Koperasi Prinsip Koperasi

dokumen-dokumen yang mirip
koperasi, dilakukan oleh anggota secara demokratis One man one vote, dalam Rapat Anggota Tahunan koperasi

5.00 a. Kepatuhan Koperasi dalam pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan dan pengelolaan koperasi,

Lampiran V Keanggotaan sukarela dan terbuka 2.50

PERATURAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN. 02 /Per/Dep.6/IV/2017 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN KEPATUHAN KOPERASI DEPUTI BIDANG PENGAWASAN,

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 116, Tambah

2017, No Menengah Republik Indonesia tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 15/PER/M.KUKM/IX/2015

, No Usaha Kecil dan Menengah Nomor 19/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi sudah ti

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI, DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 19/Per/M.KUKM/XI/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI, DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 19/Per/M.KUKM/XI/2008 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KOPERASI.. Nomor : 12. Pada hari ini, Kamis, tanggal (sepuluh September dua ribu lima belas).

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM I OLEH KOPERASI

AKTA PENDIRIAN KOPERASI KONSUMEN... Nomor:.

AKTA PENDIRIAN KOPERASI PEMASARAN... Nomor:.

ANGGARAN DASAR KOPERASI FORTUGA

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 35.3/Per/M.KUKM/X/2007 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 16 /Per/M.KUKM/IX/2015 TENTANG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN PENYELENGGARAAN RAPAT ANGGOTA KOPERASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOGOR,

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. NOMOR 08/per/Dep.

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS

CHECKLIST PERMOHONAN PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN KOPERASI

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 91/Kep/M.KUKM/IX/2004

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam P

UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian di Pasal 44 sebagai dasar dan kekuatan hukum untuk melaksanakan kegiatan usaha simpan pinjam menyatakan:

GIRO DAN DEPOSITO A. PENGERTIAN GIRO

BAB V TATA CARA PENDIRIAN KOPERASI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORITIS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAGIAN I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

ANGGARAN RUMAH TANGGA KJKS BMT DARUSSALAM MADANI

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (PT.

ANGGARAN DASAR KOPERASI USAHA BERSAMA ALUMNI STMN CIAMIS. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

Contoh laporan keuangan koperasi

BAB I PENDIRIAN

2018, No Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PERUSAHAAN PEMBIAYAAN SEKUNDER PERUMA

BAB I. KETENTUAN UMUM

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 39/Per/M.KUKM/XII/2007 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

AKTA PENDIRIAN. KOPERASI SIMPAN PINJAM... Nomor:.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1996 TENTANG PENGELOLAAN DAN INVESTASI DANA PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PERLINDUNGAN KOPERASI

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN NOMOR : 03/Per/Dep.2/I/2017 TENTANG PENDAMPINGAN KOPERASI DAN USAHA MIKRO DAN KECIL DI BIDANG PEMBIAYAAN

Pengelolaan Keuangan. Permodalan. Modal Sendiri

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

Anggaran Dasar Koperasi Swamedia Mitra Bangsa ANGGARAN DASAR

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2006 NOMOR 29 SERI E

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Perbedaan koperasi dengan arisan maupun perusahaan swasta/negara adalah sebagai berikut:

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 12 / POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2008 TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 116, Tamba

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 13 /PERMEN/M/2006

Koperasi. By :

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAMPIRAN. Lampiran : Fatwa Dewan Syariah Nasional NO: 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah.

BAB II LANDASAN TEORI. lembaga keuangan yang kegiatannya adalah dalam bidang jual beli uang.

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PEMBIAYAAN SYARIAH

BUPATI BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1996 TENTANG PENGELOLAAN DAN INVESTASI DANA PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA

-1- RANCANGAN QANUN ACEH NOMOR... TAHUN 2016 TENTANG LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 35 /POJK.05/2015 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERUSAHAAN MODAL VENTURA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM ASISTEN DEPUTI ORGANISASI DAN BADAN HUKUM KOPERASI PENDIRIAN KOPERASI

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI LOMBOK UTARA PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

ANGGARAN DASAR. Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 21/Per/M.KUKM/XI/2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL NOMOR 04 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (PD. BPR) BANK PASAR KABUPATEN TEGAL

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 2 /POJK.05/ TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA PENJAMIN

KOPERASI. Tujuan Pembelajaran

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JAMINAN KREDIT INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1996 TENTANG PENGELOLAAN DAN INVESTASI DANA PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGAWASAN PT PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMINAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 31 /POJK.05/2016 TENTANG USAHA PERGADAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 448/KMK.017/2000 TENTANG PERUSAHAAN PEMBIAYAAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

1 Lampiran IV Peraturan Deputi Bidang Nomor : 02 /Per/De Tanggal : 28 April 201 Tentang : Pedoman Pen Koperasi I. PRINSIP KOPERASI 25.00 Prinsip Koperasi 10.00 1. Keanggotaan sukarela dan terbuka Kepatuhan Koperasi untuk menerima anggota atau pengunduran anggota secara sukarela (tidak ada paksaan) dan terbuka ( bagi semua etnis, suku agama dan lain-lain) yang tercantum dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga b. ya, 1 2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis 2.50 a. Kepatuhan Koperasi dalam pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan dan pengelolaan koperasi, dilakukan oleh anggota secara demokratis One man one vote, dalam Rapat Anggota Tahunan b. Apakah Semua anggota berhak dipilih dan memilih untuk menjadi pengurus dan pengawas koperasi 3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota; Kepatuhan Koperasi membagi SHU dan bagian SHU untuk anggota dibagi proprosional dengan besarnya jasa usaha dan modal anggota kepada koperasi, tidak dibagi sama rata, yang ketentuannya tercantum dalam AD/ART 4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal; Apakah Simpanan Sukarela, Simpanan berjangka, Modal Penyertaan diberikan balas jasa atau imbalan terbatas berupa imbalan (nisbah bagi hasil/marjin) yang wajar dan disepakati di dalam Rapat Anggota 5. Kemandirian 1.50 kepatuhan koperasi dalam pengelolaan koperasi dilakukan atas dasar pada kemampuan dan kekuatan internal koperasi (mandiri), dan tidak tergantung oleh pihak eksternal, termasuk bantuan dana hanya digunakan sebagai sarana bukan tujuan berkoperasi b. Ya 1 1.50

2 6. Pengembangan koperasi : 2.50 a. Pendidikan Perkoperasian Kepatuhan koperasi untuk menyisihkan bagian SHU untuk kepentingan pendidikan dan pelatihan perkoperasian bagi anggota pengurus, pengawas dan pengelola yang terstruktur dan dilaksanakan secara rutin dan berjenjang setiap tahun b. Kerja Sama Antar Koperasi. Kepatuhan koperasi menjalin kerjasama organisasi, usaha dan permodalan antar koperasi di tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional dan internasional 2. Prinsip Syariah 15.00 1. Prinsip Keseimbangan 2.00 a. Apakah orientasi koperasi berorientasi tidak hanya bisnis semata melainkan juga falah oriented b. Apakah koperasi dalam menjalankan usahanya mempertimbangkan prinsip keseimbangan material dan spritual, sektor keuangan dan sektor riil, bisnis dan sosial. 2. prinsip kemaslahatan Apakah koperasi dalam menetapkan produk usahanya berdasarkan atau merujuk kepada Fatwa DSN-MUI 3. prinsip keadilan 1 a. Keadilan Sosial Apakah semua anggota koperasi mempunyai hak dan kewajiban yang sama b. Keadilan ekonomi 10.00 1) Tidak ada unsur riba 3.00 a) riba hutang-piutang Apakah ada denda karena keterlambatan pembayaran hutang yang diakui sebagai pendapatan oleh koperasi b) riba jual beli 2.00 (1) apakah ada jual beli antara barang-barang ribawi sejenis yang tidak diserahkan pada saat transaksi

3 (2) apakah ada jual-beli antara barang-barang ribawi yang berlainan jenis dengan jumlah dan kadar yang berbeda yang tidak diserahkan pada saat akad jual beli 2) Tidak ada kezaliman 5.00 a) terhadap hak Allah Apakah koperasi telah membayar zakat b) terhadap anggota tertentu 2.00 (1) Apakah anggota koperasi dalam melakukan transaksi jual beli dengan koperasi dalam keadaanterpaksa (2) Apakah ada objek usaha atau barang yang diakadkan bertentangan dengan syariah c) terhadap banyak anggota 2.00 (1) apakah koperasi dalam mengimpun dana memberikan hadiah yang tidak sesuai dengan fatwa DSN - MUI (2) Apakah koperasi dalam menyalurkan dana menerima hadiah atau pemberian dari anggota 3) Tidak ada unsur Maysir (unsur judi dan spekulatif) apakah koperasi melakukan transaksi yang mengandung unsur judi, untung-untungan atau berspekulatif tinggi 4) Tidak ada unsur Gharar (ketidakjelasan) apakah koperasi dalam melakukan akad jual beli ada ketidakjelasan barang (fisik, sifat dan ukuran) dan jangka waktu pembayaran 4. prinsip persaudaraan Apakah koperasi dalam menyelesaikan permasalahan pembiayaan bermasalah berpedoman kepada prinsip persaudaraan yakni adanya kebijakan dalam kelonggaran pembayaran hutang

4 II. KELEMBAGAAN 30.00 2.1. Legalitas 5.75 1. Legalitas Badan Hukum 2.50 a. Apakah akta pendirian koperasi telah disahkan oleh Pemerintah b. Apakah Perubahan Anggaran Dasar telah disetujui oleh Rapat Anggota secara kuorum b. ya, ada (*) 1 Check : Berita Acara Rapat Anggota, daftar hadir rapat anggota Note (*): bagi koperasi yang belum melakukan PAD 2. Legalitas Izin Usaha 3.25 a. Apakah ada Izin kegiatan usaha simpan pinjam dan pembiayaan syariah dan usaha lainnya b. Apakah telah ada izin kantor cabang untuk USPPS Koperasi (berdasarkan wilayah keanggotaan) b. ya, ada (*) 1 Note (*): bagi koperasi yang belum mempunyai kantor cabang disamakan dengan koperasi yang mempunyai kantor cabang c. Apakah Koperasi memasang papan nama pada kantor pusat dan atau kantor jaringan usaha 2.2. Anggota 1. Status a. Apakah Jumlah anggota Koperasi primer berkurang hingga dibawah 20 orang dan untuk koperasi sekunder berkurang hingga dibawah 3 koperasi 6.25 3.75 a. Ya, 0 - b. Tidak 1 b. Apakah anggota dicatat dalam buku daftar anggota b. ya 1 c. Apakah Calon anggota yang telah 3 bulan, disahkan menjadi anggota Koperasi a. Tidak/belum 0 c. ya, sudah 1-2. Partisipasi 2.50 a. Apakah anggota sebagai pemilik aktif dalam modal koperasi a. Tidak aktif 0 - b. aktif 1 b. Apakah anggota sebagai pengguna jasa aktif dalam bertransaksi dengan koperasi atau melanggani koperasi a. Tidak aktif 0 - b. ya, aktif 1

5 No 2.3. Kelengkapan Organisasi Indikator Kepatuhan Skor Bobot Total Skor 18.00 1. Rapat Anggota 2.50 a. Apakah Ada Notulen Rapat /Berita Acara penetapan hasil Rapat Anggota yang dihadiri secara kuorum dan di tandatangani oleh Pimpinan, sekretaris dan wakil anggota rapat b. Apakah penyelenggaraan Rapat Anggota paling lambat 6 bulan setelah tahun buku lampau a. Sesudah 6 bulan setelah tahun buku lampau 0 - b. Sebelum 6 bulan setelah tahun buku lampau 1 2. Pengawas (primer dan sekunder) 3.75 a. Apakah dipilih dan diangkat dalam Rapat Anggota b. ya, dipilih dan diangkat dalam RA 1 b. Apakah pengawas memiliki/menggunakan metode atau kertas kerja dalam melakukan fungsi pengawasan kepatuhan terhadap kebijakan dan pengelolaan koperasi c. Apakah pengawas menyampaikan pertanggungjawaban hasil pengawasan pada Rapat Anggota a. Tidak disampaikan 0 - b. ya, disampaikan 1 3. Dewan Pengawas Syariah 2.50 a. Apakah dipilih dan diangkat dalam Rapat Anggota b. ya, dipilih dan diangkat dalam RA 1 b. Berjumlah paling sedikit 2 orang dan setengahnya memiliki sertifikasi DSN-MUI 4. Pengurus 8.00 a. Apakah dipilh dan diangkat dalam Rapat Anggota 2.00 c. ya, dipilih dan diangkat dalam RA 1 2.00 b. Apakah Menyampaikan dan membahas rencana kerja dan program anggaran pendapatan dan belanja koperasi pada Rapat Anggota a. Tidak disampaikan 0 - b. ya, disampaikan, sebagian besar/seluruhnya dibahas 1 2.00 2.00 c. Apakah pengurus menyampaikan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pada Rapat Anggota a. Tidak disampaikan 0 - b. ya, disampaikan, sebagian besar/seluruhnya dibahas 1 2.00 2.00 d. Apakah pengurus mempunyai hubungan keluarga sedarah dan semenda sampai derajat kesatu dengan 2.00 pengurus yang lain c. Tidak 1 2.00

6 5. Pengelola Apakah pengelola mempunyai keahlian di bidang keuangan atau pernah mengikuti pelatihan keuangan syariah c. Ya 1 III. USAHA DAN KEUANGAN 30.00 3.1. Usaha 16.00 1. Portofolio Kegiatan Pelayanan 6.00 a. Apakah ada kebijakan Penetapan jenis produk layanan simpan pinjam dan pembiayaan syariah berdasarkan atau merujuk kepada fatwa DSN - MUI b. ya, ada 1 b. Apakah ada Kebijakan/SOP menghimpun simpanan dan menyalurkan pinjaman serta pembiayaan pada anggota/calon anggota/koperasi lain dan atau anggotanya melalui kerja sama antar KSPPS b. ya, ada 1 c. Apakah ada SOP atau ketentuan yang tidak menggunakan agunan/jaminan terhadap pinjaman yang diberikan kepada anggota/calon anggota b. ya, ada 1 d. Apakah Usaha Koperasi berkaitan langsung dengan kepentingan ekonomi anggota dan sesuai dengan Anggaran Dasar a. Tidak sesuai - b. ya, sesuai e. Apakah Koperasi dalam menghimpun dana maal berupa ziswaf mempunyai legalitas dari Instansi terkait dan membuat laporan keuangan terpisah f. Apakah koperasi mempunyai layanan sektor riil 2. Perencanaan dan Pengendalian Usaha 6.25 a. Apakah ada Kebijakan orientasi pelayanan pada anggota dan jika kelebihan kapasitas dapat melayani calon anggota, Koperasi lain dan anggotanya melalui kerja sama antar KSPPS a. Tidak 0 0.00 b. Apakah koperasi memiliki manajemen Risiko c. Apakah koperasi memiliki kebijakan Tata Kelola yang baik d. Apakah pencatatan aset atas nama badan hukum koperasi yang bersangkutan e. Apakah Unit Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (USPPS) koperasi telah dikelola secara terpisah dari unit lainnya a. Ya 1 - b. Tidak 0

7 3. Kinerja Usaha 3.75 a. Apakah pendapatan hasil usaha (> atau = atau < dari rencana) a. Tidak, mengalami kerugian dan jauh lebih kecil dari rencana 0 - b. ya, sesuai dengan rencana 1 b. Apakah biaya Usaha (> = atau < atau < dari rencana) a. Boros, karena biaya jauh lebih besar dari rencana 0 - b. ya, hemat karena biaya jauh lebih kecil dari rencara 1 c. Apakah pembagian dan penggunaan SHU setelah dikurangi biaya penyelenggaraan kegiatan simpan pinjam dipergunakan sesuai dengan Anggaran dasar dan Peraturan Perundang-undangan a. Tidak sesuai 0 - b. ya, sesuai 1 3.2. Keuangan 14.00 1. Rencana Pemenuhan Kebutuhan dana Apakah penyediaan aktiva lancar koperasi mencukupi untuk memenuhi kewajiban jangka pendek b. ya, ada 1 2. Pengedalian Keuangan 5.60 a. Apakah ada kebijakan/persus koperasi untuk menjaga keseimbangan pendanaan dengan Modal sendiri (ekuitas), modal pinjaman dan modal penyertaan b. ya, ada 1 b. Apakah penarikan pembiayaan yang diterima oleh koperasi didasarkan pada kemampuan membayar kembali a. Tidak memperhatikan prinsip kemampuan membayar kembali pinjaman 0 - b. ya, memperhatikan kemampuan pengembalian kembali pinjaman 1 c. Apakah modal sendiri koperasi berkurang jumlahnya (primer Kab/Kota Rp 15 juta, primer provinsi/di Rp 75 juta dan primer nasional Rp 375 juta sedangkan untuk sekunder Kab/Kota Rp 50 juta, sekunder provinsi/di Rp 75 juta, dan sekunder nasional Rp 500 juta a. Ya, berkurang 0 - b. Tidak berkurang 1 d. Besarnya Pemupukan dana cadangan ditetapkan dalam Rapat Anggota a. Tidak ditetapkan dalam Rapat Anggota 0 - b. ya, ditetapkan dalam Rapat Anggota 1 3. Pengalokasian/Penyaluran dana/pinjaman/ kredit a. Apakah pemberlakuan/ penerapan batas maksimum pemberian pinjaman/pembiayaan(bmpp) pada anggota, calon anggota, koperasi lain danatau anggotanya serta pengurus telah ditetapkan dalam Rapat Anggota b. ya, ada dan dilaksanakan/digunakan sebagai acuan 1 4.20 b. Apakah ada ketentuan/kebijakan pengenai penanganan pembiayaan bermasalah a. Tidak ada 0 b. ya, ada dan dilaksanakan/digunakan sebagai acuan 1 - c. Apakah ada ketentuan/kebijakan penempatan dana pada instrumen keuangan selain pinjaman/kredit jika terdapat kelebihan dana dalam bentuk giro, deposito, tabungan pada bank syariah dan lembaga keuangan syariah lainnya dan pembelian saham melalui pasar modal syariah dan mengembangkan dana tabungan melalui sarana investasi syariah lainnya (reksadana, obligasi) b. ya, ada 1 Cek : Kebijakan penempatan dana lebih

8 4. Kinerja keuangan a. Apakah dalam menjaga kepentingan semua pihak terkait dengan koperasi telah dinilai kesehatannya b. Ya, sudah 1 2.80 b. Apakah koperasi menyelenggarakan audit (internal) atau eksternal a. Tidak ada audit (internal) atau eksternal 0 - b. ya, ada untuk setiap tahun buku 1 IV. TRANSAKSI 15.00 1. Sumber Dana yang tidak bertentangan dengan Peraturan Perundang-Undangan a. Apakah koperasi dalam memperoleh sumber dana tidak bertentangan dengan Peraturan dan Perundang- Undangan dan syariah 6.00 3.00 b. Ya 1 3.00 b. Apakah penghimpunan modal penyertaan telah disetujui dalam Rapat Anggota 3.00 b. ya, ada (*) 1 3.00 Note (*) bagi yang tidak menghimpun tetap diberikan nilai penuh 2. Pemanfaatan Pelayanan 3.00 Apakah ada peningkatan pelayanan koperasi kepada anggotanya 3.00 b. Ya 1 3.00 3. Penerapan sistem Akuntansi a. Apakah penyusunan laporan keuangan menggunakan Standar yang baku 3.00 a. Tidak 0 b. ya, 1-3.00 b. Apakah koperasi mengirim laporan keuangan berkala kepada Pembina 3.00 b. ya, mengirim 1 3.00 6.00 Total Skor 100.00 Ditetapkan di : Jakarta Tanggal : 28 April 2017 Disalin sesuai dengan aslinya Sekretaris Deputi Bidang Pengawasan Daniel Asnur, S.Kom., MM DEPUTI BIDANG PENGAWASAN Cap & Ttd SUPARNO, SE., MM NIP 19600412 198303 1 001