BAB 1 PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan kota pendidikan dan budaya yang sangat kuat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN PUSAT PENDIDIKAN MUSIK DI YOGYAKARTA PUSAT PENDIDIKAN MUSIK DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Presentase Jumlah Pecinta Seni di Medan. Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan Gol. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Musik adalah bunyi-bunyian yang berirama 1. Banyak manusia tidak

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Sekolah Tinggi Musik Bandung 1

BAB I PENDAHULUAN. Pelatihan kebugaran merupakan suatu program yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Eksistensi Proyek

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Leslie L.Doelle dan L. Prasetio, Akustik Lingkungan, 1993, hlm. 91

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan dan kejayaan suatu bangsa tidak terlepas dari peranan generasi

YAMAHA MUSIK INDONESIA CENTER DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Kota Yogyakarta adalah kota yang relatif aman, stabil dan mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

I.1. LATAR BELAKANG I.1.1.

BAB II TINJAUAN OBJEK RANCANGAN

SHOPPING MALL BERKONSEP CITYWALK DI SEMARANG. Nama : SEPTIADI ARI NUGROHO NIM : L2B308026

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Institut Seni Musik Semarang

BAB 1 PENDAHULUAN. Anak bagi sebuah keluarga adalah sebuah karunia, rahmat dan berkat.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk kota Yogyakarta berdasarkan BPS Propinsi UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. Di jaman yang mengangkat emansipasi wanita kini, banyak wanita atau ibuibu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk Kabupaten Malinau beragama Kristen yang menyebar di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. dari tiap aspek kehidupan manusia, musik membuat hidup tiap manusia lebih berwarna

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAPORAN PERANCANGAN AR 40Z0 STUDIO TUGAS AKHIR SEMESTER I TAHUN 2007/2008 JAKARTA MUSIC ARENA. oleh: FAHRY ADHITYA PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PUSAT PERTUNJUKAN DAN INTERAKSI KOMUNITAS MUSIK KAUM MUDA DI YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN FOOTBALL ACADEMY GERAK. Pendahuluan

TUGAS AKHIR BIOSKOP DI SINGARAJA KABUPATEN BULELENG-BALI STUDI AKUSTIK RUANG PERTUNJUKAN FILM BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu bentuk media yang sangat akrab dalam kehidupan

Komunitas Musik Di Jogjakarta

PERANCANGAN DESAIN INTERIOR TK ISLAM BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Eksistensi Proyek

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. diri seseorang. Musik tidak hanya menyentuh, tetapi meresap dan merasuk jiwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 3 METODE PERANCANGAN. data dari sumber literatur hingga survey langsung obyek-obyek komparasi untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. di perkotaan-perkotaan salah satunya adalah kota Yogyakarta. Ini

BAB I PENDAHULUAN. Kampus Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Bina Nusantara. yang Berhubungan dengan Arsitektur.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Eksistensi Proyek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Koentjaranigrat (seniman). Majalah Versus Vol 2 edisi Februari 2009

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. I.1.1 Latar Belakang Eksistensi Proyek

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu proses yang berlangsung pada seseorang,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan media estetis yang dapat mengungkapkan gejolak jiwa,

BAB 1 PENDAHULUAN SASANA MUDA DI JOGJAKARTA PRESEDEN ZAHA HADID SEBAGAI ACUAN DESAIN BANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

WEDDING CENTRE DI SURAKARTA

2016 PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYRAKAT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

STUDIO TUGAS AKHIR (TKA- 490) ARSITEKTUR METAFORA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Tinggi Musik Klasik Meilani

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG. I.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Seni Tari Sebagai Hasil dari Kreativitas Manusia. dan lagu tersebut. Perpaduan antara olah gerak tubuh dan musik inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. Alat musik piano kini mulai dikenal berbagai macam kalangan, dari

Women and Child Center di Semarang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan kehidupan manusia. Alangkah lebih baiknya. Terlebih lagi jika ingin mendalami segala sesuatu yang berkaitan

Daftar Isi. Judul Kata Pengantar. Daftar Foto

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek

STUDIO TUGAS AKHIR BAB I PENDAHULUAN

RUMAH MUSIK DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Modern

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Melalui penglihatan seseorang dapat menerima informasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kebutuhan Kantor

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah bidang bangunan. Pembangunan gedung-gedung saat ini

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang eksistensi proyek

BAB I PENDAHULUAN. dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:602) Musik adalah ilmu atau

PUSAT PELATIHAN MUSIK PULOMAS DENGAN PENERAPAN ARSITEKTUR KINETIK UNTUK PENGOPTIMALAN BENTUK RUANG BERDASARKAN SUARA

PENGANTAR BANGUNAN BERTINGKAT

BAB I PENDAHULUAN. seperti halnya perkembangan ekonomi, industri dan pusat-pusat rekreasi dan hiburan.

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN ETIKA PROFESI PRAKTIK ARSITEKTUR I-1 BAB I

BAB 1 PENDAHULUAN 3, , ,59. 14,16 Rata-rata ,29 8,85

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Drs. K. Adi Gunawan, Kamus Lengkap Inggris-Indonesia Indonesia-Inggris, Surabaya 2002, hal 246.

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas hanya kamera Digital Single Lens Reflect (DSLR) tetapi terdapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Canopy: Journal of Architecture

The Via And The Vué Apartment Surabaya. Dyah Tri S

sebelum mereka memulai pendidikan primer ke jenjang berikutnya 1. Tujuan dari adanya taman kanak-kanak ini adalah sebagai tempat di mana anak-anak dap

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Elka Desty Ariandy TGA PONDOK PESANTREN DI YOGYAKARTA

BAB 2 DATA DAN ANALISA

1. BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan a. Kelayakan Proyek Yogyakarta merupakan kota pendidikan dan budaya yang sangat kuat pengaruhnya di Indonesia, selain itu Yogyakarta disebut sebagai kiblat pendidikan tentunya karena sesuai dengan arah atau sasaran. Banyak orang datang ke Yogyakarta untuk menyekolahkan anak-anaknya, hal ini menandakan bahwa Yogyakarta sudah menjadi kiblat dan menjadi tujuan menuntut ilmu. Secara faktual Yogyakarta menjadi yang terbesar bila dibandingkan dengan kota-kota lain, disisi lain lagi sebagai kiblat pendidikan Yogyakarta juga bisa memberi kesejahteraan bagi masyarakatnya, sebab berbagai macam kebutuhan harus dipenuhi seperti sarana komunikasi, pemenuhan kebutuhan lahir dan batin, serta kebutuhan lain harus bisa dipenuhi, ini artinya menghidupkan sektor ekonomi masyarakat. 1 Sebagai kiblat pendidikan Yogyakarta harus mampu menjaga kualitasnya, untuk itu semua pihak harus berperan baik masyarakat maupun pamongnya, selain itu ada tiga jalur tanggung jawab pendidikan, yaitu; 2 1. Pendidikan formal, yaitu guru dan sekolah 2. Pendidikan informal, yaitu keluarga 1 Kiblat, Artinya Yogyakarta menjadi sasaran, Drs. Nursisto, Penatar dan Pengamat Pendidikan. Koran Kedaulatan Rakyat, Senin, 9 Februari 2004. 2 Kualitas Dipertaruhkan bagi Kiblat Pendidikan, Wasis Siswanto, Pencetus Jam Belajar Masyarakat. Koran Kedaulatan Rakyat, Senin, 9 Februari 2004 1

3. Pendidikan nonformal, yaitu kursus-kursus Salah satu sarana pendidikan nonformal yang sangat potensial di Yogyakarta adalah Pendidikan musik. Telah kita ketahui selain sebagai kiblat pendidikan Yogyakarta juga menjadi kota barometer musik di Indonesia, sebagai buktinya Yogyakarta sudah melahirkan banyak pemusik-pemusik yang handal, band-band yang terkenal seperti Sheila on 7, Jikustik, Shaggy Dog, dll 3. Selain itu di Yogyakarta sering sekali diadakannya pentas musik baik pertunjukkan panggung atau di café-café yang sekarang semakin marak tumbuh dan berkembang di Yogyakarta. Maka dari itu untuk menggali potensi-potensi tersebut diperlukan suatu tempat pusat pelatihan musik yang berkualitas serta dapat memenuhi keinginan masyarakat dalam bermusik baik dari golongan anakanak, orang tua maupun anak muda. b. Tinjauan Pustaka Pelatihan Musik berasal dari kata Pelatihan yang berarti suatu kegiatan melatih dan Musik yang berarti bunyi-bunyian 4, maka dalam arti harafiahnya pelatihan musik berarti suatu kegiatan yang melatih dan mempelajari bunyibunyian, tetapi dalam artian lain pelatihan musik dapat berarti suatu program kegiatan pembelajaran tentang musik baik praktek maupun teori dan juga sebagai pendidikan untuk melatih kreativitas dalam mengembangkan bakat dan kemampuan seseorang dibidang musik. 3 Wawancara dengan Bp. Hari Tito, Pemilik Musika 59, di Jl. Suryodiningratan 59 Yogyakarta, Sabtu, 21 Februri 2004, pk 19.45. 4 Kamus Umum Bahasa Indonesia, W. J. S. Poerwadarminta, disusun kembali oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Balai Pustaka 1995. 2

Pelatihan musik di Yogyakarta perlu dikembangkan karena: 5 1. Yogyakarta sebagai kiblat pendidikan sangat potensial 2. Kita dapat mengetahui cara bermain musik dengan benar dan terarah sehingga dapat menjaga kualitas pendidikan di Yogyakarta. 3. Kita dapat mengembangkan bakat musik dan menimbulkan munat musik kepada generasi muda maupun angkatan tua agar Yogyakarta sebagai kiblat pendidikan yaitu sesuai dengan arah atau sasaran 4. Untuk melengkapi fasilitas-fasilitas pendidikan musik di Yogyakarta yang sudah ada. Peminat musik di Yogyakarta sangat banyak. Hal ini juga diimbangi dengan munculnya tempat-tempat kursus musik yang sekarang makin diminati oleh berbagai macam golongan. Selain itu jumlah murid yang mengikuti kursus musik pada tiap tempat pelatihan musik di Yogyakarta juga banyak, jumlah murid Crescendo kurang lebih 600 orang/th, Hana musik kurang lebih 400 orang/th, Musika 59 kurang lebih 900 orang/th, murid di Lyra kurang lebih 400 orang/th, dan murid di Sriwijaya kurang lebih ada 500 orang/th. 6 Sehingga dari animo tersebut dapat diketahui bahwa minat masyarakat Yogyakarta pada musik dinilai tinggi, maka diperlukan suatu tempat Pusat Pelatihan Musik yang lebih baik dari yang sudah ada. Didalam belajar bermain musik pada dasarnya ada 3 tahap, yaitu; basic (pemula), advance (menengah), expert (mahir). Jenis musik yang ditawarkan, 5 Sumber data: Dari hasil pengamatan langsung dan studi banding. 6 Sumber data: Hasil survey langsung di lapangan. 3

adalah klasik dan pop, kualitas pengajar pada tempat pelatihan musik yang sudah ada rata-rata sudah memenuhi syarat. Pusat Pelatihan Musik di Yogyakarta yang sudah dikenal masyarakat ada 6 tempat, antara lain; Crescendo, Hana musik, Lyra, Sriwijaya, dan Musika 59, Purwacaraka musik. Kualitas bangunan dan ruangan yang sudah ada ditujukan kepada kelas menengah keatas, dan kelas standar. Kondisi ruang belajar dan kenyamanannya rata-rata cukup baik Arti Pusat Pelatihan Musik adalah suatu tempat untuk belajar dan berlatih berbagai alat musik dan jenis musik dalam satu lingkup bangunan yang mempunyai fasilitas musik yang memenuhi syarat. Fungsi dari Pusat Pendidikan Musik adalah sebagai media untuk sarana belajar mengajar musik dengan menyediakan fasilitas musik yang memenuhi syarat dan sistem pendidikan yang berkualitas. Ruang-ruang yang dibutuhkan didalam Pusat Pelatihan Musik ini adalah 7 ; ruang kursus, ruang kelas, ruang gladi resik, ruang pertunjukkan, ruang penyimpanan, perpustakaan musik, ruang kerja, ruang foto copy, kantor, dan fasilitas tambahan (studio musik, café, kantin). Pengertian akustika adalah ilmu tentang bunyi 8, untuk penataan bunyi akan melibatkan 4 elemen yang harus dipahami oleh arsitek, yaitu; sumber bunyi, penerima bunyi, media, dan gelombang bunyi. 7 De, Chiara, Joseph, Time Saver Standard for Building Types/edited by Joseph, 3 rd edition. 8 Satwiko, Prasarto, Fisika Bangunan 1, Andi Offset, 2004. 4

Dalam hal ini studi akustik yang dilakukan dibatasi pada pemilihan material akustik untuk dinding, lantai, dan plafon ruang dalam dan diikuti oleh standar-standar arsitektur untuk disain bentuk dan besaran ruang yang dibutuhkan. 1.2 Gambaran Ide Gambaran ide untuk proyek ini adalah: 1. Pusat Pelatihan Musik ini menjadi suatu pusat pelatihan musik yang mempunyai standar ruang-ruang yang baik dan mempunyai fasilitasfasilitas pendukung dalam satu lingkup bangunan, sehingga dapat mewadahi seluruh kegiatan belajar mengajar dengan baik. 2. Untuk setiap ruang akan di desain dengan akustik yang baik sehingga ruang-ruang yang ada dapat memenuhi syarat sebagai ruang untuk bermain musik 1.3 Rumusan Masalah Bagaimana merancang Pusat Pelatihan Musik di Yogyakarta yang dapat mewadahi seluruh kegiatan belajar mengajar musik, dengan studi akustik sebagai acuan perancangan ruang dalam. 1.4 Tujuan Merancang Pusat Pelatihan Musik di Yogyakarta yang dapat mewadahi seluruh kegiatan belajar mengajar musik dengan studi akustik sebagai acuan perancangan ruang dalam. 5

1.5 Sasaran Melakukan studi ke berbagai lembaga pelatihan musik di Yogyakarta. Melakukan studi tentang kota Yogyakarta. Melakukan studi jenis-jenis ruang yang harus ada di Pusat Pelatihan Musik. Melakukan studi tentang kegiatan belajar mengajar musik. Melakukan studi tentang prinsip-prinsip akustik. 1.6 Lingkup Pembahasan Studi ke berbagai lembaga musik di Yogyakarta dibatasi pada pembagian ruang dan kurikulum pelajaran musik. Jenis musik dibatasi pada musik klasik dan pop. Yogyakarta dibatasi pada hal yang berhubungan dengan pemilihan site untuk Pusat Pelatihan Musik tersebut. Jenis-jenis ruang yang ada di Pusat Pelatihan Musik dibatasi pada kebutuhan kegiatan belajar mengajar dan fasilitas bangunan. Kegiatan belajar mengajar musik dibatasi pada kurikulum yang dipakai di Pusat Pelatihan Musik tersebut, dengan mengacu pada kurikulum Yamaha. Prinsip-prinsip akustik dibatasi pada material akustik untuk lantai, dinding, dan langit-langit pada ruang dalam. 1.7 Metode 6

1. Metode Mencari Data Wawancara Ditujukan kepada pemilik Musika 59 yaitu Bp. Hari Tito. Observasi Pengamatan langsung terhadap lembaga pelatihan musik yang ada di Yogyakarta. Studi Pustaka / Literatur Mempelajari buku-buku tentang sekolah musik dan prinsipprinsip akustik. Studi Banding Melihat langsung situasi dan keadaan bangunan di pusat pelatihan musik di Yogyakarta. 2. Metode Menganalisis Data Kuantitatif Mencari data-data dalam angka tentang jumlah peminat musik di Yogyakarta melalui sekolah-sekolah musik yang sudah ada. Kualitatif Mengolah data dalam angka yang sudah didapat dengan memberi penjelasan dalam kata-kata. 3. Metode Perancangan Dengan studi akustik diaplikasikan pada ruang-ruang kelas musik dan pada bengunan Pusat Pelatihan Musik tersebut. 7

1.8 Sistematika Penulisan BAB 1 PENDAHULUAN Mengungkapkan Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan, Sasaran, Lingkup, Metode, dan Sistematika Penulisan. BAB 2 TINJAUAN PUSAT PELATIHAN MUSIK DI YOGYAKARTA Mengungkapkan potensi peminat musik di Yogyakarta beserta semua fasilitas bangunan pada Pusat Pelatihan Musik yang ada di Yogyakarta BAB 3 TINJAUAN TEORITIS PUSAT PELATIHAN MUSIK DAN AKUSTIK Mengungkapkan teori gedung Pusat Pelatihan Musik dan akustik ruang dalam BAB 4 ANALISIS MENUJU KONSEP PERENCANA DAN PERANCANGAN GEDUNG PUSAT PELATIHAN MUSIK Menuju konsep perencanaan dan perancangan gedung pusat pelatihan musik, mengungkapkan proses untuk menemukan ide-ide konsep perencanaan dan perancangan melalui metode-metode tertentu yang diaplikasikan pada lokasi / site tertentu. 8

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PELATIHAN MUSIK DI YOGYAKARTA Mengungkapkan konsep-konsep yang akan di transformasikan dalam rancangan fisik arsitektural. 9