[B.3] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TU)

dokumen-dokumen yang mirip
[B.2] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN GANTI UANG PERSEDIAAN (GU)

SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) BELANJA PEGAWAI

[B.5] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PENGESAHAN PENGGUNAAN UANG PERSEDIAAN (GU)

SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) BARANG DAN JASA

[B.1] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN UANG PERSEDIAAN (UP) A. KETENTUAN UMUM B. PIHAK TERKAIT C. ALUR PROSEDUR

SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM)

PENGAJUAN SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN (SPP)

SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM)

PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM)

PEMBUATAN SURAT PENYEDIAAN DANA

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Kantor Dinas Permukiman Dan Perumahan Provinsi Jawa Barat. Di

PENERBITAN SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA (SP2D)

PELAKSANAAN BELANJA UNTUK PENGGUNAAN UANG PERSEDIAAN (UP), GANTI UANG PERSEDIAAN (GU) DAN TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TU)

[6.10.] PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PENGELUARAN

PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PENGELUARAN

PEMERINTAH KABUPATEN. REGISTER SPP-UP/SPP-GU/SPP-TU/SPP-LS. Jumlah. ~ 225 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PENGELUARAN PEMBANTU

BAB IV PROSEDUR REALISASI ANGGARAN BELANJA TIDAK LANGSUNG

DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

SISTEM DAN PROSEDUR PEMBUATAN SURAT PENYEDIAAN DANA

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Pencairan Dana

PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PENGELUARAN

BAB III PEMBAHASAN TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIK

Pengeluaran Daerah Melalui Bendahara PPKD

Pengeluaran Daerah Daerah Melalui Bendahara Penerimaan PPKD

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten

BERITA DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR 9 PERATURAN BUPATI KERINCI

WALIKOTA SUKABUMI PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG :

TENTANG TATA CARA PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA SERTA PENYAMPAIANNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN PADA SEKRETARIAT DAERAH WALIKOTA YOGYAKARTA,

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN

BUPATI B A T A N G PROVINSI J A W A T E N G A H N O M O R L J S T A H U N

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PENGELUARAN PEMBANTU

PROVINSI BANTEN KARTU KENDALI KEGIATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem akuntansi menurut Mulyadi (2001 : 3) adalah Organisasi formulir,

SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA (SP2D)

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

WALIKOTA SURABAYA SALINAN

TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BAGI BALITA DI POSYANDU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BAGI BALITA DI POSYANDU

KOTA TASIKMALAYA SKPD. SURAT PERNYATAAN PENGAJUAN SPP-LS

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA... BUKU PEMBANTU KAS TUNAI BENDAHARA PENGELUARAN

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

KOTA TASIKMALAYA SKPD. SURAT PERNYATAAN PENGAJUAN SPP-LS

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BAGI BALITA DI POSYANDU

KECAMATAN COBLONG PROSEDUR MUTU. No. Dok : PM KEUPROG- 05 No. Revisi : 00 Tgl. Berlaku : 12 September Staf Keuangan dan Program

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 55 TAHUN 2008 DENG AN R AHM AT TUHAN Y ANG M AH A ES A, MENTERI DALAM NEGERI,

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2012 BUPATI MALANG,

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem Akuntansi

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 26 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 542 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 68 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

WALIKOTA SURABAYA SALINAN

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN BENDAHARA WALIKOTA BLITAR,

WALIKOTA SURABAYA TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BIAYA OPERASIONAL PENDIDIKAN WALIKOTA SURABAYA,

Disamping membuat SPP Bendahara Pengeluaran juga membuat register untuk SPP yang diajukan, SPM dan SP2D yang sudah diterima oleh bendahara.

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2016 BUPATI MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN DAN BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU SKPD

BAGAN ALIR SIKLUS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PENATAUSAHAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN PPKD SERTA PENYAMPAIANNYA

WALIKOTA PADANG PANJANG PROVINSI SUMATERA BARAT

TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BAGI LANSIA WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Proses Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran pada Badan. Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat

SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN (SPP)

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 6 SERI A PERATURAN WALIKOTA BOGOR

BUPATI BENGKAYANG, PERATURAN BUPATI BENGKAYANG NOMOR : 0 /TAHUH 2013 TENTANG

DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

SISTEM DAN PROSEDUR PENYUSUNAN & PENGESAHAN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN LANJUTAN (DPAL) - SKPD

BAB III TEORI DAN PRAKTIK

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

TATA CARA PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN PPKD SERTA PENYAMPAIANNYA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 24 TAHUN 2017

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BAGI BALITA KELUARGA MISKIN

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 19 TAHUN

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG

F. Pertanggungjawaban Fungsional

KESIMPULAN DAN SARAN. Lembata telah diberlakukan pada Tahun Anggaran 2009.

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 1 TAHUN 2013

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BUPATI ACEH BARAT DAYA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH BARAT DAYA NOMOR 32 TAHUN 2014

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dalam pelaksanaan kerja praktek penulis ditempatkan pada subbagian

Walikota Tasikmalaya

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2017

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN DANA KEISTIMEWAAN

Transkripsi:

[B.3] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TU) A. KETENTUAN UMUM Sistem dan Prosedur Pengajuan Tambahan Uang Persediaan (TU) adalah sistem dan prosedur dalam rangka permintaan tambahan uang persediaan guna melaksanakan kegiatan SKPD yang bersifat mendesak. Sistem ini terdiri dari :. Sub Sistem Penerbitan SPP-TU. Sub Sistem Penerbitan SPM-TU 3. Sub Sistem Penerbitan 4. Sub Sistem Pencairan Bagan Alur Hubungan antar Sub Sistem : Sub Sistem Penerbitan SPP-TU Sub Sistem Penerbitan SPM-TU Sub Sistem Penerbitan Sub Sistem Pencairan B. PIHAK TERKAIT. SKPD a. Pengguna Anggaran b. Bendahara Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu c. PPK-SKPD. PPKD/Biro Keuangan d. Bagian Perbendaharaan e. Bagian Kas Daerah 3. PT. Bank Jateng C. ALUR PROSEDUR. Sub Sistem Penerbitan SPP-TU a. Apabila terdapat kebutuhan belanja yang sifatnya mendesak atau kegiatan sesuai jadwal harus segera dilaksanakan yang dikelola oleh Bendahara Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu dan uang persediaan tidak mencukupi karena sudah direncanakan untuk kegiatan yang lain, maka Bendahara Pengeluaran membuat dan menandatangani SPP-TU rangkap 3 serta melengkapi lampiranlampiran yang diperlukan sebagai berikut : ) Surat pengantar SPP-TU; ) Ringkasan SPP-TU; 3) Rincian rencana penggunaan TU; 49

4) Surat keterangan yang memuat penjelasan keperluan pengisian tambahan uang persediaan; 5) Lampiran Lain yang diperlukan. b. Bendahara Pengeluaran/ Bendahara Pengeluaran Pembantu menyampaikan 3 rangkap SPP-TU yang telah ditandatangani beserta lampirannya kepada PPK-SKPD.. Sub Sistem Penerbitan SPM-TU a. PPK-SKPD meneliti dan menverifikasi SPP-TU beserta kelengkapannya, dan mencatat ke dalam register penerimaan SPP. b. Apabila dianggap belum sesuai dan lengkap, paling lambat (satu) hari kerja terhitung sejak diterimanya pengajuan SPP, PPK-SKPD menerbitkan Surat Penolakan Penerbitan SPM dan menyampaikan kepada Bendahara Pengeluaran beserta dokumen pengajuan SPP-TU untuk dilengkapi dan diperbaiki. c. PPK-SKPD mencatat Surat Penolakan Penerbitan SPM dalam register Penolakan Penerbitan SPM. d. Apabila telah dianggap sesuai dan lengkap, dalam jangka waktu hari kerja terhitung sejak diterimanya pengajuan SPP, PPK-SKPD menyusun draft SPM-TU rangkap 4. e. PPK-SKPD menyampaikan Draft SPM-TU dan Surat Pernyataan yang menyatakan bahwa uang yang diminta tidak dipergunakan untuk keperluan selain Tambahan Uang Persediaan kepada Pengguna Angaran untuk ditandatangani. f. Pengguna Anggaran menandatangani SPM-TU dan Surat Pernyataan serta menyerahkan kembali kepada PPK-SKPD. g. PPK-SKPD mencatat penerbitan SPM-TU yang diterima ke dalam Register Penerbitan SPM; h. Terhadap SPM yang telah ditandatangani Pengguna Anggaran, PPK- SKPD : ) Mengirim Lembar,, dan 3 ke Bagian Perbendaharaan Biro Keuangan beserta kelengkapan dokumen : Surat Pengantar SPM-TU; SPP-TU beserta Lampirannya. ) Lembar ke 4 sebagai arsip PPK-SKPD. 3. Sub Sistem Penerbitan a. Bagian Perbendaharaan Biro Keuangan menerima SPM-TU yang diajukan oleh Pejabat Pengguna Anggaran; b. Bagian Perbendaharaan Biro Keuangan meneliti kelengkapan dokumen SPM-TU. a. Apabila dianggap tidak lengkap maka dokumen SPM-TU dikembalikan kepada SKPD untuk diperbaiki dan dilengkapi serta mencatat dalam Register Penolakan Penerbitan. 50

b. Apabila dianggap lengkap maka diterbitkan -TU rangkap 0 dan mencatat dalam Register. c. Bagian Perbendaharaan Biro Keuangan mendistribusi yang telah terbit : ) Lembar,, 3, dan 4 beserta SPM-TU dan SPP-TU dikirim ke Bagian Pengelolaan Kas Daerah pada Biro Keuangan; ) Lembar 5 dan 6 dikirim ke SKPD; 3) Lembar 7, 8, dan 9 sebagai arsip Bagian Perbendaharaan pada Biro Keuangan. d. Berdasarkan terbitnya, Bagian Perbendaharaan mencatat dalam Buku Pembantu Penerbitan per SKPD (Format B..8) sebanyak 3 (tiga) rangkap. Lembar dilampiri dengan lembar 0 dikirim ke Bagian Akuntansi, lembar dan 3 sebagai arsip Bagian Perbendaharaan. 4. Sub Sistem Pencairan a. Bagian Pengelolaan Kas Daerah Menerima daftar penguji dan dari Bagian Perbendaharaan pada Biro Keuangan. b. Berdasarkan yang diterima Bagian Pengelolaan Kas Daerah Menerbitkan Surat Perintah Transfer Uang (SPTU) kepada PT. Bank Jateng untuk mentransfer dana kepada Rekening Bendahara yang tercantum dalam. c. Mencatat ke dalam Buku Penerimaan dan Pengeluaran Kas (Format B..0) dan Buku Pembantu Kas Pengeluaran per SKPD (Format B..) pada sisi pengeluaran. d. Bagian Pengelolaan Kas Daerah mengirimkan Format B..0, B.. dan Lembar ke Bagian Akuntansi Biro Keuangan. e. Bagian Pengelolaan Kas Daerah mengarsip lembar, 3, dan 4. f. PT. Bank Jateng berdasarkan SPTU yang diterima dari Bagian Pengelolaan Kas Daerah mentransfer dana dari Rekening Daerah uang ke Rekening Bendahara Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu. 5

D. BAGAN ALIR PROSEDUR BAGAN ALIR PROSEDUR PENGAJUAN TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TU) SKPD BENDAHARA PENGGUNA PPK-SKPD PENGELUARAN ANGGARAN Permintaan Kebutuhan TU Ke PPKD Susun SPP-TU 4 3 SPM-TU, SPP- TU, Lampiran 4 3 SPM-TU Lampiran SPP- TU Verifikasi 4 3 Draft SPM-TU Otorisasi Melengkapi Lengkap Ya Susun Draft SPM-TU Tidak Lampiran SPP- TU Kembali kan ke BP Register SPM Register Penolakan Penerbitan SPM Melengkapi Dikembalikan PPKD 5, SPM- TU, SPP-TU Dari Bank 6 5, SPM- TU, SPP-TU Dari PPKD 3 4 Rupiah Selesai 5

BAGAN ALIR PROSEDUR PENGAJUAN TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TU) () Lanjutan PPKD/BIRO KEUANGAN BAGIAN PERBENDAHARAAN BAGIAN KAS DAERAH BAGIAN AKUNTANSI BANK PIHAK KETIGA Dari SKPD, 3, 4, SPM-TU, SPP-TU, Lampiran Verifikasi administrasi Register -Terbitkan SPTU SPTU -Catat dalam Tidak Lengkap Kembalikan ke SKPD Register Ya (3) Penolakan SPM Terbitkan, Form B..8 7,8,9 6 5 4 3, SPM- TU, SPP-TU, Lampiran 0-, Form K- (3) Form B..0 dan B.. Form B..0 dan B.. SPTU SPTU Form B..0, B.. Pencatatan Laporan Transfer 4 B..8 3 Bukti Transfer Pencatatan Bukti Transfer Ke SKPD Ke SKPD Ke SKPD 0-, Form B..8 53

E. FORMULIR YANG DIGUNAKAN. Surat Pengantar SPP-TU (Format B.3.). Ringkasan SPP-TU (Format B.3.) 3. Rincian Rencana Penggunaan TU (Format B.3.3) 4. Surat Pernyataan Tanggungjawab Pengajuan SPM-TU (Format B.3.4) Formulir terkait lainnya. Register Penerimaan SPP (Format B..4). Surat Penolakan Penerbitan SPM (Format B..5) 3. Register Surat Penolakan Penerbitan SPM (Format B..6) 4. Surat Perintah Membayar (Format B..8) 5. Register SPM SKPD (Format B..9) 6. Surat Pernyataan Verifikasi (Format B..0) 7. Surat Penolakan Penerbitan (Format B..) 8. Register Surat Penolakan Penerbitan (Format B..) 9. Surat Perintah Pencairan Dana (Format B..3) 0. Register (Format B..4). Kartu Pengendalian Pencairan Dana Induk (Format B..5). Kartu Pengendalian Pencairan Per Rincian Obyek (Format B..6) 3. Daftar Penguji (Format B..7) 4. Buku Pembantu Penerbitan per SKPD (Format B..8) 5. Surat Perintah Transfer Uang (Format B..9) 6. Buku Penerimaan dan Pengeluaran Kas (Format B..0) 7. Buku Pembantu Kas Pengeluaran per SKPD (Format B..) 8. Register SPP/SPM/ SKPD (Format B..) 54

B.3. CETAK APLIKASI SPP TU PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (SPP TU) Nomor :. Tahun Kepada Yth. Pengguna Anggaran SKPD. Di Tempat SURAT PENGANTAR Dengan memperhatikan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor. Tahun. tentang Penjabaran APBD, Bersama ini kami mengajukan Surat Permintaan Pembayaran Tambahan Uang Persediaan sebagai berikut : a. Urusan pemerintahan :. b. SKPD :. c. Tahun Anggaran :. d. Dasar Pengeluaran SPD Nomor :. e. Jumlah Sisa Dana SPD : Rp... (terbilang :...) f. Nama Bendahara Pengeluaran :. g. Jumlah Pembayaran Yang Diminta : Rp... (terbilang :...) h. Nama dan Nomor Rekening Bank :., Bendahara Pengeluaran (Nama Lengkap) NIP. Cara Pengisian Formulir Ringkasan SPP TU. Nomor diisi dengan nomor SPP;. Jumlah dana DPA/DPPA/DPAL-SKPD diisi dengan jumlah dana DPA/DPPA /DPAL-SKPD untuk satu tahun anggaran yang bersangkutan; 3. Ringkasan SPD diisi dengan ringkasan SPD yang telah diterbitkan/ditetapkan untuk SKPD yang bersangkutan. Masing-masing ringkasan SPD, yaitu nomor, tanggal penetapan SPD dan jumlah dan yang yang disediakan lewat SPD diisikan dalam kolom-kolom yang tersedia. Lalu seluruh dana SPD yang pernah diterbitkan untuk SKPD yang bersangkutan dijumlahkan (diisi pada tempat bertanda II. Rp..); 4. Pada tempat yang disediakan (bertanda I-II Rp..) diisikan hasil pengurangan jumlah total dana DPA/DPPA/DPAL-SKPD untuk satu tahun anggaran dengan jumlah total dana yang telah di- SPD-kan; 5. Pada kolom disamping kanan Peruntukan UP diisi dengan dana yang telah dicairkan (di kan) untuk keperluan UP; 6. Pada kolom disamping kanan Peruntukan GU diisi dengan dana yang telah dicairkan (di kan) untuk keperluan GU; 7. Pada kolom disamping kanan Peruntukan TU diisi dengan dana yang telah dicairkan (di kan) untuk keperluan TU; 8. Pada kolom disamping kanan Peruntukan LS Pembayaran Gaji dan Tunjangan diisi dengan dana yang telah dicairkan (di -kan) untuk keperluan Pembayaran Gaji dan Tunjangan PNS; 9. Pada kolom disamping kanan Peruntukan LS Pengadaan Barang dan Jasa diisi dengan dana yang telah dicairkan (di -kan) untuk keperluan pembayaran pihak ketiga dalam rangka pengadaan barang/jasa; 0. Seluruh dana yang telah dicairkan (dari point 5 sampai point 9) dijumlahkan dan diisikan pada tempat dengan tanda III. Rp..;. Pada tempat dengan tanda II-III Rp.. diisikan jumlah hasil pengurangan dana seluruh SPD (dari point 3) dengan dana yang telah dibelanjakan (dari point 0);. Diatas baris penandatanganan diisi dengan tanggal dan tempat penerbitan SPP; 3. Dibawah tanda tangan bendahara pengeluaran diisi dengan nama jelas bendahara pengeluaran dan dibawah nama diisi NIP bendahara pengeluaran. 55

B.3. CETAK APLIKASI PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (SPP TU) Nomor :. Tahun RINGKASAN RINGKASAN DPA-/DPPA-/DPAL-SKPD Jumlah dana DPA /DPPA /DPAL-SKPD Rp... (I) RINGKASAN SPD No. Urut Nomor SPD Tanggal SPD Jumlah Dana.. JUMLAH Rp... (II) Sisa dana yang belum di SPD-kan (I-II) Rp... RINGKASAN BELANJA Peruntukan UP Peruntukan GU Peruntukan TU Peruntukan LS Pembayaran Gaji dan Tunjangan Peruntukan LS Pengadaan Barang dan Jasa JUMLAH Sisa SPD yang telah diterbitkan, belum dibelanjakan (II-III), Bendahara Pengeluaran (Nama Lengkap) NIP. Cara Pengisian Formulir Ringkasan SPP TU. Nomor diisi dengan nomor SPP;. Jumlah dana DPA/DPPA/DPAL-SKPD diisi dengan jumlah dana DPA/DPPA /DPAL-SKPD untuk satu tahun anggaran yang bersangkutan; 3. Ringkasan SPD diisi dengan ringkasan SPD yang telah diterbitkan/ditetapkan untuk SKPD yang bersangkutan. Masing-masing ringkasan SPD, yaitu nomor, tanggal penetapan SPD dan jumlah dan yang yang disediakan lewat SPD diisikan dalam kolom-kolom yang tersedia. Lalu seluruh dana SPD yang pernah diterbitkan untuk SKPD yang bersangkutan dijumlahkan (diisi pada tempat bertanda II. Rp..); 4. Pada tempat yang disediakan (bertanda I-II Rp..) diisikan hasil pengurangan jumlah total dana DPA/DPPA/DPAL-SKPD untuk satu tahun anggaran dengan jumlah total dana yang telah di- SPD-kan; 5. Pada kolom disamping kanan Peruntukan UP diisi dengan dana yang telah dicairkan (di kan) untuk keperluan UP; 6. Pada kolom disamping kanan Peruntukan GU diisi dengan dana yang telah dicairkan (di kan) untuk keperluan GU; 7. Pada kolom disamping kanan Peruntukan TU diisi dengan dana yang telah dicairkan (di kan) untuk keperluan TU; 8. Pada kolom disamping kanan Peruntukan LS Pembayaran Gaji dan Tunjangan diisi dengan dana yang telah dicairkan (di -kan) untuk keperluan Pembayaran Gaji dan Tunjangan PNS; 9. Pada kolom disamping kanan Peruntukan LS Pengadaan Barang dan Jasa diisi dengan dana yang telah dicairkan (di -kan) untuk keperluan pembayaran pihak ketiga dalam rangka pengadaan barang/jasa; 0. Seluruh dana yang telah dicairkan (dari point 5 sampai point 9) dijumlahkan dan diisikan pada tempat dengan tanda III. Rp..;. Pada tempat dengan tanda II-III Rp.. diisikan jumlah hasil pengurangan dana seluruh SPD (dari point 3) dengan dana yang telah dibelanjakan (dari point 0);. Diatas baris penandatanganan diisi dengan tanggal dan tempat penerbitan SPP; 3. Dibawah tanda tangan bendahara pengeluaran diisi dengan nama jelas bendahara pengeluaran dan dibawah nama diisi NIP bendahara pengeluaran. 56

B.3.3 CETAK APLIKASI PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (SPP TU) Nomor :. Tahun RINCIAN RENCANA PENGGUNAAN Program : Kegiatan : Waktu Pelaksanaan : No. Kode Rekening (Rincian Urut Obyek) Uraian Jumlah SUB TOTAL Rp. Program : Kegiatan : Waktu Pelaksanaan : No. Kode Rekening (Rincian Urut Obyek) Uraian Jumlah Terbilang :.. SUB TOTAL Rp. TOTAL Rp., Bendahara Pengeluaran (Nama Lengkap) NIP. Cara Pengisian Formulir Rincian SPP TU. Nomor diisi dengan nomor SPP;. Program diisi dengan kode dan nama program yang akan dilaksanakan; 3. Kegiatan diisi dengan kode dan nama kegiatan yang akan dilaksanakan; 4. Waktu pelaksanaan diisi dengan periode waktu pelaksanaan kegiatan; 5. Kolom nomor urut diisi dengan nomor urut pengisian kode rekening; 6. Kolom kode rekening diisi dengan kode rincian obyek dari kegiatan yang akan dilaksanakan; 7. Uraian disi dengan uraian rincian obyek dari kode rekening pada kolom sebelumnya (dari point 6); 8. Jumlah diisi dengan jumlah dana yang akan dibebankan pada masing-masing kode rekening; 9. Sub total diisi dengan jumlah dari seluruh dana yang akan dibebankan pada rekeningrekening suatu kegiatan; 0. Total diisi dengan jumlah dari seluruh jumlah sub total;. Terbilang diisi dengan jumlah terbilang dari seluruh jumlah sub total;. Diatas baris penandatanganan diisi dengan tanggal dan tempat penerbitan SPP; 3. Dibawah tanda tangan bendahara pengeluaran diisi dengan nama jelas bendahara pengeluaran dan dibawah nama diisi NIP bendahara pengeluaran. 57

B.3.4 CETAK APLIKASI SURAT PERNYATAAN TANGGUNGJAWAB PENGAJUAN SPM-TU Sehubungan dengan Surat Perintah Membayar Tambahan Uang Persediaan (SPM-TU) No.. tanggal yang kami ajukan sebesar Rp... (terbilang ) untuk keperluan SKPD Tahun Anggaran., dengan ini menyatakan dengan sebenarnya bahwa :. Jumlah Tambahan Uang Persediaan (TU) tersebut di atas akan dipergunakan untuk keperluan guna membiayai kegiatan yang akan kami laksanakan sesuai DPA-SKPD.. Jumlah Tambahan Uang Persediaan (TU) tersebut tidak akan digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran yang menurut ketentuan yang berlaku harus dilakukan dengan Pembayaran Langsung (LS). Demikian Surat Pernyataan ini dibuat untuk melengkapi persyaratan pengajuan SPM-TU SKPD kami. Semarang, Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran. Tanda tangan Nama Lengkap NIP 58