DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...1 DAFTAR ISI...3 PENDAHULUAN...I Latar Belakang Landasan Hukum...

dokumen-dokumen yang mirip
PERUBAHAN PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rancangan Awal Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor Tahun I - 1

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH PERUBAHAN DRAFT AWAL RANCANGAN RENCANA STRATEGIS BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH DRAFT AWAL RANCANGAN RENCANA STRATEGIS BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH

PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PAJAK DAERAH PADA BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

MEMUTUSKAN : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH

DRAFT ANTARA RANCANGAN AWAL DRAFT AWAL RANCANGAN

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BOGOR TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS PERHBUBUNGAN

KATA PENGANTAR. i Renstra Bapenda Kota Denpasar 2016 ~ 2021

PUBLIKASI KINERJA PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014 Cibinong, 12 Desember 2014

BAB V KELEMBAGAAN PENYULUHAN PERTANIAN DI KABUPATEN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA STRATEGIS DINAS TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KABUPATEN BOGOR TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON

Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Kehutanan

ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR RINGKASAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA TANGERANG SELATAN

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 14 TAHUN

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN KOTA BATU

BUPATI KERINCI PERATURAN BUPATI KERINCI NOMOR 5 TAHUN

BAB IV GAMBARAN UMUM Sekilas Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandar Lampung. UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan antara pemerintah pusat dan

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

II Luwu Utara ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republk Indonesia Nomor 3826 );

Bab V. Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan pendanaan Indikatif...

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Sekapur Sirih. Jakarta, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor, Ahmad Koswara, MA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LANGKAT. A. Sejarah Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR : LAMPIRAN : 3 (TIGA) TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN KEUANGAN DAERAH

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PENDAPATAN BUPATI TASIKMALAYA B U P A T I TASIKMALAY A

transparansi, partisipasi, penegakan hukum, dan akuntabilitas

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

RENCANA KERJA 2017 BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN (per 27 Oktober 2014)

H a l I LATARBELAKANG

Paragraf 2 Bagian Kesatu Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Pasal 22. Pasal 23

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

RPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

RPJMD Kabupaten Jeneponto Tahun ini merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto terpilih

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 1 TAHUN 2015

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 89 TAHUN 2016

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI. A. Sejarah Berdirinya Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota

LAMPIRAN XXI KEPUTUSAN BUPATI BOGOR NOMOR : TANGGAL : RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENDAPATAN DAERAH

KEPUTUSAN KEPALA DINAS LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN KABUPATEN BOGOR

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. 1. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset. a. Sejarah singkat DPPKAD Kabupaten Boyolali

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENDAPATAN DAERAH

B U P A T I B I M A PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

Evaluasi penerimaan pajak hotel dan restoran terhadap pendapatan asli daerah kab. Wonogiri (Tahun Anggaran 1999/2000, 2000/2001, dan 2002)

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LANDAK

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI REMBANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA CIBINONG Nomor : W10-A24/3122a/Hk.00.4/XII/2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tugas Pokok dan Fungsi

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN BOGOR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN KARIMUN TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 1 TAHUN 2014 T E N T A N G

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BOALEMO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOALEMO NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) KECAMATAN GALUR TAHUN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BANGKALAN TAHUN BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 1A TAHUN 2014

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

Transkripsi:

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...1 DAFTAR ISI...3 BAB I PENDAHULUAN......I-1 1.1. Latar Belakang...... I-1 1.2. Landasan Hukum...... I-5 1.3 Maksud dan Tujuan...... I-9 1.4. Sistematika Penulisan...... I-9 BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH.....II-1 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Perangkat Daerah......... II-1 2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah...... II-15 2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah...... II-18 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat BAB III Daerah......... II-19 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI...III-1 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah......... III-1 3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah... III-2 3.3. Telaahan RENSTRA Kementrian/Lembaga dan RENSTRA Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat...... III-3 3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis...... III-8 3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis...... III-10 BAB IV TUJUAN DAN SASARAN...... IV-1 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah...... IV-1 4.3. Strategi dan Kebijakan Perangkat Daerah...... IV-5 BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF...... IV-1 BAB VI. INDIKATOR KINERJA BADAN PENGELOLAAN PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD...... VI-1

KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Tahun 2013-2018. Penyusunan Renstra Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Tahun 2013-2018 ini disusun sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, memberikan kewenangan yang lebih besar kepada daerah untuk mengatur dan mengurus pemerintahannya sendiri. Penyusunan RENSTRA ini dilakukan karena adanya perubahan SOTK baru dari semula Dinas Pendapatan Daerah ke Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah. Pemberian kewenangan dimaksudkan agar daerah dapat meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang didukung dengan penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik (good governance). Upaya peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat dimaksud dilaksanakan dengan melalui prinsip-prinsip transparansi, partisipasi dan akuntabilitas. Sementara itu, Undang-Undang 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan kepada daerah untuk menyusun perencanaan pembangunan daerah baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Walaupun pemerintah daerah mempunyai kewenangan untuk mengatur dan mengurus pemerintahannya sendiri, namun dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah tetap harus memperhatikan kesinambungan antara perencanaan pembangunan pemerintahan pusat, provinsi, kabupaten/kota dan antar pemerintah daerah. Dengan demikian, pencapaian tujuan pembangunan daerah mendukung pencapaian tujuan pembangunan nasional. Dalam rangka penyesuaian terhadap perubahan peraturan perundangundangan dengan terbitnya Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, kebijakan nasional dan pemekaran daerah, serta penyelarasan dengan RPJMN, RPJMD Provinsi, dan menyikapi perkembangan pembangunan daerah, Pemerintah Kabupaten Bogor akan melakukan perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018. Seiring dengan hal tersebut, diperlukan penyelarasan dari masing-masing Perangkat Daerah dalam bentuk Rencana Strategis guna sinkronisasi perencanaan pembangunan jangka menengah antara Pemerintah Kabupaten Bogor dengan masingmasing Perangkat Daerah. Sehubungan dengan hal tersebut, sebagai bagian dari perencanaan lima tahunan, penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) tahun 2013-2018 perlu dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, terutama dalam keterikatan antar substansi didalamnya dengan Perubahan Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang telah disusun dalam jangka waktu lima tahunan. Akhir kata, semoga Renstra Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah tahun 2013-2018 ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagai masukan bagi Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah serta peningkatan kinerja dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan prima terhadap masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah ditujukan untuk mendorong lebih terciptanya daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam menyejahterakan masyarakat, baik melalui peningkatan pelayanan publik maupun melalui peningkatan daya saing daerah. Perubahan ini bertujuan untuk memacu sinergi dalam berbagai aspek dalam penyelenggaraan pemerintah daerah dengan pemerintah pusat. Melalui Undang-Undang ini dilakukan pengaturan yang bersifat afirmatif yang dimulai dari pemetaan urusan pemerintahan yang akan menjadi prioritas daerah dalam pelaksanaan otonomi yang seluas-luasnya. Melalui pemetaan tersebut akan tercipta sinergi kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian yang urusan pemerintahannya di desentralisasikan ke daerah. Sinergi urusan pemerintahan akan melahirkan sinergi kelembagaan antara pemerintah pusat dan daerah karena setiap kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian akan tahu siapa pemangku kepentingan (stakeholder) dari kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian tersebut di tingkat provinsi dan kabupaten/kota secara nasional. Sinergi urusan pemerintahan dan kelembagaan tersebut akan menciptakan sinergi dalam perencanaan pembangunan antara kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian dengan Daerah untuk mencapai target nasional. Manfaat lanjutannya adalah akan tercipta penyaluran bantuan yang terarah dari kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian terhadap Daerah-Daerah yang menjadi stakeholder utamanya untuk akselerasi realisasi target nasional tersebut. Bupati/Wakil Bupati Bogor terpilih periode 2013-2018 wajib menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 dan Perangkat Daerah (PD) wajib menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang berpedoman pada RPJMD Kabupaten Bogor. Pada tahun 2016 Pemerintah Kabupaten Bogor menyusun Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), sehingga Perangkat Daerah wajib menyusun Renstra. Renstra Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah 5 (lima) tahunan yang menjabarkan visi, misi dan program Bupati/Wakil Bupati terpilih, khususnya di bidang pendapatan daerah. Untuk mencapai tujuan pembangunan daerah, maka visi, misi dan program tersebut dijabarkan melalui strategi pembangunan daerah berupa kebijakan dan program pembangunan, beserta kerangka pendanaan pembangunan serta kaidah pelaksanaannya. Walaupun undang-undang secara jelas menyatakan bahwa pemerintah daerah mempunyai kewenangan untuk mengatur dan mengurus pemerintahannya sendiri, namun dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah tetap harus memperhatikan antara perencanaan pembangunan pemerintahan pusat, provinsi, kabupaten/kota dan antar pemerintah daerah, sehingga pencapaian tujuan pembangunan daerah mendukung pencapaian tujuan pembangunan nasional. Aspek hubungan tersebut memperhatikan kewenangan yang diberikan, baik yang terkait dengan hubungan sumber daya alam dan sumber daya lainnya, pelayanan umum

maupun keuangan, sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah Pusat, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota. Dalam rangka perencanaan pembangunan nasional, Pemerintah Daerah harus memperhatikan kewenangan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat dan struktur tata pemerintahan. Oleh karena itu tujuan dan sasaran pembangunan daerah harus memperhatikan permasalahan yang menjadi lingkup nasional maupun amanat pembangunan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat. Alokasi sumber daya daerah harus mendukung penyelesaian masalah nasional maupun penyelesaian masalah yang ada di daerah masing-masing, oleh karena itu sebagai dokumen perencanaan pembangunan daerah, RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan nasional. Didalam penyusunannya dokumen ini berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Bogor Tahun 2005-2025, Rencana Tata Ruang Wilayah Tahun 2010-2030 dan memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019. Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Recana Strategis Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 disusun berdasarkan beberapa pendekatan sebagai berikut: 1. Pendekatan Teknokratik, pendekatan ini dilaksanakan dengan menggunakan metode dan kerangka berfikir ilmiah untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah; 2. Pendekatan Partisipatif, pendekatan ini dilaksanakan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap pembangunan. Pelibatan ini adalah untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki terhadap dokumen perencanaan pembangunan daerah serta menciptakan konsensus atau kesepakatan pada semua tahapan penting pengambilan keputusan; 3. Pendekatan Atas-bawah (top-down) dan Bawah-atas (bottom-up), pendekatan top-down dan bottom-up dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan. Rencana hasil proses atas-bawah dan bawah-atas tersebut diselaraskan melalui musyawarah yang dilaksanakan baik ditingkat Nasional, Provinsi, Kabupaten/ Kota, Kecamatan serta Desa/Kelurahan, sehingga tercipta sinkronisasi dan sinergi pencapaian sasaran rencana pembangunan nasional dan rencana pembangunan daerah; 4. Pendekatan Politik, pendekatan ini memandang bahwa pemilihan Kepala Daerah adalah proses penyusunan rencana, karena rakyat pemilih menentukan pilihannya berdasarkan program-program pembangunan yang ditawarkan para calon kepala daerah. Oleh karena itu, rencana pembangunan adalah penjabaran dari agenda-agenda pembangunan yang ditawarkan Kepala Daerah saat kampanye ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah. Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategis (Renstra) Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2017-2018 disusun melalui tahapan perencanaan partisipatif dengan mengedepankan proses evaluasi, proyeksi dan analisis terhadap faktor-faktor internal dan eksternal yang berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap pembangunan daerah Kabupaten Bogor. Berkenaan dengan adanya perubahan SOTK baru dari Dinas Pendapatan Daerah ke Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah maka Dinas Pendapatan Daerah

harus menyelaraskan Rencana Strategisnya dengan mengacu pada Perubahan RPJMD 2013-2018 yang akan ditetapkan. Hal ini juga sejalan dengan Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014, bahwa setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah diwajibkan menyusun Rencana Strategis Perangkat Daerah (RENSTRA PD). Renstra-PD dimaksud memuat Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya dengan berpedoman pada Perubahan RPJMD yang disertai dengan target indikator kinerja dan pendanaannya yang bersifat indikatif. Ketentuan mengenai tata cara penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 pasal 272, yang merupakan pedoman pelaksanaan yang wajib diacu oleh seluruh Perangkat Daerah dalam menyusun Renstra Perangkat Daerah. Dalam ketentuan lainnya, yaitu Inpres Nomor 7/1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, disebutkan bahwa perencanaan strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional dan global, dan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia dan dokumen Rencana Strategis setidaknya memuat Tujuan, Sasaran, program dan kegiatan. Penyusunan Renstra ini juga mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah. Sesuai dengan ketentuan-ketentuan tersebut, maka Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor perlu menyusun dan menetapkan Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Tahun 2013-2018 sebagai penjabaran dari RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018. Renstra Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor ini merupakan dokumen perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun dan dirumuskan secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul. I.2. Landasan Hukum Landasan hukum yang dijadikan pedoman dan secara langsung terkait dengan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia tahun 1950 Nomor 8) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851); 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3815); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4385); 9. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495); 10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Reublik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2007 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741): 14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Repblik Indonesia Nomor 4817); 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun

2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Tahun 2011 Nomor 310); 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Tahun 2010 Nomor 517); 17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 8 Seri E) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 25 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 88); 18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 6 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 64); 19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 Nomor 25 Seri E); 20. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 7 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 7); 21. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 9 Tahun 2008 tentang Susunan dan Kedudukan Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Nomor 37); 22. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pembentukan Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah Nomor 12 Tahun 2008); 23. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 19 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bogor Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 36); 24. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 27 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Bogor Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 27); 25. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 8 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2009 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 37); 26. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2014 Nomor 5); 27. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 40/KMK/01/2010 tentang Perubahan Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2010-2014; 28. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah;

29. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pajak Daerah 30. Peraturan Bupati Bogor Nomor 34 Tahun 2009 tentang Nilai Jual Pengambilan Bahan Galian Golongan C; 31. Peraturan Bupati Bogor Nomor 60 Tahun 2010 tentang Nilai Jual Obyek Pajak Reklame; 32. Peraturan Bupati Bogor Nomor 74 Tahun 2010 tentang Tata Cara Perhitungan Nilai Perolehan Air Tanah; 33. Peraturan Bupati Bogor Nomor 75 Tahun 2010 tentang Sistem dan Prosedur Pajak Hotel, Restoran dan Hiburan; 34. Peraturan Bupati Bogor Nomor 76 Tahun 2010 tentang Sistem dan Prosedur Pajak Penerangan Jalan; 35. Peraturan Bupati Bogor Nomor 77 Tahun 2010 tentang Sistem dan Prosedur Pajak Air Tanah; 36. Peraturan Bupati Bogor Nomor 78 Tahun 2010 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan dan Pemungutan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB); 37. Peraturan Bupati Bogor Nomor 59 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; 38. Peraturan Bupati Bogor Nomor 3 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pajak Daerah pada Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor. 39. Peraturan Bupati Nomor Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2017. 1.3. Maksud dan Tujuan Renstra Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor tahun 2013 2018 dimaksudkan sebagai dokumen perencanaan jangka menengah yang menjabarkan RPJMD Kabupaten Bogor tahun 2013-2018 sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diamanatkan kepada Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor, sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah dan Peraturan Bupati Bogor Nomor 3 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pajak Daerah pada Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor. Tujuan penyusunan Renstra Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor tahun 2013 2018 untuk dijadikan landasan/pedoman dalam penyusunan Renja Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah selama 2 tahun, penguatan peran para stakeholders dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah serta sebagai dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan dan 2 (dua) tahunan Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor. 1.4 Sistematika Penulisan Penyusunan Renstra Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor dilakukan oleh Tim Penyusun Renstra Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah. Dalam proses penyusunan Renstra juga melibatkan seluruh anggota organisasi dalam rapatrapat internal serta melibatkan stakeholders Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah dalam rapat koordinasi. Keterlibatan beberapa pihak baik pihak internal maupun eksternal dapat memberikan kontribusi masukan dalam penyusunan Renstra Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2013 2018.

Sistematika penulisan Kabupaten Bogor tahun 2013 2018 sebagai berikut : Renstra Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan mengenai Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Landasan Hukum dan Sistematika Penulisan; BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH (PD) Pada bab ini menjelaskan mengenai Struktur Perangkat Daerah (PD), Tugas Pokok dan Fungsi, Sumber Daya Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah, Kinerja Pelayanan Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah serta Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah; BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Pada bab ini menjelaskan mengenai Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah, Sumber Daya Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah, Kinerja Pelayanan Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah, serta Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor. BAB IV TUJUAN DAN SASARAN Pada bab ini menjelaskan mengenai pernyataan Tujuan, dan Sasaran Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor tahun 2013 2018; BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Pada bab ini menjelaskan mengenai Program dan Kegiatan Lokalitas PD, Program Lintas PD dan Program Kewilayahan disertai Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif yang terdapat di Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah untuk periode tahun 2013 2018; BAB VI INDIKATOR KINERJA PD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Pada bab ini dikemukakan indikator kinerja PD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai PD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH 2.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR PERANGKAT DAERAH Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan urusan Pemerintah Daerah berdasarkan asas otonomi di bidang pendapatan daerah. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendapatan daerah; 2. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang pendapatan daerah; 3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendapatan daerah; 4. Pengelolaan kesekretariatan Badan; dan 5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah, Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah merupakan perangkat daerah sebagai unsur pelaksana penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pendapatan daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Adapun susunan organisasi Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor terdiri dari : 1. Kepala Badan; 2. Sekretariat, membawahkan : a. Sub Bagian Program, Pelaporan dan Tekhnologi Informasi; b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan c. Sub Bagian Keuangan 3. Bidang Perencanaan dan Pengembangan, membawahkan: a. Sub Bidang Perencanaan dan Dana Transfer; b. Sub Bidang Pengembangan; dan c. Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi. 4. Bidang Pajak Daerah, membawahkan : a. Sub Bidang Pendataan dan Pendaftaran; b. Sub Bidang Verifikasi dan Penetapan; dan c. Sub Bidang Penagihan dan Keberatan. 5. Bidang Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), membawahkan : a. Sub Bidang Pendataan dan Penilaian ; b. Sub Bidang Pelayanan dan Penetapan ; dan c. Sub Bidang Penagihan dan Keberatan 6. Bidang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Dana Transfer, membawahkan : a. Sub Bidang Pendataan BPHTB; b. Sub Bidang Validasi BPHTB; dan c. Sub Bidang Verifikasi dan Keberatan BPHTB. 7. Unit Pelaksana Teknis (UPT); dan 8. Kelompok Jabatan Fungsional.

Secara lengkap Susunan Organisasi Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor, disajikan dalam Gambar 2.1. KEPALA BADAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL : SEKRETARIS - ARSIPARIS KEPALA SUB BAGIAN UMUM & KEPEGAWAIAN KEPALA SUB BAGIAN KEUANGAN KEPALA SUB BAGIAN PROGRAM PELAPORAN & KEPALA BIDANG PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KEPALA BIDANG PAJAK DAERAH KEPALA BIDANG PBB KEPALA BIDANG BPHTB KEPALA SUB BIDANG PERENCANAAN DAN DANA TRANSFER KEPALA SUB BIDANG PENDATAAN DAN PENDAFTARAN KEPALA SUB BIDANG PENDATAAN DAN PENILAIAN KEPALA SUB BIDANG PENDATAAN BPHTB KEPALA SUB BIDANG PENGEMBANGAN KEPALA SUB BIDANG PENGENDALIAN DAN EVALUASI KEPALA SUB BIDANG VERIFIKASI DAN PENETAPAN KEPALA SUB BIDANG PENAGIHAN DAN KEBERATAN KEPALA SUB BIDANG PELAYANAN DAN PENETAPAN KEPALA SUB BIDANG PENAGIHAN DAN KEBERATAN KEPALA SUB BIDANG VALIDASI DAN BPHTB KEPALA SUB BIDANG VERIFIKASI DAN KEBERATAN BPHTB 20 UPTD Gambar 2.1. Struktur Organisasi Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor Adapun tugas pokok dan fungsi dari masing-masing sekretariat dan bidang adalah sebagai berikut : 1. SEKRETARIAT Sekretariat secara umum mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan dalam melaksanakan pengelolaan kesekretariatan Badan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Sekretariat mempunyai fungsi : a. Pengkoordinasian penyusunan program, monitoring, evaluasi dan pelaporan; b. Pengelolaan rumah tangga, tata usaha dan kepegawaian; c. Pengelolaan keuangan; dan d. Pengelolaan situs web. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris dan dibantu oleh : i. Sub Bagian Program dan Pelaporan; Sub Bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam melaksanakan pengelolaan, penyusunan program dan pelaporan Badan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, Sub Bagian Program dan Pelaporan mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Penyiapan bahan pengkoorkoordinasian penyusunan program, monitoring, evaluasi dan pelaporan; b. Pelaksanaan pengelolaan hubungan masyarakat;

c. Pengelolaan penyusunan anggaran; dan d. Pengelolaan tekhnologi informasi. ii. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam melaksanakan pengelolaan rumah tangga, tata usaha dan kepegawaian Badan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana yang dimaksud diatas, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi : a. Pengelolaan rumah tangga dan tata usaha; b. Pengelolaan barang/jasa; c. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan penataan organisasi; dan d. Pengelolaan pelayanan administrasi kepegawaian. iii. Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam melaksanakan pengelolaan keuangan Badan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi sebagai berikut : a. penatausahaan keuangan; dan b. penyusunan pelaporan keuangan. 2. BIDANG PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN Bidang Perencanaan dan Pengembangan mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam melaksanakan perencanaan, pengembangan, pengendalian dan evaluasi penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana yang dimaksud pada penjelasan sebelumnya, Bidang Perencanaan dan Pengembangan mempunyai fungsi : a. perencanaan target penerimaan pajak daerah ; b. pengkoordinasikan penyusunan target pendapatan daerah; c. pengembangan pengelolaan pajak daerah; d. pengendalian dan evaluasi pengelolaan pajak daerah; e. pengolahan data bagian desa dari penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah; dan f. pengelolaan dana transfer. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Bidang Perencanaan dan Pengembangan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang dan dibantu oleh : i. Sub Bidang Perencanaann dan Dana Transfer; Sub Bidang Perencanaan dan Dana Transfer mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan dalam melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis perencanaan pendapatan daerah. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada penjelasan sebelumnya, Sub Bidang Perencanaan mempunyai tugas : a. penyiapan bahan Pengkoordinasian penyusunan target penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah;

ii. iii. b. pengumpulan, pengolahan dan perumusan bahan kebijakan teknis dalam rangka penggalian potensi pajak daerah dan retribusi daerah; c. pelayanan dan analisis benda berharga. d. Pengelolaan dana transfer Sub Bidang Pengembangan; Sub Bidang Pengembangan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan dalam mengembangkan pendapatan daerah dan mempersiapkan bahan penyusunan peraturan yang berhubungan dengan peningkatan pendapatan daerah. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Sub Bidang Pengembangan mempunyai tugas : a penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis pengembangan pengelolaan pajak daerah; b inventarisasi, pengkajian, dan penyusunan produk hukum di bidang pengelolaan pajak daerah; dan c pelaksanaan sosialisasi dan pembinaan teknis aparatur di bidang pengelolaan pajak daerah. Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan dalam melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan pengendalian dan evaluasi pengelolaan pajak daerah dan retribusi daerah. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi mempunyai tugas : a. pengendalian pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah; b. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pajak daerah dan retribusi daerah; dan c. penghitungan dan penyusunan data bagian desa dari hasil penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah. 3. BIDANG PAJAK DAERAH Bidang Pajak Daerah mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam melaksanakan pemungutan pajak daerah, yang meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Parkir dan Pajak Air Tanah. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pajak Daerah mempunyai fungsi : a. pengelolaan pendaftaran wajib pajak daerah; b. pendataan dan pengadministrasian obyek dan subyek pajak daerah; c. pengelolaan penagihan pajak daerah; d. pengelolaan perhitungan dan penerbitan dokumen-dokumen ketetapan pajak daerah. e. pelaksanaan pemeriksaan pajak daerah; dan f. Pelaksanaan intensifikasi dan ekstensifikasi pajak daerah. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Bidang Pajak Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Bidang dan dibantu oleh : i. Sub Bidang Pendataan dan Pendaftaran

Sub Bidang Pendataan dan Pedaftaran mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pajak Daerah dalam melaksanakan pendaftaran dan pendataan pajak daerah. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sub Bidang Pendataan mempunyai fungsi : a. Pelayanan pengadministrasian pendaftaran wajib pajak daerah; (untuk pengisian dan pemeliharaan kartu data sudah terakomodir di point a) b. pendataan subyek dan obyek pajak daerah; c. Pelaksanaan intensifikasi dan ekstensifikasi pajak hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Parkir dan Pajak Air Tanah; dan ii. Sub Bidang Penagihan dan Keberatan Sub Bidang Penagihan dan Keberatan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pajak Daerah dalam melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan penagihan pajak daerah. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Sub Bidang Penagihan mempunyai fungsi : a. Penerbitan surat-surat atau dokumen dalam rangka penagihan pajak daerah; b. Pelaksanaan dan pengadministrasian penagihan pajak daerah; dan c. Pelayanan dan pemrosesan permohonan keberatan, angsuran, penundaan pembayaran, pengurangan, keringanan dan pembebasan pajak daerah. d. Monitoring data iii. Sub Bidang Verifikasi dan Penetapan Sub Bidang Verifikasi dan Penetapan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pajak Daerah dalam melaksanakan perhitungan dan penerbitan ketetapan pajak daerah. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Sub Bidang Verifikasi dan Penetapan mempunyai fungsi : a. Penelitian data dan perhitungan pajak daerah; b. Pendokumentasian nota perhitungan pajak daerah; dan c. Penerbitan dan pendistribusian dokumen-dokumen ketetapan pajak daerah. d. pelaksanaan pemeriksaan pajak daerah; 4. BIDANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN Bidang Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam melaksanakan pengelolaan pendapatan daerah dari sektor Pajak Bumi dan Bangunan sesuai kewenangan daerah. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pajak Bumi dan Bangunan mempunyai fungsi : a. penyusunan kebijakan pengelolaan PBB P2; b. pelaksanaan pemungutan PBB P2 sesuai kewenangan daerah; c. pengolahan data PBB P2 dan pelaporan; dan d. pelaksanaan koordinasi pengelolaan PBB P2.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Bidang Pajak Bumi dan Bangunan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang dan dibantu oleh : i. Sub Bidang Pendataan dan Penilaian Sub Bidang Pendataan dan Penilaian mempunyai tugas dan membantu Kepala Bidang PBB dalam melaksanakan pendataan dan penilaian objek PBB. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Sub Bidang Pendataan dan Penilaian mempunyai tugas : a. pelaksanaan koordinasi, pengumpulan, pengolahan data potensi, dan pemutakhiran data PBB P2; b. pendataan obyek dan subyek PBB P2; c. penilaian obyek PBB P2. ii. Sub Bidang Pelayanan dan Penetapan Sub Bidang Pelayanan dan Penetapan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang PBB P2 dalam melaksanakan pelayanan dan penetapan PBB P2. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Sub Bidang Pelayanan dan Penetapan mempunyai fungsi : ii. a. pelaksanaan pelayanan PBB P2 kepada wajib pajak; b. perekaman data PBB P2; dan c. penelitian, penetapan dan pencetakan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT), SKPD dan dokumen ketetapan lainnya. Sub Bidang Penagihan dan Keberatan Sub Bidang Penagihan dan Keberatan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang PBB P2 dalam melaksanakan pendistribusian ketetapan PBB P2 dan penagihan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Sub Bidang Penagihan dan Keberatan mempunyai fungsi : a. pendistribusian Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) dan dokumen penagihan lainnya; b. pelaksanaan penagihan atas tunggakan PBB P2; c. penanganan keberatan, pembetulan, pengurangan, keringanan, pembebasan, penghapusan, pembatalan dan pengembalian kelebihan pembayaran PBB P2; dan pengolahan data setoran, monitoring penerimaan PBB P2 dan Pencetakan salinan STTS PBB P2 5. BIDANG BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN (BPHTB) Bidang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam melaksanakan pengelolaan pemungutan BPHTB. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) mempunyai fungsi: a. pengelolaan validasi dan keberatan BPHTB; b. pelaksanaan verifikasi SSPD BPHTB; dan c. pelaksanaan pendataan potensi BPHTB.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Bidang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dipimpin oleh seorang Kepala Bidang dan dibantu oleh : i. Sub Bidang Pendataan BPHTB Sub Bidang Pendataan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang BPHTB dalam melaksanakan pendataan objek BPHTB. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Sub Bidang Pendataan mempunyai fungsi : ii. a. Pelaksanaan Pendataan potensi BPHTB; b. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait; dan c. Penyiapan dokumen penagihan sanksi administrasi kepada PPAT/PPATS dan Pejabat lainnya terkait. Sub Bidang Validasi BPHTB Sub Bidang Validasi BPHTB mempunyai tugas membantu Kepala Bidang BPHTB dalam melaksanakan pelayanan administrasi BPHTB. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Sub Bidang Validasi BPHTB mempunyai fungsi : a. pelaksanaan pemungutan BPHTB; b. pengadministrasian penerimaan BPHTB; dan c. pelayanan dan evaluasi pelaporan BPHTB iii. Sub Bidang Verifikasi dan Keberatan BPHTB Sub Bidang Verifikasi dan Keberatan BPHTB mempunyai tugas membantu Kepala Bidang BPHTB dalam melaksanakan verifikasi SSPD BPHTB dan keberatan BPHTB. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Sub Bidang Verifikasi dan Keberatan BPHTB mempunyai fungsi : a. Penelitian dan perhitungan BPHTB; b. pelaksanaan verifikasi obyek BPHTB; c. penyiapan dokumen kurang bayar BPHTB; dan d. penyelesaian pengaduan dan memberikan pelayanan permohonan keberatan, pengurangan, dan pembebasan BPHTB. 6. UNIT PELAKSANA TEKNIS Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah, untuk melaksanakan sebagian tugas, tanggung jawab dan wewenang teknis Badan dibentuk Unit Pelaksana Teknis Daerah. UPT dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan, yang diatur dalam Peraturan Bupati Bogor Nomor 3 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pajak Daerah pada Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor. UPT mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas, tanggung jawab dan wewenang teknis Badan. Dalam menyelenggarakan tugasnya, Unit Pelaksana Teknis Daerah mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Penyelenggaraan ketatausahaan UPT; b. Penyusunan program dan kegiatan UPT;

c. Penyusunan data potensi pajak daerah; d. Penyiapan bahan penyusunan program analisis dan penyajian informasi pajak daerah; e. Penyiapan bahan kegiatan pendataan dan penilaian pajak daerah sesuai kewenangan daerah; f. Pendistribusian Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT), Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD), dan dokumen pajak lainnya pada Wajib Pajak di wilayah kerjanya; g. Penyiapan bahan penyusunan target penerimaan pajak daerah; h. Monitoring dan membantu penagihan pajak daerah di wilayah kerjanya; i. Penyiapan bahan/data intensifikasi dan ekstensifikasi pajak daerah; j. Memfasilitasi tindak lanjut atas permohonan wajib pajak yang berkaitan dengan pemungutan pajak daerah; k. Melaksanakan verifikasi lapangan untuk memperoleh data/informasi yang akurat mengenai pajak daerah; l. Pelaksanaan koordinasi dengan pemerintah kecamatan, desa/kelurahan dan pihak lain dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas dan peningkatan pendapatan pajak daerah; m. Penyusunan dan penyampaian pelaporan kegiatan UPT; dan n. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan. Susunan organisasi UPT terdiri dari Kepala UPT, Sub Bagian Tata Usaha, dan Kelompok Jabatan Fungsional. Kelompok Jabatan Fungsional, terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai bidang keahlian. Setiap kelompok sebagaimana dimaksud sebelumnya dipimpin oleh seorang yang ditunjuk diantara tenaga fungsional yang ada di lingkungan UPT. Jumlah jabatan fungsional ditentukan berdasarkan sifat, jenis, kebutuhan dan beban kerja yang diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Bagan struktur organisasi UPT seperti yang tersaji dalam Gambar 2.2. KEPALA BADAN Gambar 2.2 Bagan Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis pada Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor

KEPALA UPT Kepala UPT mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam memimpin, mengkoordinasikan, dan mengendalikan kebijakan teknis pengelolaan Pajak Daerah. SUB BAGIAN TATA USAHA Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala UPT dalam melaksanakan pengelolaan ketatausahaan UPT. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi : a. Pengelolaan administrasi umum UPT; b. Pengelolaan administrasi keuangan UPT; c. Pengelolaan administrasi kepegawaian UPT; dan d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT sesuai bidang tugasnya. Untuk menjangkau ruang lingkup wilayah kerja di Kabupaten Bogor, dibentuk 20 (dua puluh) UPT sebagai berikut : a. UPT Pajak Daerah I yang berkedudukan di Kecamatan Cibinong dan mempunyai wilayah kerja di Kecamatan Cibinong; b. UPT Pajak Daerah II yang berkedudukan di Kecamatan Sukaraja dan mempunyai wilayah kerja di Kecamatan Sukaraja; c. UPT Pajak Daerah III yang berkedudukan di Kecamatan Babakan Madang dan mempunyai wilayah kerja di Kecamatan Babakan Madang; d. UPT Pajak Daerah IV yang berkedudukan di Kecamatan Ciawi dan mempunyai wilayah kerja di : i. Kecamatan Ciawi; ii. Kecamatan Cisarua; dan iii. Kecamatan Megamendung. e. UPT Pajak Daerah V yang berkedudukan di Kecamatan Caringin dan mempunyai wilayah kerja di : i. Kecamatan Caringin; dan ii. Kecamatan Cigombong. f. UPT Pajak Daerah VI yang berkedudukan di Kecamatan Tamansari dan mempunyai wilayah kerja di : i. Kecamatan Tamansari; dan ii. Kecamatan Cijeruk. g. UPT Pajak Daerah VII yang berkedudukan di Kecamatan Ciomas dan mempunyai wilayah kerja di : i. Kecamatan Ciomas; dan ii. Kecamatan Dramaga. h. UPT Pajak Daerah VIII yang berkedudukan di Kecamatan Rancabungur dan mempunyai wilayah kerja di : i. Kecamatan Rancabungur; ii. Kecamatan Ciampea; dan iii. Kecamatan Kemang. i. UPT Pajak Daerah IX yang berkedudukan di Kecamatan Cibungbulang dan mempunyai wilayah kerja di :

i. Kecamatan Cibungbulang; ii. Kecamatan Tenjolaya; dan iii. Kecamatan Pamijahan. j. UPT Pajak Daerah X yang berkedudukan di Kecamatan Leuwisadeng dan mempunyai wilayah kerja di : i. Kecamatan Leuwisadeng; ii. Kecamatan Leuwiliang; dan iii. Kecamatan Nanggung. k. UPT Pajak Daerah XI yang berkedudukan di Kecamatan Cigudeg dan mempunyai wilayah kerja di : i. Kecamatan Cigudeg; ii. Kecamatan Jasinga; dan iii. Kecamatan Sukajaya. l. UPT Pajak Daerah XII yang berkedudukan di Kecamatan Parung Panjang dan mempunyai wilayah kerja di : i. Kecamatan Parung Panjang; dan ii. Kecamatan Tenjo. m. UPT Pajak Daerah XIII yang berkedudukan di Kecamatan Gunung Sindur dan mempunyai wilayah kerja di : i. Kecamatan Gunung Sindur; dan ii. Kecamatan Rumpin. n. UPT Pajak Daerah XIV yang berkedudukan di Kecamatan Parung dan mempunyai wilayah kerja di : i. Kecamatan Parung; dan ii. Kecamatan Ciseeng. o. UPT Pajak Daerah XV yang berkedudukan di Kecamatan Bojonggede dan mempunyai wilayah kerja di : i. Kecamatan Bojonggede; dan ii. Kecamatan Tajurhalang. p. UPT Pajak Daerah XVI yang berkedudukan di Kecamatan Citeureup dan mempunyai wilayah kerja di Kecamatan Citeureup. q. UPT Pajak Daerah XVII yang berkedudukan di Kecamatan Gunungputri dan mempunyai wilayah kerja di Kecamatan Gunungputri. r. UPT Pajak Daerah XVIII yang berkedudukan di Kecamatan Cileungsi dan mempunyai wilayah kerja di Kecamatan Cileungsi. s. UPT Pajak Daerah XIX yang berkedudukan di Kecamatan Jonggol dan mempunyai wilayah kerja di : i. Kecamatan Jonggol; dan ii. Kecamatan Klapanunggal. t. UPT Pajak Daerah XX yang berkedudukan di Kecamatan Cariu dan mempunyai wilayah kerja di : i. Kecamatan Cariu ; ii. Kecamatan Tanjungsari; dan iii. Kecamatan Sukamakmur.

7. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah, Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai bidang keahlian. Setiap kelompok jabatan fungsional akan dipimpin oleh seorang yang ditunjuk diantara tenaga fungsional yang ada di lingkungan Badan. Nama dan jumlah jabatan fungsional akan ditentukan berdasarkan sifat, jenis, kebutuhan dan beban kerja yang diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Jabatan fungsional yang dibutuhkan di Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor seperti Arsiparis, Juru sita dan Penilai. 2.2. SUMBER DAYA PERANGKAT DAERAH 1. Kondisi Umum Pegawai Jumlah pegawai keseluruhan yang ada di Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor pada akhir bulan November tahun 2016 sebanyak 206 orang, yang terdiri dari PNS sebanyak 199 orang dan tenaga kontrak/honorer sebanyak 7 orang. Kondisi pengawai secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 2.1 Tabel 2.1. Jumlah Pegawai Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor Bulan November Tahun 2016 No PEGAWAI JUMLAH (ORANG) % 1. PNS 199 96,60 2. KONTRAK/HONORER 7 3,40 JUMLAH 206 100,00 Tabel diatas menunjukkan bahwa pegawai Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah masih ada yang belum diangkat menjadi pegawai negeri (3,31%) yaitu tenaga kontrak/honorer. Namun demikian penulisan tentang kondisi pegawai dibawah ini difokuskan hanya pada PNS yaitu sebanyak 199 orang (96,60%). Sementara itu berdasarkan jenis kelamin, jumlah pegawai pria di Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah sebanyak 148 orang (atau sekitar 74,37%), sedangkan jumlah pegawai wanita di Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah sebanyak 51 orang (atau sekitar 25,63%). A. Jumlah Pegawai yang menduduki Jabatan dan Staf Sesuai dengan Perda nomor 8 tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi, Dinas dan Tata Kerja Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor, maka pengisian formasi jabatan struktural di Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah terdiri dari eselon II, III dan IV yaitu sebanyak 57 orang, dimana sejumlah 21 orang di pusat dan 36 orang tersebar pada 20 UPT Pajak Daerah. Sementara itu sampai dengan saat ini (kondisi akhir November 2016), untuk kelompok jabatan fungsional di Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor belum terisi (masih kosong). Struktur jabatan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Jumlah Pegawai Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah yang Menduduki Jabatan dan Staf pada Bulan November Tahun 2016 N0 Jabatan/Staf Jumlah (orang) % 1. Eselon II 1 0,50 2. Eselon III 5 2,51 3. Eselon IV-a 34 17,09 4. Eselon IV-b 17 8,54 5. Fungsional di UPT (Pajak dan PBB) 54 27,14 6. Staf di Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah 88 44,22 Jumlah 199 100,00 B. Jumlah Pegawai berdasarkan Golongan/Pangkat Berdasarkan data dari 206 jumlah pegawai yang terdapat di Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor, terdapat 4.85% pegawai Golongan IV, 70.87% pegawai Golongan III, 19,43% pegawai Golongan II dan 1,45% pegawai Golongan I serta tenaga kontrak sebanyak 3.40% dari jumlah pegawai Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah. Apabila dilihat dari golongan/pangkat, maka pegawai Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor didominasi oleh pegawai negeri sipil golongan III, yaitu sebesar 70.87%. Oleh karena itu pola pembinaan dan pengarahan disesuaikan dengan kondisi mayoritas PNS golongan III. Selengkapnya gambaran mengenai jumlah PNS maupun tenaga kontrak berdasarkan golongan/pangkat dapat dilihat dalam Tabel 2.3. Tabel 2.3. Jumlah Pegawai Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor berdasarkan Golongan/Pangkat pada Bulan November Tahun 2016 N0 Golongan Jumlah (orang) % 1. IV 10 4.85 2. III 146 70.87 3. II 40 19.43 4 I 3 1,45 5. TKK 7 3,40 Jumlah 206 100.00 C. Jumlah Pegawai berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Apabila dilihat dari tingkat pendidikan pegawai Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah yang ada, maka komposisi pegawai dengan status pendidikan S1 lebih mendominasi yaitu sebesar 47,09%, sedangkan yang paling rendah untuk PNS adalah Strata S-3, yaitu sebesar 0,47% dan untuk TKK adalah tingkat Strata S-1, SLTP, dan SD masing-masing sebesar 0,49%, sedangkan SLTA sebesar 1.93%. Selengkapnya data latar belakang pendidikan pegawai Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah dapat dilihat pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4 Jumlah Pegawai Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan pada Bulan November Tahun 2016 N0 Pendidikan Jumlah (orang) % 1. Strata-3 ( S3 ) 1 0,49 2. Strata-2 ( S2 ) 43 20.86 3. Strata-1 ( S1 ) 97 47.09 4. Sarjana Muda/ D3 6 2.92 5. SLTA/SMK 49 23.78 6. SLTP 2 0.97 7. SD 1 0.49 8. TKK : S1 1 0.49 TKK : SLTA 4 1.93 TKK : SLTP 1 0.49 TKK : SD 1 0.49 Jumlah 206 100,00 2. Kondisi Umum Anggaran Perkembangan anggaran dan realisasi pendapatan dan belanja daerah Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah dari tahun 2013 2018 sebagaimana dilihat Tabel 2.5. 3. Kondisi Umum Sarana Kerja Pada saat ini kantor Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah berlokasi di Jl. Tegar Beriman Komplek Perkantoran Pemda Cibinong. Berdasarkan sarana dan prasarana yang dimiliki saat ini oleh Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor berada dalam kondisi baik. 2.3. KINERJA PELAYANAN PERANGKAT DAERAH Sebagaimana diatur dalam UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Pasal 16 ayat 3 dijelaskan bahwa pendapatan daerah berasal dari pendapatan asli daerah, dana perimbangan dan lain-lain pendapatan yang sah, sedangkan belanja daerah dirinci menurut satuan organisasi, fungsi dan jenis belanjanya. Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah yang memiliki tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintah daerah berdasarkan asas otonomi di bidang pendapatan daerah, memiliki fungsi sebagai berikut : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendapatan daerah; b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pendapatan daerah; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendapatan daerah; d. Pengelolaan kesekretariatan dinas; dan e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan fungsinya. Pencapaian Kinerja Pelayanan pada Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor 2013 dapat dilihat pada Tabel 2.6.