BAB II KAJIAN TEORI. Dalam buku Tri Widiarto yang berjudul Psikologi Lintas Budaya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, ialah

MODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial Masyarakat & Budaya

KEBUDAYAAN & MASYARAKAT

INTERAKSI KEBUDAYAAN

SOSIOLOGI PERTANIAN ( )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, ialah

GEOGRAFI BUDAYA Materi : 7

BAB IV SISTEM SOSIAL 4.1 Pengantar 4.2 Sistem Sosial

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya keanekaragaman seni dan budaya.

BAB I PENDAHULUAN 1. BAB I

TEKS DESKRIPSI BUDAYA INDONESIA

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB II PEMBAHASAN. Kamajaya,Karkono,Kebudayaan jawa:perpaduannya dengan islam,ikapi,yogja,1995 2

BAB II KAJIAN TEORI 1. Pengertian Kebudayaan

Budaya. Oleh: Holy Greata. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang sangat kompleks. Didalamnya berisi struktur-struktur yang

KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT Y E S I M A R I N C E, S. I P

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR

INTERAKSI LOKAL - HINDU BUDDHA - ISLAM

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN KEBUDAYAAN

BAB IV MAKNA ARUH MENURUT DAYAK PITAP. landasan untuk masuk dalam bagian pembahasan yang disajikan dalam Bab IV.

Masyarakat dan Kebudayaan Indonesia Masyarakat : ( - مشاركة -(شارك kaum/komunitas Budaya : Pola pikir/tradisi/kebiasaan Kebudayaan : Wujud material

BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN. suci. Ritual menciptakan dan memelihara mitos, adat, sosial, dan agama, ritual

KONSEP-KONSEP POKOK DALAM ANTROPOLIGI: KEBUDAYAAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. a. Kebudayaan sebagai proses pembangunan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersemayam para dewa (Fontein, 1972: 14). Dalam kamus besar

BAB I PENDAHULUAN. Bima itu. Namun saat adat istiadat tersebut perlahan-lahan mulai memudar, dan

BAB I PENDAHULUAN. Moses, 2014 Keraton Ismahayana Landak Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Kian Amboro, S.Pd., M.Pd

BAB II DESKRIPSI TEORETIS DAN FOKUS PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB I PENDAHULUAN. sampai merauke, menyebabkan Indonesia memiliki banyak pulau. dijadikan modal bagi pengembang budaya secara keseluruhan.

I. TINJAUAN PUSTAKA. Manusia sebagai makhluk sosial yang juga sekaligus makhluk individual

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA SERTA KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pijakan dalam menenukan suatu tindakkan seperti prilaku masyarakat seharihari.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan sosial, adat istiadat. Indonesia memiliki beragam kebudayaan yang

2015 KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI

Tujuan Instruksional Khusus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia sangat kaya akan berbagai macam budaya baik itu bahasa,

KEBUDAYAAN. Pengantar Antropologi. Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya memiliki tingkatan yakni, dari masa anak anak,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KEBUDAYAAN. 1. Pengertian

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa ada di dalamnya dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda.

Soal Kelas X. Fungsi dan Peran Sosiologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk budaya mengandung pengertian bahwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA. manusia senantiasa mengalami suatu perubahan-perubahan pada kehidupan. tak terbatas (Muhammad Basrowi dan Soenyono, 2004: 193).

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 4. INDONESIA MASA HINDU BUDHALatihan Soal 4.3

AKULTURASI BUDAYA ISLAM DAN BUDAYA HINDU (Studi Tentang Perilaku Keagamaan Masyarakat Islam Tradisional di Gununggangsir Beji Pasuruan)

Iman Kristen dan Kebudayaan

BAB II KAJIAN TEORI. Kebudayaan berasal dari kata sansekerta budhayah, yaitu bentuk jamak

1.1 Latar Belakang Budaya kebudayaan

PENGERTIAN DASAR SEJARAH KEBUDAYAAN

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN RELEVAN

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA. bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya dari suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan yang sampai saat ini merupakan hal yang berpengaruh besar pada sikap

AGAMA-AGAMA DI MALAYSIA NAMA : VISALNI A/P GUNASEELAN NO MATRIK : NAMA PENSYARAH: AHMAD TARMIZI ZAKARIA

Ig. Dodiet Aditya Setyawan, SKM, MPH.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai fakta sosial, manusia sebagai makhluk kultural (Ratna, 2005:14). Dalam

DALAM AGAMA BUDDHA AGAMA DIKENAL DENGAN:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat dan kebudayaan adalah dua hal yang tidak bisa dilepaspisahkan karena,

MATERI USBN SEJARAH INDONESIA. 6. Mohammad Ali : Sejarah adalah berbagai bentuk penggambaran tentang pengalaman kolektif di masa lampau

Human Relations. Kebudayaan dan Human Relations. Amin Shabana. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Hubungan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. bukan sekedar jumlah penduduk saja, melainkan sebagai suatu system yang

BAB I PENDAHULUAN. dari kata majemuk bahasa Inggris folklore, yang terdiri atas kata folk dan lore.

BAB I PENDAHULUAN. macam suku bangsa termasuk agamapun banyak aliran yang berkembang.

I. PENDAHULUAN. Budaya pada dasarnya merupakan cara hidup yang berkembang, dimiliki dan

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kehidupan bangsa Indonesia yang majemuk telah diakui sejak merdeka

BAB I PENDAHULUAN. Arti budaya

BAB II. umum sekelompok objek, peristiwa atau fenomena lainnya. Woodruf. dan bermakna, suatu pengertian tentang suatu objek, produk subjektif yang

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah

BAB I PENDAHULUAN. animisme dan dinamisme. Masyarakat tersebut masih mempercayai adanya rohroh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di dunia ini banyak hal yang tidak terbaca karena selalu ada sesuatu

MASUKNYA HINDU-BUDHA KE INDONESIA

Penduduk, Masyarakat dan kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu suku bangsa mempunyai berbagai macam kebudayaan, tiap

2. Fungsi tari. a. Fungsi tari primitif

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam pelaksanaan upacara perkawinan, setiap suku bangsa di Indonesia memiliki

UAS-Basic Culture Social Sciences

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahkluk sosial yang berbudaya mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. budi pekerti, dan gambaran kehidupan orang Hindu. Agama ini juga

a. Hakekat peradaban manusia Koentjaraningrat berpendapat bahwa kata peradaban diistilahkan dengan civilization, yang biasanya dipakai untuk menyebut

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 3. PERADABAN AWAL INDONESIALatihan Soal 3.1. Menhir. Waruga. Sarkofagus. Dolmen

KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT HINDU DI DESA MATARAM JAYA KECAMATAN MESUJI RAYA KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

BAB I PENDAHULUAN. Museum Budaya Dayak Di Kota Palangka Raya Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra yang tercipta merupakan hasil dari proses kreativitas pengarang. Pengarang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. suku bangsa, kebudayaan, serta agama. Selain itu juga kesuburan alamnya

Pertemuan 1. Pembahasan. 1. Norma 2. Budaya 3. Etika 4. Moral 5. Struktur Etika

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dan budaya yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

01Ilmu. Komunikasi Antar Budaya. Pengantar Komunikasi Antar Budaya. Mira Oktaviana Whisnu Wardhani, M.Si. Komunikasi. Modul ke: Fakultas

Transkripsi:

BAB II KAJIAN TEORI A. Kebudayaan Kebudayaan mencakup pengertian sangat luas. Kebudayaan merupakan keseluruhan hasil kreativitas manusia yang sangat kompleks, di dalamnya berisi struktur-struktur yang saling berhubungan, sehingga merupakan kesatuan yang berfungsi sebagai pedoman dalam kehidupan. Kebudayaan adalah sebagai sistem. Artinya, kebudayaan merupakan kesatuan organis, dan rangkaian gejala, wujud, dan unsur-unsur yang berkaitan satu dengan yang lain (Tri Widiarto, 2009 : 10). Dalam buku Tri Widiarto yang berjudul Psikologi Lintas Budaya Indonesia, Ki Hajar Dewantara menjelaskan bahwa kebudayaan adalah budi daya manusia dalam hidup masyarakat. Sementara itu kebudayaan juga sering disamakan dengan istilah culture. Sebenarnya istilah tersebut berasal dari kata Colere dari bahasa latin artinya mengelola atau mengerjakan bangunan, yaitu mengolah tanah menjadi lahan pertanian (Tri Widiarto, 2009 : 11). Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan ciptabmasyarakat. Karya masyarakat menghasilkan tehnologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah (material culture) yang diperlukan manusia untuk menguasai alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan pada keperluan masyarat.(soerjono Soekanto, 1969: 40) E.B. Tylor dalam tahun 1871 memberikan definisi mengenai kebudayaan sebagai berikut terjemahannya : Kebudayaan adalah komplek yang mencakup 4

pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-adatistiadat dan lain kemampuan2 serta kebiasaan2 yang didapatkan oleh manusia sebagai anggauta masyarakat. (Soerjono Soekanto, 1969: 40). B. Unsur-unsur kebudayaan Dalam unsur-unsur kebudayaan yang universal merupakan unsur-unsur yang pasti bisa didapatkan di semua kebudayaan di dunia (Koentjaraningrat, 1974 :12). Unsur-unsur kebudayaan dikelompokan menjadi cabang-cabang kebudayaan yang tetap. Kebuadayaan dapat dibagi ke dalam unsur-unsur, sosial, ekonomi, poltik, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian, filsafat, dan religi. Di samping itu ada pula yang membagi kebudayaan ke dalam unsur-unsur seperti : pola-pola komunikasi, bentuk-bentuk jasa, pertukaran barang dan jasa, bentuk-bentuk hak milik, kontrol sosial, praktek religi dan magi, mitologi, filsafat, ilmu, kesenian dan rekreasi (Tri Widiarto, 2009 : 15). 1. Menurut Koentjaraningrat berpendapat bahwa kebudayaan terdiri dari tiga wujud yaitu: a. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gaggasan, nilainilai, norma-norma,dan peraturan. b. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitet kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat. c. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia. Ketiga wujud kebudayaan di atas dalam kenyataan kehidupan masyarakat tidak akan terpisah satu dengan yang lainnya. Kebudayaan ide dan adat istiadat mengatur dan memberi arah kepada perbuatan dan karya manusia. Perbuatan dan 5

karya manusia, menghasilkan benda-benda kebudayaan fisiknya. Sebaliknya kebudayaan fisik membentuk suatu lingkungan hidup tertentu yang mangkin lama mangkin menjauhkan manusia dari lingkungan alamianya, sehingga mempengaruhi pula pola-pola perbuatannya, bahkan juga mempengaruhi cara pikirnya (Koentjaraningrat, 1974 : 15). C. Hinduisme Dalam buku Max Webber yang berjudul Teori Dasar Analisis Kebudayaan mengungkapkan bahwa Hinduisme awal ditunjang oleh kasta yang sifatnya herediter ( turun-temurun ) dari orang yang sangat terdidik dan berbudaya, yang berfungsi sebagai semacam pembimbing ritual dan spiritual bagi individu dan masyarakat. Mereka membentuk suatu pusat orientasi yang stabil bagi stratifikasi status dan mereka menempatkan tanda atau status mereka dipuncak tatanan sosial. ( Max Webber 2012 : 10 ) Agama Hindu sangat identik dengan Kasta, antara lain ialah Bramana, Kesatria, Waisya, dan Sudra. Dalam agama Hindu ada tiga dewa besar atau kesatuan dari ketiganya disebut Trimuti yaitu Brahma, sebagai dewa pencipta, Wishnu dewa pemelihara dan Siwa dewa perusak. Dalam kehidupan masyarakat Hindu dikenal tahapan kehidupan Catur Ashrama, yaitu empat tahap kehidupan yang meliputi : pertama, Brahma Carya, adalah tahap kehidupan pada masa muda yang perlu dimanfaatkan untuk menuntut ilmu pengetahuan guna kepentingan diri sendiri dan orang banyak. Brahma Carya merupakan masa berguru. Kedua, Grehasta, adalah tahap memasuki berumah tangga untuk mendapat keturunan yang merupakan tugas suci 6

umat beragama. Pada tahap ini orang tua wajib menyelengarakan pendidikan dan menjamin keluarga yang merupakan hutan orang tua terhadap anaknya. Ketiga, Vana Prasta, adalah tahap kehidupan dalam hutan ( vana ). Setelah orang tua menunaikan tugas sebagai kepala keluarga dan sudah ada anak sebagai pengantinya tiba saatnya melepas diri dari kehidupan material dan menjauhkan diri dari keramaian duniawi (tapabrata). Kempat Samyasa, artinya peminta-minta. Pada tahap ini orang hidup sebagai fakir miskin dan hanya makan dan pemberian orang lain. Hidup dalam penderitaan seperti tersebut bertujuan untuk melebur dosa agar dapat masuk Moksa. ( Tri Widiarto, 2007 : 4 ). D. Kebudayaan Hindu-Budha 1. Seni bangunan Pengaruh seni bangunan Hindu Budha di Indonesia dapat dilihat pada bangunan candi yang memiliki ciri khas Indonesia asli. Missal candi Borobudur yang merupakan candi Budha terbesar di Indonesia dan memiliki ciri punden berundak undak merupakan ciri tradisi dari Zaman megalithikum. 2. Seni sastra Perkembangan seni sastra di Indonesia banyak mendapat pengaruh dari india. Hal itu tampak dari penggunaan bahasa sanskerta dan juga hurup pallawa pada prasasti-prasasti yang ditemukan di Indonesia. Berkembangnya epos Ramayana dan maha barata di Indonesia semakin meyakinkan bahwa seni sastra sangat di pengaruhi oleh india. 7

3. Kepercayaan Sebelum mengenal Hindu-Budha, masyarakat Indonesia sudah mengenal kepercayaan yaitu kepercayaan animisme dan dinamisme. Setelah kebudayaan India masuk ke Indonesia, kemudian banyak masyarakat memilih kepercayaan yang bersifat politheisme 4. Bidang pemerintahan Sebelumnya di Indonesia sistem pemerintahannya adalah kepala suku yang di pilih oleh kelompoknya. Setelah Hindu-Budha masuk dan berkembang di Indonesia kemudian berubah menjadi sistem pemerintahan kerajaan yang bersifat turun temurun. 5. Seni rupa dan seni lukis Perkembangan seni rupa di Indonesia nampak pada relief candi- candi yang ada, contohnya candi Borobudur yang menunjukkan unsur India yaitu relief sang Budha. 6. Kalender Akulturasi dibidang kalender nampak dari penggunaan tahun saka, dismping itu juga penggunaan Candra Sangkala dalam penulisan tahun. Demikian pengaruh kebudayaan Hindu-Budha berkembang dalam segala aspek kehidupan soial masyarakat. Selanjutnya berkembang kerajaan besar sseperti Sriwijaya. Mataram, Majapahit dan lain lain. E. Masyarakat Dalam buku Elly M. Setiadi dan Usman Kolip yang berjudul Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, 8

dan Pemecahannya, J. L. Gilin dan J.P. Gilin memberikan batasan masyarakat sebagai kelompok yang tersebar dengan perasaan persatuan yang sama. (Elly M. Setiadi dan Usman Kolip, 2011 : 35 ). Menurut Ralph Linton : masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan berkerja bersama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas.(soerjono Soekanto, 1969 : 27). Adapun Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa ciri-ciri kehidupan masyarakat adalah : 1. Manusia yang hidup bersama-sama sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang individu. 2. Bercampur atau bergaual dalam waktu yang cukup lama. Berkumpulnya manusia akan menimbulkan manusia-manusia baru dan sebagai akibat dari kehidupan bersama tersebut akan timbul komunikasi dan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antar manusia. 3. Menyadari bahwa kehidupan mereka merupakan satu ke-satuan. 4. Merupakan sistem bersama yang menimbulkan kebudayaan sebagai akibat dari perasaan saling terkait antara satu dan yang lainnya. ( Elly M. Setiadi dan Usman Kolip, 2011 : 36-37 ). 9

F. Penelitian Yang Relevan Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah : 1. I Gede Arcana dalam jurnal Widya Winata Vol 4, no : 1, 2016 yang berjudul Identifikasi Pengaruh Hindu Majapahit di Desa Songan, Kintamani, Bangli dan Potensinya sebagai Sumber Belajar Sejarah di SMA. Penulis menjelaskan tengtang proses masuknya pengaruh Hindu Majapahit ke desa Songan, Kitamani, Bangli. Pengaruh kehidupan sosial desa Songan, Kitamani, Bangli adalah masyarakat Bali Mula. Akan tetapi setelah masuknya Hindu Majapahit di desa Songan, Kitamani, Bangli membawa pengaruh baru dalam aspek kehidupan sosial desa Sogan yang nampak jelas pada tatanan kehidupan masyarakat desa. 2. I Komang Mertayasa dalam jurnal Widya Genetri Vol 5 no 1, desember 2014 yang berjudul Pola Adaptasi Masyarakat Hindu Di Kecamatan Pamona Barat Kabupaten Poso Pasca Konflik Poso. Penulis menyimpulkan bahwa masyarakat Hindu di Kecamatan Pamona Barat Kabupaten Poso melakukan pola adaptasi penyesuaian dalam bidang sosial dan budaya demi terciptanya kerukunan dan kedamaian dengan penduduk lokal. Pola adaptasi yang dilakukan oeh masyarakat Hindu di Kecamatan Pamona Barat Kabupaten Poso yaitu dengan turut ikut dalam pesta panen perayaan Natal dan juga berpartisipasi dalam kegiatan olah raga setra melakukan kerjasama dalam bidang kemasyarakatan. 10

Bedasarkan dari dua data tersebut nampak bahwa ada relevansinya dengan tema penelitian yang sedang saya teliti. 11