REPUBLIK INDONESIA KANTOR MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SAMBUTAN PEMBUKAAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PADA RAPAT KOORDINASI PEMBANGUNAN TINGKAT PUSAT TAHUN 2002 Jakarta,16 September 2002 Yang terhormat Saudara Pimpinan Panitia Anggaran DPR-RI, Saudarasaudara Sekretaris Jenderal Departemen, Sekretaris Kementerian Negara, dan Sekretaris Lembaga Pemerintah Non Departemen, Saudara Dirjen Otonomi Daerah Departemen Dalam Negeri, Saudara Dirjen Perimbangan Keuangan Pusat Daerah Departemen Keuangan, serta Bapak dan Ibu hadirin yang kami muliakan. Salam Sejahtera bagi Kita semua, Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan bagi kita untuk dapat berkumpul pada hari ini, dan perkenankanlah kami menyampaikan selamat datang kepada Saudara-Saudara sekalian yang telah berkenan untuk hadir dalam forum Rapat Koordinasi Pembangunan (Rakorbang) di tingkat Pusat tahun 2002 pada hari yang berbahagia ini. Forum Rakorbang Pusat ini merupakan saat yang sangat penting dalam merumuskan bersama langkah-langkah yang terbaik untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa kita saat ini. Sehubungan dengan itu, dalam forum Rakorbang Pusat ini perkenankanlah kami untuk menyampaikan beberapa pokok-pokok pemikiran dari Bappenas dalam mempersiapkan program pembangunan untuk tahun 2003. Sambutan Pembukaan Meneg PPN/Bappenas pada Rakorbang Pusat Tahun 2002, 16/09/2002 1
Tanpa bermaksud mendahului pemaparan Saudara Ketua Panitia Anggaran DPR-RI yang terhormat, kami akan menyampaikan beberapa kebijakan pembangunan untuk tahun 2003 sebagaimana ditetapkan dalam Repeta 2003. Para Hadirin yang kami muliakan, Sebagaimana telah secara jelas diamanatkan dalam GBHN 1999-2004 yang telah dituangkan dalam Propenas 2000-2004, program-program pembangunan nasional yang akan kita laksanakan pada tahun 2003 mendatang harus tetap mengupayakan penanggulangan lima permasalahan utama pembangunan nasional yang meliputi: munculnya gejala disintegrasi bangsa dan merebaknya konflik sosial; lemahnya penegakan hukum dan HAM; lambatnya pemulihan ekonomi; rendahnya kesejahteraan rakyat dan ketahanan budaya nasional; serta kurang berkembangnya kapasitas pembangunan daerah dan masyarakat. Dengan pertimbangan bahwa beberapa permasalahan tersebut masih belum terselesaikan, oleh sebab itu diperlukan upaya-upaya serius untuk mengatasinya. Walaupun tidak disebutkan secara eksplisit, korupsi, kolusi dan nepotisme atau KKN merupakan bakteri atau virus yang menyusup ke dalam segala macam persoalan yang dihadapi bangsa kita. Hampir semua permasalahan mengandung unsur KKN di dalamnya sebagai salah satu penyebab terjadinya masalah serius dalam segala aspek kehidupan yang sedang kita hadapi sekarang ini. Maka masalah KKN perlu mendapatkan tempat yang khusus. Kita harus mampu menghasilkan konsep pemberantasan KKN secara sistematis dan komprehensif, serta konkrit dan operasional. Pemberantasan KKN dalam bentuk retorika sudah banyak kita dengar. Seriusnya masalah ini adalah bahwa KKN tidak hanya terbatas pada pencurian uang negara, tetapi sudah merasuk ke dalam pola pikir atau mindset yang korup. Dengan demikian, banyak kebijakan yang tidak dapat dimengerti denan akal sehat, karena pikirannya sendiri, moralnya, akhlaknya dan keseluruhan titik tolak serta pertimbangan dalam menyusun kebijakan sudah terkorup, yaitu tidak bagaimana membuat bangsa ini lebih maju, lebih Sambutan Pembukaan Meneg PPN/Bappenas pada Rakorbang Pusat Tahun 2002, 16/09/2002 2
makmur, lebih adil, lebih sejahtera dan lebih terhormat, tetapi bagaimana yang bersangkutan menjadi lebih kaya tanpa perduli apakah itu mencelakakan dan menciptakan penderitaan yang luar biasa pada bagian terbesar dari rakyat kita. Dengan telah mengatakan faktor yang paling krusial ini, untuk selanjutnya pemberantasan KKN sudah dengan sendirinya selalu akan menjadi salah satu aspek dan faktor penting dari bidang apa saja yang akan kami kemukakan, sehingga tidak perlu kami ulang pada setiap mengemukakan masalah yang sifatnya teknis. Disadari atau tidak, berbagai permasalahan tersebut telah meningkatkan ketergantungan pembangunan nasional pada sumber-sumber pembiayaan dari luar negeri, yang pada gilirannya mengurangi kemandirian dalam melaksanakan pembangunan. Oleh karena itu, tema pokok dalam rencana pembangunan tahun 2003 mendatang adalah mengurangi ketergantungan dan meningkatkan kemandirian. Menyadari ketersediaan sumber daya pembangunan yang terbatas, upaya untuk mengurangi ketergantungan ini sangatlah tidak mudah untuk diwujudkan. Dalam hubungan itu, upaya mengurangi ketergantungan tersebut akan diprioritaskan pencapaiannya melalui dua langkah pokok yang diarahkan untuk dapat menggerakkan seluruh potensi bangsa. Pertama, menggunakan kerangka kebijakan untuk merangsang partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Kedua, memanfaatkan sumber daya (terutama anggaran) yang dimiliki Pemerintah dengan sebaik-baiknya, dengan memilih kegiatan yang penting dan mendesak untuk dilaksanakan serta berdampak luas. Dengan bertitik tolak pada kedua langkah strategis tersebut, Pemerintah telah menetapkan prioritasprioritas pembangunan nasional di dalam Repeta 2003. Para Peserta Rakorbang Pusat yang berbahagia, Dalam konteks pembangunan nasional pada tahun 2003, dengan mempertimbangkan keterbatasan ketersediaan sumber daya pembangunan, maka perlu ditetapkan fokus prioritas pembangunan nasional yang mengarah pada rencana tindak pemecahan permasalahan. Prioritas pembangunan nasional untuk tahun 2003 ditetapkan dengan pertimbangan: (i) berdampak Sambutan Pembukaan Meneg PPN/Bappenas pada Rakorbang Pusat Tahun 2002, 16/09/2002 3
luas pada penyelesaian permasalahan yang dihadapi; dan (ii) bersifat penting dan mendesak untuk dilaksanakan dalam tahun 2003. Selanjutnya kami akan memaparkan beberapa arah dan kebijaksanaan pembangunan nasional yang tertuang dalam Repeta 2003, yang diharapkan dapat dijadikan acuan bagi segenap departemen/lpnd di tingkat pusat dalam menyerasikan program dan kegiatan APBN Tahun 2003. Untuk tahun 2003 mendatang, Pemerintah telah menyiapkan dokumen Repeta 2003 yang saat ini tengah dalam proses finalisasi pembahasannya bersama DPR. Berbeda dengan Repeta sebelumnya, Repeta 2003 ini dibangun melalui komitmen politik yang sangat kuat dari Pemerintah, yang antara lain tercermin dari pembahasan secara intensif sampai dengan lima kali yang dilakukan di tingkat Kabinet Gotong Royong. Selain itu, pembahasan bersama DPR juga menunjukkan komitmen politik yang kuat tidak hanya dari Pemerintah namun juga dari DPR untuk mewujudkan suatu rencana program tahunan yang tepat sasaran dan dapat dipertanggungjawabkan pelaksanaannya. Selanjutnya, dokumen Repeta 2003 ini akan dijadikan acuan bagi penyusunan RAPBN 2003, termasuk di dalamnya untuk merumuskan alokasi dana dekonsentrasi, tugas pembantuan, serta Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk mendukung program-program yang diprioritaskan Repeta 2003. Dalam forum Rakorbang Pusat ini, perkenankanlah kami untuk mengingatkan kembali sebelas program prioritas pembangunan nasional yang telah dituangkan dalam Repeta 2003 tersebut. Kesebelas program pembangunan prioritas untuk tahun 2003 adalah sebagai berikut: (i) meningkatkan penanggulangan kemiskinan; (ii) meningkatkan kualitas sumber daya manusia; (iii) meningkatkan stabilitas ekonomi dan keuangan; (iv) mempercepat restrukturisasi utang perusahaan dan privatisasi perusahaan negara; (v) memperluas kesempatan kerja; (vi) meningkatkan penegakan hukum dan sistem peradilan yang transparan dan konsisten; (vii) meningkatkan pembangunan daerah melalui otonomi daerah dan pemberdayaan masyarakat; (viii) mendorong pelaksanaan Pemilu 2004 yang lebih demokratis; (ix) memantapkan persatuan, kesatuan dan ketertiban umum; (x) membangun dan memelihara sarana dan prasarana dasar Sambutan Pembukaan Meneg PPN/Bappenas pada Rakorbang Pusat Tahun 2002, 16/09/2002 4
penunjang pembangunan ekonomi; dan (xi) meningkatkan penerapan prinsipprinsip pembangunan berkelanjutan. Para peserta dan hadirin yang kami muliakan, Sesuai dengan laporan yang telah disampaikan oleh Saudara Sestama Meneg PPN/Bappenas, penyelenggaraan dari Rakorbang Pusat ini dimaksudkan untuk dapat mengupayakan keterpaduan dalam langkahlangkah pelaksanaan program-program prioritas daripada merumuskan usulan kegiatan-kegiatan pembangunan seluruh instansi pusat secara terpadu yang didukung oleh anggaran yang sesuai, dengan mengkoordinasikan perencanaan program-program kunci (key programs) pembangunan nasional lintas sektoral yang mengandung cross-cutting issues sebagai upaya mewujudkan prioritas pembangunan sebagaimana termaktub dalam Repeta 2003 untuk dituangkan dalam penyusunan APBN dan agenda pembangunan masing-masing instansi pusat tahun 2003. Mengingat penyelenggaraan Rakorbang Pusat yang baru pertama kali dilaksanakan ini, berada dalam waktu dimana proses perumusan RAPBN 2003 sudah cukup jauh berlangsung, maka pembahasan yang dilakukan dalam Rakorbang Pusat ini akan difokuskan pada empat program kunci pembangunan nasional yang bersifat cross-cutting issues dalam menjabarkan prioritas pembangunan nasional pada Repeta 2003 ke dalam RAPBN 2003. Keempat program kunci yang akan dibahas dalam Rakorbang Pusat Tahun 2002 ini adalah: penanggulangan kemiskinan, percepatan pembangunan kawasan timur Indonesia dan kawasan tertinggal lainnya, perluasan kesempatan kerja, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Mengenai program kunci pertama untuk meningkatkan penanggulangan kemiskinan, pembangunan nasional yang dilaksanakan pada hakekatnya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, terutama masyarakat miskin, yang perlu diupayakan secara lintas sektoral dan terkait erat dengan pelaksanaan kelima prioritas pembangunan dalam Propenas. Sejalan dengan upaya perbaikan kualitas hidup masyarakat di atas, diperlukan perbaikan kondisi pendidikan dan kesehatan masyarakat untuk lebih memungkinkan masyarakat miskin untuk meningkatkan pendapatannya. Sambutan Pembukaan Meneg PPN/Bappenas pada Rakorbang Pusat Tahun 2002, 16/09/2002 5
Upaya-upaya untuk itu akan dilakukan melalui melalui program kunci keempat yang memprioritaskan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Selanjutnya dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat melalui dukungan pertumbuhan ekonomi yang memadai, pemulihan ekonomi perlu dipercepat agar dapat mendorong penyerapan tenaga kerja dan pendapatan masyarakat melalui peningkatan investasi dan ekspor. Sejalan dengan itu, mengingat pemulihan ekonomi yang telah diupayakan dengan sungguh-sungguh ternyata belum mampu mengimbangi pertambahan tenaga kerja, maka perlu diprioritaskan program kunci ketiga untuk memperluas kesempatan kerja, termasuk upaya untuk mengembangkan usaha kecil dan menengah (UKM). Sementara untuk mendukung percepatan pembangunan pada daerahdaerah yang masih relatif tertinggal, diperlukan komitmen bersama diantara seluruh instansi terkait di tingkat Pusat dalam rangka memprioritaskan pelaksanaan pembangunan daerah, khususnya untuk mendukung program kunci ketiga dalam rangka mempercepat pembangunan kawasan timur Indonesia dan kawasan tertinggal lainnya, sehingga permasalahan kesenjangan pembangunan antaradaerah akan segera dapat tertanggulangi. Hadirin peserta Rakorbang Pusat yang kami muliakan, Sebagai suatu mata rantai dalam proses perencanaan pembangunan tahunan, forum Rakorbang Pusat ini idealnya diselenggarakan segera setelah tersusunnya dokumen Repeta, yang akan menjadi acuan utama dalam membahas kesesuaian rencana kegiatan sektoral dengan program prioritas dalam Repeta. Kesesuaian dengan program prioritas Repeta tersebut, selanjutnya akan dijadikan masukan dalam pembahasan lebih teknis antara departemen/lpnd terkait dengan komisi DPR-RI terkait, sebelum akhirnya dengan Panitia Anggaran DPR-RI dalam memfinalisasi penyusunan RUU-APBN. Dengan demikian, pembahasan yang akan dilakukan terhadap empat program kunci yang bersifat lintas-sektoral ini diharapkan akan menghasilkan keluaran berupa kesepakatan dari seluruh instansi Pusat terkait untuk dapat mempertajam prioritas kegiatan sektoral tahun 2003 dalam mendukung Sambutan Pembukaan Meneg PPN/Bappenas pada Rakorbang Pusat Tahun 2002, 16/09/2002 6
pelaksanaan keempat program kunci tersebut. Sebagai panduan untuk penajaman kegiatan untuk masing-masing program kunci yang dibahas dalam Rakorbang Pusat ini, Bappenas telah menyusun suatu konsepsi kerangka acuan yang melalui pembahasan yang dilakukan diharapkan dapat disempurnakan secara bersama-sama dan disepakati sebagai panduan bagi seluruh instansi departemen/lpnd terkait untuk melakukan penajaman dan pengarusutamaan (mainstreaming) program-program kunci lintas-sektoral yang akan dilaksanakan pada tahun 2003 yang akan datang. Para hadirin yang kami hormati, Dalam upaya kita bersama untuk mendukung keempat program kunci di atas, apabila dikaitkan dengan konteks pelaksanaan otonomi daerah yang disesuaikan dengan kewenangan daerah yang semakin luas dan desentralistik, diharapkan seluruh instansi pemerintah di tingkat Pusat dapat secara pro-aktif menyesuaikan berbagai program pembangunan prioritas Repeta 2003 ke dalam kewenangan yang proporsional dilakukan oleh masing-masing tingkatan administratif, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Dalam rangka itu, kami ingin mengajak kembali kepada seluruh instansi di tingkat pusat untuk dapat mengacu kepada kerangka kerja nasional untuk penguatan kapasitas desentralisasi di dalam lebih mempersiapkan berbagai pihak yang terkait untuk pelaksanaan kewenangan daerah yang lebih optimal untuk mendukung pelaksanaan otonomi daerah yang nyata, luas, dinamis dan bertanggungjawab. Dengan pemahaman adanya keterbatasan sumber pendanaan pembangunan yang bersumber dari APBN, maka dalam mendukung pelaksanaan otonomi daerah, setiap departemen/lpnd diharapkan dapat secara cermat merencanakan pendanaan kegiatan pembangunan sektoral pada tahun 2003 mendatang, tidak hanya untuk program kegiatan sektoral pusat, namun juga sekaligus meliputi dukungan sektoral Pusat untuk pendanaan dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Rencana kegiatan sektoral di daerah yang akan didukung pendanaan dekonsentrasi dan tugas pembantuan akan menjadi masukan dalam pembahasan pada forum Rakorbang Nasional yang akan diselenggarakan pada minggu ketiga Oktober bulan depan, serta sekaligus dapat dijadikan informasi Sambutan Pembukaan Meneg PPN/Bappenas pada Rakorbang Pusat Tahun 2002, 16/09/2002 7
penting bagi Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam penyusunan RAPBD-nya masing-masing untuk tahun 2003 yang akan datang. Dengan demikian, keluaran yang diharapkan dalam forum Rakorbang Pusat ini akan sangat tergantung dari komitmen dan kesepakatan dari seluruh instansi di tingkat Pusat, dalam mempertajam program prioritas pembangunan untuk mendukung pelaksanaan program kunci Repeta 2003, dan sekaligus merumuskannya ke dalam dokumen anggaran dalam mendukung pelaksanaan kewenangan Pusat di daerah melalui dekonsentrasi dan tugas pembangunan. Kesinambungan forum Rakorbang Pusat ke dalam forum Rakorbang Nasional selanjutnya akan sangat diharapkan oleh para peserta dari daerah, dalam rangka memantapkan penyusunan RAPBD masing-masing daerah untuk tahun 2003 mendatang. Para hadirin peserta Rakorbang Pusat yang kami hormati, Demikian beberapa pemikiran yang dapat kami sampaikan dalam forum Rakorbang Pusat kali ini, yang mudah-mudahan dapat dijadikan perhatian bagi pembahasan program kunci selanjutnya. Selanjutnya, dengan memanjatkan doa dan memohonkan perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Esa, forum Rakorbang Pusat tahun 2002 ini secara resmi kami buka. Selamat melaksanakan Rakorbang Pusat dan terima kasih atas perhatian Saudara. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Kwik Kian Gie Sambutan Pembukaan Meneg PPN/Bappenas pada Rakorbang Pusat Tahun 2002, 16/09/2002 8