BAB I PENDAHULUAN. alam, melainkan pada keunggulan sumberdaya manusianya. Perkembangan global

dokumen-dokumen yang mirip
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN PASCA SARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHUL PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

2015 PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KUALITAS PENDIDIK TERHADAP MUTU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan belajar atau proses pendidikan. Sebagai organisasi pendidikan

KONSEP DASAR ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. dimulai sejak dilahirkan hingga ke liang lahat. Oleh sebab itu, setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan. Oleh karena itu setiap tenaga

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. jauh ketinggalan dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN. bidangnya. Pendidikan dalam pengertian bahasa disebut proses melatih dan

BAB I PENDAHULUAN. dan tanpa manusia, organisasi tidak akan berfungsi. Sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemakmuran bagi suatu bangsa sangat berhubungan dengan mutu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional.

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. dikemukakan oleh Mulyasa (2010) bahwa, pembangunan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu permasalahan yang dihadapi Bangsa Indonesia sampai

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang merupakan tempat dimana

Dwi Esti Andriani, M. Pd., MEdSt. Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNY

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan atau kesuksesan pelaksanaan kepemimpinan kepala. sekolah dalam mengelola organisasi pendidikan dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN PEMBELAJARAN DI SD NEGERI BENDUNGAN GAJAHMUNGKUR SEMARANG TESIS

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran. Guru memiliki kedudukan sebagai figur sentral dalam

BA B I. dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran guna. dikenal dan diakui oleh masyarakat. Pendidikan memberikan konstribusi

BAB I PENDAHULUAN. dalam setiap kehidupan tersebut, di satu sisi sangat bermanfaat bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. nasional adalah pembangunan di bidang pendidikan yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. unsur-unsur yang ada di sekolah dengan orang tua murid/masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. tinggi serta mau bersaing dalam tantangan hidup. Akan tetapi sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. sektor pembangunan nasional karena dengan pendidikan berarti membangun

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia telah digariskan dalam undang-undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. profesional. Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS pasal 1 ayat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dianggap belum mampu bersaing dengan dunia luar. hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Long life education adalah motto yang digunakan oleh orang yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA (Pembelajaran Matematika Kelas V SDN. 01 Blulukan)

BAB I PENDAHULUAN. strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Peran pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pegangan untuk menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas :

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera

BAB I PENDAHULUAN. dan globalisasi yang semakin terbuka. Sejalan tantangan kehidupan global,

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka menjadi. pemerintah, masyarakat, maupun keluarga. Namun demikian, pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Untuk mencapai suatu keberhasilan dalam pendidikan, seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat. Pernyataan tersebut

I. PENDAHULUAN. proses pembelajaran. Keberadaan pendidikan yang sangat penting tersebut telah

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu hampir semua negara menempatkan pendidikan sebagai suatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi merupakan era kemajuan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kriteria administratif, yaitu memiliki ijazah yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. diimbangi dengan adanya peningkatan standar kualitas sumber daya manusia.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah adalah tempat belajar bagi para peserta didik dan merupakan tempat

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Peran dari pendidikan tersebut adalah sebagai sarana dalam. meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan. mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan Sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman yang serba modern dan canggih ini, dimana perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana yang diamanatkan oleh undang-undang, bahwa pendidikan

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DI SMK NEGERI 9 SURAKARTA TESIS. Oleh : Ties Setyaningsih

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga pendidikan saat ini sudah sangat jauh berbeda dengan pendidikan di

dasar hal itulah maka sudah sepantasnya mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diwajibkan dalam pendidikan jalur sekolah,

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keunggulan suatu bangsa tidak lagi ditandai dengan melimpahnya kekayaan alam, melainkan pada keunggulan sumberdaya manusianya. Perkembangan global yang terjadi pada era reformasi memicu bangsa Indonesia untuk selalu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) (Makhfud, 2010: 5). Menurut Effendi (dalam Mulyasa, 2007: 23) pengembangan sumber daya manusia termasuk di dalamnya adalah peningkatan partisipasi manusia melalui perluasan kesempatan untuk mendapatkan penghasilan, peluang kerja, memperoleh pendidikan, dan berusaha. Kualitas SDM merupakan modal utama dalam pembangunan di segala bidang, terlebih lagi kualitas SDM di bidang pendidikan. Mengingat kemajuan di bidang pendidikan adalah salah satu tolak ukur suksesnya pembangunan suatu negara. Untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas SDM dalam dunia pendidikan, sekolah merupakan salah satu media dalam rangka mencapai tujuan tersebut. Sekolah menjadi tempat pengolahan, peningkatan dan pengembangan Sumber Daya Manusia. Agar sekolah mampu menjadi tempat pengolahan dan peningkatan kualitas SDM yang mampu bersaing di kancah global, dibutuhkan sistem pendidikan yang baik. Sedangkan sistem pendidikan yang baik adalah ketika suatu lembaga mempunyai tujuan yang jelas, perencanaan yang matang, koordinasi yang teratur, pemimpin yang profesional, kooperatif yang terjaga dan pengawasan serta evaluasi kerja yang berkedisiplinan tinggi (Munawir, 2010: 3).

2 Adapun dalam pelaksanaannya melibatkan berbagai komponen, khususnya tenaga pendidik yang profesional dan kompeten. Guru yang kompeten dan profesional menjadi salah satu faktor yang sangat penting dalam meningkatkan dan mengembangkan kualitas pendidikan di setiap lembaga. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pada pasal 10 ayat (1) menyatakan bahwa kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 meliputi kompetensi paedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Kualitas kompetensi para guru tentu akan semakin terasah dengan adanya dukungan dari kepala sekolah melalui koordinasi atau manajemen yang tepat, sehingga bermuara pada tercapainya tujuan pendidikan nasional sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang RI nomor 20 tahun 2003 yaitu: mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Keberhasilan manajemen suatu lembaga pendidikan sangat bergantung pada manajemen kepala sekolah. Sebagai pemimpin lembaga pendidikan, kepala sekolah memiliki beberapa macam posisi dalam melaksanakan tugasnya seharihari, yaitu sebagai pendidik (edukator), manajer, administrator, pemimpin (leader), inovator, kewirausahaan (enterpreneur), motor penggerak hubungan dengan masyarakat, dan supervisor (Munawir, 2010: 4). Berbagai posisi ini tentu tidak akan dijalankan dengan maksimal tanpa adanya perencanaan,

3 pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian sekolah dan Sumber Daya Manusia yang fleksibel, efektif dan efisien. Oleh karena itu, elemen-elemen individu dalam sekolah yang tergabung dalam organisasi struktural hendaknya mampu menjalankan tugas pokok dan fungsinya dengan baik sehingga tujuan lembaga menjadi padu. Berkaitan dengan kinerja guru di SMA Muhammadiyah 3 Jember, kepala sekolah memiliki peranan penting dalam meningkatkan dan mengembangkan kompetensi guru melalui berbagai program baik dalam jangka pendek, menengah atau jangka panjang maupun dari skala yang paling kecil hingga ke skala tertinggi yang terangkum dalam manajemen kepala sekolah. Hal ini selaras dengan penelitian yang dilakukan Munawir (2010) yang membahas bagaimana manajemen kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru di SMA Negeri 1 Gemuh melalui peningkatan kompetensi paedagogik, kompetensi pribadi, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Guru sebagai motor penggerak dalam membimbing dan membina para siswa terutama dalam segi kognitif, afektif dan psikomotorik belum mengerahkan segala potensi yang dimiliki secara maksimal karena adanya berbagai faktor seperti: keragaman latar belakang pendidikan guru, usia, dan tingkat pengalaman guru terhadap kinerjanya (baik dalam dunia pengajaran maupun hubungannya dengan masyarakat). Padahal pengembangan kompetensi guru sangat penting sebagai salah satu kunci dari peningkatan kualitas pendidikan yang lebih baik. Pengembangan pendidikan guru berdasarkan kompetensi, memerlukan ketekunan dalam mengelola komponen profesional yang mendasar, sekurangkurangnya meliputi tiga hal yakni: upaya guru dalam pengembangan kemampuan

4 guru, penguasaan materi dan ketrampilan mengajar guru. Selain itu diperlukan proses persiapan, program pendidikan dan pengajaran, program pembentukan kepribadian, program pelatihan dan program pengalaman lapangan (Munawir, 2010: 4). Usaha perbaikan dan peningkatan kompetensi guru di SMA Muhammadiyah 3 Jember sangat penting dilakukan dalam rangka mempersiapkan guru yang mampu menjadi subyek dan bisa berperan di lingkungan masyarakat sekaligus menampilkan keunggulan dirinya yang tangguh, kreatif, mandiri, dan profesional di bidangnya masing-masing. Selain itu melalui manajemen yang tepat dan terstruktur, tugas kepala sekolah dalam meningkatkan dan mengembangkan kompetensi guru menjadi lebih mudah, efektif dan tepat sasaran. Penelitian manajemen kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru di SMA Muhammadiyah 3 Jember mengupas permasalahan tentang bagaimana pengelolaan kepala sekolah dalam merencanakan, mengorganisasikan, mengaktualisasikan, dan mengontrol kinerja guru sehingga kompetensinya (khususnya kompetensi paedagodik dan kompetensi profesional) semakin meningkat di lingkungan lembaga pendidikan SMA Muhammadiyah 3 Jember. Peneliti fokus meneliti manajemen kepala sekolah SMA Muhammadiyah 3 Jember dalam kaitannya dengan peningkatan kompetensi guru di lembaga tersebut, karena manajemen adalah salah satu unsur kendali dan pondasi yang sangat penting dalam menjalankan roda pengelolaan sekolah. Segala hal yang berkaitan dengan pengelolaan sekolah terangkum dalam manajemen sekolah. Manajemen sekolah yang kuat, efektif dan tersistem tentu akan sangat berpengaruh pada peningkatan dan pengembangan lembaga, termasuk pada

5 peningkatan kompetensi guru. Kompetensi guru yang diteliti dalam penelitian ini adalah kompetensi paedagogik dan kompetensi profesional. Peneliti memilih dua kompetensi ini karena dibandingkan dengan kompetensi guru lainnya, kompetensi paedagogik dan kompetensi profesional dapat diukur dengan lebih jelas (menggunakan data-data dokumen tertulis), ilmiah, logis serta dapat diuji nilai kebenarannya oleh publik. Kompetensi paedagogik dan kompetensi profesional menjadi perangkat kasar (hardware) dari kompetensi guru lainnya. Jika dua kompetensi ini sudah dapat dikuasai dengan baik maka kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian akan mengikuti seiring dengan perkembangan pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman guru. Penelitian ini memiliki relevansi dengan penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya, yaitu: a. Samber (2012) meneliti keefektifan kinerja dan kompetensi para kepala sekolah di SMK-SMK Negeri di Yogyakarta. b. Makhfud (2010) meneliti kompetensi manajerial kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di SMA Negeri 1 Purwosari Pasuruan. c. Munawir (2010) meneliti manajemen kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru di SMA Negeri 1 Gemuh. d. Sholihan (2010) meneliti kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru di SMAN 1 Srengat Blitar. e. Syaroni (2007) meneliti hubungan dan pengaruh antara kinerja kepemimpinan dan manajemen kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMP Negeri di kabupaten Brebes.

6 dan penelitian-penelitian lain yang selaras dengan penelitian ini. Pada dasarnya, semua penelitian terdahulu memiliki kesamaan kata kunci dengan penelitian yang dilakukan saat ini, yaitu manajemen, kepala sekolah dan guru. Perbedaannya ada pada fokus penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian, dan hasil penelitian yang diperoleh. Penelitian manajemen kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru di SMA Muhammadiyah 3 Jember diharapkan mampu melengkapi hasil penelitian sebelumnya, memberi kontribusi ilmu khususnya ilmu manajemen pendidikan dan menjadi referensi pustaka bagi peneliti-peneliti selanjutnya. B. Profil Singkat SMA Muhammadiyah 3 Jember SMA Muhammadiyah 3 Jember adalah salah satu lembaga pendidikan swasta Islam tingkat atas yang terletak di Jalan Mastrip No.3 telepon (0331) 335127, fax 0331-335127, kode pos 68126 Jember-Jawa Timur. SMA Muhammadiyah 3 Jember didirikan berdasarkan kepada Bab III pasal 5 pedoman penyelenggaraan pendidikan di lingkungan perguruan Muhammadiyah, dengan memperhatikan ketentuan persyarikatan Muhammadiyah yaitu 1) memenuhi hajat persyarikatan, 2) adanya sarana prasarana, dan 3) mempunyai kemampuan dan kesanggupan untuk membina kelangsungan hidup dari sekolah yang telah direncanakan. Selain hal tersebut sesuai dengan persyaratan administratif dari Departemen Pendidikan Nasional bahwa untuk mendirikan sekolah baru, harus ada lembaga yang bertanggungjawab berbentuk suatu yayasan. Dalam hal ini SMA Muhammadiyah 3 Jember bernaung di bawah yayasan majelis PP dan K Muhammadiyah Kabupaten Jember. Proses berikutnya SMA Muhammadiyah 3 Jember

7 memperoleh piagam ijin penyelenggaraan sekolah swasta dengan No. 00732 tertanggal 25 Oktober dari Kanwil Depdikbud Provinsi Jawa Timur. Dalam beberapa tahun terakhir, lembaga pendidikan ini mengalami beberapa perkembangan yang cukup pesat baik dari sisi infrastruktur sekolah maupun kualitas output siswa siswinya. (SMM ISO 9001 : 2008) SMA Muhammadiyah 3 Jember meningkatkan mutu manajemen berbasis ISO 9001 : 2008 dari SAI Global Australia. Selain itu SMA Muhammadiyah 3 Jember juga menjadi pilot project untuk PTC K13 tahun 2013, sehingga menjadi contoh bagi sekolah-sekolah swasta Islam di wilayah Kabupaten Jember di bidang manajemen sekolah. Di tingkat internasional, pada tahun 2011 SMA Muhammadiyah 3 Jember mengadakan study banding ke beberapa sekolah Islam di Malaysia dan Singapura dan penjajakan kerjasama sister school selama 2 hari. Adapun beberapa prestasi SMA Muhammadiyah 3 Jember adalah sebagai berikut: 1. Peringkat ke-3 Sekolah Unggul Muhammadiyah tingkat SMA, SMK, dan MA Jawa Timur tahun 2008 2. Peringkat ke-7 Sekolah Unggul Muhammadiyah tingkat SMA, SMK, dan MA Jawa Timur tahun 2009 3. Peringkat ke-4 Sekolah Unggul Muhammadiyah tingkat SMA, SMK, dan MA Jawa Timur tahun 2010 4. Juara 3 Olympiade Futsal tingkat SMA, SMK dan MA Muhammadiyah se- Jawa Timur dalam kegiatan Olympiade and International Conference 2012 (www.smamuh3jbr.sch.id/, 23 April 2014)

8 Berbagai prestasi dan apresiasi yang telah dicapai oleh lembaga pendidikan ini tidak lepas dari peran manajemen kepala sekolah dalam mengoptimalkan sumber daya sekolah, khususnya kompetensi guru sebagai garda depan proses pendidikan di sekolah. Namun proses optimalisasi kompetensi guru di SMA Muhammadiyah 3 Jember tentu memiliki hambatan dan tantangan, sehingga membutuhkan program-program yang tepat untuk meningkatkannya. Untuk itu, peneliti ingin mengetahui lebih dalam bagaimana perencananaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru di SMA Muhammadiyah 3 Jember. Penelitian manajemen kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru di SMA Muhammadiyah 03 Jember dijadikan sebagai objek analisis karena: 1. Lembaga pendidikan yang baik adalah lembaga yang memiliki transformator yang saling bekerjasama dan melengkapi satu sama lain, yaitu kepala sekolah dan para guru. Pada lembaga pendidikan SMA Muhammadiyah 3 Jember, peneliti menemukan unsur-unsur tersebut. 2. Perkembangan tren desentralisasi pendidikan saat ini yang lebih terbuka dan dapat diterima secara signifikan oleh masyarakat menuntut sekolah untuk terus berbenah dan memberdayakan diri demi mewujudkan lembaga pendidikan yang berkepribadian dan berkemajuan 3. Dalam beberapa tahun terakhir, SMA Muhammadiyah 3 Jember menerapkan manajemen berbasis ISO 9001 : 2008 sehingga perubahan yang cukup signifikan tampak baik dari segi perencanaan (planning), pengelolaan (organizing), pelaksanaan atau penggerakan (actuating), dan pengawasan

9 (controlling) dalam mengatur dan mengendalikan mutu manajemen sekolah, khususnya dalam meningkatkan kompetensi guru. Penelitian terhadap manajemen kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru di SMA Muhammadiyah 3 Jember diharapkan dapat menjadi tolak ukur profesionalisme kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru, khususnya bidang kompetensi paedagogik dan kompetensi profesional, sehingga baik secara langsung atau tidak akan menjadi parameter kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru menjadi lebih baik. Pada prinsipnya manajemen kepala sekolah sangat beragam dan kompleks. Sebagaimana suatu organisasi, kepala sekolah tidak hanya seorang manajer yang mengelola sumber daya sekolah dan lebih banyak mengurus permasalahan administratif semata, melainkan juga seorang pemimpin yang mampu menciptakan sebuah visi dan target prioritas melalui koordinasi-koordinasi antar pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder) demi tercapainya tujuan pendidikan (Mulyasa, 2007: 97). C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penelitian ini memfokuskan pada bagaimanakah manajemen kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru di SMA Muhammadiyah 03 Jember yang dapat diperinci menjadi 4 (empat) sub fokus yaitu: 1. Bagaimanakah perencanaan kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru yang meliputi kompetensi paedagogik dan profesional di lingkungan SMA Muhammadiyah 3 Jember?

10 2. Bagaimanakah pengorganisasian kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru yang meliputi kompetensi paedagogik dan profesional di lingkungan SMA Muhammadiyah 3 Jember? 3. Bagaimanakah bentuk pelaksanaan kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru yang meliputi kompetensi paedagogik dan profesional di lingkungan SMA Muhammadiyah 3 Jember? 4. Bagaimanakah pengontrolan kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru yang meliputi kompetensi paedagogik dan profesional di lingkungan SMA Muhammadiyah 3 Jember? D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh deskripsi tentang: 1. Perencanaan yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru yang meliputi kompetensi paedagogik dan profesional di SMA Muhammadiyah 03 Jember. 2. Pengorganisasian yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru yang meliputi kompetensi paedagogik dan profesional di SMA Muhammadiyah 03 Jember. 3. Pelaksanaan atau penggerakan yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru yang meliputi kompetensi paedagogik dan profesional di SMA Muhammadiyah 03 Jember. 4. Pengawasan atau pengontrolan yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru yang meliputi kompetensi paedagogik dan profesional di SMA Muhammadiyah 03 Jember.

11 E. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi perbandingan untuk mengadakan penelitian tentang manajemen kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru dengan cakupan atau ruang lingkup penelitian yang lebih luas. 2. Manfaat praktis Hasil penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi, bahan pertimbangan dan masukan bagi kepala sekolah SMA Muhammadiyah 03 Jember untuk dijadikan pedoman dalam meningkatkan manajemen kepemimpinan, khususnya dalam mengelola institusi, membina profesionalisme guru dan meningkatkan kebijakan lembaga yang dipimpin. Sedangkan untuk Dinas Pendidikan Kabupaten Jember, sebagai masukan melalui informasi hasil penelitian mengenai deskripsi manajemen kepala sekolah yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan untuk meningkatkan kompetensi paedagogik dan profesional guru di lingkungan SMA Muhammadiyah 3 Jember, sehingga dapat menjadi bahan masukan yang penting untuk mengambil kebijakan pada masa yang akan datang.

12 F. Definisi Operasional Untuk memahami dan menghindari kesalahan dalam menggunakan istilahistilah penelitian, maka di bawah ini akan dirumuskan dan dijelaskan definisi dari operasional penelitian. 1. Manajemen adalah suatu rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya, agar efektif dan efisien (Mulyani dalam Munawir, 2010: 15). 2. Manajemen kepala sekolah adalah kemampuan kepala sekolah dalam menggunakan input-input manajemen dengan melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yakni perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pengawasan dan penilaian untuk mengatur sumber daya manusia dan sumbersumber daya lain secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan sekolah yang telah ditetapkan (Syaroni, 2007: 37) 3. Kepala sekolah adalah seorang guru yang memimpin suatu sekolah (Surayin, 2003: 309). Kepala Sekolah berperan sebagai manajer, sebagai leader, sebagai administrator, sebagai supervisor (pengawas utama),sebagai climate maker (pembina iklim kerja), sebagai educator (pendidik) dan sebagai entrepreneur atau wiraswastawan (DitDasmen Standar Kompetensi, 2002: 8). 4. Kompetensi guru adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan (Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 10 ayat 1).