Peran BPK Dalam Mewujudkan Akuntabilitas Dana Desa z Pekanbaru, 16 Nopember 2017
z Agenda Gambaran Umum Keuangan Desa Pembinaan dan Pengawasan Desa Pemeriksaan BPK atas Keuangan Desa
DASAR HUKUM PP 43/2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU 6/2014 PERMENDAGRI: 1. Permendagri No. 111/2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa 2. Permendagri No. 112/2014 tentang Pemilihan Kepala Desa 3. Permendagri No. 113/2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa 4. Permendagri No. 114/2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa UU 6/2014 tentang Desa PP 60/2014 tentang Dana Desa Bersumber dari APBN PP 22/2015 tentang Perubahan atas PP 60/2014 PERMENDES: 1. Permendes No.1/205 tentang Pedoman Kewenangan Lokal Berskala Desa 2. Permendes No.2/2015 tentang Musyawarah Desa 3. Permendes No.3/2015 tentang Pendampingan Desa 4. Permendes No.4/2015 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengelolaan,dan Pembubaran BUMDes 5. Permendes No.5/2015 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa TA 2015 PMK No. 247/pmk.07/2016 jo. PMK Nomor 93/PMK.07/2015 Tentang Tatacara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa
DEFINISI Dana Desa adalah dana yang bersumber dari APBN yang diperuntukkan bagi desa, yang ditransfer melalui APBD Kabupaten/Kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaran pemerintah, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat. Dana desa merupakan salah satu sumber pendapatan desa dalam APBDesa, termasuk dalam kelompok dana transfer
Azas Pengelolaan Keuangan Desa Transparan Partisipatif Tertib dan Disiplin Anggaran Akuntabel
Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa Kepala Desa adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan desa dan mewakili Pemerintah Desa dalam kepemilikan kekayaan milik desa yang dipisahkan. Sekretaris Desa bertindak selaku koordinator Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD) Kepala seksi bertindak selaku pelaksana kegiatan sesuai bidangnya
Struktur APBDesa Pendapatan Desa Belanja Desa Pembiayaan Desa
SUMBER-SUMBER PENDAPATAN DESA Pendapatan asli Desa Lain-lain Pendapatan yang sah hibah dan sumbangan pihak ketiga 6 7 1 2 3 Alokasi APBN : Dari realokasi anggaran pusat berbasis desa 10% dari dan diluar dana transfer ke daerah secara bertahap Bagian dari PDRD kabupaten/kota Paling sedikit 10% bantuan keuangan dari APBD Prov/Kab/Kota 5 4 Alokasi Dana Desa (ADD) Paling sedikit 10% dari dari dana perimbangan yang diterima kab/kota dikurangi DAK Pemerintah dapat menunda dan/atau mengurangi dana perimbangan jika kab/kota tidak mengalokasikan ADD
Penggunaan Dana Desa Dana Desa diprioritaskan untuk membiayai belanja pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa Pembangunan desa, antara lain berupa: 1. Pemenuhan kebutuhan dasar (Poskesdes, Polindes, Posyandu, PAUD 2. Pembangunan sarana dan prasarana Desa (Jalan Desa, Jalan Usaha Tani, embung desa, air bersih berskala desa, irigasi tersier, dll) 3. Pengembangan potensi ekonomi lokal (BUMDesa, Pasar Desa, lumbung pangan desa, tambatan perahu, dll); dan 4. Pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan secara berkelanjutan (pengelolaan sampah, hutan desa, rumput laut, dll). Pemberdayaan masyarakat desa, antara lain berupa: 1. Peningkatan kualitas proses perencanaan Desa 2. Mendukung kegiatan ekonomi baik yang dikembangkan oleh BUMDesa maupun oleh kelompok usaha masyarakat desa lainnya 3. Pembentukan dan peningkatan kapasitas Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa 4. Pengorganisasian melalui pembentukan dan fasilitasi para legal untuk memberikan bantuan hukum kepada warga masyarakat Desa Prioritas penggunaan Dana Desa yang ditetapkan oleh Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi.
POKOK-POKOK PENGAWASAN DANA DESA UU 6 Tahun 2014 Pasal 112 ayat (1) dan (2): Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota membina dan mengawasi penyelenggaraan pemerintahan Desa yang pelaksanaannya dapat didelegasikan kepada perangkat daerah
Pembinaan dan Pengawasan Pasal 19 ayat (1) Bupati/Walikota melakukan pembinan dan pengawasan terhadap desa Pasal 19 ayat (2) Pembinaan dan Pengawasan dibantu oleh Camat dan Inspektorat Pasal 19 ayat (5) dan (6) Pembinaan dan pengawasan oleh inspektorat untuk menjaga akuntabilitas pengelolaan keuangan desa yang meliputi LPJ pengelolaan keuangan desa, efisiensi dan efektivitas pengelolaan keuangan desa, dan pelaksanaan tugas lain SE Mendagri No. 700/1281/A.1/IJ Mensyaratkan Inspektorat melakukan pemeriksaan atas pengelolaan dana desa
PERAN CAMAT Permendagri Nomor 113 Tahun 2014, Pasal 23 Bupati/Walikota dapat mendelegasikan pelaksanaan evaluasi rancangan peraturan desa tentang APB Desa kepada camat atau sebutan lain. Permendagri Nomor 46 Tahun 2016 tentang Laporan Kepala Desa, Pasal 23 Camat diberikan kewenangan melakukan fasilitasi dan koordinasi penyusunan laporan Kepala Desa di wilayahnya
Tugas BPK Memeriksa pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara Menyerahkan hasil pemeriksaan kepada DPR, DPD dan DPRD Untuk keperluan tindak lanjut, BPK menyerahkan pula hasil pemeriksaan secara tertulis kepada Presiden, Gubernur, Bupati/ Walikota Memeriksa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Memeriksa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Memeriksa BUMN / BUMD Pada hakekatnya memeriksa seluruh kekayaan Negara pada Pasal 2 UU No.17/2003
1. Menentukan objek pemeriksaan, merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan, 2. Meminta keterangan dan/atau dokumen 3. Melakukan pemeriksaan di tempat 4. Menetapkan jenis dokumen, data, serta informasi 5. Menetapkan standar pemeriksaan keuangan negara 6. Menetapkan kode etik pemeriksaan 7. Menggunakan tenaga ahli 8. Membina jabatan fungsional pemeriksa; 9. Memberi pertimbangan atas standar akuntansi pemerintahan; dan 10. Memberi pertimbangan atas rancangan sistem pengendalian intern pemerintah
Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemeriksaan Kinerja Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu
Pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah pusat/daerah (termasuk BUMN/D) untuk memberikan pernyataan pendapat tentang tingkat kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut. Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan terdiri dari 3 buku yaitu : Buku I, memuat Opini BPK Buku II, memuat hasil pemeriksaan Sistem Pengendalian Intern Buku III, memuat hasil pemeriksaan Kepatuhan atas Peraturan Perundang-undangan.
Pemeriksaan kinerja, adalah pemeriksaan atas aspek ekonomi dan efisiensi, serta pemeriksaan atas aspek efektivitas yang lazim dilakukan bagi kepentingan manajemen oleh aparat pengawasan intern pemerintah. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengidentifikasikan hal-hal yang perlu menjadi perhatian. Adapun untuk pemerintah, pemeriksaan kinerja dimaksudkan agar kegiatan yang dibiayai dengan keuangan negara/daerah diselenggarakan secara ekonomis dan efisien serta memenuhi sasarannya secara efektif.
Pemeriksaan dengan tujuan tertentu, adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan tujuan khusus, di luar pemeriksaan keuangan dan pemeriksaan kinerja. Termasuk dalam pemeriksaan tujuan tertentu ini adalah : Pemeriksaan atas hal-hal lain yang berkaitan dengan keuangan seperti pemeriksaan atas pengelolaan pendapatan dan belanja pemerintah, pemeriksaan pemberian subsidi pemerintah. Pemeriksaan Investigatif
Permendagri nomor 31 tahun 2016, pemerintah daerah diwajibkan menyusun ikhtisar Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APBDesa yang dilampirkan dalam LKPD
Keterjadian penerimaan Dana Desa dari Pemerintah Pusat dan penyalurannya ke Pemerintah Desa Ketepatan nilai dan waktu penerimaan Dana Desa dari Pemerintah Pusat dan penyalurannya ke Pemerintah Desa Kepatuhan tata cara penyaluran Dana Desa oleh Pemda ke Pemerintah Desa Ketertiban pemerintah desa menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada pemerintah Kepatuhan Pemda dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan dana desa
z