KKN Terintegrasi Multisektoral BUKU PANDUAN KKN STAIN KUDUS TAHUN 2018

dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN PELAKSANAAN MAGANG UNIVERSITAS PGRI MADIUN (UNIPMA) TAHUN Oleh : Tim

PEDOMAN PELAKSANAAN MAGANG UNIVERSITAS PGRI MADIUN (UNIPMA) TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Untuk memperoleh gambaran yang lebih komprehensif. mengenai dunia kerja bagi para mahasiswa Fakultas Ilmu

FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. H. Deden Mulyana, SE., MSi. Disampaikan Pada: DIKLAT KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SILIWANGI 12 JULI 2017

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Untuk memperoleh gambaran yang lebih komprehensif. mengenai dunia kerja bagi para mahasiswa Fakultas Ilmu

BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS BUDI LUHUR

TATA TERTIB ORIENTASI PENDIDIKAN MAHASISWA BARU INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) JEMBER 2017

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HALU OLEO NOMOR : 2208/UN29/SK/PP/2014 Tentang KULIAH KERJA NYATA (KKN) MAHASISWA UNIVERSITAS HALU OLEO

PENGERTIAN KKN CATUR DHARMA UST. 1. Pendidikan 2. Penelitian 3. Pengabdian 4. Pembudayaan yang luhur

POKOK-POKOK PIKIRAN RUU APARATUR SIPIL NEGARA TIM PENYUSUN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

BAB II PELAKSANAAN. A. Peserta Magang. B. Tahap Kegiatan Magang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) B. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

Pedoman Pelaksanaan Bimbel I i

Manual Mutu FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO

PRAKTIK KERJA LAPANG PEMBIMBING

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

Manual Mutu Akademik

Manual Mutu Akademik FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

BUKU PANDUAN PROGRAM MAGANG II SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN YAYASAN PENDIDIKAN UJUNG PANDANG (STKIP YPUP) MAKASSAR

FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., MSi.

PERATURAN DEKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 62 TAHUN 2015

Panduan Probaling I PGSD USD i

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Kegiatan 1.2 Lokasi Kegiatan 1.3 Bidang Kegiatan 1.4 Latar Belakang

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

KATA SAMBUTAN. Jatinangor, 01 Desember Rektor IPDN. Prof. Dr. H. ERMAYA SURADINATA, SH, MH, MS

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

Bismillahirrahmanirrahiim Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Aisyiyah Yogyakarta, setelah:

PENILAIAN, MONITORING, DAN EVALUASI PROGRAM KKN

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 1

BAB II PELAKSANAAN. A. Peserta Magang. B. Tahap Kegiatan Magang. C. Pembimbing Magang

PEDOMAN PENYELENGGARAAN STUDIO PROGRAM STUDI S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

KATA SAMBUTAN. Jatinangor, 01 Desember Rektor IPDN. Prof. Dr. H. ERMAYA SURADINATA, SH, MH, MS

Panduan Program Magang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN

2013, No Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-U

1 ::. Magang III PANDUAN MAGANG III

BUKU PANDUAN KULIAH KERJA NYATA SEKOLAH TINGGI KESENIAN WILWATIKTA SURABAYA

PEDOMAN PELAKSANAAN MAGANG I SCHOOL OBSERVATION TAHUN AJARAN 2017/2018

MANUAL MUTU AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

PANDUAN PROGRAM MAGANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN:

BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kumpulan Makalah Pembekalan KKN UNY 2011, hal PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KULIAH KERJA NYATA. Oleh: Wawan S. Suherman *)

UNDANG-UNDANG UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG ORIENTASI STUDI DAN PENGENALAN KAMPUS KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI

Petunjuk Teknis Pelaksanaan In Service Learning 1 Tahun 2012

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU AKADEMIK INTERNAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Standard Operating Procedure (SOP)

PROGRAM KERJA DAN EVALUASI KKN TEMATIK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI. Presiden Republik Indonesia,

PROGRAM HIBAH KOMPETISI INTERNAL KULIAH KERJA NYATA

KULIAH KERJA NYATA (KKN) APA MENGAPA BAGAIMANA

Oleh: Prastowo LPPM-IPB

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

INSTRUMEN ON THE JOB TRAINING I DIKLAT FUNGSIONAL CALON PENGAWAS SEKOLAH

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

INSTRUMEN UJI KOMPETENSI INTI PENGAWAS SEKOLAH (PENILAIAN ESAY/MAKALAH)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tema Memajukan Desa Demulih melalui Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib.

Program Kreativitas Mahasiswa

PANDUAN PROGRAM PENGENALAN LAPANGAN (PPL) Oleh: TIM PENGELOLA PROGRAM PENGENALAN LAPANGAN

PEDOMAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

PEDOMAN PELAKSANAAN DAN EVALUASI MATA KULIAH PROGRAM LATIHAN AKADEMIK (PLA)

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

PPL-KKN Integratif.:: 1 BUKU PANDUAN PROGRAM PRAKTIKUM LAPANGAN III

Manual Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG. Universitas Islam Malang, 2015 All Rights Reserved

BAB I PENDAHULUAN. A. Falsafah dan Pengertian KKP

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Tujuan 3. Lingkup Pembahasan

BAB I MANUAL MUTU AKADEMIK UNIVERSITAS ISLAM MALANG

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 61/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

P a n d u a n P r a k t i k L e m b a g a K e u a n g a n I s l a m 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan Bangsa yang kaya dengan budaya dan bahasa, lebih dari

BUKU SAKU PEGAWAI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG KATA PENGANTAR

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH Nomor 374/N/UNBRAH/VII/2013. Tentang STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KELOLA UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

BUKU PEDOMAN PRAKTIKUM PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESOST DAN LEISURE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DEPARTEMEN BIOSTATISTIKA DAN KEPENDUDUKAN

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 077/KEP/UDN-01/IV/2009. tentang PENYELENGGARAAN PERKULIAHAN DI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

Prinsip Dasar Pelaksanaan KUKERTA UNIVERSITAS MUARA BUNGO

PERAN DPL TIM BP-KKN UNILA

PEDOMAN MAGANG DU/DI 2016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PANDUAN RINGKAS PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT OLEH DOSEN (PpMD) 2016

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA

DEPARTEMEN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN MANUAL MUTU AKADEMIK

PENGANTAR Assalamu alaikum Wr.Wb.

STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

SK Rektor UNS No : 491/UN27/PP/ /UN27/PP/2013

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

BUKU PEDOMAN MAGANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTAN

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA NOMOR : 176/SK/UNISNU/XII/2014 TENTANG : PEDOMAN EVALUASI KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

II. PROGRAM STUDI : TEKNOLOGI PENDIDIKAN. A. Identitas Program Studi

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. Program pendayagunaan potensi mahasiswa di masyarakat yang dikenal

Transkripsi:

BUKU PANDUAN KKN STAIN KUDUS TAHUN KKN Terintegrasi Multisektoral PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P3M) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KUDUS

KKN Terintegrasi Multi Sektoral BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu mata kuliah di perguruan tinggi yang berorientasi pada tindakan nyata. Sesuai dengan namanya, KKN merupakan implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berbasis pada pengabdian masyarakat. Dengan demikian, KKN merupakan bentuk nyata sebuah kuliah yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. KKN yang masuk dalam kurikulum STAIN Kudus mempunyai target membekali mahasiswa dalam mengimplementasikan ilmu ke dalam realitas masyarakat. Dilihat dari cara kerjanya, KKN harus dilaksanakan dengan cara lintas ilmu dan lintas sektoral. Artinya, suatu realitas di masyarakat perlu dilihat dari cara pandang ilmu pendidikan (Tarbiyah), hukum Islam dan ekonomi Islam (Syari ah), dakwah, serta ushuluddin. Pengabdian kepada masyarakat melalui KKN ini hanya bisa terlaksana dengan baik apabila mahasiswa sebagai peserta KKN dapat bergaul dan hidup bersama masyarakat dengan melaksanakan kegiatan bersama. Hal ini diharapkan akan mampu memahami kebutuhan masyarakat secara komprehensif dengan berbagai pendekatan keilmuan. Sebab, pada hakikatnya mahasiswa nantinya merupakan bagian dari masyarakat, sehingga mereka harus dilatih dan dibekali dengan kemampuan hidup bersama dengan baik dan benar. Selain itu, kemampuan untuk hidup bersama (live together) merupakan salah satu pilar dari tujuan pendidikan yang telah digariskan oleh lembaga pendidikan dunia (UNESCO). Dalam perkembangannya, ada beberapa paradigma dalam melaksanakan kegiatan KKN, mulai dari paradigma klasik yang hanya berorientasi pada pembangunan fisik semata, sampai paradigma pemberdayaan dan paradigma kemitraan masyarakat. Dalam hal ini, STAIN Kudus berupaya membangun paradigma komprehensif yang memadukan antara ketiga paradigma tersebut, yaitu paradigma klasik, paradigma pemberdayaan, dan paradigma kemitraan masyarakat. Ketiga paradigma tadi dibangun di atas landasan paradigma keagamaan. Hal ini dilandasi oleh kenyataan bahwa STAIN Kudus merupakan lembaga pendidikan tinggi keagamaan. Berbagai paradigma kegiatan KKN ini semuanya diintegrasikan dalam program KKN Terintegrasi Multisektor. B. Dasar Pelaksanaan KKN. Undang-undang Nomor Tahun 3 Tentang Sistem Pendidikan Nasional;. Keputusan Pemerintah RI Nomor Tahun 997 Tentang Pendirian STAIN; 3. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 95 Tahun 997 Tentang Organisasi dan Tata Kerja STAIN Kudus; PANDUAN KKN STAIN Kudus

KKN Terintegrasi Multisektoral 4. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 33 Tahun 997 Tentang Kurikulum Nasional STAIN Program Sarjana (S); 5. Keputusan Menteri Agama RI No. Tahun Tentang Statuta STAIN Kudus; 6. Keputusan Dirjen Binbaga Islam Nomor E/36/997 Tentang Alih Status dari Fakultas Daerah manjadi STAIN; 7. Keputusan Ketua STAIN Kudus Tentang Kurikulum STAIN Kudus. C. Tujuan. Tujuan Umum Tujuan yang hendak dicapai dari keseluruhan kegiatan KKN ini adalah untuk melatih dan membekali peserta KKN agar memiliki keterampilan mengenal, bergaul, dan memahami berbagai persoalan yang terjadi di masyarakat. Dengan demikian, mahasiswa mampu hidup bersama di tengah masyarakat dengan baik dan bijaksana. Selain itu, mahasiswa mampu mengembangkan potensi yang dimiliki oleh masyarakat untuk kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.. Tujuan Institusioanal a. Sebagai pengabdian STAIN Kudus terhadap masyarakat dalam upaya memahami persoalan yang ada di tengah masyarakat; b. Membekali peserta KKN agar mampu melakukan pembacaan terhadap problem sosial dengan solusi riil yang relevan; c. membekali peserta KKN agar mampu melakukan program kegiatan yang mampu memberdayakan masyarakat serta mengembangkan potensi yang dimili masyarakat untuk kemandirian dan kesejahteraan masyarakat. D. Target. Peserta KKN mampu melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat secara produktif;. Peserta KKN mampu melakukan pembacaan tentang problematika pengabdian yang dilakukannya dengan bantuan dosen pembimbing dan pembimbing lapangan; 3. Peserta KKN mampu memberikan solusi atas problematika pengabdian dengan berbagai langkah yang lebih konkret dan relevan. PANDUAN KKN STAIN Kudus

KKN Terintegrasi Multi Sektoral E. Langkah Umum Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan KKN Terintegrasi Multisektor sebagai berikut.. Melakukan kajian terhadap kondisi masyarakat yang meliputi aspek geografis, aspek demografis (kependudukan), latar belakang masyarakat, aspek keagamaan, kemampuan life skill, aspek ekonomi, lembaga-lembaga sosial keagamaan, dan tokoh masyarakat;. Melakukan identifikasi terhadap problem yang dihadapi oleh masyarakat; 3. Melakukan diskusi dan merumuskan problem solving bersama dengan masyarakat bagi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat; 4. Membuat program bersama masyarakat secara komprehensif dan terintegrasi multisektor; 5. Melakukan aksi dan kegiatan pengabdian berbasis kebutuhan masyarakat; 6. Memberikan strategi pengembangan dan pembedayaan serta inovasi atas kebutuhan yang dihadapi oleh masyarakat secara berkesinambungan. PANDUAN KKN STAIN Kudus 3

KKN Terintegrasi Multisektoral BAB II MODEL KKN TERINTEGRASI MULTISEKTOR A. Definisi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Terintegrasi Multisektor adalah program kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa dengan mempertimbangkan aspek kompetensi mahasiswa dari berbagai macam prodi ditambah kompetensi tambahan yang tidak berbasis kompetensi prodi. Berbagai macam kompetensi ini dilakukan oleh mahasiswa secara terintegrasi dalam satu kegiatan KKN secara utuh dan komprehensif yang terdiri atas berbagai macam sektor kegiatan atau multisektor, baik dilakukan melalui kerja sama antara mahasiswa dengan masyarakat maupun melalui kerja sama trisula antara mahasiswa, masyarakat, dan unsur ketiga yang melibatkan beragam pihak masyarakat ataupun lembaga. B. Macam-macam Model KKN Terintegrasi Multisektor dikelompokkan ke dalam empat macam, yaitu:. Program KKN Sektoral Fisik Program KKN Sektoral Fisik adalah program kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang mencakup bidang kegiatan infrastruktur yang mendukung implementasi kompetensi prodi mahasiswa peserta KKN. Misalnya, mahasiswa dari Prodi Ekonomi Islam melaksanakan program pendirian Koperasi Desa.. Program KKN Sektoral Non-Fisik Program KKN Sektoral Non-Fisik adalah program pengabdian kepada masyarakat yang mencakup bidang non-fisik yang bertujuan untuk memberdayakan dan mengembangkan sumber daya manusia berbasis kompetensi prodi mahasiswa peserta KKN. Misalnya, mahasiswa dari Prodi Ekonomi Islam melaksanakan program pelatihan dan pendampingan kewirausahaan untuk masyarakat. 3. Program KKN Lintas Sektoral Fisik Program KKN Lintas Sektoral Fisik adalah program pengabdian kepada masyarakat yang mencakup bidang kegiatan infrastruktur di luar kompetensi prodi mahasiswa peserta KKN melalui kerja sama dengan para profesional pihak ketiga. Misalnya, mahasiswa dari berbagai macam prodi melaksanakan kegiatan penghijauan dengan menggandeng Dinas Lingkungan Hidup atau menggandeng Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi). 4. Program KKN Lintas Sektoral Non-Fisik Program KKN Lintas Sektoral Non-Fisik adalah program pengabdian kepada masyarakat yang mencakup bidang non-fisik yang bertujuan untuk untuk memberdayakan dan mengembangkan sumber daya manusia di luar PANDUAN KKN STAIN Kudus 4

KKN Terintegrasi Multi Sektoral kompetensi prodi mahasiswa peserta KKN melalui kerja sama dengan para profesional pihak ketiga. Misalnya, mahasiswa dari berbagai macam prodi melaksanakan program penyuluhan Keluarga Berencana dengan menggandeng Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). PANDUAN KKN STAIN Kudus 5

KKN Terintegrasi Multisektoral BAB III TAHAPAN PELAKSANAAN KKN A. Tahap Persiapan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini bersifat kelompok. Peserta KKN dikelompokkan dalam beberapa kelompok sesuai dengan lokasi yang telah ditentukan. Setiap kelompok akan dibimbing oleh seorang dosen pembimbing lapangan (DPL) dan pembimbing lapangan, dalam hal ini kepala desa tempat KKN. Walaupun bersifat kelompok, tetapi evaluasi dan penilaian dilakukan secara individu. Proses KKN mulai dari persiapan sampai evaluasi dilakukan sebagai berikut. Pra KKN yang harus dilakukan adalah sebagai berikut.. Menyusun pedoman atau pola kerja KKN;. Menentukan format dan pendekatan KKN. Yang dilakukan adalah memberikan pemahaman tentang format dan bentuk KKN yang menjadi acuan. Tahapan ini merupakan proses awal penentuan dan pematangan konsep KKN; 3. Melakukan konsultasi dan pendekatan dengan berbagai elemen, seperti camat, kepala desa, dan para tokoh yang terkait dengan masyarakat; 4. Melakukan observasi dan survey ke lokasi KKN, khususnya yang terkait dengan fokus tema serta melakukan studi kelayakan yang dilakukan oleh panitia KKN; 5. Melakukan sosialisasi konsep dan format KKN dengan berbagai pihak yang terkait. B. Tahap Pendidikan dan Pelatihan Pendidikan dan pelatihan adalah upaya memberikan bekal secara metodologis dalam rangka melakukan pengabdian yang nantinya akan dilakukan oleh mahasiswa peserta KKN. Target yang diharapkan adalah agar mahasiswa mampu memahami langkah-langkah dan posisi mereka dalam pelaksanaan KKN, yaitu sebagai fasilitator, katalisator, dan dinamisator. Adapun materi pembekalan yang berkaitan dengan pelaksanaan KKN Terintegrasi Multisektor antara lain:. Pola dan format KKN;. Agama, masyarakat, dan pendidikan Islam; 3. Pola pemberdayaan masyarakat; 4. Strategi problem solving (pemecahan masalah); 5. Teknik menyusun perencanaan; PANDUAN KKN STAIN Kudus 6

KKN Terintegrasi Multi Sektoral 6. Teknik melakukan kegiatan; 7. Teknik melakukan evaluasi kegiatan. Sistem Pembekalan Sistem pembekalan dilakukan dengan menggunakan dua cara, secara klasikal dan sistem kelas. Pada sistem klasikal, mahasiswa secara umum dikumpulkan dalam ruangan yang representatif, kemudian diberikan materi secara panel oleh panitia KKN dan narasumber. Adapun pada sistem kelas, mahasiswa dikelompokkan sesuai dengan kelompok lokasi. Setiap kelas atau kelompok diisi materi dan dibimbing oleh dosen pembimbing lapangan (DPL) dan didampingi oleh fasilitator untuk melaksanakan proses pembekalan dan pembimbingan pelatihan. C. Pelaksanaan dan Pemantauan Antara pelaksanaan dan pemantauan (monitoring) merupakan satu rangkaian utuh yang tidak dapat dipisahkan. Setiap kegiatan harus ada pemantauan secara terus-menerus, dan harus diketahui apakah kegiatan itu sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Panitia KKN dan dosen pembimbing lapangan (DPL) akan melakukan monitoring atau pemantauan secara berkala terhadap proses pengabdian yang dilaksanakan. Sehingga, semua problem yang dihadapi akan mudah teridentifkasi secara cepat, dan akan cepat pula dilakukan solusi terhadap permasalahan tersebut. D. Evaluasi dan Refleksi Langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah melakukan pencatatan sistematis dan analisis berkala terhadap informasi yang telah dipilih selama program berlangsung, sehingga sewaktu-waktu penyesuaian dapat dilakukan. Refleksi dan evaluasi yang dilakukan adalah penilaian terhadap relevansi, penampilan, efisiensi, dan dampak dari program KKN dalam konteks yang sudah ditetapkan. PANDUAN KKN STAIN Kudus 7

KKN Terintegrasi Multisektoral BAB IV PELAKSANAAN KKN Pelaksanaan KKN melibatkan beberapa unsur. Di antara unsur yang paling utama adalah: () Tim Pelaksana Kegiatan KKN; () Anggota Bidang Pembimbingan dan Evaluasi, dalam hal ini dosen pembimbing lapangan (DPL); (3) Anggota Bidang Pembimbing Lapangan dan Evaluasi, dalam hal ini kepala desa dan tokoh masyarakat; dan (4) Mahasiswa Peserta KKN. Masing-masing komponen memiliki peran yang harus diperankan secara proporsional. A. Tim Pelaksana Kegiatan KKN Hal yang dilakukan oleh Tim Pelaksana Kegiatan KKN adalah:. Melakukan pengkajian terhadap format dan model KKN;. Melakukan survey terhadap lokasi dan kondisi masyarakat yang akan menjadi lokasi KKN. Hasil survey ini meliputi beberapa data dan fakta tentang: (a) kondisi geografis; (b) kondisi demografis atau kependudukan; (c) kondisi sosial budaya; (d) potensi dan problem yang dihadapi masyarakat lokasi KKN; 3. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait, baik secara administratif maupun akademik; 4. Melakukan pengelompokan peserta KKN; 5. Melakukan sosialisasi data dan fakta hasil survey kepada anggota Bidang Pembimbingan dan Evaluasi sebagai bahan pembekalan metodologis kepada peserta KKN; 6. Menyiapkan segala kelengkapan administratif yang menyangkut kelancaran pelaksanaan KKN. C. Anggota Bidang Pembimbingan dan Evaluasi Anggota Bidang Pembimbingan dan Evaluasi, dalam hal ini dosen pembimbing lapangan (DPL), perlu melakukan beberapa hal berikut selama pelaksanaan kegiatan KKN.. Sebelum Terjun ke Lapangan Sebelum peserta KKN diterjunkan ke lapangan, dosen pembimbing lapangan (DPL) terlebih dahulu melakukan pembekalan, baik secara administratif (informasi mengenai lokasi KKN) maupun pembekalan secara akademik, yaitu memberikan bekal metodologis tentang upaya melakukan pemberdayaan dan pengabdian kepada masyarakat. PANDUAN KKN STAIN Kudus

KKN Terintegrasi Multi Sektoral. Saat di Lapangan Selama di lapangan, dosen pembimbing lapangan (DPL) diharapkan secara rutin melakukan pemantauan dan konsultasi kepada peserta KKN dalam melakukan upaya pengabdian dan pemberdayaan kepada masyarakat. Dosen pembimbing lapangan (DPL) melakukan dialog dengan peserta KKN tentang: (a) masalah apa yang dihadapi; (b) bagaimana cara menyelesaikannya; (c) hambatan apa yang dihadapi; dan (d) analisis terhadap kegiatan pengabdian yang telah dilakukan. Dosen pembimbing lapangan (DPL) juga harus ikut terlibat atau melihat langsung peserta KKN dalam melakukan kegiatan KKN di tengah masyarakat. 3. Pasca dari Lapangan Setelah dari lapangan, dosen pembimbing lapangan (DPL) memiliki waktu tertentu untuk melakukan penilaian terhadap hasil kegiatan pengabdian yang telah dilakukan oleh mahasiswa peserta KKN. Ujian dilakukan dengan cara memaparkan temuan permasalahan yang ada di masyarakat dan memberikan argumentasi akademik tentang penyelesaian yang dilakukan. D. Anggota Bidang Pembimbing Lapangan dan Evaluasi Anggota Bidang Pembimbing Lapangan dan Evaluasi, dalam hal ini kepala desa atau tokoh masyarakat, perlu melakukan beberapa hal berikut selama pelaksanaan kegiatan KKN.. Memberikan bimbingan kepada peserta KKN dalam melaksanakan kegiatan;. Memiliki kesempatan untuk melakukan penilaian terhadap peserta KKN; 3. Memberikan informasi kepada Tim Pelaksana KKN atau anggota Bidang Pembimbingan dan Evaluasi tentang berbagai aktivitas yang dilakukan oleh peserta KKN selama mengikuti kegiatan KKN. D. Peserta KKN Beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa agar bisa mengikuti kegiatan KKN sebagai berikut.. Mahasiswa STAIN Kudus aktif, minimal semester 7;. Bersedia ditempatkan di lokasi KKN yang telah ditentukan; 3. Wajib mengikuti kegiatan pembekalan KKN; 4. Bersedia tinggal (live in) di lokasi KKN selama pelaksanaan kegiatan KKN; 5. Untuk mahasiswi, tidak dalam keadaan hamil di atas 6 bulan. Hal yang perlu dilakukan bagi peserta KKN selama di lapangan adalah:. Mahasiswa melakukan survey dan pengenalan terhadap lokasi dan masyarakat di lokasi KKN;. Mahasiswa melakukan diskusi dengan masyarakat untuk mengetahui potensi dan problem yang dihadapi oleh masyarakat; PANDUAN KKN STAIN Kudus 9

KKN Terintegrasi Multisektoral 3. Mahasiswa bersama masyarakat merumuskan program kegiatan yang akan dilaksanakan selama KKN; 4. Mahasiswa bersama masyarakat melaksanakan program dan kegiatan KKN di lokasi KKN yang telah ditentukan; 5. Mahasiswa melakukan konsultasi kepada dosen pembimbing lapangan (DPL) dan jika diperlukan kepada Panitia KKN berkenaan dengan program dan problem yang dihadapi dalam pelaksanaan KKN; 6. Mahasiswa harus menyusun laporan hasil pengabdian yang telah dilakukan; 7. Mahasiswa harus mempertanggungjawabkan melalui presentasi akhir kegiatan KKN di hadapan dosen pembimbing lapangan (DPL). Hasil presentasi akan dijadikan bahan untuk memberikan nilai KKN. Teknik/cara/metode untuk menganalisis permasalahan dari kegiatan pengabdian masyarakat diserahkan sepenuhnya kepada peserta KKN. Dalam upaya pemberdayaan dan pengabdian pada masyarakat tidak ada teknik yang baik/tepat dan juga tidak ada teknik yang tidak baik/tidak tepat. Baik tidaknya teknik/cara/metode sangat tergantung dari kemampuan peserta KKN dalam melakukan seni atau improvisasi kepada masyarakat. Selain hal di atas, peserta KKN wajib mematuhi tata tertib pelaksanaan kegiatan KKN, yaitu: disiplin, kreatif, beretika/berakhlak karimah, menghormati hak orang lain, serta memakai pakaian yang sopan. E. Waktu Pelaksanaan KKN Pelaksanaan KKN memerlukan durasi waktu sekitar 4 minggu efektif dengan perkiraan waktu sebagai berikut.. Pemetaan calon lokasi yang akan dijadikan lokasi KKN, dilakukan melalui diskusi internal para pengelola P3M dengan para pimpinan STAIN Kudus; minggu pertama;. Suvey calon lokasi KKN untuk mengetahui potensi dan problem yang dihadapi, dilakukan oleh tim pelaksana KKN; minggu kedua; 3. Pembekalan administratif, dilakukan oleh panitia KKN; minggu ketiga; 4. Pembekalan metodologis, dilaksanakan oleh dosen pembimbing lapangan (DPL); minggu ketiga; 5. Pelaksanaan KKN di lokasi; minggu keempat sampai minggu ketujuh; 6. Penyusunan laporan KKN dan evaluasi KKN oleh mahasiswa dan dosen pembimbing lapangan (DPL); minggu kedelapan dan minggu kesembilan; 7. Pengumpulan nilai KKN dari dosen pembimbing lapangan (DPL) kepada P3M; minggu kesepuluh;. Proses rekapitulasi nilai dan pembuatan piagam KKN; minggu kesebelas dan minggu keduabelas; 9. Evaluasi kegiatan KKN, dilakukan oleh panitia KKN bersama pemerintah daerah tempat KKN; minggu ketigabelas; PANDUAN KKN STAIN Kudus

KKN Terintegrasi Multi Sektoral. Pembuatan laporan pelaksanaan kegiatan KKN, dilakukan oleh panitia KKN; minggu keempat belas. BAB V LAPORAN DAN PENILAIAN Peserta KKN setelah melakukan program kegiatan KKN harus melakukan beberapa hal berikut. A. Penyusunan Laporan KKN Laporan KKN disusun secara berkelompok dengan sistematika sebagai berikut. BAB I: PENDAHULUAN Berisi tentang: latar belakang, tempat pelaksanaan, waktu pelaksanaan, beberapa potensi dan problem yang dihadapi masyarakat, dan rencana program pengembangan. BAB II: REALITAS DAN DESKRIPSI LOKASI KKN Berisi tentang: realitas fisik (gambaran desa secara geografis, monografis, dan statistik), realitas sosial (karakteristik masyarakat, tingkat partisipasi dan keaktifan masyarakat, dan karakteristik keagamaan masyarakat), deskripsi komunitas masyarakat dampingan, misalnyakomunitas petani, peternak, pengrajin, dan sebagainya. BAB III: PROSES PELAKSANAAN KKN Berisi tentang: () identifikasi program; () persiapan pelaksanaan program; (3) tempat dan waktu pelaksanaan program; (4) pelaksanaan program kegiatan; (5) tingkat pencapaian; (6) faktor pendukung, penghambat, dan solusinya; (7) evaluasi. BAB IV: HASIL PEMBERDAYAAN Berisi tentang: hasil-hasil yang dicapai dalam setiap kegiatan KKN, dampak perubahan yang terjadi, serta laporan reflektif setiap mahasiswa peserta KKN mengenai pengalaman dan hubungannya dengan kehidupan saat ini dan di masa yang akan datang. PANDUAN KKN STAIN Kudus

KKN Terintegrasi Multisektoral BAB V: PENUTUP Berisi: kesimpulan, saran, dan rekomendasi. Bagian ini juga dilengkapi dengan lampiran-lampiran, yang terdiri atas beberapa data dan dokumen yang terkait dengan pelaksanaan KKN. B. Presentasi Hasil Laporan Presentasi hasil laporan KKN dilakukan secara individual. Laporan KKN yang dinyatakan belum memenuhi persyaratan diminta untuk direvisi dengan kurun waktu yang disepakati kedua belah pihak sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan. Apabila selama waktu yang ditentukan peserta tidak mampu melakukan revisi, maka peserta KKN dinyatakan tidak lulus dan wajib mengulang kegiatan KKN pada tahun berikutnya. C. Penilaian KKN Penilaian KKN meliputi empat hal berikut.. Integritas peserta KKN, meliputi: kedisiplinan, interaksi sosial, kreativitas, dan etika atau akhlakul karimah;. Format dan bentuk pengabdian, terdiri atas: (a) bentuk pengabdian; (b) jumlah kegiatan pengabdian; (c) nilai guna dan manfaat bagi masyarakat; 3. Teknis analisis, meliputi: metode analisis yang dipakai, ketajaman analisis, dan relevansi dengan rencana tindak lanjut; 4. Laporan KKN, meliputi : format penulisan, keabsahan data dan kesesuaian dengan kegiaatan yang dilakukan. Penilaian terhadap peserta KKN dilakukan oleh:. Anggota Bidang Pembimbingan dan Evaluasi, dalam hal ini dosen pembimbing lapangan (DPL);. Anggota Bidang Pembimbing Lapangan dan Evaluasi, dalam hal ini kepala desa atau tokoh masyarakat. Adapun penilaian KKN diuraikan dalam format berikut. Aspek Penilaian No. Nama Mahasiswa Etika dan Kedisiplinan % Interaksi Sosial % Kreativitas dan Aktivitas % Laporan Tertulis % Presentasi Individu % Jumlah PANDUAN KKN STAIN Kudus

KKN Terintegrasi Multi Sektoral E. Angka (Skor) Penilaian Adapun skor penilaian KKN sebagai berikut. No. Bobot Angka Simbol Predikat 4, - A Istimewa 3,99 79- A Amat Baik 3 3, 77-7 A Amat Baik 4 3,79 75-76 B+ Amat Baik 5 3,6 73-74 B+ Amat Baik 6 3,5 7-7 B+ Amat Baik 7 3,49 7 B Baik 3,3 69 B Baik 9 3, 6 B Baik 3, 67 B Baik 3, 66 B Baik,9 65 C+ Cukup 3, 64 C+ Cukup 4,7 63 C+ Cukup 5,6 6 C+ Cukup 6,5 6 C+ Cukup 7,4 6 C Kurang,3 59 C Kurang 9, 5 C Kurang, 57 C Kurang, 56 C Kurang,99 55 D+ Tidak Lulus 3, 54 D+ Tidak Lulus 4,7 53 D+ Tidak Lulus 5,6 5 D+ Tidak Lulus 6,5 5 D+ Tidak Lulus 7,49 5 D Tidak Lulus,3 49 D Tidak Lulus 9, 4 D Tidak Lulus PANDUAN KKN STAIN Kudus 3

KKN Terintegrasi Multisektoral 3, 47 D Tidak Lulus 3, 46 D Tidak Lulus 3-45 E Tidak Lulus E. Sanksi Peserta KKN dinyatakan tidak lulus KKN jika melanggar tata tertib KKN dan melanggar norma sosial keagamaan dalam pelaksanaan KKN. PANDUAN KKN STAIN Kudus 4