BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau lembaga. Efisiensi dan efektivitas dapat di peroleh melalui

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Setiap kegiatan yang dilakukan suatu organisasi tentu membutuhkan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. dunia maka kebutuhan akan fasilitas-fasilitas yang mendukung kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang

BAB I PENDAHULUAN. berpendapat bahwa kinerja kantor tersebut tidak jauh berbeda dengan tampilan tata

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang tinggi ini memacu tiap-tiap perusahaan untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Perubahan perilaku karena interaksi antara individu dengan sumber belajar. Meliputi kawasan kognitif, psikomotor

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kondisi perekonomian di Indonesia juga berarti adanya

BAB I PENDAHULUAN. menyelesaikan suatu pekejaan dengan efisien dan hasil kerja yang optimal.

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa, Tetapi organisasi harus dapat menciptakan juga lingkungan kerja yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Faraserianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Investasi memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kemampuannya. Hal ini dilakukan agar mereka dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi dunia usaha dewasa ini semakin pesat dan selaras dengan

BAB I PENDAHULUAN. Ketercapaian tujuan organisasi sangat ditentukan oleh manajemen sumber

PENGARUH UPAH, PENGALAMAN KERJA DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA DEALER PUTRA UTAMA MOTOR DI NGUTER"

BAB I PENDAHULUAN. pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang harus melakukan kegiatan belajar dengan sungguh sungguh

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diikuti, sehingga setelah lepas dari ikatan akademik di perguruan

I. PENDAHULUAN. dalam memberikan pelayanan pada masyarakat secara efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tingkat persaingan hidup semakin hari semakin ketat dan sulit. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Tata ruang kantor atau biasa disebut juga Layout adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja merupakan istilah yang berasal dari kata job performance atau actual

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi menjadi pilar utama dalam melahirkan sumber daya manusia

: MUKHAMAD NUR KHAMID NIM : P

V. IMPLIKASI MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. yang maksimal dan sebesar-besarnya. Diharapkan dengan didirikannya

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan juga semakin rumit terutama dalam penyajian laporan keuangan. Di dalam mencapai

BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi yang selalu berkembang merupakan keinginan semua orang.

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap instansi yang didirikan mempunyai harapan bahwa kelak

BAB I PENDAHULUAN. besar dengan spesifikasi pekerjaan offset printing (sablon, digital printing, cetak

BAB I PENDAHULUAN. menghindari dari kecenderungan perubahan yang bersifat global tersebut, dengan

BAB I PENDAHULUAN. andalan untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Sektor ini sebagai penyumbang. pertanian memberi andil sekitar 13,39 %, (BPS, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Dari berbagai jenis faktor produksi, tenaga kerja merupakan faktor

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum setiap perusahaan akan berusaha untuk memperoleh laba

BAB I PENDAHULUAN. tingkat persaingan usaha yang ketat sehingga menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pelayanan publik yang terjadi di Indonesia sudah menjadi

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.09/MEN/2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. demikian perhatian serius terhadap pengelolaan SDM adalah salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia adalah pemeran utama dalam setiap perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dampak yang cukup besar terhadap perekonomian Indonesia. Ketidakstabilan

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Agar dapat lebih unggul dalam persaingan perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi pembelajaran memasuki era globalisasi tahun 2015, Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. mandiri, dan atau melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. 2

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas agar dapat memberi daya dukung yang

BAB I PENDAHULUAN. sistem kerjasama dilakukan dalam melaksanakan berbagai aktifitas untuk. mencapai tujuan dan sasaran organisasi yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. yang mendukung efektivitas dan efesiensi organisasi (Handoko, 1998).

BAB I PENDAHULUAN. menarik, karena memberikan beberapa manfaat baik bagi perusahaan,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Instansi pemerintah merupakan suatu organisasi yang mempunyai berbagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia dimana kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan agar dapat memudahkan pekerjaan setiap penggunanya. Teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan dunia usaha yang selalu diiringi oleh keinginan

BAB I PENDAHULUAN. Isu sentral yang sering dijadikan kajian berkaitan dengan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. merupakan aset dan berfungsi sebagai modal di dalam organisasi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam 30 tahun terakhir ini perkembangan teknologi berjalan dengan sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.20 tahun 2003 yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia industri berkembang dengan pesat yang di

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat, perkembangan zaman dan kemajuan teknologi juga. baik yang telah berdiri maupun yang baru akan berdiri.

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang bertujuan untuk menyiapkan tenaga kerja yang mempunyai. dapat mengikuti perkembangan zaman yang terjadi dengan cepat.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang semakin kompetitif, dinamis, dan cenderung sulit diprediksi pada era

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi atau instansi dalam melaksanakan program selalu diarahkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang dewasa ini sedang giat-giatnya

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah penanganan terhadap rendahnya kualitas sumber daya manusia. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dalam menghadapi perkembangan. menjadi kekuatan bagi perusahaan untuk bertahan hidup.

BAB I PENDAHULUAN. ideal yang terlihat ketika guru berinteraksi dengan peserta didik melalui

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011 INDIKATOR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Faktor manusia sebagai faktor modal merupakan sumber daya yang sangat

OLIMPIADE MATEMATIKA DAN IPA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta kerangka berfikir.

Hubungan antara upah, motivasi kerja dengan produktivitas kerja karyawan pada PT. Pilar Kekar Plasindo Surakarta tahun

BAB I PENDAHULUAN. Dengan meningkatnya persaingan di era globalisasi saat ini, maka

BAB I PENDAHULUAN. memelihara perilaku manusia. Motivasi ini merupakan subyek yang penting bagi

PENGARUH INSENTIF, TINGKAT PENDIDIKAN DAN MASA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA HOTEL PELANGI MALANG)

BAB I PENDAHULUAN. yang seharusnya dikerjakan dan mengapa harus dikerjakan, memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. bertambah. Oleh karena itu ekonomi secara terus-menerus mengalami

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan sesuai dengan sektor-sektor yang perlu dibangun itu sendiri,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai prosedur untuk menjadi seorang pegawai ataupun karyawan di sebuah

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian merupakan bagian integral dari. pembangunan ekonomi, sebab pembangunan ekonomi nasional masih tetap

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ini tercermin dari penetapan prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai sila

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan menggunakan berbagai macam aktiva tetap dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kerja karyawan. Perusahaan dan karyawan pada hakekatnya saling

BAB I PENDAHULUAN. sektor pemerintahan, turut bertanggung jawab atas keberhasilan dalam

BAB I PENDAHULUAN. situasi persaingan khususnya bagi perusahaan-perusahaan yang sejenis menjadi

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang lebih terbuka, sehingga sangat dibutuhkan kehadiran setiap

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Stoner dalam bukunya Sudarsono (2002:65), Organisasi. merupakan suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang,

BAB I PENDAHULUAN. maupun jasa, sehingga persaingan antar industri-industri sejenis semakin

I. PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup masyarakatnya. Indonesia merupakan negara yang

BAB I PENDAHULUAN. Kompetensi menekankan pada kecakapan-kecakapan yang berguna untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Produktivitas pegawai menjadi pusat perhatian dalam upaya untuk meningkatkan kinerja yang mempengaruhi efisiensi dan efektivitas dalam suatu organisasi atau lembaga. Efisiensi dan efektivitas dapat di peroleh melalui peningkatan kemampuan pegawai dan motivasi kinerja dari organisasi atau lembaga, Peningkatan kemampuan pegawai dapat menghasilkan pegawai yang mampu, cakap dan terampil. sedangkan motivasi kinerja pegawai untuk memberikan dorongan agar mau bekerja dengan giat dan antusias untuk mencapai kinerja secara optimal. Dengan demikian, upaya untuk memperbaiki produktivitas pegawai dalam mencapai hasil-hasil kerja yang telah di tetapkan dapat di lakukan dengan cara memperbaiki kemampuan dan motivasi para pegawai di organisasi. Peningkatan kemampuan pegawai merupakan salah satu fungsi manajemen, yang pada intinya adalah memaksimalkan sumber daya manusia yang ada untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan demikian, keberhasilan dalam organisasi salah satunya sangat bergantung pada kemampuan sumber daya manusianya. Pada umumnya, tujuan setiap organisasi, baik organisasi pemerintah maupun swasta, akan dapat tercapai dengan baik apabila pegawai dapat menjalankan tugas-tugasnya secara efektif dan efisien. 1

2 Kurangnya kemampuan pegawai terhadap pelaksanaan tugasnya dapat mempengaruhi keberhasilan pegawai dalam memenuhi tugas dan tanggung jawabnya secara optimal. Pegawai yang kurang memiliki kemampuan yang cukup tentang bidang kerjanya akan bekerja tersendat-sendat. Selain itu terjadi pemborosan biaya, waktu, dan bahan produksi. Pemborosan- Pemborosan tersebut akan mempertinggi biaya pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu, kemampuan pegawai harus di tingkatkan agar mereka tidak berbuat sesuatu yang merugikan usaha-usaha pencapaian tujuan organisasi. Disamping peningkatan kemampuan teknis, pegawai perlu mendapatkan motivasi kinerja agar pegawai dapat mengarahkan potensinya untuk dapat bekerja secara optimal untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Motivasi diibaratkan sebagai jantungnya manajemen pegawai, motivasi merupakan dorongan yang membuat karyawan melakukan sesuatu dengan cara dan untuk mencapai tujuan tertentu. Untuk memotivasi pegawai, pimpinan harus mengetahui motif dan motivasi yang dinginkan setiap pegawainya. Perkembangan dunia usaha telah membawa pembaruan yang sangat cepat dan berdampak pada semakin ketatnya persaingan di semua sektor usaha. Diantaranya adalah sektor industri. Sektor industri yang mampu bertahan dan berkembang dalam area persaingan di harapkan mampu menjadi motor penggerak perekonomian nasional pada masa kini dan masa depan. Oleh sebab itu dibutuhkan potensi daya saing yang berkelanjutan, upaya pemanfaatan seluruh sumberdaya yang dimiliki dan juga memanfaatkan peluang peluang yang ada di dalam maupun luar negeri secara optimal.

3 Program pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu program yang dapat dilakukan untuk menjawab tantangan perubahan tersebut. Dengan adanya program pendidikan dan pelatihan pegawai diharapkan dapat memperbaiki dan mengembangkan kemampuan, keterampilan dan pengetahuannya sesuai dengan tuntutan perubahan, baik perubahan teknologi, metode kerja, dan lain sebagainya sehingga mereka dapat bekerja lebih efektif dan efisien. Program pendidikan dan pelatihan adalah suatu proses yang sistematik untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan kecakapan serta perilaku yang berguna untuk mencari kecocokan antara kemampuan pegawai dan permintaan kebutuhan organisasi dalam upaya mencapai tujuan. Balai Grafika Medan sebagai salah satu unit pelaksana teknis di bidang pendidikan dan pelatihan mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai penyelenggara pendidikan dan pelatihan bagi sumber daya manusia aparatur pemerintah dan dunia usaha sektor industri swasta bidang percetakan, desain dan penerbitan, balai dituntut eksistensinya sebagai lembaga pemerintah yang harus mampu mengikuti perkembangan teknologi kegrafikaan yang makin pesat, untuk itu balai membuka berbagai program pendidikan dan pelatihan teknis sesuai dengan kebutuhan pasar sejalan dengan kebijakan pembangunan industri kegrafikaan nasional serta daerah. Peserta diklat terdiri dari pegawai atau karyawan instansi pemerintah maupun industri swasta yang bergerak dalam bidang percetakan, desain dan penerbitan, instansi pemerintah memiliki peran untuk memberikan pelayanan terhadap masyarakat dengan baik dan handal, disamping itu seiring dengan

4 pesatnya perkembangan dunia usaha swasta telah membawa pembaharuan yang sangat cepat dan berdampak pada semakin ketatnya persaingan di semua sektor usaha. Diantaranya adalah sektor industri. Sektor industri yang mampu bertahan dan berkembang dalam area persaingan dibutuhkan sumber daya manusia yang trampil. Oleh sebab itu dibutuhkan sumber daya manusia yang memiliki daya saing dan berpotensi, dalam upaya mencapai tujuan perusahaan. Harapan harapan ini yang salah satunya melatarbelakangi instansi pemerintah maupun swasta mengirimkan pegawai dan karyawannya untuk diklat di Balai Grafika Medan dalam rangka untuk meningkatkan kompetensi. Diklat di Balai Grafika dilaksanakan secara rutin setiap tahun yang terbagi dalam angkatan angkatan diklat, ditahun 2011 ini dilaksanakan diklat sebanyak 8 angkatan dan dalam setiap angkatan terdiri dari 2 jurusan yang dibuka dengan kapasitas peserta 40 peserta setiap angkatan. Dalam perjalanannya penyelenggaraan diklat di Balai Grafika Medan mengalami pasang surut terutama dalam hal minat instansi pemerintah dan industri percetakan, desain dan penerbitan untuk mengikuti diklat di Balai Grafika Medan, hal ini terlihat dari table 1.1 sebagai berikut :

5 Tabel 1.1 Data Pendaftar Peserta Diklat Tahun 2009 dan 2010 Tahun 2009 Tahun 2010 No. Program Diklat Jumlah Mengundang Jumlah Mendaftar Jumlah Mengundang Jumlah Mendaftar 1. Desain Grafis Dasar 20 18 20 16 2. Desain Grafis Lanjut 20 16 20 15 3. Layout / In Design Dasar 20 17 20 16 4. Layout / In Design Lanjut 20 15 20 16 5. Cetak Sablon Dasar 20 15 20 15 6. Cetak Sablon Lanjut 20 17 20 13 7. Digital Reproduksi Dasar 20 19 20 18 8. Digital Reproduksi Lanjut 20 16 20 17 9. Cetak Ofset Dasar 20 16 20 13 10. Cetak Ofset Lanjut 20 14 20 15 11. Penyelesaian Grafika Dasar 20 10 20 11 12. Penyelesaian Grafika 20 13 20 10 Lanjut 13. Penerbitan Dasar 20 18 20 16 14. Penerbitan Lanjut 20 17 20 16 15. Perakitan dan Perawatan Komputer Grafis Dasar 16. Perakitan dan Perawatan Komputer Grafis Lanjut 20 19 20 17 20 18 20 19 Jumlah 320 258 320 243 Sumber : PKTKP Balai Grafika Medan Dari Tabel 1.1 menunjukkan adanya penurunan jumlah peserta, yang diduga sangat berkurangnya minat perusahaan atau instansi pemerintah yang sudah diundang untuk mendaftar mengikuti pendidikan dan pelatihan teknis di Balai Grafika Medan. Hal ini tentunya menimbulkan berbagai dugaan terhadap penurunan jumlah tersebut. Penyelenggaraan diklat di Balai Grafika Medan dikelola oleh Seksi Peningkatan Kualitas Tenaga Kegrafikaan dan Penerbitan ( PKTKP ) walaupun secara pelaksanaannya melibatkan seluruh pegawai Balai Grafika Medan sebagai

6 panitia, kecuali panitia penyelenggara, pelaksanaan diklat juga melibatkan pengajar yang meliputi Instruktur tetap dan Instruktur tidak tetap sebagai tim pengajar diklat. Instruktur tetap adalah Widyaiswara dan Asisten Laboratorium sedangkan Instruktur tidak tetap adalah praktisi-praktisi yang secara rutin didatangkan dari luar Balai Grafika. Perekrutan Instruktur tetap diawal berdirinya balai grafika diduga memiliki andil besar terhadap kemampuan teknisi yang dimiliki seluruh Widyaiswara dan Asisten Instruktur yang merupakan salah satu ujung tombak pencapaian tujuan diklat dalam hal penyaluran keilmuan. Perekrutan ini dilakukan dengan menerima pegawai negeri dari unit-unit lain diantaranya berasal dari guru maupun tata usaha SMP, STM dan SMA. Agar memiliki kompetensi keilmuan dibidang kegrafikaan sebelum diangkat menjadi Widyaiswara, calon Widyaiswara ini mengikuti diklat kegrafikaan selama satu bulan dan mengikuti tes menjadi Widyaiswara yang diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN) di Jakarta. Seperti halnya Widyaiswara, Asisten Laboratorium agar memiliki kompetensi dibidang grafika, pada saat perekrutan masing-masing calon Asisten Laboratorium mengikuti diklat grafika selama satu bulan yang selanjutnya mengikuti tes yang dilakukan oleh internal Balai Grafika Medan. Disamping Instruktur tetap, Instruktur tidak tetap memiliki andil yang besar dalam proses belajar mengajar, Instruktur tidak tetap ini adalah merupakan praktisi bidang grafika yang berasal dari luar balai grafika, yang didatangkan secara rutin setiap ada pelaksanaan diklat, praktisi ini didatangkan sesuai kompetensi yang dimilki

7 dengan jurusan jurusan yang ada, dengan harapan untuk memperkaya keilmuan dalam peningkatan kemampuan terhadap peserta diklat. Berikut ini data Instruktur di Balai Grafika Medan sebagai berikut: Tabel 1.2 Data Pendidikan, Jurusan Instruktur Diklat No Jurusan Mengajar 1. Desain Grafis Pendidikan INSTRUKTUR INSTRUKTUR TETAP INSTRUKTUR TIDAK TETAP Widyaiswara Asisten Laboratorium Praktisi Jum- Jum- Lah/ Pendidikan Lah/ Pendidikan org org S1 Teknik Listrik 1 S1-Komputer 1 S1 Seni Terapan S1-Ekonomi 2 Jum- Lah/ org 1 2. Layout / In Design S1 - Fisika 1 D3-Grafika 1 S1 Seni Terapan SMA-IPS 2 1 3. Cetak Sablon S1 - Kimia 1 SMK-Grafika 1 D3 - Grafika 1 SMA-IPA 2 4. Digital Reproduksi S1 Bahasa Inggris 1 D3-Grafika 1 D3 - Grafika 1 SMA-IPA 2 5. Cetak Ofset S1 Teknik Mesin 1 D3-Grafika 1 D3 - Grafika 1 SMK-Grafika 2 6. Penyelesaian Grafika S1 - Ekonomi 1 SMK-Grafika 1 D3 - Grafika 1 SMEA 2 7. Penerbitan S1 - Sosial S1-Ekonomi 1 S1 - Sosial 1 8. Perakitan dan Perawatan Komputer Grafis S1 - Ekonomi S1-Ilmu Sosial 2 1 S1-Ekonomi 1 S1 Komputer S1-Komputer Total 8 24 8 Sumber : PKTKP Balai Grafika Medan 2 1

8 Instruktur tetap dan Instruktur tidak tetap di balai grafika memiliki tugas mengajar sesuai kompetensi diklat yang dimiliki untuk mengajar di beberapa jurusan diklat antara lain: desain grafis, layout / in design, cetak sablon, digital reproduksi, cetak ofset, penyelesaian grafika, penerbitan, dan perakitan perawatan komputer grafis. Pelaksanaan diklat ini selama 160 jam pelajaran atau 20 hari kalender, dengan komposisi pengajaran 30% teori dan 70% praktikum. Disamping minat pendaftar diklat yang mengalami pasang surut, produktifitas kerja Instruktur diduga belum sesuai harapan sehingga mempengaruhi kinerja para instruktur. Hal ini dapat terlihat dari data penilaian peserta terhadap instruktur yang dilakukan setelah kegiatan belajar mengajar selesai, seperti pada tabel 1.3. : Tabel 1.3. Data Penilaian Peserta Terhadap Instruktur tahun 2010 No. Unsur yang dinilai Skor penilaian 0-100 1. Penguasaan materi 65 2. Ketepatan waktu 75 3. Sistematika Penyajian 55 4. Penggunaan metode dan alat bantu 70 5. Penggunaan bahasa 70 6. Pemberian motivasi belajar kepada peserta 60 7. Pencapaian tujuan instruksional 65 8. Kesiapan bahan diklat dalam teori 80 9. Kesiapan bahan diklat dalam praktek 75 Sumber : PKTKP Balai Grafika Medan Data tabel 1.3. menunjukkan adanya beragam penilaian peserta terhadap Instruktur dalam memberikan pendidikan dan latihan diduga kurangnya

9 kemampuan teknis yang dimiliki oleh Instruktur. Dugaan lain adalah kurangnya motivasi Instruktur dalam bekerja, hal ini dapat dilihat kondisi riil sebagai berikut: 1. Terdapat beberapa Instruktur pada saat jam mengajar terlambat masuk dan pulang lebih awal sehingga terkesan kurang gairahnya Instruktur dalam mengajar. 2. Terdapat beberapa Instruktur terlambat bahkan tidak menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya, salah satu contoh terlambat dan bahkan tidak memberikannya modul pembelajaran kepada peserta diklat. 3. Tidak ada pemanfaatan waktu luang pada saat tidak ada diklat atau jam mengajar oleh beberapa Instruktur untuk meningkatkan kemampuan dan keahliannya. 4. Kurangnya waktu Instruktur dalam memberikan perhatian dan bimbingan kepada peserta diklat. Hal hal diatas patut diduga dilatar belakangi oleh kurangnya kemampuan teknis dan motivasi sehingga berpengaruh terhadap kinerja Instruktur. Faktor kemampuan teknis dan motivasi terhadap kinerja Instruktur, kiranya berpengaruh terhadap minat perusahaan atau instansi pemerintah untuk mengikuti diklat. Dugaan ini perlu diteliti lebih lanjut guna mengetahui kebenarannya. Alasanalasan di atas kiranya menjadi dasar untuk mengadakan penelitian mengenai dugaan adanya pengaruh kemampuan teknis dan motivasi terhadap kinerja Instruktur.

10 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dirumuskan masalah sebagai berikut : Bagaimana pengaruh kemampuan teknis dan motivasi terhadap kinerja instruktur pada Balai Grafika Medan? 1.3. Tujuan Penelitian Sejalan dengan rumusan masalah, maka dilaksanakan penelitian yang bertujuan sebagai berikut : Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kemampuan teknis dan motivasi terhadap kinerja instruktur pada Balai Grafika Medan. 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Sebagai bahan masukan bagi Balai Grafika Medan tentang pengaruh kemampuan teknis dan motivasi terhadap kinerja instruktur. 2. Bagi Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, sebagai informasi dan menambah khasanah keilmuan untuk lembaga akademis sehingga dapat dijadikan bahan referensi untuk penelitian selanjutnya. 3. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia, khususnya mengenai kemampuan teknis dan motivasi terhadap kinerja Instruktur diklat. 4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji masalah yang sama di masa mendatang.