BAB I PENDAHULUAN. ketat, karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam aktivitas bisnis. Pemasaran bukan hanya sebagai sebuah fungsi atau

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat karena

BAB 1 PENDAHULUAN. memilih produk yang sesuai dengan harapannya. Konsekuensi dari perubahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persaingan dunia usaha di Indonesia dewasa ini berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat, karena setiap

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki umat Islam yang berjumlah kurang lebih 87% yang

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat yang disebabkan oleh adanya ide kreatif dan inovatif dari pelaku

BAB I PENDAHULUAN. kaum hawa. Bahkan kebanyakan dari mereka merasa bangga dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan macam-macam pilihan dan keistimewaannya. mereka dalam kaitannya menghadapi persaingan yang ketat dengan competitor.

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat dan berbentuk sangat kompleks. Menghadapi persaingan

BAB I PENDAHULUAN. dan terkait dengan tren yang sedang berlaku. Masyarakat sudah menyadari

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan pelanggan sendiri adalah perasaan senang atau kecewa

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dan. mengakibatkan berbagai perilaku manusia sebagai konsumen semakin mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di era sekarang telah berkembang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus mampu bersikap dan bertindak cepat dan tepat dalam. yaitu salah satunya melalui persaingan merek.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersaing dalam satu pasar semakin banyak dan beragam akibat keterbukaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. unggul dalam menghadapi persaingan bisnis. Setiap pemasar harus dapat melihat

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin ketat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan mayoritas penduduk muslim.

BAB I PENDAHULUAN. dengan para kompetitornya dengan menerapkan strategi atau metode pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. Semen adalah komoditas yang penting bagi Indonesia. Sebagai negara

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran, Nora Media Enterprise, Kudus, 2010, hal. 3.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang tersebar di semua wilayah Kota Bandung. Sejak dahulu Kota

BAB I PENDAHULUAN. jaman, sehingga menimbulkan persaingan di dalam usaha bisnis. Fashion

BAB 1 PENDAHULUAN. ketat. Fenomena ini disebabkan oleh semakin banyaknya lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang ada, baik politik, sosial budaya, ekonomi dan teknologi. Sebagian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapannya. Sehingga berakibat pelanggan akan lebih cermat dan pintar

BAB I PENDAHULUAN. Inovasi yang dapat memenuhi kebutuhan dan selera konsumen mutlak diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. produk yang sesuai dengan harapannya. Sehingga konsekuensi dari perubahan

BAB I PENDAHULUAN. alat transportasi yang relatif terjangkau, praktis dan efisien.pasar sepeda motor di

BAB I PENDAHULUAN. Buku Pintar, 2012, h Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004, h. 60.

I. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara yang mayoritas penduduknya adalah muslim.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat dan juga perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin ketat. Setiap perusahaan ingin berhasil

BAB I PENDAHULUAN. selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.

mempertahankan dan meningkatkan tingkat keuntungan. Usaha ini hanya

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha

BAB 1 PENDAHULUAN. mendapatkan laba. Dengan bersaing, pedistribusian yang cepat dan tepat waktu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini kebutuhan manusia akan suatu produk semakin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sudah tidak menjadi suatu masalah. Teknologi informasi memunculkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perdagangan saat ini yang semakin ketat. Apalagi di era

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang

BAB I PENDAHULUAN. didorong oleh perkembangan bisnis yang sangat pesat di Indonesia.

I. PENDAHULUAN. suatu perusahaan dalam mempertahankan pangsa pasar. Hal ini memicu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis yang dihadapi perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses sosial dan manajemen. Dalam proses itu, individu-individu atau kelompokkelompok

BAB I PENDAHULUAN. Menurut J. Stanton merupakan suatu sistem dari keseluruhan dari kegiatan-kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah mencatat

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi di dunia bisnis menuntut persaingan yang ketat. Persaingan

BAB I PENDAHULUAN. pasar dari sellers market menjadi buyers market sehingga konsumen menjadi

BAB I PENDAHULUAN. namun perkembangannya mulai marak pada dekade 90-an. Ekonomi syariah

BAB I PENDAHULUAN. potensial bagi pemasaran, berbagai jenis informasi, teknologi, dan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya berbagai kebebasan dan kemudahan yang diberikan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan dunia usaha berjalan sangat pesat, banyak bidang

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan perusahaan saat ini di Indonesia semakin lama semakin

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bervariasi dan semakin selektif. Melihat hal ini perusahaan pun berlomba

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi. Dinamika persaingan bisnis di dunia telekomunikasi yang semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh perkembangan zaman yang semakin pesat membuat setiap pemilik

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambah pesatnya industri perbankan membuat persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Raja Grafindo, Jakarta, 2013, hlm.3. 1 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Jasa Di Indonesia, Analisis Perencanaan,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan dunia bisnis saat ini dengan kondisi teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. 2006, hal Hermawan Kartajaya, Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, Mizan, Bandung,

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan. Agar perusahaan unggul dalam persaingan, selain berwawasan

BAB I PENDAHULUAN. arah pasar konsumen artinya kondisi pasar di tangan konsumen. Konsumen. bebas menggunakan uang yang dimilikinya serta bebas untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha antar bank syariah yang semakin tajam dewasa ini telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang penting bagi negara,

BAB I PENDAHULUAN. satu bukti bahwa telah terjadi persaingan yang semakin ketat di bidang bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Pemasaran mempengaruhi setiap orang dalam masyarakat. pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi perdagangan pasar maka. kesuksesan sebuah perusahaan ditentukan oleh kemampuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan dalam dunia usaha semakin hari semakin tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang cukup positif. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pilihan lainnya. Oleh karena itu konsumen sering menghadapi kebingungan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. share (pangsa pasar). Aksi saling merebut market share ini dipicu karena semakin

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak dan beragam akibat keterbukaan pasar. Bisnis dibidang jasa

BAB 1 PENDAHULUAN. maka keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan besar pula.

BAB I PENDAHULUAN. M-DAG / PER / 3 /2016 tentang ketentuan Umum Pasal 1, perdagangan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. ketat. Untuk memasuki lingkungan usaha yang kompetitif, sebuah usaha

BAB I PENDAHULUAN. yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di Indonesia. (www. ism/ 52?%21/ mie_ instans.co.id,, 18 Maret 2013,

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan media dan budaya populer saat ini. Korean wave atau yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis Lembaga Keuangan untuk menjalankan bisnis mereka secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada Era Globalisasi ini, aktivitas pembangunan dan perekonomian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat, karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar dan meraih konsumen baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat agar usahanya dapat bertahan dan memenangi persaingan, sehingga tujuan dari perusahaan tersebut dapat tercapai. Pada dasarnya semakin banyak pesaing maka semakin banyak pula pilihan bagi pelanggan untuk dapat memilih produk yang sesuai dengan harapannya. Sehingga konsekuensi dari perubahan tersebut adalah pelanggan menjadi lebih cermat dan pintar menghadapi setiap produk yang diluncurkan. Demikian juga yang terjadi pada perusahaan fashion di Indonesia khususnya bernuansa Islami. Masyarakat yang ingin selalu berpenampilan trendy dan Islami menjadi peluang bisnis bagi para pengusaha yang dapat membaca kebutuhan dan keinginan konsumen akan kebutuhan fashion yang simple dan fashionable. Oleh karena itu, pengusaha yang terlibat dalam bidang usaha tersebut harus tahu kebutuhan atau keinginan konsumen, jika pelaku usaha mampu mengidentifikasi kebutuhan konsumen dengan baik, mengembangkan produk berkualitas, menetapkan harga, serta mempromosikan produk secara efektif, maka produk-produknya akan laris 1

2 dipasaran dan tetap unggul dalam persaingan industri fashion yang sangat ketat. Zoya sebagai perusahaan fashion muslim yang sedang berkembang saat ini telah menyadari persaingan ini. Zoya yang merupakan second branded dari shafira senantiasa memberikan keyakinan dan harapan kepada para pelanggannya untuk terus memberikan kepuasan kepada mereka melalui inovasi dan pengembangan produk-produk yang berkualitas dan mempunyai nilai lebih, sehingga tampak berbeda dengan produk pesaing. Pemasaran dalam perspektif syariah adalah segala aktvitas bisnis dalam bentuk kegiatan penciptaan, penawaran, dan perubahan value yang memungkinkan pelakunya bertumbuh serta mendayagunakan kemanfaatannya yang dilandasi dengan kejujuran, keadilan, keterbukaan, keikhlasan, sesuai proses yang berprinsip pada akad bermuamalah Islami. 1 Dalam dunia pemasaran, strategi dan taktik bisa berjalan optimal jika disertai dengan peningkatan value dari produk atau jasa. Peningkatan value disini berarti bagaimana sebuah perusahaan mampu membangun merek yang kuat, memberikan servis yang membuat pelanggan loyal, dan mampu menjalankan proses yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan. Jadi, begitu pentingnya syariah marketing value, sehingga sebuah perusahaan harus menciptakan value dari produknya agar mampu meraih heart share pelanggan. Brand atau merek sebagai salah satu bagian terpenting dari hlm.207. 1 Abdullah Amrin, Asuransi Syariah, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2006,

3 peningkatan value merupakan nama baik yang menjadi identitas seseorang atau perusahaan. 2 Begitu juga dalam bisnis syariah yang sekarang ini sedang berkembang pesat di Indonesia. Salah satunya yang bergerak dalam bidang fashion. Dengan dibukanya outlet outlet, seperti Zoya, El Zatta, Sasmira, Pand s, ini menunjukkan bahwa perkembangan dunia bisnis syariah yang bergerak di bidang fashion, banyak digemari masyarakat muslim. Outlet outlet ini memberikan nilai positif bagi kaum muslim untuk menunjang penampilan mereka dalam berbusana agar tetap fashionable dan syar i. Zoya merupakan salah satu perusahaan kerudung terbesar di Indonesia yang senantiasa dinamis dengan pertumbuhan dan perkembangan yang progresif. Produk utama yang dihasilkan berupa kerudung segiempat yang menjadi trend setter di Indonesia, sehingga Zoya mengusung tagline Lebih Pas Untuk Cantikmu. Dengan persaingan-persaingan yang semakin ketat, Zoya pun tidak hanya menyediakan kerudung segiempat saja, tetapi juga menyediakan berbagai perlengkapan busana muslim lainnya. Sudah menjadi kewajiban Zoya untuk menjaga dan mempertahankan kualitas, kuantitas, pelayanan, dan kinerjanya, serta bagaimana cara supaya konsumen masih tetap merasa puas dengan produk yang dihasilkan. Sehingga Zoya perlu menciptakan kualitas produk dan brand equity untuk produknya karena pada dasarnya konsumen dalam membuat keputusan pembelian 2 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah(Life and General); konsep dan Sistem Operasional, Jakarta: Gema Insani press, 2004, hlm.xxxi.

4 dipengaruhi oleh faktor faktor kultural, sosial, pribadi, dan psikologis. 3 Data dari Kualitas produk bisa dilihat di dalam tabel 1.1 berikut ini: No. Tabel 1.1 Kualitas Produk Zoya Indikator 1. Daya Tahan Produk Jahitan kerudung dan ciput kurang rapi Konsumen menyatakan produk tidak kuat terutama pada bagian kancing yang mudah lepas 2. Kualitas yang dirasakan (ketelitian dalam pembuatan produk) Menyatakan Masih Kurang Memenuhi Harapan Jumlah Orang 10 10 Tabel Sumber: Hasil Wawancara Hal ini menunjukan bahwa kualitas produk masih rendah untuk mendorong keputusan pembelian konsumen terbukti dari hasil wawancara. Tabel 1.2 Data Survey Data Ekuitas Merek Produk Hijab di Semarang No Merek Hijab Jumlah Orang 1. Zoya 10 2. El-Zatta 8 3. Rabbani 7 4. Umama 15 Total 40 Sumber : Hasil Survey Dari tabel 1.2 diatas bisa disimpulkan kalau Daya ingat masyarakat terhadap produk zoya belum begitu melekat di benak konsumen sehingga kekuatan merek (Ekuitas Merek) dari produk tersebut masih rendah. hlm. 241. 3 Philip kotler, Dasar-dasar Pemasaran, Jakarta: PT. Midas Surya Grafindo, ed. 1, 1987,

5 Saat ini, Zoya merupakan market leader dalam penjualan busana muslim, salah satunya Zoya Pamularsih Semarang. Perkembangan Zoya Pamularsih Semarang mengalami peningkatan tiap tahunnya. Terbukti dengan tingkat pengunjung yang dihasilkan Zoya Pamularsih Semarang setiap tahunnya mengalami peningkatan. Peningkatan itu dapat dilihat pada tabel 1.3 sebagai berikut: Tabel 1.3 Jumlah Pengunjung Yang Bertransaksi Hijab Di Zoya Pamularsih Tahun 2014 Bulan 2014 Januari 566 Februari 527 Maret 532 April 538 Mei 524 Juni 600 Juli 620 Agustus 486 September 493 Oktober 520 November 515 Desember 507 6428 NB: Data dari Butik Zoya Pamularsih Semarang Dari data yang tertulis di atas tingkat pengunjung produk Zoya secara keseluruhan dapat dikatakan ada kenaikan pembelian setiap bulannya,tetapi tidak dapat dipungkiri kalau dilihat dari penjualan tiap bulannya masih terjadi penurunan. Hal ini dari survey wawancara sementara pada karyawan butik. Penurunan ini diperkirakan karena banyak pesaing sejenis yang berlokasi di dekat Zoya Pamularsih seperti, Pand's Collection, Sasmira, dan Muslim Mode.

6 Untuk itu Zoya harus mampu menciptakan ekuitas merek pada produknya. Karena jika suatu produk mempunyai ekuitas merek yang kuat, dapat menjadikan daya tarik tersendiri bagi konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk Zoya. Untuk menjadi perusahaan berbasis syari ah, budaya perusahaan tentulah harus berdasarkan nilai-nilai Islami. Institusinya pun harus mengimplementasikan prinsip prinsip syari ah. Values atau nilai-nilai Islami ini memegang peranan penting untuk membentuk kepribadian suatu institusi. Jadi, perusahaan harus mempertahankan impian perusahaan dengan Zoya menerapkan budaya yang mendukung visi dan misi perusahaan berbasiskan syari ah. 4 Prinsip inilah yang diciptakan Zoya sebagai perusahaan berbasis syariah, agar zoya itu mempunyai ekuitas merek. Ekuitas merek pada dasarnya adalah nilai tambah yang diberikan pada produk dan jasa. Nilai ini bisa dicerminkan dalam cara konsumen berfikir, merasa, dan bertindak terhadap merek, harga, pangsa pasar, dan profitabilitas yang dimiliki perusahaan. 5 Merek yang kuat akan menghasilkan harga yang menarik dan merek akan muncul dari proses peningkatan kesadaran atas merek dari ikatan emosional. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK HIJAB ZOYA DI BUTIK ZOYA PAMULARSIH SEMARANG. 4 Hermawan Kertajaya dan Syakir Sula, Marketing Perbankan Syariah, Bandung, h. 140. 5 Philip Kotler dan Kevin Line Keller, Manajemen Pemasaran, Jakarta: Pernhallindo, 2007, Jilid 1, h. 335

7 1.2 Perumusan Masalah Persaingan bisnis syariah akhir-akhir ini sangat ketat. Sehingga Zoya dituntut untuk lebih kreatif dalam menarik perhatian konsumen. Maka perumusan masalah yang akan penulis kemukakan adalah: 1. Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada produk hijab zoya? 2. Apakah ekuitas merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian dalam pembelian produk hijab zoya? 3. Apakah kualitas produk dan ekuitas merek berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian pada produk hijab zoya? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini, yaitu: 1. Untuk mengetahui kualitas produk pada hijab merek zoya di Butik Zoya Pamularsih Semarang. 2. Untuk mengetahui ekuitas merek pada hijab merek zoya Butik Zoya Pamularsih Semarang. 3. Untuk mengetahui keputusan pembelian konsumen pada hijab merek zoya di Butik Zoya Pamularsih Semarang. 4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh kualitas produk dan ekuitas merek terhadap keputusan pembelian konsumen pada hijab merek zoya di Butik Zoya Pamularsih.

8 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini, yaitu: 1. Bagi Butik Zoya Pamularsih Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna bagi perusahaan untuk mempertahankan posisi atau pengembangan perusahaan guna mencapai keunggulan bersaing serta dapat memberikan informasi mengenai pengaruh kualitas produk dan ekuitas merek terhadap keputusan pembelian. 2. Bagi Karyawan Hasil penelitian ini diharapakan dapat memberikan masukan dan informasi yang bermanfaat bagi karyawan di Perusahaan khususnya bagian pemasaran dan tetap menjaga hubungan yang baik dengan konsumen agar loyalitas konsumen terhadap perusahaan semakin meningkat. 3. Bagi Akademis Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi sebagai bahan informasi bagi penelitian pengembangan khasanah ilmu pengetahuan khususnya manajemen pemasaran. 4. Bagi Pembaca Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang penerapan pelaksanaan teori yang selama ini penulis peroleh di bangku kuliah serta pelaksanaannya secara langsung di lapangan

9 khususnya yang berkaitan dengan kualitas produk, ekuitas merek dan keputusan pembelian. 5. Bagi Penulis Hasil Penelitian ini menambah wawasan dan pengetahuan sebagai bahan perbandingan antara teori dan kenyataan di lapangan sebagai bahan referensi dan pengalaman yang berharga bagi penulis guna mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja atau dunia usaha. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penyusunan skripsi ini akan dibagi menjadi lima bab, yaitu: BAB I: BAB II: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Manfaat Penelitian 1.5 Sistematika Penelitian TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori 2.2 Kajian Pustaka 2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis 2.4 Hipotesis BAB III: METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian 3.2 Variabel Penelitian

10 3.3 Sumber Data Penelitian 3.4 Populasi Dan Sampel 3.5 Metode Pengumpulan Data 3.6 Teknik Analisis Data BAB IV: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data 4.2 Analisis Data 4.3 Pembahasan BAB V: PENUTUP 5.1 Kesimpulan 5.2 Keterbatasan Penelitian 5.3 Saran