PENERAPAN METODE LATIHAN (DRILL) PADA KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VII SMPIT AL-FITYAN MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 Oleh : SULHAIDA, M. Pd Dosen : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Pelita Bangsa Binjai ABSTRAK Apakah metode Latihan (Drill) dapat meningkatkan keterampilan menyimak berita dengan menggunakan media audio visual pada siswa kelas VII SMPIT Al- Fityan Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016. Untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan menyimak berita dengan menggunakan media audio visual pada siswa kelas VII SMPIT Al-Fityan Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 melalui metode latihan (drill). Metode latihan (drill) dapat meningkatkan keterampilan menyimak berita siswa sebab metode latihan (drill) adalah suatu cara pembelajaran yang lebih mengutamakan suatu keterampilan dalam hal ini keterampilan menyimak berita. PENDAHULUAN Apakah metode latihan (drill) dapat meningkatkan keterampilan menyimak berita dengan menggunakan media audio visual pada siswa kelas VII SMPIT Al- Fityan Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016? Harus dilakukan dengan proses pelaksanaan tindakan kelas untuk melihat bagaimana perubahan hasil pembelajaran yang dilakukan oleh siswa. karena pada kenyataannya keterampilan menyimak berita hasilnya kurang memuaskan. Padahal materi menyimak berita ada disetiap jenjang pendidikan baik itu Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun Sekolah Menengah Atas (SMA). Oleh sebab itu peneliti merasa perlunya meingkatkan kemampuan menyimak berita siswa dari kelas VII SMP. Oleh sebab itu penulis merasa sangat pentingnya menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dalam hal ini penerapan metode latihan (Drill). TINJAUAN PUSTAKA Ahmad (2009: 125) mengatakan, metode latihan ( drill) adalah suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan- 89
kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari. Sedangkan Djamarah dan Zain (2002: 108) berpandapat, metode drill adalah metode latihan yang disebut juga dengan metode training yaitu merupakan suatu cara kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga sarana untuk memelihara kebiasaankebiasaan yang baik. Selain itu, metode ini dapat juga digunakan untuk ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan keterampilan. Menyimak mempunyai arti yang sama dengan mendengarkan. Mendengarkan menurut Subyantoro dan Hartono (2003:1-2) adalah memberikan pengertian bahwa mendengarkan adalah kegiatan mendengar yang dilakukan dengan sengaja, penuh perhatian terhadap apa yang didengar. Dalam hal ini rangsangan bunyi yang dimaksud untuk didengar adalah bunyi-bunyi bahasa yang diucapkan oleh orang dalam suatu peristiwa komunitas. Pembelajaran menyimak dapat diartikan pula sebagai koordinasi komponen-komponen pembelajaran, baik pembelajaran mempersepsi, menganalisis, maupun menyintesis (Rahmina, 2006: 89). Maka menyimak adalah mendengarkan lambang-lambang bunyi yang dilakukan dengan sengaja dengan penuh perhatian disertai pemahaman, apresiasi, interprestasi, reaksi dan evaluasi untuk memperoleh pesan, informasi, menangkap isi dan merespon makna yang terkandung di dalamnya. Media audiovisual yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung kedua unsur jenis media yang pertama dan kedua. Penerapan Metode latihan (drill) melalui media audio visual dalam meningkatkan keterampilan menyimak berita langkah-langkah metode latihan (drill) pada aktivitas belajar menyimak berita metro tv dengan menggunakan media audio visual adalah sebagai berikut : (1) Siswa diberi pengertian mengenai pembelajaran menyimak berita dengan menggunakan metode latihan (drill). (2)Guru memberikan pemahaman kepada siswa bahwasanya menyimak berita itu harus dilakukan secara berulang dan fokus.(3) Guru menampilkan berita mengenai gempa di papua dan siswa menyimak berita dengan baik. (4) Kemudian guru memperlihatkan kembali berita mengenai gempa di papua tersebut. (5) Guru bertanya kepada siswa tentang pemahamannya mengenai apa yang di dilihat dan disimak oleh siswa. (6) Guru memberikan penguatan kepada siswa agar lebih fokus dan konsentrasi dalam menyimak berita agar diperoleh pemahaman yang baik mengenai apa yang disimak. (7) Siswa kembali menyimak berita 90
dengan penguatan yang diberikan oleh gurunya. (8) Guru memberikan tes kepada siswa untuk melihat keberhasilan menyimak berita siswa dengan penerapan metode latihan dengan menggunakan media audio visual. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Melalui metode pembelajaran latihan ( drill) dengan Tes I dan Tes II hasil belajar siswa dalam Bahasa Indonesia khususnya menyimak berita dapat ditingkatkan. Berdasarkan hasil penelitian, setelah diberikan tindakan pada siklus I menyimak berita dengan penerapan metode latihan ( drill) dengan menggunakan media audio visual diperoleh nilai rata-rata siswa 65.2 dengan jumlah siswa yang memperoleh nilai > 70 sebanyak 8 siswa (32%). Kemudian setelah pemberian tindakan pada siklus II, dengan penerapan metode latihan (drill) menggunakan media audio visual diperoleh rata-rata 70.8 dengan jumlah siswa yang memperoleh nilai > 70 sebanyak 19 orang siswa (76%). Selanjutnya setelah pemberian tindakan kelas pada siklus III dengan penerapan metode latihan ( drill) menggunakan media audio visual diperoleh ratarata siswa 85.4 dengan jumlah siswa yang tuntas adalah sebanyak 23 orang siswa (92%). Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 15 dibawah ini : TABEL 15 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN KETUNTASAN No Aspek Siklus I Siklus II Siklus III 1 2 3 Jumlah siswa yang tuntas Persentase Ketuntasan Nilai rata-rata kelas Dari siklus I ke siklus II nilai rata-rata siswa meningkat sebesar 5.6 dan jumlah siswa yang memperoleh nilai > 70 meningkat sebanyak 11 siswa (44%), dan dari siklus II ke siklus III nilai rata-rata siswa meningkat sebesar 14.6 dan jumlah siswa yang memperoleh nilai > 70 meningkat sebanyak 4 orang siswa (16%). 8 32 % 65.2 19 76 % 70.8 23 92 % 85.4 Menurut Sardiman (2004:100) jenis aktivitas dapat digolongkan menjadi: (1) Visual Activities, seperti :membaca, memperhatikan(gambar, demonstrasi, percobaan dan pekerjaan orang lain). (2) Oral Activities, seperti : menyatakan rumus, bertanya, emmberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara,diskusi, 91
interupsi (3) Listening Activit ies, bergairah, berani, tenang dan gugup. yakni mendengarkan Berdasarkan uraian pendapat tersebut uraian,percakapan,diskusi,musik,pida to.(4) Writting Activities, seperti : maka dapat dikelompokkan sebagai berikut, Aktivitas berbicara berupa menulis cerita, menulis karangan, kemampuan bertanya, keinginan menulis laporan, menulis angket, mencari tahu. Aktivitas Emosional menyalin, membuat rangkuman. (4) berupa tertarik terhadap Drawing Activities, seperti : pelajaran,memiliki keinginan yang menggambar, membuat grafik, kuat terhadap hasil ulangan, senang peta,diagram. (5) Motor activities, dalam belajar, tidak jenuh dalam seperti: melakukan percobaan, belajar Hasil observasi atau membuat konstruksi, model, pengamatan pada siklus I, II dan III mereparasi, bermain dan beternak.(6) selama kegiatan belajar mengajar Emotional Activities, seperti : (KBM) dapat dilihat di table 16 menaruh minat, merasa bosan, berikut. TABEL 16 OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SELAMA PROSES BELAJAR No Aspek yang Diamati 1 Tertarik terhadap pelajaran 2 Kemampuan 3 bertanya Memiliki keinginan yang 4 5 6 kuat terhadap hasil ulangan Keinginan mencari tahu Senang dalam belajar Tidak jenuh dalam belajar Siklus I Siklus II Siklus III 20 % 32 % 80 % 40 % 40% 20% 48 % 44 % 92 % 60 % 72 % 60 % 80 % 72 % 100 % 72 % 92 % 80 % Dari tabel 16 dapat dilihat terjadi peningkatan aktivitas siswa pada siklus I, II dan III saat proses belajar mengajar berlangsung. Siswa tertarik terhadap pelajaran menyimak berita meningkat sebesar 28% pada siklus II dan 32 % pada siklus III. Kemampuan bertanya siswa juga mengalami peningkatan sebesar 12 % dari siklus I dan 28% dari siklus II. Sikap memiliki keinginan yang kuat terhadap hasil ulangan juga meningkat sebesar12% pada siklus II dan 8% pada siklus III. Sikap 92
keinginan mencari tahu juga meningkat sebesar 20% pada siklus II dan 12% pada siklus III. Sikap senang dalam belajar juga meningkat sebesar 32% dari siklus I dan 20% dari siklus II. Sikap tidak jenuh dalam belajar juga meningkat sebesar 40% pada siklus II dan 20% pada siklus III. Peningkatan persentasi aktivitas siswa dalam belajar terus meningkat dalam setiap siklus. Ini menunjukkan adanya perubahan dalam aktivitas siswa dan kemajuan dari aktivitas guru dalam mengajar. TABEL 17 LEMBAR OBSERVASI GURU NO Aspek yang diamati Siklus I Siklus II 1 Persiapan Kurang Cukup 2 Presentasi/ Penyajian Kurang 3 Metode Pembelajaran/ Pelaksanaan Kurang Pembelajaran 4 Karakteristik pribadi guru Kurang Siklus III Sangat Sangat Sangat Dari tabel 17 (observasi guru) pada siklus I, siklus II, dan siklus III terlihat adanya peningkatan kegiatan mengajar guru dikelas pada pembelajaran menyimak berita dengan menggunakan media audiovisual pada siswa kelas VII SMPIT AL-Fityan Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016. Dengan rincian dari tabeltabel tersebut, menggambarkan kesungguhan guru dalam mengelola pembelajaran, dengan meningkatnya aktivitas guru dari siklus I sampai siklus III membuat kondisi aktivitas siswa yang rendah pada siklus I menjadi meningkat menjadi lebih tinggi pada siklus III. Berdasarkan keadaan aktivitas siswa yang ternyata masingmasing meningkat dari siklus I ke siklus III, maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam penerapan metode latihan (drill)dengan menggunakan media audio visual dapat ditingkatkan. Hal ini menunjukkan keberhasilan guru yang mempengaruhi aktivitas siswa dalam menerapkan pembelajaran menyimak berita. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan guru maka dapat disimpulkan sisswa kesulitan dalam menyimak berita. Sehingga masih banyak siswa yang bercerita dan bertanya dengan temannya terhadap materi pelajaran menyimak berita. Kondisi yang ada pada siklus I merupakan permasalahan yang harus dicari solusinya. Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti membuat rencana pembelajaran sikus II 93
dengan lebih baik. Pada pembelajaran siklus II dan siklus III sudah ada perubahan tingkah laku dan aktivitas siswa dalam pembelajaran menyimak berita. Siswa terlihat antusias dalam kegiatan siklus II dan III, karena guru telah menemukan kelemahan dan kelebihan dalam pengajaran menyimak berita tersebut. Siswa menjadi lebih banyak bertanya, tertarik terhadap pembelajaran, siswa memiliki keinginan yang kuat terhadap hasil pembelajaran,keinginan mencari tahu, senang dalam belajar dan tidak jenuh dalam mengikuti pelajaran, seluruhnya meningkat kearah yang lebih baik. Dalam penelitian ini juga ditemukan hambatan-hambatan yang menghambat proses penelitian tindakan kelas ini. Hambatanhambatan tersebut adalah kemampuan menyimak berita siswa yang rendah, karena kurang tertariknya siswa terhadap berita. Namun, hambatan-hambatan tersebut dapat diatasi dengan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang lebih baik. Terbukti dengan adanya peningkatan dari siklus I sampai dengan siklus III. PENUTUP Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan menyimak berita siswa kelas VII SMPIT Al- Fityan Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016. Hal ini dibuktikan dari hasil aktivitas menyimak berita dari siklus I sampai siklus III. Hasil penerapan pada siklus I, dimana 8 siswa (32%) yang menjawab tuntas dan 17 siswa (68%) tidak tuntas, yang berarti nilai yang diperoleh tidak memuaskan. Kemudian setelah pemberian tindakan pada siklus II, dimana 19 siswa (76%) menjawab tuntas dan 6 siswa (24%) tidak tuntas, yang berarti nilai yang diperoleh belum memuaskan. Selanjutnya setelah pemberian tindakan kelas pada siklus III, dimana 23 orang siswa (92%) yang menjawab tuntas, sedangkan 2 siswa (8%) tidak tuntas, sehingga hasil belajar siswa telah mencapai kriteria ketuntasan secara klasikal. Dari hasil penelitian terlihat adanya peningkatan aktivitas guru baik dari persiapan mengajar, presentasi/ penyampaian pembelajaran, metode pembelajaran/pelaksanaan pembelajaran/karakteristik guru. Dan adanya peningkatan aktivitas siswa selama proses kegiatan belajar mengajar berupa semakin banyaknya siswa yang tertarik terhadap pelajaran, kemampuan bertanya siswa meningkat, siswa memiliki keinginan yang kuat terhadap hasil ulangan, siswa memiliki keinginan mencari tahu, siswa senang dalam belajar, dan siswa tidak jenuh dalam belajar. DAFTAR PUSTAKA Asyhar, Rayandra, 2012. Mengembangkan Pembelajaran. Jakarta:Refrensi. Kreatif Media 94
Azhar, Arsyad, 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Grafindo Persada. Hamalik, Oemar, 2004. Metode Belajar & Kesulitan-kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito. Nurkencana, 1999. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Putra, Sareb Masri. 2006. Teknik Menulis Berita dan Feature. Jakarta: Gramedia. Rahmina, Ice dkk. 2006. Menyimak. Jakarta: Depdikbud. Setiawan, Masri, 2006. Teknik Menulis Berita dan Features. Jakarta : Indeks. Subana dan Sunarti. 2011. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia:Berbagai Pendekatan, Metode Teknik, dan Media Pembelajaran.Bandung: Pustaka Setia. 95