PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

dokumen-dokumen yang mirip
MARPION SAPUTRA NIM

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengam Akurasi Smash Pada Team Bola Voli Putra SMKN 5 Pekanbaru

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Akurasi Smash Bola Voli Pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru Tahun 2013

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KETEPATAN SHOOTING KEGAWANG PADA TIM SEPAKBOLA SMPN 6 PEKANBARU

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL AKURASI SMASH PADA TEAM BOLA VOLI PUTRA JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU ANGKATAN 2010

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL FREE THROW PADA PERMAINAN TIM BOLA BASKET PUTRA SMAN 14 PEKANBARU

HUBUNGAN KELENTURAN OTOT PUNGGUNG DENGAN HASIL HEADING PADA TEAM SEPAKBOLA BUNUT FC

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN DRIBBLING PADA TIM SEPAK BOLA SMK NEGERI 5 PEKANBARU

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING TIM SEPAKBOLA LIPURI PEKANBARU TAHUN 2013 ABSTRAK

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRA KELAS XI JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 2 SMAN 11 PEKANBARU

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

PENGARUH LATIHAN BEREDAR DENGAN BOLA TERHADAP KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA PEMAIN U-17 SSB SATRIA ZAHRA PEKANBARU

R3 : Koefisien regresi X3 terhadap Y

RELATIONS LEG MUSCLE STRENGTH WITH PRECISION SHOOTING TOWARD THE GOAL IN THE GAME FOOTBALL STUDENT EXTRACURRICULAR SMP DA WAH PEKANBARU

Keywords: arm muscle and shoulder strength, and smash strength.

Oleh : Watak Putra Wijaya Kusuma, Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 KAMPAR JURNAL. Oleh TRI WAHYU AGUSTI

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

JURNAL. Oleh : SUGA AL HUDA NPM: Di Bimbing Oleh: 1. Drs. Sugito, M.Pd. 2. Mokhammad Firdaus, M.Or.

Hubungan antara Kekuatan...(Zidni Husni Hukmawan) : Zidni Husni Hukmawan, POR : : Aris Fajar Pambudi, M.Or

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN TERHADAP KEMAMPUAN SHOOTING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SSB UNIVERSITAS RIAU U-15

JURNAL. Oleh : MEGA NUGRAHENI NPM : Dibimbing oleh :

Abstrak. menggiring bola dalam permainan sepak bola pada siswa putra kelas X SMA Muhammdiyah

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

THE CORRELATION BETWEEM THE POWER OF THE LEG MUSCLE AND 100-METER SPRINT FOR THE TENTH GRADE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL 9 PEKANBARU

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KETEPATAN TEMBAKAN KE GAWANG TIM SEPAKBOLA SMA OLAHRAGA MASMUR PEKANBARU JURNAL. Oleh RIFNALDI

ABSTRACT. Keywords: Leg Muscle Strength, Shooting Skills In Football Game

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRAK

PERBEDAAN KEKUATAN DAN DAYA TAHAN OTOT TUNGKAI PEMAIN BELAKANG TENGAH DAN DEPAN DALAM SEPAKBOLA

Journal of Sport Sciences and Fitness

HUBUNGAN EKSPLOSIVE POWER TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS X TKJ I SMK NEGERI 7 KOTA PEKANBARU

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL LEMPAR CAKRAM PADA SISWA PUTRA KELAS X TSM SMK N 5 PEKANBARU

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Rusli Lutan (2007:199) menjelaskan mengenai metode korelasional

THE EFFECT OF TRAINING VARIATIONS ON SHOOTING PRECISION ON TEAM OF SMAN 2 TANAH PUTIH

PENGARUH LATIHAN SHOOTING

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING PADA TEAM SEPAKBOLA SMK NURUL FALAH PEKANBARU. Jurnal OLEH. Rafi Ronal

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL TOLAK PELURU PADA MAHASISWA PUTRA 4 A PRODI PENJASKESREK UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU

Oleh : Ahmad Syaifuddin Anwari, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA TIM EKSTRAKURIKULER SMP SANTA THERESIA PASIR PENYU KABUPATEN INDRAGIRI HULU

Key word : serve and shooting fish in the basket training, shooting ball skills

Oleh: Afid Arifianto

HUBUNGANKEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 15 KOTA PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KECEPATAN MENGGIRING BOLA. (Jurnal) Oleh IRFANDRI VANIKO NEGARA

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh WAGA AFRIAN EFENDI

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA TIM SEPAK BOLA SMKN 5 PEKANBARU.

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA TIM SMA 2 RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU JURNAL. Oleh ASRI

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL LEMPAR CAKRAM PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI I KOTO KAMPAR HULU

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi

Kata kunci : daya ledak otot tungkai, dan kekuatan jump smash.

Kata kunci : kekuatan otot lengan dan bahu dan ketepatan servis panjang.

HUBUNGAN KEKUATAN TUNGKAI PANJANG TUNGKAI DAN LINGKAR PAHA TERHADAP AKURASI PASSING. Jurnal. Oleh CAHYO PRASETYO

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

PENGARUH LATIHAN DODGE BALL TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA PEMAIN SEPAKBOLA SSB RUMBAI PRATAMA

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL KECEPATAN LARI PADA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 15 PEKANBARU

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DAN PANJANG LENGAN DENGAN JAUH LEMPARAN KEDALAM (throw-in) PADA PEMAIN U 16 SSB TARUNA MUDA DESA KETRO TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. olahraga. Mereka melakukan kegiatan olahraga dengan berbagai alasan, yaitu untuk

HUBUNGAN KELENTURAN BATANG TUBUH DENGAN HASIL HEADING PADA TEAM SEPAK BOLA SMK NEGERI 5 RUMBAI PEKANBARU. Dodi Nur Islami Putra 1, Slamet 2, Zainur 3

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN KETEPATAN LEMPARAN ATAS SOFTBALL PADA MAHASISWA SEMESTER V KEPELATIHAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SMP NEGERI 2 KUBU JURNAL. Oleh SUPIAN

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

THE EFFECT BOW JUMPS EXERCISE TOWARD EXPLOSIVE POWER OF LEG MUSCLE OF MUSTANK PEKANBARU VOLLEYBALL CLUB

RELATIONSHIP SPEED AND LEG MUSCLE STRENGTH IN THE ABILITY OF SHOOTING SSB TARUNA MANDIRI U-17 PEKANBARU

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL AKURASI JUMPING SERVICE PADA TIM BOLA VOLI PUTRA MAHASISWA PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU

PENGARUH LATIHAN 360-DEGREE DRILL TERHADAP KELINCAHAN PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 6 PEKANBARU

KORELASI ANTARA KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MINI

Hubungan Kecepatan dan Kekuatan Otot Tungkai dengan Ketepatan Shooting

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KETEPATAN MENENDANG MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI

THE EFFECT OF PHONE BOX TRAINING IN DRIBBLING ABILITY ON FOOT BALL PLAYERS IN SSB PERSUBATIM ROKAN HULU

PERBEDAAN KETEPATAN TENDANGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG KAKI PENUH PADA PESERTA UKM SEPAKBOLA UNY

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI POWER OTOT LENGAN KELENTURAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN HASIL BELAJAR KAYANG. Jurnal MUHAMMAD INDRA KURNIAWAN

BAB III METODE PENELITIAN

THE COMPARISON OF THE INFLUENCE OF PRACTICE OF BUTTERFLY DRILL BY 360 DEGREE DRILL OF AGILITY AT GAME OF BAKTI RAYA PEKANBARU FOOTBALL CLUB

OLEH : YULI HARIANTO ANDRIANSYAH NPM :

KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT PERUT, DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL HEADING. Jurnal. Oleh. Heru Setiawan

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA (DRIBLING) PERMAINAN SEPAK BOLA PADA TEAM SSB DESA MUARA MAHAT BARU

Jurnal Kesehatan Olahraga Vol. 07 No 3 edisi Maret 2017 hal 74-80

Arm Muscles Contribute To The Basic Skills Service Forehand In The Game Of Badminton In The Country SMA Sport Athlete Pekanbaru.

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

JURNAL. Oleh: FAJAR DARU NPM Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd 2. Drs. Slamet Junaidi, M.Pd

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Rusli Lutan (2007:199) menjelaskan mengenai metode korelasional

HUBUNGAN KELENTURAN OTOT PUNGGUNG DENGAN AKURASI SMASH PADA TIM BOLA VOLI PUTRA MAHASISWA PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU

Transkripsi:

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL KETEPATAN MENENDANG BOLA KEARAH GAWANG (SHOOTING) PADA CLUB SEPAKBOLA PEKANBARU FC, PURWODADI PANAM PEKANBARU Rizki Nuari¹, Drs. Ramadi, S. Pd, M. Kes. AIFO², Zainur S. Pd. M Pd³ PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT According to my observation, Pekanbaru football club didnt have better quality in shooting, so thats why the goal of this research is : 1) identify the coorelation between leg muscle strength and the result of shooting. 2) identify how affected the leg muscle strenght toward the accuracy of shooting. The form of research is use coorelational system that the aim is to identify how affected the leg muscle strength toward the accuracy of shhoting at pekanbaru football club. The population of this research are 20 person. The researcher use total sampling to take the sample, it means that all player in pekanbaru football club is being researcher s sample. Bounded variable of this research is that the result of accuracy of shooting and free variable of this research is that leg muscle strenght. Data was taken with test and measurement. The processing of the data is using simple coorelation analysis. The Result of this research : 1) there s no relation between leg muscle strength and the accuracy of shooting, researcher get correlation coefficient 0,33 if we compare it with r table product moment at α 0,05 result at r table = 0,444, and then r count < r table in another word we can conclude that there s no coorelation between leg muscle strength (X) with the accuracy of shooting (Y) at Pekanbaru football club. Keywords : leg muscle strength, accuracy of shooting 1.Mahasiswa pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi FKIP Universitas Riau, Nim 0905120648, Alamat : Jln. purwodadi, Panam Perkanbaru 2.Dosen Pembimbing I, Staf pengajar program studi pendidikan olahraga, (081268470052) 3.Dosen Pembimbing II, Staf pengajar program studi pendidikan olahraga, (081364593780) 1

A. Pendahuluan Pembangunan nasional bangsa Indonesia tidak terlepas dari peran serta olahraga di tanah air, dimana olahraga dijadikan landasan dalam pembentukan dan pembianaan jiwa masyarakat yang sehat fisik dan mental. sehingga melahirkan individu-individu (sumber daya manusia) yang berkualitas dan berdaya guna sehat jasmani dan rohani. Olahraga merupakan salah satu kebutuhan pokok yang perlu mendapat perhatian setiap individu manusia, karena olahraga merupakan aktifitas fisik manusia dalam upaya pembentukan manusia seutuhnya yang sehat jasmani dan rohani serta memiliki mental yang baik. Aktifitas olahraga dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, yang terpenting adalah konsekuensi dari olahraga itu sendiri, yang mampu memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat. Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 3 tahun 2005 tentang keolahragaan pasal 1 ayat 1, 2, dan 3 menyatakan bahwa : 1. Keolahragaan adalah segala aspek yang berkaiatan dengan olahraga yang memerluka pengaturan, pendidikan, pelatihan, pembinaan, dan pengawasan 2. Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk medorong, membina, serta mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial. 3. Olahraga pendidikan adalah pendidikan jasmani dan olahraga yang dilaksanakan sebagai bagian proses pendidikan yang teratur dan berkelanjutan untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan, kesehatan dan kebugaran jasmani. Sepakbola merupakan olahraga yang paling banyak digemari oleh masyarakat di dunia. Pada pertengahan tahun 2002, seluruh perhatian umat manusia di dunia tumpah kepada kegiatan akbar paling spektakuler yang disaksikan oleh lebih dari 2 milyar pasang mata penduduk disegenap penjuru dunia yaitu kejuaraan sepakbola dunia atau World Soccer Games 2002 di Korea dan Jepang. ( Iskandar, 2006:06 ). Dalam permainan sepakbola kemenangan hanya di dapat dengan memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak-banyaknya, Maka dari itu seorang pemain sepak bola harus memiliki dan menguasai teknik bermain yang baik. Untuk dapat bermain sepak bola dengan baik dibutuhkan penguasaan bermacam-macam teknik. Dan juga permainan tim yang kompak dan solid juga dapat membantu dalam mencapai sebuah kemenangan, oleh karena itu teknik dan kekompakan harus seimbang dalam permainan sepakbola. Teknik dasar dalam permainan sepakbola terbagi atas dua, yaitu: 1. Teknik badan (tanpa bola), meliputi : lari cepat dan merubah arah, melompat dan gerak tipu tanpa bola. 2. Teknik dengan bola, meliputi : menendang bola, menerima bola, menggiring bola dan menyundul bola. ( Soekatamsi, 1992:271 ). Untuk itu salah satu teknik yang diperlukan untuk mencetak gol dalam permainan sepakbola adalah, menendang bola kearah gawang atau (shooting) shooting adalah salah satu bagian teknik yang penting untuk mencapai suatu prestasi. Pada saat melakukan shooting, dibutuhkan teknik menendang dengan baik, pemain dituntut untuk mampu menguasai bola dalam berbagai posisi dengan seluruh bagian tubuh, kecuali tangan. Berdasarkan masalah yang banyak di temui di club-club sepak bola yang berada di Pekanbaru riau para pemain belom mempunyai akurasi atau ketepatan menendang bola kearah gawang(shooting) dengan baik, terutama pada club sepak bola Pekanbaru FC purwodadi panam, menurut pengamatan peneliti para pemain Pekanbaru FC ini belum mempunyai ketepatan shooting dengan baik, Maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di club sepakbola Pekanbaru FC ini, dengan mencari hubungan yang membuat ketepatan (shoting) pada pemain agar lebih baik dan menemui sasaran ke gawang, maka penulis memilih variabel X nya adalah tentang kekuatan otot tungkai, 2

penulis ingin mengetahui apakah ada terdapat hubungan kekuatan otot tungkai dengan hasil ketepatan menendang kearah gawang (shooting) pada club sepakbola Pekanbaru FC. Landasan teori dalam penelitian ini yaitu: Danny Mielke (2007:67) Menyatakan shooting adalah keterampilan dasar menendang bola dan selanjutnya mengembangkan sederetan teknik shooting yang memungkinnkannya untuk melakukan tendangan shooting dan mencetak gol dari berbagai posisi di lapangan. Shooting bertujuan memasukkan bola kedalam gawang lawan untuk meraih kemenangan Ismaryati (2008:101) menyatakan bahwa kekuatan adalah tenaga kontraksi otot yang dicapai dalam sekali usaha maksimal. Usaha maksimal ini dilakukan oleh otot atau sekelompok otot untuk mengatasi suatu tahanan. Menurut pendapat Drs.syaifuddin, (2006:87) menyatakan otot merupakan salah satu organ/alat yang memungkinkan tubuh dapat bergerak. Ini adalah salah satu sifat penting bagi organisme. Gerak sel terjadi karena sitoplasma mengubah bentuk (lihat cara pergerakan amuba) pada sel-sel, sitoplasma ini merupakan benang-benang halus yang panjang di sebut miofibril, kalau sel otot mendapat rangsangan maka miofibril akan memendek. Dengan kata lain sel otot akan memendekkan dirinya ke arah tertentu (berkontraksi). Sedangkan menurut Soekatamsi (992:3) mengatakan bahwa sepakbola adalah permainan beregu yang dimainkan masing-masing regunya terdiri dari sebelas orang pemain termasuk penjaga gawang, permainann boleh dilakukan dengan seluruh badan kecuali dengan kedua lengan ( tangan ). Hampir seluruh permainan dilakukan dengan keterampilan kaki, kecuali penjaga gawang dalam memainkan bola bebas menggunakan anggota badannya, dengan kaki maupun tangannya. Sepakbola dimainkan diatas lapangan rumput yang rata,berbentuk empat persegi panjang dimana lebar dan panjangnya lebih kurang berbanding tiga dengan empat pada kedua garis batas lebar lapangan ditengahtengahnya masing-masing didirikan sebuah gawang yang saling berhadap-hadapan. B. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan penelitian korelasi yang bertujuan untuk menyelidiki seberapa jauh variabel variabel pada suatu faktor yang berkaitan dengan faktor lain. Korelasi adalah suatu penelitian yang di rancang untuk menentukan tingkat hubungan hubungan variabel yang berbeda dalam suatu populasi yang bertujuan untuk mengetahui beberapa besar kontribusi antara variabel bebas dan variabel terikat ( Arikunto,2006:131) Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah tim sepakbola Pekanbaru FC purwodadi panam Pekanbaru Riau, yang berjumlah 20 orang Data yang di ambil dalam penelitian ini adalah data yang langsung di ambil dan di peroleh dari sampel yang telah di tetapkan. Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling, mengingat jumlah populasinya kurang dari 100 orang, maka sebaiknya semua populasi dijadikan sampel, apabila sampel lebih dari 100 maka menggunakan sistem acak ( random ). Karena populasi hanya berjumlah 20 orang, jadi semuanya dijadikan sampel Arikunto, (2006: 131). Instrumen dalam penelitian ini menggunakan tes kekuatan otot tungkai dan ketepatan menendang bola kearah gawang (shooting) Perlengkapan : Alat ukur back and leg dynamometer, Bola, Stop watch, Gawang, Nomor-nomor, Tali, meteran. 1. Pelaksanaan tes kekuatan otot tungkai dan tes ketepatan menendang bola kearah gawang (shooting), a. pertama tes kekuatan otot tungkai, Tes berdiri di atas back and leg dynamometer, tangan memegang handel, badan tegak, kaki ditekuk membentuk sudut kurang lebih 45 o 3

b. Panjang rantai di sesuaikan dengan kebutuhan testi c. Testi menarik handel dengan cara meluruskan lutut sampai sampai berdiri tegak d. Dilakukan 3 kali ulang 2. Pelaksanaan tes ketepatan menendang bola ke arah gawang (shooting) a. Testee berdiri berdiri di belakang bola yang di letakakan pada sebuah titik berjarak 16,5 m di depan gawang/sasaran. b. Tidak ada aba-aba dari tester c. Pada saat kaki testee menendang bola, maka stop watch dijalankan dan berhenti saat bola mengenain sasaran. d. Testee diberi 3 (tiga) kali kesempatan.gerakan tersebut dinyatakan gagal bila : e. Bola keluar dari daerah sasaran f. Menempatkan bola tidak pada jarak 16,5 m dari sasaran. Cara menskor : g. Jumlah skor dan waktu yang ditempuh bola pada sasaran dalam tiga kali kesempatan h. Bila bola hasil tendangan mengenai tali atau garis pemisah skor pada sasaran, di ambil skor terbesar dari kedua sasaran tersebut. (Nurhasan, 2002:163). Prosedur penelitian ini yaitu : melakukan tes kekuatan otot tungkai dengan menggunakan alat back and leg dynamometer dengan benar, sikap pada saat berdiri di atas back and leg dynamometer, tes kedua yaitu melakukan tes ketepatan menendang bola ke arah gawang (shooting) teste berada di titik 16,5 dari gawang, teste melakukan di mulai dari aba-aba kemudian melakukan shooting yaitu harus mengenai sasaran yang telah di tentukan di gawang, skor di tentukan dari sasaran yang telah di tuju dan kemudian laju bola dari titik 16,5 sampai ke gawang di ambil kecepatannya menggunakan stop watch. Hasil penelitian dan analisis data penelitian ini adalah setelah dilakukan tes kekuatan otot tungkai menggunakan back and leg dynamometer. Maka diperoleh hasil sebagai berikut : nilai tertinggi 135, skor terendah 68, dengan rata rata ( mean ) 105,55, standar deviasi 21,22 dan variance 450,67. Analisis hasil kekuatan otot tungkai serta distribusi frekuensi dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut : Statistik Kekuatan otot tungkai Sampel 20 Mean 105,55 Std. Deviation 21,22 Variance 450,67 Minimum 68 Maximum 135 Tabel 1. Analisis data statistik kekuatan otot tungkai semua sampel 4

Hasil penelitian dan analisis data penelitian ini adalah setelah dilakukan tes ketepatan shooting. Maka diperoleh hasil sebagai berikut : nilai tertinggi 120,15, skor terendah 84,64, dengan rata rata ( mean ) 100, standar deviasi 10,77, dan variance 110,125. Analisis hasil ketepatan shooting serta distribusi frekuensi dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut : Statistik Ketepatan shooting Sampel 20 Mean 100 Std. Deviation 10,77 Variance 110,125 Minimum 84,64 Maximum 120,15 Tabel 2. Analisis Data Statistik ketepatan (shooting) dari semua sampel Hasil Uji Normalitas No Variabel X L omaks L tabel keterangan 1 Hasil tes kekuatan otot tungkai 0,1487 0,190 Normal Tabel 3. Pengujian normalitas data melalui Uji Lilifors terhadap variabel X Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa data kekuatan otot tungkai (X) berdistribusi normal sebab L omaks < L tabel atau 0,1487 < 0,190 No Variabel L omaks L tabel keterangan 1 Hasil tes ketepatan shooting 0,0868 0,190 Normal Tabel 4. Pengujian normalitas data melalui Uji lilifors terhadap variabel Y Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa data ketepatan shooting (Y) berdistribusi normal sebab L omaks < L tabel atau 0,0868 < 0,190 5

Selanjutnya untuk menganalisis korelasi dan uji t dari kedua variabel tersebut maka harga harga yang dibutuhkan untuk perhitungan sebagai berikut X = 2111 X² = 231829,5 X.Y = 212568,92 Y = 2000 Y² = 202202,5 n = 20 Untuk perhitungan koofisien korelasi diperoleh hasil: r xy = 0,33 r hitung r tabel 0,33 0,444 Dari uraian diatas dapat di simpulkan bahwa diperoleh koefisien korelasi sebesar r =0,33 jika di bandingkan dengan r tabel product moment pada taraf α 0,05 di peroleh r tabel = 0,444 maka r hitung < r tabel dengan kata lain tidak terdapat Hubungan antara Kekuatan Otot tungkai (X) dengan Hasil ketepatan shooting(y) pada club sepakbola Pekanbaru FC. Untuk menguji apakah data korelasi product moment signifikan maka, untuk uji signifikan koofesien korelasi di atas, akan dilakukan Uji-t : Dan hasil uji-t diperoleh yaitu: T = 1,48 Uji-t T hitung T tabel t= r xy 1 n 2 2 r xy 1,48 1,734 Tabel 5. Analisis data dengan menggunakan uji t Perhitungan derajat bebas (db/v) = n-2 pada α =0.05(Ritonga, 2007:105) (db/v) = 20-2 = 18. Daftar distribusi t pada α= 0,05 diperoleh t0 95(18)= 1,734, Karena T hitung =1,48 < T tabel = 1.734 maka tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y. 6

Pembahasan penelitian ini yaitu : Setelah dilaksanakan penelitian yang diawali dari pengambilan data hingga pada pengolahan data yang akhirnya dijadikan patokan sebagai pembahasan hasil penelitian sebagai berikut : hubungan kekuatan otot tungkai dengan hasil ketepatan menendang bola kearah gawang (shooting) pada tim sepak bola Pekanbaru FC dengan r = 0,33 jika di bandingkan dengan r tabel product moment pada taraf α 0,05 di peroleh r tabel = 0,444 maka r hitung < r tabel dengan kata lain tidak terdapat Hubungan antara Kekuatan Otot tungkai (X) dengan Hasil ketepatan shooting(y) pada club sepakbola Pekanbaru FCini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara variabel X dengan variabel Y. C. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan penelitian ini adalah berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data dengan memakai prosedur ststistik penelitian maka disimpulakan bahwa untuk variabel x terhadap variabel y diperoleh r = 0,33 jika di bandingkan dengan r tabel product moment pada taraf α 0,05 di peroleh r tabel = 0,444 maka r hitung < r tabel dengan kata lain tidak terdapat Hubungan antara Kekuatan Otot tungkai (X) dengan Hasil ketepatan shooting(y) pada club sepakbola Pekanbaru FC. Berdasarkan hasil penelitian yang di peroleh dalam penelitian ini di sarankan kepada para pemain sepak bola Pekanbaru FC agar dapat mengasah kemampuan lebih giat lagi dalam melakukan keterampilan ketepatan shooting, karena di dalam melakukkan ketepatan shooting ke arah gawang, faktor yang mempengaruhi keberhasilannya tidak hanya sepenuhnya di pengaruhi oleh kekuatan otot tungkai saja, namun juga banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhinya seperti ketenangan, konsentrasi, koordinasi, pada saat kita melakukan tes ketepatan menendang bola ke arah gawang (shooting) pada permainan sepakbola. 7

DAFTAR PUATAKA Arikunto S. (2006). Prosedur penelitian : Rineka Cipta. Jakarta Harsono. (2001). Coaching dan aspek-aspek psikologi dalam olahraga departemen pendidikan. Jakarta Ismariyati. (2008) tes pengukuran olahraga : lembaga pengembangan pendidikan. Surakarta Mielkey Danny. (2007). Dasar-dasar Sepak bola : Pakar Raya. Bandung Nurhasan. (2001) tes dan pengukuran dalam pendidikan jasmani: Direktorat Jendral Olahraga. Jakarta Pusat Ritonga Zulfan.(2007). Statistik untuk ilmu-ilmu sosial : Cendikia Insani. Pekanbaru. Sajoto M. (2003). Peningkatan dan pembinaan kekuatan kondisi fisik dalam olahraga: Ehffar & Dahara prize. Semarang. 8