EFFECTS OF CIRCUIT TRAINING ON MAX, BODY MASS INDEX, AND THE BODY FAT PERCENTAGE OF ROS-IN HOTEL YOGYAKARTA FITNESS MEMBER

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH LATIHAN CIRCUIT BODY-WEIGTH TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN DAN PERSENTASE LEMAK TUBUH MAHASISWA BATAK KARO DI KOTA YOGYAKARTA

EFEKTIVITAS LATIHAN BEBAN DENGAN METODE CIRCUIT WEIGHT TRAINING DENGAN SUPER SET

PENGARUH LATIHAN CIRCUIT BODYWEIGHT

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan penelitian ini yaitu fat loss programme dapat memberikan

BAB III METODE PENELITIAN

PERBEDAAN PENGARUH FREKUENSI LATIHAN SENAM AEROBIK TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DAN BERAT BADAN PADA MEMBERS

PENGARUH LATIHAN BOX SKIP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER KARATE DI SMP N 1 KALASAN, SLEMAN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BANTU SASARAN GAWANG DAN SIMPAI TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN PASSING

SKRIPSI SENAM JANTUNG SEHAT DAPAT MENURUNKAN PERSENTASE LEMAK TUBUH PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

SKRIPSI PELATIHAN TARI GALANG BULAN MENINGKATKAN KEBUGARAN FISIK PADA PELAJAR SMP DI YAYASAN PERGURUAN KRISTEN HARAPAN DENPASAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian

PENGARUH LATIHAN SHOOTING

PENGARUH BERMAIN SEPAKBOLA EMPAT GAWANG TERHADAP KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRA KELAS V SD NEGERI TLOGOADI MLATI SLEMAN DIY

THE DIFFERENCE OF CARDIORESPIRATORY ENDURANCE LEVEL BETWEEN STRIKERS AND DEFENDERS OF FOOTBALL EXTRACURRICULAR AT SMA NEGERI 1 KOTA MUNGKID

TINGKAT PEMAHAMAN MEMBER FITNESS TERHADAP FASE DAN PRINSIP-PRINSIP LATIHAN BEBAN DI CAKRA SPORT CLUB, HECIENDA DAN PESONA MERAPI

PENGARUH PERMAINAN LEMPAR SHUTTLECOCK TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP NEGERI 2 PLAYEN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP KEBUGARAN JASMANI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULU TANGKIS DI MTs NEGERI YOGYAKARTA 2 TAHUN AJARAN 2016/2017

Oleh: Maharani Tri Ayu Ratnasari dan M. Nur Rokhman, M.Pd Universitas Negeri Yogyakarta ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI SISWA MELALUI PENDIDIKAN JASMANI ARTIKEL PENELITIAN RUSADI PARYANTO NIM : F

PENGARUH METODE LATIHAN DAN INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP DAYA TAHAN AEROB PEMAIN BULUTANGKIS PUTRA PB PG MRICAN KEDIRI

PENGARUH LATIHAN KELINCAHAN-LATIHAN KECEPATAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER FUTSAL DI MTS N 2 YOGYAKARTA

Journal of Sport Sciences and Fitness

PROFIL KONDISI FISIK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN TAHUN ANGKATAN 2014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

MEDIKORA Vol. XIV No. 1April 2015

Oleh: Claudia Megawati Suyanto, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

PENGARUH LATIHAN BEBAN DENGAN PYRAMID SISTEM TERHADAP MASSA OTOT DADA MEMBER FITNES PESONA MERAPI GYM

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH LATIHAN TREADMILL TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DAN BERAT BADAN PADA PENDERITA OVERWEIGHT MAHASISWA IKOR

PENGARUH LATIHAN VARIASI UMPAN TERHADAP KETERAMPILAN SEPAK SILA PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 2 GODEAN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH METODE BAGIAN TERHADAP HASIL LATIHAN KETERAMPILA TEKNIK DRIBLING

PENGARUH LATIHAN BOLA LEWAT NET DAN LATIHAN DRILL PASSING

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN VO2MAX DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh. Arif Cahyanto

PERBANDINGAN PENGARUH ANTARA SENAM AEROBIK LOW IMPACT DENGAN JOGGING TERHADAP PERSENTASE LEMAK TUBUH

Abstrak. Kata kunci: Kebugaran jasmani, sepakbola gawang bergerak, permainan

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

PENGARUH VARIASI LATIHAN KOORDINASI TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI SISWA SSO REAL MADRID UNY KELOMPOK UMUR TAHUN

PENGARUH PERMAINAN SEPAKBOLA EMPAT GAWANG TERHADAP KEBUGARAN KARDIORESPIRASI SISWA PUTRA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI TAMBAKREJO KABUPATEN PURWOREJO

MEDIKORA Vol. VIII, No 2 April 2012

BAB III METODE PENELITIAN

Vol. 1 No. 1 ISSN Analisis Kapasitas Vital Paru Terhadap VO2Max Mahasiswa Baru FPOK IKIP Mataram Tahun Akademik 2015 / 2016

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KECEPATAN DAN POWER OTOT TUNGKAI

PENGARUH LATIHAN SIRKUIT TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI SISWA PUTRI. Jurnal. Oleh. Ramandhani Ardi Pratiwi

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA EKSTRAKURIKULER

PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRIC

Kata kunci: Berjalan santai selama 30 menit, kewaspadaan, laki-laki dewasa muda

Vol. 1 No. 1 ISSN Analisis Kapasitas Vital Paru Terhadap VO2Max Mahasiswa Baru FPOK IKIP Mataram Tahun Akademik 2015 / 2016

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PEMAHAMAN WORK PREPARATION SHEET TERHADAP HASIL BELAJAR KERJA BUBUT SISWA SMK N 2 WONOSARI

NET TRAINING METHOD EFFECT FOR OVERHEAD PASS ABILITY OF BASKETBALL EXTRACURRICULAR MEMBERS IN RANDUDONGKAL SENIOR HIGH SCHOOL, PEMALANG REGENCY

PENGARUH PELATIHAN INTERVAL TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULAR DAN KECEPATAN

III METODE PENELITIAN

PENGARUH INTERVAL TRAINING TERHADAP KEBUGARAN JASMANI DAN VO2 MAX SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 NEGERI KATON TAHUN 2014/2015.

PENGARUH PELATIHAN SIDE HOPE SPRINT TERHADAP KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MELALUI MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian

SKRIPSI. Skripsi ini diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA FISIOTERAPI. Oleh : AYU RIESKY NIM.

Pengaruh Pelatihan Air Alert Menggunakan Metode Latihan Interval terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai

ABSTRAK PENGARUH HIGH INTENSITY CIRCUIT TRAINING (HICT) TERHADAP INDEKS KEBUGARAN JASMANI DAN KESEIMBANGAN TUBUH PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA

PENGARUH LATIHAN COMPOUND SET TERHADAP HYPERTROPHY OTOT PADA MEMBERS GMC (GAJAH MADA MEDICAL CENTER) FITNESS CENTRE

HUBUNGAN TINGGI BADAN, BERAT BADAN, VO2MAX

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BEBENTENGAN TERHADAP PENINGKATAN VO2 MAX PESERTA EKSTRAKURIKULER PENCAK SILAT

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2: , Agustus 2016

INFLUENCE EXERCISE USING NET GAME THE IMPROVEMENT OF SET UP THE PARTICIPANTS IN EXTRACURRICULAR VOLLEYBALL AT SMK YPKK 1 SLEMAN YEAR 2015/2016

Bravo s Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan STKIP PGRI Jombang ISSN:

Pengaruh Latihan Menggunakan Net Terhadap Kemampuan Overhead Pass Peserta Ekstrakurikuler Bola Basket Di SMP Negeri 2 Wonosari Kabupaten Gunungkidul

BAB III METODE PENELITIAN

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN HAND SPRING

FREKUENSI LATIHAN 3 KALI SEMINGGU PADA TARI BARIS MODERN DAPAT MENURUNKAN PRESENTASE LEMAK TUBUH

Jurnal Kesehatan Olahraga Volume 03 Nomor 03 Edisi Juni 2015,

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 01 Nomor 03 Tahun 2013,

MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN LEMPAR TANGKAP BOLA TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR PASSING ATAS BOLAVOLI

PENGARUH LATIHAN CIRCUIT WEIHGT TRAINING TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA TAHAN OTOT

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia

Journal of Sport Sciences and Fitness

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PRESTASI LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER ATLETIK DI SMP NEGERI 1 TANJUNGSARI GUNUNGKIDUL

SKRIPSI PERBEDAAN LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP DAN JUMP TO BOX TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN LARI PADA PEMAIN SEPAK BOLA DI SMA N 1 MANGGIS

ABSTRAK. PENGARUH DAN HUBUNGAN BMI (Body Mass Index) DENGAN TLK (TEBAL LIPATAN KULIT) TRICEPS DAN SUBSCAPULA

PENGARUH PLANK EXERCISE TERHADAP DAYA TAHAN OTOT LENGAN DAN AKURASI MEMANAH SISWA SEKOLAH DASAR DI KOTA YOGYAKARTA

ABSTRAK ABSTRACT. Kata kunci : Senam aerobik, persentase lemak subkutan.

Journal of Sport Sciences and Fitness

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KANTONG BILANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN BILANGAN SECARA BERSUSUN

BAB I PENDAHULUAN. manusia sangat padat dan beraneka ragam. Manusia menjalani kehidupan

Luh Putu Tuti Ariani. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha

Progam Latihan Body Building dapat Meningkatkan Massa Otot Mahasiswa IKORA FIK UNY

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah Pretest-Posttest Group Design E1 : P1 X1 P2 E2 : P1 X2 P2. Gambar 2.

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB III METODE PENELITIAN. Jasmani Melalui Bermain sirkuit 8 Pos Siswa kelas IV dan V SD Negeri

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN AKTIVITAS OLAHRAGA DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI

INTERVENSI FOUR SQUARE STEP

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERADAP VO MAX, INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DAN PERSENTASE LEMAK TUBUH MEMBER FITNESS ROS-IN HOTEL YOGYAKARTA Oleh: Adi Suryoko, ilmu keolahragaan, universitas negeri yogyakarta Abstrak Status kebugaran jasmani yang baik dan tubuh ideal tentu merupakan harapan semua orang. Olahraga merupakan salah satu bentuk aktivitas yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Banyak member fitness di ROS-IN Hotel Fitness Center memiliki berat badan berlebih dan daya tahan paru jantung yang kurang bagus, sehingga menghambat aktivitas seharihari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh latihan circuit training terhadap Max, Indeks Massa Tubuh (IMT) dan persentase lemak tubuh member fitness ROS-IN Hotel Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian pre-eksperimental design dengan one group pretest and posttest group desaign. Sampel dalam penelitian ini adalah member yang mengikuti program penurunan berat badan, usia antara 19-5 tahun, serta sudah aktif latihan selama minimal 3 bulan dan maksimal tahun di ROS-IN Hotel Fitness Center. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak sebanyak 1 orang. Pengambilan data dilakukan dengan tes dan pengukuran. Analisis data penelitian menggunakan uji t untuk mengetahui apakah terdapat perbeadan variabel antara pretest dan posttest pada kelompok eksperimen. Hasil penelitian ini menunjukan uji t pada data Max diperoleh nilai t hitung,449 > t tabel,6, dan nilai signifikansi,3 <.5, dengan peningkatan persentase sebesar 1,16%. Hasil uji t pada data indeks massa tubuh diperoleh nilai t hitung 5,9 > t tabel,6, dan nilai signifikansi, <.5, dengan penurunan persentase sebesar 4,5%. Hasil uji t pada data presentase lemak tubuh diperoleh nilai t hitung 5,356 > t tabel,6, dan nilai signifikansi, <.5, dengan penurunan persentase sebesar 6,%. Penelitian dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa latihan circuit training dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Max, Indeks Massa Tubuh (IMT) dan presentase lemak tubuh member fitness ROS-IN Hotel Yogyakarta. Circuit training dapat dijadikan pedoman untuk latihan peningkatan Max, penurunan berat badan dan lemak yang efektif dan efisien. Kata kunci: circuit training, fitness Max, indeks massa tubuh, persentase lemak tubuh, member EFFECTS OF CIRCUIT TRAINING ON MAX, BODY MASS INDEX, AND THE BODY FAT PERCENTAGE OF ROS-IN HOTEL YOGYAKARTA FITNESS MEMBER ABSTRACT Finest physical fitness status and ideal body certainly was the hope of everyone. Doing sports was one of the activities that could be taken to achieve that goal. Many fitness members of ROS-IN Hotel Fitness Center had the overweight condition and their heart lung endurance was not very good, thus it bothered the daily activities. This research intended in figuring out the effects of the circuit training on Max, Body Mass Index (BMI) and body fat percentage of the fitness members of ROS-IN Hotel Yogyakarta.

This research was a pre-experimental design with one group pretest and posttest group design. The sample was the fitness members who applied a weight loss program, aged between 19-5 years old, and had been active doing exercise for at least 3 months and a maximum of years in ROS-IN Hotel Fitness Center. The sampling technique employed purposive sampling with a sample size of 1 people. The data collection was performed by test and measurement. The data analysis was using t-test to determine whether there were some differences on the variables between pretest and posttest in the experimental group. These results indicated that the t test on the data for Max showed the score of t count at.449 > t table at.6, and the significant value at.3 <.5, with a percentage increase at 1.16%. T test results on the body mass index data showed the score of t count at 5.9 > t table at.6, and the significant value of. <.5, with a decrease in the percentage at 4.5%. T test results on the body fat percentage showed the score of t count at 5.356 > t table at.6, and. significant value of <.5, with a decrease in the percentage at 6.%. It could be drawn a conclusion that the circuit training could have a significant effect on VO Max, Body Mass Index (BMI) and body fat percentage of the fitness members of ROS-IN Hotel Yogyakarta. Circuit training could be used as guidelines for practice improvement on Max, weight loss and fat that was effective and efficient. Keywords: circuit training, Max, body mass index, body fat percentage, fitness member PENDAHULUAN Orang yang memiliki berat badan berlebihan atau obesitas memiliki resiko besar untuk terserang berbagai penyakit. Maka untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan cara yang efektif untuk menurunkan kadar lemak dalam tubuh. Misalnya dengan pengaturan olahraga yang tepat dan pengaturan pola makan. Aktivitas fisik yang teratur akan membakar lemak, membantu anda dalam mempertahankan berat badan yang diinginkan. Latihan kardio (kardiovaskular) atau yang sering disebut latihan aerobik adalah jenis olahraga yang paling mudah dan murah yang banyak memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh kita khususnya bagi kesehatan jantung dan kebugaran. Terdapat beberapa jenis latihan kardio yang sudah kita ketahui seperti lari, jogging, senam aerobik, bersepeda, renang, dll. Manfaat besar kardio selain untuk meningkatkan kebugaran adalah meningkatkan pembakaran lemak dalam proses penurunan berat badan. Kita sudah mengetahui atau mendengar bahwa latihan kardio yang baik untuk membakar lemak adalah latihan kardio dengan intensitas rendah atau sedang dalam waktu yang cukup lama (lebih dari 45 menit). Menurut Suharjana, (13: 19), jenis olahraga yang paling efektif untuk menurunkan berat badan adalah dengan olahraga aerobic yang berjangka waktu lama antara -6 menit. Setelah melakukan pengamatan selama kurang lebih selama minggu, peneliti menemukan bahwa jika dilihat dari pengguna yang datang ke ROS-IN Hotel Fitness Center, kebanyakan member mengikuti program latihan dengan program penurunan berat badan dan selama latihan terlihat kurang maksimal dikarenakan daya tahan kurang bagus. Tujuan mengikuti program tersebut karena member menginginkan untuk memiliki tubuh yang ideal dan memiliki daya tahan yang bagus. Latihan beban dapat digunakan sebagai model latihan untuk menurunkan berat badan asal memenuhi persyaratan antara lain: menggunakan system sirkuit,

detak jantung dipertahankan 65%-5% detak jantung maksimal, dan dikerjakan lebih dari menit (Djoko, 4: 84). Bentuk latihan yang sesuai dengan prinsip-prinsip latihan serta takaran yang pas diharapkan dapat memberikan hasil yang maksimal, sehingga tujuan dari program tersebut dapat tercapai. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan bentuk desain eksperimen Pre-Experimental dengan One Group Pretest-Posttest digunakan satu kelompok subyek. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada tanggal 18 Mei sampai 18 Juni 15 di ROS-IN Hotel Fitness Center Yogyakarta. Target/Subjek Penelitian Sampel dalam penelitian ini adalah member fitness ROS-IN Hotel Yogyakarta, usia antara 19-5 tahun yang mengikuti program penurunan berat badan dan aktif latihan selama minimal 3 bulan maksimal tahun. Berjumlah 1 orang, 6 laki-laki dan 4 perempuan. Prosedur Pretest Treatment Posttest O1 X O Gambar 1. Rancangan Penelitian Experiment One Group Pretest-Posttest Keterangan: O1 : pengukuran awal O : pengukuran akhir X : treatment Circuit Training Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan Data Untuk mengetahui tingkat Max instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah Stop Watch dan lintasan jogging. Salah satu alat ukur kemampuan daya tahan / kebugaran jantung paru ( Max) adalah dengan metode Rockport, metode ini cukup sederhana, tanpa biaya yang mahal dan akurasinya cukup wajar. Untuk mengetahui tingkat IMT, instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan dan stadiometer. Indeks Massa Tubuh (IMT) dihitung dengan menggunakan persamaan berat badan dalam kilogram dibagi kuadrat tinggi badan dalam meter ( ). Gambar. Rumus IMT Standar penentuan status gizi bagi orang Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut, Departemen Kesehatan RI (3: 3). Klasifikasi Laki-laki Perempuan Kurus < 18 < 1 Normal 18-5 1-3 Kegemukan 5-3- Obesitas > > Tabel 1. Ambang batas IMT Indonesia Sumber: Departemen Kesehatan RI (3: 3) Untuk mengetahui presentase lemak tubuh, instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah skinfold caliper. Untuk menukur persentase lemak tubuh menggunakan skinfold caliper pengukuran dilakukan pada, bicep, tricep, subscapula, suprailliaca dengan cara menjumlah tebal lemak pada empat daerah pengukuran,

selanjutnya menggunakan tabel sesuai jenis kelaminnya untuk menentukan besarnya prosentase lemak tubuh. Teknik Analisis Data Dari data penelitian yang diperoleh ini, dilanjutkan dengan menganalisis data kemudian ditarik kesimpulan dengan menggunakan statistik parametrik. 1. Uji Prasyarat a. Uji Normalitas Uji normalitas tidak lain sebenarnya adalah mengadakan pengujian terhadap normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Pengujian dilakukan tergantung pada variabel yang akan diolah. b. Uji Homogenitas Di samping pengujian terhadap penyebaran nilai yang akan dianalisis, perlu uji homogenitas agar yakin bahwa kelompok-kelompok yang membentuk subjek penelitian berasal dari populasi yang homogen.. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis menggunakan uji t dengan, yaitu dengan membandingkan mean antara kelompok satu dengan kelompok dua. Taraf signifikansi yang digunakan adalah 5%. Apabila nilai t hitung lebih kecil dari t tabel, maka Ha ditolak, jika t hitung lebih besar dibanding t tabel maka Ha diterima. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Subjek penelitian adalah member fitness ROS-IN Hotel Yogyakarata yang berjumlah 1 orang. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 Mei-18 Juni 15. Hasil penelitian sebagai berikut: Tabel. Hasil Penelitian Lemak Tubuh No. Pretest Posttest Lemak Lemak 1. 1. 11.. 83. 8. 3. 1. 66. 4. 69. 61. 5. 64. 66. 6. 135. 14.. 5. 69. 8. 16. 119. 9. 81. 5. 1.. 66. Tabel 3. Hasil Penelitian IMT No. Pretest Posttest IMT IMT 1. 31.3 3...95 6.9 3. 4.9 4.4 4. 4.44 4. 5. 4.9 4.4 6. 35.98 34.4. 6. 4.8 8. 31.41 9.4 9. 9.85 8.6 1. 6.9 4.9 Tabel 4. Hasil Penelitian No. Pretest Posttest Max Max 1. 34. 34.. 38. 38. 3. 33. 33. 4. 35. 36. 5. 33. 33. 6. 8. 9.. 4. 4. 8. 9. 3. 9. 9. 9. 1. 43. 44. Max

1. Analisis Deskriptif VO Max Pretest dan posttest disajikan pada tabel di bawah ini: Max Tabel 5. Hasil Pretest Max No Subjek Pretest VO Max Status 1 34. Kurang Sekali 38. Kurang 3 33. Kurang Sekali 4 35. Cukup 5 33. Kurang 6 8. Kurang Sekali 4. Cukup 8 9. Kurang Sekali 9 9. Kurang Sekali 1 43. Cukup Mean 34.4 SD 5.535 Minimal 8. Maksimal 43. Tabel 6. Hasil Posttest VO Max No Subjek Posttest VO Max Status 1 34. Kurang Sekali 38. Kurang 3 33. Kurang Sekali 4 36. Cukup 5 33. Kurang 6 9. Kurang Sekali 4. Cukup 8 3. Kurang Sekali 9 9. Kurang Sekali 1 44. Cukup Mean 34.8 SD 5.388 Minimal 9. Maksimal 44. Hasil penelitian tersebut dideskripsikan menggunakan analisis statistik deskriptif untuk hasil pretest nilai minimal = 8, nilai maksimal = 43, rata-rata = 34,4, simpang baku = 5,5, sedangkan untuk posttest nilai minimal = 9, nilai maksimal = 44, rata-rata = 34,8, simpang baku = 5,.. Analisis Deskriptif IMT Pretest dan posttest IMT disajikan pada tabel di bawah ini: Tabel. Hasil Pretest dan Posttest IMT No Subjek Pretest Posttest 1 31.3 3..95 6.9 3 4.9 4.4 4 4.44 4. 5 4.9 4.4 6 35.98 34.4 6. 4.8 8 31.41 9.4 9 9.85 8.6 1 6.9 4.9 Mean 8.383.8 SD 3.199 3.481 Minimal 4.44 4.9 Maksimal 35.98 34.4 Hasil penelitian tersebut dideskripsikan menggunakan analisis statistik deskriptif untuk hasil pretest nilai minimal = 4,44, nilai maksimal = 35,98, rata-rata = 8,38, simpang baku = 3,, sedangkan untuk posttest nilai minimal = 4,9, nilai maksimal = 34,4, rata-rata =,9, simpang baku = 3,49. 3. Analisis Deskriptif Lemak Pretest dan posttest lemak tubuh disajikan pada tabel di bawah ini: Tabel 8. Hasil Pretest dan Posttest Lemak Tubuh No Subjek Pretest Posttest 1 1. 11. 83. 8. 3 1. 66. 4 69. 61.

5 64. 66. 6 135. 14. 5. 69. 8 16. 119. 9 81. 5. 1. 66. Mean 9.1 84.5 SD.3466 5.8941 Minimal 64. 61. Maksimal 135. 14. Hasil penelitian tersebut dideskripsikan menggunakan analisis statistik deskriptif untuk hasil pretest nilai minimal = 64, nilai maksimal = 135, ratarata = 9,1, simpang baku =,3, sedangkan untuk posttest nilai minimal = 61, nilai maksimal = 14, rata-rata = 84,5, simpang baku = 5,89. A. Hasil Analisis Data 1. Uji Prasarat a) Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel-variabel dalam penelitian mempunyai sebaran distribusi normal atau tidak. Tabel 9. Uji Normalitas Kelompok p Ketera Sig. ngan Pretest,3 Lemak 5,5 Normal Posttest,3,5 Lemak 33 Normal Pretest,9 IMT 3,5 Normal Posttest,6,5 IMT 3 Normal Pretest,9 VOMaks 1,5 Normal Posttest,9,5 VOMaks 58 Normal Dari hasil tabel di atas dapat dilihat bahwa semua data memiliki nilai p (Sig.) >.5. maka variabel berdistribusi normal. Karena semua data berdistribusi normal maka analisis dapat dilanjutkan dengan statistik parametrik. b) Uji Homogenitas Uji homogenitas berguna untuk menguji kesamaan sampel yaitu seragam atau tidak varian sampel yang diambil dari populasi. Kaidah homogenitas jika p >.5. maka tes dinyatakan homogen, jika p <.5. maka tes dikatakan tidak homogen. Tabel 1. Uji Homogenitas Kelom pok df 1 df Sig. Keteran gan Pretest-, Homoge Posttest 1 18 89 n Lemak Pretest- Homoge,6 Posttest 1 18 n IMT 68 Pretest- Homoge Posttest,9 n VOMa 1 18 5 ks Dari tabel di atas dapat dilihat nilai pretest-posttest sig. p >,5 sehingga data bersifat homogen. Oleh karena semua data bersifat homogen maka analisis data dapat dilanjutkan dengan statistik parametrik.. Uji Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini diuji menggunakan paired t test dengan menggunakan bantuan SPSS 16. Hasil uji hipotesis sebagai berikut: a) Perbandingan Pretest dan Posttest Max Hipotesis yang pertana berbunyi ada pengaruh circuit Training terhadap VO Max member fitness ROS-IN Hotel

Fitness Center, berdasarkan hasil pre-test dan post-test. Berdasarkan hasil analisis diperoleh data sebagai berikut. Tabel 11. Uji-t Hasil Pre-Test dan Post-Test Max Kelo mpo k Prete st Postt est R at a- ra ta 34.4 34.8 t-test for Equality of means t Sel % t Si t isi ht g. b h, 44 9, 6, 3,4 1,1 6% Dari hasil uji-t dapat dilihat bahwa t hitung,449 dan t tabel,6 (df 9) dengan nilai signifikansi p sebesar,3. Oleh karena t hitung,449 > t tabel,6, dan nilai signifikansi,3 <.5. maka hasil ini menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan. Dengan demikian hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi ada pengaruh circuit Training terhadap Max member fitness ROS-IN Hotel Fitness Center. diterima. Artinya latihan sirkuit memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan Max. Dari data pretest memiliki rerata 34,4, selanjutnya pada saat posttest rerata mencapai 34,8. Besarnya peningkatan Max tersebut dapat dilihat dari perbedaan nilai rata-rata yaitu sebesar,4 dengan kenaikan persentase sebesar 1,16%. b) Perbandingan Pretest dan Posttest IMT Hipotesis yang pertana berbunyi ada pengaruh circuit Training terhadap IMT member fitness ROS-IN Hotel Fitness Center, berdasarkan hasil pretest dan post-test. Berdasarkan hasil analisis diperoleh data sebagai berikut. Tabel 1. Uji-t Hasil Pre-Test dan Post-Test IMT Kelo mpo k Prete st Postt est Ra tarat a 8. 38 3. 8 t-test for Equality of means t Sel % t Si t isi ht g. b h 5, 9, 6, 1, 96 4,5 % Dari hasil uji-t dapat dilihat bahwa t hitung 5,9 dan t tabel,6 (df 9) dengan nilai signifikansi p sebesar,. Oleh karena t hitung 5,9 > t tabel,6, dan nilai signifikansi, <.5. maka hasil ini menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan. Dengan demikian hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi ada pengaruh circuit Training terhadap IMT member fitness ROS-IN Hotel Fitness Center. diterima. Artinya latihan sirkuit memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan IMT. Dari data pretest memiliki rerata 8,38, selanjutnya pada saat posttest rerata mencapai,9. Besarnya peningkatan IMT tersebut dapat dilihat dari perbedaan nilai rata-rata yaitu

sebesar 1,96 dengan kenaikan persentase sebesar 4,5%. c) Perbandingan Pretest dan Posttest Lemak Tubuh Hipotesis yang pertana berbunyi ada pengaruh circuit Training terhadap lemak tubuh member fitness ROS-IN Hotel Fitness Center, berdasarkan hasil pre-test dan post-test. Berdasarkan hasil analisis diperoleh data sebagai berikut. Tabel 13. Uji-t Hasil Pre-Test dan Post-Test Lemak Tubuh Kelo mpok Prete st Postte st Ra tarat a 9. 1 84. 5 t-test for Equality of means t Sel % t Si t isi ht g. b h 5, 35 6, 6, 5,6 6, % Dari hasil uji-t dapat dilihat bahwa t hitung 5,356 dan t tabel,6 (df 9) dengan nilai signifikansi p sebesar,. Oleh karena t hitung 5,356 > t tabel,6, dan nilai signifikansi, <.5. maka hasil ini menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan. Dengan demikian hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi ada pengaruh circuit Training terhadap lemak tubuh member fitness ROS-IN Hotel Fitness Center. diterima. Artinya latihan sirkuit memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan lemak tubuh. Dari data pretest memiliki rerata 9,1, selanjutnya pada saat posttest rerata mencapai 84,5. Besarnya penurunan lemak tubuh tersebut dapat dilihat dari perbedaan nilai rata-rata yaitu sebesar 5,6 dengan kenaikan persentase sebesar 6,%. PEMBAHASAN Berdasarkan analisis uji t yang dilakukan maka dapat diketahui beberapa hal untuk mengambil kesimpulan apakah ada pengaruh Circuit Training terhadap Max, status kebugaran jasmani, IMT dan persentase lemak tubuh pada member fitness ROS-IN Hotel Fitness Center. Berdasarkan analisis menunjukkan bahwa latihan sirkuit memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Max, status kebugaran jasmani, IMT dan persentase lemak tubuh pada member fitness ROS-IN Hotel Fitness Center. Simpulan 1. Ada pengaruh circuit training terhadap Max member fitness ROS-IN Hotel Fitness Center, dengan t hitung,449 > t tabel,6, dan nilai signifikansi,3 <.5, dengan peningkatan persentase sebesar 1,16%.. Ada pengaruh circuit training terhadap IMT member fitness ROS-IN Hotel Fitness Center, dengan t hitung 5,9 > t tabel,6, dan nilai signifikansi, <.5, dengan penurunan persentase sebesar 4,5%. 3. Ada pengaruh circuit training terhadap lemak tubuh member fitness ROS-IN Hotel Fitness Center, dengan t hitung 5,356 > t tabel,6, dan nilai signifikansi, <.5, dengan penurunan persentase sebesar 6,%. Saran 1. Bagi instruktur, agar selalu memberikan program latihan yang efektif dan efisien, khususnya program latihan untuk meningkatkan kecepatan lari.

. Pelatih pada umumnya supaya lebih kreatif untuk menciptakan model-model latihan atau metode-metode latihan, khususnya latihan yang dapat meningkatkan Max, status kebugaran jasmani, IMT dan persentase lemak tubuh. 3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan menambah variabel lain sebagai pembanding. 4. Dalam skripsi ini masih banyak kekurangan, untuk itu bagi peneliti selanjutnya hendaknya mengembangkan dan menyempurnakan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Brianmac. (5). Circuit Training. Tersedia Online di : http://www.brianmac.co.uk/circuit.ht m diakses tanggal 19 Juni 15. Clark, Nancy, (1996). Petunjuk Gizi untuk Setiap Cabang Olahraga. Alih bahasa Mettylantia Aminuddin Ed. 1, Cet. 1. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Danardono. (6). Perencanaan Program Latihan. Yogyakarta: Klinik Kebugaran Fitness Center FIK UNY. Djoko Pekik Irianto. (5). Gizi Olahraga. Diktat. Yogyakarta: FIK UNY. Dwi Hatmisari Ambarukmi. (). Pelatihan Pelatih Fisik Level 1. Asdep Pengembangan Tenaga dan Pembinaan Keolahragaan. Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Dan IPTEK Olahraga. Kementrian Pemuda dan Olahraga. Hoesana Dian Dewi Andalas. (8). Pengaruh Latihan Sirkuit Terhadap Penurunan Berat Badan Atlet Judo Wira Mataram. Skripsi. Yogyakarta: FIK UNY. Ilhamjaya Patellongi. (). Fisiologi Olahraga. Makasar: FK UNHAS I Nyoman Supariasa. dkk, (1). Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Junusul Hairy. (1989). Fisiologi Olahraga. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Mansur. (199). Pengaruh Latihan Circuit Weight Training Aerobik dan Circuit Weight Training Anaerobik terhadap Max. Surabaya: Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga. Noerhadi. (6). Ilmu Gizi. Bahan Ajar Kuliah. Yogyakarta: Klinik Kebugaran Fitnes Center FIK UNY. Depkes RI. (3). Pedoman Praktis Terapi Gizi Medis. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Rusli Lutan. (). Pengukuran dan Evaluasi Penjaskes. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Sherkey, Brian J. (3). Kebugaran dan Kesehatan. Alih bahasa Eri Desmarini Nasution Ed. 1, Cet. 1. PT. Raja Grafindo Persada. Sugiyono. (1). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta. Suharjana, (13). Kebugaran Jasmani. Yogyakarta: Jogja Global Media. Suharsimi Arikunto. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sukadiyanto. (11). Pengantar Teori dan Metodologi Melatih Fisik. Bandung: CV. Lubuk Agung.