HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG SIKAP TENAGA KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN IBU PERIKSA HAMIL DI PUSKESMAS I GROGOL SUKOHARJO SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
ALI SADIKIN NIM : J

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEPATUHAN PERIKSA KEHAMILAN DI PUSKESMAS 1 TOROH KABUPATEN GROBOGAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. keadaan lingkungan tempat bidan bekerja (Soepardan & Hadi, 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN. 102/ kelahiran hidup (Visi Indonesia Sehat 2015). Penyebab tingginya angka

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan antenatal yang ditetapkan. Pelayanan antenatal care ini minimum

BAB I PENDAHULUAN. Proses kehamilan, persalinan, nifas merupakan suatu proses fisiologis

BAB I PENDAHULUAN. hidup, dan Singapura 6 per kelahiran hidup. 1 Berdasarkan SDKI. tetapi penurunan tersebut masih sangat lambat.

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini dalam setiap menit setiap hari, seorang ibu meninggal disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam rahim (uterus) mulai dari konsepsi saat bertemunya sel telur

BAB 1 PENDAHULUAN. hamil sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ANC komprehensif yang

BAB I PENDAHULUAN. menentukan derajat kesehatan masyarakat. Di Indonesia angka kematian ibu

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi saat hamil, bersalin atau dalam 42 hari setelah persalinan dengan

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan ibu hamil, kurangnya Antenatal Care (ANC), diabetes

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan secara mandiri atau bersama-sama dalam satu organisasi

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan umum yang layak. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan kehamilan adalah pengawasan kehamilan untuk. kehamilan, menegakan secara dini komplikasi kehamilan, dan menetapkan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seorang ibu dalam usia reproduktif. Perubahan-perubahan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kepada ibu dalam masa pra konsepsi, hamil, bersalin, post partum, bayi baru lahir (Lestari, 2014:34).

BAB 1 PENDAHULUAN. keadaan keluarga dan sekitarnya secara umum. Penilaian status kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. akan mengalami perubahan dalam dirinya baik fisik maupun psikologis. Dua

BAB 1 PENDAHULUAN. bayi baru lahir merupakan proses fisiologis, namun dalam prosesnya

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan akibat langsung proses reproduksi

BAB I PENDAHULUAN. tahun Penurunan angka kematian ibu per kelahiran bayi. Millenium (Millenium Development Goals/MDGs).

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan dan persalinan merupakan proses normal, alamiah dan. sehat. Namun bila tidak dipantau secara intensif dapat terjadi

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyara kat yang setinggitingginya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan dan persalinan adalah suatu proses fisiologis, diharapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda-beda yang tentu saja sangat berpengaruh terhadap Angka Kematian Bayi

BAB 1 PEDAHULUAN. Kehamilan merupakan proses yang alami artinya perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. persalinan, perawatan bayi yang baru lahir dan pemeliharaan ASI

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baru dilahirkan (Saifuddin, 2010:1). Keberhasilan penyelenggaraan. gerakan keluarga berencana (Manuaba, 2010:10).

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan janin intrauterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai

BAB I PENDAHULUAN. system kesehatan yang bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu selama kehamilan

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

BAB 1 PENDAHULUAN. derajat ringan sampai berat yang dapat memberikan bahaya terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. yang khusus agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Karena itu kehamilan yang

BAB I PENDAHULUAN. bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan antenatal adalah upaya untuk menjaga kesehatan ibu pada masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ibu melahirkan merupakan salah satu dari tujuan Millenium Development

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

HUBUNGAN PERSALINAN KALA I MEMANJANG DENGAN KESEJAHTERAAN JANIN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Program kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu prioritas

BAB I PENDAHULUAN. maupun janin yang di kandung. Berbagai macam kelainan yang timbul membuat

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu komplikasi atau penyulit yang perlu mendapatkan penanganan lebih

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

BAB I PENDAHULUAN Dari hasil survei yang telah dilakukan, AKI telah menunjukan

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care selama

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan balita sangatlah penting,

BAB 1 PENDAHULUAN. hamil perlu dilakukan pelayanan antenatal secara berkesinambungan, seperti

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Kebidanan atau Obstetri ialah bagian Ilmu Kedokteran yang

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu kebidanan atau obstetri ialah bagian ilmu kedokteran yang khusus

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016) Berdasarkan laporan Countdown bahwa setiap dua menit, disuatu

BAB I PENDAHULUAN. atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk. mendapatkan pelayanan ANC. Pada setiap kunjungan ANC, petugas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap tahun sekitar 160 juta perempuan diseluruh dunia hamil.

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN TABANAN

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa ditangani, maka si ibu bisa meninggal selama proses persalinan

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dengan melihat indikator yang tercantum dalam Milenium

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

BAB I PENDAHULUAN. PBB termasuk Indonesia sepakat untuk menghadapi Deklarasi Millenium

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang lainnya. Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

BAB I PENDAHULUAN. keadaan yang fisiologis namun dalam prosesnya terdapat kemungkinan

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Setiap kehamilan dapat menimbulkan risiko kematian ibu,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur dan

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu maupun perinatal (Manuaba 2010:109). Perlunya asuhan

BAB I PENDAHULUAN. unsur penentu status kesehatan (Saifuddin, 2013). Keadaan fisiologis bisa

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. tersebut perlu dilakukan secara bersama-sama dan berkesinambungan oleh para

PENGETAHUAN IBU HAMIL DAN MOTIVASI KELUARGA DALAM PELAKSANAAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS UJUNG BATU RIAU

BAB I PENDAHULUAN. yang menimbulkan respon ketidaknyamanan bagi ibu hamil (Bartini, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan dan persalinan adalah suatu proses yang normal, alami

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya keluarga yang berkualitas, berfokus pada pelayanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih merupakan masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangbiakan manusia yang alamiah, namun tetap harus diwaspadai

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu dan angka kematian perinatal. Menurut World Health. melahirkan dan nifas masih merupakan masalah besar yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting. dalam menentukan derajat kesehatan masyatakat.

BAB I PENDAHULUAN. wanita. Pada proses ini terjadi serangkaian perubahan besar yang terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek baik

BAB 1 PENDAHULUAN. pada ibu dan janin sehingga menimbulkan kecemasan semua orang termasuk

Transkripsi:

HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG SIKAP TENAGA KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN IBU PERIKSA HAMIL DI PUSKESMAS I GROGOL SUKOHARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan Di susun oleh: FERRY YULIANTI J 210 050 088 PROGRAM STUDI KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sehat 2010 yang telah dicanangkan oleh Departemen kesehatan mempunyai misi yang sangat ideal, yakni masyarakat Indonesia yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. WHO (2005), memperkirakan bahwa kematian ibu karena kehamilan dan persalinan sangat erat kaitannya dengan penolong persalinan, setiap menit seseorang meninggal karena komplikasi yang terkait dengan kehamilannya dan persalinannya. Dengan kata lain, 1400 perempuan meninggal setiap hari atau lebih dari 500.000 perempuan meninggal setiap tahunnya karena kehamilan dan persalinan. Menurut Deputi bidang informasi keluarga dan pemanduan kebijakan program BKKBN pusat Drs Mazwar Nurdin (2004), mengatakan bahwa angka kematian ibu hamil dan melahirkan di Indonesia masih menempati urutan tertinggi di ASEAN. Berdasarkan pendataan keluarga tahun 2002, jumlah kematian ibu hamil dan melahirkan mencapai 307 orang per 100.000 kehamilan/persalinan. Selain akibat kurangnya pelayanan kesehatan ibu dan anak, tingginya angka kematian ibu hamil dan melahirkan juga di sebabkan masih tingginya pertumbuhan penduduk Indonesia yang saat ini mencapai 3,5 1

2 juta per tahun. Menurut Rasty (2006), pada tahun 2001 angka kematian ibu di Indonesia sebesar 334 per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu di Indonesia walaupun mengalami penurunan dari tahun tahun sebelumnya tetapi masih jauh dari angka yang di harapkan. AKI yang di harapkan pada tahun 2010 adalah sebesar 125 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab kematian utama maternal ibu pada saat pertama pertolongan persalinan yaitu Trias Klasik (perdarahan 21,2%, infeksi 17,4%, gestosis 30%,sedangkan penyebab kematian perinatal adalah asfiksia neonatorum 5% - 10%, trauma persalinan atau berat bayi lahir rendah (BBLR) 25% - 30% (Manuaba,1999). Kemudain ada pendapat lain tentang penyebab kematian ibu menurur Moore dan Hacker, (2001) yang menyatakan bahwa tiga penyebab kematian ibu yang paling lazim adalah perdarahan, infeksi dan penyakit hipertensi. Menurut data Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Tahun 2001, 90% penyebab kematian ibu karena adanya komplikasi dan 28% diantaranya terjadi perdarahan di masa kehamilan dan persalinan. Adapun sebab yang tidak langsung tentang masalah kesehatan ibu, yakni pendidikan ibu-ibu. banyaknya ibu yang beranggapan bahwa kehamilan dan persalinan merupakan suatu yang alami yang berarti tidak memerlukan perawatan, serta tanpa mereka sadari bahwa ibu hamil termasuk risiko tinggi. Ibu hamil memiliki 50% dapat melahirkan dengan selamat dan 50% mengakibatkan kematian (Resty, 2004).

3 Asuhan kehamilan merupakan kesinambungan pelayanan (continuity of care), pelayanan yang berpusat pada wanita (women centered) dan juga berpusat pada keluarga (family centered). Sangat penting untuk ibu, untuk mendapatkan pelayanan dari tenaga profesional yang sama atau dari satu tim kecil tenaga profesional, sebab dengan begitu maka perkembangan kondisi mereka setiap saat akan terpantau dengan baik selain juga mereka akan menjadi lebih percaya dan terbuka merasa sudah mengenal pemberi asuhan (Dinkes, 2004). Dalam mencapai kesehatan yang optimal bagi ibu hamil, sangat di perlukan pemeriksaan yang rutin ke pelayanan kesehatan. Sedangkan masyarakat di wilayah pukesmas I Grogol masih banyak yang tidak memeriksakan dirinya dan kehamilannya ke Pukesmas I Grogol di karenakan masyarakat belum merasa puas dengan sikap tenaga kesehatan yang memberikan asuhan keperawatan kepada pasien, sehingga masyarakat di wilayah Pukesmas I Grogol lebih memilih periksa ke tempat lain yang sikap dan perilaku tenaga kesehatan lebih baik. Penelitian pendahuluan di puskesmas I Grogol Sukoharjo memperlihatkan jumlah tenaga kesehatan sebanyak 54 orang. Bidan mayoritas berpendidikan DI ada 22 orang, bidan yang berpendidikan DIII ada 12 orang, sedangkan perawat DIII ada 10 orang, dan SI kedokteran ada 10 orang. Jumlah kunjungan ibu hamil trimester tiga yang memeriksakan di poli kebidanan, berdasarkan data laporan rekapitulasi bulanan (2009), bulan Januari sampai dengan Juni 2009 sebanyak 339 orang. Dari jumlah 339 ibu

4 yang periksa kehamilan, persentase kunjungan adalah lebih dari 75% dari pemeriksaan rutin. Namun untuk kunjungan trimester III baru 20% dari 30%, target yang diharapkan. Padahal yang diharapkan untuk ibu hamil trimester tiga untuk memenuhi kepatuhan kunjungan periksa hamil agar kesehatan ibu dan calon bayi terjamin. Tingkat kepuasan ibu yang memeriksakan diri ke puskesmas I Grogol menunjukkan 40 % menyatakan puas, sedangkan 60% lainnya menyatakan belum begitu puas. Hal ini menunjukkan masih adanya ibu hamil yang tidak memeriksakan kehamilannya secara lengkap selama masa kehamilan yang tersisa setelah pemariksaan pertama yaitu setiap 4 minggu sekali sampai usia kehamilan 28 minggu, kemudian setiap 2 minggu sekali sampai usia kehamilan 36 minggu dan akhirnya seminggu sekali sampai melahirkan. Berdasarkan hasil wawancara pada petugas kesehatan tersebut menyatakan bahwa sikap dalam pelayanan kesehatan harus diutamakan pada ibu yang memeriksakan kehamilannya. Hasil wawancara pada beberapa ibu hamil menyatakan bahwa seringnya tidak patuh periksa hamil dikarenakan sikap petugas kesehatan yang tidak menyenangkan. Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik meneliti adakah hubungan persepsi pasien tentang sikap tenaga kesehatan dengan kepatuhan ibu periksa hamil di Puskesmas I Grogol Sukoharjo.

5 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat ditentukan rumusan masalah yaitu: Apakah ada hubungan persepsi pasien tentang sikap petugas kesehatan dengan kepatuhan ibu periksa hamil? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi pasien tentang sikap petugas kesehatan dengan kepatuhan ibu periksa hamil. 2. Tujuan khusus Untuk mengetahui: a. Mengetahui persepsi pasien tentang sikap petugas kesehatan. b. Mengetahui tingkat kepatuhan ibu dalam melakukan pemeriksaan kehamilan. D. Manfaat Penelitian Peneltian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. Manfaat bagi Puskesmas a. Sebagai bahan masukan bagi puskesmas untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terutama pada pemeriksaan kehamilan. b. Hasil penelitian ini akan memberikan gambaran kepatuhan ibu periksa hamil.

6 2. Manfaat bagi institusi pendidikan Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan penelitian selanjutnya dengan kepatuhan ibu periksa hamil. 3. Manfaat bagi peneliti a. Menambah pengetahuan tentang penelitian. b. Mengetahui landasan dan pengolahan dalam penelitian. E. Keaslian Penelitian Telah banyak penelitian yang dilakuakan untuk mengkaji hal-hal yang berhubungan dengan kepatuhan ibu periksa hamil, namun penelitian ini memfokuskan pada hubungan persepsi pasien tentang sikap tenaga kesehatan dengan kepatuhan ibu periksa hamil di puskesmas. Keaslian dari penelitian ini dapat diketahui dari penelitian serupa dengan penelitianyang dilakukan oleh penulis, diantaranya: 1. Penelitian oleh Krisnawati (2002), dengan judul Hubungan Tingkat Pendidikan Formal Ibu Hamil Dengan Kepatuhan Memeriksakan Kehamilannya di Puskesmas Tasikmadu. Jenis penelitian Epidemiologik analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Hasil penelitian ini didapat dengan tingkat kepercayaan 95 % lebih besar dari X 2 tabel (3,84) artinya terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan formal ibu dengan kepatuhan memeriksakan kehamilannya. 2. Penelitian oleh Musliha (2002), dengan judul Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Prigmigravida Tentang Antenatal Care Dengan

7 Kepatuhan Melakukan Pemeriksaan Kehamilan Di Poli Kebidanan RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta menggunakan pendekatan Cross Section. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan dengan kepatuhan melakukan pemeriksaan kehamilan (Rho : 0,471). Gambaran pengetahuan sebagian besar respon dan mempunyai tingkat pengetahuan sedang ANC dan gambaran kepatuhan sebagian besar responden mempunyai kepatuhan yang tinggi melakukan pemeriksaan kehamilan. 3. penelitian oleh Sadikin (2007), dengan judul hubungan Antara Karakteristik Personal ibu Hamil Dengan Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Antenatal Care (ANC) Di Wilayah Kerja Pukesmas Sukolilo Kabupaten Boyolali menggunakan pendekatan Kuantitatif jenis korelasi. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Tingkat pendidikan ibu Di Wilayah Kerja Pukesmas Sukolilo adalah rendah. (2) Tingkat pendapatan ibu Di Wilayah Kerja Pukesmas Sukolilo adalah cukup. (3) Riwayat kehamilan ibu Di Wilayah Kerja Pukesmas Sukolilo selama masa pengamatan tidak terdapat responden yang mengalami masalah pada kehamilannya sehingga variable riwayat kehamilannya tidak di gunakan pada penguji selanjutnya. (4) hasil uji Rank Spearman variable pendidikan nilai Rho = -0,265, P-value = 0,033, sehingga terdapat hubungan yang signifikan antar pendidikan ibu hamil dengan kepatuhan mereka melaksanakan program ANC dan (5) hasil uji Rank Spearman variable pendapatan nilai Rho = 0,045, P-value = 0,720, sehingga tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pendapatan ibu hamil dengan kepatuhan ibu melaksanakan program ANC.

8 Perbedaan dengan penelitian sekarang adalah tempat penelitian, waktu penelitian, dan berorientasi pada persepsi pasien tentang sikap petugas kesehatan dengan kepatuhan ibu periksa hamil.