Modul KLHS DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RPJPD/RPJMD
BAGAN ALIR TAHAPAN DAN TATACARA PENYUSUNAN RPJPD dan PELAPORAN 1. Laporan Pra-Pelingkupan 3. Laporan Draf Akhir Persiapan Penyusunan RPJPD 0 2. Laporan Pelingkupan 4. Laporan Akhir Pengolahan data dan informasi Penelaahan RTRW Prov/ Kab/Kota & Daerah Lainnya Analisis Gambaran umum kondisi daerah 0 Penelaahan RPJPN & RPJPD daerah lainnya Analisis isu-isu strategis Perumusan Permasalahan Pembangunan Daerah 0 0 1 Perumusan visi dan misi daerah Perumusan sasaran pokok dan arah kebijakan Pelaksanaan Forum Konsultasi Publik 2: 2.1 2.2 2.3 Rancangan Awal RPJPD Musrenbang RPJPD Rancangan Akhir RPJPD Konsultasi rancangan akhir RPJPD dengan MENDAGRI Masukan dari SKPD Penyelarasan visi, misi dan arah kebijakan RPJPD Prov 3 Pembahasan dan penetapan Perda RPJPD
BAGAN ALIR TAHAPAN DAN TATACARA PENYUSUNAN RPJMD Persiapan Penyusunan RPJMD 0 Rancangan Awal RPJMD 3 Pengolahan data dan informasi Hasil evaluasi capaian RPJMD 0 0 Analisis Gambaran umum kondisi daerah Analisis pengelolaan keuangan daerah serta kerangka pendanaan 0 Penelaahan RTRW prov. Dan RTRW Prov/Kab/Ko ta lainnya VISI, MISI dan Program KDH 0 Penelaahan RPJMN, RPJMD Provinsi dan kab/kota lainnya 1 0 Analisis isu-isu strategis Perumusan Permasalahan Pembangunan Daerah Penelaahan RPJPD Prov/Kab/Kota Perumusan Penjelasan visi dan misi Perumusan Tujuan dan Sasaran 2 Perumusan Strategi dan arah kebijakan Perumusan Kebijakan umum dan program pembangunan daerah Perumusan Indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan Penetapan Indikator Kinerja Daerah Pembahasan dgn SKPD Prov/Kab/Kota Pelaksanaan Forum Konsultasi Publik Pembahasan dengan DPRD utk memperoleh masukan dan saran Penyelarasan program prioritas dan kebutuhan pendanaan 2 2 2 Rancangan RPJMD Musrenbang RPJMD Rancangan Akhir RPJMD Konsultasi rancangan akhir RPJMD dengan KEMENDAGRI/ GUBERNUR Pembahasan dan penetapan Perda RPJMD Penyusunan Rancangan Renstra SKPD
Pelingkupan Analisis Baseline Data Kajian Pengaruh Perumusan Mitigasi dan/atau Alternatif Perumusan Rekomendasi
PELINGKUPAN
1. Cakupan 2. Pendekatan 3. Tata Cara 4. Kriteria Strategis 5. Mindmapping isu strategis 6. Penyajian isu strategis
1 Tujuan Aspek yang dilingkup Isu-isu PB Hasil Syarat Menyepakati isu-isu Pembangunan Berkelanjutan untuk proses KLHS (a) isu-isu pembangunan berkelanjutan (b) wilayah pengaruh isu-isu (c) perkiraan waktu terjadinya (awal, durasi) (a) lingkungan hidup (b) sosial-budaya (c) ekonomi (a) daftar pendek isu, (b) kerangka dan tujuan, (c) target dan indikator, dan (d) baseline data (a) ketersediaan data dan informasi (b) melibatkan pemangku kepentingan untuk klarifikasi dan verifikasi isu, (c) terjadinya kesepakatan antar pemangku kepentingan mengenai daftar pendek isu-isu
2 Pendekatan deliberatif yang mengkombinasikan informasi ilmiah (teknokratik) dan pendapat publik (partisipatif) yang realistis & disepakati pemangku kepentingan Informasi ilmiah metode curah pendapat (brainstorming) pemodelan/rumus perhitungan empiris (MCA, SWOT, dll) Menggunakan hasil pra pelingkupan Pemangku kepentingan berdiskusi secara demokratis untuk mengemukakan isuisu pembangunan berkelanjutan berdasarkan informasi yang telah disediakan Pengumpulan isu-isu pembangunan berkelanjutan dpt menggunakan metode metaplan
3 4 Menetapkan isu-isu strategis yang menjadi fokus KLHS 3 Memilih isu-isu strategis 2 Mengorganisasi isu-isu pembangunan 1 Verifikasi dan Klarifikasi hasil pra pelingkupan
3 1 Verifikasi dan Klarifikasi hasil pra-pelingkupan Pokja PL mempersiapkan hasil pra pelingkupan berupa tabel daftar permasalahan pembangunan yang berpotensi menjadi isu-isu strategis sebagai bahan pelingkupan yang terdiri dari isu-isu : lingkungan hidup sosio-budaya Ekonomi Pokja memverifikasi dan mengklarifikasi hasil pra pelingkupan kepada pemangku kepentingan Hasilnya untuk menyempurnakan deskripsi isu-isu pembangunan berkelanjutan
3 2 Mengorganisasi isu-isu pembangunan Melakukan pengelompokkan isu-isu pembangunan berdasarkan kesamaan substansi/muatan hasil verifikasi dan klarifikasi Pengelompokkan isu-isu pembangunan dilakukan bersama-sama dengan pemangku kepentingan Memastikan kelompok-kelompok isu pembangunan selaras dengan tujuan KLHS
3 3 Memilih isu-isu strategis Permasalahan pembangunan diuji apakah sudah memenuhi kriteria strategis yg berorientasi pada pengarusutamaan PB Gunakan teknik pembobotan dengan tabel yg disediakan Pengisian dapat dilakukan oleh tiap individu yang terlibat/secara musyawarah Kriteria tersebut dianalisis kecenderungannya Semakin besar pembobotannya semakin besar dampak/risiko Diskusi dan verfikasi dapat berulang hingga terjalin kesepakatan
4 Bersifat lintas sektor Potensi dampaknya kumulatif & berefek ganda Bersifat lintas wilayah Berdampak Negatif jangka Panjang jika tidak diselesaikan
Isu Pokok Kriteria A: Dampak Kumulatif Kriteria B: Lintas Sektoral Kriteria Kriteria C: Lintas Wilayah Kriteria D: Dampak Jangka Panjang Kriteria E: Dampak Luas thdp Pemangku Kepentinga n Kriteria... Z Isu 1 6 5 4 3 2 1 6 5 4 3 2 1 6 5 4 3 2 1 6 5 4 3 2 1 6 5 4 3 2 1 6 5 4 3 2 1 Isu 2 6 5 4 3 2 1 6 5 4 3 2 1 6 5 4 3 2 1 6 5 4 3 2 1 6 5 4 3 2 1 6 5 4 3 2 1 Isu... n 6 5 4 3 2 1 6 5 4 3 2 1 6 5 4 3 2 1 6 5 4 3 2 1 6 5 4 3 2 1 6 5 4 3 2 1 Total Nilai per Kriteria Total Nilai per Isu Tidak diisi Isu Pokok Isu 1 Isu 2 Isu... n Kriteria A: Dampak Kumulatif Kriteria B: Lintas Sektoral Kriteria Kriteria C: Lintas Wilayah Kriteria D: Dampak Jangka Panjang Kriteria E: Dampak Luas thdp Pemangku Kepentinga n Kriteria... Z Total Pembobotan 10 % 15 % 20 % 25 % 20 % 10 % 100 %
Isu Pokok Isu 1 Isu 2 Kriteria A: Dampak Kumulatif Nilai X bobot (Isu 1 vs Kriteria A) Nilai X bobot (Isu 2 vs Kriteria A) Kriteria B: Lintas Sektoral Nilai X bobot (Isu 1 vs Kriteria B) Nilai X bobot (Isu 2 vs Kriteria B) Kriteria C: Lintas Wilayah Kriteria Kriteria D: Dampak Jangka Panjang Kriteria E: Dampak Luas thdp Pemangku Kepentinga n Kriteria... Z... dst... dst... dst... dst... dst... dst... dst... dst Total Nilai Bobot per Isu (nilai penting untuk menetapkan pilihan isu strategis) Total nilai x bobot isu pokok 1 Total nilai x bobot isu pokok 2 Isu... n... dst... dst... dst... dst... dst... dst... dst Total Nilai per Kriteria Hanya untuk pertimbangan Hanya utk pertimbangan Hanya utk pertimbangan Hanya utk pertimbangan Hanya utk pertimbangan Hanya utk pertimbangan KLHS DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RPJPD/RPJMD
KELOMPO K ISU KRITERIA Aktual Komplek Urgen Relevan Dampak Positif (Riil dan (Melibatk (Darurat dan (Mempunyai (Mendukung saat ini an segera harus keterkaitan/ pencapaian terjadi serta sejumlah di atasi serta berpengaruh visi, misi, jadi aspek berpotensi terhadap dan tujuan perhatian) saling dampak visi, misi dan pembanguna terkait jangka tujuan n) (aktor, panjang) pembanguna sektor, n) wilayah)) Sensitif Inklusi Jumlah (Berpotensi (secara berantai) mengurangi upaya pencapaian tujuan pembangun an secara signifikan dan/ atau berresiko biaya tinggi) (Spesifik pada kelompok atau jenis yang bersangkuta n) (Besaran / skala kumulati f) Total kondisi daerah kajian KLHS DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RPJPD/RPJMD
4 Menetapkan isu-isu PB yang menjadi fokus KLHS Hasil langkah ke-3 didiskusikan kembali kepada pemangku kepentingan Menyepakati isu-isu PB untuk proses KLHS Menentukan wilayah yang terkait dengan isu-isu Menentukan batasan waktu dari dampak isu-isu
Lingkup wilayah kajian Wilayah administrasi Wilayah ekologi Wilayah enclaves (kantong kerentanan) Ruang & Jangka Waktu Temporal
Batas Wilayah Administrasi Batas Ekologi (Mis. Fisiografi) Wilayah Kajian Isu-Isu Strategis
Identifikasi hingga menemukan akar penyebabnya
Hasil Pra-pelingkupan dan Pelingkupan dapat disajikan dalam sebuah tabel. Isu Pembangunan Berkelanjutan: Penjelasan singkat: Kesehatan Masyarakat Kondisi kesehatan masyarakat di Provinsi/Kabupaten/Kota bersangkutan bila dibandingkan dengan kondisi masyarakat di wilayah administrasi sekitarnya dan nasional Sumber penurunan kesehatan masyarakat Masalah yang ditimbulkan dari penurunan isu kesehatan masyarakat misalnya: Dampak semakin luasnya sebaran kasus penyakit tertentu, meningkatnya pembiayaan Jamkesmas dan dilengkapi dengan : Wilayah geografis area yang sudah mengalami penurunan kesehatan massyarakat dan perkiraan wilayah yang perlu diperhatikan untuk analisis KLHS Kelompok masyarakat yang rentan terhadap dampak yang akan muncul Kaitkan dengan wilayah sekitarnya, misal adanya K,R,P eksisting wilayah tetangga yang dapat mempengaruhi isu baik positif maupun negatif
Tujuan/Indikator Capaian Tujuan/indikator capaian harus diambil dari dokumen kebijakan, rencana dan program yang telah ada baik di tingkat nasional maupun Provinsi/Kabupaten/Kota Mis. Penurunan kasus DBD hingga 50% Penurunan kasus ISPA di sekitar kawan industri hingga 10% Isu-isu spesifik yang perlu Polusi dari kegiatan industri didiskusikan lebih lanjut terkait Penurunan kawasan permukiman kumuh isu keberlanjutan Peningkatan sanitasi lingkungan Data dan analisis untuk Data dari monitoring kualitas udara dan air baseline Data kasus DBD Pemangku Kepentingan Perkiraan pemangku kepentingan yang akan terkena dampak
Isu-Isu yang bersifat lintas kepentingan Sosial- Budaya Populasi Migrasi Jaringan sosial Norma sosial/budaya Keterikatan tempat Kehidupan subsisten Pembagian pendapatan Pergeseran mata pencaharian Timbul norma sosial/ budaya baru Habitat Penggunaan Tanah Daya dukung Daya Tampung Ekologi Ekonomi Pendapatan dari pemanfaatan danau (perikanan dan energi) Pendapatan dari pemanfaatan sekitar Danau (pariwisata dan kegiatan ekonomi Konsentrasi / Kluster kehidupan baru; Kualitas Kehidupan baru; Eko-turisme Legislasi baru Urbanisasi Ekspor hasil pertanian/perik anan ikutan multiplier effects) Isu-Isu yang bersifat lintas kepentingan
PELAKSANAAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS TELUK JAKARTA (PANTURA TANGERANG, JAKARTA DAN BEKASI) Tim KLHS Teluk Jakarta Oktober Desember 2010
Workshop Kab. Tangerang Provinsi DKI Jakarta Kab. Bekasi Peserta - KLH - Instansi Daerah - Tenaga ahli/ Narasumber - Dunia usaha - LSM/Asosiasi - KLH - Instansi Daerah - Tenaga ahli/ Narasumber - Dunia usaha - LSM/Asosiasi - KLH - Instansi Daerah - Tenaga ahli/ Narasumber - Dunia usaha
Identifikasi isu-isu pembangunan berkelanjutan dilakukan melalui pelibatan seluruh pemangku kepentingan di wilayah pantai Utara Teluk Jakarta dalam rangkaian kegiatan seminar awal, FGD dan workshop. 27
Dinamika global Revisioning dan regional Jakarta Delta City Mindset, value Visi Jakarta sebagai Global City Perilaku birokrasi Kesenjangan antar wilayah di Indonesia Kebijakan Alih fungsi lahan tak terkontrol Urban sprawl Pasang surut Ledakan demografis Perubahan iklim Kesenjangan, ketegangan dan konflik sosial Gempa Pasokan air minum Deforestasi Pertambangan pasir Abrasi pantai Kenaikan muka air laut Cuaca ekstrim Sampah perairan Pencemaran limbah cair Rekayasa sosial Ekstraksi air tanah Penurunan tanah Pengawasan bangunan air Erosi Sedimentasi Tanah baru Degradasi mangrove Sempadan sungai susut Banjir Rob Hujan ekstrim Kualitas perairan Zoning Pantura ramah bencana dan konflik Gangguan proses pendinginan PLTU Pencemaran minyak dari transportasi ZONING PANTURA RAMAH BENCANA DAN KONFLIK!! 28
1. Land Subsidence 2. Rob dan Kenaikan Muka Air Laut 3. Banjir/Genangan 4. Abrasi dan Kerusakan Pantai 5. Degradasi Ekosisitem Mangrove 6. Ketersediaan dan Kerawanan Air Bersih 7. Sedimentasi 8. Pencemaran Perairan Akibat Limbah Domestik dan Industri 9. Penanganan Sampah 10.Pemanfaatan Ruang Laut 29
1. Tidak adanya visi keberlanjutan dalam konteks persaingan global/regional wilayah Teluk Jakarta maupun greater Jakarta 2. Kebijakan yang ada belum secara jelas merespon dan mengantisipasi ancaman permasalahan sosial yang ada 3. Inefisiensi pemanfaatan lahan ditandai dengan kepadatan tinggi dalam pemukiman horizontal 4. Pola penataan spasial yang kurang mempertimbangkan keseimbangan dan keselarasan sosial & ekonomi mengakibatkan segregasi sosial, kelas menengah tersingkirkan (urban sprawl), rawan konflik sosial, penurunan daya saing dan kualitas lingkungan hidup 5. Kemiskinan & hilangnya kesempatan berusaha mengancam strata ekonomi lemah 30