BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif variabel (Nursalam, 2003), dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor dan resiko dengan efek dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada satu waktu (point approach) (Notoatmodjo, 2005). Penelitian ini menggambarkan tentang hubungan pola asuh orang tua dengan perilaku tempertantrum pada anak prasekolah. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah seluruh subjek penelitian yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti umtuk dipelajari dan ditarik kesimpulan (Arikunto, 2002). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu dari siswa TK ABA 53 Plamongan Indah Semarang sejumlah 53 orang tua (ibu). 2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Alimul Hidayat, 32
2007). Sampel pada penelitian ini dengan menggunakan teknik sampling jenuh yaitu semua populasi dijadikan sampel (Murti, 2006). Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 53 orang tua (ibu). Penelitian ini, kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi, dimana kriteria tersebut menentukan dapat atau tidaknya sampel tersebut digunakan. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah : a. Responden bisa menulis dan membaca b. Ibu yang memiliki anak usia prasekolah c. Bersedia menjadi responden Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah : a. Responden menolak untuk dilakukan penelitian b. Anak dalam kondisi sakit saat dilakukan penelitian c. Anak yang mengalami retardasi mental Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling, artinya sampel yang digunakan adalah total populasi. Metode ini diperbolehkan karena jumlah populasi yang terbatas atau sedikit, yaitu jumlah sampel populasinya hanya 53 responden. Diharapkan dengan menggunakan total populasi akan lebih mewakili fakta yang ada, sehingga besar sampel dalam penelitian ini adalah 53 ibu (Notoatmodjo, 2002). 33
C. Definisi Operasional, Variabel dan Skala Penelitian Tabel 3. 1 Definisi Operasional No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala 1 Pola asuh Nominal orang tua 2 Temper tantrum Pola perilaku yang diterapkan orang tua pada anak yang bersifat relatif dan konsisten dari waktu ke waktu. Pola perilaku ini dapat dirasakan oleh anak dari segi negatif maupun positif Perilaku ledakan kemarahan atau luapan emosi pada anak Kuesioner yang terdiri dari 21 pertanyaan Kuesioner yang terdiri dari 15 pertanyaan Pola asuh orang tua dikelompokkan berdasarkan skor : 1. Otoriter (7 pertanyaan) : a. 8-14 : otoriter b. 7 : tidak otoriter 2. Bisa diandalkan (7 pertanyaan) : a. 8-14 : bisa diandalkan b. 7 : tidak bisa diandalkan 3. Permisif (7 pertanyaan) : a. 8-14 : permisif b. 7 : tidak permisif 4. Campuran : bila memenuhi 2 dari kriteria pola asuh diatas Dikelompokkan berdasarkan skor : 1. 20-30 : Tinggi 2. 10-19 : Sedang 3. 0-9 : Rendah Ordinal D. Metoda dan Alat Pengumpulan Data 1. Metode Pengumpulan Data Pada penelitian ini didapatkan data : identitas responden, data perilaku tempertantrum anak, dan data pola asuh orang tua. Data dikumpulkan dengan cara wawancara, observasi, dan menggunakan kuesioner yang telah terstruktur yang akan diisi oleh orang tua anak prasekolah. 34
2. Alat pengumpulan data Alat pengumpulan data pada penelitian dilakukan dengan cara menggunakan: a. Alat pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, yaitu peneliti mengumpulkan data formal kepada responden untuk menjawab pertanyaan pada lembar kuesioner. b. Kuesioner dibagi menjadi 3 bagian, yaitu : 1) Bagian I Kuesioner demografi yang berisi pertanyaan untuk mendapatkan data identitas ibu, dan data dari anak prasekolah tersebut. 2) Bagian II Kuesioner tentang perilaku tempertantrum anak prasekolah yang terdiri dari 15 pernyataan dengan pilihan selalu, kadang kadang, tidak pernah. Jawaban selalu di beri skor 2, kadang kadang skor 1, tidak pernah skor 0. Berikut merupakan pengelompokan tempertantrum pada anak berdasarkan skor : 1. 20 30 : Tinggi 2. 10 19 : Sedang 3. 0 9 : Rendah 3) Bagian III Untuk mengetahui jenis pola asuh yang diterapkan orang tua kepada anaknya di TK ABA 53 Plamongan Indah Semarang. Kuesioner tentang pola asuh orang tua terdiri dari 21 pernyataan 35
dengan pilihan selalu, kadang kadang, tidak pernah. Jawaban selalu diberi skor 2, kadang kadang skor 1, tidak pernah skor 0. Berikut ini merupakan pengelompokan pernyataan tentang pola asuh orang tua berdasarkan skor : 1. Otoriter (7 pernyataan): a. 8-14 : otoriter b. 7 : tidak otoriter 2. Bisa diandalkan (7 pernyataan): a. 8-14 : bisa diandalkan b. 7 : tidak bisa diandalkan 3. Permisif ( 7 pernyataan): a. 8-14 : permisif b. 7 : tidak permisif 4. Campuran: Bila memenuhi 2 dari kriteria pola asuh diatas. E. Metoda Pengolahan dan Analisa data 1. Uji coba instrumen Sebelum instrument digunakan dilakukan uji coba terlebih dahulu, yaitu dengan pengujian validitas dan relialibilitas. a. Pengujian validitas instrumen Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benarbenar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2003). Penelitian ini 36
menggunakan face validity yaitu suatu keputusan apakah instrumen yang ditanyakan mengukur konsep yang diinginkan. Uji validitas dilakukan terhadap 20 orang tua (ibu) / responden yang diambil dari TK Melati Plamongan Indah. Menurut Arikunto (2007), untuk menguji validitas suatu variabel dapat menggunakan korelasi product moment dengan menggunakan perangkat komputer, dengan rumus yaitu : R = N( XY) - ( X Y) 2 { NΣX ( ΣX ) } 2 NΣY 2 ( ΣY ) { } 2 Keterangan : N : jumlah teruji R : korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan X : skor butir Y : skor total Menurut Sugiyono (2005) keputusan ujinya adalah : Bila r hitung lebih besar dari r tabel artinya variabel tersebut valid. Bila r hitung lebih kecil dari r tabel artinya variabel tersebut tidak valid. Berdasarkan perhitungan dengan rumus di atas, nilai r hitung untuk seluruh pertanyaan akan dibandingkan dengan nilai r tabel 0,44 pada taraf signifikansi 0,05. Jika nilai r hitung > r table, pertanyaan dinyatakan valid. 1) Pola asuh orang tua : hasil uji validitas pola asuh orang tua dalam rentang 0,441 0,873 artinya kuesioner pola asuh orang tua tersebut valid karena nilai tersebut lebih besar daripada 0,44. 37
2) Tempertantrum anak : hasil uji validitas perilaku tempertantrum anak dalam rentang 0,495 0,840 artinya kuesioner tempertantrum anak tersebut valid karena nilai tersebut lebih besar daripada 0,44 b. Pengujian reliabilitas instrumen Suatu alat ukur dikatakan reliabel bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Jadi alat yang reliabel secara konsisten memberi hasil ukuran yang sama (Arikunto, 2007). Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus alpha cronbach, instrumen dikatakan reliabel bila nilai alpha mendekati angka 1. 1) Pola asuh orang tua : hasil uji reliabilitas pola asuh orang tua dengan α = 0,940 artinya kuesioner pola asuh orang tua tersebut reliabilitas tinggi karena nilai Alpha Croanbach melebihi angka kritik dan mendekati nilai 1. 2) Tempertantrum anak : hasil uji reliabilitas tempertantrum anak dengan α = 0,935 artinya kuesioner tempertantrum anak tersebut reliabilitas tinggi karena nilai Alpha Croanbach melebihi angka kritik dan mendekati nilai 1. 2. Metode Pengolahan Data Pengolahan data dalam penelitian ini dibagi menjadi 5 tahap : a. Editing Peneliti memberikan kuesioner dan menjelaskan tentang cara pengisian kuesioner pada responden kemudian setelah kuesioner diisi oleh 38
responden, peneliti melakukan pengecekan atau pemeriksaan isian formulir atau kuesioner dan jawaban yang ada di kuesioner sudah lengkap, jelas, relevan serta konsisten b. Coding Klasifikasi jawaban-jawaban yang ada menurut jenisnya dengan memberi tanda pada masing-masing jawaban berupa angka untuk selanjutnya dimasukkan dalam lembaran tabel kerja agar mempermudah pembacaan. 1) Variabel pola asuh Terdiri dari 21 kuesioner untuk jawaban kuesioner pola asuh orang tua, otoriter diberi kode 1, bisa diandalkan dengan kode 2, permisif dengan kode 3, dan campuran dengan kode 4. 2) Variabel tempertantrum pada anak Terdiri dari 15 kuesioner untuk jawaban perilaku tempertantrum dikategorikan sesuai dengan kode 1: tinggi, kode 2 : sedang dan kode 3 : rendah. c. Entry data Entry data merupakan suatu proses memasukkan data ke dalam perangkat komputer, yaitu dengan memasukkan variabel-variabel yang ada dalam penelitian ini yaitu variabel perilaku tempertantrum, dan variabel pola asuh orang tua ke dalam perangkat komputer dengan cara dikategorikan. 39
d. Tabulating / Processing Proses perhitungan yang telah ditempatkan ke dalam masing-masing kategori dan disusun dalam tabel yang mudah dimengerti, kemudian dilakukan pengolahan data dengan menggunakan rumus chi square. e. Cleaning Pembersihan data merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah dientry apakah ada kesalahan atau tidak saat memasukkan data di komputer. 3. Analisis Data a. Analisis univariat adalah analisa yang dilakukan untuk menganalisa variabel yang ada secara deskriptif dengan membuat tabel distribusi frekuensi. Variabel yang dideskriptifkan dalam penelitian ini yaitu variabel pola asuh, dan variabel perilaku tempertantrum. b. Analisis bivariat untuk mencari hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan chi kudrat karena variabel independen dan varibel dependen diukur dengan skala nominal dan ordinal. Variabel yang mempunyai skala nominal yaitu variabel pola asuh orang tua dan yang mempunyai skala ordinal yaitu variabel perilaku tempertantrum. Perhitungan chi square (X 2 ) = k i= 1 ( fo fh) fh Dimana: X 2 = Chi Square fo = frekuensi yang diobservasi 40
fh = frekuensi yang diharapkan Dari uji statistik tersebut dapat ditetapkan: 1) Hipotesa penelitian Ha diterima dan Ho ditolak jika p value lebih kecil dari alpha 0,05 2) Hipotesa penelitian Ha ditolak dan Ho diterima jika p value lebih besar dari alpha 0,05 F. Etika Penelitian Dalam melakukan penelitian, peneliti memperhatikan masalahmasalah etika penelitian yang meliputi : 1. Informed consent (informasi untuk responden) Sebelum melakukan tindakan, orang tua diberitahu cara-cara mengisi kuesioner dan di jelaskan pula tentang maksud, tujuan, manfaat, dan dampak dari tindakan yang akan dilakukan. 2. Anonimity (tanpa nama) Kerahasiaan dari identitas responden dalam penelitian ini akan dijaga oleh peneliti dan hanya digunakan semata-mata untuk kepentingan penelitian. Kerahasiaan dalam penelitian ini dijaga oleh peneliti dengan tidak mencantumkan nama, hanya nomor responden saja yang dicantumkan. 3. Confidentiality (kerahasiaan informasi) Kerahasiaan mengacu pada tanggung jawab peneliti untuk melindungi semua data yang dikumpulkan. Seluruh informasi yang diberikan oleh responden dijamin kerahasiaanya oleh peneliti dan hanya digunakan untuk 41
kepentingan penelitian dan kelompok tertentu saja yang disajikan dan dilaporkan sebagai hasil penelitian, dan jika sudah tidak dibutuhkan lagi maka seluruh data akan dimusnahkan. G. Jadwal Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan mulai awal bulan November 2008, secara rinci dapat dilihat pada lampiran. 42