HUBUNGAN ANTARA PANJANG, POWER LENGAN DAN KELENTUKAN DENGAN LEMPAR LEMBING. Oleh. Vitadi Setiawan

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah

I. PENDAHULUAN. proses belajar melatih harus selalu dilakukan. Hal ini sesuai dengan kemajuan ilmu

KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP SIKAP LILIN. Jurnal. Oleh.

HUBUNGAN ANTARA POWER LENGAN DAN TUNGKAI DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA DADA. Oleh. Febri Setiawan. (Jurnal Skripsi)

KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS. Jurnal. Oleh OKTRI MAHARANI

KONTRIBUSI PANJANG LENGAN, PANJANG TUNGKAI, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN TUNGKAI DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS 50 METER. Jurnal.

KONTRIBUSI KEKUATAN, POWER OTOT, PANJANG LENGAN, TUNGKAI, DAN KELENTUKAN TERHADAP LONCAT HARIMAU. Jurnal. Oleh. Riyan Jaya Sumantri

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

HUBUNGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DAN MOTIVASI DENGAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh YUDHA PURNAMA PUTRA

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KECEPATAN MENGGIRING BOLA. (Jurnal) Oleh IRFANDRI VANIKO NEGARA

KONTRIBUSI POWER LENGAN, POWER TUNGKAI, DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL LEMPAR LEMBING JURNAL. Oleh MARLINA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Riduwan (2005 : 207) metode deskriptif korelasional yaitu studi yang

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH. Jurnal. Oleh. Meki Vahlevi

KONTRIBUSI KELENTUKAN, KEKUATAN, PANJANG LENGAN DAN TUNGKAI TERHADAP HASIL BELAJAR KAYANG. (Jurnal Skripsi) Oleh SATRIA WIJAYA

KONTRIBUSI POWER LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL ROLL BELAKANG. Jurnal. Oleh ENO IRDIANTO

KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, PANJANG LENGAN, POWER TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI TERHADAP RENANG PUNGGUNG. Jurnal. Oleh ANGGUN ANINDITA SANI

HUBUNGAN MOTIVASI INTERINSIK DAN EKSTERINSIK DENGAN HASIL RENANG SISWA SMK SWADHIPA NATAR. Jurnal. Oleh. Sutrisno Agus Setiadhi

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN TUNGKAI DENGAN GERAK DASAR RENANG GAYA DADA. (Jurnal) Oleh ALMAS AQMARINA PUTRI

HUBUNGAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL KETERAMPILAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh NOVI SUSANTI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ilmiah yang digunakan sebagai metodologi penelitian harus tepat

HUBUNGAN KEKUATAN LENGAN, TUNGKAI, BERAT BADAN, KESEIMBANGAN, DAN KOORDINASI DENGAN KEMAMPUAN MERODA. Jurnal. Oleh WINDY ANUGRAH KURNIAWAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional.

KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, POWER LENGAN, KEKUATAN PERUT, DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN HANDSPRING JURNAL. Oleh CANDRA GAMALI PUTRA

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KEMAMPUAN LAY-UP SHOOT. Jurnal. Oleh ANIS SUCIATY RAMIO

METODE PENELITIAN. kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010 : 16). Metode penelitian merupakan hal yang

III. METODELOGI PENELITIAN. Bandar Lampung, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

HUBUNGAN KEKUATAN TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI KEKUATAN OTOT PERUT, DAN KECEPATAN TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK. (Jurnal) Oleh DICKY TAMARA RIZALDI

III. METODE PENELITIAN. validitas dan reliabilitas. Dalam bab ini akan dikemukakan hal-hal yang

KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI

I. PENDAHULUAN. dalam proses belajar melatih harus selalu dilakukan. Hal ini sesuai dengan

METODOLOGI PENELITIAN. sendiri (Suharsimi Arikunto, 1998:131). Berdasarkan tujuan dalam penelitian

III. METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang didapat selanjutnya diolah dan digambarkan dalam

KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

` III METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI POWER OTOT LENGAN KELENTURAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN HASIL BELAJAR KAYANG. Jurnal MUHAMMAD INDRA KURNIAWAN

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN MERODA. Jurnal. Oleh MUHAMMAD GANDI MAULANA

METODOLOGI PENELITIAN. sendiri (Suharsimi Arikunto, 1998:131). Berdasarkan tujuan dalam penelitian

Y Keterampilan Mengiring Bola

HUBUNGAN KEKUATAN LENGAN, POWER TUNGKAI TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA 25 METER. Jurnal. Oleh KHARINA OKTAVIANA

KONTRIBUSI KELENTUKAN TUBUH, KEKUATAN OTOT LENGAN, KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN KAYANG. (Skripsi) Oleh RESTU TRIWIJAYA

III. METODOLOGI PENELITIAN. masalah. Tujuannya untuk menemukan jawaban terhadap persoalan yanag signifikan,

BAB III METODE PENELITIAN. 2002: 108). Sedangkan menurut (Sudjana, 1996: 6) populasi adalah totalitas

S K R I P S I. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

III. METODOLOGI PENELITIAN. mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara

III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan,

KONTRIBUSI DAYA LEDAKTUNGKAI POWER LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP KECEPATAN RENANG. Jurnal. Oleh OKI RINOKI

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SAMPING (CECHUITUI) PADA ATLET WUSHU KATEGORI SANSHOU FIK UNP

HUBUNGAN ANTARA DAYA TAHAN OTOT LENGAN DAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN RENANG. Jurnal. I Wayan Nesha Dharma

CORRELATION OF POWER ARM MUSCLES AND SHOULDERS THE RESULTS THROWN THE SPEAR, ON THE ATHLETES MAN PPLP OF RIAU

HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENJASORKES SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SUKOHARJO III PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH LONCAT KATAK DAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH. Jurnal. Oleh JODIEKA PERMADI

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SDN 001 AIRTIRIS KECAMATAN KAMPAR JURNAL

HUBUNGAN DAYA LEDAK TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN JARAK JAUH. Jurnal. Oleh YOGA HARLIS SIDIAWAN

HUBUNGAN MOTIVASI INTRINSIK DAN MOTIVASI EKSTRINSIK DENGAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SEPAK TAKRAW. Jurnal. Oleh HANDOYO

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK. Oleh:

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui power otot

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK.

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

III. METODELOGI PENELITIAN. berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan reaksi

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode deskriptif korelasional, dengan tujuan ingin mengetahui ada

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

HUBUNGAN KEKUATAN TUNGKAI PANJANG TUNGKAI DAN LINGKAR PAHA TERHADAP AKURASI PASSING. Jurnal. Oleh CAHYO PRASETYO

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA BERJALAN DIUDARA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 BANDA ACEH.

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:

METODOLOGI PENELITIAN. dengan tujuan penelitian. Menurut (Kartini Kartono,1980:16) menyatakan :

THE CORRELATION BETWEEM THE POWER OF THE LEG MUSCLE AND 100-METER SPRINT FOR THE TENTH GRADE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL 9 PEKANBARU

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

III. METODE PENELITIAN

HUBUNGAN TINGGI, BERAT BADAN, PANJANG LENGAN, PANJANG TUNGKAI TERHADAP RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh YULIANI

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

Esra Fitriyanti Kedo ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP HASIL TENDANGAN PINALTI. Jurnal. Oleh BAGUS DARMAWANTO

PENGARUH PERSIAPAN MATERI SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 19 PALU

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN, DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM SEPAKBOLA. Jurnal.

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN TUNGKAI DENGAN PRESTASI RENANG GAYA BEBAS. (Jurnal Skripsi) Oleh NEVY ANGGRAENI

PENGARUH LATIHAN PUSH UP TERHADAP PRESTASI TOLAK PELURU PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 TAKENGON. Zikrurrahmat 1 dan Teguh Prihatin 2.

SKRIPSI. Disusun : GUNTORO NPM :

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRA KELAS XI JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 2 SMAN 11 PEKANBARU

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KOORDINASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Deni Setya Budi

KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI, POWER TUNGKAI, LINGKAR PAHA, DAN KESEIMBANGAN TERHADAP HASIL LONGPASS. Jurnal. Oleh RENDIZA DONI RAMAWAN

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Skinner (1950:22), belajar ialah tingkah laku ketika subjek belajar

ABSTRACT KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP BACKHAND PADA PERMAINAN BULU TANGKIS. By: I WAYAN GANDI ATMAJA.

S K R I P S I. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1) Pada Program Studi Penjaskesrek.

BAB III METODE PENELITIAN

S K R I P S I. Oleh : EKO ANDITA JUNIANTO NPM :

HUBUNGAN TINGGI BADAN, BERAT BADAN, VO2MAX

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT DENGAN SERVIS ATAS BOLA VOLI MAHASISWA PUTRA PENJASKES IKIP-PGRI PONTIANAK

HUBUNGAN POWER LENGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP HANDSTAND. Jurnal. Oleh. Ririn Efrina

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

HUBUNGAN ANTARA PANJANG LENGAN, KEKUATAN DAN DAYA TAHAN OTOT LENGAN DENGAN HASIL PUKULAN LURUS DALAM PENCAK SILAT. (Jurnal) Oleh : AHMAD GEMPAR

HUBUNGAN KELENTUKAN TUBUH DAN KECEPATAN REAKSI DENGAN KETERAMPILAN MENGIRING BOLA PERMAINAN SEPAKBOLA JURNAL. Oleh JULIANDA TRI IMAM

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek.

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN PRESTASI LEMPAR CAKRAM SISWA KELAS XI SMA PGRI PURI KABUPATEN MOJOKERTO SKRIPSI

S K R I P S I OLEH : Reza Dwi Pradana NIM:

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 JATI AGUNG

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA PANJANG, POWER LENGAN DAN KELENTUKAN DENGAN LEMPAR LEMBING Oleh Vitadi Setiawan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 013

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA PANJANG, POWER LENGAN DAN KELENTUKAN DENGAN LEMPAR LEMBING Oleh Vitadi Setiawan Drs. Frans Nurseto, M.Psi. Drs. Ade Jubaedi, M.Pd Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan panjanglengan, power lengan dan kelentukan tulang belakang dengan prestasi lempar lembing. Penelitian ini bertujuan agar peneliti mengetahui seberapa besar kontribusi masing-masing variabel. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional. Sampel yang digunakan adalah populasi sampel yaitu siswa putra kelas XI di SMA Negeri 1 Sumberejo Tanggamus yang berjumlah 68 siswa.pengumpulan data menggunakan teknik test yang diambil secara langsung. Dari hasil penelitian ini didapat bahwa panjang lengan,power lengan dan kelentukan tulang belakang memiliki hubungan yang signifikan dengan hasil Lempar lembing Hasil penelitian menunjukan korelasi Panjang lengan dengan hasil Lempar lembing sebesar 0.39 selanjutnya koefesien korelasi Power lengan dengan hasil Lempar lembing sebesar 0.457 dan kelentukan tulang belakang denganhasil Lempar lembing sebesar 0.78. Ini berarti bahwa variable panjang lengan memiliki hubungan yang rendah, dan variabel power lengan memiliki hubungan yang cukup kuat, sedangkan variable kelentukan Tulang belakang memiliki hubungan yang kuat hasil lempar lembing. Kata Kunci :Power,Lengan,Kelentukan,Lempar Lembing.

ABSTRACT RELATIONSHIP BETWEEN POWER LONG ARM, AND FLEXIBILITY WITH JAVELIN BY VITADI SETIAWAN Mentor Drs. Frans Nurseto, M.Psi. Drs. Ade Jubaedi, M.Pd. This study aims to determine thearm's length relationship, power and flexibility of the spines leeve achievement javelin. This study aims to determine the contribution of research variable. The method used in this study was descriptive correlational. The sample used was a sample of the student population's son inclass XI SMA Negeri 1 SumberejoTanggamus totaling 68 students. Test data collection using techniques taken directly. From the results of this study found that the length of the arm, arm power and flexibility of the spine has a significant relationship without come Javelin Throw The results show eda correlation length sleeves with results Javelin Throw subsequent correlation coefficient of 0.39 Power arm with Javelin Throw results for 0457 and the flexibility of the spine javelin Throw with results of 078. This means that the arm has avariable length relationship low, and variable power arm has a fairly strong relationship, while the spine flexibility variables have strong relationships result javelin. Key Words :Power,Leght,Flexibility,Javelin.

Latar Belakang PENDAHULUAN Atletik adalah aktivitas jasmani atau latihan fisik, berisikan gerak-gerak alamiah atau wajar seperti jalan, lari, lompat dan lempar. Untuk dapat berprestasi dalam nomor lempar lembing, seorang atlet atau siswa harus menguasai teknik dasar lempar yang baik dan mempunyai panjang dan power lengan yang terlatih, karena panjang lengan dan power lengan merupakan faktor-faktor yang dapat menentukan prestasi lempar lembing. Komponen kondisi fisik sangat memiliki peran terhadap hasil lempar lembing. Kondisi fisik setiap individu yang bermacam-macam sesuai dengan aktifitas. Dalam lempar lembing faktor kelentukan tulang belakang sangat berpengaruh terhadap hasil lempar lembing.terbikti bahwa setiap siswa yang memiliki kelentukan tulang belakang yang relatif bagus cenderung memiliki prestasi lempar lembing yang bagus. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mencoba untuk mengadakan suatu penelitian tentang hubungan panjang lengan, power lengan dan kelentukan tulang belakang terhadap prestasi lempar lembing siswa putra Kelas XI SMA Negeri 1 Sumberejo Tahun Ajaran 01/013. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengedentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Persepsi yang memandang prestasi lempar lembing didapat dari penguasaan teknik dan panjang serta power lengan.. Adanya aspek yang mendukung prestasi lempar lembing. 3. Adanya perbedaan hasil yang terjadi terhadap siswa yang memiliki kelentukan tulang belakang yang cukup bagus. 4. Masih banyak guru yang belum mengetahui tentang faktor yang mempengaruhi prestasi lempar lembing. Rumusan Masalah Masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan antara panjang lengan terhadap kemampuan lempar lembing bagi Siswa Putra Kelas XI SMA Negeri 1 Sumberejo?. Terdapat besar hubungan antara power lengan terhadap kemampuan lempar lembing bagi Siswa Putra Kelas XI SMA Negeri 1 Sumberejo? 3. Terdapat besar hubungan antara Kelentukan tulang belakang tulang belakang terhadap kemampuan lempar lembing bagi Siswa Putra Kelas XI SMA Negeri 1 Sumberejo? Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah untuk, mengetahui hubungan power,panjang, lengan dan kelentukan tulang belakang tulang belakang terhadap prestasi lempar lembing siswa putra Kelas XI SMA Negeri 1 Sumberejo Tahun Ajaran 01/013.

Pembatasan Masalah Karena luasnya pembahasan dalam penelitian ini maka peneliti memberikan batasan pada hubungan panjang lengan, power lengan dan kelentukan tulang belakang terhadap prestasi lempar lembing siswa putra Kelas XI SMA Negeri 1 Sumberejo Tahun Ajaran 01/013. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Bagi penulis b.bagi Siswa c. Bagi Guru TINJAUAN PUSTAKA Prestasi Lempar Lembing Prestasi mempunyai pengertian sebagai hasil yang dicapai dalam penelitian ini maksudnya adalah jauhnya lemparan lembing para siswa atau sampel menurut pendapat (Poerwadarminta,1985:180). Lempar Lembing merupakan salah satu nomor lempar pada cabang olahraga atletik yang diperlombakan, baik untuk putra maupun untuk putri menurut (Yudha,1999:9). Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor lempar adalah kekuatan, kelentukan tulang belakang dan koordinasi gerakan secara keseluruhan. Lempar lembing merupakan salah satu nomor pada cabang olahraga atletik yang diperlombakan dalam perlombaan nasional maupun internasional, baik untuk putra maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah kekuatan, kelentukan tulang belakang dan koordinasi gerakan secara keseluruhan. Mengenai koordinasi gerak (Paul Uram,1986:01) menjelaskan, Keterampilan gerak adalah gerakan otot atau gerakan tubuh untuk mensukseskan pelaksanaan aktivitas yang diinginkan. Untuk mencapai prestasi yang diharapkan pada nomor lempar lembing, haruslah diadakan latihan yang teratur dan terus menerus dan tentunya di bawah bimbingan seorang guru pendidikan jasmani atau seorang pelatih. Atletik juga merupakan olahraga yang banyak pilihannya yang meliputi banyak events yang berlainan satu sama lain, baik metode pelaksanaannya, maupun sifat-sifat jasmaniah para pelakunya. Hal terpenting dalam nomor lempar lembing adalah lembing harus di dorong ke depan luar dengan kecepatan maksimal dengan sudut kira-kira 40 derajat, jadi tekanannya pada kekuatan dan kecepatan gerak dan karena kaki adalah bagian yang terkuat dari tubuh kita, maka posisi untuk menolak harus menekankan pada kaki. a. Yang Mendukung Prastasi Lempar Lembing i. Cara Memegang Lembing Ada dua cara memegang lembing menurut (Yudha, 1996:13), yaitu a. Cara Amerika ; dilakukan dengan cara memegang lembing dibagian belakang lilitan lembing dengan jari telunjuk melingkar di belakang lilitan dan ibu jari menekannya di bagian permukaan yang lain, sementara jari-jari yang lain turut melingkar

di badan lembing dengan longgar. b. Cara Finlandia ; dilakukan dengan cara memegang lembing pada bagian belakang lilitan dengan jari tengah dan ibu jari, sementara telunjuk berada sepanjang batang lembing dan agak serong ke arah yang wajar, sementara jari-jari yang lain turut melingkar di badan lembing dengan longgar. ii. Peralatan yang Mendukung Prestasi Lempar Lembing Peralatan yang digunakan untuk lempar lembing adalah: a. Kontruksi ; Lembing terdiri dari 3 bagian, yaitu mata lembing, badan lembing dan tali pegangan. b. Badan lembing dibuat dari metal dan pada ujung depan terpasang kokoh sebuah mata lembing yang runcing. c. Tali pegangan (melilit pada badan lembing) berada dititik pusat gravitasi dan tidak melebihi garis tengah badan lembing dari 8 mm. Lilitan tali pegangan lembing harus sama tebal dan bergerigi tanpa sabuk atau benjolan. d. Panjang lembing untuk putra adalah,6,7 meter dan untuk putri adalah,,3 meter, berat lembing untuk putra 800 gram dan untuk putri 600 gram. Kelentukan tulang belakang Kelentukan tulang belakang adalah luasnya gerakan suatu sendi pada tulang belakang. Sesungguhnya kelentukan tulang belakang tergantung pada kelentukan tulang belakang otot-otot dan semua pengikat sendi. Menurut sistem peregangan bertambah luasnya gerakan maupun kemampuan sendi berguna untuk meringankan beban yang berat (Rajko Petrov, 1987 : 46). Dalam memperoleh kelentukan tulang belakang dilakukan gerakan peregangan yang memungkinkan otot-otot pada posisi memendek dan posisi memanjang yang maksimal, dan memakai sendi secara maksimal (Claude Bouchard, Jean Brunelle, Paul Godbout, 1980 : 37). Menurut Harsono (1998) fleksibilitas sangat penting untuk untuk seluruh cabang olahraga terutama untuk pengembangan cabang olahraga untuk nomor atletik.dalam cabang olahraga atletik nomor lempar lembing kelentukan tulang belakang sangat mendukung hasil lempar lembing,karena dalam melaksanakan gerakan lempar lembing melakukan gerakan lenting badan. Power Lengan Power itu penting dan diperlukan oleh atlet cabang olahraga yang menuntut unsur kekuatan dan kecepatan gerak. Menurut (Harsono,1988:00), Power terutama penting untuk cabang-cabang olahraga dimana atlet harus mengerahkan tenaga yang eksplosif. Sesuai dengan pendapat di atas, power adalah kemampuan otot untuk mengatasi suatu tahanan dengan kontraksi yang sangat cepat, dengan kata lain power adalah gabungan dari kekuatan dan kecepatan. Kekuatan adalah kemampuan otot untuk menerima beban saat bekerja.

Panjang Lengan Lengan termasuk anggota rangka gerak atas (Sceleton ekstremitas Superior), selanjutnya (Suparman, 1989:6), menyatakan bahwa, Sceleton ekstremitas superior terbagi menjadi dua yaitu, gelang dan rangka anggota gerak atas bahu. Cingulum ekstremitas superior (gelang bahu) terdiri dari dua pasang tulang yaitu, os clavicula (tulang selangka) dan os scapula (tulang belikat), sedangkan skeleton ekstremitas superior libarae (rangka gerak atas bebas), terdiri dari brachium (lengan atas), antebrachium (lengan bawah) dan manus (tangan), Menurut (Soedarminto,1993:48) menyatakan bahwa, Besarnya moment gaya sama dengan gaya dikalikan jarak dari sumbu putar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa panjang lengan akan memberikan keuntungan yang lebih besar dalam mencapai prestasi lempar lembing. Power lengan dalam lempar lembing sangat dibutuhkan untuk melempar lembing, sehingga lembing yang dilempar tidak hanya meluncur akan tetapi lebih menukik. Kerangka Berfikir Power lengan memberikan keuntungan mekanis untuk menghasilkan kekuatan dan kecepatan gerak. Disamping power lengan, hal lain yang harus diperhatikan untuk mencapai prestasi lempar lembing, adalah penguasaan teknik dasar lempar lembing yang baik. Panjangnya lengan akan memberikan keuntungan, yaitu memperpanjangnya radius putaran, dan menghasilkan jarak awalan yang jauh dengan dikombinasikan dengan power.jadi jelasnya untuk dapat memberikan keuntungan awal yang lebih besar pada lembing yang di lemparkan adalah dengan memperpanjang jarak dan menambah power ayunan, jarak awalan dan radius putaran yang panjang dapat memperbesar kekuatan awal pada lembing, sehingga lembing akan meluncur dengan cepat. Kelentukan tulang belakang sangat mendukung prestasi lempar lembing karena dalam melakukan gerakan lempar lembing terdapat kontraksi otot ktapel. Kelentukan tulang belakang merupakan faktor yang mendukung karena dalam lempar lembing terdapat gerakan lenting badan. Disamping kelentukan tulang belakang, hal-hal lain yang harus diperhatikan untuk mencapai prestasi lempar lembing adalah ; teknik memegang dan membawa lembing, awalan, gaya yang dipergunakan dan teknik yang dipergunakan. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional. Metode penelitian ini dimaksudkan untuk membuktikan bahwa asumsi dan hipotesis diajukan oleh peneliti benarbenar dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan data yang ada. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini digunakan variabel yaitu : 1. Variabel bebas (X) adalah power lengan, panjang lengan dan kelentukan tulang belakang.. Variabel terikat (Y) adalah prestasi lempar lembing.

Penetapan Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Siswa Putra Kelas XI SMA Negeri 1 Sumberejo Tahun Ajaran 01/013 yang keseluruhan berjumlah 68 siswa dari 5 kelas yang ada. b. Sampel Dalam penelitian ini peneliti dalam menentukan sample yang diteliti menggunakan populasi sampel sehingga 68 siswa yang ada dijadikan sebagai objek penelitian. Teknik Analisa Data Setelah diperoleh dari dua kali pengetesan selanjutnya dapat ditentukan analisa statistik yang tepat pengolahannya. Adapun rumus yang digunakan : Rumus Korelasi Linier, menurut (Suharsimi, 010:13), sebagai berikut : r xy = { n. X n Keterangan : r X iy ( X i )( ( X i ) }{ n. Yi i Y ) i ( Y ) } = Korelasi X i = Variabel Bebas Y i = Variabel Terikat n = Jumlah Sampel Menurut Riduwan (005:98), harga r yang diperoleh dari perhitungan hasil tes dikonsultasikan dengan Tabel r product moment. Interprestasi tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 1: Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien Interpretasi Hubungan Korelasi 0,80 1,00 Sangat kuat 0,60 0,79 Kuat 0,40 0,59 Cukup kuat 0,0 0,39 Rendah 0,00 0,19 Sangat rendah Sumber : Riduwan. 005 i Setelah diketahui besar kecilnya r xy maka taraf signifikan dilihat dengan : r n- t = 1-r Kriteria pengujian hipotesis tolak H 0 jika t hitung > t tabel. Untuk dk distribusi t diambil n- dengan α = 0,05, dan untuk mencari besarnya sumbangan (kontribusi) antara variabel X dan variabel Y maka menggunakan rumus Koefisian Determinansi : KP = r x 100% 00 % Keterangan: KP = Nilai Koefisien Detreminansi r = Koefisien Korelasi HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang didapat selanjutnya diolah dan digambarkan dalam deskripsi data. Deskripsi data dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang hasil data yang diperoleh dari proses penelitian yang telah dilaksanakan. Penulisan data ini bertujuan agar nilai dari masing-masing variabel X, dan Y dapat menentukan hasil penghitungan yang dilakukan. 1. Variabel panjang lengan. Hasil penelitian yang dilaksanakan menunjukan rentang skor baku panjang lengan yang diperoleh mempunyai rentang nilai mulai dari 35 sampai dengan 47.. Variabel Power Lengan. Hasil penelitian yang dilaksanakan menunjukan rentang skor baku power lengan yang diperoleh mempunyai rentang nilai mulai dari.07 sampai dengan 4.1. 3. Variabel Kelentukan tulang belakang.

Hasil penelitian yang dilaksanakan menunjukan rentang skor baku kelentukan tulang belakang yang diperoleh mempunyai rentang nilai mulai dari - 45 sampai dengan - 6. 4. Variabel Lempar Lembing Hasil penelitian yang dilaksanakan menunjukan rentang skor baku hasil lempar lembing yang diperoleh mempunyai rentang nilai mulai dari 0.1 m sampai dengan 35.6 m. 1. Hubungan Panjang Lengan Terhadap Hasil Hasil lempar lembing Pada Siswa Putra Kelas XI di SMA Negeri 1 Sumberejo. a. Koefisien korelasi Panjang lengan dengan Hasil lempar lembing : Hasil korelasi antara panjang lengan terhadap hasil lempar lembing melalui perhitungan diperoleh hasil koefisien korelasi = 0.40. Dengan hasil tersebut maka panjang lengan memiliki hubungan yang rendah terhadap hasil lempar lembing pada siswa putra kelas XI SMA Negeri Sumberejo. b. Menguji Signifikansi dengan rumus t hitung : Untuk mengetahui apakah koefisien korelasi tersebut mempunyai hubungan yang signifikan atau tidak, maka dilakukan uji signifikansi yaitu: t hitung r n 0,40 68,069 1 r 1 (0,40) Kaidah pengujian : jika t hitung t tabel maka tolak Ho artinya signifikan jika t hitung t tabel maka terima Ho artinya tidak signifikan. Berdasarkan perhitungan di atas, pada α = 0,05 dan n = 68, uji satu pihak : dk = n = 68 = 66 sehingga diperoleh t tabel =.00. Ternyata t hitung t tabel atau,069,00, maka Ho ditolak, artinya ada hubungan yang signifikan antara panjang lengan dengan hasil lempar lembing siswa SMA Negeri 1 Sumberejo c. Mencari Besarnya sumbangan (kontribusi) variabel X terhadap Y KP = r x 100 % KP = (0,40) x 100 % KP = 5.76 % Dari hasil yang diperoleh maka variabel panjang lengan siswa memberikan kontribusi terhadap hasil lempar lembing sebesar 5.76% dan selebihnya didukung oleh variabel lainya.. Hubungan power Lengan terhadap Hasil Hasil lempar lembing Pada Siswa Putra Kelas XI di SMA Negeri 1 Sumberejo. a. Koefisien korelasi Power lengan dengan Hasil lempar lembing : Hasil korelasi antara power lengan terhadap hasil lempar lembing melalui perhitungan diperoleh hasil koefisien korelasi = 0.457. Dengan hasil tersebut maka panjang lengan memiliki hubungan yang cukup kuat dengan hasil lempar lembing pada siswa putra kelas XI SMA Negeri Sumberejo.

b. Menguji Signifikansi dengan rumus t hitung : Untuk mengetahui apakah koefisien korelasi tersebut mempunyai hubungan yang signifikan atau tidak, maka dilakukan uji signifikansi yaitu: r n 0,457 68 t hitung 4.176 1 r 1 (0,457) Kaidah pengujian : jika t hitung t tabel maka tolak Ho artinya signifikan jika t hitung t tabel maka terima Ho artinya tidak signifikan. Berdasarkan perhitungan di atas, pada α = 0,05 dan n = 68, uji satu pihak : dk = n = 68 = 66 sehingga diperoleh t tabel =,00. Ternyata t hitung t tabel atau 4.176 >,68, maka Ho ditolak, artinya ada hubungan yang signifikan antara power lengan terhadap hasil lempar lembing siswa SMA Negeri 1 Sumberejo. c. Mencari Besarnya sumbangan (kontribusi) variabel X terhadap Y KP = r x 100 % KP = (0.457%.) x 100 % KP = 0.88 % Dari hasil yang diperoleh maka variabel panjang lengan siswa memberikan kontribusi terhadap hasil lempar lembing sebesar 0.88 % dan selebihnya didukung oleh variabel lainya. 3. Hubungan Kelentukan tulang belakang terhadap Hasil Hasil lempar lembing Pada Siswa Putra Kelas XI di SMA Negeri 1 Sumberejo. a. Koefisien korelasi Kelentukan tulang belakang terhadap Hasil lempar lembing : Hasil korelasi antara kelentukan terhadap hasil lempar lembing melalui perhitungan diperoleh hasil koefisien korelasi = 0.78. Dengan hasil tersebut maka panjang lengan memiliki hubungan yang kuat dengan hasil lempar lembing pada siswa putra kelas XI SMA Negeri Sumberejo. b. Menguji Signifikansi dengan rumus t hitung : Untuk mengetahui apakah koefisien korelasi tersebut mempunyai hubungan yang signifikan atau tidak, maka dilakukan uji signifikansi yaitu: t hitung r n 0,78 68 16,374 1 r 1 (0,78) Kaidah pengujian : jika t hitung t tabel maka tolak Ho artinya signifikan jika t hitung t tabel maka terima Ho artinya tidak signifikan. Berdasarkan perhitungan di atas, pada α = 0,05 dan n = 68, uji satu pihak : dk = n = 68 = 66 sehingga diperoleh t tabel =.00. Ternyata t hitung t tabel atau 16,374 >,68, maka Ho ditolak, artinya ada hubungan yang signifikan antara kelentukan dengan hasil lempar lembing siswa SMA Negeri 1 Sumberejo. c. Mencari Besarnya sumbangan (kontribusi) variabel X terhadap Y KP = r x 100 % KP = (0.78%.) x 100 % KP = 61, % Dari hasil yang diperoleh maka variabel panjang lengan siswa memberikan

kontribusi terhadap hasil lempar lembing sebesar 61, % dan selebihnya didukung oleh variabel lainya. Pembahasan Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang membahas tentang hubungan antara panjang lengan,power lengan dan kelentukan tulang belakang terhadap prestasi lempar lembing siswa putra kelas XI SMA Negeri 1 Sumberejo dengan jumlah populasi dan sampel sebanyak 68 siswa. Pengambilan data diambil dengan pengambilan data yang dilakukan secara primer(langsung) yang dilakukan pada Tanggal 6 Februari sampai Maret 013. Dari penelitian tersebut dapat diperoleh hasil yang menunjukan bahwa koefisien korelasi antara panjang lengan hasil Lempar lembing sebesar 0.39, selanjutnya koefesien korelasi antara power lengan dengan Hasil Lempar lembing sebesar 0.457, selanjutnya koefisien korelasi antara Kelentukan tulang belakang dengan Hasil Lempar lembing sebesar 0.78.Dari data tersebut variabel power lengan memiliki hubungan yang rendah dengan hasil lempar lembing siswa,dan variabel power lengan cukup kuat dan kelentukan tulang belakang memiliki hubungan yang kuat terhadap hasil lempar lembing siswa Putra Kelas XI SMA Negeri 1 Sumberejo. Variabel dalam penelitian ini masing masing memiliki hubungan yang signifikan dengan hasil lempar lembing siswa. Sehingga panjang lengan akan mempengaruhi hasil lempar lembing walaupun hanya memiliki sumbangan yang rendah.karena dengan lengan yang panjang akan menghasilkan moment gaya yang cukup besar pada saat melakukan proses lemparan pada lempar lembing.selain panjang lengan power yang merupakan gabungan antara kekuatan dan kecepatan memiliki pengaruh yang signifikan dengan hasil lempar lembing. Variabel power lengan ini memiliki sumbangan yang cukup besar karena dalam proses garak lempar lembing dibutuhkan kecepatan dan kekuatan lengan dalam proses lemparan.tidak hanya panjang lengan dan power lengan, ada kelentukan tulang belakang yang mempunyai sumbangan yang kuat dengan hasil lempar lembing. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan pada uraian pembahasan permasalahan yang disampaikan di atas serta hasil pembahasan dari proses analisis data hasil penelitian, maka dapat ditarik suatu kesimpulan penelitian sebagai berikut : 1. Untuk cabang olahraga atletik khususnya nomor lempar lembing, Panjang lengan memiliki hubungan yang signifikan terhadap hasil lempar lembing siswa putra Kelas XI SMA Negeri 1 Sumberejo.. Terdapat hubungan yang signifikan antara power lengan terhadap hasil lempar lembing siswa putra Kelas XI SMA Negeri 1 Sumberejo. 3. Terdapat hubungan yang signifikan antara kelentukan tulang belakang terhadap hasil lempar lembing siswa putra Kelas XI SMA Negeri 1 Sumberejo. Saran Berdasarkan pada hasil penelitian dan kesimpulan yang disebutkan di atas, timbul beberapa wawasan atau pandangan yang dikemukakan oleh peneliti yang berupa saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi para Guru Pendidikan Jasmani harus memperhatikan

faktor biologis terutama panjang lengan yang mendukung peningkatan hasil belajar lempar lembing, sehingga bisa diteruskan untuk mencapai prestasi.. Bagi para Guru Pendidikan Jasmani dalam usaha meningkatkan hasil belajar lempar lembing perlu memberikan latihan yang menunjang peningkatan power lengan. 3. Bagi para Guru Pendidikan Jasmani perlu meningkatkan latihan siswa yang mendukung peningkatan kelentukan siswa khususnya kelentukan tulang belakang. DAFTAR PUSTAKA A Chu. 000,Phisycal test, Jakarta: Akademik Pressindo. Claude Bouchard. Jean Brunelle., dan Paul Godbout. (1980). Kwalitas Fisik dan Latihan Masalah-masalah dalam Kedokteran Latihan Olahraga dancoaching, Jakarta: Akademik Pressindo. Harsono. 1988, Coching dan Aspekaspek Psikologis dalam Coching, Tambak Kusuma, Jakarta. Lampung Universitas. 01. Format Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Lampung. Bandar Lampung. Nurhasan. 001, Tes Dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani, Direktorat Jenderal Olahraga Depdiknas, Jakarta. Petrov Rajko.1987,Conditioning, Lausanne: Forum- Published by FILA. Poerwadarminta. 1985, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakatra. Riduwan. 005. Penelitian Pendidikan, Tarsiti, Bandung Soedarminto.1993, Anatomi Manusia, Alumni Bandung. Sugiyono.008,Metode Penelitian. Tarsiti, Bandung. Suharno. 1978, Ilmu Kepelatihan Olahraga, Rineka Cipta, Yogyakarta. Suharsimi Arikunto. 199, Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Yogyakarta. Suharsimi Arikunto. 1995, Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Yogyakarta. Suparman, 1989. Anatomi Manusia, Alumni Bandung. Uram Paul. (1986). The Complete Streching. Ahli Bahasa Iskandar Z.A., dan Engkos Kosasih. Jakarta: Akademik Pressindo.