PEMBERIAN TEPUNG KENCUR (Kaemferia galanga linn.) DALAM RANSUM AYAM BROILER RENDAH ENERGI DAN PROTEIN TERHADAP ENERGI METABOLIS DAN RETENSI PROTEIN SKRIPSI GIANT NOMAN PRACEKA PROGRAM STUDI ILMU NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
Ringkasan Giant Noman Praceka. D24103040. 2008. Pemberian Tepung Kencur (Kaemferia galanga linn.) dalam Ransum Ayam Broiler Rendah Energi dan Protein Terhadap Energi Metabolis dan Retensi Protein. Skripsi. Program Studi Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Pembimbing Utama Pembimbing Anggota : Ir. Dwi Margi Suci, MS. : Ir. Widya Hermana, MSi. Kualitas ransum dapat dilihat dari kandungan protein dan energinya. Untuk mendapatkan kadar protein dan energi yang tinggi dalam ransum, dibutuhkan biaya produksi yang cukup tinggi. Kencur merupakan salah satu jenis tanaman tradisional Indonesia yang bisa digunakan sebagai tanaman obat. Tanaman ini bermanfaat untuk menambah nafsu makan, menghilangkan pegal linu dan memperlancar aliran darah serta saluran pencernaan. Hal ini dikarenakan pada kencur terdapat beberapa senyawa aktif saponin, flavonoid, polifenoid dan minyak atsiri yang mempunyai peranan yang spesifik. Senyawa aktif ini diharapkan dapat menstimulir pencernaan protein dan energi pada ayam broiler dan menghentikan penggunaan antibiotik sebagai pemacu pertumbuhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur energi metabolis dan retensi nitrogen pada ayam broiler dengan menggunakan ransum yang rendah energi dan protein. Penelitian ini menggunakan 18 ekor ayam broiler yang berumur 35 hari. Ransum yang digunakan yaitu ransum basal dengan kandungan energi metabolis dan protein sebesar 2.800 kkal/kg dan 18 %, serta ransum kontrol dengan penambahan tepung kencur pada berbagai taraf (0,3; 0,6; 0,9; dan 1,2%). Pengukuran energi metabolis dan retensi nitrogen menggunakan metode Sibbald (1980) yang telah dimodifikasi. Peubah yang diamati pada penelitian ini adalah ekskresi energi, energi metabolisme, konsumsi nitrogen, ekskresi nitrogen dan retensi nitrogen (daya cerna protein). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Data yang diperoleh dianalisa sidik ragam (Analysis of Variance/ ANOVA). Penambahan tepung kencur memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap nilai retensi nitrogen, nilai Energi Metabolis Semu (EMS), Energi Metabolis Murni (EMM), Energi Metabolis Semu Terkoreksi Nitrogen (EMSn) dan nilai Energi Metabolis Murni Terkoreksi Nitrogen (EMMn). Nilai rataan retensi nitrogen pada ternak yang diberi ransum dengan penambahan tepung kencur pada level 0; 0,3; 0,6; 0,9 dan 1,2% adalah 36,09; 37,34; 39,42; 42,53 dan 48,78 %. Rataan nilai EMSn adalah 3.662,65 3.880,82 kkal/kg (%BK) dengan rasio EM/EB 0,82 0,86. Kata-kata Kunci : tepung kencur, ransum basal, energi metabolis, retensi nitrogen
ABSTRACT The Effects of Kaemferia galanga linn Supplementation in Low Dietary Energy and Protein Broiler diets on Metabolizable Energy and Protein Retention G. N. Praceka., D. M. Suci and W. Hermana This experiment examined the effects of Kaemferia galanga linn supplementation in low dietary protein and energy broiler diets. The treatment diets containt 2,800 kcal ME/kg and 18% crude protein. Eighteen 35 days old broilers with average body weight 1,448.21±182.87 g were used in this experiment. Fiveteen broilers and three broilers were measure their metabolizable and endogenous energy respectively. The treatment diets were P1 (control diet), P2 (P1 + 0. 3% kaemferia galanga powder), P3 (P1 + 0. 6% kaemferia galanga powder), P4 (P1 + 0. 9% kaemferia galanga powder) and P5 (P1 + 1.2% kaemferia galanga powder). The broilers were fasted for 24 hours and feed 2% (1.13 gram) from body weight by force feeding while water was given ad libitum. The excretas were collected for 24 hours and then analyzed for moisture, crude protein and gross energy. The metabolizable energy was measured by using Sibbald modification. A Completely Randomized Design was used, with six treatments and three replications. Data were analyzed by Variance and differences among treatments were examined with Duncan test. The result showed that the treatment was not significantly (P>0.05) influence the nitrogen retention, Apparent Metabolizable Energy (AME), True Metabolizable Energy (TME), Nitrogen Corrected Apparent Metabolizable Energy (AMEn), and Nitrogen Corrected True Metabolizable Energy (TMEn). The nitrogen retention values of P1, P2, P3, P4 and P5 were 36.09; 37.34; 39.42; 42.53 and 48.78 %. AMEn values of P1, P2, P3, P4 and P5 were in the range of 3,662.65-3,880.82 kcal/kg (%DM) and ME/GE ratio 0.82-0.86. Key words : kaemferia galanga powder, basal diet, metabolizable energy, nitrogen retention
PEMBERIAN TEPUNG KENCUR (Kaemferia galanga linn.) DALAM RANSUM AYAM BROILER RENDAH ENERGI DAN PROTEIN TERHADAP ENERGI METABOLIS DAN RETENSI PROTEIN GIANT NOMAN PRACEKA D24103040 Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan pada Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor PROGRAM STUDI ILMU NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
PEMBERIAN TEPUNG KENCUR (Kaemferia galanga linn.) DALAM RANSUM AYAM BROILER RENDAH ENERGI DAN PROTEIN TERHADAP ENERGI METABOLIS DAN RETENSI PROTEIN Oleh : GIANT NOMAN PRACEKA D24103040 Skripsi ini telah disetujui dan disidangkan di hadapan Komisi Ujian Lisan pada tanggal 02 Oktober 2007 Pembimbing Utama Pembimbing Anggota Ir. Dwi Margi Suci, MS. Ir. Widya Hermana, MSi. NIP. 131 671 592 NIP. 131 999 586 Dekan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor Dr. Ir. Luki Abdullah, MSc Agr. NIP. 131 955 531
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan pada tanggal 04 April 1985 di Bandung, Jawa Barat. Penulis adalah anak kedua dari lima bersaudara dari pasangan Bapak Alm. Ir. Nara Antriawibawa dan ibu Lina Mutiarawati. Pendidikan dasar diselesaikan pada tahun 1997 di SDN Wening Sari Subang, pendidikan menengah pertama di SLTPN 1 Cijambe Subang diselesaikan pada tahun 2000 dan pendidikan lanjutan menengah atas diselesaikan pada tahun 2003 di SMU Muhammadiyah 1 Bandung. Selama di SMU, Penulis aktif di beberapa organisasi sekolah antara lain PRAMUKA (Praja Muda Karana), kesenian tradisional (degung dan teater), IRM (Ikatan Remaja Muhammadiyah) dan PMR (Palang Merah Remaja). Penulis diterima sebagai mahasiswa Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada tahun 2003. Selama mengikuti pendidikan, Penulis aktif di Himpunan Mahasiswa Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak (HIMASITER) periode 2004-2005 dan 2005-2006 sebagai staf divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) serta pernah mengikuti beberapa kepanitiaan kegiatan kampus serta sebagai finalis PKM tingkat IPB. Penulis juga pernah menjadi asisten dosen mata kuliah Aplikasi Komputer untuk Formulasi Ransum dan mata kuliah Teknologi Formulasi Ransum pada tahun ajaran 2006/2007.
KATA PENGANTAR Alhamdulillahi robbil alamin Puji dan syukur Penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya, serta izin-nya bagi Penulis untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul Pemberian Tepung Kencur (Kaemferia galanga linn.) dalam Ransum Broiler Rendah Energi dan Protein terhadap Energi Metabolis dan Retensi Protein, yang disusun berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada bulan Mei dan April tahun 2006 di Laboratorium Ilmu Nutrisi Ternak Unggas dan Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Tingginya harga bahan baku (raw materials) dari ransum ayam broiler membuat output cost menjadi sangat tinggi, sehingga dapat menghambat perkembangan dari peternak-peternak skala kecil dan menengah. Dengan menurunkan kadar protein dan energi dalam ransum secara otomatis dapat menekan biaya yang dikeluarkan untuk ransum. Penambahan tepung kencur dalam ransum sebagai promotor penyerap nutrisi pakan, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi penggunaan ransum yang mengandung kadar protein dan energi yang rendah, sehingga ransum dengan protein dan energi yang rendah dapat diserap dengan seefisien mungkin, dengan begitu dapat menurunkan biaya yang dikeluarkan untuk ransum. Penulis sangat mengharapkan semoga skripsi yang ditulis dapat bermanfaat untuk Penulis dan semua pihak yang terkait, atas perhatiannya Penulis mengucapkan terima kasih. Bogor, Februari 2008 Penulis
DAFTAR ISI Halaman RINGKASAN... ii ABSTRAK... iii RIWAYAT HIDUP... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii PENDAHULUAN Latar Belakang... 1 Perumusan Masalah... 2 Tujuan... 2 TINJAUAN PUSTAKA Kencur... 3 Tanaman Herbal... 5 Ayam Broiler... 6 Retensi Nitrogen... 7 Energi Metabolis... 9 METODE Lokasi dan Waktu... 13 Materi... 13 Ternak... 13 Ransum... 13 Kandang dan Peralatan... 14 Prosedur... 14 Pembuatan Tepung Kencur... 14 Persiapan Kandang... 15 Metode Pengukuran... 15 Peubah yang Diukur... 16 Rancangan Percobaan... 18 HASIL DAN PEMBAHASAN Nutrisi Ransum Percobaan... 19 Protein dan Energi Bruto Ekskreta... 20 Retensi Nitrogen... 22 Energi Metabolis... 23
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan... 26 Saran... 26 UCAPAN TERIMA KASIH... 27 DAFTAR PUSTAKA... 28 LAMPIRAN... 31
DAFTAR TABEL Nomor Halaman 1. Nilai Retensi Nitrogen dari Beberapa Penelitian... 9 2. Nilai EMSn dari Beberapa Penelitian... 11 3. Komposisi Ransum Kontrol... 13 4. Kandungan Nutrisi Ransum Kontrol... 14 5. Kandungan Nutrisi Ransum Penelitian dan Rekomendasi SNI 1997 dalam Direktorat Bina Produksi 1997... 19 6. Kandungan dan Ekskresi Protein serta Energi Bruto Ekskreta dari Perlakuan... 21 7. Konsumsi N, Ekskresi N dan Retensi N Setiap Perlakuan. 22 8. Nilai Energi Metabolis (Energi Metabolis Semu, Energi MetabolisMurni, Energi Metabolis Semu terkoreksi Nitrogen, dan Energi Metabolis Murni terkoreksi Nitrogen) dari ransum broiler finisher yang diberi tepung kencur... 24