KEMAMPUAN GURU PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PEMBELAJARAN DI SLB BAGIAN A KOTA BANDUNG

dokumen-dokumen yang mirip
Universitas Pendidikan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran pada dasarnya adalah suatu proses terjadinya interaksi antara

Hubungan Kualifikasi Guru Pendidikan Jasmani dengan Efektifitas Proses Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar

Perbedaan Persepsi Guru Pendidikan Jasmani Terhadap Orientasi Tujuan Instruksional Pada Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Sekolah Dasar

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN-SARAN. penjas terhadap kemampuan mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan Prodi

Upaya Guru Meningkatkan Keterampilan Dasar Dribling Dalam Permainan Bolas Basket Pada Siswa Sekolah Dasar Kelas 5

PERBEDAAN PERSEPSI GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP ORIENTASI TUJUAN INSTRUKSIONAL PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH DASAR

Identifikasi Guru Pendidikan Jasmani Terhadap Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Kemampuan Gerak Dasar Pada Siswa Sekolah Dasar Kelas Bawah

2015 STUD I D ESKRIPTIF PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PEND IDIKAN JASMANI D I SLB-A CITEREUP

2015 KESULITAN-KESULITAN MENGAJAR YANG DIALAMI GURU PENJAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF DI SEKOLAH LUAR BIASA SE-KABUPATEN CIREBON

PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SDN TANJUNG II TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Pengaruh Metode Pendekatan Bermain terhadap Partisipasi Belajar Pendidikan Jasmani pada Siswa Adaptif Tuna Grahita Ringan

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN HOKI TERHADAP KEBUGARAN JASMANI DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DI SMA NEGERI 26 GARUT

PENGARUH METODE RESIPROKAL ATAU TIMBAL BALIK TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI PADA SISWA SMPN 6 KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

PENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENERAPAN METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS III SDN MOJOROTO KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN

UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR LEMPAR CAKRAM DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PIRING PLASTIK SKRIPSI

DAMPAK SARANA OLAHRAGA REKREASI TERHADAP PARTISIPASI BEROLAHRAGA. Mudjihartono. (Universitas Pendidikan Indonesia) Abstrak

JURNAL SKRIPSI PENGARUH PENDEKATAN KETEPATAN DAN PENDEKATAN KECEPATAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN

1 Didin Budiman 1. (FPOK Universitas Pendidikan Indonesia)

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LOMPAT JAUH DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 GROGOL TAHUN AJARAN 2014 / 2015

TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI BAGI SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS (PENJAS ADAPTIF) DI SEKOLAH DASAR INKLUSI SE-KECAMATAN SENTOLO

VOLT. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro. Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol 1, No. 2, Oktober 2016,

Kata Kunci: Remedial teaching

SILABUS PEDAGOGI OLAHRAGA (SPORT PEDAGOGY) DASAR. 1. Identitas mata kuliah Nama mata kuliah : Pedagogi Olahraga (Sport Pedagogy) Nomor kode : OK 304

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan sebagai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN. dalam kategori kinerja sangat baik, yakni sebesar 41,66% (5 guru)

UPAYA PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN LEMPAR LEMBING GAYA HOP MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN BERMAIN SKRIPSI

PENGARUH MODIFIKASI BOLA TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA VOLI

BAB I PENDAHULUAN. anak terutama berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Peranan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA DENGAN PENERAPAN VARIASI MENGAJAR PADA SISWA/I KELAS VIII SMP KARTIKA 1 2 MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani termasuk bagian integral dari sistem pendidikan secara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengujian hipotesis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Terdapat

PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF ANAK TUNAGRAHITA DI SD NEGERI BANGUNREJO 2 KOTA YOGYAKARTA

PENGARUH METODE PEMBELAJAR GUIDE DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR BERMAIN SEPAK BOLA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

ELEMEN DASAR MENGAJAR PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Zen Fadli Ardiansyah Harahap Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan, Medan, Indonesia

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Kata kunci: modifikasi alat bantu, hasil belajar memukul bola kasti, permainan bola kasti.

Dedi Asmajaya

AKTIVITAS PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF SEBAGAI PENGEMBANGAN KETERAMPILAN GERAK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) 1

IMPLEMENTASI PERMAINAN KACIL DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN PELAKSANAAN TES DALAM PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 1 CISARUA KABUPATEN BANDUNG BARAT.

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol. 2 No.1 Pebruari 2016 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan salah satu cara yang diharapkan dapat

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Pengaruh Penggunaan Media Tanam Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Terong (Solanum melongena) Fahruddin

JPJO Page 68

ARTIKEL ILMIAH. Oleh: Choirul Wika Dwi Indriani NIM

PEMANFAATAN HASIL MODIFIKASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SLB-YPAC CABANG MEDAN. M. Wanda Aginta Bangun

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Oleh : SYAMSUL MA ARIF NPM

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN NILAI PSIKOMOTOR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

HUBUNGAN MOTOR EDUCABILITY, INDEKS MASSA TUBUH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENJASORKES. Myrza Akbari*)

SKRIPSI. oleh : FEBRIAN RIZKI SUSANDI NIM :

Saintifik pada materi himpunan kelas VII Semester Ganjil MTs GUPPI Sumberejo Tahun Pelajaran ?

S K R I P S I. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan, karena pendidikan memiliki peran penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani adaptif merupakan luasan dari kata pendidikan jasmani

SILABI MATA KULIAH. A. Identitas Mata Kuliah. Nama Mata Kuliah : Bermain Kode Mata Kuliah : PNJ 203. Program Studi : PJKR Prasyarat : -

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. A. Kesimpulan 1. Bagaimanakah kinerja guru pendidikan jasmani di Kecamatan Conggeang

Journal of Physical Education, Health and Sport

PENGARUH METODE BELAJAR GUIDE DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN 2015

ARTIKEL. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek

Motivasi Perilaku Aktif Mahasiswa dalam Memanfaatkan Waktu Luang. (Studi Pada Mahasiswa Prodi Olahraga SPs UPI Bandung Angkatan 2007) Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. jasmani yang direncanakan secara sistematik untuk mencapai suatu tujuan yang

Jati Waluyaningsih 5. Kata Kunci : pendidikan jasmani, bola voli, modifikasi bola voli mini.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN GERAK DASAR TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN SPRINT

BAB I PENDAHULUAN. yang diharapkan memiliki kecakapan hidup dan mampu mengoptimalkan segenap

BAB I PENDAHULUAN. Definisi Pendidikan Jasmani (Penjas) menurut Harold M. Barrow dalam

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi (2006), Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Media Boneka Jari dapat meningkatkan kualitas proses maupun produk dalam

BAB I PENDAHULUAN. berkurang apalagi tuntas, hal ini dikarenakan perkembangan ilmu pengetahuan

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Pengertian penjasorkes telah didefinisikan secara bervariasi oleh beberapa

Evaluasi Program Pendidikan Jasmani dan Olahraga

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENJASORKES DI SMP NEGERI 3 PAINAN KAB. PESISIR SELATAN JURNAL

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI BOLA TERHADAP KETERAMPILAN CHEST PASS DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI KEGIATAN MENGURUTKAN POLA WARNA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA BATANG ANAI.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LARI ESTAFET MELALUI METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SDN 1 OTI. Anis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan Hasil penelitian persepsi siswa kelas VIII terhadap media gambar dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti halnya

PENINGKATAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENERAPAN METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SD NEGERI BAKUNG 02 UDANAWU

CHARACTER BUILDING MAHASISWA MELALUI MKU PENDIDIKAN JASMANI

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS VIII MTS NEGERI 1 PANGANDARAN

Kata kunci: kemampuan motorik kasar, anak tunagrahita, SLB Negeri Pembina Yogyakarta.. ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PKTB DAN PKDLB DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI. Indra Kasih Irvan Darmawan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani sebagai bagian integral dari proses pendidikan secara

GAYA MENGAJAR INKLUSI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI. Oleh; Aris Fajar Pambudi* (dosen POR FIK UNY)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Yana Nurohman, 2013

DASAR PROFESIONALITAS GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN

IMPLEMENTASI MEDIA SIMULASI KAMERA DIGITAL MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA FOTO

SKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH:

BAB V PENUTUP. diambil beberapa kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut: a. Guru mata pelajaran Seni Rupa di SMA Negeri 1 Godean, SMA Negeri 1

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN PEREGANGAN PROPRIOCEPTIVE NEUROMUSCULAR FACILITATION (PNF) DAN PEREGANGAN PASIF TERHADAP KELENTUKAN SENDI PANGGUL

Universitas Nusantara PGRI Kediri. Oleh : MATSURAH P

Transkripsi:

KEMAMPUAN GURU PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PEMBELAJARAN DI SLB BAGIAN A KOTA BANDUNG Andi Suntoda S dan Santi Vidia Andriyani (Universitas Pendidikan Indonesia) Abstrak Penelitian bertujan untuk mengetahui bagaimana keterampilan guru pendidikan jasmani dalam membuka pembelajaran, mengelola aktivitas pembelajaran, menutup pembelajaran, menggunakan metode pembelajaran, menggunakan peralatan pada saat pembelajaran, dan mengevaluasi pada pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Adapun pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik purposive sampling, jumlah sampel yang digunakan sebanyak 30 orang guru pendidikan jasmani adaptif di Kota Bandung. Alat pengumpulan data menggunakan angket tertutup. Hasil Penelitian; keterampilan para guru dalam membuka pembelajaran pendidikan jasmani termasuk dalam kriteria kurang, mengelola aktivitas pembelajaran pendidikan jasmani termasuk dalam kriteria cukup, menutup pembelajaran pendidikan jasmani termasuk dalam kriteria kurang, menggunakan metode termasuk dalam kriteria cukup, menggunakan peralatan termasuk dalam kriteria cukup, dan mengevaluasi termasuk dalam kriteria kurang. Kata Kunci ; Guru, Pendidikan jasmani, Adaptif, SLB Bagian A. Pembelajaran pada dasarnya adalah suatu proses terjadinya interaksi antara guru dengan siswa seperti yang dikemukakan Sagala (2006:61) bahwa: Pembelajaran merupakan komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid. Pendidikan jasmani sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah memiliki peran penting terhadap perkembangan perilaku siswa secara menyeluruh, mengenai hal ini Lutan (2000:15), menjelaskan bahwa : Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani. Tujuan yang ingin dicapai bersifat menyeluruh, mencakup domain psikomotor, kognitif, dan afektif. Pada dasarnya manusia melakukan kegiatan olahraga mempunyai maksud dan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup. Artinya setiap manusia mempunyai kesempatan yang sama

untuk meningkatkan kualitas hidupnya, baik untuk manusia normal maupun yang berkebutuhan khusus. Menurut Tarigan (2003:8), bahwa Anak berkebutuhan khusus atau disebut juga dengan anak luar biasa dalam lingkungan pendidikan dapat diartikan seseorang yang memiliki ciri-ciri penyimpangan mental, fisik, emosi, atau tingkah laku yang membutuhkan modifikasi dan pelayanan khusus agar dapat berkembang secara maksimal semua potensi yang dimilikinya. Dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani pada anak berkebutuhan khusus harus disesuaikan dan dibedakan dengan anak normal, pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani yang diberikan harus sistematik dan dikelola melalui pengembangan jasmani secara efektif dan efisien menuju pembentukan manusia seutuhnya. Menurut Bafadal (1992:37) Keterampilan mengimplementasikan merupakan tugas profesional guru dalam menciptakan satu sistem atau melakukan aktivitas-aktivitas pengajaran. Ada tiga tugas atau aktivitas pokok dalam mengimplementasikan pengajaran yaitu : 1). Membuka pengajaran, 2). Mengelola aktivitas pengajaran dan 3). Menutup pengajaran. Kenyataan di lapangan bahwa dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani pada anak berkebutuhan khusus di sekolah, guru hanya memberikan materi pembelajaran saja tanpa diimbangi dengan pengetahuan dan kemampuan yang lain dalam proses pembelajaran, hal inilah yang menjadi permasalahan bagi guru pendidikan jasmani, karena dalam mengimplementasikan pembelajaran guru harus memberikan ide, penjelasan, mendemonstrasikan, membimbing dan memotivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan keadaan siswa yang dihadapinya, seperti yang terdapat dalam buku Depdiknas (2003:1-2), dijelaskan bahwa: Hingga kini penyelenggaraan pendidikan di Indonesia masih perlu banyak pembenahan dan peningkatan, termasuk dalam penyelenggaraan pendidikan bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus. Salah

satu bentuk program pendidikan jasmani yang sesuai dengan anak kebutuhan khusus adalah program pendidikan jasmani adaptif (disesuaikan). Tujuan pendidikan jasmani adaptif bagi anak berkebutuhan khusus juga bersifat holistik seperti tujuan pendidikan jasmani untuk anak normal. Mengenai hal ini Tarigan (2003:9), mengemukakan bahwa : Tujuan pendidikan jasmani adaptif adalah untuk merangsang perkembangan anak secara menyeluruh, dan di antara aspek penting yang dikembangkan adalah konsep diri yang positif. Yang jadi permasalahan adalah guru-guru yang mengajar olahraga di SLB A tuna netra se-kota Bandung tidak semuanya berlatar belakang pendidikan jasmani dan olahraga, hasil penelitian Tarigan (2003:5) menemukan bahwa : 95% guru pendidikan jasmani adaptif tidak berlatar belakang pendidikan jasmani atau olahraga. Hal inilah yang menjadi pertanyaan apakah guru-guru SLB A tuna netra se-kota Bandung mampu menerapkan strategi, metode, materi, penggunaan alat, dan evaluasi yang tepat terhadap anak berkebutuhan khusus. Tujuan Penelitian Secara umum penelitian ini ingin memperoleh gambaran tentang kemampuan guru-guru pendidikan jasmani adaptif dalam melaksanakan program pembelajaran. Secara khusus, penelitian difokuskan pada proses guru pendidikan jasmani adaptif dalam melaksanakan program pembelajaran di SLB bagian A se-kota Bandung yang meliputi ; a). Keterampilan dalam membuka pembelajaran, b). Keterampilan dalam mengelola aktivitas pembelajaran, c). Keterampilan dalam menutup pembelajaran, d). Keterampilan dalam menggunakan metode pembelajaran. e). Keterampilan dalam menggunakan peralatan pada saat pembelajaran. f). Keterampilan dalam mengevaluasi hasil pembelajaran.

Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi telaahan teoritis dan praktis. Secara teoritis, dapat dijadikan sumbangan keilmuan di bidang pedagogi, khususnya pendidikan jasmani di lingkungan sekolah luar biasa. Secara praktis, dapat dijadikan acuan dan bahan pertimbangan bagi pembuat kebijakan, khususnya Dinas Pendidikan, sekolah, dan para guru pendidikan jasmani siswa berkebutuhan khusus. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Hal ini untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai kemampuan guru pendidikan jasmani adaptif dalam melaksanakan program pembelajaran di SLB bagian A kota Bandung. Adapun cara pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah sampel yang digunakan sebagai sumber data sebanyak 30 orang guru pendidikan jasmani adaptif. Instrumen dalam penelitian berupa angket atau kuesioner. Mengenai alternatif jawaban dalam angket, penulis menggunakan skala Likert. Hasil Penelitian 1. Sub Komponen Membuka Pembelajaran Dari 30 responden yang menjawab butir-butir soal tentang sub komponen membuka pembelajaran hasilnya sebesar 39.93%. 2. Sub Komponen Mengelola Aktivitas Pembelajaran Dari 30 responden yang menjawab butir-butir soal tentang sub komponen mengelola aktivitas pembelajaran hasilnya sebesar 58.56%.

3. Sub Komponen Menutup Pembelajaran Dari 30 responden yang menjawab butir-butir soal tentang sub komponen menutup pembelajaran hasilnya sebesar 39.78%. 4. Sub Komponen Metode Pembelajaran Dari 30 responden yang menjawab butir-butir soal tentang sub komponen metode pembelajaran hasilnya sebesar 56.71%. 5. Sub Komponen Peralatan Dari 30 responden yang menjawab butir-butir soal tentang sub komponen peralatan hasilnya sebesar 41.61%. 6. Sub Komponen Evaluasi Dari 30 responden yang menjawab butir-butir soal tentang sub komponen evaluasi hasilnya sebesar 39.09%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Data Hasil Penelitian Tiap Sub Komponen Kemampuan Guru Pendidikan Jasmani Adaptif dalam Melaksanakan Program Pembelajaran di SLB Bagian A Kota Bandung No Komponen Jumlah Skor Skor Soal Aktual Ideal % 1 Membuka Pembelajaran 9 539 1350 39.93 2 Mengelola Aktivitas Pembelajaran 6 527 900 58.56 3 Menutup Pembelajaran 9 537 1350 39.78 4 Metode 8 674 1200 56.17 5 Peralatan 7 437 1050 41.62 6 Evaluasi 7 410 1050 39.05 Jumlah 46 3124 6900 45.28 Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, secara umum menunjukkan bahwa tingkat kemampuan guru pendidikan jasmani adaptif dalam melaksanakan program pembelajaran di SLB bagian A Kota Bandung termasuk dalam kategori cukup. Penelitian ini memeperkuat

hasil penelitian Tarigan (2003:5) yang menemukan bahwa : 95% guru pendidikan jasmani adaptif tidak berlatar belakang pendidikan jasmani atau olahraga. Oleh karena dalam pembelajaran pendidikan jasmani pada anak berkebutuhan khusus tujuannya untuk menyempurnakan penampilan gerak siswa melalui kombinasi kesadaran dan gerakan, serta pemilihan kemampuan geraknya, maka seorang guru pendidikan jasmani adaptif harus mampu mensiasati dan menjelaskan pemberian materi atau bahan ajar pendidikan jasmani dengan aktivitas gerak tertentu, kemudian dikaitkan dengan keterbatasan siswa penyandang cacat. Kemampuan guru pendidikan jasmani adaptif dalam melaksanakan program pembelajaran di SLB bagian A se-kota Bandung dominan pada sub komponen mengelola aktivitas pembelajaran yang didasarkan pada indikator-indikator pemilihan materi dan faktor ketersediaan waktu belajar, penyampaian penjelasan dan peragaan materi pembelajaran, membuat konsep yang kongkrit, dan pemberian tugas secara berurutan. Hal ini berarti bahwa dalam mengelola aktivitas pembelajaran faktor-faktor tersebut menjadi pertimbangan penting dalam memilih materi pendidikan jasmani bagi anak berkebutuhan khusus, sehingga tujuan pembelajaran dapat terwujud dalam bentuk perilaku anak. Pengelolaan aktivitas pembelajaran dianggap sebagai hal penting dalam proses pembelajaran, sehingga harus dirancang dengan baik agar anak tersebut dapat terlibat secara aktif. Dalam hal ini, guru pendidikan jasmani adaptif harus dapat memilihan tugas ajar yang menyenangkan dan mengembirakan, dapat meningkatkan keterampilan dan penampilan gerak siswa, serta disesuaikan dengan tingkat kemampuan masing-masing anak berkebutuhan khusus, dengan upaya mensiasati dan memodifikasi berdasarkan kondisi alat dan fasilitas pembelajaran. Kedudukan guru sebagai subjek pendidikan dituntut untuk dapat membawa anak didik pada arah perbaikan dan perubahan perilaku yang lebih baik, meliputi perilaku kognitif, afektif

dan psikomotor. Dalam hal ini, peran dan fungsi guru berpengaruh terhadap pelaksanaan pendidikan di sekolah. Oleh karena itu, diharapkan guru-guru yang mengajar di SLB A (tuna netra) hendaknya memiliki kompetensi dan bersertifikat Sarajana Pendidikan Olahraga, sehingga mampu menerapkan strategi, metode, materi, penggunaan alat, dan evaluasi yang tepat terhadap siswa berkebutuhan khusus. Berdasarkan uraian di atas, dalam upaya mengimplementasikan pembelajaran pendidikan jasmani pada siswa berkebutuhan khusus, hendaknya seorang guru pendidikan jasmani adaptif harus mampu mengelola aktivitas pembelajaran, sehingga pelaksanaan kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani dapat berjalan dengan lancar sesuai hasil yang diharapkan. Oleh karena itu, perlu adanya suatu pemikiran dan pertimbangan mengenai metode-metode yang cocok dalam mengajar siswa dengan kebutuhan khusus. Dengan demikian, penerapan pembelajaran pendidikan jasmani dalam mengelola aktivitas pembelajaran merupakan proses penentuan dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan sesuai dengan standar atau ukuran profesionalitasnya sebagai seorang guru pendidikan jasmani adaptif. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, dapat disimpulkan kualitas kemampuan guru pendidikan jasmani adaptif dalam melaksanakan program pembelajaran di SLB bagian A Kota Bandung yang terdiri dari 6 sub komponen, adalah sebagai berikut : 1. Keterampilan para guru dalam membuka pembelajaran pendidikan jasmani termasuk dalam kategori kurang. 2. Keterampilan para guru dalam mengelola aktivitas pembelajaran pendidikan jasmani termasuk dalam kategori cukup.

3. Keterampilan para guru dalam menutup pembelajaran pendidikan jasmani termasuk dalam kriteria kurang. 4. Keterampilan para guru dalam menggunakan metode termasuk dalam kriteria cukup. 5. Keterampilan para guru dalam menggunakan peralatan termasuk dalam kriteria cukup. 6. Keterampilan para guru dalam mengevaluasi termasuk dalam kriteria kurang. Saran Saran-saran yang dapat penulis kemukakan berkaitan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi para guru pendidikan jasmani, dalam PBM pendidikan jasmani adaptif sebaiknya dapat menciptakan suasana pembelajaran yang sistematis, disesuaikan dengan kondisi anak didik. Dari hasil penelitian diperoleh tiga faktor sub komponen yang termasuk dalam kriteria kurang yaitu; keterampilan dalam membuka pembelajaran, menutup pembelajaran, dan mengevaluasi hendaknya ditingkatkan. 2. Bagi Dinas Pendidikan yang membidangi pendidikan Sekolah Luar Biasa hendaknya melakukan pembenahan dan peningkatan dalam penyelenggaraan pendidikan bagi anakanak dengan kebutuhan khusus. Misalnya dengan memberikan pelatihan kepada para guru pendidikan jasmani adaptif yang ada. 3. Bagi FPOK menggali berbagai bentuk pengelolaan pendidikan jasmani yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Salah satu bentuk program pendidikan jasmani yang sesuai dengan anak kebutuhan khusus yakni program pendidikan jasmani adaptif. Misalnya dengan menambahkan jumlah sks dalam mata kuliah penjas adaptif. 4. Bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian, hendaknya melakukan penelitian yang berkenaan dengan hal-hal yang dapat meningkatkan proses pembelajaran pada siswa

berkebutuhan khusus berdasarkan pada jenis-jenis kecacatan lainnya seperti; tuna rungu, tuna grahita, tuna daksa, tuna laras, dan tuna ganda. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. (2003). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Bafadal. (1992). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rasindo. Depdiknas (2003). Pedoman Pembelajaran Penjas ALB. Untuk Sekolah Luar Biasa. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pendidikan Luar Biasa. Depdiknas (2003). Perencanaan dan Startegi Pembelajaran Penjas. Untuk Sekolah Luar Biasa. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pendidikan Luar Biasa. Djamarah dan Zain (2002) strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. (1994). Motivasi dan Pembelajaran. Bandung: Rosda. Ibrahim dan Sudjana. (2004). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Penerbit Sinar Baru Algensindo. Johana dan Supandi. (1990). Sosiologi Olahraga. Bandung: FPOK IKIP Bandung. Lutan Rusli. (1988). Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Lutan Rusli. (2000). Manajemen Penjaskes. Jakarta: Depdiknas Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III. Mahendra Agus. (2008). Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bahan Ajar Diklat PLPG Program Sertifikasi Guru Penjas Rayon X Provinsi Jawa Barat. Bandung: FPOK UPI Bandung. Muhaemin. (2004). Status Sosial Orang Tua Dalam Pemilihan Olahraga Rekreasi Di Kalangan Siswa SMU. Bandung: FPOK UPI Bandung. Mulyasa. E. (2008). Menjadi Guru Profisional. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Nadisah. (1991). Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik. Bandung: FPOK IKIP Bandung. Nasution. (2004). Metode Reseach. Bandung: PT. Jemar. Sagala Syaiful. (2007). Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sugiyanto. (1993). Materi Pokok Perkembangan dan Belajar Gerak. Jakarta: Depdikbud. Suherman Adang. (2000). Asesmen Belajar Dalam Pendidikan Jasmani. Jakarta: DIKLUSEPORA. Suherman Adang dan Mahendra Agus. (2001). Menuju Perkembangan Menyeluruh. Menyiasati Kurikulum Pendidikan Jasmani di Sekolah Menengah Umum. Jakarta: Depdiknas. Sudjana. (1989). Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Supandi. (1991). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdikbud. Surakhmad. (1998). Pengantar Metodologi Ilmiah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Susilo Joko Muhammad. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Tarigan Beltasar. (2002). Pendidikan Jasmani Adaptif. Bandung: FPOK UPI. Tarigan Beltasar. (2003). Profil Guru Pendidikan Jasmani Adaptif, Keterlaksanaan Pembelajaran dan Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa SLB Tuna Netra, Tuna Rungu, dan Tuna Grahita di Kotamadya Bandung. Bandung: Pusat Penelitian Tanaga Kependidikan Bandung: FPOK UPI. Penulis: Andi Suntoda S., adalah dosen jurusan POR FPOK-UPI dan Santi Vidia Andriyani, adalah mahasiswa PJKR angkatan 2004 FPOK-UPI.