakan penyebab utama. morbiditas dan mortalitas di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. (Morgan, 2003). Bakteriuria asimtomatik di definisikan sebagai kultur

Jurnal Kesehatan Kartika 7

GAMBARAN PENGETAHUAN PERAWAT MENGENAI CATHETER ASSOCIATED URINARY TRACT INFECTION (CAUTI) DI RSUD H. SOEWONDO KENDAL

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

TINDAKAN PERAWAT DALAM PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL LUKA PASCA BEDAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HUBUNGAN CRP (C-REACTIVE PROTEIN) DENGAN KULTUR URIN PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH PADA ANAK DI RSUP. HAJI ADAM MALIK TAHUN 2014.

BAB I PENDAHULUAN. Ratusan juta pasien terkena dampak Health care-associated infections di

ABSTRAK PREVALENSI INFEKSI SALURAN KEMIH PADA WANITA HAMIL BERDASARKAN HASIL PEMERIKSAAN URINALISIS RUTIN DI PUSKESMAS SUKAWARNA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perhatian terhadap infeksi daerah luka operasi di sejumlah rumah sakit

BAB 1 PENDAHULUAN. dinilai melalui berbagai indikator. Salah satunya adalah terhadap upaya

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Infeksi saluran kemih adalah keadaan adanya infeksi (ada pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan salah satu jenis infeksi yang paling sering

BAB I PENDAHULUAN. Pasien yang masuk ke rumah sakit untuk menjalani perawataan dan. pengobatan sangat berharap memperoleh kesembuhan atau perbaikan

Oleh : Muskhab 2 ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Infeksi nosokomial atau Hospital-Acquired Infection. (HAI) memiliki kontribusi yang besar terhadap tingkat

ejournal Keperawatan (ekp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. sistemik (Potter & Perry, 2005). Kriteria pasien dikatakan mengalami infeksi

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia, karena dalam jangka panjang peningkatan tekanan darah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. di negara berkembang. Di negara miskin, sekitar 25-50% kematian wanita subur

BAB 1 PENDAHULUAN. yang selalu bertambah setiap tahunnya. Salah satu jenis infeksi tersebut adalah

KEPATUHAN PERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. (WHO, 2002). Infeksi nosokomial (IN) atau hospital acquired adalah

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MEKANISME KOPING PENDERITA GASTROENTERITIS KRONIK DI RSUD. DR. HAULUSSY AMBON TAHUN *Dewiyusrianti Lina

BAB I PENDAHULUAN. urin (Brockop dan Marrie, 1999 dalam Jevuska, 2006). Kateterisasi urin ini

HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG TERAPI INFUS (INTRAVENA) DENGAN KEJADIAN FLEBITIS DI IRINA A BAWAH RSUP PROF. DR. R. D.

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan yang diselenggarakan dirumah sakit merupakan bentuk

BAB I PENDAHULUAN. berkembang biaknya mikroorganisme di dalam saluran kemih, walaupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluarga pasien merupakan pihak yang mempunyai hak untuk

TUGAS MADIRI BLADDER TRAINING

BAB 1 PENDAHULUAN. Keselamatan pasien (Patient Safety) adalah isu global dan nasional bagi

ABSTRAK. Lingkan Wullur, 2009; Pembimbing I : Penny S. M, dr., Sp.PK., M.Kes. Pembimbing II: Yanti Mulyana, Dra., Apt., DMM., MS.

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT DAN INTENSIVE CARE UNIT DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

BAB I PENDAHULUAN. maksud untuk mengetahui dan memperbaiki kerusakan otak (Brown CV, Weng J,

BAB I PENDAHULUAN. satu penyebab kematian utama di dunia. Berdasarkan. kematian tertinggi di dunia. Menurut WHO 2002,

PEMBERSIHAN URIN BAG DENGAN KLORIN TERHADAP JUMLAH KUMAN DALAM URIN PADA PASIEN DENGAN KATETER MENETAP DI RUANG B1 SARAF RSUP DR.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan atau pelatihan medik dan para medik, sebagai tempat. lantai makanan dan benda-benda peralatan medik sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN UKDW. keseluruhan yang memberikan pelayanan kuratif maupun preventif serta

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam rangka mencapai tujuan Bangsa Indonesia. yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 perlu

EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG

SATUAN ACARA PENYULUHAN DI BANGSAL CEMPAKA RSUD WATES INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)

FAKTOR RISIKO INFEKSI SALURAN KEMIH DI BAGIAN RAWAT INAP RSU MOKOPIDO TOLITOLI TAHUN Hermiyanty

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS MAKRAYU KECAMATAN BARAT II PALEMBANG

STRATEGI KOPING DAN INTENSITAS NYERI PASIEN POST OPERASI DI RUANG RINDU B2A RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit batu saluran kemih (BSK) merupakan penyakit umum yang

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan batu ini disebut urolitiasis, dan dapat terbentuk pada ginjal. dan uretra (urethrolithiasis) (Basuki, 2009).

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RSU GMIM KALOORAN AMURANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

IDENTIFIKASI BAKTERI UDARA PADA INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNDATA PALU. Rosa Dwi Wahyuni

RS PKU. Disusun oleh RIZKA IZTIKA FAKULTAS

BAB 1 PENDAHULUAN. bermakna (Lutter, 2005). Infeksi saluran kemih merupakan salah satu penyakit

HUBUNGAN DAMPAK HOSPITALISASI ANAK DENGAN TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA DI IRINA E ATAS RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

Hubungan pengetahuan dan sikap perawat tentang kualitas perawatan dower catheter

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit (RS) sebagai institusi pelayanan kesehatan, di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERBANDINGAN PROFIL PASIEN YANG TERPAPAR BAKTERI Staphylococcus haemolyticus DAN Escherichia coli PADA SPESIMEN URIN DI RSUD DR.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI SAAT ANTENATAL DAN INTRANATAL DENGAN BOUNDING ATTACHMENT PADA IBU POST PARTUM DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Transkripsi:

HUBUNGAN PEMASANGAN KATETER URINE DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU GMIM PANCARAN KASIH MANADO Janasiska Kausuhe Damayanti H.C. Pangemanan Franly Onibala Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Email : janasiska@yahoo.com Abstract Urinary tract infections are one of the most common types of infections. This infection can occur disalura kidney (ureter), bladder (bladder), or ureter outer (urethra). Urinary tract infections associated with catheters are the leading cause of secondary infections of nosocomial blood flow. The purpose of the study To determine whether there is a relationship of catheter installation with the incidence of urinary tract infection in GMIM Pancaran Kasih General Hospital Manado. Samples were taken with saturated sampling technique, which amounted to 30 people. Design The research used is a cohort study or often called prospective research and data were collected using an observation sheet. The result of chi-square test was obtained p 0.002 or value of α 0.05.Conclusion there is relationship of catheter installation with the incidence of urinary tract infection at GMIM Pancaran Kasih General Hospital of Manado Keywords: Urine Catheter Installation, UTI Abstrak Infeksi saluran kemih adalah salah satu jenis infeksi yang paling sering terjadi. Infeksi ini bisa terjadi disalura ginjal (ureter), kandung kemih (bladder), atau saluran kencing bagian luar (uretra). Infeksi saluran kemih yang berkaitan dengan kateter adalah penyebab utama infeksi sekunder aliran darah nosokomial. Tujuan penelitian Untuk mengetahui apakah ada hubungan pemasangan kateter dengan kejadian infeksi saluran kemih di RSU GMIM Pancaran Kasih Manado. Sampel di ambil dengan teknik pengambilan sampel jenuh, yaitu berjumlah 30 orang. Desain Penelitian yang digunakan adalah penelitian cohort atau sering disebut penelitian prospektif dan data dikumpulkan menggunakan lembar observasi. Hasil penelitian uji chi-square di dapatkan p 0.002 atau nilai α 0.05.Kesimpulan terdapat hubungan pemasangan kateter dengan kejadian infeksi saluran kemih di RSU GMIM Pancaran Kasih Manado Kata Kunci: Pemasangan Kateter Urine, ISK

PENDAHULUAN Infeksi saluran kemih adalah salah satu jenis infeksi yang paling sering terjadi. Infeksi ini bisa terjadi disalura ginjal (ureter), kandung kemih (bladder), atau saluran kencing bagian luar (uretra). Wanita lebih banyak terserang ISK karena uretra wanita lebih pendek dibandingkan dengan uretra pria sehingga bakteri mudah menjangkaunya. Infeksi saluran kemih banyak disebabkan oleh bakteri Escherichia coli (Utami, 2012). Infeksi saluran kemih (ISK) adalah episeode bakteriuria signifikan yaitu infeksi dengan jumlah koloni > 100.000 mikroorganisme tunggal per ml yang mengenai saluran kemih bagian atas (pielonefritis, abses ginjal) atau bagian bawah (sistitis), atau keduanya. ISK merupakan keadaan yang sangat sering ditemukan pada praktik umum dan merupakan 40% dari infeksi nosokomial yang didapat dirumah sakit (Grace & Borley, 2006). Menurut WHO dalam Safitri (2013), Infeksi saluran kemih (ISK) adalah penyakit infeksi yang kedua tersering pada tubuh sesudah infeksi saluran pernafasan dan sebanyak 8,3 juta kasus dilaporkan per tahun. Infeksi ini juga lebih sering dijumpai pada wanita dari pada laki-laki. Indonesia merupakan negara berpenduduk ke empat terbesar dunia setelah Cina, India dan Amerika Serikat. Infeksi saluran kemih di Indonesia dan prevalensinya masih cukup tinggi, Menurut perkiraan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, jumlah penderita ISK di Indonesia adalah 90-100 kasus per 100.000 penduduk pertahun nya atau sekitar180.000 kasus baru pertahun (Depkes Ri, 2014 dalam Darsono, Mahdiyah dan Sari 2016). Walaupun kesakitan dan kematian dari infeksi saluran kemih berkaitan dengan kateter di anggap relatif rendah di bandingkan infeksi nosokomial lainnya, tingginya prevalensi penggunaan kateter urin menyebabkan besarnya kejadian infeksi yang menghasilkan komplikasi infeksi dan kematian. Amerika Serikat pada tahun 2002, kematian yang timbul dari infeksi salruan kemih diperkirakan lebih dari 13.000 (2,3% angka kematian). Sementara itu, kurang dari 5% kasus bateriuria berkembang menjadi bakterimia. Infeksi saluran kemih yang berkaitan dengan kateter adalah penyebab utama infeksi sekunder aliran darah nosokomial. Sekitar 17% infeksi bakterimia nosokomial bersumber dari infeksi saluran kemih, dengan angka kematian sekitar 10% (Gould & Brooker, 2009, dalam Marlina & Samad, 2012). Penelitian yang dilakukan oleh (Malacoppo, 2014) dengan judul skripsi Hubungan pemasangan kateter dengan kejadian infeksi saluran kemih (ISK) pada pasien rawat inap di RSUD Labuang Baji Makasar, bahwa penelitian dengan analisa bivariat menunjukkan bahwa variabel pemasangan kateter berhubungan dengan kejadian infeksi saluran kemih (ISK) dengan nilai p : 0,001 < α : 0,05. Artinya pemasangan kateter berhubungan dengan kejadian infeksi saluran kemih sehingga tenaga medis harus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terkait dengan faktor resiko terjadinya ISK sehingga memberikan manfaat bagi pasien dan masyarakat dengan mengurangi lama perawatan dan dapat menghemat biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan dan perawatan. Hasil studi pendahuluan di RSU GMIM Pancaran Kasih Manado Pasien yang akan di pasang kateter kurang lebih 2-3 pasien perhari dan dari hasil wawancara dengan perawat di ketahui di RSU GMIM Pancaran Kasih Manado sudah tidak lagi menggunakan SPO dengan alasan waktu yang tidak memungkinkan untuk mereka melakukan tindakan menggunakan SPO.

Berdasarkan latar belakang dari data yang ada maka peneliti mempunyai motivasi untuk meneliti bagamana hubungan pemasangan kateter dengan kejadian infeksi saluran kemih di RSU GMIM Pancaran Kasih Manado. METODE PENELITIAN Desain Penelitian ini menggunakan desain penelitian cohort atau sering disebut penelitian prospektif dan data dikumpulkan menggunakan lembar observasi. Penelitian cohort adalah suatu penelitian yang mempelajari dinamika korelasi antara faktor resiko dan efek melalui pendekatan longitudinal kedepan (Setiadi, 2013). Penelitian ini sudah dilakukan di RSU GMIM Pancaran Kasih Manado. Pada Bulan September- Oktober 2017. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh responden yang ada di UGD dan Ruang Rawat Inap RSU GMIM Pancaran Kasih Manado. Sampel yang digunakan yaitu sebanyak 30 orang. HASIL dan PEMBAHASAN Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia Usia (Tahun) N % 20-25 3 10 26-30 25 83.3 30-35 2 6.7 total 30 100 Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden berada pada rentang usia 26-30 tahun yaitu sebanyak 25 responden (83%) dan paling sedikit pada rentang usia 30-35 tahun yaitu sebanyak 2 responden (6.3%). Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pendidikan n % DIII 16 53.5 S1 Kep/Ns 14 46.7 Hasil penelitian didapatkan sebagian besar pendidikan terakhir responden adalah diploma tiga (DIII) yaitu sebanyak 17 responden (53.5%) dan yang paling sedikit dengan pendidikan terakhir S1/Ns yaitu sebanyak 14 responden (46.7%). Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Masa Kerja Masa Kerja n % 1 Tahun 27 90 <1 Tahun 3 10 Lama bekerja responden 1 berjumlah 27 responden (90%) sedangkan <1 tahun berjumlah 3 responden (10%). Tabel 4. Distribusi Frekuensi Pemasangan Kateter Urine Pemasangan n % kateter urine Tidak sesuai 23 77 Sesuai 7 23 Hasil penelitian pada 30 kegiatan pemasangan kateter urine didapatkan sebagian besar pemasangan kateter urine tidak sesuai SPO yaitu sebanyak 23 responden (77%) sedangkan pemasangan kateter urine sesuai SPO yaitu sebanyak 7 responden (23%). Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh (Sudoyo,2006 dalam

Marlina & Samad 2012) bahwa dipasangnya kateter sangat mempengaruhi kejadian ISK. Pemasangan kateter merupakan salah satu intervensi yang diberikan kepada pasien dengan gangguan saluran perkemihan. Kateter sendiri mengganggu pertahanan alami dari saluran perkemihan dengan menghalangi saluran periurethral, mengiritasi mukosa kandung kemih serta membuat rute buatan bagi organisme untuk memasuki kandung kemih. Organisme tersebut dapat mengakibatkan terjadinya infeksi saluran perkemihan (Hinkle, 2014). Oleh karena itu, kateter dapat menyebabkan infeksi saluran perkemihan. Pemasangan kateter urine merupakan tindakan keperawatan dengan cara memasukan kateter dengan cara memasukkan kateter kedalam kandung kemih melalui uretra yang bertujuan membantu memenuhi kebutuhan eliminasi dan sebagai pengambilan bahan pemeriksaan (Hidayat,2006). Tabel 5. Distribusi Frekuensi Infeksi Saluran Kemih Infeksi Saluran n % Kemih Tidak 10 33.3 infeksi Infeksi 20 66.7 Sumber : Data Primer 2017 Hasil penelitian dari 30 reponden didapatkan sebagian besar responden terkena infeksi yaitu sebanyak 20 responden (66.7%) sedangkan yang tidak terkena infeksi yaitu sebanyak 10 responden (33.3%). Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan (Marlina & Samad 2012) bahwa infeksi saluran kemih menempati urutan ke-3 dari infeksi nosokomial dirumah sakit. 80% dari infeksi saluran kemihdisebabkan oleh kateter uretra. Infeksi saluran kemih merupakan salah satu jenis infeksi nosokomial yang paling sering terjadi di rumah sakit. Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan keadaan berkembang biaknya mikroorganisme patogen didalam saluran kemih yang menyebabkan inflamasi (Rubin dalam Ariwijaya & Ketut, 2007). Pasien rawat inap yang mengalami infeksi saluran kemih pada beberapa rumah sakit di Amerika Serikat dan Eropa menempati urutan pertama (42%) dimana pasien akan mengalami tanda-tanda dari infeksi saluran kemih (Soewondo dalam Sepalanita, 2012). Tabel 6. Hasil Analisa Hubungan Pemasangan Kateter Urine Dengan Kejadian Infeksi Saluran Kemih Pemasangan Kateter Urine Infeksi Saluran Kemih Tidak Infeksi Tidak Sesuai 4 17.4% Sesuai 6 85.7% Total 10 33.3% Infeksi 19 82.6% 1 14.3% 20 66.7% Total 23 100% 7 100% 30 100% P Value 0.002 Hasil analisis menunjukan bahwa dari 30 responden dengan pemasangan kateter urine tidak sesuai dan responden yang tidak terkena infeksi saluran kemih yaitu berjumlah 4 responden (17.4%), sedangkan responden dengan pemasangan kateter urine tidak sesuai dan responden yang terkena infeksi saluran kemih yaitu berjumlah 19 responden (82.6%), sementara responden dengan pemasangan kateter urine yang sesuai dan responden yang tidak terkena infeksi saluran kemih yaitu berjumlah 6 responden (85.7%) sedangakan responden dengan pemasangan kateter urine yang sesuai dan responden yang tidak terkena infeksi saluran kemih yaitu berjumlah 1 responden (14.3%). Hasil penelitian ini

sesuai dengan (Efendi,2014) didapatkan bahwa tindakan perawat dalam pemasangan kateter yang tidak sesuai dengan Standar Operasional Prosedur dapat menyebabkan ISK. Prosedur pemasangan kateter harus sesuai dengan standar yang ditentukan, hal ini menjamin dilaksanakannya teknik yang benar, dan di anjurkan dilaksanakan oleh perawat yang mendapat pelatihan khusus. Resiko terjadinya infeksi saluran kemih semakin tinggi apabila prosedur pemasangan tidak dilakukan sesuai dengan standar (Pranama, 2002 dalam Ernawati, 2015). Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi yang sering menyerang pria maupun wanita dari berbagai usia dengan berbagai tampilan klinis dan episode. ISK sering menyebabkan morbiditas dan dapat secara signifikan menjadi mortalitas. Walaupun saluran kemih normalnya bebas dari pertumbuhan bakteri, bakteri yang umumnya naik dari rektum dapat menyebabkan terjadinya ISK. Ketika virulensi meningkat atau pertahanan inang menurun, adanya inokulasi bakteri dan kolonisasi, maka infeksi pada saluran kemih dapat terjadi (EAUI, 2015). Infeksi saluran kemih pasca pemasangan kateter urine merupakan kejadian yang sangat sering dijumpai dalam bidang nefrologi dan urologi. Kasus mengemukakan 15-20% pasti mengalami peristiwa ini didalam riwayat hidupnya. Pengeluaran air seni melalui kateter juga merupakan tindakan yang sering diperlukan untuk menolong penderita. Tata cara aseptis merupakan syarat mutlak untuk tindakan ini agar infeksi dapat dicegah. Akan tetapi tata cara yang aseptis ataupun chemopropylaxis tidak dapat sama sekali mengilangkan kemungkinan terjadinya infeksi (Akmal, 2010). Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa yang melakukan pemasangan kateter urine tidak sesuai tapi tidak mengalami infeksi berjumlah 4 orang (17.4%) sedangkan yang melakukan pemasangan sudah sesuai tapi mengalami infeksi berjumlah 1 orang (14.3%), hal ini bisa dikarenakan Personal Hygine kurang menjaga kebersihan setelah melakukan pemasangan kateter urine. Bisa juga dikarenakan oleh faktor usia. (Perry & Potter, 2006). Usia meningkatkan atau menurunkan kerentanan terhadap penyakit tertentu. (Smeltzer & Bare 2002) Insiden infeksi meningkat seiring dengan penuaan dan ketidakmampuan. Infeksi saluran kemih merupakan kasus yang paling umum pada spesies bacterial akut pada pasien yang berusia lebih dari 65 tahun. Jenis kelamin juga dapat mempengaruhi hal ini, infeksi saluran kemih mayoritas didominasi oleh perempuan. Perempuan lebih beresiko terkena infeksi saluran kemih karena uretra lebih pendek dan secara anatomi dekat dengan vagina. Flora kemudian naik ke kandungkemih, tempat mikroorganisme melekat ke epitelium saluran kemih. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan (Putri dkk, 2011) tentang Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Infeksi Saluran Kemih Pada Pasien Rawat Inap Usia 20 Tahun Ke Atas Dengan Kateter Menetap di RSUD Tugurejo Semarang menunjukan bahwa adanya pengaruh antara lama pemasangan kateter dengan kejadian infeksi saluran kemih ISK. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan (Sari, 2016) tentang Angka Kejadian Infeksi Saluran Kemih (ISK) Dan Faktor Resiko yang Mempengaruhi Pada Karyawan Wanita di Universitas Lampung yang didapatka hasil penelitian bahwa 39,4% karyawan wanita mengalami infeksi saluran kemih. Faktor resiko yang berhubungan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang bermakna antara infeksi saluran kemih dengan hygiene.

SIMPULAN Hasil penelitian yang dilakukan di UGD dan Ruang Rawat Inap RSU GMIM Pancaran Kasih Manado bahwa terdapat hubungan antara pemasangan kateter dengan kejadian infeksi saluran kemih di RSU GMIM Pancaran Kasih Manado DAFTAR PUSTAKA Akmal, 2010. Pengetahuan Perawat Tentang Infeksi Saluran Kemih. Judul KTI. Pekanbaru Riau Brunner & Suddarth, 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC Efendi Fapi, 2014. Hubungan Pemasangan Kateter Yang Dilakukan Perawat Dengan Kejadian Infeksi Saluran Kemih (ISK) di Eka Hospital BSD. Jurnal Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul. Gould D & Brooker C, 2009. Mikrobiologi Terapan Untuk Perawat. Jakarta: EGC Grace & Borley, 2006. At a Glance Ilmu Bedah. Alih Bahasa dr. Vidia Umami. Editor Amalia S. Edisi 3. Jakarta: Erlangga Malacoppo, 2014. Hubungan PemasanganKateter Dengan Kejadian Infeksi Saluran Kemih (ISK) Pada Pasien Rawat Inap Di RSUD Labuang Baji Makasar. Marlina & Samad, 2012. Hubungan Pemasangan Kateter Dengan Kejadian Infeksi Saluran Kemih Pada Pasien Di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam RSUDZA Banda Aceh Marrelli, 2007. Buku Dokumentasi Keperawatan, Edisi 3. Jakarta: EGC Murwani, 2009. Pedoman Kateterisasi Urine, Edisi Revisi. Jakarta: EGC Potter, & Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, Dan Praktik Edisi 4, Volume.2. Jakarta: EGC. Prabowo & Pranata, 2014. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Sistem Perkemihan. Jember: Penerbit Nuha Medika. Pranama, 2002 dalam Ernawati, 2005. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat Kejadian Infeksi Saluran Kemih Pada Pasien Yang Terpasang Kateter Di RSU PKU Muhammadiyah Gombong. Putri dkk, 2011. Jurnal: Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Infeksi Saluran Kemih Pada Pasien Rawat Inap Usia 20 Tahun Ke Atas Dengan Kateter Menetap di RSUD Tugurejo Semarang. Sari, 2016. Jurnal: Angka Kejadian Infeksi Saluran Kemih (ISK) Dan Faktor Resiko yang Mempengaruhi Pada Karyawan Wanita di Universitas Lampung. Sepalanita, 2012. Pengaruh Perawatan Kateter Urine INDEWELLING MODEL AMERICAN ASSOCIATION OF CRITICAL CARE NURSES (AACN) Terhadap Bakteriuria di RSU Raden Mattaher Jambi. Tesis Mahasiswa Magister Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Depok. Setiadi. 2013. Konsep dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan. Edisi 2. Yogyakarta: Graha Ilmu. Smeltzer & Bare, 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC

Smeltzer S. C. & Bare B. G, 2005. Keperawatan Medikal Bedah (Vols 2-3). (Agung Waluyo penerjemah). Jakarta: EGC Sukandar E, 2009. Infeksi Saluran Kemih Pada Pasien Dewasa. Dalam Buku Ajar Penyakit Dalam Jilid 2 Edisi 5. Jakarta: Balai Penerbit FKUNPAD Utami, 2012. Antibiotik Alami untuk Mengatasi Aneka Penyakit. Jakarta : AgroMedia Pustaka.