BAB 3 METODE PERCOBAAN. Yang dilakukan mulai 26 Januari sampai 26 Februari Pemanas listrik. 3. Chamber. 4. Kertas kromatografi No.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang Jl. Kedungmundu Raya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PEWARNA RHODAMIN B DALAM ARUM MANIS SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DAN SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis DI DAERAH SUKOHARJO DAN SURAKARTA

METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini merupakan deskriptif laboratorium yaitu dengan

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Adapun lokasi dan waktu penelitian ini yakni sebagai berikut :

ANALISA KANDUNGAN RHODAMIN B SEBAGAI PEWARNA PADA SEDIAAN LIPSTIK YANG BEREDAR DI MASYARAKAT TAHUN 2011

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah survai yang bersifat deskriptif yaitu menganalisa

OLIMPIADE SAINS NASIONAL Medan, 1-7 Agustus 2010 BIDANG KIMIA. Ujian Praktikum KIMIA ORGANIK. Waktu 150 menit. Kementerian Pendidikan Nasional

BAB III BAHAN DAN METODE. Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan

ANALISIS PENGGUNAAN RHODAMIN B PADA CABE GILING BASAH YANG DIJUAL DI PASAR KOTA YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Ekstraksi Zat Warna Rhodamin B dalam Sampel

Riset Informasi Kesehatan, Vol. 5, No. 2 Juni Identifikasi rhodamin B pada kembang gula yang beredar di Kota Jambi ABSTRAK

ANALISIS KANDUNGAN RHODAMIN B SEBAGAI PEWARNA PADA SEDIAAN LIPSTIK IMPOR YANG BEREDAR DI KOTA MAKASSAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia memerlukan makanan untuk menunjang kelangsungan hidupnya.

4014 Resolusi enantiomer (R)- dan (S)-2,2'-dihidroksi-1,1'- binaftil ((R)- dan (S)-1,1-bi-2-naftol)

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Mei Sulis Setyowati Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Endah Mutiara Marhaeni Putri, M.Si

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Muhammadiyah Semarang di Jalan Wonodri Sendang Raya 2A Semarang.

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,

BAB 3 METODE PERCOBAAN

BAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kandungan rhodamin

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

BAB III METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Minyak Atsiri dan Bahan

BAB 3 METODE PENELITIAN. 1. Neraca Analitik Metter Toledo. 2. Oven pengering Celcius. 3. Botol Timbang Iwaki. 5. Erlenmayer Iwaki. 6.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar

BAB III METODE PERCOBAAN. - Kuvet 20 ml. - Pipet Volume 10 ml Pyrex. - Pipet volume 0,5 ml Pyrex. - Beaker glass 500 ml Pyrex

r = pengulangan/replikasi 15 faktor nilai derajat kebebasan Penurunan bilangan peroksida pada minyak jelantah.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kadar air = Ekstraksi

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih

LAPORAN KIMIA ANORGANIK II PEMBUATAN TAWAS DARI LIMBAH ALUMUNIUM FOIL

SNI Standar Nasional Indonesia. Kecap kedelai. Badan Standardisasi Nasional ICS

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

IDENTIFIKASI RHODAMIN B PADA SAUS TOMAT YANG BEREDAR DI PASAR PAGI SAMARINDA. Eka Siswanto Syamsul, Reny Nur Mulyani, Siti Jubaidah

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA

4028 Sintesis 1-bromododekana dari 1-dodekanol

BAB V METODOLOGI. Penelitian dilakukan di laboratorium terdiri dari 3 tahap :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

BAB 3 BAHAN DAN METODE. - Buret 25 ml pyrex. - Pipet ukur 10 ml pyrex. - Gelas ukur 100 ml pyrex. - Labu Erlenmeyer 250 ml pyex

II. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KUALITATIF RHODAMIN B PADA KUE KU YANG BEREDAR DI PASAR TRADISIONAL KABUPATEN SLEMAN, YOGYAKARTA

BAB III METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Minyak Atsiri dan Bahan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

PERMANGANOMETRI. A. HARI, TANGGAL PRAKTIKUM Hari, tanggal : Maret 2011 Tempat : Laboratorium Kimia Analitik

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014

4025 Sintesis 2-iodopropana dari 2-propanol

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental.

THE IDENTIFICATION OF SYNTHETIC DYES IN RENGGINANG CRACKERS BY PAPER CHROMATOGRAPHY. Jatmiko Susilo, Agitya Resti Erwiyani, Lelie Amaliatusshaleha

BAB III METODE PENELITIAN. pemeriksaan laboratorium secara kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif

4 Pembahasan Degumming

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah. 1. Digester - 1 Buah. 2. Pengaduk - 1 Buah. 3. Kertas PH - Secukupnya. 4.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

BAB I PENDAHULUAN. industri pangan karena mempunyai banyak kelebihan, diantaranya adalah proses

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan September 2013 sampai bulan Maret 2014

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan padi

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini menggunakan belah melintang (cross

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah eksperimen. Penelitian ini dilakukan dilaboratorium Kimia Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengambilan sampel buah Debregeasia longifolia dilakukan di Gunung

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan 6

BAB III. eksperimental komputasi. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan yang

Blanching. Pembuangan sisa kulit ari

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 28 November 2013

SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

BAHAN DAN METODE. Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,

BAB III METODE PENELITIAN

in. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Fisiologi dan Kultur Jaringan

BAB V RANCANGAN PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian

BAB 3 METODE PERCOBAAN Penentuan Kadar Kebutuhan Oksigen Kimiawi (KOK) a. Gelas ukur pyrex. b. Pipet volume pyrex. c.

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Surat Identifikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi-Bogor.

4019 Sintesis metil asetamidostearat dari metil oleat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 Juli 2015, bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif laboratorik dimana penelitian dilakukan

Transkripsi:

BAB 3 METODE PERCOBAAN 3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Pelaksanaan Analisa dilaksanakan di Laboratorium Kesehatan Daerah di Medan. Yang dilakukan mulai 26 Januari sampai 26 Februari 2016. 3.2.Alat dan Bahan Yang Digunakan 3.2.1 Alat Alat yang digunakan pada analisa ini yaitu: 1. Beaker glass 100ml pyrex 2. Pemanas listrik 3. Chamber 4. Kertas kromatografi No. 1 5. Pipet mikro 6. Erlenmeyer 250ml pyrex 7. Lampu Sinar UV 3.2.2 Bahan Bahan yang digunakan untuk analisa ini yaitu:

1. Asam asetat (l) 10% 2. NH 4OH (l) 10% 3. Bulu Domba 4. Benang Wol Eluen: 1. 5 ml NH 4 OH (P) 2. 2 g Tri-Natrium Citrat 3. 95 ml aquadest (l) (s) 3.3 Prosedur Percobaan 3.3.1 Preparasi Kertas Saring Whatman No. 1 1. Diukur kertas saring whatman no. 1 dengan ukuran 20 cm x 20 cm 2. Digunting kertas saring 3. Dibuat batas atas 14 cm dan batas bawah 2 cm 3.3.2 Penjenuhan Chamber 1. Diukur NH 4 OH (P) : Aquadest (5:95) sebanyak 100 ml 2. Dimasukkan kedalam chamber secara bersamaan 3. Ditambahkan 2 g Tri-Natrium Citrat 4. Didiamkan 3.3.3 Penentuan Harga R f Rhodamin B 1. 50 ml sampel dimasukkan kedalam erlenmeyer 2. ditambahkan 10 ml asam asetat 10% dan 3-4 benang wol putih bebas lemak atau bulu domba bebas lemak

3. dididihkan selama 10 menit 4. bulu domda/benang wol diambil lalu dicuci dengan aquadest 5. bulu domba/benang wol dimasukkan kembali kedalam erlenmeyer ditambahkan 5 ml NH 4 OH 10% dan dididihkan 10 menit 6. benang wol/bulu domba dibuang 7. filtrat diambil dan dilakukan penotolan pada kertas kromatografi 8. dilakukan kromatografi 9. dimasukkan kertas kromatografi kedalam chamber yang berisi eluen 10. didiamkan hingga garis batas 11. diambil kertas kromatografi dan dikeringkan 12. dilihat bercak noda yang terdapat pada kertas kromatografi dibawah lampu sinar UV 13. dihitung harga R F

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil pemeriksaan Rhodamin B pada es doger dengan metode kromatografi kertas di Laboratorium Kesehatan Daerah sebagai berikut: Tabel 4.1 Analisa Rhodamin B pada Es Doger KodeSampel Hasil Keterangan 1 Negatif TidakTerdapatRhodamin B 2 Positif TerdapatRhodamin B 3 Negatif TidakTerdapatRhodamin B 4 Negatif TidakTerdapatRhodamin B 5 Negatif TidakTerdapatRhodamin B LarutanRhodamin B Positif TerdapatRhodamin B

Gambar 4.1 Analisa Rhodamin B dengan Sinar UV 4.2 Perhitungan Tabel 4.2 Harga R F Rhodamin B pada Kertas Kromatografi KodeSampel Harga R F 1 0,025 2 0,23 3 0,03 4 0,025 5 0,025 LarutanRhodamin 0,36 B Penentuan Harga R f Rhodamin B pada Kertas Kromatografi Harga R f = jarak titik pusat puncak bercak dari titik penotolan jarak rambat eluen dari titik penotolan 1. Harga R f = jarak titik pusat puncak bercak dari titik penotolan jarak rambat eluen dari titik penotolan

= 0,3 12 = 0,025 Pada sampel No. 2 sampai Larutan Rhodamin B dilakukan perhitungan yang sama seperti di atas. 4.3 Pembahasan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat Rhodamin B pada Sampel No 2 dengan harga R F sebesar 0,23 dan pada Larutan Pembanding (Larutan Rhodamin B) diperoleh harga R F sebesar 0,36. Pada kertas kromatografi menunjukkan bahwa harga R f dari es doger yang mengandung Rhodamin B tidak sama dengan harga R f dari Larutan Pembanding (Larutan Rhodamin B). Hal ini disebabkan karena perbedaan kadarnya, pada es doger yang mengandung Rhodamin B memiliki kadar yang lebih rendah dari pada Larutan Pembanding (Larutan Rhodamin B), tetapi warna dari keduanya adalah sama. Ini dapat dilihat pada saat kertas kromatografi diletakkan dibawah lampu sinar UV.Rhodamin B memiliki senyawa pengalkilasi (CH 3 -CH 3 ) yang bersifat radikal sehingga dapat berikatan dengan protein, lemak, dan DNA dalam tubuh. Penggunaan zat pewarna ini dilarang karena Rhodamin B termasuk bahan karsinogen (penyebab kanker) yang kuat. Mengkonsumsi Rhodamin B dalam jangka panjang dapat terakumulasi di dalam tubuh dan dapat menyebabkan gejala pembesaran hati dan ginjal, gangguan fungsi hati, kerusakan hati, gangguan fisiologis tubuh, atau bahkan bisa menyebabkan timbulnya kanker hati. Ciri-ciri pangan yang mengandung Rhodamin B antara lain: a) warnanya cerah mengkilap dan lebih mencolok

b) terkadang warna terlihat tidak homogen (rata), ada gumpalan warna pada produk c) bila dikonsumsi rasanya sedikit lebih pahit biasanya produk pangan yang mengandung Rhodamin B tidak mencantumkan kode, label, merek, atau identitas lengkap lainnya. Adapun syarat zat warna untuk makanan dan minuman sebagai berikut: a) Toksisitasnya rendah b) Murni c) stabil pada suhu 100 110 0 C d) Stabil pada Ph 2-9 e) Larut baik dalam air atau minyak f) Dapat bercampur dengan zat warna lain g) Tahan terhadap oksidasi dan reduksi h) Tidak menimbulkan efek karsinogenik

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat Rhodamin B pada Sampel No 2 dengan harga R F sebesar 0,23 dan pada Larutan Pembanding (Larutan Rhodamin B) diperoleh harga R F sebesar 0,36. 2. Rhodamin B memiliki senyawa pengalkilasi (CH3-CH 3 ) yang bersifat radikal sehingga dapat berikatan dengan protein, lemak, dan DNA dalam tubuh. 5.2 Saran 1. Diharapkan kepada seluruh pedagang agar lebih jujur dalam berdagang sehingga dapat menjaga kepercayaan masyarakat. 2. Diharapkan Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Sumatera Utara lebih rutin melakukan pemeriksaan pada setiap makanan dan minuman yang beredar di lingkungan masyarakat demi kesehatan dan keselamatan konsumen.