Isnaini Febrina, Kusni Hidayati, Mahsina Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya

dokumen-dokumen yang mirip
Bab I PENDAHULUAN. Di era perdagangan bebas saat ini menyebabkan iklim kompetisi yang tinggi di

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH LAB. PENGANTAR AKUNTANSI 3 (ED) KODE / SKS : KD / 2 SKS

Akuntansi Biaya. Modul ke: Just In Time And Backflushing 07FEB. Fakultas. Angela Dirman, SE., M.Ak. Program Studi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. yang hasilnya ditujukan kepada pihak-pihak internal organisasi, seperti manajer

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi seperti saat ini, perkembangan di bidang ilmu teknologi

BAB I PENDAHULUAN. untuk selalu memberikan sesuatu terbaik dari apa yang mereka produksi.

PENGARUH PENERAPAN SISTEM JUST IN TIME TERHADAP BIAYA OVERHEAD PABRIK STUDI KASUS PADA PT XYZ

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH AKUNTANSI BIAYA*/** (EB) KODE / SKS : KK / 3 SKS

ANALISIS PERBANDINGAN SISTEM TRADISIONAL COSTING DENGAN SISTEM JUST IN TIME (JIT) DALAM MENENTUKAN KALKULASI BIAYA PRODUKSI

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM PROSEDUR PENCATATAN PERSEDIAAN ATAS PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA PT TIRTAMAS LESTARI PASURUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Zulian Zamil : 2003).

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perusahaan manufaktur, proses produksi merupakan kegiatan yang

ANALISIS PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA SIKLUS PRODUKSI UNTUK EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI OPERASI DI CV. BERDIKARI JAYA SIDOARJO

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tauco di Perusahaan Kecap Manalagi Kota Denpasar Provinsi Bali

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, banyak terjadi perubahan yang cukup drastis pada lingkungan

PENGOPTIMALAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEPUNG KETELA MENGGUNAKAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY)

ANALISIS PENENTUAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE STOCKHASTIC PADA PT. LOMBOK GANDARIA

ABSTRAK. Kata Kunci: Metode EOQ (Economic Order Quantity), Metode JIT (Just In Time) dan Efisiensi Biaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada perusahaan dagang dan industri, persediaan merupakan aktiva lancar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

I. PENDAHULUAN. perusahaan jasa boga dan perusahaan pertanian maupun peternakan.

BAB I PENDAHULUAN. tingkat inflasi yang tinggi, dan adanya perdagangan bebas di kawasan Asia

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. SANTOSA AGRINDO. Ira Mutiara 1, Moh. Mukhsin 2

ANALISIS BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DALAM PENENTUAN KETEPATAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PABRIK TAHU SS DI SIDOARJO

PENGELOLAAN BIAYA MANUFAKTUR PADA LINGKUNGAN TEKNOLOGI MANUFAKTUR MAJU. Oleh : Edi Sukarmanto Th. 1 Abstrak

ANALISIS METODE PERSEDIAAN TEPAT WAKTU (JUST IN TIME) SEBAGAI DASAR PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PEMBANTU. ( Studi pada PG.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya cukup besar dalam suatu perusahaan. Jenis sediaan yang ada dalam

BAB V PENUTUP. penelitian seperti yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat ditarik

BAB II BAHAN RUJUKAN

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN (Studi pada UD. GALIH JATI Semarang)

yang bersifat variabel maupun tetap. Sedangkan pada metode variabel costing biaya produksi yang diperhitungkan hanyalah yang bersifat variabel saja. D

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian terbesar dalam penggunaan modal perusahaan serta pengaruhnya terhadap

SISTEM PRODUKSI JUST IN TIME (SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU) YULIATI, SE, MM

SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)

BAB 9 MANAJEMEN OPERASIONAL SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mulyadi ada empat unsur pokok dalam definisi biaya tersebut yaitu :

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di

DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITIC Tahun 2013, Hal

BAB I PENDAHULUAN. Proses industri harus dipandang sebagai suatu perbaikan terus menerus, yang

Yehezkiel Alianto Topowijono Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya

PENGELOLAAN VALUE-ADDED ACTIVITIES

BAB I PENDAHULUAN. logistik sudah digunakan untuk mengatasi berbagai jenis kebutuhan manusia dan

TINJAUAN ATAS PERLAKUAN AKUNTANSI UNTUK PRODUK CACAT DAN PRODUK RUSAK PADA PT INDO PACIFIC

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan

BAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Penerapan Metode JIT Pembelian Bahan Baku... - Diaz, Adriany Pratiwi 1

Analisis Harga Pokok Produksi Amplang Pada UD Mawar Sari Di Samarinda. Ety Murdiana Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman

Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagangan dengan Menggunakan Metode Rata-Rata Bergerak pada PT. Distribusi Indonesia Jaya

Jurnal Cendekia Vol 10 Nomor 2 Mei 2012 ISSN: PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA PRODUKSI

PENERAPAN KEBIJAKAN HARGA TRANSFER BAHAN BAKU UNTUK PENGUKURAN PRESTASI DIVISI PADA PT. HONORIS INDUSTRY

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS PROSEDUR PENJUALAN KREDIT DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN PADA CV SAYAP MEDIA

Analisis Manajemen Persediaan Bahan Baku pada Perusahaan Base Camp Clothing dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity ( EOQ)

ABSTRACT. Keywords: Traditional Methods, Cost Centre, Just In Time methods, Inventory. Universitas Kristen Maranatha

Akuntansi Biaya. Activity Accounting: Activity Based Costing, Activity Based Management. Angela Dirman, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas FEB

Akuntansi Biaya. Just In Time and Backflushing. Ellis Venissa, MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

METODE HARGA POKOK PESANAN

PENERAPAN BIAYA KUALITAS MENGGUNAKAN METODE ZERO DEFECT DALAM MENINGKATKAN LABA PERUSAHAAN PADA CV. BAHANA KARYA GRESIK

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelum penggunaan MRP biaya yang dikeluarkan Rp ,55,- dan. MRP biaya menjadi Rp ,-.

ANALISIS TATA LETAK FASILITAS PABRIK DENGAN METODE KUANTITATIF MEMPUNYAI PERAN PENTING DALAM KELANCARAN PROSES PRODUKSI PADA CV AGUNG KARYA

Akuntansi Biaya. Just in Time (JIT) dan Backflushing. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis

Manajemen Keuangan. Pengelolaan Persediaan. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB I P E N D A H U L U A N

PENERAPAN METODE FULL COSTING DALAM MENENTUKAN PERHITUNGAN HRGA POKOK PRODUKSI MESIN CUCI MOBIL SEMI OTOMATIS PADA PT GLOBAL ENDO TEKNIK DI SURABAYA

Seminar Nasional Manajemen Ekonomi Akuntansi (SENMEA) UNPGRI KEDIRI

ANALISA PRODUK SAMPINGAN DALAM MENENTUKAN TINGKAT PENDAPATAN PRODUK UTAMA Studi kasus pada Perusahaan Tahu YUN - YI

SISTEM PRODUKSI JUST IN TIME (SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU) YULIATI, SE, MM

PERLAKUAN AKUNTANSI PRODUK RUSAK DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN

RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prosiding Manajemen ISSN:

JURNAL EKONOMI Volume 21, Nomor 3 September 2013 INVENTORY CONTROL DAN PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PRODUKSI ROTI PADA PABRIK ROTI BOBO PEKANBARU

ABSTRACT. Key words: Job order costing method. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi adalah kumpulan unit-unit pengambilan keputusan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berbagai kegiatan usaha, baik usaha jasa, dagang maupun. industri/manufaktur tujuan utama yang ingin dicapai perusahaan yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan tersebut tidak hanya bersifat evolusioner namun seringkali sifatnya

BAB I PENDAHULUAN. Persediaan merupakan salah satu hal yang utama dalam sebuah perusahaan karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada Perusahaan Roti Roterdam Malang. Berdasarkan hasil analisis

Bab 1. Pendahuluan. Persediaan bahan baku dalam perusahaan industri memegang peranan yang

Cendekia Akuntansi Vol 3 No 1 Jan 2015 ISSN

ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA AKTIVITAS PENGIRIMAN BARANG PT.TRIMEGA BATERINDO DI TROSOBO SIDOARJO

Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk

ANALISIS PERHITUNGAN HPP MENENTUKAN HARGA PENJUALAN YANG TERBAIK UNTUK UKM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Serbuk Gergaji Kayu (Studi Kasus di Oka Jamur Bali, Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung)

ANALISIS BIAYA STANDAR GAJI DAN UPAH SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. HALIM TECHNIC RUBBER DI SIDOARJO

ABSTRAK. Kata kunci : biaya standar, pengendalian, efektivitas, efisiensi, biaya bahan baku, analisis selisih

Akuntansi Biaya. Just in Time. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) PADA PERUSAHAAN TAHU TEMPE VIRA. Sudarto Usuli *)

BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Blocher (2007:12) Husnanto (2013:1)

Manajemen Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM MENGELOLA PERSEDIAAN PERUSAHAAN. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Pada sebuah industri manufaktur, proses perencanaan dan pengendalian produksi

Prepared by Yuli Kurniawati

Transkripsi:

ANALISIS KOMPARATIF MANAJEMEN PRODUKSI METODE JUST IN TIME DENGAN METODE TRADISIONAL DALAM RANGKA MEMINIMALISIR BIAYA PRODUKSI PADA CV. CIPTA ARTHA SEJAHTERA Isnaini Febrina, Kusni Hidayati, Mahsina Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya Febry.yatzsu@gmail.com ABSTRAK Pada penelitian ini bertujuan untuk membahas tentang analisis komparatif manajemen produksi metode Just In Time dengan metode Tradisional dalam rangka meminimalisir biaya produksi pada CV. Cipta Artha Sejahtera. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Deskriptif kualitatif. Sedangkan teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan melakukan studi lapangan. Dari hasil analisis komparatif antara metode Just In Time dengan metode Tradsional diperoleh bahwa Metode Just In Time lebih bisa memaksimalkan laba dan meminimalisir kerugian akibat persediaan berlebih. Kata Kunci: Manajemen Produksi, Metode Just In Time, Metode Tradisional, Biaya Produksi ABSTRACT This study aims to discuss the comparative analysis of production management Just In Time method with traditional methods in order to minimize the cost of production in the CV. Cipta Artha Sejahtera. The method used is a qualitative descriptive method. While data collection techniques this research is to conduct field studies. From the results of comparative analysis between the method of Just In Time to the methods traditionally obtained by that methods Just In Time method is to maximize profits and minimize losses due to excess inventory. Keywords: Production Management, Methods Just In Time, Traditional Method, Cost of Production. PENDAHULUAN Caster (2006:323) Selama ini kebanyakan perusahaan menggunakan sistem pemanufakturan tradisional yang mengatur skedul produksinya hanya berdasarkan pada peramalan kebutuhan di masa yang akan datang. Namun tetap saja produksi berdasarkan prediksi terhadap masa yang akan datang dalam sistem 31

tradisional ini memiliki resiko kerugian yang besar karena Over produksi daripada produksi berdasarkan permintaan sesungguhnya. Perusahaan yang mempunyai kemampuan bersaing adalah perusahaan yang dapat menjalankan operasinya secara efisien dan efektif, sehingga pemborosan-pemborosan sumber daya dapat dihindari. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mewujudkan kondisi ini adalah dengan menerapkan sistem pengendalian persediaan dan produksi Just In Time. Just In Time merupakan sistem pemanufakturan yang sangat efektif untuk diterapkan dalam bisnis, karena hanya akan melakukan produksi apabila ada pesanan jadi perusahaan akan terhindar dari kemungkinan kerugian. Manajemen Produksi Nassa (2012) dalam makalah yang berjudul manajemen produksi, Manajemen adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan atau mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain. pengertian produksi secara umum adalah upaya atau kegiatan untuk menambah nilai pada suatu barang. Arah kegiatan ditujukan kepada upaya-upaya pengaturan yang sifatnya dapat menambah atau menciptakan kegunaan (utility) dari suatu barang atau mungkin jasa. Perencanaan Produksi Ahyari (1992:29) Perencanaan produksi juga dapat diartikan sebagai perencanaan tentang jenis dan jumlah produk yang akan diproduksi oleh perusahaan yang bersangkutan dalam satu periode yang akan datang. Pengendalian produksi yang dilakukan dengan tujuan mendapatkan hasil yang sesuai dengan apa yang direncanakan, baik mengenai jumlah, kualitas, harga maupun waktunya. pengendalian produksi bila ditinjau secara terperinci maka akan dapat dilihat karekteristik perencanaan produksi. Peramalan (Forecasting) Nassa (2012), pengertian dari peramalan itu sendiri didefinisikan sebagai berikut ; Peramalan adalah proses untuk memperkirakan beberapa kebutuhan dimasa datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Peramalan permintaan memegang peranan penting dalam perencanaan dan 32

pengambilan keputusan khususnya dibidang produksi. Aktivitas manajemen operasi menggunakan peramalan permintaan dalam perencanaan yang menyangkut skedul produksi, perencanaan pemenuhan kebutuhan bahan, perencanaan kebutuhan tenaga kerja, perencanaan kapasitas produksi, perencanaan layout fasilitas, penentuan lokasi, pemenuhan metode proses, penentuan jumlah mesin, desain aliran bahan dan lain sebagainya. Peranan ini disebabkan adanya tenggang waktu antara suatu peristiwa dengan kebutuhan mendatang. Just In Time Supriyono (2002:65), dalam pengertian luas Just In Time adalah Suatu filosofi tepat waktu yang memusatkan pada aktivitas yang diperlukan oleh segmen-segmen internal lainnya dalam suatu organisasi. Just In Time dapat diterapkan dalam berbagai bidang fungsional dalam membentuk rangkaian nilai dalam suatu perusahaan, yaitu desain dan pengembangan, pembelian, produksi, pemasaran, distribusi, dan pelayanan. Namun bidang fungsional yang telah banyak menerapkan Just In Time adalah bagian pembelian dan produksi (Supriyono,2005:146). Just In Time Pembelian adalah suatu sistem penjadwalan pengadaan barang dengan cara sedemikian rupa sehingga dapat dilakukan penyerahan segera untuk memenuhi permintaan atau penggunaan. Sedangkan fungsi dari pembelian adalah membeli barang dan jasa yang berkualitas baik dalam jumlah kuantitas yang benar, dengan harga yang bersaing dan sumber yang tepat serta pada waktu yang tepat sedangkan Just In Time Produksi adalah suatu system dimana setiap komponen dalam jalur produksi dihasilkan secepatnya saat diperlukan dalam langkah selanjutnya pada jalur produksi. sistem Just In Time produksi yaitu merupakan suatu sistem dimana suatu organisasi membeli bahan baku dan suku cadang serta memproduksi komponen jika dibutuhkan dalam proses produksi, dengan tujuan mencapai persediaan nol (Zero Inventory), karena dengan adanya persediaan merupakan aktivitas yang tidak bernilai tambah. Tunggal (2004:5), Just In Time merupakan suatu filosofi operasi manajemen, yaitu semua sumber daya, termasuk material, personal dan fasilitas digunakan dalam keadaan tepat waktu yang didasarkan pada tujuan dan arus 33

berkesinambungan (Continous Flaw) dan memerlukan karyawan dari proses produksi semuanya berfungsi secara bersama-sama. Sistem Produksi Tradisional Warren (2007:65) dalam proses Produksi Tradisional, perpindahan produk dari proses ke proses terjadi ketika setiap fungsi atau langkah telah diselesaikan. Setiap pekerja ditugasi suatu pekerjaan spesifik, dimana dilakukan berungkali ketika produk belum jadi diterima dari departemen sebelumnya. Dalam proses produksi tradisional, para pengawas produksi berusaha memasukkan bahan yang cukup kedalam proses untuk menampung departemen yang beroprasi. Beberapa departemen mungkin memproses bahan lebih cepat dibandingkan departemen yang lain. Sebagai tambahan, jika satu departemen berhenti berproduksi karena gangguan mesin, sebagai contoh, departemen sebelumnya biasanya berproduksi terus dalam rangka menghindari waktu luang. Ini mengakibatkan terjadinya persediaan dalam proses di beberapa departemen. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Deskriptif (Descriptive Research). Yaitu metode penelitian yang menganalisis tentang gambaran kondisi perusahaan berdasarkan fakta yang ada untuk dianalisis berdasarkan teori sehingga pada akhirnya menghasilkan suatu kesimpulan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : 1.Wawancara. Wawancara ini dilakukan kepada kepala sekolah dan bendahara yang berkepentingan dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan. 2.Observasi. Melakukan pengamatanpengamatan atas laporan keuangan sekolah. 3.Penelitian Kepustakaan. Penulis melakukan studi kepustakaan dengan membaca, mempelajari dari buku-buku referensi yang ada hubungannya dengan penelitian ini. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Data Primer. Data primer diperoleh dari sumber primer. Yaitu penulis secara langsung melakukan observasi atau penyaksian kejadian-kejadian yang dituliskan. Data ini bisa berwujud hasil wawancara atau laporan keuangan sekolah. b. Data sekunder. 34

Data sekunder diperoleh dari sumber sekunder. Yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentuk-bentuk seperti tabel, gambar dan sebagainya, sehingga lebih informatif untuk pihak lainnya. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis Komperatif Penerapan Metode Tradisional dengan Metode Just In Time pada CV. Cipta Artha Sejahtera Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, berikut ini adalah perhitungan efisiensi biaya bahan baku yang menggunakan Metode Tradisional apabila dibandingkan dengan menggunakan Metode Just In Time. Dan dari perhitungan inilah yang nantinya akan dapat diketahui metode mana yang dianggap lebih efisien dan dapat menguntungkan perusahaan Tabel 1 Perbandingan Efesiensi Bahan Baku Metode Tradisional dengan Metode Just In Time Uraian 1) Biaya Pembelian. 9.000/ kg per tahun x 930.000 kg per tahun. 9.100/ kg per tahun x 912.000 kg per tahun 2) Biaya Pemesanan. 950 / kg x 930.000 kg. 960 / kg x 912.000 kg 3) Biaya Penyimpanan. 231/ kg x 26.000 kg Tidak ada biaya penyimpanan 4) Biaya kekurangan persediaan Tidak terjadi kekurangan. 600 x 2400/kg Total Sumber: Peneliti (2015) Kebijakan Tradisional 8.370.000.000 883.500.000 6.000.000-9.259.500.000 Kebijakan Just In Time Efisiensi 8.299.200.000 70.800.000 875.520.000 7.980.000-6.000.000 1.440.000 (1.440.000) 9.176.160.000 83.340.000 35

Dari Tabel 1 maka diperoleh tingkat efisiensi sebesar. 83.340.000 per tahun, yang nantinya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan pada operasional perusahaan. Dari hasil analisa data yang sudah dilakukan dan dari tabel perhitungan yang telah disajikan oleh peneliti mengenai metode Just In Time untuk meningkatkan efisiensi biaya bahan baku, maka dapat memperjelas pembahasan berikut dengan menguraikan hal-hal yang berhubungan dengan biaya mengunakan metode Just In Time a. sistem pembelian biaya bahan baku dalam metode tradisional sebesar 8.370.000.000 sedangkan untuk metode Just In Time didapat hasil sebesar 8.299.200.000, sedangkan diperoleh hasil efisiensi sebesar 70.800.000. Dengan sistem pembelian Just In Time kenaikan harga untuk pembelian bahan baku diprediksi 1% dari harga normal. b. Biaya pemesanan Pada sistem pembelian Just In Time umumnya biaya pemesanan akan mengalami kenaikan walaupun relatif hanya sedikit saja. Biaya pemesanan bahan baku botol alkohol 100 ml dengan pembelian tradisional sebesar 883.500.000, sedangkan pembelian Just In Time sebesar. 875.520.000 dalam hal ini biaya pemesanan dengan Just In Time diasumsikan sebesar 1% dari biaya pemesanan dengan metode tradisional, hal ini disebabkan karena dalam pembelian Just In Time perusahaan akan sering melakukan pemesanan. c. Biaya kekurangan persediaan Dalam metode tradisional tidak menerima adanya biaya kekurangan persediaan karena perusahaan selalu memiliki persediaan bahanbaku digudang, sedangkan metode Just In Time perusahaan mengasumsikan biaya kekurangan persediaan sebesar 5% dari total persedian per tahunnya. Dalammetode tradisional tersedia banyak persediaan bahan baku digudang berdaasarkan pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya. Untuk pemesanan bahan baku di perkirakan sebesar 20% dari harga bahan baku untuk mempercepat pemesanan bahan baku. Sedangkan diperoleh tingkat efisiensi sebesar 83.340.000 per tahun, yang nantinya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan pada 36

operasional perusahaan. Dari analisa tersebut dapat dinilai bahwa metode Just In Time lebih efisien dalam upaya meminimalisir biaya produksi perusahaan.hal tersebut tentunya juga akan menambah profit perusahaan karena biaya-biaya yang terkait dengan produksi sudah ditekan dan diminimalisir sedemikian rupa dengan metode Just In Time. Oleh karena itu dengan adanya penggunaan metode Just In Time ini peneliti berharap dapat memberikan kontribusi yang lebih terhadap upaya peningkatan laba dari CV. Cipta Artha Sejahtera. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis komparatif manajemen produksi metode just in time dengan metode tradisional dalam rangka meminimalisir biaya produksi pada CV. Cipta Artha Sejahtera. maka peneliti dapat mengambil simpulan bahwa pada metode Just In Time dapat meningkatkan efisiensi biaya bahan baku diantaranya sistem pembelian bahan baku, biaya pemesanan, biaya kekurangan persediaan dalam metode tradisional diperoleh sebesar 9.259.500.000 sedangkan metode Just In Time didapat hasil sebesar 9.176.160.000, sehingga diperoleh tingkat efisiensi sebesar 83.340.000 per tahun.setelah melakukan analisis komparatif antara data yang diperoleh dari CV. Cipta Artha Sejahtera dengan karakteristik metode Just In Time maka dapat disimpulkan bahwa CV. Cipta Artha Sejahtera tersebut memungkinkan untuk menerapkan sistem Just In Time pada proses produksinya. SARAN Berdasarkan uraian dari simpulan di atas, maka disarankan sebaiknya perusahaan menerapkan kebijakan pembelian Just In Time sehingga perusahaan memperoleh hasil sebesar 9.176.160.000. pada sistem pembelian Just In Time memberi efisiensi terhadap biaya bahan baku dibandingkan dengan menggunakan sistem pembelian Tradisional.Perusahaan dapat melakukan pembelian bahan baku seefisiensi mungkin sesuai dengan kebutuhan akan permintaan barang setiap kali pemesanan sehingga perusahaan tidak perlu menerima adanya penyimpanan yang tinggi. Metode Just In Time dapat menekan biaya penyimpanan sampai dengan nol karena pembelian dilakukan dengan secara berkala 37

DAFTAR PUSTAKA Ahyari, Agus. 2004. Manajemen produksi Perencanaan sistem Produksi. Edisi 4, Yogyakarta : BPFE. Nassa, 2012. Manajemen Produksi. Universitas Gajahmada. Makalah, Yogyakarta. Supriyono, R.A. 2007. Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen Untuk Teknologi Maju dan Globalisasi. Yogyakarta : BPFE. Tunggal, Amin W. 2004. Akuntansi Manajemen Konteporer. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Usry, Carter., 2006, Akuntansi Biaya, Edisi ke 13, Jakarta: Salemba Empat. Warren, Carl S., Reeva James. 2004. Manajemen Accounting. Seventh Edition. Ohio : South- Western. 38