PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU SECARA ERGONOMIS

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN ALAT PENYARINGAN DALAM PROSES PEMBUATAN TAHU

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS

PENGEMASAN SARI KEDELAI UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA. Program Studi Teknik Mesin D3, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang

DESAIN BENTUK FISIK KERETA DORONG SESUAI ANTROPOMETRI ANAK-ANAK UNTUK PENJUAL COBEK ANAK

PERANCANGAN ALAT PENGEPRESS TAHU UNTUK TINGKAT INDUSTRI RUMAH TANGGA DENGAN GOOGLE SKETCHUP

PERANCANGAN TEMPAT PENCELUP UNTUK PROSES PEWARNAAN BENANG TENUN (STUDI KASUS : Di IKM Tenun Ikat MEDALI MAS )

PERANCANGAN ALAT PEMINTAL BENANG ERGONOMIS KERAJINAN TENUN IKAT

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.

PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

SKRIPSI PERANCANGAN ALAT BANTU PROSES PENGANGKUTAN MILKCAN

RANCANG BANGUN ALAT TANAM BENIH JAGUNG ERGONOMIS DENGAN TUAS PENGUNGKIT

PERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI


SKRIPSI PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MENGANGKUT KACANG KEDELAI

RANCANG BANGUN PROTOTIPE ALAT TANAM BENIH JAGUNG ERGONOMIS DENGAN TUAS PENGUNGKIT DAN MEKANIK PEMBUAT LUBANG UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS TANAM

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

Rancang Bangun Mesin Pemipil Jagung Untuk Meningkatkan Hasil Pemipilan Jagung Kelompok Tani Desa Kuala Dua

PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK PROSES PEWARNAAN ROOSTER

Penerapan Mesin Pencetak Batako Untuk Meningkatkan Hasil Produksi Di Desa Jatiguwi Sumberpucung Malang

BAB I PENDAHULUAN. Kedelai merupakan salah satu produk pertanian yang banyak manfaatnya,

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

MESIN UNTUK HOME INDUSTRY KACANG TELUR

BAB I PENDAHULUAN. jasa produksi (Eko Nurmianto, 2008). Fasilitas kerja yang dirancang tidak

SKRIPSI PERANCANGAN ALAT ANGKAT MANUAL DENGAN TAMBAHAN GARPU TERPISAH UNTUK PT. X

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PERBAIKAN BENTUK ROMPI PELINDUNG TUBUH PENGENDARA SEPEDA MOTOR

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin

Ergonomic and Work System Usulan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Pada Stasiun Perebusan Tahu di UD. Geubrina

SKRIPSI PERANCANGAN ALAT BANTU PROSES PENGGANTIAN RODA TRUK

ANALISIS POSTUR KERJA MANUAL MATERIAL HANDLING DENGAN METODE OVAKO WORKING ANALISIS SYSTEM (OWAS) PADA HOME INDUSTRI MAWAR

PERANCANGAN ALAT PENUANG POLYPROPYLENE DAN POLYETHYLENE YANG ERGONOMIS KE MESIN INJECTION MOULDING PT. RAJAWALI PLASTICK

Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe

Oleh : Endiarto Satriyo Laksono Maryanto Sasmito

PERANCANGAN ALAT PEMOTONG NENAS YANG ERGONOMIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

REDESAIN BONCENGAN ANAK PADA SEPEDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI

PERBAIKAN POSTUR KERJA PADA PROSES PENGIKIRAN WAJAN DI SP ALUMINIUM YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Rancang Bangun Mesin Pengolahan Kopi Terpadu

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap produktivitas kerja manusia. Perancangan atau redesain

BAB I PENDAHULUAN. tradisional atau manual terutama pada proses pemerasan sari kedelai.

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

:Dr. Ir. Rakhma Oktavina, MT

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS ERGONOMI PADA PRAKTIK MEMELIHARA RODA DAN BAN MENGGUNAKAN METODE REBA

BAB I PENDAHULUAN. Postur kerja kurang ergonomis saat bekerja bersumber pada posisi kerja operator

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

PEMBUATAN MESIN EMPING MELINJO SISTEM ROLL BERMOTOR LISTRIK UNTUK USAHA KECIL DAN MENENGAH

Evaluasi Postur Kerja Operator Pengangkatan Pada Distributor Minuman Kemasan ABSTRAK

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

BENGKEL JAYA MANDIRI UTAMA SURABAYA - INDONESIA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

PERBAIKAN ALAT BANTU PENGECORAN UNTUK MENGURANGI RESIKO CIDERA AKIBAT KERJA (Studi kasus di Industri Pengecoran Logam ABC Klaten)

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI)

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Konsumsi per Kapita Seminggu pada Makanan Tahu dan Tempe Jenin Bahan Makanan

Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: PENGARUH PUTARAN PISAU TERHADAP KAPASITAS DAN HASIL PERAJANGAN PADA ALAT PERAJANG SINGKONG

Usulan Desain Proses Pengangkatan Sari Kedelai ke Penyaringan (Studi Kasus Pabrik Tahu di Batam)

Perancangan Alat Bantu Pemasangan Stiker Gitar untuk Mengurangi Keluhan dan Memperbaiki Postur Kerja di Tarjo Guitar Sukoharjo

PERANCANGAN ALAT BANTU PEMINDAHAN GALON AIR MINERAL (STUDI KASUS: DEPOT AIR MINERAL PEKANBARU)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013

RANCANG ULANG WHEELBARROW YANG ERGONOMIS DAN EKONOMIS

PERANCANGAN ALAT PENCETAK PEMPEK KRITING DI UKM PEMPEK BU LINA PALEMBANG

BAB V ANALISA DAN HASIL. semua proses kerja yang akan dijelaskan pada tabel dibawah ini.

Perancangan ulang alat penekuk pipa untuk mendukung proses produksi pada industri las. Sulistiawan I BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

PENERAPAN ALAT PENCAMPUR BUMBU DI SENTRA INDUSTRI KECIL KERIPIK TEMPE SANAN

Desain Troli Ergonomis sebagai Alat Angkut Gas LPG

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

Bab I PENDAHULUAN Latar Belakang

MODIFIKASI ALAT SEBAR BENIH TEMBAKAU JENIS SCATTERPLOT TOOL PILLEN (STP) DI PTPN X JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. Pekerja yang melakukan kegiatan berulang-ulang dalam satu siklus sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

III. METODE PROYEK AKHIR. dari tanggal 06 Juni sampai tanggal 12 Juni 2013, dengan demikian terhitung. waktu pengerjaan berlangsung selama 1 minggu.

PERANCANGAN ULANG ALAT BANTU KERJA WHEEL CHOCK

Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM DAN PETA KERJA UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

Performa (2013) Vol. 12, No.1: 9-18

EFISIENSI LINTASAN PRODUKSI PADA STASIUN KERJA PENYABLONAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014

PERANCANGAN ALAT PEMBUATAN KOTAK KARDUS YANG ERGONOMIS BERDASARKAN UKURAN ANTROPOMETRI

Redesain Alat Pemipihan Biji Melinjo Dengan Pendekatan Metode Antropometri Di UD. SARTIKA

. Pedoman Teknis Pengolahan Mi Sagu - 9

ANALISIS RANCANGAN A. KRITERIA RANCANGAN B. RANCANGAN FUNGSIONAL

HALAMAN JUDULN ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA

RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG LONTONG KERUPUK MENGGUNAKAN TALI SENAR

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: DESAIN ALAT BANTU PADA AKTIVITAS PENUANGAN MATERIAL KEDALAM MESIN PENCAMPUR DI PT ABC DENGAN METODE REBA

Transkripsi:

PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU SECARA ERGONOMIS Indrasari 1,Rahayuningsih 2 1 Universitas Kadiri / Kediri 2 Universitas Kadiri / Kediri Alamat Korespondensi : Jl. Selomangkleng No.1, Telp 0354773032/Fax E-mail: 1) Lolyka Dewi Indrasari,_1 lolyka82@gmail.com, 2) Sri Rahayuningsih_2 sri.nuning@gmail.com Abstrak UD. Saiful Rowi adalah industri kecil yang bergerak dibidang pembuatan tahu secara manual. Proses penyaringan para pekerja dengan berdiri dan bagian tangan menggoyang-goyangkan saringan. Sehingga para pekerja menghabiskan banyak enegi dan waktunya lama, juga proses penyaringannya tidak efisen. Selain itu penggunaan saringan manual menyebabkan keluhan nyeri pekerja dibeberapa bagian tubuh. Dalam penelitian ini alat penyaring dirancang untuk memudahkan pekerjaan dan mempersingkat waktu penyaringan dalam proses pembuatan tahu. Alat ini dibuat dengan menggunakan motor sehingga bisa mengurangi kelelahan cidera para pekerja serta bisa mempercepat proses penyaringan. Dalam menggunakan alat ini penghematannya adalah Rp 1.292.000,-/bulan dan waktu penyaringan bisa dipersingkat sebesar 59,64%. Kata Kunci : Efisien, Saringan, Tahu. 1. PENDAHULUAN UD. Saiful Rowi merupakan salah satu industri tahu berskala kecil yang terletak didaerah Gogorante, Kediri. Industri tersebut memiliki jumlah pekerja sebanyak 10 orang dan mayoritas berjenis kelamin laki-laki. Proses pembuatan tahu ini masih bersifat sederhana, sebab masih banyak proses yang dilakukan secara manual. Adapun proses pembuatan tahu meliputi : proses pencucian, penggilingan, masak, penyaringan, pencetakan, pengepresan, pemotongan serta finishing. Namun akan menjadi efektif dan efisien apabila menggunakan alat yang dapat mempermudah proses produksi khususnya pada proses penyaringan yang dilakukan oleh pekerja. Perancangan alat yang baru pada proses penyaringan bertujuan untuk mempersingkat waktu proses penyaringan sehingga dapat meningkatkan jumlah produksi dan mengurangi beban kerja. Tujuan dari proses penyaringan adalah memisahkan air kedelai dengan ampas yang tidak diperlukan. Pada proses penyaringan pekerja melakukan penyaringan dengan posisi tubuh berdiri dan bagian tangan menggoyang-goyangkan saringan. Penggoyangan saringan dilakukan pekerja dengan cara memegang bagian tepi kiri dan kanan yang diikat dengan tali pada bagian tepi pegangan. Setelah aktivitas penggoyangan selesai maka aktivitas selanjutnya adalah dilakukan pemerasan sampai tersisa ampas yang tidak diperlukan. Jika proses tersebut dilakukan secara berulang-ulang maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi cedera dibagian tubuh seperti lengan, tangan, bahu dan punggung yang dialami pekerja, hal tersebut merupakan salah satu alasan perlunya dibuat alat penyaring tahu. Diharapkan penelitian ini dapat mempermudah pekerja dalam proses penyaringan karena telah menggunakan mesin otomatis sehingga pekerja mudah dan tidak ada beban kerja yang berat, meningkatkan produktivitas perhari, serta menghemat biaya serta meminimasi jumlah tenaga kerja. 2. METODE Data yang dikumpulkan untuk merancang alat penyaring tahu berupa data keluhan pekerja yang sakit, data anthropometri, data waktu penyelesaian pekerjaan pada proses penyaringan, dan besar energi yang dikeluarkan para pekerja. Setelah data dikumpulkan langkah selanjutnya membuat rancangan alat untuk proses penyaringan yang lebih efektif dan efisien sehingga mampu Seminar Nasional dan Gelar Produk SENASPRO 2017 1219

mempersingkat waktu proses dan menghemat biaya. Dalam merancang alat penyaring tahu juga memperhatikan masukan dan keinginan pekerja. Berdasarkan data dan kebutuhan pekerja kemudian muncul konsep perancangan alat. Konsep inilah yang kemudian dinilai dan dipilih salah satu konsep yang baik. Konsep alat yang terpilih kemudian dirancang secara lebih detail untuk menentukan dimensi alat. Setelah itu kemudian dilakukan pembuatan, pengujian alat dan analisa. Pengujian dilakukan untuk menguji apakah alat dapat bekerja sesuai fungsinya. Analisa dilakukan untuk menentukan biaya pembuatan alat, penghematan biaya dan waktu setelah menggunakan alat. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Penyaringan Kedelai yang sudah di masak atau direbus itu kemudian disaring dengan tujuan memisahkan air dengan ampas yang tidak digunakan. Dalam proses ini pekerja saat membutuhkan energi yang banyak untuk menggoyang-goyangkan campuran kedelai agar dapat disaring. Penggoyangan saringan bertujuan untuk mempercepat keluarnya air kedelai yang diinginkan, setelah itu dilakukan pemerasan yang bertujuan untuk memeras air yang masih tersisa di dalam kedelai. Alat yang digunakan dalam proses penyaringan ini sangatlah sederhana yaitu dari kain belacu yang berbentuk segi empat dan di setiap ujung diikatkan dengan besi, proses penyaringan ini membutuhkan waktu sekitar 5 menit. Kain belacu yang dipakai untuk menyaring tersebut diganti rutin tiap 2 minggu sekali. Proses penyaringan dapat dilihat pada gambar 1.Gambar Gambar 1. Proses penyaringan Dari Nordic body Map dapat diketahui bahwa bagian tubuh yang paling sering merasakan sakit adalah bahu, lengan, punggung dan tangan yang dikarenakan pekerjaan banyak di lakukan dengan kekuatan tangan yang berakibat punggung merasa sakit. 1220 SENASPRO 2017 Seminar Nasional dan Gelar Produk

Identifikasi Kebutuhan Pekerja Langkah pertama dalam merancang alat adalah dengan mengumpulkan kebutuhan pekerja. Kebutuhan pekerja dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Kebutuhan Pekerja Pertanyaan pernyataan pekerja Kesulitan apa yang dialami 1. merasa berat saat menggoyang-goyangkan saat menggunakan alat 2. pada saat memeras tangan terasa hangat yang sekarang 3. pegangan mudah putus karena dari tampar 1. dapat mempermudah pekerjaan 2. memakai alat penyaring otomatis Harapan untuk alat baru 3. memiliki pengatur kecepatan 4. meningkatkan efisensi kerja 5. mengurangi resiko cidera 1. mudah dioperasikan 2. alat yang tahan lama Usulan untuk alat baru 3. cukup aman dan kuat 4. mudah dipindahkan 5. tidak memakan banyak tempat 6. mudah untuk dibuat Spesifikasi Produk dengan matrik kebutuhan Metrik (need-metrics matrix) Matrik ini digunakan untuk membantu menentukan kebutuhan pekerja pada proses penyaringan kedelai terhadap metrik tentang alat penyaringan yang dibutuhkan saat ini oleh pekerja. Matrik kebutuhan metrik alat penyaring dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Matrik kebutuhan alat penyaring yang diinginkan pekerja Seminar Nasional dan Gelar Produk SENASPRO 2017 1221

Metrik stailes steel ketebalan bahan yang digunakan menggunakan motor listrik Need 1. Kekuatan 2. Mempermudah pekerjaan 3. Tahan lama 4. Mudah untuk digunakan 5. efisiensi waktu proses 6. Kemudahan untuk membuat 7. Mudah dipindahkan kemampuan menahan beban ukuran alat sesuai dengan dimensi tubuh pekerja volume tampung besar menggunakan roda frekuensi kecepatan putar dapat diatur ukuran alat pengaduk ukuran komponenpenyusun alat lama waktu pembuatan alat lama waktu untuk sekali proses penyaringan Penyusunan Konsep Adapun Concept classification tree untuk alat bantu kerja yang baru dapat dilihat pada gambar 2. Manual Sistem pres dengan ulir Sistem pes dengan tuas penarik Alat Penyaring Bahan Stainles steel Sistem pres hidrolis Manual Sistem putaran Sistem putaran dengan penambahan inverter dan alat pengaduk Penyeleksian Konsep Konsep-konsep untuk alat bantu yang telah dikembangkan yaitu : 1222 SENASPRO 2017 Seminar Nasional dan Gelar Produk

1. Konsep A, adalah menggunakan sistem pres manual dengan ulir untuk dapat menekan campuran kedelai yang ada di dalam. Keunggulan produk ini adalah kedelai dapat diperas semaksimal mungkin agar tersisa ampas yang tidak dipakai, namun untuk kelemahan produk ini adalah pekerja membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memutar ulir keatas untuk membukanya. 2. Konsep B, yang hampir sama dengan konsep A yaitu pres manual, namun yang membedakannya adalah konsep B ini menggunakan tuias untuk dapat menekan kedelai. Keunggulan produk ini adalah pekerjaan dapat lebih singkat namun kelemahannya adalah masih banyak energi yang dikeluarkan untuk menarik tuas yang harus dilakukan oleh tangan. 3. Konsep C, merupakan sebuah tabung yang didalamnya terdapat pompa hidrolis yang berguna untuk menekan. Produk ini menggunakan listriksebagai penggerak pompa hidrolisnya. Keunggulan dari produk ini adalah dilakukan dengan menggunakan energi listrik sehingga pekerja tidak memmerlukan energi yang besar, hanya pada proses penuangan saja pekerja melakukan manual. Kelemahan dari produk ini adalah pekerja sulit mengatur tekanan yang diberikan dari pompa hidrolis tersebut. 4. Konsep D, menggunakan kecepatan putaran agar memisahkan air kedelai dengan ampas. Pada produk ini cara kerjanya mirip mesin cuci. Keunggulan dari produk ini adalah proses penyaringannya dapat dilakukan dengan cepat namun untuk kekurangannya adalah kecepatan putarnya tidak bisa diatur sehingga motor tidak tahan lama. 5. Konsep E, yang hampir sama dengan konsep D namun yang membedakan adalah di konsep ini menggunakan inverter agar dapat mengatur kecepatan putarannya dan terdapat stainles steel ditengah sebagai pengaduk. Keunggulan dari produk ini adalah dilengkapi dengan inverter dan pengaduk sehingga hasil penyaringannya lebih baik. Gambar 3. Konsep A Gambar 2. Konsep B Gambar 3. Konsep C Gambar 4. Konsep D Gambar 5. Konsep E Penyaringan Konsep Seminar Nasional dan Gelar Produk SENASPRO 2017 1223

Dari konsep-konsep yang telah dikumpulkan maka dilakukan langkah selanjutnya yaitu penyaringan konsep. Penyaringan bertujuan untuk mengurangi jumlah cacat dan menghasilakan sedikit alternatif konsep untuk dievaluasi lebih lanjut. Penyaringan konsep dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Penyaringan Konsep Kriteria Seleksi Konsep A konsep B konsep C Konsep D Konsep E Referensi I. Kekuatan + 0 + + + II. Mempermudah Pekerjaan 0 0 + + + III. Tahan Lama + 0 - - + IV. Efisiensi waktu proses - 0 + + + V. Kemudahan untuk dibuat - 0 - - - VI. Mudah digunakan - 0 0 + + VII. Mudah dipindah - 0 0 0 0 sum +'s 2 0 3 4 5 sum 0's 1 7 2 1 1 sum -'s 4 0 2 2 1 Nilai akhir -2 0 1 2 4 Ranking 5 4 3 2 1 Lanjutkan Tidak Tidak Tidak Ya Ya Penilaian Konsep Dari penilaian konsep inilah yang nantinya akan ditentukan konsep mana yang akan dilanjutkan atau yang akan dikembangkan. Penilaian konsep dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Penilaian Konsep Kriteria Bobot D Konsep Rating Score Rating Score Kekuatan 0.2041 4 0.8164 4 0.8164 Mempermudah Pekerjaan 0.1837 4 0.7348 4 0.7348 tahan Lama 0.1633 3 0.4899 4 0.6532 Mudah Digunakan 0.1428 4 0.5712 4 0.5712 Efisiensi waktu proses 0.1224 5 0.612 5 0.612 Kemudahan untuk dibuat 0.1021 4 0.4048 4 0.4048 Mudah dipindah 0.0816 4 0.3264 4 0.3264 Pembuatan Alat penyaringan Tabung Pemutar Total score 39.591 41.224 Rank 2 1 Continue Tidak Ya E 1224 SENASPRO 2017 Seminar Nasional dan Gelar Produk

Tabung pemutar ini mempunyai sisi yang berlubang-lubang, tabung ini dapat berputar karena di bagian ujung tabung terdapat pully yang dihubungkan dengan pully motor. Semakin cepat pula proses penyaringannya. Didalam tabung pemutar ini ada saringan yang berupa kain belacu. Material yang dipakai untuk tabung pemutar ini adalah stainles steel. Tabung pemutar dapat dilihat pada gambar 8. V (Volume tabung ) = π.r 2.t 30000 = (3,14) (15 2 ) (t) 30000 = 706,5. t t = 42,5 cm = 425 mm Gambar 8. Tabung Pemutar Penahan kain Saringan (belacu) Penahan kain saringan hampir menyerupai bentuk tabung namun sisi-sisinya tidak tertutup keseluruhan, hanya terdapat empat besi stainles steel yang membujur menghubungkan lingkaran bagian atas dan lingkaran bagian bawah. Tabung penampung air kedelai sementara Tabung penampungan air kedelai sementara ini karena bagian bawah tabung terdapat selang yang nantinya sebagai jalur aliran air kedelai untuk dapat ditampung di bak penanmpungan yang berada diluar mesin. Material yang dipakai untuk tabung penampung air kedelai sementara ini adalah stainles steel. Gambar 9. Penahan kain Belacu Gambar 10. Tabung Penampung Rangka Seminar Nasional dan Gelar Produk SENASPRO 2017 1225

Rangka terbuat dari besi yang berbentuk pipa balok dengan cover plat galvanis yang nantinya akan menutupi di bagian luar dengan ukuran keseluruhan rangka yaitu 760mm, lebar 600 mm dan tinggi 1002 mm. Dibagian bawah terdapat roda dengan tinggi 60 mm. Tutup atas Tutup ini mengikuti diameter tabung penampung sementara. Gambar 11. Rangka Gambar 12. Tutup atas Pengaduk Bagian pengaduk ini berukuran diameter 8 mm dengan panjang pipa 485 mm berbahan stainles steel dan nilon yang berfungsi sebagai pengaduk dalam proses penyaringan. Berikut dibawah ini merupakan gambar pengaduk. Pully Pully yaitu sejenis lempengan yang berbentuk seperti roda yang di bagian tengah sisinya agak menjorok ke dalam yang berfungsi untuk tempat karet atau belt. Perbandingan rasio pully motor dengan pully tabung pemutar adalah 1 : 4. Gambar 13. Pengaduk Gambar 14. Pully Motor Motor yang digunakan adalah motor 3 phase, 0,5 HP, 220/380 volt dan kecepatan max 1500 rpm Inverter 1226 SENASPRO 2017 Seminar Nasional dan Gelar Produk

Inverter yang dipakai dapat menghasilkan output 3 phase dengan listrik 200-230 volt, 2,5 A, 150% dengan percepatan putaran yang ditunjukan pada layar antara 0-60 Hz, maka perhitungan rpm bertambah menjadi 1800. Gambar 15. Motor Gambar 16. Inverter Data antropometri untuk alat penyaring otomatatis menggunakan data orang Indonesia, datadata yang diperlukan yaitu tinggi siku dalam posisi berdiri tegak (siku tegak lurus), data ini digunakan untuk menentukan tinggi alat penyaringan karena jika terlalu tinggi alatnya maka pekerja kesulitan untuk menuangkan air kedelainya. Tabel 4. Dimensi Alat Keseluruhan Dimensi Alat Ukuran Alat Panjang Alat 60 m Lebar Alat 50 m Tinggi Alat 100 m Pengujian Alat Penyaringan Pengujian ini berguna untuk mengetahui kemampuan dari alat penyaringan otomatis. Percobaan menggunakan alat penyaringan otomatis ini dilakukan 2 kali yaitu dengan berat adonan 8 kg. Data uji coba alat penyaring dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Pengukuran Waktu Penyaringan Berat Jumlah Frekuensi Listrik Percobaan Rpm Waktu Kedelai Keseluruhan (Hz) Tahap I : 23,6 708 1 8 kg 80 liter tahap II : 31,4 942 3 menit 20 detik 2 8 kg 80 liter Tahap III : 46,0 1380 Tahap I : 25,0 750 Tahap II : 36,8 1104 Tahap III : 46,5 1395 3 menit 10 detik Dari Percobaan yang telah dilakukan dengan alat penyaringan yang otomatis maka waktu proses penyaringan bisa dibandingan dengan waktu proses penyaringan yang manual sebagai berikut : 1. Untuk rata-rata waktu proses penyaringan 8 kg kedelai secara manual adalah 480,9 detik atau 8,015 menit. 2. Untuk rata-rata waktu proses penyaringan 8 kg kedelai secara otomatis adalah 195 detik atau 3 menit 15 detik. Jadi ada perbedaan waktu proses penyaringan secara manual dibandingkan dengan mesin. Dalam persentase dapat dilihat bahwa : Seminar Nasional dan Gelar Produk SENASPRO 2017 1227

195 X 100% 480,9 Hasil perbandingan waktu proses penyaringan manual dengan waktu proses penyaringan otomatis menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan. Penggunaan alat penyaringan otomatis yang dirancang mampu menghemat waktu proses penyaringan manual sebesar : 100% - 40,45% = 59,46% Analisa Penghematan Biaya Biaya listrik yang dibutuhkan setiap bulan jika menggunakan penyaring otomatis sebesar Rp. 108.700. Biaya pembuatan alat penyaring otomatis Rp. 6.000.000,- Jumlah pekerja pada proses penyaringan ada 2 orang pekerja. Tugas pekerja adalah perebusan kedelai, menyaring kedelai. Penghematan waktu penyaringan dengan menggunakan mesin otomatis sebesar 59,46 %, karena penghematan waktupenyaringan lebih dari 50 % maka perusahaan dapat menghemat jumlah pekerja menjadi 1 orang pekerja. Penyusutan peralatan (asumsi alat rusak setelah pemakaian 5 tahun) : 6.000.000 = Rp. 100.000,./ bulan 12X5 Perhitungan penghematan biaya dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6. Penghematan Biaya Biaya menggunakan alat Biaya Upah Pekerja penyaringan manual Menggunakan 2 pekerja Upah tiap pekerja Rp. 1.500.000/bulan Rp. 1.500.000 x 2 Rp. 3.000.000 Tanpa listrik + tanpa biaya penyusutan Penghematan (saving) = Rp. 3.000.000 Rp. 1.708.000 = Rp. 1.292.000/bulan Maka pengembalian investasi alat = Harga alat/penghematan = Rp. 6.000.000/ Rp. 1.292.000 = 4,6 bulan = 5 bulan Biaya penggunaan alat penyaringan otomatis Biaya Upah Pekerja Menggunakan 1 pekerja Upah pekerja Rp. 1.500.000/bulan Biaya listrik + biaya penyusutan per bulan = Rp. 108.000 +Rp 100.000 = Rp. 208.000 Biaya Total = Rp. 3.000.000 Biaya Total = Rp. 1.708.000 4. KESIMPULAN Alat yang dirancang merupakan alat yang digerakkan oleh motor sehingga dapat mengurangi kelehan dan cidera pekerja. Dengan menggunakan alat penyaring tahu yang telah dibuat maka waktu proses penyaringan dapat dipersingkat sebesar 59,46 % dan jumlah tenaga kerja dapat dikurangi menjadi 1 orang. Perusahaan dapat menghemat biaya operasi penyaringan sebesar Rp. 1.292.000,-/bulan. DAFTAR PUSTAKA [1] Antono, D. 2008. Perancangan Alat bantu Proses Penuang Biji Plastik. Surabaya. 1228 SENASPRO 2017 Seminar Nasional dan Gelar Produk

[2] Fabyola, E. 2010. Perancangan Alat Bantu untuk Proses pewarnaan Rooster. Surabaya. [3] Ita, D. 2010. Perancangan Alat Penyaringan Tahu berdasarkan Prinsip Ergonomi. Surakarta. [4] Tarwaka, dan S. H. A. Bakri. 2004. Ergonomi untuk Keselamatan Kerja dan Produktivitas. Cetakan I. Solo : UNIBA Press. [5] Wingjosoebroto, dkk. 2003. Ergonomi : Study Gerak dan Waktu. Edisi pertama, PT. Gunawidya.. [6] Sutalaksana, I. Z., dkk. 1979. Teknik tata Cara dan Pengukuran Kerja. Departemen Teknik Industri. ITB, Bandung. Jurnal: [7] Jaka Mulyana, Ig. Santosa, H. dan Prasetya, W. 2013. Perancangan Alat Penyaringan dalam proses Pembuatan Tahu. Surabaya. Buku : [1] Nurmianto, Eko. 1996. Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Edisi Pertama. Guna Widya. Jakarta. [2] Wingjosoebroto, Sritomo.2000. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu (Teknik Analisa untuk Peningkatan Produktivitas Kerja). Guna widya. Edisi Kedua. Jakarta. Conference: [1] Aptel M., Claudon L., Integration of Ergonomics Into Hand Tool Design: Principle and Presentation of an Example INTERNATIONAL JOURNAL OF OCCUPATIONAL SAFETY AND ERGONOMICS (JOSE)2002,VOL. 8, NO. 1, 107 115 https://www.google.com/search?q=jurnal+designing+of+ergonomic+know-how+tool&ie=utf- 8&oe=utf-8&client=firefox-b. Di akses kembali tanggal 2 oktober 2017 Seminar Nasional dan Gelar Produk SENASPRO 2017 1229