IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. satu Balai yang dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:

dokumen-dokumen yang mirip
IV. GAMBARAN UMUM. mempergunakan pendekatan one river basin, one plan, and one integrated

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 21/PRT/M/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

BAB III TUGAS DAN FUNGSI BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 12/PRT/M/2006. TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI. MENTERI PEKERJAAN UMUM,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. UMUM

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2000 TENTANG BADAN KEBIJAKSANAAN DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN NASIONAL

BAB.III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

GUBERNUR LAMPUNG. KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR : G/3etg.,. /I1.02/HK/2016

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 23/PRT/M/2008 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Wilayah studi Balai Besar Wilayah Sungai Brantas adalah Wilayah Sungai

I. PENDAHULUAN. digunakan untuk seluruh mahluk hidup di muka bumi ini dengan. ketersediaannya di alam semesta dalam jumlah yang tetap.

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum d

DAFTAR PERATURAN Versi 31 Agustus 2012

Belanda pada awal abad ke-20 yang kemudian dilanjutkan oleh Pemerintah

*Program Padat Karya Tunai Irigasi di Lampung Dilaksanakan di 151 Lokasi*

I. PENDAHULUAN. kemiskinan struktural, dan kesenjangan antar wilayah. Jumlah penduduk. akan menjadi faktor penyebab kemiskinan (Direktorat Jenderal

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

5. Pelaksanaan urusan tata usaha; dan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang

PENJELASAN A T A S PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN

FORMULIR PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

I. PENDAHULUAN. merupakan permasalahan yang dihadapi oleh sebagian besar negara-negara

Rencana Strategis

*14730 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 7 TAHUN 2004 (7/2004) TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERMUKIMAN PROVINSI BANTEN 1. INFORMASI TENTANG PROFIL BADAN PUBLIK

DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 13/PRT/M/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI WILAYAH SUNGAI MENTERI PEKERJAAN UMUM,

TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 13 /PRT/M/2006. TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI WILAYAH SUNGAI. MENTERI PEKERJAAN UMUM,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Perkembangan harga Pangan Tingkat Pedagang Eceran

G U B E R N U R L A M P U N G

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 TAHUN 2015 TENTANG PENGUSAHAAN SUMBER DAYA AIR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBANGUNAN KOTABARU LAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

2017, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); MEMUTUSKAN: Menetapka

Rencana Strategis

PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

LAMPIRAN I. UMUM. JDIH Kementerian PUPR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

2. Makna dari ketersediaan jumlah rumah layak huni bagi pemenuhan visi Perumahan :

DAFTAR ISI TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR SUBSTANSI DALAM PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR 1. 2.

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

terukur dengan tingkat kepuasan pelayanan di bidang Bina Marga dan Pengairan.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG DEWAN SUMBER DAYA AIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

IV. GAMBARAN UMOM LOKASI PENELITIAN. A. Kedudukan Dinas Tata Kota Bandar Lampung

BAB I PENDAHULUAN. Dalam konteks dunia organisasi, setiap organisasi tentu memiliki tujuan

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Kabupaten Lamongan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian merupakan suatu tindakan untuk mengubah kondisi

Kajian Pengenaan PPN atas Penyediaan Air Bersih dan Biaya Jasa Penggelolaan SDA (BPSDA)

LAPORAN REKAPITULASI ANGGARAN T.A2017

RAPAT KOORDINASI PERENCANAAN

NSPK Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/PRT/M/2015 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN SISTEM IRIGASI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 18 /PRT/M/2009 TENTANG PEDOMAN PENGALIHAN ALUR SUNGAI DAN/ATAU PEMANFAATAN RUAS BEKAS SUNGAI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMAN AGAMA. Pembentukan. KUA. Kecamatan.

I. PENDAHULUAN. Kedaulatan Pangan, Kemandirian Pangan, dan Ketahanan Pangan. tanaman khususnya padi (Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 123 TAHUN 2001 TENTANG TIM KOORDINASI PENGELOLAAN SUMBERDAYA AIR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2013, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Rawa adalah wadah air beserta air dan daya air yan

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG PENGUATAN KELEMBAGAAN PENGELOLAAN IRIGASI KABUPATEN BIREUEN

BAB I. PENDAHULUAN. persoalan dalam pemenuhan kebutuhan pangan bagi penduduknya, target

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

Rencana Strategis

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

PROFIL DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN SUMENEP TAHUN 2010

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/PRT/M/2012 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Realisasi Kegiatan Dinas PSDA Tahun 2015

[LAPORAN SIDANG PLENO KESATU TKPSDA WS BELAWAN ULAR PADANG] 2016 KATA PENGANTAR

I. PENDAHULUAN. Banyaknya jumlah penduduk Indonesia yang menggantungkan hidupnya pada

I. PENDAHULUAN. Kabupaten Karawang yang sejahtera, tertib, aman dan bersih yang menjadi

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM,

2018, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan

Transkripsi:

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Organisasi Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung (BBWS MS) merupakan salah satu Balai yang dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 13/PRT/M/2006 tanggal 17 Juli 2006 tentang Organisasi dan Tata Laksana Balai Wilayah Sungai yang kemudian dirubah dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 26/PRT/M/2006 tanggal 9 November 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Nomor 12/PRT/M/2006 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Laksana Balai Besar Wilayah Sungai dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 13/PRT/M/2006 tentang Susunan Organisasi dan Tata Laksana Balai Wilayah Sungai. Terbentuknya Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung merupakan kesinambungan program beberapa Satuan Kerja.Sebelum berdirinya Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung (sebagaimana diamanatkan Undang Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air), Departemen Pekerjaan Umum khususnya Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (dahulu Direktorat Jenderal

51 Pengairan) memiliki satuan kerja yang berfungsi melaksanakan pekerjaan baik konstruksi maupun non konstruksi di masing-masing provinsi. Khusus di Provinsi Lampung satuan kerja yang mengelola bidang sumber daya air terdiri dari beberapa Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) antara lain SNVT Irigasi dan Rawa Andalan Lampung, SNVT Pengelolaan Air Baku, SNVT. Induk Pelaksana Kegiatan Pengembangan Wilayah Sungai WS Seputih WS Sekampung yang Membawahi SNVT Pengembangan dan Konservasi Sumber Air, SNVT Pengendalian Banjir dan Pengamanan Pantai serta SNVT Banjir Way Seputih Way Sekampung. Masing-masing SNVT tersebut berkoordinasi dengan direktorat terkait di lingkungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Departemen Pekerjaan Umum sesuai bidang yang dikelola. Sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, Menteri Pekerjaan Umum melalui Peraturan Menteri PU Nomor 11a/PRT/M/2006 tanggal 28 Juni 2006 telah menetapkan pengelolaan sungai di Indonesia yang dibagi dalam 133 Wilayah Sungai (WS). Dari jumlah tersebut, yang merupakan kewenangan pemerintah (pusat) sejumlah 69 WS yang terdiri dari 5 WS lintas negara, 27 WS lintas provinsi dan 37 WS strategis Nasional. Berdasarkan Peraturan Menteri PU tersebut, BBWS Mesuji Sekampung mengelola 2 Wilayah Sungai di Provinsi Lampung yaitu Wilayah Sungai Seputih Sekampung dan Wilayah Sungai Mesuji Tulang Bawang, yang sebelumnya dikelola oleh Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) yang ada di Provinsi Lampung.

52 Berdasarkan Permen.PU No. 12 /PRT/M/2006 BBWS Mesuji Sekampung dibentuk untuk mengelola : 1. Wilayah Sungai Seputih Sekampung Wilayah Sungai Seputih Sekampung sebagai Wilayah Sungai Strategis Nasional.Wilayah Sungai Seputih Sekampung meliputi beberapa wilayah kabupaten/kota yaitu :Kabupaten Lampung Barat. Kabupaten Tanggamus, Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Pesawaran, Kota Bandar Lampung, Kota Metro, Kabupaten Lampung Timur, Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Tulang Bawang 2. Wilayah Sungai Mesuji Tulang Bawang sebagai Wilayah Sungai Lintas Provinsi. Wilayah Sungai Mesuji Tulang Bawang meliputi beberapa kabupaten, yaitukabupaten Lampung Barat, Kabupaten Way Kanan, Kabupaten Lampung Utara, Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Tulang Bawang, Kabupaten Mesuji, dan Sebagian kabupaten di Provinsi Sumsel Gambar 2. Wilayah Kerja BBWS MS

53 B. Visi dan Misi Visi BBWS Mesuji Sekampung dituntut untuk dapat menjawab kebutuhan masyarakat akan kondisi infrastruktur SDA yang handal, yaitu infrastruktur SDA yang berkualitas dan terpercaya, yang diharapkan dapat menciptakan kehidupan yang nyaman, kondisi dimana masyarakat mendapatkan kesempatan secara luas untuk dapat mengartikulasikan nilai-nilai sosial budaya dan fungsinya sebagai manusia. Kehidupan yang nyaman akan menjadikan masyarakat akan lebih produktif, di mana proses produksi dan distribusi berjalan secara efektif dan efisien sehingga mampu memberikan nilai tambah ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat sekaligus meningkatkan daya saing. Kondisi tersebut diharapkan dapat dicapai melalui peningkatan pelayanan infrastruktur SDA secara bertahap dan berkelanjutan. Dalam upaya mewujudkan suatu kondisi yang diinginkan tersebut, BBWS Mesuji Sekampung telah mencanangkan Visi yaitu : Terwujudnya penyelenggaraan pegelolaan dan pendayagunaan sumber daya air Wilayah Sungai Mesuji Sekampung serta berperan aktif dalam upaya mensukseskan program ketahanan pangan nasional, shingga dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk peningkatan kesejahteraan rakyat secara adil, merata, selaras, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Misi Misi Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung adalah meningkatkan

54 Pengelolaan Sumber Sumber Daya Air secara terpadu dan berkelanjutan sesuai amanat dari Renstra 2010-2014 Kementerian Pekerjaan Umum Bidang Sumber Daya Air Yaitu : a. Mewujudkan konservasi sumber daya air yang berkelanjutan b. Pendayagunaan sumber daya air yang adil untuk pemenuhan berbagai kebutuhan masyarakat yang memenuhi syarat-syarat kualitas dan kuantitas c. Pengendalian daya rusak air d. Pemberdayaan dan peningkatan partisipasi masyarakat, swasta dan pemerintah dalam pengelolaan dan pembangunan sumber daya air e. Peningkatan keterbukaan dan ketersediaan data serta informasi dalam pembangunan sumber daya air C. Tugas Pokok dan Fungsi Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan sumber daya air yang meliputi Perencanaan, Pelaksanaan Konstruksi, Operasi dan Pemeliharaan dalam rangka konservasi sumber daya air, pengembangan sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air pada wilayah sungai Mesuji Sekampung melalui peningkatan sarana dan prasarana, kualitas sumber daya manusia, penyelenggaraan pemerintah yang baik, dukungan masyarakat dan dunia usaha sehingga mampu mendorong pembangunan nasional untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung menyelenggarakan Fungsi :

55 a. Penyusunan pola dan rencana pengelolaan sumber daya air wilayah sungai Mesuji Sekampung b. Penyusunan rencana dan pelaksanaan pengelolaan kawasan lindung sumber air pada wilayah sungai Mesuji Sekampung c. Pengelolaan sumber daya air yang meliputi konservasi dan perlindungan sumber daya air, pengembangan sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air pada wilayah sungai Mesuji Sekampung d. Penyiapan rekomondasi teknis dalam pemberian ijin atas penyediaan peruntukan, pembangunan dan pengusahaan sumber daya air pada wilayah sungai Mesuji Sekampung e. Operasi dan Pemeliharaan sumber daya air pada wilayah sungai Mesuji Sekampung f. Pengelolaan sistem hidrologi g. Menyelenggarakan data dan informasi sumber daya air h. Fasilitasi Kegiatan Tim Koordinasi Pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai Mesuji Sekampung i. Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai Mesuji Sekampung j. Pelaksanaan ketentuan Balai Besar Wilayah Sungai D. Struktur Organisasi Struktural Berdasarkan Permen PU21/PRT/M/2010 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana Teknis Kementerian Pekerjaan Umum, BBWS Mesuji Sekampung merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT)Unit Eselon II.bdengan tipe

56 B di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum. Unit Pelaksana Teknis (UPT) adalah organisasi yang bersifat mandiri yang melaksanakan tugas teknis operasional tertentu dan/atau tugas teknis penunjang tertentu dari organisasi induknya. Balai Besar Wilayah Sungai berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Sumber Daya Air yang secara teknis dibina oleh Direktur terkait.balai Besar dipimpin oleh seorang Kepala. Struktur organisasi BBWS Mesuji Sekampung terdiri dari empat eselon tiga dan sembilan eselon empat, ditambah kelompok jabatan fungsional sebagaimana tergambar dibawah ini. Gambar 3. Struktur Organisasi BBWS Mesuji Sekampung