BAB I PENDAHULUAN. mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap

BAB I PENDAHULUAN. cara menjelaskan dan mendefinisikan makna belajar (learning). Di antaranya

BAB I PENDAHULUAN. maka dari itu perlu dilakukan peningkatan mutu pendidikan. Negara Kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. kembangkan potensi-potensi siswa dalam kegiatan pengajaran. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dirinya melalui proses pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal dan diakui

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baik (Hamalik, 2009, h. 60). Dalam UU No. 20 Tahun 2003 pendidikan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses belajar yang membantu manusia dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan yang cukup

mengembangkan potensi diri mereka melalui proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, dan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen utama kebutuhan manusia. Melalui

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha untuk meningkatkan kualitas diri seseorang di

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan. Kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN. kurang memperhatikan sektor pendidikannya. Pendidikan memiliki peran dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. Syamsuddin Abin (2007, h. 22) mengatakan bahwa pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. pertama dan utama adalah pendidikan. Pendidikan merupakan pondasi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. kehidupan sehingga diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal.

BAB I PENDAHULUAN. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pendidikan akan berhasil dengan. negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. partisipasi dalam proses pembelajaran. Dengan berpartisipasi dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini dijelaskan dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. guru, isi atau materi pelajaran, dan siswa. 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sarana yang dapat menumbuh-kembangkan potensipotensi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan, sebab tanpa pendidikan manusia akan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. kesejahteraan hidup. Pentingnya pendidikan di Indonesia tercermin dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena dengan pendidikan manusia dapat berguna dan mandiri. Selain itu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) efektif untuk kelompok kecil. Model ini menunjukkan efektivitas untuk berpikir

BAB I PENDAHULUAN. karakter kuat, berpandangan luas ke depan untuk meraih cita-cita yang

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. orang bisa menjadi apa yang dia inginkan serta dengan pendidikan pula

BAB I PENDAHULUAN. dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan sumber daya manusia dalam menuju masa depan yang lebih baik,

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap perkembangan dunia pendidikan. Dengan adanya kurikulum 2013

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang maju adalah bangsa yang mampu menunjukan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. dan negara. Sebagaimana dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu usaha yang bertujuan untuk mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok manusia dan memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. salah satu bidang pembangunan yang dapat perhatian serius dari pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

I. PENDAHULUAN. Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak perubahan.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan negara. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Pasal 3 Tahun tentang tujuan pendidikan nasional yaitu;

I. PENDAHULUAN. cara-cara berkomunikasi yang efektif, sehingga dapat dijadikan sebagai. kemampuan pemahaman konsep terhadap materi yang diajarkan.

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk selalu berfikir dan mencari hal-hal yang baru. Pendidikan tidak

BAB I PENDAHULUAN. nasional dalam bab II pasal 3 tentang aturan tentang pendidikan nasional di sebutkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. sendiri, masyarakat maupun bangsa. Di dalam Undang-undang nomor 20 tahun. 2003Pasal 1 tentang sistem Pendidikan Nasional bahwa:

I. PENDAHULUAN. Istilah pendidikan mengandung fungsi yang luas dari pemelihara dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Berdasarkan UU No. 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional,

BAB 1 PENDAHULUAN. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

BAB I PENDAHULUAN. karena pada dasarnya setiap orang membutuhkan pendidikan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN THINK PAIR SQUARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di negara Indonesia dilakukan dalam upaya meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah pembelajaran, pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia, supaya anak didik menjadi manusia yang berkualitas, profesional,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nina Indriani, 2013

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan dan mengembangkan

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut adanya sumber daya manusia. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. yang diharapkan. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Cindy Noor Indah putri, 2014

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di Indonesia. Banyak permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan salah satunya adalah bidang pendidikan. proses pembelajaran agar siswa secara aktif

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu bentuk upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kesadaran tentang pentingnya pendidikan telah mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap setiap perkembangan dunia pendidikan. Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 dinyatakan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan merupakan fokus utama yang sangat penting di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari berbagai usaha pemerintah untuk memajukan dan meningkatkan mutu pendidikan. Tidak ketinggalan pula antusias masyarakat Indonesia yang sudah menyadari pentingnya pendidikan sehingga menjadi satu sinergi untuk mewujudkan hal tersebut. Kegiatan utama dalam proses pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar mengajar. Proses belajar mengajar yang ada merupakan penentu keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan kepada siswa yang belajar diharapkan mengalami perubahan baik dalam bidang pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap. Perubahan tersebut dapat tercapai bila ditunjang berbagai macam faktor. 1

2 Permasalahan yang kini dihadapi dalam dunia pendidikan adalah bagaimana meningkatkan kualitas pendidikan yang umumnya dikaitkan dengan tinggi atau rendahnya prestasi belajar yang diperoleh siswa. Berbagai usaha telah dilakukan oleh pengelola pendidikan dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, salah satunya dengan melakukan perubahan kurikulum dan perubahan proses pembelajaran di sekolah. Langkah ini merupakan langkah awal untuk meningkatkan mutu pendidikan. Namun kenyataannya prestasi belajar siswa masih kurang sesuai dengan apa yang diharapkan. Selain itu,permasalahan terjadi dalam proses pembelajaran yaitu peserta didik kurang mampu untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru, hal ini disebabkan oleh guru sering menganggap peserta didik mempunyai peran pasif dalam proses pembelajaran. Namun kenyataan nya peserta didik akan berperan aktif dalam dunianya sendiri. Akibatnya hasil belajar siswa yang diharapkan belum terwujud maka peningkatan kualitas pendidikan belum dapat terealisasikan. Suatu pembelajaran agar dapat berjalan optimal, seorang guru hendaknya merencanakan suatu kegiatan belajar mengajar dan menetapkan tujuan pembelajaran sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah dalam pemilihan dan penggunaan model pembelajaran. Musfiqan (2012, h. 12) menyatakan bahwa kemampuan pendidik dalam mengembangkan model pembelajaran merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan peserta didik dalam mencapai kompetensi yang diharapkan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, menurut guru Biologi SMA Kemala Bhayangkari Bandung, hasil belajar siswa khususnya kelas X dari tahun

3 ke tahun tidak terdapat peningkatan secara signifikan pada konsep Ekosistem yang mana siswa yang mencapai KKM yaitu 75 tidak lebih dari 40%. Ada beberapa faktor dari permasalahan tersebut yaitu kurangnya kreativitas dalam kegiatan pembelajaran, kurang disiplinnya siswa dalam belajar, penggunaan media dan model pembelajaran yang kurang inovatif serta metode pembelajarannya pun masih menggunakan metode ceramah sehingga dianggap siswa sangat membosankan karena tidak ada variasi pada kegiatan pembelajaran. Berdasarkan data hasil observasi tersebut maka pokok bahasan Ekosistem perlu mendapatkan perhatian khusus sehingga peneliti menetapkan pokok bahasan ini adalah pokok bahasan yang akan di teliti. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk memperbaiki masalah pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Mengantisipasi masalah tersebut, dalam proses pembelajaran harus digunakan model pembelajaran yang sesuai agar hasil belajar siswa dapat meningkat. Strategi pembelajaran yang diharapkan peneliti adalah penggunaan model pembelajaran yang mampu membantu siswa menjadi aktif, kreatif, serta dengan mudah mempelajari konsep. Salah satu caranya dengan menerapkan model pembelajaran tipe Think Pair Share dalam proses pembelajaran. Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) yang merupakan suatu strategi mengajar yang diterapkan oleh guru agar pengajaran dapat berlangsung lebih efektif, dan efisien yang di dalamnya terdapat langkah-langkah yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran yang tersusun rapi dan logis sehingga tujuan pembelajaran yang diterapkan dapat tercapai. Pembelajaran kooperatif

4 merupakan salah satu pembelajaran dimana guru membagi siswa kedalam kelompok kecil yang heterogen. Belajar merupakan suatu upaya yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interakasi dengan lingkunganya (Djamarah, 2010, h. 122). Belajar memiliki tujuan tertenu karena merupakan bagian dari pendidikan. Tujuan dari pendidikan yaitu mengubah anak dalam hal berfikir, merasa, berbuat dan merubah kelakuan (Nasution, 2011). Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang banyak melibatkan peran siswa secara lebih aktif dimana pada model pembelajaran ini siswa cenderung lebih dapat melibatkan diri. Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran Think Pair Share. Pada model pembelajaran ini siswa dapat mengemukakan hasil pemikiran mereka dan bisa saling berbagi pengetahuan yang mereka tahu sehingga aktivitas belajar dapat meningkat karena peran siswa yang lebih aktif. Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengingat suatu informasi dan seorang siswa juga dapat belajar dari siswa lain serta saling menyampaikan idenya untuk didiskusikan sebelum disampaikan di depan kelas. Selain itu, Think Pair Share (TPS) juga dapat memperbaiki rasa percaya diri dan semua siswa diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam kelas. Think Pair Share (TPS) sebagai salah satu metode pembelajaran kooperatif yang terdiri dari 3 tahapan, yaitu thinking, pairing, dan sharing. Guru tidak lagi sebagai

5 satu-satunya sumber pembelajaran (teacher oriented), tetapi justru siswa dituntut untuk dapat menemukan dan memahami konsep-konsep baru (student oriented). Model pembelajaran Think-Pair-Share diharapkan siswa dapat mengembangkan keterampilan berfikir dan menjawab dalam komunikasi antara satu dengan yang lain, serta bekerja saling membantu dalam kelompok kecil. Hal ini sesuai dengan pengertian dari model pembelajaran Think-Pair-Share itu sendiri, sebagaimana yang dikemukakan oleh Lie (2008, h. 57) bahwa, Think- Pair-Share adalah pembelajaran yang memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri dan bekerjasama dengan orang lain. Dalam hal ini, guru sangat berperan penting untuk membimbing siswa melakukan diskusi, sehingga terciptanya suasana belajar yang lebih hidup, aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Dengan demikian jelas bahwa melalui model pembelajaran Think-Pair-Share, siswa secara langsung dapat memecahkan masalah, memahami suatu materi secara berkelompok dan saling membantu antara satu dengan yang lainnya, membuat kesimpulan (diskusi) serta mempresentasikan di depan kelas sebagai salah satu langkah evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Peneliti berharap dengan model pembelajaran Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam konsep materi ekosistem. Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara mahkluk hidup dengan lingkungannya. (Aryulina, 2007, h. 267). Ekosistem bisa disebut juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.

6 Dalam mempelajari konsep Ekosistem diperlukan strategi pembelajaran yang tepat agar siswa mendapatkan hasil belajar sesuai yang diharapkan. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, serta melihat kemampuan akademik siswa di sekolah yang akan menjadi subjek penelitian, maka penulis tertarik untuk meneliti penerapan model pembelajaran Think Pair Share dalam pembelajaran Biologi di SMA Kemala Bhayangkari Bandung. Materi yang diambil dalam penelitian ini adalah Ekosistem. Pembelajaran Ekosistem dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share akan dirasa cocok digunakan untuk materi ini karena materi Ekosistem lebih banyak melakukan analisis terhadap suatu kejadian atau masalah serta berdiskusi untuk menyelesaikannya. Maka diambil judul penelitian: Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Think Pair Share untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Ekosistem di Kelas X. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Hasil belajar siswa khususnya kelas X dari tahun ke tahun tidak terdapat peningkatan secara signifikan pada konsep Ekosistem. Siswa yang mencapai KKM yaitu 75 tidak lebih dari 40%. Hal ini dikarenakan kurangnya kreativitas dalam kegiatan pembelajaran, kurang disiplinnya siswa dalam belajar dan masih menggunakan metode ceramah dalam kegiatan pembelajaran.

7 2. Siswa masih menganggap bahwa konsep materi Ekosistem sulit dikarenakan sulit untuk dibayangkan dan pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari. 3. Guru masih menggunakan media yang kurang inovatif dan penggunaan model pembelajaran yang tidak inovatif sehingga dianggap siswa sangat membosankan karena tidak ada variasi pada kegiatan pembelajaran. 4. Minat dan kreativitas siswa dalam kegiatan pembelajaran masih terlihat kurang. Biasanya siswa tidak mempersiapkan diri untuk belajar, tidak berperan aktif dalam proses pembelajaran, kurang termotivasi dalam belajar, tidak serius dalam kegiatan pembelajaran, siswa hanya belajar pada saat jam pelajaran saja yang berdampak pada perbedaan penguasaan kompetensi setiap siswa. 5. Media dan metode pembelajaran yang belum efektif diterapkan di kelas dalam proses belajar mengajar, khususnya mengenai konsep Ekosistem. C. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian 1. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan masalah ini adalah Apakah penerapan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep Ekosistem di kelas X? 2. Pertanyaan Penelitian a. Bagaimana hasil belajar siswa dalam pembelajaran biologi sebelum diterapkan model pembelajaran Think Pair Share?

8 b. Bagaimana respon siswa setelah pembelajaran biologi dengan diterapkan model pembelajaran Think Pair Share? c. Bagaimana dokumen yang digunakan guru selama pembelajaran biologi dengan diterapkan model pembelajaran Think Pair Share? d. Bagaimana aktivitas siswa selama pembelajaran biologi dengan diterapkan model pembelajaran Think Pair Share? e. Bagaimana aktivitas guru selama pembelajaran biologi dengan diterapkan model pembelajaran Think Pair Share? f. Bagaimana perubahan tingkat pengetahuan kognitif setelah diterapkan model pembelajaran Think Pair Share pada pembelajaran biologi? D. Batasan Masalah Pembatasan masalah sangat perlu untuk mempermudah atau menyederhanakan penelitian, selain itu juga berguna untuk menetapkan segala sesuatu yang erat kaitannya dengan sikap ilmiah seperti keterbatasan waktu, biaya, kemampuan penulis dan lain-lain. Oleh karena itu penulis membatasi permasalahan untuk menghindari meluasnya masalah, penulis membatasi permasalahan sebagai berikut: 1. Materi pada pembelajaran ini adalah konsep ekosistem 2. Model pembelajaran dengan menggunakan Think Pair Share 3. Tingkatan kognitif pada penelitian adalah dari C2 sampai dengan C4 4. Objek penelitian ini adalah siswa kelas X MIA di SMA Kemala Bhayangkari Bandung.

9 E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dalam pelajaran biologi. 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) terhadap Hasil belajar siswa. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengajar, peserta didik, dan peneliti lain sehingga disimpulkan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Guru a. Sebagai alternatif dalam memilih model pembelajaran. b. Memberikan model pembelajaran kooperatif untuk menjelaskan konsep Ekosistem. c. Menambah referensi dalam memilih model pembelajaran yang akan digunakan dalam suatu kegiatan belajar mengajar. 2. Bagi Siswa a. Mendapatkan pengalaman belajar baru dengan menggunakan Think Pair Share b. Pembelajaran dengan menggunakan Think Pair Share dapat berpotensi mengembangkan kemampuan hasil belajar siswa. c. Penggunaan Think Pair Share membantu siswa menjadi pemikir hebat dan fleksibelitas dan membuat siswa menjadi lebih peka terhadap setiap permasalahan.

10 3. Bagi Peneliti Lain a. Memberikan informasi tentang peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan Think Pair Share. b. Memberikan kesempatan bagi peneliti lain untuk mengembangkan Think Pair Share G. Kerangka Pemikiran Pendidikan sebagai upaya memanusiakan manusia pada dasarnya mengembangkan kemampuan/potensi individu sehingga bisa hidup optimal baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat serta nilai-nilai moral dan sosial sebagai pedoman hidupnya. Pendidikan adalah proses sosialisasi untuk mengembangkan potensi dirinya sesuai dengan kapasitas yang dimilikinya. Pendidikan merupakan fokus utama yang sangat penting diindonesia. Hal ini dapat dilihat dari berbagai usaha pemerintah untuk memajukan dan meningkatkan mutu pendidikan. Tidak ketinggalan pula antusias masyarakat Indonesia yang sudah menyadari pentingnya pendidikan sehingga menjadi satu sinergi untuk mewujudkan hal tersebut. Kegiatan utama dalam proses pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar mengajar. Belajar selalu berkenaan dengan perubahan-perubahan pada diri orang yang belajar, apakah itu mengarah kepada yang lebih baik ataupun yang kurang baik. Pembelajaran kooperatif memanfaatkan kecenderungan siswa untuk berinteraksi. Pembelajaraan kooperatif merupakan pendekatan pembelajaran melalui penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar. Usaha kerja sama masing-masing anggota

11 kelompok mengakibatkan manfaat timbal balik sehingga semua anggota kelompok memperoleh prestasi, kegagalan maupun keberhasilan ditanggung bersama. Model pembelajaran yang bisa dipakai salah satunya adalah model pembelajaran Think Pair Share. Model Think Pair Share merupakan model pembelajaran kooperatif sederhana yang berarti berfikir berpasangan dan berbagi. Model Cooperative Learning Tipe Think Pair Share yang berarti berfikirberpasangan-berbagi semula dikembangkan oleh Frank Lyman, juga oleh Spencer Kagan bersama Jack Hassard. Pada moodel ini oleh Johnson dan Johnson menyebutrnya tengoklah pasanganmu (Turn to Your Partner). Isjoni (2010, h. 78) menyatakan bahwa teknik ini memberikan siswa kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Konsep materi yang dipilih oleh peneliti dalam pembelajaran yaitu tentang materi Ekosistem yang mana di ajarkan di kelas X SMA semester 2. Konsep materi ini dianggap cukup sulit dalam memahaminya. Sesuai yang dijelaskan Hasil belajar diperoleh dari proses belajar. Untuk dapat menentukan tercapai tidaknya tujuan pendidikan dan pengajaran perlu dilakukan usaha atau tindakan penilaian atau evaluasi, evaluasi pada dasarnya memberikan pertimbangan atau harga atau nilai berdasarkan kriteria tertentu, Sudjana (2008, h. 111). Hasil belajar dalam ketercapaiannya yaitu domain kognitif.

12 Masalah yang ditemukan di SMA Kemala Bhayangkari Solusi 1. Dalam pembelajaran ekosistem guru hanya menerapkan metode ceramah tanpa diarahkan untuk melakukan pengamatan secara langsung 2. Interaksi yang terjadi pada saat pembelajaran hanya berjalan satu arah (antara guru dan siswa saja) 3. Siswa kurang di berikan kesempatan dalam mengeksplorasi kemampuan dirinya 4. Hasil belajar siswa di bawah KKM Tujuan yang Ingin Dicapai Peningkatan hasil belajar siswa Instrumen berupa Pretest, Posttest Penerapan model Think Pair Share Keunggulan Model Think pair share 1. Dapat memberikan pengalaman baru dalam belajar Biologi 2. Membangkitkan motivasi belajar Biologi bagi para siswa 3. Dapat memberikan kesempatan siswa untuk mengeksplorasi kemampuan diri dan pengetahuannya 4. Dapat memberikan ruang kepada para siswa untuk berinteraksi dengan guru, dengan sesama siswa, dengan lingkungan, dan dengan bahan ajar yang akan di lakukan 5. Dapat mengembangkan keterampilan sains para siswa Terjadi peningkatan hasil belajar siswa Bagan 1.1 Kerangka Pemikiran

13 H. Asumsi dan Hipotesis 1. Asumsi Suharsimi Arikunto (2006, h. 65) menyatakan bahwa asumsi adalah sesuatu yang dianggap tidak mempengaruhi atau konstan.asumsi menetapkan faktor-faktor yang diawasi. Asumsi dapat berhubungan dengan syarat-syarat, kondisi-kondisi, dan tujuan-tujuan.asumsi memberi hakekat, bentuk dan arah argumentasi. Sehubungan dengan hal di atas maka penulis menggambarkan asumsi sebagai berikut: 1. Guru sebagai tenaga pengajar harus mensiasati penggunaan media pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. 2. Guru sebagai tenaga pendidik sudah sesuai dengan bidang keahlian khususnya untuk mata pelajaran biologi 3. Pembelajaran di SMA Kemala Bhayangkari dapat menggunakan model pembelajaran Think Pair Share. 2. Hipotesis Sugiyono (2014, h. 64) menyatakan bahwa hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.

14 Berdasarkan pengertian tersebut penulis mengajukan hipotesis, yaitu: 1. Adanya peningkataan hasil belajar siswa pada pelajaran biologi dengan menggunakan penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) di SMA Kemala Bhayangkari. 2. Terdapat pengaruh Hasil belajar siswa pada pelajaran biologi dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share kelas X di SMA Kemala Bhayangkari. I. Definisi Operasional Sugiyono (2008, h. 38) mengemukakan bahwa definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan peneliti sendiri dan menjelaskan bagaimana peneliti itu mengukur variable variable yang terdapat dalam penelitian. Definisi operasional ini dimaksudkan untuk memberikan kejelasan makna serta penegasan istilah yang berhubungan dengan konsep-konsep pokok yang terkandung dalam penelitian. Maka penulis mendefinisikan konsep-konsep pokok yang terkandung dalam penelitian sebagai berikut: 1. Penerapan,Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Penerapan adalah perbuatan menerapkan sedangkan menurut beberapa ahli berpendapat bahwa,penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekan suatu teori,meto,dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Model Pembelajaran Think Pair Share, merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Dengan asumsi bahwa semua resitasi atau diskusi membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan

15 kelas secara keseluruhan, dan prosedur yang digunakan dalam Think Pair Share dapat memberi murid lebih banyak waktu berfikir, untuk merespon dan saling membantu. 3. Kemampuan,Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2012, h. 849), kemampuan adalah kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. 4. Hasil Belajar Siswa, merupakan hasil yang dicapai dalam bentuk angka-angka atau skor setelah diberikan tes hasil belajar pada setiap akhir pembelajaran. Nilai yang diperoleh siswa menjadi acuan untuk melihat penguasaan siswa dalam menerima materi pelajaran (Dahar 2011, h. 11) 5. Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya dan suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi (Aryulina, dkk. 2007, h. 267). Berdasarkan pengertian istilah diatas, maka yang dimaksud dengan Model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) Dalam Meningkatkan hasil belajar Siswa Pada Pelajaran Biologi Kelas X dalam penelitian ini adalah suatu daya yang dapat membentuk suatu perbuatan pada hal ini yang dimaksud adalah model pembelajaran secara berkelompok sehingga mendapatkan peningkatan hasil belajar yang lebih baik dari proses belajar mengajar sebelumnya yang biasa digunakan.

16 J. Struktur Organisasi Skripsi 1. Bagian Pembuka Skripsi a. Halaman Sampul b. Halaman Pengsahan c. Halaman Motto Dan Persembahan d. Halaman Pernyataan Keaslian Skripsi e. Kata Pengantar f. Ucapan Terima Kasih g. Abstrak h. Daftar Isi 2. Bagian Isi Skripsi a. Bab I Pendahuluan b. Bab II Kajian Teoritis c. Bab III Metode Penelitian d. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan e. Bab V Simpulan dan Saran 3. Bagian Akhir Skripsi a. Daftar Pustaka b. Lampiran-lampiran c. Daftar Riwayat Hidup