BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pemodelan geologi atau lebih dikenal dengan nama geomodeling adalah peta geologi tiga dimensi yang ditampilkan secara numerik, yang dilengkapi dengan deskripsi kuantitas parameter fisika batuan dari area yang diteliti (Mallet, 2008). Hasil dari pemodelan geologi digunakan sebagai data tambahan yang penting dalam pengelolaan sumber daya alam. Pemodelan reservoir yang realistik sangat dibutuhkan sebagai input dalam program simulasi, selain itu dapat digunakan untuk memprediksi respon batuan dalam proses eksplorasi, karena kesalahan yang terjadi pada saat eksplorasi dapat menghambat produksi hidrokarbon. Penggunaan model geologi memberikan kesempatan bagi ahli geologi untuk mengidentifikasi daerah yang potensial dan ekonomis dengan lebih baik sehingga diharapkan kegiatan eksplorasi maupun pengembangan dapat berjalan dengan lebih efisien serta memperkecil resiko kegagalan. Lapangan Air Hitam yang berada di cekungan Sumatera Selatan merupakan lapangan minyak yang berproduksi dengan reservoir utamanya berada di Formasi Talangakar dan Formasi Lahat. Diketahui dari data produksi, bahwa lapisan pasir A3 pada Formasi Talangakar merupakan penghasil minyak terbanyak, disusul oleh Formasi Lahat, lapisan pasir MT dan B pada Formasi Talangakar. Lapisan pasir A3, MT dan B diketahui memiliki beberapa tutupan (closure) yang terpisah sehingga usaha usaha untuk meningkatkan produksi sulit dilakukan. Dalam 1
rangka memecahkan persoalan tersebut, maka perlu dilakukan metode yang dapat mengidentifikasi kondisi bawah permukaan, salah satunya dengan melakukan pemodelan. I.2 Rumusan Masalah Berdasarkan kondisi bawah permukaan terutama lapisan reservoir penghasil minyak bumi di lapangan Air Hitam, maka permasalahan yang ada adalah belum teridentifikasikannya perkembangan dan penyebaran fasies reservoir batu pasir lapangan ini termasuk parameter fisik reservoirnya seperti porositas, permeabilitas, dan kandungan air I.3 Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui variasi vertikal yang diperoleh dari analisa data log maupun variasi lateral menggunakan metode geostatistik dari litologi dan fasies di daerah penelitian 2. Untuk mengetahui parameter petrofisika dari zona-zona reservoir di daerah penelitian 3. Untuk mengetahui secara 3 dimensi penyebaran reservoir dilapangan Air Hitam dengan cara pemodelan reservoir 2
1.4 Lokasi Penelitian Lapangan Air Hitam secara administratif terletak di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Provinsi Sumatera Selatan, seperti terlihat pada Gambar 1.1. Secara geografis, lapangan ini terletak di cekungan Sumatera Selatan. Lapangan ini merupakan aset lapangan milik JOB Pertamina Golden Spike Indonesia Ltd. Gambar 1.1 Peta lapangan Air Hitam (Golden Spike Indonesia, 2013) I.5 Batasan Masalah Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah mengenai pemodelan statik reservoir batu pasir Talangakar dan Lahat menggunakan integrasi data sumur, data 3
produksi dan data seismik sehingga menghasilkan realisasi model geologi bawah permukaan terutama model fasies dari reservoir Lapangan Air Hitam. I.6 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, baik dari kalangan akademis maupun praktisi. Bagi peneliti sendiri, penelitian ini bermanfaat dalam memberikan pengalaman dalam melakukan studi kasus lapangan Air Hitam, dan tambahan wawasan dalam ilmu geologi. Bagi kalangan akademisi, manfaat yang diperoleh yaitu pengetahuan mengenai potensi reservoir Talangakar dan Lahat, fasies pengendapan serta penyebarannya Sedangkan bagi kalangan praktisi, penelitian ini bermanfaat dalam memberikan pandangan maupun sudut pandang baru terkait eksplorasi di daerah penelitian, selain itu dengan dihasilkannya peta model reservoir, maka akan diperoleh pemahaman yang lebih mengenai kondisi geologi daerah penelitian sehingga didapatkan masukan baru dalam pengambilan keputusan mengenai pengelolaan lapangan ini. I.7 Penelitian Terdahulu dan Keaslian Penelitian JOB Pertamina Golden Spike Indonesia selaku pengelola lapangan, sebelumnya melakukan studi berupa interpretasi dan pembuatan peta kedalaman dengan horizon berupa Top Baturaja, Top Talangakar, Pasir A3, MT, B serta Basement. Dari horizon tersebut, kemudian digunakan untuk membuat peta ketebalan masing-masing reservoir. Penelitian terdahulu mengenai reservoir Talangakar dan Lahat cekungan Sumatera Selatan salah satunya dilakukan oleh 4
Ginger dan Fielding (2005) mengenai potensi masa depan petroleum system dicekungan ini. Salah satu potensi yang didapatkan yaitu mengenai play dari Talangakar dan Lemat dimana untuk kedua formasi ini, minyak dihasilkan di bagian Utara serta sepanjang batas Timur cekungan, potensi gas banyak terdapat di tengah cekungan. Faktor penentu dari play daerah ini adalah kualitas dari reservoir dimana kualitas batupasir yang tinggi didapatkan di Timur cekungan, dekat dengan arah supply sediment, semakin menipis di bagian tengah dan di daerah Barat kualitas reservoir yang dihasilkan sangat buruk karena adanya kandungan vulkaniklastik. Clure dan Fiptiani (2001) meneliti mengenai eksplorasi hidrokarbon di daerah Merang, cekungan Sumatera Selatan, menyimpulkan bahwa play formasi Talangakar di area penelitiannya merupakan jebakan-jebakan stratigrafi dengan lingkungan pengendapan berupa fluvial channel dan marine. Pemodelan batupasir Telisa, cekungan Sumatera Selatan juga pernah dilakukan oleh Asra (2009), yang menyimpulkan bahwa penggunaan variogram yang tepat dalam menentukan hubungan spatial berbagai macam properti reservoir merupakan salah satu faktor untuk mendapatkan karakterisasi reservoir yang mendekati keadaan geologi sebenarnya. Tabel 1.1 dibawah menunjukkan penelitian-penelitian terdahulu terkait reservoir Formasi Talangakar dan Lahat serta pemodelan di cekungan Sumatera Selatan. Sejauh ini belum ada penelitian mengenai pemodelan reservoir lapangan Air Hitam, dimana menurut peneliti sangat tepat dilakukan di lapangan ini dikarenakan reservoir penghasil minyaknya merupakan tutupan yang terpisah-pisah, sehingga 5
dengan melakukan pemodelan fasies dapat diketahui penyebarannya dengan lebih jelas. Tabel 1.1 Penelitian terdahulu di cekungan Sumatera Selatan No Peneliti Terdahulu Judul Penelitian Hasil Penelitian 1 2 3 David Ginger dan Kevin Fielding tahun 2005 John Clure dan Nunuk Fiptiani Tahun 2001 Doddy Sagita Asra tahun 2009 The Petroleum System and Future Potential of The South Sumatera Basin Hydrocarbon Exploration in The Merang Triangle, South Sumatera Basin Analisa Variogram Horizontal pada Pemodelan Karakterisi Reservoir, Studi Kasus : Lapisan Batupasir Telisa, Lapangan KS, Cekungan Sumatera Selatan Potensi Play Talangakar dan Lemat penghasil hidrokarbon berada di Utara, Timur dan Tengah Cekungan Jebakan minyak Formasi Talangakar merupakan jebakan stratigrafi dengan lingkungan pengendapan berupa fluvial channel sampai marine Penggunaan variogram yang tepat dalam menentukan hubungan spatial berbagai macam properti reservoir merupakan salah satu faktor untuk mendapatkan karakterisasi reservoir yang mendekati keadaan geologi sebenarnya 6