PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 162 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 108 TAHUN 2009 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2003 No

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

2 Kepala Badan Kepegawaian Negara tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik

PERATURAN BERSAMA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 34 TAHUN 2015 NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

~ ..56tt1cotOtJaIca?w PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG KUALIFIKASI JABATAN FUNGSIONAL UMUM

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 0100 TAHUN 2017

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 163 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Pamong Belajar. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Petunjuk Teknis. Pencabutan.

2017, No Penyesuaian/Inpassing Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Bidang Pertanian; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG

2017, No Indonesia Nomor 5494); 3 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpu

No.1610, 2014 KEMENTAN. Jabatan Fungsional Pengawas Mutu Pakan. Angka Kredit. Petunjuk Teknis. Pencabutan.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA TASIKMALAYA,

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SALATIGA PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENDELEGASIAN SEBAGIAN WEWENANG PEMBERIAN CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 37 TAHUN 2014

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG PENGISIAN JABATAN FUNGSIONAL CALON WIDYAISWARA

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

T BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

2015, No Negara tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 37 Tahun 2014 tentan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

~J~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PADA INSPEKTORAT DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BANDUNG BARAT

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS "IBUKOTA JAKARTA TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

2017, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun

PERATURAN BUPATI KARAWANG

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2016, No Jabatan dan Pangkat Bagi Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil; Mengingat : 1. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan R

PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 29 TAHUN 2013

2017, No Analis Kebijakan melalui Penyesuaian/Inpassing; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembara

2016, No bagi Pegawai Negeri Sipil yang memangku Jabatan Fungsional Ahli Utama dan Ahli Madya; c. bahwa dalam rangka memenuhi formasi Jabatan

BUPATI PEMALANG PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 22 TAHUN 2013

2017, No Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Binaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Penyesuaian (Inpassing); Mengingat : 1

BERITA NEGARA. No.1566, 2013 KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL. Jabatan. Kelas Jabatan. Tunjangan Kinerja.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 143 TAHUN 2014 TENTANG

2017, No KEP/58/M.PAN/6/2004 tentang Jabatan Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat dan Angka Kreditnya; c. bahwa berdasarkan pertimbangan seb

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN GUBERNUR BANTEN

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG

No.1833, 2014 BKN. Pendidikan. Pelatihan. Analis Kepegawaian. Pedoman. Perubahan.

MEMUTUSKAN : 2 Bagian Hukum Setda Kab. Banjar

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 025 TAHUN 2014 TENTANG FORMASI JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG ANALISIS BEBAN KERJA PERANGKAT DAERAH, BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

J~J~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 132 TAHUN 2014 TENTANG FORMASI JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU PADA DINAS TATA RUANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Menetapkan 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembar

2017, No Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Nege

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

2017, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perub

2014, No Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2018, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lemb

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan (Lembaran Negara Republik

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PENILIK DAN ANGKA KREDITNYA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA DAN TEKNISI PENELITIAN DAN PEREKAYASAAN

Transkripsi:

1 PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TENTANG JABATAN PELAKSANA PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH/UNIT KERJA PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 14 huruf c Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, dalam rangka mendukung penyelenggaraan manajemen pegawai negeri sipil yang akuntabel, perlu mengatur jabatan pelaksana pada Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat Daerah; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, serta sebagai rujukan perencanaan, rekruitmen, penempatan, pengendalian, pendidikan dan pelatihan, pengembangan serta kesejahteraan pegawai, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Jabatan Pelaksana Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia; 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan; 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara; 4. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubag terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010;

2 6. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah; 10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 33 Tahun 2011 tentang Pedoman Analisis Jabatan; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2011 tentang Pedoman Jabatan Fungsional Umum di Lingkungan Pemerintah Daerah; 12. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 3 Tahun 2013 tentang Kamus Jabatan Fungsional Umum. 13. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 14. Peraturan Gubernur Nomor 11 Tahun 2008 tentang Analisis Beban Kerja Perangkat Daerah; 15. Peraturan Gubernur Nomor 58 Tahun 2008 tentang Penempatan dan Pemindahan Penugasan Pejabat Fungsional; 16. Peraturan Gubernur Nomor 163 Tahun 2010 tentang Pendelegasian Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; 17. Peraturan Gubernur Nomor 160 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Analisis Jabatan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG JABATAN PELAKSANA PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH/UNIT KERJA PERANGKAT DAERAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan :

3 1. Daerah adalah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah; 3. Gubernur adalah Kepala Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 4. Badan Kepegawaian Daerah yang selanjutnya disingkat BKD adalah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 5. Biro Organisasi dan Reformasi Birokrasi yang selanjutnya disingkat Biro Organisasi dan RB adalah Biro Organisasi dan Reformasi Birokrasi Sekretariat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 6. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 7. Unit Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat UKPD adalah Subordinat atau bagian dari SKPD yang melaksanakan beberapa fungsi; 8. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah Pegawai Negeri Sipil Pegawai Negeri Sipil Daerah; 9. Rumpun jabatan adalah sekelompok jabatan yang terdiri dari pegawai yang memiliki karakteristik sama atau tugas sejenis yang ditetapkan melalui analisis jabatan. BAB II RUMPUN JABATAN Bagian Kesatu Jenis Rumpun Jabatan Pasal 2 (1) Rumpun jabatan pelaksana terdiri dari : a. Satuan b. Rumpun Jabatan Teknis c. Rumpun Jabatan Administrasi d. Rumpun Jabatan Operasional e. Rumpun Jabatan Pelayanan (2) Rumpun jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, c, d, e dibagi menjadi 2 (dua) tingkat yakni Tingkat Ahli dan Tingkat Terampil. (3) Rumpun Jabatan Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b adalah kelompok jabatan yang melakukan cara membuat sesuatu atau melakukan sesuatu dengan cara atau metode tertentu;

4 (4) Rumpun Jabatan Administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c adalah kelompok jabatan yang melakukan kegiatan tata usaha; (5) Rumpun Jabatan Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d adalah kelompok jabatan yang melakukan proses kerja yang ditandai dengan mengoperasikan sesuatu peralatan/ mesin; (6) Rumpun Jabatan Pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e adalah kelompok jabatan yang membantu atau melayani dalam bentuk jasa, guna memenuhi kebutuhan internal maupun eksternal organisasi. Bagian Kedua Satuan Pasal 3 (1) Satuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) huruf a terdiri dari : a. Satuan Pelaksana b. Satuan Pelayanan c. Satuan Instalasi d. Satuan Pengawas Internal e. Satuan Polisi Pamong Praja Kecamatan f. Sektor Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kecamatan (2) Kualifikasi/persyaratan untuk diangkat sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat (1), antara lain : a. Pegawai Negeri Sipil; b. Jenjang pendidikan minimal S.1 (Strata 1) yang sudah terdata dan tercatat didalam Simpeg BKD; c. Pangkat, golongan/ruang minimal Penata Muda, III/a; d. Pernah menduduki Jabatan Teknis Ahli selama 1 tahun; e. Memiliki pengalaman di bidangnya selama 1 tahun; f. Mempunyai sertifikat kompetensi di bidangnya; (3) Uraian tugas Satuan sesuai dengan ketentuan Peraturan Gubernur tentang Organisasi dan Tata Kerja SPKD/UKPD. Bagian Ketiga Rumpun Jabatan Teknis Pasal 4 (1) Jabatan Teknis Tingkat Ahli, terdiri dari : a. Analis b. Bendahara c. Verifikator Keuangan d. Penguji e. Pengelola f. Pengurus Barang g. Satuan Tugas Polisi Pamong Praja Kelurahan h. Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kelurahan

5 (2) Kualifikasi/persyaratan untuk diangkat jabatan fungsional teknis tingkat ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1), antara lain : a. Mempunyai metodologi, teknik, analisis, teknis dan prosedur kerja yang didasarkan atas disiplin ilmu pengetahuan dan/atau pelatihan teknik tertentu; b. Jenjang pendidikan minimal S.1 (Strata 1) atau yang setara dan sudah tercatat di dalam Simpeg Badan Kepegawaian Daerah; c. Khusus untuk jabatan Bendahara dan Pengurus Barang mempunyai pendidikan minimal SLTA, ditetapkan dengan Keputusan Gubernur; dan d. Khusus untuk jabatan Verifikator Keuangan mempunyai pendidikan minimal D.3 akuntansi atau SLTA yang pernah menduduki jabatan Bendahara. e. Khusus untuk Calon PNS yang baru diangkat menjadi PNS harus menduduki Jabatan Pelaksana Teknis Terampil selama 6 (enam) bulan masa transisi, kecuali bagi Jabatan Fungsional Tertentu. (3) Ikhtisar Jabatan dan Uraian Tugas Jabatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Gubernur ini. Pasal 5 (1) Jabatan Teknis Tingkat Terampil terdiri dari : a. Pemroses b. Pengawas c. Bendahara Pembantu d. Verifikator Keuangan Pembantu e. Nahkoda f. Pengendali g. Pengolah h. Pengurus Barang Pembantu i. Teknisi j. Kurator k. Pemelihara (2) Kualifikasi/persyaratan untuk diangkat jabatan fungsional teknis tingkat terampil sebagaimana dimaksud pada ayat (3), antara lain : a. Memiliki jenjang pendidikan minimal D.III (Diploma 3). b. Khusus untuk jabatan Verifikator Keuangan mempunyai pendidikan minimal D.3 akuntansi atau SLTA yang pernah menduduki jabatan Bendahara. c. Khusus untuk jabatan Bendahara dan Pengurus Barang mempunyai pendidikan minimal SLTA, ditetapkan dengan Keputusan Gubernur; d. Khusus untuk Calon PNS yang baru diangkat menjadi harus menduduki Jabatan Pelaksana Administrasi Tingkat Ahli selama 6 (enam) bulan selama masa transisi, kecuali bagi Jabatan Fungsional Tertentu. e. Untuk Jabatan Nahkoda dipersyaratkan mempunyai sertifikat keahlian yang masih berlaku. dalam Lampiran I Peraturan Gubernur ini.

6 Pasal 6 (1) Untuk peningkatan jabatan pelaksana Tingkat Teknis dilakukan seleksi guna pengembangan dan pengoptimalan pegawai yang berkompeten. (2) Untuk melaksanakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala SKPD/UKPD membentuk Tim Seleksi Internal. (3) Dalam melakukan seleksi, Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (2), melakukan : a. Wawancara; dan b. Presentasi Makalah (4) Hasil seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diusulkan oleh Tim Seleksi Internal kepada Kepala SKPD/UKPD untuk ditetapkan dalam Jabatan Teknis (5) Mekanisme seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), (2), (3) dan (4) ditetapkan dengan Keputusan Kepala BKD. Bagian Keempat Rumpun Jabatan Administrasi Pasal 7 (1) Jabatan Administrasi Tingkat Ahli terdiri dari : a. Penyusun; (2) Kualifikasi/persyaratan untuk diangkat jabatan pelaksana administrasi tingkat ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1), antara lain : a. Memiliki jenjang pendidikan minimal D.II (Diploma 2) atau yang setara dan sudah tercatat di dalam Simpeg Badan Kepegawaian Daerah; dalam Lampiran II Peraturan Gubernur ini. Pasal 8 (1) Jabatan Administrasi Tingkat Terampil terdiri dari : a. Pengadministrasi; (2) Kualifikasi/persyaratan untuk diangkat jabatan pelaksana administrasi tingkat terampil sebagaimana dimaksud pada ayat (1), antara lain : a. Memiliki jenjang pendidikan minimal SLTA atau yang setara dan sudah tercatat di dalam Simpeg Badan Kepegawaian Daerah; dalam Lampiran II Peraturan Gubernur ini.

7 Bagian Kelima Rumpun Jabatan Operasional Pasal 9 (1) Jabatan Operasional Tingkat Ahli terdiri dari : a. Petugas Pemadam Kebakaran; b. Petugas Polisi Pamong Praja (2) Kualifikasi/persyaratan untuk diangkat jabatan pelaksana operasional tingkat ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1), antara lain : a. Memiliki jenjang pendidikan minimal D.I (Diploma 1) atau yang setara dan sudah tercatat di dalam Simpeg Badan Kepegawaian Daerah; dalam Lampiran III Peraturan Gubernur ini. Pasal 10 (1) Jabatan Operasional Tingkat Terampil terdiri dari : a. Anak Buah Kapal b. Operator c. Petugas (2) Kualifikasi/persyaratan untuk diangkat jabatan pelaksana opersional tingkat terampil sebagaimana dimaksud pada ayat (1), antara lain : a. Memiliki jenjang pendidikan minimal SLTA atau yang setara dan sudah tercatat di dalam Simpeg Badan Kepegawaian Daerah; dalam Lampiran III Peraturan Gubernur ini. Bagian Keenam Rumpun Jabatan Pelayanan Pasal 11 (1) Jabatan Pelayanan Tingkat Ahli terdiri dari : a. Protokol b. Penyiap c. Pelayan (2) Kualifikasi/persyaratan untuk diangkat jabatan pelaksana opersional tingkat terampil sebagaimana dimaksud pada ayat (1), antara lain : a. Memiliki jenjang pendidikan minimal SLTP atau yang setara dan sudah tercatat di dalam Simpeg Badan Kepegawaian Daerah;

8 dalam Lampiran IV Peraturan Gubernur ini. Pasal 12 (1) Jabatan Pelayanan Tingkat Terampil terdiri dari : a. Caraka b. Pengemudi (2) Kualifikasi/persyaratan untuk diangkat jabatan pelaksana pelayanan tingkat terampil sebagaimana dimaksud pada ayat (1), antara lain : a. Memiliki jenjang pendidikan minimal SD atau yang setara dan sudah tercatat di dalam Simpeg Badan Kepegawaian Daerah; dalam Lampiran IV Peraturan Gubernur ini. BAB III PENETAPAN DAN PERUBAHAN JABATAN PELAKSANA Pasal 13 (1) Penetapan dan perubahan pegawai dalam jabatan pelaksana ditetapkan oleh Keputusan Kepala SKPD setelah divalidasi oleh bidang yang menangani kepegawaian pada SKPD/UKPD. (2) Penetapan dan perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan pada formasi dalam Peraturan Gubernur tentang Analisa Jabatan dan Analisis Beban Kerja pada SKPD. (3) Penetapan dan perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan ke BKD dengan melampirkan persyaratan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Gubernur ini. BAB IV SANKSI Pasal 14 Bagi SKPD/UKPD yang menetapkan pegawai dalam jabatan pelaksana tidak sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Gubernur ini dapat dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundang.

9 BAB V KETENTUAN PERALIHAN Pasal 15 Dengan berlakunya Peraturan Gubernur ini, maka jabatan pelaksana yang ditetapkan oleh Kepala SKPD/UKPD, harus menyesuaikan jabatan pelaksana sesuai dengan Peraturan Gubernur ini. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 16 Pada saat Peraturan Gubernur ini berlaku, ketentuan yang mengatur tentang penetapan jabatan fungsional umum dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 17 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal Plt. GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, SUMARSONO Diundangkan di Jakarta pada tanggal SEKRETARIS DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, SAEFULLAH BERITA DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN NOMOR

10

11